MODUL 11 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (ALAT BANTU KERJA LI STRI K) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL 10 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGETAP DAN MENYENAI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

MODUL 8 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MEMAHAT) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MODUL 7 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGGERGAJI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MODUL 9 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGEBOR DAN MELUASKAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

MODUL 6 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGI KI R) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MODUL 4 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGUKUR) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MODUL 5 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MELUKI S) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU

PERKAKAS TANGAN YUSRON SUGIARTO

MODUL 5 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Bekerja di Bengkel) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

commit to user BAB II DASAR TEORI

MODUL 1 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG DI RI / APD) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

Keg. Pembelajaran 2 : Praktik Mekanik dan Tindakan Keselamatan Kerja di Bengkel

MODUL 2 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG MESI N/ APM) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

3. Mesin Bor. Gambar 3.1 Mesin bor

MODUL 6 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Terluka oleh benda kecil)

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. identifikasi dari masing-masing komponen Mesin Pemoles pada casing

MACAM MACAM SAMBUNGAN

PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR KERJA BANGKU

BAB 6 PENGGUNAAN PERALATAN DAN PERLENGKAPAN KERJA

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN PELAJARAN : Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif

BAB II LANDASAN TEORI Alat-alat Pembantu Untuk Meningkatkan Produksi Pada Mesin. dan kecepatannya sayatnya setinggi-tingginya.

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

2.6. Mesin Router Atas

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PELAT

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET

SOAL TES. Pilihlah satu jawaban yang anda anggap paling benar dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d.

Deskripsi KONEKTOR KABEL DISTRIBUSI

MODUL 3 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PENGAMAN RUANG DAN KEBAKARAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

ALAT UKUR DAN PENANDA DALAM KERJA BANGKU

MESIN BOR. Gambar Chamfer

Disusun oleh : Nama : Tulis Namamu. NiM : Kelas/semester : 1B / Semester 1 PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

DASAR PROSES PEMOTONGAN LOGAM

BAB III CARA PEMBUATAN ALAT TRACKE R BEARING. Rahang penahan berfungsi sebagai rumah atau sarang dari bagian komponen lain

MAKALAH PROSES PRODUKSI PEMBUATAN MEJA LIPAT

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

a. Macam-macam palu yang kita jumpai : - Palu pena kepala bulat - Palu pena kepala lurus atau silang - Palu keling

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Ruang Lingkup Penggunaan mesin sekrap Penggunaan alat-alat perkakas tangan

BAB IV PROSES PRODUKSI

SILABUS DAN RPP MENGUASAI KONSEP DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA SMK NEGERI 56 JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. kerja. Identifikasi ini berupa gambar kerja dari perancang yang ditujukan kepada

MODUL 2 KESELAMATAN KERJA (Peran & Fungsi K3 Pada Pekerjaan Konstruksi)

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

BAB 7 ULIR DAN PEGAS A. ULIR Hal umum tentang ulir Bentuk ulir dapat terjadi bila sebuah lembaran berbentuk segitiga digulung pada sebuah silinder,

BAB 4 PROSES GURDI (DRILLING)

MATERI KULIAH CNC Memasang Cekam dan Benda kerja Mesin Frais CNC

BAB II PENDEKATAN MASALAH

MODUL 3 KESELAMATAN KERJA (Kebijakan dan Prosedur K3)

Membongkar Sistem Kemudi Tipe Rack And Pinion

Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET

Palu Besi. Rivet 3. Penggaris Busur 4.

MEMBUAT ULIR DENGAN TANGAN

MODUL 4 KESELAMATAN KERJA (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)

KODE MODUL M.3.3A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMBENTUKAN

Dalam menentukan ukuran utama mesin skrap ini, hal yang berpengaruh antara lain:

MENGGUNTING PELAT TIPIS

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

MODUL 4 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Pencegahan Kecelakaan) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 7 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Listrik) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS

PENGERJAAN ULIR. Fungsi ulir : a. Baut pemegang dan sekrup untuk penyambung b. Sekrup penggerak, spindel untuk menghasilkan gerakan maju

BAB V PERKAKAS ELEKTRONIKA. Gergaji ialah alat yang digunakan untuk memotong sesuatu.

BAKU 4 PROSES GURDI (DRILLING) Dr. Dwi Rahdiyanta

Peta Materi IV. Produk Sederhana dengan Teknologi Mekanik. Teknik Pembuatan. Mainan. dengan Teknologi. Mekanik. Teknologi Mekanik

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :

MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

Persiapan Kerja Bubut

BAB III PROSES PEMBUATAN STEAM JOINT STAND FOR BENDED TR

BAB VI MESIN FRIS DAN PEMOTONG FRIS

MAKALAH MESIN BUBUT DAN MESIN GURDI

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

1. PIPA a. Soft Coper Tubing Tabel 1.1 b. Hard Drawn Coper Tubing c. Steel Tubing d. Stainless Steel Tubing

MODUL 8 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Kabel dan Sambungan) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV MESIN BUBUT. Gambar 2. Pembubut mesin tugas berat.

PBAB II MESIN BUBUT. (Laboratorium Teknik Industri Universitas Gunadarma, 2011) Gambar 2.1 Mesin Bubut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

BAB III ANALISIS KASUS. Table 3.1 Gangguan Pada Sistem Windshield Wiper. Gangguan Kemungkinan kerusakan Cara perbaikan. 2. Kontak logam ke logam

PERAWATAN DAN PERBAIKAN GARDAN

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

Gambar 3.1 : Kondisi motor baik

MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR

c. besar c. besar Figure 1

ULANGAN MID SEMESTER GENAP. Mata Pelajaran : Ketrampilan Elektronika : VII (Tujuh) Hari/tanggal : Waktu :

PRAKTEK PEMBENTUKAN BAHAN

Rekayasa. Edited by F. Denie Wahana, S.Kom SMP Negeri 1 Salatiga. Prakarya

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

GERGAJI TANGAN PADA KERJA BANGKU

Transkripsi:

MODUL 11 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (ALAT BANTU KERJA LI STRI K) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO

LEMBAR KERJA SISWA 1 1 Martil (Palu) Martil untuk kerja listrik dibuat dari baja tuang, bidang muka dan punca yang disepuh keras dan dikerjakan oleh panas. Gagang dibuat dari kayu yang berserat panjang dan dikerjakan dengan baik. Ukuran gagang mendekati ukuran kepala martil yang terikat ketat pada bagian kepala martil dan dipasak dengan baik. Klasifikasi martil Martil diklasifikasikan atas bentuk punca dan beratnya. Punca bulat, melintang atau lurus diantaranya. Martil dengan punca bulat, sering digunakan. Punca gepeng dan punca lurus dipergunakan apabila punca bulat tak lagi dapat dipergunakan. Martil martil tangan mempunyai berat antara 1/8 kg s/d 1,2 kg. 1 14

Menggunakan martil Martil harus digenggam kuat pada ujung gagang. Martil dipergunakan bersama-sama dengan alat-alat lainnya. Dapat juga dipergunakan langsung kontak dengan benda kerja. Martil khusus Ada bermacam-macam martil lunak yang dibuat dari berbagai bahan seperti kayu, tembaga, kuningan, besi atau timah. Pergunakanlah martil hanya bila terikat ketat pada gagang. Martil yang terlepas dari gagangnya dapat mengenai orang lain atau anda sendiri. AWAS!! Martil yang longgar, bidang muka yang retakretak atau gagang yang rusak jangan dipergunakan. 2 14

Ragum jajar Dibuat dari besi tuang, diikat atau dibaut kebangku kerja. Rahang-rahang bergerigi menyilang dibuat dari baja yang dikeraskan. Dengan gerigi tersebut pengikatan benda kerja menjadi lebih kuat. Dipergunakan untuk mengikat benda kerja yang akan dikikir, digergaji, ditap/senai, dipahat dsb. Rahang-rahang dapat dibuka dan ditutup dengan batang ulir. Menggunakan Untuk menghindari kerusakan bidang halus atau lunak oleh gerigi, maka pada mulut ragum diberi plat alas. Dibuat dari aluminium, tembaga, timah atau plastic. Perhatian : Sikatlah selalu sesudah dipergunakan. Beri minyak pelumas sekali-sekali pada bagian ulirnya. 3 14

Tang mulut rata dan tang kombinasi Tang Tang pada dasarnya adalah alat penjepit digunakan untuk menjepit bagian-bagian kecil yang sukar untuk dipegang. Dibuat dari bahan baja tuang dengan rahang dikeraskan dan ditemper. Biasanya digolongkan atas panjang seluruhnya dalam sentimeter. Tang mulut rata Ini dipergunakan untuk keperluan jepit dan pegang. Tang kombinasi Ini dipergunakan untuk keperluan yang lebih luas, yaitu untuk memotong, memutar, menekuk dan menarik. Tang kerja Listrik Ini serupa dengan tang kombinasi dengan tambahan penyekat listrik (isolasi) pada gagang, tahan sampai 10.000 volt. Digunakan bila bekerja dengan bagian-bagian yang bertegangan listrik. Penggunaan tang yang baik Tang digunakan hanya untuk memegang dan menjepit, menusukkan dan mencabut pena dan memotong kawat. Bidang yang telah selesai harus dilindungi, supaya gigitan rahang tidak merusak benda kerja. Tang tidak boleh digunakan untuk mengendorkan atau mengencangkan mur dan baut terlebih sebagai pengganti martil. 4 14

Tang pembengkok dan Tang pemotong Dibuat dari baja karbon, baja campuran, baja tuang atau baja tempa. Mulutnya ada yang rata dan ada yang bulat. Dipergunakan untuk menekuk, membengkok dan untuk memutar benda kerja. Membengkok kawat Pegang kawat dengan tangan kiri dan tang dengan tangan kanan. Dibuat dari baja karbon tinggi atau baja campuran. Mulut potong ada yang tajam melintang dan ada yang tajam memanjang. Sisi potong melintang dipergunakan untuk memotong ujung-ujung benda kerja. Sisi potong memanjang dipergunakan untuk memotong sisi. Tang yang baik ialah bila pena engsel tidak kendor atau goyah. 5 14

Tang khusus Tang khusus Masih banyak bentuk tang lainnya untuk keperluan pemakaian khusus, seperti : tang cirklip, tang pengupas, tang pemotong kawat dsb. Kunci sok (kunci L) Digunakan untuk membuka dan mengencangkan baut sok. Kunci tang Rahang-rahang dibuat dari baja, diberi guratan pencegah gelincir. Rahang-rahang ada yang bulat, segiempat dsb. Dipergunakan untuk memegang dan memutar benda kerja bulat. Kunci pipa Kunci pipa dibuat untuk mengencangkan benda yang dijepit padanya dengan cara memutar. Kunci ini tidak boleh digunakan untuk membuka atau mengencangkan mur. 6 14

Kunci Pipa Rahang-rahang dapat distel. Dipergunakan untuk membuka dan mengencangkan pipa atau logam bulat lainnya. Kunci diputar dalam arah yang diinginkan. Kunci lubang Dibentuk dari pipa baja, dikeraskan pada ujung segienam. Lubang dibor untuk tempat batang pemutar. Sering dilapisi dengan krom. Dipergunakan untuk mengencangkan dan mengendorkan mur-mur dalam bagian yang terbenam (busi kendaraan bermotor) 7 14

Kunci Pas Kunci pas dibuat dalam berbagai ukuran dan bentuk sesuai dengan keperluannya. Dibuat dari baja campuran dengan penempaan dan dilapisi dengan krom. Biasanya digunakan skala ukuran : Metric (ukuran dalam millimeter) BA (British Association Standard Thread) BSW (British Standard Whitworth) Kunci pas terbuka Dipakai untuk keperluan umum dengan pengikatan yang tidak begitu kencang. Kunci pas cincin berganda Dipakai untuk keperluan umum dengan pengikatan yang lebih kencang. Kunci pas stelan Kunci ini digunakan sebagai pengganti kunci pas terbuka. Rahangnya dapat distel untuk menyesuaikan pada ukuran mur dalam daerah tertentu. Kecelakaan dalam penggunaan kunci pas hampir semua disebabkan oleh merosotnya kunci dari mur. a. Gunakan ukuran kunci yang tepat untuk benda kerja. Jangan gunakan ganjal celah. b. Gunakan kunci dengan rahang kaku. Mengencangkan mur dengan cara tekanan pada rahang mur menyebabkan merosotnya kunci dari mur. c. Dorong kemuka badan bila mungkin, jangan gunakan tuas tambahan pada handel. d. Gunakan dorongan secara tetap jangan diberi kejutan atau pukulan dengan martil. e. Yakinkan tangan tidak akan terpeleset jika mur terputar mendadak. 8 14

Obeng obeng Obeng dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran. Dalam beberapa hal ditandai dengan panjang seluruh dan adakalanya dengan lebar bilah. Baut dibuka / dipasang dengan memutar gagang obeng dengan tangan bersamaan dengan pemberian tekanan kebawah. Gunakanlah selalu ukuran bilah yang tepat dengan kepala baut. Bilah obeng harus pas dengan lebar alur kepala baut. Obeng Philips Jenis obeng ini selalu digunakan untuk kepala baut dengan alur kembang. Gagangnya dibuat dari kayu atau plastik yang diberi lapisan isolasi. Ditandai dengan ukuran ujung. 9 14

Mur baut Dibuat dari berbagai logam sesuai dengan kegunaannya. Bagian kepala biasanya segienam atau segiempat. Hanya sebagian dari tangkai diberi ulir. Panjang diukur sampai bawah kepala. d diameter tangkai dan ukuran nominal baut l panjang baut g panjang ulir n lebar mulut kunci H tinggi kepala A diameter luar kepala, yaitu diameter terbesar. Baut benam Pada baut benam, sebagian dari salah satu atau kedua ujung batang diberi ulir. d ukuran nominal l panjang seluruh g1 dan g2 panjang ulir 10 14

Baut - baut Baut benam dimaksudkan untuk menyekrup kedalam lubang yang ditap. Dibuat dari berbagai bahan logam sesuai dengan kegunaannya. Mempunyai bermacam-macam kepala dan boleh mempunyai ulir kanan atau kiri. Baut kepala rata Baut konis Baut instrument Baut kepala bulat Baut kepala konis Baut kepala rata dengan topi Baut benam, berkepala kecil dan dapat dipasang terbenam. 11 14

Mur mur Ada mur penuh, mur setengah, mur sayap dan mur dengan alur penjamin. Dibuat dari bahan hampir semua logam sesuai dengan pemakaiannya. d ukuran nominal ulir N ukuran mulut kunci B tinggi mur D diameter sayap terluar H tinggi Bagaimana memesan baut dan mur? Penandaan : 1. Diameter ulir 2. Tipe ulir 3. Tipe kepala 4. Panjang 5. Bahan (dalam beberapa hal juga) 6. Panjang uliran Contoh : BS halus Segienam 2 Baja lunak 12 14

MENGETAP DAN MENYENAI RANGKUMAN : 13-14

MENGETAP DAN MENYENAI Soal : 1. Jelaskan bahan logam yang dibuat untuk ragum? 2. Sebutkan macam dan bentuk dari ragum! 3. Sebutkan bentuk dan macam martil? 4. Sebutkan bentuk dan macam tang? 5. Sebutkan bentuk dan macam kunci? 6. Sebutkan bentuk dan macam obeng! 7. Bagaimanakah cara perawatan ragum? 8. Bagaimanakah cara perawatan martil? 9. Bagaimanakah cara perawatan obeng? 10. Bagaimanakah cara perawatan kunci? Jawaban : 14-14

Daftar Pustaka Drs. Heru Subagyo, Keselamatan Kerja, APEI-JATIM 2000 Ir. Imam Soebari, Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3), APEI-JATIM 2000 H.N.C. Stam, Keselamatan dan Kesehatan di Tempat Kerja, Katalis- Jakarta 1989 Tia Setiawan, Harun Keselamatan Kerja dan Tata Laksana Bengkel, Depdikbud 1980