BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

dokumen-dokumen yang mirip
RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Grafik 5.1. Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Kaltara Tahun Anggaran Sumber: Hasil Olahan, 2016

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN. Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka

Rancangan Akhir RPJMD Tahun Hal.III. 12

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Tabel Kapasitas Rill kemampuan keuangan daerah untuk mendanai Pembangunan Daerah

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

LAPORAN KEUANGAN POKOK

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III PENGELOLAAN KEUNGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAANKEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah)

Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 URAIAN REF ANGGARAN 2014

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG. LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN Desember 2015 dan 2014

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

KERTAS KERJA PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI POSISI PER TANGGAL.

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN. Pada Bab II telah diuraiakan kondisi riil daerah yang ada di

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 1

BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN Kinerja Keuangan Masa Lalu

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

LAPORAN KEUANGAN POKOK

Anggaran Realisasi Realisasi Cat

PEMERINTAH ACEH NERACA Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 3 - GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

PEMERINTAH ACEH NERACA Per 31 Desember 2012 dan 2011

PENGANTAR. PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN NERACA PER 31 Desember 2014 dan 2013

JUMLAH ASET LANCAR , ,94

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU NERACA Per 31 Desember 2008 dan 2007

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015

Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

NERACA DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp)

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

PROFIL KEUANGAN DAERAH

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Merangin. Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan

LAPORAN KEUANGAN POKOK. PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NERACA AUDITED Per 31 Desember 2008 dan 2007

1. Neraca Komparatif PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

BAB IIIGAMBARAN GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012.

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III PENGELOLAAN KEUANGAN DAN KERANGKA PENDANAAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pengelolaan Keuangan Daerah menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri

BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

NERACA PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

Laporan Keuangan. Deskripsi Prosedur

NERACA SKPD DINPORA PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT RINGKASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH KOTA BANDUNG NERACA

PEMERINTAH KOTA DENPASAR LAPORAN ARUS KAS

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PEMERINTAH KOTA BANDUNG NERACA

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 (Rp)

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS PERUMAHAN, PENATAAN RUANG DAN KEBERSIHAN N E R A C A

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Pemda untuk melaksanakan wewenang dan tanggung jawab

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NERACA KOMPARATIF

LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014

LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

III BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN SKPD

NERACA BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

Bab III Gambaran Umum Keuangan Daerah

BAB III GAMBARAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

DATA ISIAN SIPD TAHUN 2017 BPPKAD KABUPATEN BANJARNEGARA PERIODE 1 JANUARI SAMPAI DENGAN 8 JUNI 2017

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

PEMERINTAH KOTA BANDUNG NERACA

KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 03 NERACA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Transkripsi:

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1.KINERJA KEUANGAN MASA LALU Kinerja keuangan daerah masa lalu merupakan informasi yang penting untuk membuat perencanaan daerah di masa depan. Keuangan daerah ini meliputi pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam waktu lima tahun terakhir. Dari informasi tersebut bisa didapatkan trend pertumbuhan dan perkembangan untuk masingmasing item keuangan daerah, sehingga membantu untuk membuat prediksi selama periode lima tahun RPJM. Kinerja keuangan ini dipaparkan pada bagian berikut. 3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD Salah satu kinerja keuangan masa lalu Kota Pekanbaru adalah kinerja pelaksanaan APBD selama lima tahun terakhir yang dapat digambarkan dari perkembangan pendapatan dan belanja daerah yang diuraikan sebagai berikut. 3.1.1.1. Analisis Pendapatan Daerah Realisasi Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru dari tahun 2008 sampai dengan tahun dapat dilihat pada Tabel 3.1. Ratarata pertumbuhan untuk setiap item pendapatan daerah dicantumkan pada kolom terakhir. Pendapatan asli daerah menunjukkan kecenderungan pertumbuhan ratarata sebesar 21,2% pertahun. Pajak daerah memiliki pertumbuhan yang sangat signifikan sebesar 30,7% pertahun. Sementara itu, Dana Perimbangan tumbuh ratarata 5,7% pertahun yang didominasi oleh pertumbuhan Dana Alokasi Umum (DAU) yang terus meningkat dengan pertumbuhan ratarata 27,1% pertahun. Selain itu, lainlain pendapatan daerah yang sah juga mengalami pertumbuhan yang signifikan sebesar ratarata 39,5% pertahun yang didominasi oleh bagi hasil pajak dari provinsi yang tumbuh ratarata 54,4% pertahun. Secara keseluruhan, pertumbuhan Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru tumbuh ratarata sebesar 10,1% dari tahun 2008 ke tahun. Angka pertumbuhan ratarata ini cukup menggembirakan karena didominasi oleh pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah dan Lainlain Pendapatan Daerah yang sah. Karena itu, di dalam prediksi untuk lima tahun kedepan, diambil nilai pertumbuhan Pendapatan Daerah sebesar 10% pertahun. III 1 RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2017

No Tabel 3.1 Realisasi Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru 2008 Tahun 2008 Tahun 2009 III 2 RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2017 Tahun Tahun Tahun * Ratarata Pertumbu han (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1.1 Pendapatan Asli Daerah 118,745 129,859 163,174 225,903 251,338 21,2 1.1.1 Pajak Daerah 60,622 69,865 80,118 145,091 162,072 30,7 1.1.2 Retribusi Daerah 43,514 43,689 59,149 57,364 61,948 10,2 1.1.3 Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan 1.1.4 Lainlain PAD yang sah 1.2 Dana perimbangan 1.2.1 Dana bagi hasil pajak/ bagi hasil bukan pajak Dana bagi hasil pajak Dana bagi hasil bukan pajak (sumber daya alam) 1.2.2 Dana alokasi umum 1.2.3 Dana alokasi khusus 1.3 Lainlain pendapatan 1,915 2,766 2,793 3,091 3,475 17,1 12,692 13,539 21,111 20,357 23,842 19,0 912,021 740,178 822,355 1.053,472 1.079,491 5,7 549,746 391,069 530,555 547,224 433,372 2,7 130,113 130,778 140,517 122,570 99,662 5,9 419,633 260,291 390,111 424,654 333,710 0,2 351,339 340,971 280,283 265,000 622,185 27,1 10,935 8,137 11,516 17,432 23,934 26,2 77,776 164,461 202,166 259,359 247,265 39,5 daerah yang sah 1.3.1 Hibah 1,789 1.3.2 Dana darurat 1.3.3 Bagi hasil pajak dari provinsi dan dari pemerintah daerah lainnya 1.3.4 Dana penyesuaian dan Otonomi khusus 1.3.5 Bantuan Keuangan dari pemerintah daerah lainnya 1.3.6 Pendapatan Lainnya (Dana Insentif Daerah) JUMLAH PENDAPATAN DAERAH (1.1+1.2+1.3) 49,416 147,576 101,343 96,442 149,757 54,4 22,360 78,600 141,906 97,508 0,744 6,000 16,886 22,223 18,477 1.108,542 1.034,500 1.187,696 1.538,734 1.578,094 10,1 * APBD Tahun berjalan indikatif Daerah Kota Pekanbaru Tahun 2008 3.1.1.2. Analisis Belanja Daerah Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran realisasi dari kebijakan pembelanjaan dan pengeluaran pembiayaan daerah pada periode tahun anggaran

2008 yang digunakan sebagai bahan untuk menentukan kebijakan pembelanjaan dan pengeluaran pembiayaan di masa datang dalam rangka peningkatan kapasitas pendanaan pembangunan daerah. No Tabel 3.2 Realisasi Anggaran Belanja Kota Pekanbaru Tahun 2008 2008 2009 * Belanja Tidak 482,898 535,209 588,376 746,931 798,148 A Langsung 1 Belanja Pegawai 429,745 460,857 508,212 624,141 715,406 2 Belanja Bunga 3 Belanja Subsidi 1,869 0,200 0,500 4 Belanja Hibah 26,144 47,318 42,020 83,280 55,182 5 Belanja Bantuan Sosial 25,140 27,034 37,943 38,537 25,160 6 Belanja Bagi Hasil Belanja Bantuan 7 Keuangan 8 Belanja Tidak Terduga 0,971 1,000 B Belanja Langsung 590,588 610,250 605,559 700,444 785,200 1 Belanja Pegawai 189,783 185,387 196,713 213,463 224,655 2 Belanja Barang dan Jasa 227,028 199,697 202,545 248,367 274,153 3 Belanja Modal 173,777 225,166 206,300 238,613 286,392 Jumlah 1.073,487 1.145,459 1.191,152 1.447,374 1.583,348 * APBD Tahun berjalan indikatif Daerah Kota Pekanbaru Tahun 2008 3.1.2. Neraca Keuangan Daerah Neraca Keuangan Daerah disusun dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan keuangan pemerintah daerah melalui perhitungan rasio likuiditas, rasio solvabilitas serta kemampuan aset daerah untuk penyediaan dana pembangunan daerah. Neraca Keuangan Daerah Kota Pekanbaru Tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut ini. 1 ASET Tabel 3.3 Neraca Keuangan Daerah Kota Pekanbaru Tahun 2008 2008. Juta) 2009. juta). juta). Juta) Ratarata Pertumbu han (%) 1 1 ASET LANCAR 196.444 60.708 77.300 173.969 27,8 1 1 1 KAS 149.099 28.599 13.204 105.280 Kas di Daerah 133.344 9.630 2.124 102.596 Kas di Bendahara Pengeluaran 15.755 18.969 11.080 2.684 III 3 RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2017

Ratarata 2008 2009 Pertumbu. Juta). juta). juta). Juta) han (%) 1 1 2 PIUTANG 40.063 26.469 57.270 62.034 30,3 Piutang Pajak 6.058 5.056 9.376 7.606 Piutang Retribusi 1.222 1.989 1.670 2.782 Piutang Dana Bagi Hasil III 4 RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2017 27.469 16.533 43.538 49.357 Piutang Lainlain 5.314 2.891 2.686 2.289 1 1 3 PERSEDIAAN 7.282 5.640 6.826 6.655 (1,3) Persediaan 7.282 5.640 6.826 6.655 INVESTASI JANGKA PANJANG INVESTASI NON PERMANEN Investasi Dana Bergulir INVESTASI PERMANEN Penyertaan Modal Pemerintah Daerah (30.072) (47.233) 12.895 12.708 1.413 1.196 740 721 1.413 1.196 740 721 (31.485) (48.429) 12.155 11.987 (31.485) (48.429) 12.155 11.987 1 2 ASET TETAP 4.015.475 4.246.422 4.485.506 4.742.401 5,7 1 2 1 TANAH 810.886 864.743 878.949 886.647 3,1 1 2 2 1 2 3 1 2 4 1 2 5 Tanah 810.886 864.743 878.949 886.647 3,1 PERALATAN DAN MESIN 222.032 245.416 289.585 314.063 12,3 Alatalat Berat 6.413 6.413 7.078 8.498 10,1 Alatalat Angkutan 70.892 76.618 79.980 98.210 11,8 Alat Bengkel 6.090 6.630 7.006 7.354 6,5 Alat Pertaniandan Peternakan Alatalat Kantor dan RumahTangga Alat Studio dan Ala tkomunikasi 218 285 367 429 25,5 96.184 109.985 147.442 147.278 16,1 7.657 8.642 9.787 11.020 12,9 Alat Ukur 1.093 1.769 1.770 2.029 25,5 Alatalat Kedokteran 7.126 7.302 7.488 8.480 6,1 Alat Laboratorium 25.730 27.122 28.017 30.115 5,4 Alat Keamanan 629 650 650 650 1,1 GEDUNG DAN BANGUNAN 577.804 609.916 670.312 755.717 9,4 Bangunan Gedung 575.219 607.331 667.595 752.921 9,4 Bangunan Monumen 2.585 2.585 2.717 2.796 2,7 JALAN, IRIGASI dan JARINGAN 2.378.021 2.489.514 2.607.952 2.718.223 4,6 Jalandan Jembatan 2.234.775 2.328.997 2.425.977 2.521.859 4,1 Bangunan Air (Irigasi) 46.000 61.514 81.754 93.920 27,2 Instalasi 8.182 8.432 9.163 11.327 11,8 Jaringan 89.064 90.571 91.058 91.117 0,8 ASET TETAP LAINNYA Bukudan Perpustakaan Barang Bercorak Kesenian/ Kebudayaan 26.733 28.200 28.367 28.453 2,1 21.733 21.768 21.876 21.962 0,4 1.539 1.814 1.832 1.832 6,3

2008. Juta) 2009. juta). juta). Juta) Ratarata Pertumbu han (%) Hewan/ Ternak dan Tumbuhan 3.461 4.618 4.659 4.659 11,4 KONSTRUKSI DALAM 8.634 10.342 39.299 PENGERJAAN Konstruksi Dalam Pengerjaan 8.634 10.342 39.299 DANA CADANGAN 1 3 ASET LAINNYA 138.666 138.588 139.636 139.200 0,1 Tagihan Penjualan 1 3 1 Angsuran Tagihan Tuntutan Ganti 1 3 2 Kerugian Daerah Kemitraan dengan Pihak Ketiga Aset LainLain 84 50 46 47 46 138.532 138.542 138.332 137.897 1.257 1.257 TOTAL ASET 4.320.513 4.398.485 4.715.337 5.068.278 5,5 2 KEWAJIBAN 8.664 729 72 8.899 KEWAJIBAN JANGKA 2 1 PENDEK Utang Perhitungan 2 1 1 Pihak Ketiga 2 1 2 Utang Bunga 8.664 729 72 8.899 8.664 729 52 2 1 3 Utang Pajak 72 Utang Jangka Pendek 2 1 4 8.847 Lainnya KEWAJIBAN JANGKA 2 2 PANJANG 3 EKUITAS DANA 4.311.849 4.397.759 4.715.265 5.059.380 5,5 EKUITAS DANA 3 1 LANCAR Sisa Lebih Pembiayaan 3 1 1 Anggaran (SILPA) 3 187.780 59.980 77.228 165.070 149.099 27.870 13.132 105.227 1 2 Cadangan Piutang 40.063 26.470 57.270 62.035 3 1 3 Cadangan Persediaan 7.282 5.640 6.826 6.655 Dana yang Harus Disediakan untuk 3 1 4 Pembayaran Utang Jangka Pendek EKUITAS DANA 3 2 INVESTASI (8.664) (8.847) 4.124.069 4.337.779 4.638.037 4.894.310 5,9 3 2 1 Diinvestasikan dalam Investasi Jangka (30.072) (47.233) 12.895 12.708 Panjang 3 2 2 Diinvestasikan dalam Aset Tetap 4.015.475 4.246.424 4.485.508 4.742.403 5,7 3 2 3 Diinvestasikan dalam Ase tlainnya 138.666 138.588 139.634 139.199 0,1 3 3 EKUITAS DANA CADANGAN TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 4.320.513 4.398.488 4.715.337 5.068.279 5,5 Sumber: Bagian Keuangan Kota Pekanbaru Tahun III 5 RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2017

Dari Tabel 3.3 di atas, dapat terlihat bahwa ratarata pertumbuhan aset dan total kewajiban dan ekuitas masingmasing adalah 5,5% pertahun. Angka pertumbuhan ini tergolong cukup tinggi dan memberikan gambaran yang positif terhadap pengelolaan keuangan Kota Pekanbaru di masa lalu. 3.1.2.1. Rasio Likuiditas dan Solvabilitas Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan pemerintah daerah dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Sedangkan, rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan pemerintah daerah dalam memenuhi kewajibankewajiban jangka panjang. Data rasio likuiditas dan rasio solvabilitas selama 4 (empat) tahun terakhir tahun 2008 dapat dilihat sebagaimana pada tabel berikut: Tabel 3.4 Rasio Likuiditas Kota Pekanbaru Tahun 2008 Ratio Rumus 2008. Juta) 2009. Juta). Juta). Juta) Aset Lancar 196.444 60.708 77.300 173.969 Kewajiban Jangka Pendek 8.664 729 72 8.899 Rasio Likuiditas Rasio Lancar 23 83 1.074 20 Aset Lancar Persediaan 189.162 55.068 70.474 167.314 Kewajiban Jangka Pendek 8.664 729 72 8.899 Quick Rasio 22 76 979 19 Total Hutang 8.664 729 72 8.899 Rasio Solvabilitas Total Aset 4.320.513 4.398.485 4.715.337 5.068.278 Rasio Total Hutang (%) 0,201 0,017 0,002 0,176 Total Hutang 8.664 729 72 8.899 Total Ekuitas 4.311.849 4.397.759 4.175.265 5.059.380 Rasio Hutang/Modal (%) 0,201 0,017 0,002 0,176 Sumber: Bagian Keuangan Kota Pekanbaru Tahun Dari Tabel 3.4 dapat terlihat bahwa rasio likuiditas neraca keuangan Kota Pekanbaru cukup baik, dimana rasio lancar dan quick rasio paling rendah adalah 19, yang artinya aset lancar jauh melebihi kewajiban jangka pendeknya. Sementara itu, rasio solvabilitasnya juga sangat baik yang terlihat dari rasio hutang terhadap aset paling tinggi hanya 0,201% yang artinya jumlah hutang jauh lebih kecil dibandingkan dengan total aset ataupun ekuitas yang ada. Rasio aktivitas tidak perlu dihitung dalam hal ini karena Pemerintah Kota Pekanbaru tidak memiliki piutang. III 6 RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2017

3.2. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN MASA LALU 3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran 3.2.1.1. Proporsi realisasi belanja daerah Proporsi realisasi itemitem belanja daerah dibandingkan dengan anggaran yang ada dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut ini. Tabel 3.5 Proporsi Realisasi Belanja dibandingkan Anggaran Belanja Kota Pekanbaru Tahun 2008 No 2008 2009 (%) (%) (%) (%) (%)* A Belanja Tidak Langsung 45,0 46,7 49,3 51,6 50,4 1 Belanja Pegawai 40,0 40,2 42,6 43,1 45,2 2 Belanja Bunga 3 Belanja Subsidi 0,2 0,0 0,0 4 Belanja Hibah 2,4 4,1 3,5 5,8 3,5 5 Belanja Bantuan Sosial 2,3 2,4 3,2 2,7 1,6 6 Belanja Bagi Hasil 7 Belanja Bantuan Keuangan 8 Belanja Tidak Terduga 0,1 0,1 B Belanja Langsung 55,0 53,3 50,7 48,4 49,6 1 Belanja Pegawai 17,7 16,2 16,5 14,7 14,2 2 Belanja Barang dan Jasa 21,1 17,4 17,0 17,2 17,3 3 Belanja Modal 16,2 19,7 17,3 16,5 18,1 Jumlah 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 * APBD Tahun berjalan indikatif Daerah Kota Pekanbaru Tahun 2008 Perbandingan antara belanja tidak langsung dengan belanja langsung terlihat pada Tabel 3.5 Kecenderungan dari tahun 2008 sampai tahun menunjukkan bahwa proporsi belanja tidak langsung terus membesar dibandingkan dengan belanja langsung, yaitu dari 45,0% menjadi 51,6%. Pada tahun kecenderungan ini menurun menjadi 50,4%. Kedepan, diharapkan proporsi belanja langsung dibandingkan belanja tidak langsung bisa lebih meningkat dari tahun ke tahun. Dengan lebih efisiennya struktur pegawai dan tata kerja pada pemerintah Kota Pekanbaru, diharapkan terjadi banyak penghematan pada anggaran rutin. Sebaliknya belanja langsung bisa terus meningkat persentasenya untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana perkotaan yang terus meningkat, terutama penyediaan air bersih, transportasi umum massal, pendidikan, dan kesehatan masyarakat. III 7 RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2017

3.2.1.2. Analisis proporsi belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur Proporsi belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur bisa dilihat pada Tabel 3.6 yang jumlah dan pertumbuhannya terus meningkat. Anggaran belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur pada tahun meningkat sebesar 11,1% dari tahun. Sementara anggaran pemenuhan kebutuhan aparatur meningkat sebesar 21,7% dari tahun. Peningkatan anggaran belanja untuk kebutuhan aparatur ini lebih besar dari peningkatan ratarata pendapatan daerah sebesar 10,1% pertahun. Jadi, seharusnya perlu dilakukan lebih banyak penghematan pada anggaran belanja untuk aparatur ini, sehingga peningkatannya maksimal sama dengan peningkatan anggaran pendapatan sebesar 10% pertahun. Belanja tambahan penghasilan, belanja honorarium PNS, belanja makanan dan minuman pegawai serta belanja perjalanan dinas adalah item belanja aparatur yang bisa diefisienkan di masa depan. No Tabel 3.6 Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kota Pekanbaru Tahun * A Belanja Tidak Langsung 467,514 518,588 636,962 1 Belanja Gaji dan Tunjangan 390,306 437,708 519,564 2 Belanja Tambahan Penghasilan 68,324 74,792 105,292 3 Belanja Penerimaan Anggota dan Pimpinan DPRD serta Operasional 4,002 3,571 4,002 KDH/WKDH 4 Belanja pemungutan Pajak Daerah 4,882 2,517 8,104 B Belanja Langsung 180,632 201,552 239,162 1 Belanja Honorarium PNS 98,593 109,153 111,716 2 Belanja Uang Lembur 1,543 0,965 1,034 3 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 4 Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS 7,671 8,736 9,353 5 Belanja premi asuransi kesehatan 0,265 1,867 1,643 6 Belanja makanan dan minuman pegawai 19,422 18,734 22,159 7 Belanja pakaian dinas dan atributnya 0,618 5,044 0,697 8 Belanja Pakaian Khusus dan Harihari Tertentu 0,971 0,599 2,067 9 Belanja perjalanan dinas 33,301 32,645 48,838 10 Belanja perjalanan pindah tugas 11 Belanja Pemulangan Pegawai 12 Belanja Modal (Kantor, Mobil Dinas, Meubelair, peralatan dan perlengkapan dll) 18,248 23,809 41,655 TOTAL 648,146 720,140 876,124 * APBD Tahun berjalan indikatif Daerah Kota Pekanbaru Tahun 2008 III 8 RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2017

Selanjutnya dilakukan analisis proporsi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur untuk 3 (tiga) tahun terakhir dengan tabel sebagai berikut: No Tabel 3.7 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kota Pekanbaru Tahun Total belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur III 9 RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2017 Total pengeluaran (Belanja + Pembiayaan Pengeluaran) Prosentase (a) (b) (a) / (b) x 100% 1 Tahun anggaran 648,146 1.197,858 54,1 2 Tahun anggaran 720,140 1.447,375 49,8 3 Tahun anggaran 876,124 1.597,829 54,8 Daerah Kota Pekanbaru Tahun 2008 Tabel 3.7 diatas menunjukkan bahwa proporsi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur dibandingkan dengan total anggaran, jumlahnya cukup besar yaitu 54,1% tahun, 49,8% tahun, dan 54,8% tahun. Hal ini menjadi dasar untuk menentukan kebijakan efisiensi anggaran aparatur selama periode lima tahun ke depan. 3.2.2. Analisis pembiayaan daerah Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran dari pengaruh kebijakan pembiayaan daerah pada tahuntahun anggaran sebelumnya terhadap surplus/defisit belanja daerah sebagai bahan untuk menentukan kebijakan pembiayaan dimasa datang dalam rangka penghitungan kapasitas pendanaan pembangunan daerah. Analisis pembiayaan daerah dilakukan melalui: 3.2.2.1. Analisis sumber penutup defisit riil Analisis ini dilakukan untuk memberi gambaran masa lalu tentang kebijakan anggaran untuk menutup defisit riil anggaran Pemerintah Daerah seperti pada Tabel 3.8 berikut: No. Tabel 3.8 Penutup Defisit Riil Anggaran Kota Pekanbaru Tahun * 1. Realisasi Pendapatan Daerah 1.183,103 1.538,734 1.578,094 Dikurangi realisasi: 2. Belanja Daerah 1.191,152 1.447,374 1.583,348 3. Pengeluaran Pembiayaan Daerah 6,706 0 14,481 A Defisit riil 10,160 91,360 19,730 Ditutup oleh realisasi Penerimaan Pembiayaan: 4. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran sebelumnya 27,870 13,131 104,510

No. * 5. Pencairan Dana Cadangan 0 0 0 6. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang di Pisahkan 0 0 0 7. Penerimaan Pinjaman Daerah 0 0 0 8. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah 0,016 0,018 0 9. Penerimaan Piutang Daerah 0 0 0 B Total Realisasi Penerimaan Pembiayaan Daerah 27,886 13,149 104,510 A+B Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan 13,131 104,510 84,780 * APBD Tahun berjalan indikatif Daerah Kota Pekanbaru Tahun 2008 Berdasarkan tabel analisis di atas, kemudian disusun tabel analisis untuk mengetahui gambaran komposisi penutup defisit riil sebagai berikut. No. 1. Tabel 3.9 Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran Tahun Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran sebelumnya Proporsi dari total defisit riil (%) (%) (%)* 99,94 99,86 100 2. Pencairan Dana Cadangan 3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang di Pisahkan 4. Penerimaan Pinjaman Daerah 5. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah 0,06 0,14 0 6. Penerimaan Piutang Daerah 7. Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan 47,09 794,81 81,12 Daerah Kota Pekanbaru Tahun 2008 3.3.KERANGKA PENDANAAN 3.3.1. Analisis belanja periodik dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama Analisis terhadap realisasi pengeluaran wajib dan mengikat dilakukan untuk menghitung kebutuhan pendanaan belanja dan pengeluaran pembiayaan yang tidak dapat dihindari atau harus dibayar dalam suatu tahun anggaran. Belanja periodik yang wajib dan mengikat adalah pengeluaran yang wajib dibayar serta III 10 RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2017

tidak dapat ditunda pembayarannya dan dibayar setiap tahun oleh Pemerintah Daerah seperti gaji dan tunjangan pegawai serta anggota dewan, bunga, belanja jasa kantor, sewa kantor yang telah ada kontrak jangka panjang atau belanja sejenis lainnya. Belanja periodik prioritas utama adalah pengeluaran yang harus dibayar setiap periodik oleh Pemerintah Daerah dalam rangka keberlangsungan pelayanan dasar prioritas Pemerintah Daerah yaitu pelayanan pendidikan dan kesehatan, seperti honorarium guru dan tenaga medis serta belanja sejenis lainnya. Analisis realisasi pengeluaran ini, bisa dilihat pada Tabel 3.10. No Tabel 3.10 Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kota Pekanbaru Tahun * Ratarata Pertumbuhan (%) A Belanja Tidak Langsung 394,308 441,279 523,566 15,28% 1 Belanja Gaji dan Tunjangan 390,306 437,708 519,564 15,42% 2 Belanja Penerimaan Anggota dan Pimpinan DPRD serta Operasional 4,002 3,571 4,002 0,65% KDH/WKDH 3 Belanja Bunga 0 0 0 4 Belanja bagi hasil 0 0 0 B Belanja Langsung 172,140 186,345 193,553 6,06% 1 Belanja honorarium PNS khusus untuk guru dan tenaga medis. 119,293 131,306 128,393 3,93% 2 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 0 0 0 3 Belanja Jasa Kantor (khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, 46,276 48,247 53,911 8,00% telepon dan sejenisnya) 4 Belanja sewa gedung kantor (yang telah ada kontrak jangka panjangnya) 3,007 3,248 7,899 75,61% 5 Belanja sewa perlengkapan dan peralatan kantor (yang telah ada 3,564 3,544 3,350 3,02% kontrak jangka panjangnya) C Pembiayaan Pengeluaran 0 0 9,481 1 Pembentukan Dana Cadangan 2 Pembayaran pokok utang 3 Pembayaran Utang Kepada Pihak Ketiga 9,481 TOTAL (A+B+C) 566,448 627,624 726,600 13,28% * APBD Tahun berjalan indikatif Daerah Kota Pekanbaru Tahun 2008 Belanja gaji dan tunjangan yang merupakan porsi terbesar dari pengeluaran wajib ini perlu mendapat perhatian untuk dilakukan efisiensi. Apalagi peningkatannya pada tahun adalah 18,7%, jauh melampaui ratarata peningkatan pendapatan daerah yang 10% pertahun. Karena itu di masa datang perlu diusahakan untuk mengefisienkan jumlah pegawai supaya anggaran pengeluaran wajib ini tidak membengkak dan membebani belanja daerah. III 11 RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2017

3.3.2. Proyeksi Belanja, Pembiayaan Wajib, dan Prioritas Utama Analisis ini dilakukan untuk memperoleh gambaran kebutuhan belanja tidak langsung daerah dan pengeluaran pembiayaan yang bersifat wajib dan mengikat serta prioritas utama. Analisis dilakukan dengan proyeksi 5 (lima) tahun ke depan untuk penghitungan kerangka pendanaan pembangunan daerah. Analisis dilakukan dengan kerangka pemikiran sebagaimana disajikan dalam gambar di bawah ini. Asumsiindikatormakro ekonomi Kebijakan Pembiayaan Daerah Angka ratarata pertumbuhan pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama pendapatan daerah Tingkat pertumbuhanpenge luaranwajibdanmen gikatsertaprioritasut ama Kebijakan Pemerintah yang mempengaruhi belanja tidak langsung & belanja pendidikan Gambar 3.1 Analisis Proyeksi Belanja Daerah Proyeksi belanja dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama untuk tahun 2013 sampai tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel 3.11. Tabel 3.11 Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama N o Data Tahun Dasar Tingkat pertum buhan (%) 2013 2014 Proyeksi Tahun 2015 2016 2017 A Belanja TidakLangsung 523,566 604,098 697,029 804,269 928,022 1070,833 1 Belanja Gaji dan Tunjangan 519,564 15,42% 599,696 692,187 798,942 922,163 1064,387 2 Belanja Penerimaan Anggota dan Pimpinan DPRD serta Operasional KDH/WKDH 3 Belanja Bunga 0 4 Belanja bagi hasil 0 III 12 RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2017 4,002 10,00% 4,402 4,842 5,327 5,859 6,445 B Belanja Langsung 193,553 202,015 211,102 220,841 231,264 242,403 1 Belanja honorarium PNS khusus untuk guru dan tenaga medis. 128,393 3,93% 133,434 138,672 144,116 149,774 155,654

N o 2 3 4 5 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS Belanja Jasa Kantor (khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya ) Belanja sewa gedung kantor( yang telah ada kontrak jangka panjangnya) Belanja sewa perlengkapan dan peralatan kantor ( yang telah ada kontrak jangka panjangnya) Data Tahun Dasar Tingkat pertum buhan (%) 0 C Pengeluaran Pembiayaan 9,481 1 Pembentukan Dana Cadangan 2 Pembayaran pokok utang 3 Pembayaran utang kepada pihak ketiga TOTAL BELANJA WAJIB DAN PENGELUARAN YANG WAJIB MENGIKAT SERTA PRIORITAS UTAMA Sumber: Data Olahan III 13 RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2017 2013 2014 Proyeksi Tahun 2015 2016 2017 53,911 8,00% 58,224 62,881 67,911 73,344 79,211 7,899 10,00% 7,109 6,398 5,758 5,183 4,664 3,350 3,02% 3,249 3,151 3,056 2,964 2,874 9,481 726,600 806,113 908,131 1.025,110 1.159,286 1.313,235 Berdasarkan realisasi belanja dan pertumbuhannya pada masa lalu (Tabel 3.2 dan 3.6) maka dibuatkan proyeksi belanja pada Tabel 3.11 di atas untuk pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat, serta prioritas utama. Pertumbuhan belanja gaji dan tunjangan dibuat mengikuti trend tahuntahun sebelumnya, yaitu sebesar 15,42%. Sementara itu, item belanja sewa gedung kantor dibuat dengan trend menurun 10%, karena diharapkan pembangunan gedung kantor yang permanen bisa mengurangi biaya sewa gedung kantor ini. Kecenderungan pengeluaran yang menurun juga bisa dilihat dari belanja sewa perlengkapan dan peralatan kantor sebesar 3,02% pertahun. 3.3.3. Penghitungan Kerangka Pendanaan Kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas riil keuangan daerah yang akan dialokasikan untuk pendanaan program pembangunan jangka menengah daerah selama 5 (lima) tahun ke depan. Langkah awal yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi seluruh penerimaan daerah sebagaimana telah dihitung pada bagian di atas dan ke pospos mana sumber penerimaan tersebut akan dialokasikan. Suatu kapasitas riil keuangan daerah adalah total penerimaan daerah setelah dikurangkan dengan berbagai pos atau belanja dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama. Sebelum dialokasikan ke berbagai pos belanja dan pengeluaran, besaran masingmasing sumber penerimaan memiliki kebijakan pengalokasian yang harus diperhatikan, antara lain:

Penerimaan retribusi pajak diupayakan alokasi belanjanya pada program atau kegiatan yang berhubungan langsung dengan peningkatan layanan dimana retribusi pajak tersebut dipungut. Penerimaan dari pendapatan hasil pengelolaan aset daerah yang dipisahkan dialokasikan kembali untuk upayaupaya peningkatan kapasitas dimana dana penyertaan dialokasikan sehingga menghasilkan tingkat pengembalian investasi terbaik bagi kas daerah. Penerimaan dana alokasi umum diprioritaskan bagi belanja umum pegawai dan operasional rutin pemerintahan daerah. Penerimaan dari dana alokasi khusus dialokasikan sesuai dengan tujuan dimana dana tersebut dialokasikan. Penerimaan dana bagi hasil agar dialokasikan secara memadai untuk perbaikan layanan atau perbaikan lingkungan sesuai jenis dana bagi hasil didapat. Selanjutnya, untuk menentukan kapasitas riil keuangan daerah, dihitung dengan mengisi tabel, sebagai berikut: No Tabel 3.12 Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah untuk Mendanai Pembangunan Daerah 2013 2014 Proyeksi 2015 2016 2017 1. Pendapatan (asumsi pertumbuhan 10%) 1.735,903 1.909,494 2.100,443 2.310,487 2.541,536 2. Pencairan dana cadangan (sesuai Perda) 0 0 0 0 0 3. Sisa Lebih Riil Perhitungan Anggaran (asumsi 1% dari pendapatan) 17,359 19,094 21,004 23,104 25,415 4. Total penerimaan 1.753,262 Dikurangi: Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama 1.928,588 2.121,447 2.333,592 2.566,951 806,113 908,131 1.025,110 1.159,286 1.313,235 Kapasitas riil kemampuan keuangan 947,149 1.020,457 1.096,337 1.174,306 1.253,716 III 14 RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2017