I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

I. PENDAHULUAN. berkembangnya pembangunan daerah. Provinsi Lampung merupakan salah satu

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. yang berkaitan dengan topik-topik kajian penelitian yang terdapat dalam buku-buku pustaka

1. PENDAHULUAN. Suprihan (Supriharyono, 2002:1). Setiap kepulauan di Indonesia memiliki

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah termasuk di dalamnya

DESKRIPSI MOTIVASI WISATAWAN YANG BERKUNJUNG KE OBJEK WISATATABEK INDAH DI DESA PEMANGGILAN KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2011

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

I. PENDAHULUAN. dikembangkan potensinya, baik panorama keindahan alam maupun kekhasan

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi wisata

I. PENDAHULUAN. budaya. Upaya-upaya penemuan dan pengembangan potensi-potensi tersebut,

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

I. PENDAHULUAN. beragam adat istiadat, bahasa, agama serta memiliki kekayaan alam, baik yang ada di

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR. pandapat ahli yang berhubungan dengan penelitian ini. 1. Pengertian Gaeografi Pariwisata dan Industri Pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) adalah cara-cara yang digunakan

persepsi pengunjung yang telah dibahas pada bab sebelumnya. VIII. PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan rekreasi atau wisata sering digunakan sebagai sarana melepas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah. Indonesia adalah salah satu Negara Berkembang yang sedang

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan perekonomian suatu wilayah, baik dalam bidang sosial maupun

III. METODE PENELITIAN. atau menggambarkan sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan, dan

BAB I PENDAHULUAN. negara/wilayah baik alam maupun budaya ini, kini semakin berkembang pesat

I. PENDAHULUAN. tempat kerja, di rumah, maupun di tempat lain. Aktivitas rutin tersebut dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

I. PENDAHULUAN. kulinernya banyak orang menyebutkan bahwa Indonesia adalah surga dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata pada saat ini, menjadi harapan bagi banyak negara termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang

WISATA AGRO BUNGA SEBAGAI PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SUKUH PERMAI DI NGARGOYOSO KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

2015 HUBUNGAN DAYA TARIKWISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE ALAM WISATA CIMAHI

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU. A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu. Kota Sukoharjo. Secara geografis sebagian besar merupakan wilayah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

I. PENDAHULUAN. obyek wisata yang apabila dikelola dengan baik akan menjadi aset daerah bahkan

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia terdapat banyak potensi pariwisata yang bisa dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pegunungan yang indah, hal itu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan kegiatan perekonomian yang telah menjadi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang sangat penting dimasa yang

BAB I PENDAHULUAN. nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menkmati

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang telah menjadi kebutuhan. manusia seiring dengan perkembangan sosiokultur yang mengalami

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. penelitian serta data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.

BAB I PENDAHULUAN. para wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

MOTIVASI WISATAWAN BERKUNJUNG KE TAMAN MERDEKA METRO TAHUN (Skripsi) Oleh: Fendi Septiawan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan memiliki keanekaragaman flora dan fauna dunia. Terdapat banyak tempat yang

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan

TINJAUAN PULO CANGKIR

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

I. PENDAHULUAN. dapat menghilangkan sedikit kejenuhan setelah melakukan berbagai aktivitas yang. meningkatkan jumlah pendapatan masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. membuat ulang, sedangkan dalam bahasa inggris re-creation, yang secara harfiah

REKREASI PANTAI DAN RESTORAN TERAPUNG

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif.

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumatera Utara merupakan Provinsi yang terletak di pulau Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya yang berbeda seperti yang dimiliki oleh bangsa lain. Dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

BAB I PENDAHULUAN. menjangkau kalangan bawah. Masyarakat di sekitar obyek-obyek wisata

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Resha Febriyantika Yussita, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Berdasarkan Harga Konstan menurut Lapangan Usaha Tahun 2009

TAMAN REKREASI DAN COTTAGE DI PULAU KARIMUNJAWA

BAB I PENDAHULUAN. objek wisata menjadi kebutuhan primer sebagai penyeimbang kesibukan. mereka tersebut. Tempat hiburan maupun objek wisata mampu

BAB I PENDAHULUAN. Kekayaan sumber daya alam laut di Indonesia memiliki kualitas dan

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

BAB V STRATEGI DAN REKOMENDASI. 5.1 Strategi Pengembangan Pariwisata di Kecamatan Badau

BAB I PENDAHULUAN. Tempat-tempat rekreasi serta tempat-tempat wisata yang bersaing saat ini sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 6.1 Kesimpulan. 1. Rendahnya tingkat kunjungan wisatawan ke Kabupaten Kulon Progo dapat

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN TAMAN WISATA SENGKALING MALANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung dan sangat

I. PENDAHULUAN. Lingkungan alam yang ditata sedemikian rupa untuk bermukim dinamakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Secara harfiah arti kata Boom sama dengan Haven dalam bahasa Belanda atau

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan sebagai prioritas utama dalam menunjang pembangunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bali sebagai pusat pengembangan kepariwisataan di Indonesia telah

BAB I PENDAHULUAN. alam yang sangat berbeda dengan ibukota atau daerah-daerah yang lain, luar Jakarta bahkan dari mncanegara.

alami maupun buatan. Perancangan wisata alam memerlukan ketelitian dalam memilih objek wisata yang akan dikembangkan.

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Propinsi Lampung merupakan wilayah yang memiliki kekayaan alam yang melimpah dan keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan Propinsi Lampung memiliki potensi dalam pengembangan sektor pariwisata. Setiap wilayah umumnya memiliki ciri khas atau potensi alam yang berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lain. Begitu pula halnya Kabupaten Lampung Selatan yang merupakan salah satu wilayah Kabupaten yang ada di Propinsi Lampung dengan berbagai macam potensi pariwisata yang dimiliki. Salah satunya yaitu Objek Wisata Tabek Indah yang banyak diminati oleh para wisatawan. Wilayah ini memiliki panorama yang indah dengan udara sejuk, nyaman, serta lokasi yang strategis sehingga berpotensi untuk dijadikan objek wisata alam. Oleh sebab itu pemerintah daerah berupaya untuk mengembangkan dan mengelola potensi alam tersebut sebagai industri pariwisata. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitarnya, sehingga dapat mempercepat pembangunan daerah maupun nasional. Objek Wisata Tabek Indah dibuka pada tahun 2005 oleh seorang pengusaha yang berlokasi di Desa Pemanggilan dengan luas area 9 ha. Objek Wisata Tabek Indah terletak di Dusun Serbajadi Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Jarak tempuh untuk menuju Objek Wisata Tabek Indah jika dari pusat kota Bandar Lampung ± 8 km, dengan lama perjalanan menggunakan kendaraan bermotor atau mobil ± 20 menit. Dari segi

lokasi, objek wisata ini sangat strategis karena terletak tidak jauh dari jalan raya lintas Sumatera yang banyak dilewati orang. Objek Wisata Tabek Indah ini berada di area pemukiman penduduk dan daerahnya bukan daerah perbukitan melainkan dataran rendah. Jalan masuk menuju objek wisata ini hanya terdapat satu jalur/gang, jarak kurang lebih 200 m dari jalan raya lintas Sumatera. Kondisi jalan sudah beraspal dan jalan cukup lebar sehingga memberikan kemudahan kepada wisatawan untuk menuju objek wisata tersebut. Untuk mencapai lokasi Objek Wisata Tabek Indah dapat menggunakan angkutan umum atau kendaraan pribadi, baik kendaraan roda dua maupun roda empat. Aksesibilitas yang baik ini sebaiknya terus diperhatikan oleh pengelola agar objek wisata terus berkembang dan ramai dikunjungi wisatawan, karena pada dasarnya pengunjung memilih lokasi pariwisata yang mudah dijangkau. Disimpulkan bahwa aksesibilitas dengan pariwisata merupakan suatu kesatuan yang saling berkaitan. Hal ini sesuai dengan pendapat Kusudianto Hadinoto (1996:121) menyatakan bahwa agar pariwisata bisa berkembang maka suatu daerah tujuan wisata harus assesibel (bisa didatangi). Oleh sebab itu dengan memiliki aksesibilitas yang tinggi yaitu dapat memberikan kemudahan transportasi, komunikasi, dan informasi yang akan mempercepat kemajuan objek wisata tersebut. Sebagai salah satu objek wisata hasil buatan manusia dengan nuansa kampung namun bergaya modern. Tabek Indah memiliki pemandangan alam yang indah, ASRI serta dihiasi pepohonan yang rindang sehingga membuat udara bersih dan sejuk. Kondisi seperti inilah yang membuat wisatawan merasa nyaman ketika duduk-duduk santai di pondok-pondok wisata sambil menikmati keindahan alam sekitar sehingga wisatawan betah menikmati liburan di objek wisata ini. Tidak heran jika hal itu menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata tersebut.

Selain keindahan alam dan kesejukan udaranya, berbagai sarana dan prasarana juga siap melayani pengunjung antara lain tersedianya kolam renang, taman bermain untuk anak-anak, camping ground, flaying fox, dan kolam pemancingan. Objek Wisata Tabek Indah juga dilengkapi dengan graha auditorium dengan fasilitas sound system, whiteboard, flip carth, screen dan OHP yang dapat digunakan untuk kepentingan meeting. Objek wisata ini dilengkapi dengan fasilitas dan infrastruktur yang nampak memadai seperti fasilitas Hotel (penginapan), pondok wisata, tempat parkir, sarana ibadah, restoran yang dilengkapi panggung hiburan, serta tempat MCK yang bersih dapat membuat wisatawan merasa nyaman ketika berkunjung ke objek wisata Tabek Indah. Wisatawan yang berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah, akan dikenakan biaya masuk yang digunakan untuk menyediakan sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan kepariwisataan tersebut. Besarnya biaya masuk orang/kendaraan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Biaya Masuk Per Orang/Kendaraan ke Objek Wisata Tabek Indah Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011. Jenis Bea Masuk Orang/Kendaraan A. Orang - Dewasa - Anak-anak B. Kendaraan - Mobil - Motor 10.000 5.000 2.000 1.000 Sumber: Pihak Pengelola Objek Wisata Tabek Indah Tahun 2011 Berdasarkan tabel di atas dijelaskan bahwa biaya masuk per orang ke Objek Wisata Tabek Indah yaitu Rp 10.000,-. Semakin banyak jumlah wisatawan yang berkunjung, maka pendapatan pun akan bertambah dan biaya operasional akan terpenuhi sehingga dapat menunjang sarana dan prasarana menjadi lebih baik. Di mana hal ini dapat menarik wisatawan untuk datang berekreasi ke Objek Wisata Tabek Indah. Banyaknya wisatawan

yang berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah pada tahun 2011 dapat dilihat pada tabel di berikut ini: Tabel. 2. Jumlah Wisatawan Berdasarkan Tiket Masuk yang Terjual dari Bulan Januari Desember di Objek Wisata Tabek Indah Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011. No Bulan Wisatawan Dalam Propinsi Luar Propinsi Jumlah 1 Januari 1.021 113 1.133 2 Februari 1.141 102 1.243 3 Maret 1.330 95 1.425 4 April 1.376 122 1.498 5 Mei 1.411 234 1.645 6 Juni 1.467 211 3.323 7 Juli 1.532 156 1.688 8 Agustus 1.071 78 1.149 9 September 1.643 161 1.804 10 Oktober 1.782 122 1.904 11 November 1.795 141 1.936 12 Desember 2.033 353 2.386 Jumlah 17.602 1.888 19.490 Sumber: Pihak Pengelola Objek Wisata Tabek Indah Tahun 2011 Berdasarkan tabel. 2 pengunjungnya cukup banyak, terutama pada hari-hari libur, peringatan hari raya, tahun baru dan sebagainya. Hal ini dikarenakan promosi yang dilakukan oleh pihak pengelola Tabek Indah melalui media massa dan juga elektronik untuk menarik wisatawan berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah. Selain itu didukung oleh kemudahan aksesibilitas dan letak objek wisata yang strategis sehingga mudah dijangkau. Untuk mencapai target jumlah wisatawan 80.000 pengunjung per tahun. Oleh sebab itu, pengembangan daya tarik wisata harus lebih diperhatikan karena memiliki peran sangat besar terutama untuk menarik wisatawan agar termotivasi untuk mengunjungi Objek Wisata Tabek Indah. Pemilihan daerah objek wisata, tujuan wisata serta cara berwisata sangat dipengaruhi oleh motivasi dari wisatawan itu sendiri. Di mana motivasi merupakan faktor penggerak dari dalam diri seseorang untuk melakukan perjalanan wisata, karena adanya keinginan serta adanya daya tarik yang ditawarkan oleh objek wisata yang akan dikunjungi. Motivasi

seseorang melakukan perjalanan sangat bervariasi, dan motivasi tersebut tidak selalu bersifat tunggal, melainkan kombinasi dari berbagai motivasi. Motivasi berwisata terbentuk karena adanya kebutuhan atau keinginan dari manusia itu sendiri, sesuai dengan teori kebutuhan Maslow dalam I Gde Pitana (2005:59) bahwa kebutuhan manusia itu meliputi kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Oleh sebab itu sangat penting untuk mengetahui motivasi wisatawan, terutama bagi pengelola Objek Wisata Tabek Indah sebagai masukan untuk dapat meningkatkan/menciptakan daya tarik yang berbeda untuk menarik dan menyenangkan serta terpenuhinya kebutuhan wisatawan sehingga menghindari wisatawan beralih ke objek wisata lain yang merupakan pesaing. Berdasarkan observasi bahwa motivasi wisatawan berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah itu berbeda-beda, diantaranya ingin menghilangkan kepenatan setelah bekerja, liburan berkumpul bersama keluarga, berenang, menginginkan suasana romantis dan ada juga wisatawan yang berkunjung untuk menyalurkan hobi yaitu memancing. Kebutuhan seseorang baik ditinjau dari segi psikologis maupun fisik, pada intinya tujuan wisatawan untuk berwisata adalah mendapat kesenangan dan kepuasan tersendiri. Dengan berwisata maka seseorang dapat memulihkan kembali semangat (fisik dan mental), menghibur diri atau relaksasi, kesegaran fikiran serta dapat melepaskan diri sejenak dari kegiatan rutinitas sehari-hari yang membosankan. Wisatawan memiliki motivasi yang berbeda-beda sesuai dengan pendapat Chafid Fandeli (1995:41) berdasarkan klasifikasinya yaitu Physical motivation yaitu motivasi fisik, antara lain untuk relaksasi, kesehatan, olahraga, rekreasi dan berpacaran (romance). Cultural motivation yaitu keinginan untuk mengetahui budaya, adat istiadat, dan kesenian daerah lain. Sosial motivation yaitu motivasi yang bersifat sosial, seperti mengunjungi teman dan keluarga, ziarah dan mencari

pengalaman baru pada lingkungan baru (fisik dan sosial). Status and Prestige motivation seperti penyaluran hobi, melanjutkan belajar, pertemuan untuk menjalin hubungan personal, menghadiri konferensi dan seminar. Berdasarkan latar belakang, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Motivasi Wisatawan Berkunjung Ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011 B. Identifikasi Masalah 1. Relaksasi 2. Kesehatan 3. Rekreasi 4. Olahraga 5. Berpacaran (romantic) 6. Mengunjungi teman/keluarga 7. Penyaluran hobi 8. Pendidikan (study tour, penelitian) 9. Dinas (menghadiri pertemuan/rapat) C. Batasan Masalah Agar penelitian ini tidak terlalu luas dan disesuaikan dengan fenomena yang terjadi di lapangan, maka peneliti membatasi pada: 1. Relaksasi 2. Olahraga 3. Rekreasi 4. Berpacaran (romantic)

5. Mengunjungi keluarga/teman 6. Penyaluran hobi 7. Dinas (menghadiri pertemuan/rapat) D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini yaitu: Apakah yang menjadi motivasi wisatawan berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011? Dari pembatasan masalah di atas, maka dapat disusun pertanyaan sebagai berikut: 1. Apakah relaksasi yang menjadi motivasi wisatawan berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011? 2. Apakah olahraga yang menjadi motivasi wisatawan berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011? 3. Apakah rekreasi yang menjadi motivasi wisatawan berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011? 4. Apakah berpacaran (romantic) yang menjadi motivasi wisatawan berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011? 5. Apakah mengunjungi keluarga/teman yang menjadi motivasi wisatawan berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011?

6. Apakah penyaluran hobi yang menjadi motivasi wisatawan berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011? 7. Apakah urusan dinas (menghadiri pertemuan/rapat) yang menjadi motivasi wisatawan berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai motivasi wisatawan berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011. F. Kegunaan Penelitian 1. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai Gelar Sarjanaa Pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Menambah wawasan pemikiran penulis dan sebagai aplikasi ilmu yang telah diperoleh selama kuliah. 3. Sebagai suplemen bahan ajar mata pelajaran geografi di SMA kelas XII semester dua dalam kurikulum tingkat satuan pengajaran (KTSP) tahun 2009, pada pokok bahasan perhubungan, pengangkutan dan pariwisata dengan sub pokok bahasan pariwisata. 4. Sebagai sumber informasi dan masukan bagi pihak Pengelola Objek Wisata Tabek Indah dalam usaha pengembangan objek wisata tersebut. 5. Sebagai bahan referensi bagi penelitian sejenis. G. Ruang Lingkup Penelitian

Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak menyimpang dalam pelaksanaannya, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut: 1. Ruang lingkup objek penelitian ini adalah motivasi wisatawan berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. 2. Ruang lingkup subjek penelitian yaitu Wisatawan di Objek Wisata Tabek Indah. 3. Ruang lingkup tempat dan waktu penelitian yaitu Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. 4. Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini yaitu Geografi Pariwisata Geografi pariwisata adalah geografi yang berhubungan erat dengan pariwisata. Kegiatan pariwisata ini banyak sekali seginya, semua kegiatan itu biasa disebut industri pariwisata, termasuk di dalamnya, perhotelan, restoran, toko cidera mata, transportasi, biro jasa dibidang perjalanan, tempat hiburan, obyek wisata, wisata budaya, dan lain-lain. Segi-segi geografi umum yang belum diketahui wisatawan antara lain: keindahan alam, adat istiadat, budaya, iklim, flora, fauna, perjalanan darat, perjalanan laut, udara dan sebagainya. Dua segi yang disebut di atas, yaitu segi industri pariwisata dan geografi umum, menjadi bahasan dalam geografi pariwisata (Ramaini, 1992:3). Alasan geografi pariwisata sebagai ruang lingkup ilmu karena objek wisata alam merupakan bagian dari kajian geografi fisik atau alam, dan bentang alam sebagai tempat tinggal manusia, dengan campur tangan manusia dalam membangun muka bumi menjadi panorama alam yang indah sebagai objek wisata alam maupun buatan. Di mana objek wisata dapat menjadi alternatif rekreasi bagi masyarakat untuk memulihkan kembali semangat (fisik dan mental), menghibur diri atau relaksasi, kesegaran fikiran serta dapat melepaskan diri sejenak dari kegiatan rutinitas sehari-hari yang membosankan. Hal tersebut menunjukkan bahwa geografi dengan aktivitas pariwisata memiliki hubungan yang erat. Dengan demikian, maka ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah Geografi Pariwisata.