BAB I PENDAHULUAN. memasuki dekade 1980-an sangat mempengaruhi perekonomian. dengan sistem keuangan dari negara lain saling berinteraksi.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memasuki dekade 1980-an sangat mempengaruhi perekonomian Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. perbankan, juga tidak lepas dari pengaruh perkembangan di luar dunia bank,

BAB I PENDAHULUAN. pinjaman atau kredit. Bank berperan sebagai perantara antara pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. dana dalam bentuk simpanan seperti tabungan, deposito, giro, dan lain-lain dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang memerlukan keadaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian dan bisnis di dunia sangat ini berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

Title Tinjauan Atas Analisis Pencatatan Pemberian Kredit Pensiun Pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang didirikan sejak tahun 1895 merupakan salah satu bank yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

Pengalokasian Dana Bank (Kredit dan Pembiayaan)

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

Implementasi Psak No. 31 Tentang Akuntansi Perbankan Untuk Pengakuan Pendapatan Dan Beban Bunga Pada PT. Bank Bjb Kantor Cabang Majalengka

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 5 KEGIATAN MENGALOKASIKAN DANA

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia masih banyak masyarakat yang masih belum mempunyai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam

Sumber Dana Bank dan Aktivitas Perbankan

PENGALOKASIAN DANA BANK

BAB I PENDAHULUAN. suatu bank adalah untuk pencapaian profitabilitas yang maksimal, maka perlu

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang (Kasmir, 2002:23). Bank adalah merupakan salah satu badan usaha

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana (Funding) dari masyarakat yang. kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (Deficit unit) untuk

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam menggalakkan sistem perkreditan bagi masyarakat.

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi era pasar bebas dan globalisasi, baik sebagai perantara antara

BAB I PENDAHULUAN. jasa perbankan atau keuangan. Dalam hal ini, perbankan merupakan inti dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. beberapa orang dalam suatu departemen. Prosedur ini dibuat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Krisis pada tahun 1997 telah berlalu, kini perbankan Indonesia dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam masalah pembiayaan semakin beragam pula produk bank yang di tawarkan,

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dewasa ini mengalami perkembangan dan

ANALISIS PEMBERIAN KREDIT AGUNAN RUMAH PADA BANK TABUNGAN NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. serta menyediakan jasa jasa dalam lalu lintas pembayaran. masyarakat. Fungsi perbankan yang demikian disebut sebagai perantara

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa bank sangat penting dalam pembangunan nasional karena fungsi bank

BAB I PENDAHULUAN. dana (funding) dan menyalurkan dana (lending) masyarakat perekonomian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Bank berasal dari kata Italia Banco yang artinya bangku.bangku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sampailah pada hasil kesimpulan dari penulisan Tugas Akhir ini dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, 2002:75).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pendukung dan penggerak laju pertumbuhan ekonomi. Kebijakan-kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. dan aspek sumber daya manusia. Hal terpenting dari aspek-aspek tersebut dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung kepada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembiayaan perekonomian suatu Negara membutuhkan suatu institusi

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. perbedaan antara suku bunga pinjaman dan tabugangan. Karena selama ini yang

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah sebagai perantara keuangan (Financial Intermediary)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian, Fungsi,Jenis dan Sumber Dana Bank. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. dan atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup. kepada masyarakat yang kekurangan dana (Abdullah, 2005:17).

I. PENDAHULUAN. Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Perkreditan Bank 2.2. Unsur-unsur dan Tujuan Kredit

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan pembangunan ekonomi nasional. Bank berfungsi. menghimpun dana dari masyarakat (to receive deposit) dan kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan yang merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, mengalami perkembangan yang sangat cepat. Berdasarkan indikator-indikator

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dan mendorong kegiatan ekonomi. Jasa yang diberikan bank. atau pinjaman uang untuk usaha kecil dan yang dijalankan.

BAB l PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang analisis pengaruh Dana Pihak Ketiga, CAR, ROA, dan

PENDAHULUAN. modal kerja dan usaha, perdagangan, dan distribusi banyak ditentukan oleh ada

RINGKASAN EKSEKUTIF : : :

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Nomor 10 Tahun Menurut Pasal 1 ayat 2

BAB I PENDAHULUAN. di bedakan dalam beberapa jenis kredit. Pembedaan jenis-jenis kredit sangat

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat terhadap perbankan dan juga sebaliknya tanpa adanya

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. Berdasarkan Undang Undang RI No 10 tahun 1998 tentang perbankan, jenisjenis

BAB II LANDASAN TEORI. Bank berasal dari bahasa itali yaitu banca yang berarti suatu bangku tempat

BAB I PENDAHULUAN. semua sektor perekonomian. Dengan memberikan kredit kepada sektor

BAB I PENDAHULUAN. adequacy ratio), batas maksimum pemberian kredit (legal lending limit), kualitas aktiva

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sebuah kontribusi nyata dari sektor perbankan. Sesungguhnya dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. yang paling pesat mengalami perkembangan, baik dari sisi volume usaha, dalam mengembangkan dan memperoleh sumber-sumber dana baru.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia seperti negara berkembang lainnya, sedang melakukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara. sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pada hakekatnya adalah proses yang terus menerus, yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dunia perbankan merupakan salah satu institusi yang sangat berperan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan perekonomian global yang semakin cepat terutama sejak memasuki dekade 1980-an sangat mempengaruhi perekonomian Indonesia, khususnya industri keuangan dan perbankan. Dampak dari globalisasi terutama di sektor keuangan dan perbankan sulit dihindari karena antara satu sistem keuangan dengan sistem keuangan dari negara lain saling berinteraksi. Terjadinya kecenderungan tersebut memunculkan berbagai bentuk lembaga keuangan dan jenis-jenis instrumen keuangan baru yang mendorong pemerintah untuk membuat kebijakan di bidang keuangan dan perbankan. Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank dalam menjalankan kegiatan usahanya sangat mengandalkan kepercayaan masyarakat sehingga tingkat kesehatan bank perlu dipelihara. Oleh karena itu, bank menganut prinsip kehati-hatian dalam menjalankan usahanya. Bank wajib memelihara tingkat kesehatan bank itu sendiri sesuai dengan ketentuan kecukupan modal, kualitas aset, kualitas manajeman, likuditas dan rentabilitas, solvabilitas dan aspek lain yang berhubungan dengan usaha bank, dan 1

Bab I Pendahuluan 2 wajib melakukan kegiatan usaha dengan prinsip kehati-hatian. (UU No. 10 Tahun 1998 Pasal 29 Point 2). Bank sebagai lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi perusahaanperusahaan pemerintah maupun swasta maupun perorangan untuk menyimpan dananya. Melalui kegiatan perkreditan dan berbagai jasa yang diberikan, bank melayani kebutuhan pembiayaan serta melancarkan arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Bank sebagai pemasok dari sebagain besar uang yang beredar yang digunakan sebagai alat tukar atau alat pembayaran sehingga mekanisme kebijakan moneter dapat berjalan. Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa bank (terutama bank umum) merupakan suatu lembaga keuangan yang sangat penting dalam menjalankan kegiatan perekonomian dan pembangunan. Tersedianya jasa perbankan yang lengkap sangat penting bagi setiap individu dan masyarakat pada suatu negara, karena bank adalah urat nadi perekonomian dimana arus ekonomi dan keuangan mengalir. Bank juga merupakan tempat terjadinya transaksi-transaksi usaha yang memperlancar lalu lintas perekonomian. Meningkatnya dunia perbankan ini juga tercermin dengan banyaknya fasilitas-fasilitas baru yang disediakan oleh suatu bank seperti mobile banking, internet banking, dan lain sebagainya. Aktivitas perbankan yang utama adalah menghimpun dana dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan atau dikenal dengan kegiatan funding. Jenis simpanan yang dapat dipilih oleh masyarakat adalah tabungan, giro, deposito, deposito berjangka, dan sertifikat deposito. Atas simpanan tersebut pihak bank memberikan balas jasa atau hadiah. Aktivitas yang kedua setelah

Bab I Pendahuluan 3 menghimpun dana dari masyarakat adalah menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkannya dalam bentuk pinjaman atau dikenal dengan kegiatan lending. Pinjaman tersebut biasa dikenal dengan istilah kredit. Kredit secara universal menurut Undang-Undang Perbankan di Indonesia yaitu penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meninjam antara bank dan pihak lain mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. (Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998). Alasan bank memberikan kredit yaitu karena pertama, sifat usaha bank yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi antara unit surplus (kelebihan dana) dengan unit defisit (kekurangan dana). Kedua, sumber dana utama bank berasal dari dana masyarakat sehingga secara moral harus menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Ketiga, melihat posisinya dalam pelaksanaan kebijakan moneter, perbankan merupakan sektor usaha yang kegiatannya paling diatur dan dibatasi. Keempat, kredit memberikan timbal balik yang pasti sehingga besarnya pendapatan/laba dapat diperkirakan. Pemberian kredit merupakan kegiatan utama bank yang mengandung risiko yang dapat berpengaruh pada kesehatan dan kelangsungan usaha bank. sehingga dalam pelaksanaannya bank harus berpegang pada azas-azas perkreditan yang sehat guna melindungi dan memelihara kepentingan dan kepercayaan masyarakat. Agar pemberian kredit dapat dilaksanakan secara konsisten dan berdasarkan azas-azas perkreditan yang sehat, maka diperlukan suatu kebijakan

Bab I Pendahuluan 4 perkreditan yang tertulis. Berkenaan dengan hal tersebut, Bank Indonesia telah menetapkan ketentuan mengenai kewajiban bank umum untuk memiliki dan melaksanakan kebijakan perkreditan bank berdasarkan pedoman penyusunan kebijakan perkreditan bank dalam SK Dir BI No. 27/162/KEP/DIR tanggal 31 Maret 1995. (http://www.oocities.com/hukum 97/kredit.pdf). Penyaluran kredit perbankan saat ini mulai menunjukkan perlambatan seiring langkah Bank Indonesia menerapkan kebijakan pengetatan likuiditas. Pertumbuhan kredit September 2008 hanya 1,1 persen, lebih rendah dibandingkan bulan-bulan sebelumnya yang rata-rata 2,4 persen. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Swaray Goeltom mengatakan penurunan kredit terbesar terjadi di sektor konsumsi. "Sedangkan pertumbuhan kredit modal kerja dan investasi masih besar, bisa membantu pencapaian target pertumbuhan ekonomi 6,2 persen," (http://www.tempointeraktif.com/ekbis/2008/penyaluran kredit mulai seret). Kredit diadakan karena kredit merupakan kegiatan terpenting dalam industri perbankan atau lembaga keuangan lainnya, karena sebagai salah satu sumber terpenting dari setiap kegiatan usaha pada setiap pembangunan negaranegara di dunia. Kredit merupakan kegiatan usaha yang mendominasi pengalokasian dana bank. Oleh karena itu sumber utama pendapatan bank berasal dari kegiatan pemberian kredit dalam bentuk pendapatan bunga kredit. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pamanukan Unit Pamanukan Kota yang berorientasi pada pelayanan kepada masyarakat kecil sampai sekarang masih tetap konsisten dalam memberikan pelayanan pemberian kredit. Salah satu jenis kredit yang ada pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)

Bab I Pendahuluan 5 Tbk. Kantor Cabang Pamanukan Unit Pamanukan Kota yaitu Kredit Umum Pedesaan atau biasa disingkat dengan Kupedes. Kupedes ini diperuntukan kepada golongan pengusaha kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat khususnya di daerah pedesaan. Selain itu Kupedes juga diberikan pada Golongan Berpenghasilan Tetap (Golbertap) seperti PNS/Pegawai Negara, TNI, POLRI, pegawai BUMN dan pensiunan berpenghasilan tetap. Kredit Umum Pedesaan (Kupedes) adalah suatu fasilitas kredit yang disediakan oleh BRI unit untuk mengembangkan atau meningkatkan usaha kecil yang layak, kupedes diutamakan untuk membiayai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di masyarakat namun demikian dapat pula diberikan kepada golongan berpenghasilan tetap. (Buku Pedoman Operasional BRI Unit Revisi Tahun 2005 BAB 26-A Tentang Pelayanan dan Putusan Kupedes). Kupedes difokuskan pada beberapa sektor ekonomi diantaranya pertanian, perindustrian, perdagangan, jasa dunia usaha dan golongan berpenghasilan tetap (Golbertap). Pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pamanukan Unit Pamanukan Kota Kupedes yang diajukan oleh debitur di dominasi oleh sektor pertanian dan perdagangan sebab masyarakat di daerah Pamanukan Kota banyak yang mempunyai usaha persawahan (petani) dan memiliki Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang cukup berkembang. Untuk sektor jasa dunia usaha dan golongan berpenghasilan tetap tidak begitu banyak terdapat di Pamanukan Kota sehingga sedikit yang mengajukan Kupedes. Kupedes merupakan salah satu jenis kredit yang mendominasi dari jenis kredit lain yang ada pada BRI Unit termasuk juga pada BRI Unit Pamanukan

Bab I Pendahuluan 6 Kota. BRI Unit ini berhubungan langsung dengan masyarakat yang mempunyai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) khusunya di daerah pedesaan. Dengan adanya Kupedes ini diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas kredit ini sehingga dapat membantu bagi kelangsungan usaha masyarakat khusunya masyarakat di daerah Pamanukan Kota. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pamanukan Unit Pamanukan Kota mempunyai peranan yang penting dalam rangka mempertahankan dan mengembangkan usahanya, khususnya dalam kegiatan pemberian Kupedes mengingat kredit merupakan kegiatan perbankan yang paling besar proporsinya. Selain itu Kupedes merupakan kredit yang paling besar memberikan kontribusinya terhadap laba. Oleh sebab itu, pihak bank harus berupaya agar pemberian Kupedes ini dapat berjalan dengan lancar, agar pendapatan (laba) yang berasal dari penerimaan bunga kredit dapat dicapai secara maksimal sehingga mendominasi perolehan laba operasional bank. Selain itu juga, pihak bank harus berupaya agar pendapatan operasional dari pemberian Kupedes ini lebih besar daripada biaya operasional bank, agar laba yang diperoleh dapat maksimum dan tingkat kesehatan bank tetap terjaga. Laba operasional yang diperoleh bank dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor yang mempengaruhi tingkat laba operasional yaitu pendapatan operasional dan biaya operasional yang dikeluarkan oleh bank. Pendapatan operasional terdiri dari hasil bunga pinjaman (bunga kredit), provisi dan komisi dan pendapatan valuta asing lainnya. Biaya operasional bank terdiri dari biaya bunga pinjaman,

Bab I Pendahuluan 7 biaya valuta asing, biaya tenaga kerja, biaya promosi dan pemasaran, biaya penyusutan dan biaya operasional lainnya (biaya administrasi dan umum). Laba merupakan pos yang penting dan paling besar dari ikhtisar keuangan yang memiliki beberapa kegunaan. Dalam berbagai konteks laba pada umumnya dipandang sebagai dasar bagi perpajakan, penentuan kebijakan, pembayaran dividen, pedoman investasi, pengambilan keputusan (decision making) dan unsur prediksi. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pamanukan Unit Pamanukan Kota melakukan berbagai strategi pengelolaan manajemen dalam kegiatan pemberian Kupedes agar berhasil dengan baik, tetap sasaran dan sesuai dengan prosedur Kebijakan UmumPerkreditan (KUP) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Dengan pengelolaan manajemen yang baik maka akan diperoleh hasil yang baik pula yaitu meningkatnya pendapatan operasional yang berasal dari penerimaan bunga kredit. Dengan meningkatnya pendapatan operasional ini maka perolehan laba operasional pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pamanukan Unit Pamanukan Kota akan meningkat pula. Perolehan pendapatan dari bunga kredit ini yang nantinya akan digunakan untuk membayar biaya operasional bank seperti bunga tabungan, bunga deposito berjangka dan lain sebagainya. Perolehan pendapatan (bunga kredit) dari pemberian Kupedes ini akan mendominasi dari pendapatan operasional lainnya sebab kegiatan kredit merupakan salah satu kegiatan utama dalam perbankan sehingga perolehan laba operasionalnyapun akan meningkat. Apabila laba operasional yang dihasilkan

Bab I Pendahuluan 8 besar berarti bank telah melakukan kegiatannya dengan efektif dan efisien dalam mengembangkan usahanya sebab laba merupakan salah satu indikator dalam menilai tingkat kesehatan bank. Selain itu laba juga merupakan tolak ukur bagi penentuan tingkat efisiensi dan efektifitas manajemen penempatan dana bank. Berikut ini tabel jumlah pemberian Kupedes dan perolehan laba operasional yang ada pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pamanukan Unit Pamanukan Kota. Tabel 1.1 Data Pemberian Kupedes dan Perolehan Laba Operasional Pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Pamanukan Kota Tahun 2003-2009 (Dalam Ribuan) Tahun Pemberian Kupedes (Rp) Prosentase (%) Perolehan Laba Operasional (Rp) Prosentase (%) 2003 5.415.500-3.080.747-2004 5.984.550 10,51 2.851.316 (7,45) 2005 6.597.050 10,23 3.150.724 10,50 2006 7.055.000 6,94 2.751.653 (12,67) 2007 6.948.200 (1,51) 2.587.328 (5,97) 2008 10.830.700 55,88 3.462.724 33,83 2009 13.472.000 24,39 4.051.712 17,00 Sumber : Data Pemberian Kupedes dan Perolehan Laba Operasional PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Pamanukan Kota Tahun 2003-2009 Berdasarkan tabel diatas pemberian Kupedes pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pamanukan Unit Pamanukan Kota setiap tahunnya hampir mengalami kenaikan/peningkatan, namun pada tahun 2007 mengalami penurunan. Peningkatan yang paling besar terjadi pada tahun 2008 yaitu 55,88 % dari tahun sebelumnya yang mengalami penurunan yaitu sebesar

Bab I Pendahuluan 9 1,51 %. Hal ini disebabkan karena dari tahun ke tahun PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pamanukan Unit Pamanukan Kota melakukan ekspansi terus menerus terhadap pemberian Kupedes dan setiap tahunnya ditargetkan untuk terus menaikan jumlah pemberian Kupedes. Selain itu juga tingkat suku bunga yang ditetapkan relatif lebih rendah, sehingga semakin banyaknya minat masyarakat yang mengajukan Kupedes. Akan tetapi, kenaikan pemberian Kupedes ini tidak semuanya diikuti dengan kenaikan perolehan laba operasional. Laba operasional yang di peroleh BRI Unit Pamanukan Kota mengalami fluktuatif. Perolehan laba operasional tahun 2003 sebesar Rp 3.080.747.000,00 mengalami penurunan pada tahun berikutnya yaitu tahun 2004 sebesar Rp 2.851.316.000,00 (7,45 %). Demikian pula halnya dengan perolehan laba operasional tahun 2006-2007 yaitu Rp 2.751.653.000,00 (12,67 %) dan Rp 2.587.328.000,00 (5,97 %) mengalami penurunan dari perolehan laba operasional tahun 2005 yaitu Rp 3.150.724.000,00 (10,50 %). Penurunan ini disebabkan oleh berbagai faktor yaitu menurunnya hasil panen para petani sehingga menghambat dalam pembayaran angsuran Kupedes yang dapat menyebabkan terjadinya kredit macet, usaha debitur yang mengalami penurunan sehingga terjadi penunggakan pembayaran dan debitur lalai dalam membayar Kupedesnya sehingga debitur tersebut masuk kategori black list. Adapun faktor lain dari dalam pihak BRI juga ikut mempengaruhinya antara lain masih terdapat kesalahan survey yang dilakukan oleh analis kredit akan kelayakan debitur yang akan mangajukan Kupedes yang seharusnya mendapat

Bab I Pendahuluan 10 Kupedes sesuai dengan yang diajukan namun tidak sesuai dengan yang diajukan. Selain itu juga meningkatnya biaya operasional dan yang dikeluarkan BRI Unit Pamanukan Kota yang diantaranya untuk biaya pelatihan karyawan, biaya tunjangan dan bonus untuk karyawan, biaya promosi Kupedes, biaya Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif, biaya pemeliharaan dan perbaikan inventaris kantor seperti komputer dan biaya perbaikan kantor merupakan faktor yang ikut mempengaruhinya. Selain fenomena yang terjadi diatas, dalam pemberian Kupedes ini masih terdapat masalah yaitu Kupedes yang diajukan debitur tidak memenuhi kelengkapan persyaratan seperti usaha yang dimiliki debitur tidak layak dibiayai dan kelengkapan dokumen yang terkadang tidak diperhatikan debitur sehingga dalam pengajuan Kupedes masih ada yang ditolak. Dengan terjadinya penolakan Kupedes tersebut berarti tujuan dari pemberian Kupedes untuk membantu pengembangan UMKM tidak dapat tercapai oleh bank. Masalah lain yang terjadi dalam Kupedes ini yaitu terdapatnya Kupedes bermasalah seperti terjadinya kredit macet. Dengan adanya kredit macet ini dapat menyebabkan perolehan laba yang didapat bank tidak maksimal. Selain itu masalah lainnya adalah pihak bank belum melakukan pengawasan secara optimal kepada debitur yang mengajukan Kupedes sehingga debitur terlambat dalam pembayaran angsuran Kupedes. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya penunggakan terhadap pembayaran angsuran. Dengan adanya penunggakan pembayaran angsuran kredit maka dapat menyebabkan terjadinya permasalahan kredit yang disebut dengan kredit macet.

Bab I Pendahuluan 11 Hal ini akan mengakibatkan perolehan laba operasional oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pamanukan Unit Pamanukan Kota tidak maksimal sesuai dengan target yang diharapkan. Oleh sebab itu, pihak bank perlu meningkatkan monitoring (pengawasan) kepada debitur agar pembayaran angsuran kredit ini dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, hubungan yang baik dan tingkat kepercayaan antara pihak bank dengan debitur harus tetap dijaga agar pembayaran angsurannya tetap lancar. Berdasarkan fenomena yang terjadi diatas, pihak BRI perlu menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kreditnya kepada debitur. Oleh sebab itu, sebelum fasilitas Kupedes diberikan kepada debitur, pihak bank harus merasa yakin bahwa Kupedes yang diberikan benar-benar akan kembali, keyakinan diperoleh dari hasil penilaian kredit sebelum Kupedes disalurkan. Kriteria penilaian umum yang harus dilakukan oleh pihak bank, untuk debitur yang benarbenar layak diberikan Kupedes adalah dengan melakukan analisis 5C dan 7P yang meliputi: Character, Capacity, Capital, Colleteral, Condition of economi, dan Personality, Party, Perpose, Prospect, Payment, Profitability, Protection sebagai dasar penilaian kepada calon debitur apakah layak untuk diberikan kredit atau tidak. (PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Tahun 2007 : 28). Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mila Pratiwi dari Universitas Pendidikan Indonesia dengan studi kasus pada PT Bank Jabar dengan judul pengaruh simpanan dana pihak ke-3 terhadap perolehan laba operasional. Peneliti berkesimpulan adanya simpanan dana pihak ke-3 berpengaruh terhadap perolehan laba operasional bank, sehingga disini peneliti mencoba

Bab I Pendahuluan 12 membandingkan perolehan laba yang dihasilkan dari simpanan dana pihak ke-3 dengan perolehan laba operasional dari pemberian kredit. Selain itu disini peneliti membandingkan antara pendapatan operasional dengan biaya operasional sehingga didapat perolehan laba operasional. Berdasarkan latar belakang dan hasil penelitian yang sebelumnya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Analisis Pemberian Kredit Umum Pedesaan (Kupedes) Pengaruhnya Terhadap Perolehan Laba Operasional pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pamanukan Unit Pamanukan Kota. 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan dengan uraian latar belakang penelitian yang dikemukakan di atas, maka penulis mencoba mengidentifikasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Masih adanya kesalahan survey yang dilakukan oleh analis kredit akan kelayakan usaha debitur yang seharusnya mendapat fasilitas Kupedes sesuai yang diajukan namun tidak sesuai yang diharapkan. 2. Debitur terkadang tidak memperhatikan kelengkapan dokumen sebagai persyaratan dalam pengajuan Kupedes sehingga terjadi penolakan kredit. Hal ini dapat menyebabkan tujuan pemberian Kupedes untuk membantu mengembangkan UMKM tidat dapat tercapai oleh bank.

Bab I Pendahuluan 13 3. Masih terdapatnya Kupedes bermasalah seperti terjadinya kredit macet sehingga perolehan laba tidak maksimal. 4. Masih kurangnya pengawasan (monitoring) kepada debitur sehingga terjadi keterlambatan pembayaran angsuran Kupedes yang dapat menyebabkan terjadinya penunggakan Kupedes. 5. Kenaikan pemberian Kupedes tidak semuanya diikuti dengan kenaikan perolehan laba operasional. 1.2.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis merumuskan beberapa masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana pemberian kredit umum pedesaan (Kupedes) pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pamanukan Unit Pamanukan Kota. 2. Bagaimana perolehan laba operasional pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pamanukan Unit Pamanukan Kota. 3. Seberapa besar pengaruh pemberian kredit umum pedesaan (Kupedes) terhadap perolehan laba operasional pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pamanukan Unit Pamanukan Kota. 1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Bab I Pendahuluan 14 Maksud penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi dari objek penelitian yaitu pemberian Kupedes dan perolehan laba operasional, serta pengaruh pemberian Kupedes terhadap perolehan laba operasional. 1.3.2 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan diatas, maka tujuan dari penelitian ini, adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pemberian kredit umum pedesaan (Kupedes) pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pamanukan Unit Pamanukan Kota. 2. Untuk mengetahui perolehan laba operasional pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pamanukan Unit Pamanukan Kota. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian kredit umum pedesaan (Kupedes) terhadap perolehan laba operasional pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pamanukan Unit Pamanukan Kota. 1.4 Kegunaan Penelitian Dengan penelitian ini diharapkan dapat membantu bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap permasalahan ini. Beberapa pihak yang dapat mengambil manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.4.1 Kegunaan Akademis Kegunaan akademis dalam penelitian ini, yaitu:

Bab I Pendahuluan 15 1. Pengembangan Ilmu Dalam penelitian ini penulis mempunyai harapan dapat memberikan informasi baru proses pemberian kredit dan perolehan laba operasional pada suatu bank untuk pengembangan ilmu akuntansi. 2. Bagi Peneliti Peneliti mengharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan mengenai pelaksanaan pemberian kredit umum pedesaan (Kupedes) serta pengaruhnya terhadap perolehan laba operasional pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pamanukan Unit Pamanukan Kota. 3. Bagi Peneliti Lain Hasil peneltian ini dapat dijadikan bahan acuan atau referensi, khususnya bagi pihak-pihak yang mengkaji topik-topik yang berkaitan dengan pemberian kredit dan perolehan laba operasional pada suatu bank, sehingga hasil penelitian selanjutnya dapat menjadi lebih baik. 1.4.2 Kegunaan Praktis Kegunaan praktis dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pamanukan Unit Pamanukan Kota, hasil penelitian ini hendaknya memberikan bahan masukan yang bermanfaat mengenai pemberian

Bab I Pendahuluan 16 kredit umum pedesaan (Kupedes) yang baik dan efektif agar perolehan laba dari pemberian Kupedes ini dapat maksimal. 2. Bagi masyarakat khusunya didaerah Pamanukan Kota, dengan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan gambaran tentang pengajuan kredit umum pedesaan pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pamanukan Unit Pamanukan Kota. 1.5 Lokasi Dan Waktu Penelitian 1.5.1 Lokasi Penelitian Penelitian dan pengumpulan data dilakukan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pamanukan Unit Pamanukan Kota yang berlokasi di Jl. Ion Martasasmita No. 39 Pamanukan 41254 Telp. (0260) 551435. 1.5.2 Waktu Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis membuat rencana jadwal penelitian yang dimulai dengan tahap persiapan sampai ke tahap akhir yaitu pelaporan hasil penelitian. Penelitian dimulai dari bulan Maret sampai dengan Juli 2010. Secara lebih rinci waktu penelitian dapat dilihat pada tabel 1.2.

Bab I Pendahuluan 17 Tabel 1.2 Jadwal Penelitian Tahap I II III Prosedur Tahap Persiapan: 1. Membuat outline dan proposal Usulan Penelitian 2. Mengambil formulir penyusunan Usulan Penelitian Tahap Pelaksanaan: 1. Mengajukan outline dan proposal skripsi 2. Meminta surat pengantar ke perusahaan 3. Menentukan tempat penelitian 4. Pelaksanaan Penelitian 5. Penyusunan skripsi Tahap Pelaporan: 1. Menyiapkan draft skripsi 2. Sidang akhir skripsi 3. Penyempurnaan laporan skripsi 4. Penggandaan skripsi Bulan Feb 10 Maret 10 April 10 Mei 10 Juni 10 Juli 10