KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT JENDERAL JALAN KRAMAT RAYA NO. 57, JAKARTA 10450 TELEPON (021) 3905876, 3905877, 3906178, FAKSIMILE (021) 31903755, www.komisiyudisial.go.id UNTUK DITERBITKAN SEGERA Jakarta, 14 September 2016 PRESS RELEASE KY Ungkap Penanganan Laporan Masyarakat Caturwulan II Tahun 2016 Jakarta (Komisi Yudisial) Sebagai bentuk pertanggung-jawaban kinerja, Komisi Yudisial (KY) mengungkapkan penanganan laporan masyarakat pada Januari s.d 31 Agustus 2016. Pada periode itu, KY menerima 1.092 laporan masyarakat dan 1.257 surat tembusan. Jumlah ini hampir sama dengan laporan masyarakat yang diterima pada Januari-31 Agustus 2015, yaitu 1.052 laporan dan 1.242 surat tembusan. Lebih lanjut, jenis perkara yang banyak diadukan dalam laporan masyarakat itu adalah perdata (49%), pidana (29%), tata usaha negara (8%), dan tindak pidana korupsi (7%), agama (3%) dan pengadilan hubungan industrial (3%). Pada periode Januari s.d. 31 Agustus 2015, perkara perdata dan pidana juga menempati urutan teratas berdasarkan jenis perkara yang dilaporkan. Hal ini dapat dijelaskan bahwa tingkat laporan yang tinggi berasal dari Pengadilan Negeri Kelas 1A yang kompleksitas perkaranya tinggi dan sensitif. Yang menarik adalah jenis perkara Tipikor. Meski hanya berjumlah 7% dari total laporan masyarakat yang masuk, tetapi jumlah laporan mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan tahun lalu. Pada periode Januari-31 Agustus 2015, rekapitulasi penerimaan perkara Tipikor yang dilaporkan hanya berjumlah 17. Sementara periode Januari s.d. 31 Agustus 2016 berjumlah 74 laporan. Laporan ini berasal dari pelapor (60,8%), lembaga swadaya masyarakat (29,7%), informasi (5,4%), dan penghubung (4%). Sementara berdasarkan lokasi aduan, lima propinsi terbanyak melaporkan dugaan pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) adalah DKI Jakarta (20,6%), Jawa Timur (10,53%), Sumatera Utara (9,52%), Jawa Barat (8,33%) dan Jawa Tengah (5,49). Lima provinsi tersebut juga menempati posisi sama pada periode Januari s.d 31 Agustus 2015.
Namun, yang agak berbeda adalah provinsi Kepulauan Riau yang pada periode Januari s.d. 31 Agustus 2016 ada di posisi 10 (2,47%) dengan jumlah laporan sebanyak 27 laporan. Sementara pada periode Januari s.d. 31 Agustus 2015, Kepulauan Riau hanya ada di urutan 25 dengan jumlah laporan sebanyak 8 laporan. Sanksi Ringan Mendominasi Usul Penjatuhan Sanksi KY Dalam menjalankan salah satu wewenangnya untuk menjaga dan menegakkan pelaksanaan Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH), KY menyampaikan usulan penjatuhan sanksi terhadap hakim terlapor yang melanggar KEPPH kepada Mahkamah Agung (MA). Rekomendasi berupa sanksi ringan, sedang, dan berat. Sepanjang periode Januari s.d 31 Agustus 2016 Komisi Yudisial telah mengeluarkan usul penjatuhan sanksi kepada terlapor untuk diserahkan kepada MA sebanyak 28 (dua puluh delapan) orang hakim terlapor. Adapun rinciannya, yaitu sebanyak 16 hakim terlapor (57%) memperoleh rekomendasi sanksi ringan berupa teguran lisan (4 orang), teguran tertulis (5 orang), dan pernyataan tidak puas secara tertulis (7 orang). Sementara sebanyak 7 hakim terlapor (25%) memperoleh rekomendasi sanksi sedang, berupa: hakim nonpalu paling lama 3 bulan (3 orang) dan penundaaan kenaikan pangkat paling lama 1 tahun (4 orang). Untuk rekomendasi sanksi berat, diusulkan kepada 5 orang hakim terlapor (18%) berupa hakim non palu lebih dari 6 bulan dan paling lama 2 tahun (2 orang) dan pemberhentian tetap tidak dengan hormat (3 orang). KY Kembali Usulkan Tiga Sidang MKH kepada MA Sejak pertama kali sidang Majelis Kehormatan Hakim (MKH) digelar di tahun 2009 hingga Agustus 2016, KY telah melaksanakan 45 kali sidang MKH. MKH merupakan forum pembelaan diri bagi hakim yang direkomendasikan KY untuk dijatuhi sanksi berat. Sidang MKH ini dilaksanakan berdasarkan Peraturan Bersama tentang Tata Cara Pembentukan, Tata Kerja, dan Tata Cara Pengambilan Keputusan Majelis Kehormatan Hakim yang dibentuk oleh KY dengan MA. Dari keseluruhan MKH yang digelar, kasus penyuapan dan perselingkuhan mendominasi pelanggaran KEPPH. Adapun rincian posisi kasus tersebut adalah penyuapan (42,2%), perselingkuhan (28,9%), indisipliner (11,1%), narkoba (6,7%), memainkan putusan (4,4%), dan lainnya (6,7%). Khusus pada periode Januari s.d. 31 Agustus 2016, KY sudah melaksanakan sidang MKH pada 13 April 2016 sebanyak 1 (satu) kali karena kasus menerima uang. Hakim terlapor dijatuhi pemberhentian dengan hormat.
KY juga telah mengusulkan kembali kepada MA bahwa terdapat 3 (tiga) hakim yang diduga melanggar KEPPH dan diusulkan sanksi berat, kemudian akan dilakukan sidang MKH. Ketiga hakim terlapor ini terkait kasus perselingkuhan (2 orang) dan penyuapan (1 orang). Juru Bicara KY Farid Wajdi Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi : Pusat Analisis dan Layanan Informasi KY Jl. Kramat Raya No.57, Jakarta Pusat, (021) 3906189, www.komisiyudisial.go.id
Lampiran: Rekapitulasi Penerimaan Laporan Masyarakat Januari s.d 31 Agustus 2016 No Jenis Laporan Jan Febr Mar April Mei Jun Jul Agst 1 Laporan Masyarakat Yang disampaikan Langsung ke 9 13 24 21 22 25 13 28 155 Kantor Komisi Yudisial 2 Laporan Masyarakat Yang disampaikan via Pos 62 75 103 109 116 135 68 117 785 3 Informasi 13 0 3 0 2 2 4 5 30 4 Laporan yang disampaikan via Kantor Penghubung Jumlah Laporan Masyarakat Yang Diterima Jml 19 8 7 22 27 13 7 19 122 103 96 137 152 167 175 92 169 1092 5 Surat Tembusan 143 166 127 136 123 269 101 192 1257 Total Penerimaan Laporan dan Tembusan 246 262 264 288 290 444 193 361 2349 No. Rekapitulasi Penerimaan Laporan Masyarakat Berdasarkan Jenis Perkara Yang Dilaporkan, Periode Januari s.d. 31 Agustus 2016: Jenis Perkara Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags 1 Pidana 32 18 38 37 50 37 32 49 293 2 Perdata 48 47 67 83 77 77 36 71 506 3 TUN 5 7 8 9 9 11 11 22 82 4 Militer 0 0 1 0 1 0 0 2 4 5 Agama 1 7 6 2 4 7 2 5 34 6 Tipikor 7 5 4 9 13 27 3 6 74 7 Niaga 0 0 1 3 4 0 1 2 11 8 PHI 4 6 6 3 4 6 1 4 34 9 Pidana & Perdata 0 1 0 0 1 0 0 1 3 10 Pajak 0 0 0 0 0 0 1 0 1 11 Lingkungan 0 0 0 0 1 1 1 0 3 12 Uji Materil UU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 14 Pembubaran Parpol Perselisihan Hasil Pemilu / Pemilu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 3 15 *Lain-lain 6 5 5 5 3 10 4 6 44 Jumlah 103 96 137 152 167 176 92 167 1092 Jml
Rekapitulasi Jumlah Penerimaan Laporan Masyarakat Berdasarkan Lokasi Aduan, Yang Diterima Periode Januari s.d 31 Agustus 2016 No Propinsi Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags 1 DKI Jakarta 11 25 23 32 37 40 18 39 225 2 Jawa Timur 9 10 20 9 20 17 12 18 115 3 Sumatera Utara 20 9 10 15 11 13 7 19 104 4 Jawa Barat 7 13 8 8 16 24 3 12 91 5 Jawa Tengah 1 7 8 12 8 9 5 10 60 6 Riau 3 2 3 8 11 13 0 6 46 7 Sulawesi Selatan 9 2 4 7 9 2 4 7 44 8 Nusa Tenggara Timur 5 3 10 3 7 1 2 4 35 9 Sumatera Selatan 1 4 3 4 8 6 3 1 30 10 Kepulauan Riau 0 1 2 1 0 6 6 11 27 11 Kalimantan Barat 3 3 3 5 5 0 4 1 24 12 Sumatera Barat 3 0 2 6 2 5 0 5 23 13 Jambi 1 5 3 4 0 6 0 4 23 14 Banten 2 0 5 4 2 6 3 0 22 15 Kalimantan Timur 0 2 3 0 1 5 4 7 22 16 Bali 3 1 2 6 4 2 2 0 20 17 Nusa Tenggara Barat 1 0 4 3 2 2 4 4 20 18 Sulawesi Utara 1 1 3 3 5 2 1 3 19 19 Kalimantan Selatan 1 1 5 3 3 0 2 2 17 20 Maluku 1 0 0 5 3 2 1 1 13 21 Lampung 1 0 1 3 1 4 0 2 12 22 DI Yogyakarta 2 2 2 2 1 2 1 0 12 23 Nanggroe Aceh Darussalam 2 2 1 0 3 2 0 1 11 24 Sulawesi Tengah 0 1 3 1 2 1 0 3 11 25 Bengkulu 0 1 2 1 0 1 1 2 8 26 Sulawesi Tenggara 1 0 1 0 0 0 3 1 6 27 Papua 1 0 1 2 2 0 0 0 6 28 Gorontalo 0 0 0 2 0 1 1 0 4 29 Maluku Utara 0 0 0 1 1 0 1 1 4 30 Bangka Belitung 1 0 1 0 1 0 0 0 3 31 Kalimantan Tengah 0 1 0 2 0 0 0 0 3 32 Sulawesi Barat 0 0 1 0 0 0 0 0 1 33 Papua Barat 0 0 0 0 0 1 0 0 1 34 Kalimantan Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 35 Lain-lain (tidak disebutkan lokasi) Jml 13 0 3 0 2 3 4 5 30 T O T A L 103 96 137 152 167 176 92 169 1092
Rekapitulasi Jumlah Usulan Penjatuhan Sanksi, Yang Diterima Periode Januari s.d 31 Agustus 2016 No. Usul Penjatuhan Sanksi BULAN Jan Feb Mar April Mei Juni Jul Ags JMLH 1 Sanksi Ringan a. Teguran Lisan 1 1 1 1 4 b. Teguran Tertulis 1 1 2 1 5 c. Pernyataan Tidak Puas Secara Tertulis 2 Sanksi Sedang a. Hakim Non Palu Paling Lama 3 b. Hakim Non Palu Paling Lama 5 c. Hakim Non Palu Paling Lama 6 (enam) bulan d. Penundaan Gaji Berkala Paling Lama 1 (satu) tahun 2 3 2 7 1 1 1 3 e. Penundaan Kenaikan Pangkat Paling Lama 1 (satu) tahun f. Mutasi 1 2 1 4 3 Sanksi Berat a. Hakim Non Palu Lebih dari 6 (enam) bulan dan paling lama 2 (dua) tahun 2 2 b. Pembebasan dari Jabatan c. Pemberhentian Tetap Tidak Dengan Hormat 1 1 1 3 d. Pemberhentian Tetap dengan Hak Pensiun JUMLAH 3 3 0 2 0 4 10 6 28
Rekapitulasi Pelaksanaan Sidang Majelis Kehormatan Hakim 2009 s.d Agustus 2016 No Tahun Jumlah Pelaksanaan MKH Jenis Pelanggaran 1 2009 3 2 2010 6 3 2011 4 4 2012 5 5 2013 7 6 2014 13 7 2015 6 Indisipliner (2) Memainkan Putusan (1) Perselingkuhan (1) Perselingkuhan (1) Memainkan Putusan (1) Penyuapan (2) Perselingkuhan (4) Narkoba (1) Perselingkuhan (6) Indisipliner (3) Narkoba (1) Penyuapan (1) Perselingkuhan (1) Pelecehan Seksual (1) Narkoba (1) Pinjam Uang (1) Pemalsuan Dokumen (1) 8 s.d 31 Agustus 2016 1 Penyuapan (1) Jumlah 45 Rekapitulasi Pelaksanaan Sidang Majelis Kehormatan Hakim 2009 s.d Agustus 2016 Chart Title 4.44 6.66 6.67 42.22 28.88 11.11 Penyuapan Indisipliner Perselingkuhan Memainkan Putusan Narkoba Lain-lain