BAB V IMPLEMENTASI KARYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang

Jurnalistik Televisi. Materi Kuliah. Oleh: I Made Denny Chrisna P., S.Sn., M.Sn. Materi Disampakan pada Perkuliahan hari Kamis 10 Oktober 2013.

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

Dasar- dasar Jurnalistik TV

ABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya.

LAMPIRAN 1. Wawancara dengan Eksekutif Produser (Endan Syafardan) Hasil wawancara dengan eksekutif produser program berita Warta Malam

BAB IV TAHAP PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI PROGRAM

Modul. SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) PRODUKSI BERITA TELEVISI 1 Kamaruddin Hasan 2

Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3.

bentuk berita dikerjakan sesuai dengan permintaan yang ada di dalam rundown. Misalnya segmen satu tentang isu konflik partai golkar, maka produser

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK

BAB III PENYAJIAN DATA. wawancara dari para editor program berita kabar riau di Dumai Vision yang

Lampiran. 1. Apa saja yang di lakukan pada saat tahap pra produksi jurnal 19? angkat, artistic pada saat on air.

Harwanto dan M. Arif, penulis mendapatkan penjelasan mengenai peran editor dalam. proses produksi Redaksi Pagi. Hasilnya adalah sebagai berikut:

Desain Program Informasi Pendidikan TV Edukasi Tahun 2014

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini penulis akan menjelaskan proses produksi pengambilan gambar

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. kualitatif, sehingga dapat menjadi dasar dan sumber dalam penyusunan laporan.

Penulisan Naskah Berita Televisi

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. terencana pada bab sebelumnya. berikut ini proses pasca produksi dan rundown

Penulisan Naskah Berita Televisi

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK DAN IMPLEMENTASI KARYA. 4.1 Prosedur Pelaksanaan Kerja Praktek

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

BAB IV PENUTUP. sebuah karya film. Tanpa manajemen yang diterapkan pada sebuah produksi

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter,

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan menguraikan hasil penelitian secara mendalam mengenai

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

Program. TatapMuka. Kode MK. Broadcasting A31415EL. Abstract. Kompetensi

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI

Bab III. radio, ternyata memberi nilai yang sangat spektakuler dalam sisi-sisi pergaulan. geografis dan sosiologis (Kuswandi, 1996:22).

BAB II. KERANGKA TEORI dan FOCUS of INTEREST

BAB IV ANALISIS PROSES PRODUKSI SIARAN DAKWAH KULIAH ANGKASA SORE RADIO PTDI UNISA 205 SEMARANG

BAB II PROFILE PERUSAHAAN

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Editing imovie

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Televisi dapat didefinisikan sebagai media massa yang menampilkan sebuah

Dasar- dasar Jurnalistik TV

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Televisi Sebagai Media Massa Elektronik. berwarna yang mempunyai berbagai jenis pemancar (TV kabel).

BAB 3 PRA PRODUKSI 3.1 Ide dan Pengembangan Konsep

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang

BAB IV 4. DESKRIPSI KERJA PRAKTIK

PT. NUSANTARA MEDIA MANDIRI JOBDESK PRODUCTION FACILITIES DEPARTEMENT NO. PSM/JKO-HRD/04 DISAHKAN. Pada tanggal Randy Monthonaro Tampubolon

BAB III STASIUN TELEVISI

MANAJEMEN REDAKSIONAL PROGRAM BERITA JATENG HARI INI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari masyarakat mendapatkan informasi tentang kejadian-kejadian dan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video feature,

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Metodologi dan Perancangan Karya dalam laman ini, penulis akan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang di Indonesia sejak keran kebijakaan dibuka pada tahun 1989,

Penulisan Naskah Berita Televisi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas karya akhir atau program sebelumnya. 1. Wisata Malam *Traveling ke tempat tempat yang eksotis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN UMUM AGROPOLITAN TELEVISI (ATV)

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB II PROFILE PERUSAHAAN. Timur. Atau J berarti Jawa Pos. Karena nama perusahaan ini adalah PT. Jawa

BAB IV PENUTUP Kesimpulan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Proses implementasi karya adalah tahap pembuatan film dokumenter

BAB III LAPORAN KERJA PRAKTEK

KESEPAKATAN PELAKSANAAN SIARAN PRO3 BERJARINGAN ANTARA PUSAT DAN DAERAH

Tujuan : v Mengetahui hardware yang dibutuhkan beserta fungsinya untuk membuat sebuah digital video dalam taraf pemula

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Offline Editing 1

BAB III PENYAJIAN DATA. penelitian ini adalah bagaimana proses produksi iklan di radio mandiri yang dimulai dari

ANALISIS PROSES PRODUKSI SIARAN BERITA TELEVISI KHABAR ETAM DI TVRI KALIMANTAN TIMUR

Materi Perkuliahan I BERITA TV

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. mengenai pelaksanaan produksi dan pasca produksi.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. merancang naskah, hunting lokasi, merancang dan menyususl pada tahap prapoduksi

Adobe Premiere Komplet

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Sudirman Kav.32 Jakarta, memulai siaran percobaannya pada tanggal 25 November

BAB IV. KESIMPULAN dan SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai jutaan pendengar, namun cara penyampaiannya. ditujukannya pada pendengar secara perorangan, dan komunikasi tersebut

BAB IV TAHAPAN PRA PRODUKSI, PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 1962 adalah TVRI ( Televisi Republik Indonesia). Selama 27

BERITA TELEVISI. Kuliah Jurnalistik Televisi oleh I Made Denny Chrisna P., S.Sn., M.Sn. 26 September 2013

BAB II LANDASAN TEORI. stream video. Character Generator merupakan alat modern berbasis komputer yang. mampu menmghasilkan sebuah teks dan grafik.

Finishing Audio Visual dengan Analisa Editing

EDITOR ORANG YANG TERLATIH DAN TERDIDIK UNTUK MENGEDIT FILM DAN REKAMAN VIDEO

Dasar- dasar Jurnalistik TV

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB 4 MATERI KERJA PRAKTEK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB V EVALUASI. Gambar 5.1 Final Cut Pro

PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG SEKRETARIAT DAERAH. PENGUMUMAN No. : 066 /HMS/V/ 2017 TENTANG

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

MENGENAI RUNNING TEXT

BAB III METODE PENELITIAN. Development (Penelitian dan Pengembangan) dalam menciptakan suatu video

BAB V EVALUASI. 5.1 Editing dan Mixing

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Jurnal 19, mengenai strategi-strategi yang di lakukan crew-crew Binus tv dalam Jurnal

MODUL KE 3 ORGANISASI PRODUKSI

Saya lulusan salah satu SMA di Medan dan kemuadian saya sempat. Sejak kapan Bapak/Ibu menjadi penyiar berita di LPP TVRI Medan.

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA. untuk menjalani magang di salah satu stasiun televisi nasional yaitu PT Indosiar

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini penulis akan menjelaskan proses produksi dan pasca produksi,

Transkripsi:

54 BAB V IMPLEMENTASI KARYA Karya yang dihasilkan merupakan hasil dari metodologi penelitian yang telah dilakukan. Penelitian dan hasil yang dilaporkan harus disesuaikan dengan judul. Sehingga terjadi sebuah sinkronisasi antara judul, metodologi penelitian, dan implementasi karyanya. Judul yang di angkat dalam karya ini adalah proses editing dan pasca-produksi dalam pembuatan sebuah berita. Pembahasan yang dilakukan hanya sekilas mengenai proses produksi dan dilanjutkan dengan proses editing (pasca-produksi) berita. 5.1 Liputan Liputan dilakukan dilapangan jika reporter telah menerima perintah dari redaksi dan produser. Sebelum melakukan peliputan, reporter harus mengetahui maksud dan tujuan di adakannya liputan berita tersebut. Reporter juga telah menyiapkan pertanyaan guna menggali banyak informasi dengan narasumber. Suasana liputan dapat dilihat pada gambar 5.1. Gambar 5.1 Reporter Melakukan Wawancara dengan Narasumber

55 Dalam melakukan peliputan di lapangan, reporter di temani oleh juru kamera yang bertugas untuk mengambil gambar. Tugas dari juru kamera/kameramen ini adalah membidik setiap momen yang di rasa penting untuk di siarkan. Sehingga terjadi sinkronisasi antara gambar visual, audio dan informasi yang ada dalam sebuah berita. Gambar suasana wartawan dalam pengambilan berita dapat dilihat seperti gambar 5.2. 5.2 Capture Video Gambar 5.2 Pengambilan Gambar Berita Oleh Juru Kamera Gambar 5.3 Proses Capture Video Gambar 5.3 merupakan Proses capture video. Proses ini selalu dilakukan oleh kameramen setelah melakukan sebuah liputan. Seluruh gambar yang telah di

56 shoot oleh kameramen di capture menggunakan software bernama Pinnacle Studio Plus 9.0 dan di simpan dalam sebuah file yang telah di pisahkan menurut nama kameramen masing-masing dan di beri judul sesuai dengan liputan apa yang telah diliput. Hal ini dilakukan agar mempermudah editor untuk mencari file-file video hasil rekaman yang di miliki oleh masing-masing kameramen. 5.3 Pembuatan Naskah Jika setelah melakukan sebuah liputan seorang kameramen melakukan pengcapturean video, maka tugas selanjutnya dari seorang reporter adalah membuat naskah. Naskah berisi segala informasi yang telah di dapat selama liputan berlangsung. Informasi-informasi ini ditata dan di susun oleh reporter sehingga membentuk sebuah narasi. Narasi di gunakan untuk mempermudah audiens dalam menangkap informasi yang disampaikan dalam sebuah berita. Narasi dalam naskah yang di buat oleh reporter merupakan ujung tombak dari terbentuknya sebuah tayangan berita yang utuh. Dalam naskah berita tersebut, narasi berita di bacakan oleh dubber yang berfungsi untuk pengisian suara dalam berita (Voice Over). Selain digunakan untuk dubbing, naskah juga berisi tentang keinginan dari reporter untuk memvisualkan gambar apa yang cocok ditayangkan dalam narasi tersebut. Sehingga berkesinambungan antara gambar visual yang dilihat dan suara yang didengar. Sebelum turun cetak dalam bentuk kertas, naskah yang dibuat oleh reporter dikirim dahulu ke pihak redaksi/produser. Hal ini dilakukan untuk merevisi ulang apa yang telah ditulis oleh reporter dan menilai layak atau tidaknya berita ini

57 ditayangkan. Pembuatan naskah reporter dapat dilihat seperti pada tabel 5.1 berikut: Tabel 5.1. Pembuatan Naskah Oleh Reporter TVRI TELEEVISI REPUBLIK INDONESIA STASIUN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA OKE REDAKSI ACARA : BERITA JOGJA POKOK : PEMUSNAHAN MIRAS TANGGAL : 20 JULI 2012 KODE : TRI H/AGUNG H PENYIAR... VIDEO VTR START...... VIS:suasana muspida memecah botol S.I. CHARGENT: SLEMAN PEMUSNAHAN MIRAS VIS:pemusnahan miras AUDIO TIDAK KURANG SEPULUH RIBU BOTOL MINUMAN KERAS BERBAGAI MERK DAN OPLOSAN DIMUSNAHKAN DI HALAMAN MAPOLRES SLEMAN KAMIS SORE /// =============ATMOS UP============== 10 RIBU TIGA RATUS DUA BOTOL MINUMAN KERAS BERBAGAI MEREK DAN OPLOSAN YANG DIMUSNAHKAN DI MAPOLRES SLEMAN MENURUT KEPALA KEPOLISIAN RESORT SLEMAN AJUN KOMISARIS BESAR HERI SUTRISMAN MERUPAKAN BARANG BUKTI HASIL RAZIA SELAMA TIGA BULAN TERAKHIR/// ===============ATMOS UP================ POLRES SLEMAN AKAN LEBIH MENGINTENSIFKAN RAZIA SELAMA BULAN RAMADHAN // DAN MENGHIMBAU

58 VIS:pemusnahan miras 5.4 Dubbing MASYARAKAT YANG MENGETAHUI ADANYA PENJUALAN MAUPUN PEREDARAN MINUMAN KERAS SEGERA MELAPOR / KEPOLISIAN BERJANJI SEGERA MELAKUKAN RAZIA /// DIHIMBAU JUGA, ORMAS TIDAK MELAKUKAN SWEEPING / APALAGI JIKA DITEMUI UNSUR PIDANA TIDAK SEGAN-SEGAN AKAN DITINDAK SESUAI K-U-H-P/// /// TRI HARTANTO DAN AGUNG HANGGARA MELAPORKAN Gambar 5.4 Proses Dubbing Berita Gambar 5.4 merupakan Proses dubbing atau merekam suara dilakukan jika hasil naskah berita telah di setujui produser dan di cetak. Seorang dubber harus mempunyai suara yang jelas, tegas, dan lugas serta mengerti dengan benar tandatanda dan simbol yang ada dalam naskah untuk menghindari kesalahan pembacaan. Selain artikulasi vokal yang jelas, seorang dubber juga harus

59 memberikan efek intonasi suara yang tepat agar audiens dapat terbawa suasana dan informasi yang diberikan dapat tersampaikan dengan benar. Untuk proses dubbing di TVRI Yogyakarta menggunakan software yang bernama Sony Sound Forge 8.0. Pihak TVRI menggunakan software ini karena dinilai cukup praktis dan sesuai dengan kebutuhan bidang berita. Cara pemakaian yang mudah sangat membantu untuk kelancaran dalam proses dubbing berita. Gambar 5.5 Software Sony Sound Forge 8.0 Untuk Dubbing Berita Setelah proses dubbing dilakukan, maka dubber harus menyimpan file hasil dubbing di folder-folder tertentu dan diberi judul sesuai naskah. Gambar 4.9 merupakan gambar aplikasi yang digunakan untuk dubbing naskah. Hal ini dimaksudkan agar mempermudah editor untuk mencari hasil dubbing yang digunakan untuk mengedit berita. 5.5 Editing Berita Editor bertugas untuk mengedit berita. Naskah yang telah digunakan untuk dubbing diberi tanda bahwa telah selesai di dubbing lalu diberikan kepada editor

60 untuk mulai di edit. Editor harus mengedit berita sesuai dengan naskah yang ada. Proses penyesuaian ini bertujuan agar gambar visual yang muncul sesuai dengan narasi berita yang telah dibacakan oleh dubber. Proses mengedit berita seperti pada gambar 5.6 di bawah ini. Gambar 5.6 Proses Editing Berita TVRI Yogyakarta menggunakan software Pinnacle Studio Plus 9.0 untuk proses editing. Software ini dinilai cukup praktis sehingga mempermudah dan mempercepat editor dalam bekerja. Selain praktis, software Pinnacle Studio Plus 9.0 juga cukup lengkap dari segi efek-efek yang ada jika di bandingkan softwaresoftware lain. Untuk mengedit berita, editor hanya perlu mengambil file-file yang berhubungan dengan judul yang tertera di naskah berita. File-file yang harus diambil oleh editor antara lain file gambar yang telah di capture oleh kameramen dan file hasil dubbing yang telah di dubbing sebelumnya. Hasil dubbing merupakan acuan untuk durasi waktu sebuah berita. Namun durasi ini dapat berubah sewaktu-waktu menjadi lebih panjang jika dalam tayangan berita terdapat

61 sebuah statement dari narasumber. Statement dalam tayangan sebuah berita juga A penting adanya guna memperkuat sumber dan keaslian informasi berita. AY 5.6 Pembuatan Grafis Berita Dalam isi berita di TVRI Yogyakarta mempunyai beberapa macam grafis. Grafis ini berbeda dengan grafis yang ditayangkan saat program acara AB berlangsung karena grafis ini dibuat sebelum berita di tayangkan dan merupakan salah satu bagian dari berita. Digunakan untuk menyampaikan informasi berita. R Gambar-gambar grafis ini berisikan beberapa informasi diantaranya Jogja Agenda yang merupakan isi dari program berita Jogja Destination, ada pula Info Valas, SU Info Cuaca, dan Agenda DIY yang merupakan isi dari program berita Berita ST IK O M Jogja. Gambar 5.7 merupakan macam-macam grafis yang digunakan di TVRI. Gambar 5.7 Grafis Berita

62 Seluruh pembuatan grafis yang ada menggunakan Software Premiere Pro. Software ini dipilih karena mudah penggunaannya dan efek yang terdapat didalamnya lebih bersifat dinamis. Efek-efek yang ada sangat cocok untuk pembuatan grafis dalam berita yang juga harus dinamis dan bergerak supaya tidak membosankan saat dilihat. 5.7 Playlist Jika semua berita sudah lengkap, maka tahap selanjutnya adalah proses penyusunan playlist di komputer. Gambar 5.8 merupakan proses penyusunan Playlist yang bertujuan untuk mempermudah pemutaran video berita agar sesuai dengan yang di bacakan oleh presenter. Gambar 5.8 Proses Penyusunan Playlist Gambar 5.9 merupakan gambar operator playlist bertugas untuk mengecek kelengkapan serta menyusun dan mengurutkan berita yang ada. Berita-berita ini disusun sesuai dengan rundown yang telah diberikan kepada operator playlist. Nantinya operator inilah yang bertugas untuk memutar berita hasil edit yang siap

63 tayang. Dalam menjalankan tugasnya, seorang operator playlist harus juga memperhatikan waktu. Mengingat program berita ditayangkan secara live, maka sepersekian detik waktu yang ada sangat dinilai oleh audiens. Maka selain beracuan dengan waktu, acuan lain yang digunakan adalah naskah berita, presenter berita dan instruksi dari PD (Program Director). 5.8 Siaran Berita Gambar 5.9 Operator Playlist Siaran berita baru dimulai jika sudah mendekati waktu yang ditentukan. Karena berita merupakan tayangan siaran langsung, maka segala sesuatunya sudah harus dipersiapkan terlebih dahulu. Lima belas menit sebelum jam siaran semua kru sudah harus bersiap di tempat mereka masing-masing. Gambar 5.10 merupakan Di dalam studio, Presenter sudah harus siap dalam berpenampilan juga sudah harus mendapat naskah dan mempelajarinya terlebih dahulu. Jika presenter bersiap di depan kamera maka Clip on yang digunakan untuk mic juga harus sudah terpasang di tubuh presenter. Mic digunakan untuk memperjelas kata-kata yang diucapkan presenter.

64 Gambar 5.10 Presenter Bersiap di Depan Kamera Di dalam studio kameramen juga harus sudah stand by di tempatnya masing-masing. Gambar 5.11 merupakan gambar kameramenyang sedang bertugas. Dalam satu studio berita terdapat tiga kamera yang masing-masing digunakan untuk mengambil angle yang berbeda-beda. Tiga angle tersebut adalah angle close up (sebatas pundak), medium short (sebatas pinggang), long short (sebatas kaki). Namun jika terdapat dialog atau dua orang atau lebih, maka pengambilan angle di ubah menjadi medium short untuk presenter, medium short untuk narasumber, dan long short untuk keduanya. Gambar 5.11 Kameramen Mengambil Gambar Presenter

65 Selain berisi presenter dan kameramen, saat siaran berlangsung terdapat pula seorang FD (Floor Director). Di lapangan, FD adalah orang yang berkuasa karena Tugas FD adalah mengatur apa yang terjadi di lapangan atau didalam studio. Namun FD tidak bergerak sendiri, FD juga masih harus berkoordinasi dengan PD (Program Director). Gambar 5.12 merupakan gambar seorang PD yang sedang mengatur jalannya siaran berita melalui monitor. PD atau program director tidak berada langsung di lapangan, namun PD mengontrol segala pergerakan yang terjadi dari ruang kontrol yang berada tepat di sebelah ruang studio. Tugas PD juga mengatur dan mengkoordinir tampilan dalam siaran, durasi waktu yang dibutuhkan, dan grafis-grafis yang harus di tampilkan lainnya. Gambar 5.13 merupakan gambar pengaturan grafis di siaran berita. Gambar 5.12 PD Mengontrol Jalannya Siaran Berita Gambar 5.13 Operator Mengatur Grafis yang Ditampilkan

66 5.9 Dokumentasi Terdapat dua macam proses dokumentasi yang dilakukan di TVRI Yogyakarta. Yang pertama adalah mendokumentasikan keseluruhan siaran berita yang sudah tayang dan yang kedua adalah mendokumentasikan masing-masing berita hasil edit yang sudah tayang. Dokumentasi yang pertama dilakukan dengan merekam siaran berita secara utuh. Ketiga berita yang sedang tayang harus di dokumentasikan mulai dari awal hingga akhir. Proses dokumentasi ini dilakukan untuk laporan tahunan yang nantinya akan dikumpulkan dalam bentuk kepingan CD. Selain pendokumentasian dalam bentuk CD ada pula dokumentasi naskah yang dibukukan. Dokumentasi yang kedua dilakukan dengan mengumpulkan dan mengklasifikasikan berita dalam kategori masing-masing. Dokumentasi berita ini berfungsi untuk mempermudah pencarian berita yang sudah pernah ditayangkan oleh pihak TVRI Yogyakarta.