BAB IV ANALISIS TENTANG TRANSAKSI REKAYASA PAJAK PADA TRANSFER PRICING

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGEMBALIAN SISA PEMBAYARAN DI KOBER MIE SETAN SEMOLOWARU

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE (HP) SERVIS YANG TIDAK DIAMBIL OLEH PEMILIKNYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

TRANSAKSI REKAYASA PAJAK PADA TRANSFER PRICING MENURUT HUKUM ISLAM Ria Achmadiyah

BAB IV. penyebab kenaikan harga jual bensin melebihi batas harga resmi dari. keterlambatan datangnya transportir yang membawa bensin ke pulau Bawean

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Dengan akalnya, manusia dapat menciptakan, mengembangkan,

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TAMBAHAN HARGA DARI HARGA NORMAL YANG DIMINTA TUKANG BANGUNAN DALAM PRAKTEK JUAL BELI BAHAN BANGUNAN

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI BUNGA KAMBOJA KERING MILIK TANAH WAKAF DI DESA PORONG KECAMATAN PORONG KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV. disepakati diawal. Adapun perubahan harga sebelah pihak yang dilakukan. oleh si pembeli tanpa ada kesepakatan kedua belah pihak.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP INSTRUMEN HEDGING PADA TRANSAKSI SWAP

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI IKAN TANGKAPAN NELAYAN OLEH PEMILIK PERAHU DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI ALAT TERAPI DI PASAR BABAT KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBULATAN TIMBANGAN PADA PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR DI JALAN KARIMUN JAWA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENETAPAN HARGA PADA PASAR OLIGOPOLI

BAB I PENDAHULUAN. manusia guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi maksud-maksudnya yang kian hari makin bertambah. 1 Jual beli. memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK MURA>BAH}AH PROGRAM PEMBIAYAAN USAHA SYARIAH (PUSYAR) (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI CEGATAN DI DESA GUNUNGPATI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

BAB I PENDAHULUAN. krisis moneter. Lebih dari itu, lembaga keuangan syariah ini diharapkan mampu membawa

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK MERTELU LAHAN PERTANIAN CABAI MERAH DI DESA SARIMULYO KECAMATAN CLURING KABUPATEN BANYUWANGI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

A. Analisis Praktek Jual Beli Mahar Benda Pusaka di Majelis Ta lim Al-Hidayah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN TARIF JUAL BELI AIR PDAM DI PONDOK BENOWO INDAH KECAMATAN PAKAL SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

BAB IV ANALISIS TERHADAP HUKUM JUAL BELI CABE TANPA KESEPAKATAN HARGA

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMBIAYAAN MURA<BAH{AH DI BMT MADANI TAMAN SEPANJANG SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Pasal 18 Ayat 2 Undang-Undang. memberikan pelayanan terhadap konsumen yang merasa dirugikan, maka dalam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENAHANAN SAWAH SEBAGAI JAMINAN PADA HUTANG PIUTANG DI DESA KEBALAN PELANG KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM SLAM TERHADAP TRANSAKSI SHARE SWAP DAN AKIBAT HUKUMNYA

BAB IV. A. Analisis terhadap Sistem Bagi Hasil Pengelolaan Ladang Pesanggem Antara

BAB V PEMBAHASAN. A. Mekanisme Penetapan Harga Jual Kerajinan Marmer pada UD. Tukul Jaya

BAB IV\ ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PENGUPAHAN PEMOLONG CABE DI DESA BENGKAK KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN WASIAT DENGAN KADAR LEBIH DARI 1/3 HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT

BAB I PEDAHULUAN. peluang terjadinya jual-beli dengan sistem kredit atau tidak tunai dalam

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

BAB I PENDAHULUAN. jumpai adalah urusan perdagangan. Muhammad sejak usia 12 tahun. Sebagai pemimpin besar umat Islam

BAB IV ANALISIS TRANSAKSI JUAL BELI BBM DENGAN NOTA PRINT BERBEDA SPBU PERTAMINA DI SURABAYA UTARA

BAB II JUAL BELI DALAM HUKUM ISLAM. Jual beli dalam istilah fiqih disebut dengan al bai yang berarti. jual tetapi sekaligus juga bebrarti beli.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Praktik Jual Beli Produk atau Barang Replika di Darmo Trade

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PELAYANAN PAKET PERAWATAN JENAZAH ONLINE DI KELURAHAN SUMBER REJO KECAMATAN PAKAL KOTA SURABAYA

BAB V PEMBAHASAN. A. Sistem Jual Beli Bunga di Kawasan Wisata Makam Bung Karno

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

BAB IV. A. Tinjauan terhadap Sewa Jasa Penyiaran Televisi dengan TV Kabel di Desa Sedayulawas

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI MOTOR KREDIT MACET DI DESA JRAGUNG, KECAMATAN KARANGAWEN, KABUPATEN DEMAK

tabarru dengan tujuan tolong menolong yang dianjurkan oleh ajaran Islam.

Pada hakikatnya pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Bank. pemenuhan kebutuhan akan rumah yang disediakan oleh Bank Muamalat

BAB IV PENERAPAN AKAD BAYʽ BITHAMAN AJIL DALAM PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA DI KOPONTREN NURUL HUDA BANYUATES SAMPANG MADURA

Contoh Penghitungan Murabahah (Hipotesis)

Pembiayaan Multi Jasa

BAB IV STOCK INDEX FUTURE TRADING DI CENTRAL CAPITAL FUTURES DALAM PERSPEKTIF MADZHAB SYAFI I

Solution Rungkut Pesantren Surabaya Perspektif Hukum Islam

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

ANALISA PENDAPAT IMÂM MÂLIK TENTANG SYARAT KONTAN DALAM JUAL BELI MATA UANG

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Akad Kerjasama antara Pemilik Modal. dengan Pemilik Perahu di Desa Pengambengan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERLOMBAAN BURUNG BERKICAU BERHADIAH DI GANTANGAN NEW PERMATA BC TANGGULANGIN SIDOARJO

waka>lah. Mereka bahkan ada yang cenderung mensunnahkannya dengan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN MATA UANG LOGAM DI PASAR SIMO SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP BISNIS PULSA DENGAN HARGA DIBAWAH STANDAR

BAB II LANDASAN TEORI. yang disepakati. Dalam Murabahah, penjual harus memberi tahu harga pokok

KAIDAH FIQH. Jual Beli Itu Berdasarkan Atas Rasa Suka Sama Suka. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Jual Beli Itu Berdasarkan Suka Sama Suka

BAB IV ANALISIS MENURUT EMPAT MAZHAB TERHADAP JUAL BELI CABE DENGAN SISTEM UANG MUKA DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN BANYUPUTIH KABUPATEN SITUBONDO

BAB IV ANALISIS LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG ARISAN BERSYARAT DI PERUMAHAN GATOEL MOJOKERTO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA- MENYEWA TANAH FASUM DI PERUMAHAN TNI AL DESA SUGIHWARAS CANDI SIDOARJO

BAB II TABUNGAN ZAKAT AL-WADI< AH DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI LEGEN. A. Analisis Hukum Islam Terhadap Pandangan Tokoh Agama Tentang Praktek

BAB III TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Setiap manusia memiliki kebutuhan yang beragam dalam kehidupannya.

GAME RISING FORCE ONLINE

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

BAB IV ANALISIS KONSEP HARGA LELANG PERSPEKTIF ISLAM. Dalam konsep ekonomi Islam harga ditentukan oleh keseimbangan permintaan dan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERJANJIAN BAGI HASIL PENGOLAHAN TANAH DI DUSUN DARAH DESA SADENGREJO KEC. REJOSO KAB.

PAKET FIQIH RAMADHAN (ZAKAT FITRAH)

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERPANJANGAN SEWA- MENYEWA MOBIL SECARA SEPIHAK DI RETAL SEMUT JALAN STASIUN KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Rasulullah saw. diberi amanat oleh Allah swt. untuk menyampaikan kepada. tercapainya kehidupan yang bahagia dunia dan akhirat.

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam Terhadap Praktek Utang Piutang Dengan Jaminan. bab sebelumnya, bahwa praktek utang piutang dengan jaminan barang

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS TENTANG TRANSAKSI REKAYASA PAJAK PADA TRANSFER PRICING A. Analisis Terhadap Mekanisme Transaksi Transfer Pricing Transaksi Transfer Pricing dapat terjadi pada perusahaan yang berskala nasional (domestik) dan pada perusahaan yang berskala multinasional, dimana perusahaan multinasional tersebut mempunyai beberapa anak cabang perusahaan di negara lain. 1 Baik pada transaksi transfer pricing domestik maupun multinasional, terjadi pemindahan atau pengalihan harta / benda berwujud, benda tak berwujud, penyerahan jasa, persewaan, sewa guna usaha, penelitian dan pengembangan, dan sebagainya. 2 Harga yang ditimbulkan dari perpindahan barang dan jasa dari satu perusahaan ke perusahaan lain yang masih dalam satu grup perusahaan tersebut dinamakan harga transfer (transfer pricing). Harga transfer tersebut dapat sama atau, karena berbagai pertimbangan, berbeda dengan harga pasar (harga antara perusahaan dengan perusahaan lain yang bukan grup perusahaannya). Motif transaksi transfer pricing di dorong oleh alasan pajak (tax motive dan motif bukan pajak (non-tax motive)). Motivasi non pajak atas transaksi transfer pricing dilaksanakan untuk evaluasi kinerja, motivasi manajemen, pengendalian 1 Mohammad Zain, Manajemen Perpajakan, h. 297 2 Gunadi, Pajak Internasional, h. 223 74

75 harga, dan pengendalian harga, dan pengendalian pasar. 3 Sedangkan untuk motivasi pajak, transfer pricing bertujuan untuk mengurangi beban pajak, terutama pajak penghasilan yang harus dibayar, demi memperbesar keuntungan yang akan diperoleh. Dalam surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak Republik Indonesia nomor SE-04/PJ.7/1993 disebutkan bahwa cara-cara perusahaan multinasional melakukan rekayasa transfer pricing untuk mengalihkan beban pajak ke negara dengan tarif yang rendah (tax haven country) adalah: 1. Harga penjualan (ekspor) yang lebih rendah dari harga pasar kepada perusahaan yang masih dalam satu grup di negara dengan tarif pajak rendah. 2. Harga pembelian (impor) yang lebih tinggi dari harga pasar oleh perusahaan grupnya yang berada di negara dengan tarif pajak tinggi. 3. Alokasi biaya administrasi umum yang cenderung tinggi, seperti imbalan atas jasa teknik, dan imbalan atas jasa lainnya, sehingga keuntungan yang diperoleh kecil dan pajak yang dibayar juga kecil. 4. Pembebanan bunga atas pemberian pinjaman oleh pemegang saham di luar negeri biasanya dengan mengenakan tarif bunga yang tinggi sehingga biaya bunga bagi perusahaan menjadi kecil, jadi dalam hal ini terjadi pergeseran keuntungan dari pembayaran bunga yang tinggi kepada perusahaan induk di luar negeri. 3 Mohammad Zain, Manajemen, h. 297

76 5. Pembayaran komisi, lisensi, franchise dan royalti dilakukan dengan jumlah yang tak wajar sehingga akan memperbesar biaya perusahaan dan memperkecil keuntungan, tetapi pada hakekatnya terjadi pergeseran keuntungan dari anak perusahaan ke perusahaan induk di luar negeri. 6. Pembelian harta perusahaan oleh pemegang saham atau pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang lebih rendah dari harga pasar atau dibanding pembelian oleh perusahaan yang tidak termasuk ke dalam, hubungan istimewa. 7. Penjualan kepada pihak luar negeri melalui pihak ketiga yang kurang atau tidak mempunyai substansi usaha (Letter Box Company/Re-invoicing Center). 4 Untuk keperluan bisnis, banyak perusahaan yang mendirikan cabang di negara tax haven country yang hanya berfungsi untuk menerima dan melakukan pembayaran, atau tidak melakukan aktivitas produksi apapun (invoice). 5 Atau dengan kata lain perusahaan tersebut substansinya tidak ada (letter box company) dan lebih bersifat sebagai kegiatan penerbitan faktur kembali saja. 6 Analisis untuk mekanisme transaksi transfer pricing adalah boleh saja jika suatu perusahaan melakukan transaksi transfer pricing dengan cara menjual barang atau harta perusahaan kepada perusahaan yang terikat dalam hubungan istimewa dengan harga yang lebih rendah jika dibandingkan dengan penjualan ke 4 Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-04/PJ.7/1993 5 Http://dhetz.blog.com/praktek%20Transfer%20pricing//. 6 Gunadi, Pajak Internasional, h. 233

77 perusahaan yang tidak terikat pada hubungan istimewa. Karena salah satu tujuan diadakannya transaksi transfer pricing untuk mengevaluasi kinerja dan memotivasi kinerja manajemen perusahaan. Dalam hal ini, jalannya transaksi sudah sesuai aturan karena barang atau jasa dipindahkan ke perusahaan lain, hanya saja harga yang dikenakan berbeda dengan harga pasar. Akan tetapi, bila transaksi tersebut dilakukan untuk tujuan penghindaran pajak, maka hal ini termasuk tindakan kejahatan terhadap peraturan negara, yaitu terhadap UU Perpajakan. Karena suatu perusahaan termasuk salah satu Wajib Pajak yang ditentukan oleh UU dan mempunyai kewajiban membayar pajak penghasilan. Jalannya transaksi penghindaran pajak melalui transfer pricing dilakukan dengan memindahkan keuntungan global perusahaan ke negara bertaraf pajak rendah (tax-haven), sehingga pajak penghasilan yang dibayar juga kecil. Sedangkan di negara dengan pajak tinggi, perusahaan itu menjadi rugi akibat keuntungannya dialihkan ke negara tax haven tadi. B. Analisis Transaksi Transfer Pricing dalam Perspektif Hukum Islam Jual beli dalam fiqih Islam adalah suatu pertukaran harta dengan harta untuk saling menjadikan milik yang dilakukan dengan cara-cara tertentu yang dibolehkan. 7 Pada transaksi transfer pricing baik domestik maupun multinasional, terjadi pengalihan dan pemindahan atau pemindahan barang berwujud, barang tak 7 Ibnu Quda>mah, Al-Mugni Juz 4, h. 3

78 berwujud (hak paten, hak cipta, dan sebagainya), jasa penelitian, pengembangan dan sebagainya kepada anak perusahaannya yang masih terikat dalam hubungan istimewa. 8 Dengan berpindahnya barang ini dikenakan suatu harga yang disebut dengan harga transfer (transfer pricing), dan barang pun berpindah milik ke perusahaan yang lain. Dengan melihat jalannya transaksi transfer pricing secara umum, maka dapat disimpulkan bahwa transaksi transfer pricing dikategorikan ke dalam transaksi jual beli (al-bay ). Jual beli dikatakan sah apabila telah memenuhi rukun dan syaratnya. 9 Rukun jual beli menurut jumhur ulama adalah orang yang berakad, s}igat, barang yang diperjualbelikan, dan harga barang. Pada transaksi transfer pricing yang menjadi rukun jual beli adalah: 1. Orang yang berakad Penjual = Perusahaan induk atau perusahaan cabang Pembeli = Perusahaan induk atau perusahaan cabang 2. S{igat (lafal ijab dan qabul). Penyerahan barang dan jasa pada transaksi transfer pricing dilakukan melalui pengiriman yang diwakili dengan dokumen atau faktur pengiriman dan faktur penerimaan barang / jasa sehingga ijab qabulnya tidak dengan berhadap-hadapan secara langsung, tetapi melalui dokumen pengiriman, ijab 8 Mohammad Zain, Manajemen Perpajakan, h. 297. 9 M. Ali Hasan, Berbagai Macam, h. 118

79 qabul seperti ini dinyatakan sah, karena memang ijab qabul secara berhadapan sulit untuk dilaksanakan. 3. Ada barang yang diperjual belikan (ma qud alaihi) Salah satu syarat ma qud alaihi adalah suci, milik sendiri, tidak di taklikan, tidak dibatasi waktu, dapat diserahterimakan, dan mempunyai manfaat. 10 Pada transaksi transfer pricing barang yang diperjual belikan adalah barang berwujud, barang tidak berwujud, jasa, keuangan, pengembangan, pemeliharaan, pemasaran, dan sebagainya. 11 Jika kita lihat obyek transfer pricing, maka barang-barang tersebut sudah sah sebagai syarat dari ma qud alaihi jual beli yaitu suci, dapat diserahterimakan, tidak ditaklikkan, bermanfaat dan milik perusahaan sendiri. Mengenai wujud barang yang diperjualbelikan berupa jasa, pengembangan, dan barang tak berwujud lainnya, maka dalam Islam barang - barang tersebut tergolong harta yang bernilai dan mempunyai manfaat. Dengan demikian, dari segi barang yang diperjualbelikan, transfer pricing termasuk kategori jual beli yang sah 10 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, h. 72 11 Gunadi, Pajak Internasional, h. 223

80 4. Rukun Jual beli yang ke empat adalah harga barang Harga dalam Islam terbagi menjadi dua yaitu as \-s \aman dan as-si r. As-si r adalah harga yang berlaku di tengah-tengah masyarakat, sedangkan as \-s \aman adalah harga di antara sesama pedagang sebelum barang itu di jual kepada konsumen (harga modal awal barang). 12 Syarat-syarat as-si r adalah bahwa harga barang harus ditetapkan dan disepakati oleh kedua belah pihak, dapat diserahkan pada waktu akad, bila tidak dibayar secara tunai, maka waktu pembayarannya harus jelas. Pada transaksi transfer pricing, harga yang berlaku di antara kedua belah pihak adalah sudah sesuai kesepakatan, karena pihak yang bertransaksi itu masih terikat dalam hubungan kepemilikan atau hubungan istimewa. Harga barang atau jasa yang terjadi di antara perusahaan afiliasi tersebut, dapat lebih rendah atau lebih tinggi daripada harga pasar. Terkait dengan hal ini, maka boleh saja terjadi penjualan di bawah atau di atas harga pasar apabila di antara kedua belah pihak yang bertransaksi (penjual dan pembeli) dilandasi oleh prinsip suka sama suka (at-tara>di), karena inti dari jual beli adalah adanya kerelaan dari masing-masing pihak. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW ق ال النبي صلى االله عليه وسلم :إ نم ا ال ب ي ع ع ن ت ر ا ض (رواه ماجه) ابن 12 M. Ali Hasan, Berbagai Macam, h. 124-125.

81 Artinya : Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya jual beli harus didasarkan kepada saling merelakan 13 (HR. Ibnu Majah) Jika kita cermati rukun dan syarat jual beli, maka transaksi transfer pricing telah memenuhi rukun dan syarat jual beli, sehingga transaksi transfer pricing tergolong transaksi jual beli yang sah. C. Analisis Terhadap Transaksi Rekayasa Pajak pada Transfer Pricing dalam Perspektif Hukum Islam Transaksi rekayasa pajak pada transfer pricing dilakukan dengan cara mengalihkan keuntungan ke perusahaan cabang yang berada di negara bertarif pajak rendah (tax-haven country). Cara mengalihkan keuntungan di antaranya dengan merekayasa harga penjulan dan atau harga pembelian menjadi lebih rendah atau lebih tinggi daripada harga pasar. Ulama telah mengemukakan bahwa as-si r terjadi karena adanya permintaan dan penawaran (demand dan supply). 14 Dimana harga pasar terjadi secara alami tanpa campur tangan pemerintah dan ulah para pedagang, karena Islam memberikan kebebasan pasar, dan menyerahkan pada hukum naluri yang kiranya dapat melaksanakan fungsinya selaras dengan penawaran dan permintaan. 15 Pemerintah pun tidak diperkenankan menetapkan harga jika kondisi pasar berjalan sesuai aturan, karena masalah harga merupakan masalah yang 13 Al-Hafiz, Abi Abas Muhammad bin Yazid, Sunan Ibn Majah juz 2, h. 737. 14 Setiawan Budi Utomo, Fiqih Aktual, h. 89 15 Yusuf Qardhawi, Halal wal Hara>m, h. 260

82 invisible, dan hanya Allah-lah yang berwenang menetapkan harga. Hal ini sesuai dengan hadis dari Anas bin Malik r.a: داود) ابو ق..(رواه ز ال ر ا ط ال با س ض ال قا ب ر سع ا ل م و ه االله ن إ... Artinya:.Sesungguhnya Allah-lah yang (berhak) menetapkan harga dan menahannya, melapangkan dan memberi rezeki. 16 (HR. Abu Dawud) Pada transaksi rekayasa pajak pada transfer pricing, terjadi permainan harga antara perusahaan terafiliasi, di mana harga yang berlaku di antara mereka berbeda dengan harga pasar. Harga tersebut memang dirancang sedemikian rupa untuk tujuan mengalihkan keuntungannya ke cabang perusahaannya yang berada di tax-haven country, sehingga pajak yang dibayr menjadi kecil. Islam mengkategorikan perbuatan menetapkan harga tanpa melalui permintaan dan penawaran, sebagai tindakan yang z}alim, karena dengan mematok harga berarti telah mengambil hak orang lain, yaitu hak para pedagang. Transaksi rekayasa pajak pada transfer pricing dalam menaik- turunkan harga baik pada harga penjualan (ekspor) dan harga pembelian (impor) tergolong perbuatan z{alim, karena telah merugikan pemerintah. Di mana pendapatan pemerintah menjadi berkurang karena pajak yang diterimanya kecil. Dampak yang ditimbulkan dari transaksi rekayasa pajak pada transfer pricing memang tidak merugikan sesama pelakunya (pihak penjual dan pembeli), karena harga tersebut memang sudah dibicarakan dan disepakati oleh mereka, 16 Abu Dawud, Imam Al-Hafid, Sunan Abu Dawud. Juz 2, h. 479

83 tetapi membawa dampak yang merugikan bagi pemerintah, yaitu berkurangnya pendapatan negara dari sektor pajak. Pemerintah telah menetapkan kebijakan harga transfer (Advance Pricing Agreement) di antara pihak yang terikat hubungan istimewa dengan tujuan mengurangi rekayasa pajak melalui transfer pricing. Harga transfer yang dterapkan pemerintah merujuk pada harga wajar, yaitu harga yang terjadi di antara pihak-pihak independen. Tujuannya untuk mengurangi praktek nakal yang dilakukan oleh perusahaan yang tidak bersedia membayar pajak sesuai dengan kewajibannya. Tindakan pemerintah menetapkan harga transfer ini tidak termasuk penetapan harga yang z{alim, tetapi termasuk at-tas ir al-jabari karena memang diperlukan dan sesuai dengan kondisi yang ada, demi menyelamatkan keuangan negara dari kerugian. Oleh sebab itu pemerintah menetapkan harga transfer di antara pihak- pihak yang terikat dalam hubungan istimewa untuk mengurangi terjadinya rekayasa pajak melalui transfer pricing.