PETUNJUK PRAKTIKUM PERTANIAN TERPADU (PDB /2)

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat

I. PENDAHULUAN. Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. terpadu dan melanggar kaidah pelestarian lahan dan lingkungan. Eksploitasi lahan

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hidroponik yang ada yaitu sistem air mengalir (Nutrient Film Technique). Konsep

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

PANDUAN PRAKTIKUM TANAMAN HORTI Oleh Tim Dosen Produksi Tanaman Hortikultura. Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung 2014

1.PENDAHULUAN. Salah satu pupuk organik yang dapat digunakan oleh petani

PANDUAN PRAKTIKUM TANAMAN HORTI Oleh Tim Dosen Produksi Tanaman Hortikultura. Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung 2015

I. PENDAHULUAN. Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Ternak ruminansia seperti kerbau, sapi, kambing dan domba sebagian besar bahan

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) merupakan salah satu tanaman pangan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia. Kebutuhan jagung dunia mencapai 770 juta ton/tahun, 42%

Ir. ZURAIDA TITIN MARIANA, M.Si

Temu Lapang Bioindustri Sawit-Sapi

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia. Ubikayu

BAB I. PENDAHULUAN 1.2 Analisis Situasi Mitra pupuk organik.

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang

I. PENDAHULUAN. Tingkat konsumsi sayuran rakyat Indonesia saat ini masih rendah, hanya 35

PUPUK KANDANG MK : PUPUK DAN TEKNOLOGI PEMUPUKAN SMT : GANJIL 2011/2011

SYLABUS MATA KULIAH PERTANIAN ORGANIK

I. PENDAHULUAN. keharusannya memenuhi kebutuhan pangan penduduk. Berdasarkan Sensus

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

II. TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN AKHIR PRODUKSI KOMPOS

Latar Belakang. Produktivitas padi nasional Indonesia dalam skala regional cukup tinggi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. dibudidayakan di air tawar dan disukai oleh masyarakat karena rasanya yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA

Sistem Usahatani Terpadu Jagung dan Sapi di Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan

I. PENDAHULUAN. Larutan Mikroorganisme Lokal (MOL ) terbuat dari bahan-bahan alami,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

KANDUNGAN UNSUR HARA RENDAH MENGGANGU PERTUMBUHAN TANAMAN PADA SAAT PROSES PEMBUSUKAN MENIMBULKAN BAU YANG SANGAT MENYENGAT

I. PENDAHULUAN. Dalam 5 tahun terakhir produksi nasional kedelai tergolong rendah berkisar 600-

PERAN BAHAN ORGANIK DAN TATA AIR MIKRO TERHADAP KELARUTAN BESI, EMISI CH 4, EMISI CO 2 DAN PRODUKTIVITAS PADI DI LAHAN SULFAT MASAM RINGKASAN

I. PENDAHULUAN. tanaman padi salah satunya yaitu pemupukan. Pupuk merupakan salah satu faktor

I. PENDAHULUAN. Konsumsi kedelai di Indonesia setiap tahun semakin meningkat, seiring dengan

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan

I. PENDAHULUAN. Jagung termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. Pendahuluan. II. Permasalahan

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 38 TAHUN 2012 TENTANG

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

PENDAHULUAN. padat (feses) dan limbah cair (urine). Feses sebagian besar terdiri atas bahan organik

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan bulan Juli sampai Agustus 2015 di Green House dan

KAJIAN PERBAIKAN USAHA TANI LAHAN LEBAK DANGKAL DI SP1 DESA BUNTUT BALI KECAMATAN PULAU MALAN KABUPATEN KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Caisin merupakan tanaman dengan iklim sub-tropis, namun mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGGUNAAN BERBAGAI PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN PADI DI LAHAN SAWAH IRIGASI

EFEKTIVITAS PEMBERIAN EM (Effective Microorganism) TERHADAP PERTUMBUHAN Anthurium plowmanii PADA MEDIA CAMPURAN PAKIS CACAH DAN ARANG SEKAM SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. terpenting setelah padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan bijibijian

PANDUAN PRAKTIKUM TANAMAN HORTI Oleh Tim Dosen Produksi Tanaman Hortikultura. Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung 2016

BAB I PENDAHULUAN. Rumput gajah odot (Pannisetum purpureum cv. Mott.) merupakan pakan. (Pannisetum purpureum cv. Mott) dapat mencapai 60 ton/ha/tahun

Pembuatan Pupuk Organik. Samijan BPTP Jawa Tengah

TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan Produktivitas Padi di Indonesia dan Permasalahannya

PENGOMPOSAN JERAMI. Edisi Mei 2013 No.3508 Tahun XLIII. Badan Litbang Pertanian

b. Dapat memperbaiki struktur tanah, menyebabkan tanah menjadi ringan untuk diolah dan mudah ditembus akar.

Pengaruh Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Tanaman

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia, jagung (Zea mays L.) merupakan bahan pangan penting sebagai

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicom esculentum Mill) merupakan salah satu jenis tanaman

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan energi dunia yang dinamis dan semakin terbatasnya cadangan energi

BAB I PENDAHULUAN. penting di Indonesia termasuk salah satu jenis tanaman palawija/ kacang-kacangan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

MENINGKATKAN PROUKSI PADI DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI HEMAT AIR

Modul Praktikum Plankton Budidaya Daphnia sp. Tim Asisten Laboratorium Planktonologi FPIK UNPAD

BAB I PENDAHULUAN. Produktivitas (Qu/Ha)

BAB I PENDAHULUAN. produk pertanian yang dihasilkan terbebas dari bahan bahan kimia yang

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal

PENDAHULUAN. Sedangkan pads Bokashi Arang Sekam setelah disimpan selama 4 minggu C/N rationya sebesar 20.

3. METODE PENELITIAN KERANGKA PEMIKIRAN

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 11 TAHUN 2014 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Indonesia, namun sampai saat ini perhatian masyarakat petani kepada kacang

VARIASI PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH KULIT KOPI ARABIKA TERHADAP PERTUMBUHAN Azolla microphylla

DASAR DASAR AGRONOMI MKK 312/3 SKS (2-1)

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicon esculentum mill) merupakan tanaman yang berasal dari

LAPORAN HASIL PENELITIAN PEMBUATAN BRIKET ARANG DARI LIMBAH BLOTONG PABRIK GULA DENGAN PROSES KARBONISASI SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ternyata memiliki sebuah potensi besar yang luput terlihat. Salah satu limbah yang

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang penting dalam pembangunan. Indonesia, yaitu sebagai dasar pembangunan sektor-sektor lainnya.

I. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi

PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

Transkripsi:

PETUNJUK PRAKTIKUM PERTANIAN TERPADU (PDB 1422 1/2) DISUSUN OLEH: Ir. Supartoto, M.Agr.Sc. Ir. Trijoko Agustono, MP JURUSAN AGROTEKNOLOGI LABORATORIUM AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN 2016

TATA TERTIB PRAKTIKUM 1. Mahasiswa wajib mengikuti praktikum. Jika mahasiswa berhalangan hadir saat praktikum, maka yang bersangkutan harus menyelenggarakan praktikum secara mandiri 2. Mahasiswa wajib hadir 10 menit sebelum acara praktikum dimulai, untuk menerima penjelasan praktikum oleh Asisten. 3. Mahasiswa wajib mengikuti pengarahan yang diberikan oleh Asisten. 4. Semua mahasiswa wajib aktif melakukan seluruh kegiatan praktikum untuk melatih ketrampilan mahasiswa dalam bekerja di lapangan 5. Mahasiswa wajib memelihara komoditas yang dipraktekkan dan mengamati tanaman sesuai dengan ketentuan yang diberikan. 6. Mahasiswa wajib meminta persetujuan asisten atas data pengamatan setiap kali selesai melakukan pengamatan. 6. Di akhir kegiatan, mahasiswa peserta praktikum wajib membuat laporan sebagaimana ditentukan. 7. Laporan praktikum bersifat kelompok, dan diharapkan mahasiswa dapat mengerjakan secara bersama-sama sambil melakukan diskusi untuk pemahaman materi yang lebih baik. 8. Jika diketahui laporan yang dibuat menyontek kelompok lain, maka akan diberi sangsi yaitu nilai praktikum kelompok yang bersangkutan tidak akan dikeluarkan.

KATA PENGANTAR Buku petunjuk ini disusun untuk memandu mahasiswa dalam melaksanakan praktikum Pertanian Terpadu. Acara praktikum disusun sesuai dengan materi pokok yang disampaikan dalam perkuliahan dengan harapan mahasiswa menjadi lebih mudah dalam memahami materi yang diberikan. Acara praktikum yang disajikan pada buku petunjukkan ini sifatnya fleksibel dan dinamis dalam arti acara praktikum yang dilaksanakan oleh mahasiswa disesuaikan dengan kondisi terkini perkembangan ilmu pertanian terpadu, dan acara praktikum juga akan terus dikembangkan mengikuti perkembangan keilmuan dan fasilitas yang tersedia. Semoga buku petunjuk praktikum ini dapat membantu Dosen, Laboran dan mahasiswa yang akan melaksanakan praktikum. Purwokerto, Maret 2016 Penyusun

PANDUAN PRAKTIKUM PERTANIAN TERPADU ACARA 1: KAJIAN TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN Azolla microphylla SEBAGAI TANAMAN KUNCI DALAM MENGEMBANGKAN SISTEM PERTANIAN TERPADU PENDAHULUAN Sudah menjadi permasalahan klasik di masyarakat bahwa keberhasilan usaha pertanian dalam berbagai bentuknya, selalu terkendala pada mahalnya harga input produksi, khususnya pupuk bagi tanaman, pakan bagi ternak dan pellet bagi ikan. Permasalahan ini selalu saja dijumpai dari masa ke masa, menyebabkan penghasilan petani rendah dan berdampak pada tingkat kesejahteraan petani juga rendah. Secara teori ada sistem pertanian yang prospektif dalam meningkatkan pendapatan petani, yaitu sistem pertanian dengan masukan dari luar rendah (atau Low External Input Sustainable Agriculture), atau biasa disebut LEISA. Dengan rendahnya masukan dari luar yang harus dibeli petani, diharapkan keuntungan petani meningkat dan seterusnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Meskipun demikian, hingga saat ini sistem LEISA yang mudah diadopsi petani belum ditemukan, seandainya adapun masih memerlukan modal awal yang besar, sehingga belum terjangkau oleh petani secara umum. Praktikum ini merupakan langkah mendasar dalam merakit sistem pertanian terpadu yang diharapkan akan dapat menghasilkan teknologi yang mudah diadopsi oleh petani. Sebagai langkah awal, praktikum ini 1

akan mengkaji teknik budidaya tanaman Azolla microphylla, sebagai tanaman kunci dalam sistem pertanian terpadu. Azolla microphylla adalah jenis tanaman azolla, namun dengan kekhususan daunnya kecil-kecil. Tanaman paku-pakuan ini hidup mengambang di atas air. Azolla m., memiliki beberapa keistimewaan, yaitu: (1). Tanaman ini bersimbiose dengan bakteri Anabaena azzolae, yang hidup di dalam rongga daunnya. Anabaena azollae merupakan jenis blue green alga (alga biru hijau) yang mampu mengikat Nitrogen dari udara. Nitrogen selanjutnya akan digunakan oleh Anabaena sendiri dan diberikan kepada Azolla dan Anabaena akan menerima karbohidrat dari tanaman Azolla. Kemampuan Anabaena mengikat N dari udara menyebabkan tanaman Azolla memiliiki kandungan N yang tinggi 0,34% berat segar tiris (Supartoto dkk. 2012) dan juga kandungan protein tinggi berkisar 23,28% (Berat Kering) dg asam amino lengkap (Sari dkk. 2013).; (2) Pertumbuhan Azolla sangat cepat, yaitu untuk meningkat bobotnya menjadi dua kali hanya membutuhkan waktu 4-8 hari tergantung kesuburan air kolam (Supartoto dkk. 2012), (3) Produksi biomasanya sangat tinggi, yaitu meningkat menjadi 20 kali dalam waktu 24 hari (Supartoto dkk. 2013), dan (4) Sangat potensial digunakan sebagai bahan utama pupuk dan pakan ternak serta ikan. Berdasar ke empat kemampuan istimewa di atas, maka tampak bahwa Azolla microphylla sangat potensial digunakan sebagai tanaman kunci dalam sistem pertanian terpadu. 2

.Permasalahnnya adalah hingga saat ini potensi tersebut belum dikenal oleh masyarakat petani di Indonesia, dan permasalahan mendasar lainnya adalah teknik budidayanya belum dikuasai dengan baik. Oleh karenanya, praktikum ini akan mengeksplorasi teknik budidaya Azolla microphylla pada berbagai tingkat kesuburan air kolam terpal. TUJUAN: 1. Mengetahui dosis pupuk kandang terbaik untuk membudidayakan azolla microphylla 2. Mengetahui pertumbuhan dan produksi biomassa Azolla yang ditanam di kolam terpal 3. Mengetahui pengaruh keberadaan Azolla microphylla terhadap ketersediaan oksigen di air kolam METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM 1. Praktikum ini merupakan kerja kelompok dengan jumlah mahasiswa tiap kelompok bervariasi disajikan pada tabel di bawah, dan pembagian kelompok selengkapnya akan diatur kemudian pada saat pelaksanaan, berkisar antara 5 10 mahasiswa per kelompok. 2. Kegiatan praktikan mulai dari pembuatan kolam terpal, pemberian pupuk kandang, pemberian probiotik, penanaman Azolla, pengamatan pertumbuhan Azolla, oksigen terlarut, dan daya hantar listrik air kolam.. 3. Setiap kelompok praktikum, akan melaksanakan percobaan yang berbeda. 3

4. Perlakuan yang akan dicoba tiap-tiap kelompok terlampir. 5. Data masing-masing kelompok nantinya saling dipertukarkan dengan kelompok lain. 5. Variabel yang diamati: a. Bobot Azolla awal yang diinokulasikan b. Kecepatan tumbuh Azolla dengan mengukur luas penutupan permukaan air kolam oleh Azolla empat hari sekali. Caranya adalah Azolla dikumpulkan dengan sebilah bambu hingga padat dan diukur luas penutupannya. Laju pertumbuhan penutupan azolla = (luas t x luas t 1)/ (tx-t1) t 1 = bobot awal t x = bobot pada hari ke x t = adalah hari (agar diukur pada jam yang sama) c. Pertambahan Bobot azolla per 4 hari, yaitu dengan menimbang azolla seluas 40 cm 2, kemudian dikalikan total luas Azolla d. Kandungan oksigen air kolam (dengan alat, jika tersedia). Kandungan oksigen air kolam, diukur sesaat sebelum azolla ditanam dan diulang setiap 8 hari sekali. e. Daya hantar listrik air kolam, diukur dengan alat sebelum Azolla ditanam (setelah pupuk kandang diberikan) dan diulang setiap 8 hari sekali. Azolla diamati hingga penutupan azolla 100% + 1 minggu. 4

PERLAKUAN PERCOBAAN PRAKTIKUM PERTANIAN TERPADU No Kel Perlakuan Keterangan 1 A POC 0,5 cc/liter air kolam 1. Ukuran kolam per kelompok 1 m x 2 m. Kedalaman air kolam dibuat 25 cm. 2. Azolla ditanam 1 ons per 2 B POC 1 cc/liter air kolam 3 C Pukan 1,0 kg (per m 2 kolam) 4 D Pukan 1,0 kg (per m 2 kolam)+ POC 0,5 cc/liter air kolam 5 E POC 0,5 cc / liter air kolam + pukan 2,0 kg/m 2 air kolam 3. m 2 Probiotik diberikan 50 cc per m 2 kolam PEKERJAAN LAPANG YANG DILAKSANAKAN PRAKTIKAN 1. Pembuatan kolam terpal. 2. Pemberian pupuk kandang dan pengisian air kolam setinggi 25 cm 3. Pengambilan data, 4. Pertukaran data dengan kelompok lain (dalam satu kelas), yang akan diatur oleh asisten 5. Pembuatan laporan per kelompok. ANALISIS DATA Di akhir waktu praktikum (4-5 minggu pengamatan) setiap kelompok praktikan akan saling menukarkan data, sehingga data menjadi lengkap untuk semua perlakuan. Dengan demikian mahasiswa dapat mengetahui respon tanaman terhadap berbagai variasi perlakuan percobaan yang diberikan. Data hasil pengamatan dianalisis dengan cara pembuatan diagram batang. 5

PERTANYAAN YANG HARUS DIJAWAB: 1. Manakah paket pupuk terbaik untuk mendukung pertumbuhan azolla? 2. Apakah terjadi pelambatan laju pertumbuhan azolla hingga umur 30 hari setelah inokulasi?. Jelaskan mengapa demikian! 3. Berapakah waktu yang dibutuhkan azolla untuk menjadi dua kali lipat dari semula? 4. Kapankah sebaiknya kolam terpal dipupuk lagi agar produksi biomassa azolla selalu tinggi? 5. Menurut saudara baikkah lingkungan di bawah azolla untuk budidaya ikan? Jelaskan jawab saudara. 6. Apakah ada pengaruh daya hantar air terhadap produksi biomasa azolla? FORMAT LAPORAN A. Latar Belakang B. Tujuan dan Manfaat C. Metode Pelaksanaan Kegiatan D. Hasil dan Pembahasan E. Kesimpulan dan Saran F. Pustaka PUSTAKA Supartoto, P. Widyasunu, Roesdiyanto, dan Marhaendro S., 2012. Eksplorasi Potensi Azolla microphylla dan Lemna Polyrhizza sebagai Produsen Biomas Bahan Pupuk Hijau, Pakan Itik dan Ikan. 6

Semnas Pengembangan Sumberdaya Pedesaan dan Kearifan Lokal berkelanjutan II, 27-28 November 2012. Supartoto, P. Widyasunu, dan Odie NS Nugroho, 2013. Kajian Potensi Azolla microphylla sebagai Produsen Biomas pada Beberapa Variasi Pupuk Kolam. Pengembangan Sumberdaya Pedesaan dan Kearifan Lokal berkelanjutan III, 26-27 November 2013. Sari, F Septiana, Roesdiyanto, dan Ismoyowati. 2013. Pengaruh Penggunaan Azolla Microphylla Dan Lemna Polyrhiza Dalam Pakan Itik Peking Pada Level Protein Yang Berbeda Terhadap Bobot Dan Persentase Karkas Dan Bagian-bagian Karkas. Skripsi. Fakultas Peternakan Unsoed Purwokerto 7

ACARA 2: PEMANFAATAN Azolla microphylla SEBAGAI BAHAN DASAR PUPUK ORGANIK CAIR PENDAHULUAN Selain permasalahan penguasaan lahan pertanian yang sempit, petani di Indonesia juga dihadapkan pada masalah kelangkaan pupuk kimia sintetis, yang selalu terulang setiap tahun. Hal ini dikarenakan besarnya subsidi pupuk dari pemerintah, hanya mencakup sekitar 70% dari kebutuhan petani, sehingga logis setiap musim tanam selalu terjadi kekurangan pasokan pupuk kimia sintetis. Tahun 2015 kebutuhan pupuk berdasarkan RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) yang masuk sebesar 13,38 juta ton, sementara subsidi pemerintah baru mencakup 9,5 juta ton atau setara 28 triliun rupiah, sehingga ada gap sebesar 29% kebutuhan pupuk petani tidak disubsidi (Merdeka.com, 2015). Menurut Mentan (Amran Sulaiman)* dalam Soim (2015) keterlambatan pemupukan hingga 2 minggu dapat menurunkan produksi gabah hingga 0,5 t/ha. Dengan luas tanam padi 6 juta ha dua kali musim tanam setahun, maka potensi kehilangan produksi gabah nasional akibat kurang pupuk mencapai 6 juta ton GKP. Hal ini jika tidak ada solusinya, akan mempengaruhi pencapaian target Swa Sembada Beras pada tahun 2017. Praktikum ini berusaha mencari solusi atas masalah tersebut, yaitu dengan cara membuat pupuk alternatif berbasis sumberdaya lokal yang banyak terdapat di pedesaan. Sumberdaya lokal adalah bahan baku yang 8

banyak terdapat di pedesaan yang dapat diproduksi sendiri atau dimungkinkan diproduksi pada kondisi sumberdaya alam di pedesaan. Terkait dengan solusi permasalahan di atas, praktikum ini akan mengeksplor pemanfaatan urin sapi, kompos kotoran sapi, dan bahan tanaman yang mudah dibudidayakan di pedesaan seperti Azolla microphylla, sebagai sebagai bahan baku utama alternatif pupuk untuk tanaman. Juga akan dimanfaatkan bahan pengaya hara, seperti: gedebok pisang sebagai sumber P, Abu sekam sebagai sumber K, dan bekatul sebagai sumber nutrisi bagi mikroba. Beberapa keuntungan yang diharapkan diperoleh dari hasil praktikum ini adalah: (1) Mahasiswa mampu memberikan alternaitf kelangkaan pupuk kimia sintetis, (2) biaya saprotan lebih hemat, (3) menjadikan urin ternak sebagai komoditas yang mempunyai nilai ekonomi, dan (4) teknologi yang dihasilkan akan mendorong petani menerapkan sistem pertanian dengan input dari luar rendah (Low External Input Sustainable Agriculture). TUJUAN: 1. Memperkenalkan cara membuat pupuk organik cair berbahan baku lokal 2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan produksi POC secara mandiri 3. Memproduksi POC yang berkualitas 9

4. Memberi bekal mahasiswa agar responsive terhadap masalah petani, dengan memberi alternatif pupuk pengganti pupuk kimia sintetis METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM 1. Praktikum ini merupakan kerja kelompok dengan jumlah mahasiswa tiap kelompok bervariasi berkisar antara 5 10 mahasiswa per kelompok. 2. Kegiatan praktikan mulai dari persiapan drum fermentor POC, penyiapan materi bahan pupuk, dan pembuatan POC. 3. Setiap kelompok praktikum, akan melaksanakan percobaan yang berbeda. 4. Perlakuan yang akan dicoba tiap-tiap kelompok terlampir. 5. Data masing-masing kelompok nantinya saling dipertukarkan dengan kelompok lain. 6. Variabel yang diamati: a. Aroma POC yang dihasilkan b. Kandungan hara terlarut dalam POC yang akan diukur berdasarkan daya hantar listriknya. c. Pengaruh POC pada pertumbuhan azolla di kolam terpal Fermentasi POC dalam Drum fermentor akan dilakukan selama 3 minggu, kemudian hasilnya diujikan pada azolla. 10

PERLAKUAN PERCOBAAN PRAKTEK PEMBUATAN POC No Kel Perlakuan Keterangan 1 A Azolla + gedebok pisang + kotoran sapi _ abu sekam = 5:5:5:1 + air dan diberi aerator 2 B Azolla + gedebok pisang + kotoran sapi _ abu sekam = 5:5:5:1 + air dan tanpa aerator 3 C Azolla + gedebok pisang + kotoran sapi _ abu sekam = 5:5:5:1 + urin sapi dan diberi aerator 4 D Azolla + gedebok pisang + kotoran sapi _ abu sekam = 5:5:5:1 + urin sapi dan tanpa aerator 5 E Azolla + gedebok pisang + kotoran sapi _ abu sekam = 5:5:5:1 + urin sapi dan diberi aerator + 1 liter tetes tebu 5% 1. Azolla ditimbang berdasar bobot segar tiris 2. Gedebog pisang dicacah agar kecil 3. Probiotik diberikan 300 cc per drum 60 liter 4. Drum diberi lubang keluar dengan selang kecil untuk memungkinkan gas keluar, dan ujung selang yg diberi botol air mineral yang diisi air, untuk mencegah bau PEKERJAAN LAPANG YANG DILAKSANAKAN PRAKTIKAN 1. Persiapan drum fermentor. 2. Formulasi bahan POC sesuai perlakuan 3. Pemeliharaan proses, dengan menjaga agar aerator selalu berfungsi 4. Pemanenan POC setelah inkubasi 3 minggu 5. Pengujian POC sesuai variable yang diamati dan aplikasinya pada tanaman azolla 6. Pertukaran data dengan kelompok lain (dalam satu kelas), yang akan diatur oleh asisten 7. Pembuatan laporan per kelompok. 11

ANALISIS DATA Di akhir waktu praktikum (4-5 minggu pengamatan) setiap kelompok praktikan akan saling menukarkan data, sehingga data menjadi lengkap untuk semua perlakuan. Dengan demikian mahasiswa dapat mengetahui kualitas POC yang dihasilkan dan respon tanaman azolla terhadap POC yang diproduksi. Data hasil pengamatan dianalisis dengan cara pembuatan diagram batang. PERTANYAAN YANG HARUS DIJAWAB: 1. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan dekomposisi pada pembuatan POC dan dalam praktikum ini, apa yang telah saudara lakukan untuk mempercepat dekomposisi? 2. Bagaimanakah kualitas POC yang saudara hasilkan? 3. Manakah POC terbaik? 4. Menurut saudara apakah teknik pembuatan POC seperti yang saudara praktekkan mudah ditiru oleh petani? FORMAT LAPORAN A. Latar Belakang B. Tujuan dan Manfaat C. Metode Pelaksanaan Kegiatan D. Hasil dan Pembahasan E. Kesimpulan dan Saran F. Pustaka 12

PUSTAKA Merdeka.com, 2015. Capai swasembada pangan, tahun ini Mentan akan tambah alokasi pupuk. http://pertanian.merdeka.com/capaiswasembada-pangan-tahun-ini-mentan-akan-tambah-alokasipupuk.html diakses 29 April 2015. Soim, Ahmad, 2015. Mengamankan Subsidi Pupuk. Sinar Tani 6 April 2015. http://tabloidsinartani.com/read-detail/read/mengamankanpupuk-bersubsidi/, diakses 29 April 2015. 13