PENGARUH PENGGUNAAN PERMAINAN BERJALAN HALANG RINTANG TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH SERI MENGGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENGGAMBAR PERMULAAN ANAK. Nosha Putri Sekar Arum Nurhenti Dorlina Simatupang

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TARI TAKTETAH MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK A

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PERMAINAN BOWLLING TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B

PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP UKURAN ANAK KELOMPOK B

PENGARUH KEGIATAN SENI FINGER PAINTING TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

PENGARUH BERMAIN TANAH LIAT TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL GEOMETRIANAK

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

Pengaruh Permainan Futsal Modifikasi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 4-5 Tahun

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS PEMODELAN TARIAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH MEDIA DADU HURUF TERHADAP KEMAMPUAN PENGENALAN HURUF PADA TK KELOMPOK A

PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH PERMAINAN PETAK UMPET TERHADAP KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK

PENGARUH MEDIA BUBUR KORAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA WADUK KECAMATAN TAKERAN KABUPATEN MAGETAN

PENERAPAN METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP CAPAIAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

PENGARUH DONGENG TERHADAP KEMAMPUAN EMPATI ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PENERAPAN MEDIA FLASHCARD TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL KONSEP UKURAN ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PERMAINAN MAZE ANGKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK

PENGARUH PERMAINAN PIPA BOCOR TERHADAP KEMAMPUAN SOSIAL DALAM BEKERJASAMA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN. Amilia Anom Sari Dewi Komalasari

PENGARUH METODE RESITASI BERMEDIA KOKORU TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BENTUK GEOMETRI ANAK KELOMPOK B

PENGARUH KEGIATAN MELUKIS BERMEDIA KAPAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK B

PENGARUH METODE BERCERITA BERBASIS DONGENG TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK

MEDIA SENI MENCETAK MODIFIKADI TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PERMAINAN MENCARI HARTA KARUN TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A. HAIRANISA AL AMANAH DEWI KOMALASARI

PENGARUH PERMAINAN MENCARI HARTA KARUN TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A. Hairanisa Al Amanah Dewi Komalasari

PENGARUH BERMAIN TANAH LIAT TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL GEOMETRI ANAK. Made Ayu Anggraeni Universitas PGRI AdiBuana Surabaya

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERNYANYI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK

Pengaruh Media Papan Titian Terhadap Keseimbangan Gerak Motorik Kasar Anak Kelompok A di RA Al- Hidayah

Pengaruh Metode Bercakap-cakap Berbasis Media Pop Up Book Terhadap Kemampuan Berbicara Anak Kelompok A

PENGARUH MODEL PELATIHAN DASAR MENGGAMBAR TIRUAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B

PENGARUH MEDIA PAPAN FLANEL TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL POLA AB-AB BERBENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK A

Pengaruh Media Menara Angka Terhadap Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Kelompok A

PENGARUH MEDIA GELAS ANGKA 1-10 TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL LAMBANG BILANGAN KELOMPOK A

PERMAINAN KESEIMBANGAN TUBUH BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK TK KELOMPOK A

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B

PENGARUH MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B

Pengaruh Permainan Engklek Modifikasi Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Anak Kelompok B

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR LOMPAT SATU KAKI DI KELOMPOK A TK PEMBINA SRENGAT BLITAR

PENGARUH MEDIA KAWAT BLUDRU TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI BERMAIN LOMPAT TALI KARET PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH PERMAINAN LOMPAT TALI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK DI KELOMPOK B RA AL-MUHAJIRIN PALU ABSTRAK

PENGARUH TEKNIK KOLASE DENGAN BAHAN MANIK-MANIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

PENGARUH BERMAIN LEMPAR TANGKAP BOLA DAN MENGGAMBAR TERHADAP MOTORIK ANAK USIA DINI. Jurnal. Oleh : Anggiat Marudut Gultom

HUBUNGAN KEGIATAN MERONCE DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK JURNAL. Oleh

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEREMAS KERTAS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENGARUH MEDIA PUZZLE MODIFIKASI SEPATUKU TESIKU TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL POLA AB-AB ANAK USIA 4-5 TAHUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI

PENGARUH FILM ANIMASI TERHADAP PERKEMBANGAN BERBICARA ANAK

PENGARUH METODE EKSPERIMEN BERBAHAN ALAM TERHADAP KEMAMPUAN PENGENALAN WARNA PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH KEGIATAN MOZAIK TERHADAP KEMAMPUAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 3 SURABAYA

Retno Ayu Wulandari Rachma Hasibuan

Strategi Pembelajaran Model Pelatihan Menempel Kain Perca Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Kelompok B

HUBUNGAN ANTARA LATIHAN SENAM IRAMA DENGAN KEMAMPUAN GERAKAN TERKOORDINASI ANAK USIA DINI JURNAL. Oleh Anisa Ayu Lestari ( )

KEGIATAN BERNYANYI BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK TK KELOMPOK B

PENGARUH MEDIA WAYANG ANGKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

PENGARUH PENGGUNAAN PERMAINAN GO BACK TO DOOR TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B DI TAMAN KANAK - KANAK. Derila Rosa Tias.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERMEDIA KARTU

PENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI BERMAIN BOLA RING DI TK NURUL WATHAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG. Martini ABSTRAK

PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRIC

Pengaruh Alat Permainan Edukatif (APE) Maze terhadap kemampuan motorik halus pada anak kelompok A di TK Al-Fithroh

PENGARUH KEGIATAN OUTBOUND TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA DINI

METODE EKSPERIMEN BERPENGARUH TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK

PENGARUH METODE BERCAKAP-CAKAP TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KEMIRI 03 KEMIRI KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2016/2017

STRATEGI GURU MENGEMBANGKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK BINA SARI PONTIANAK

PENGARUH BERMAIN PASIR TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP GEOMETRI KELOMPOK A

TAHUN. Disusun Oleh: HEPI KAWURI A FAKULTA

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG

METODE PROYEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGKLASIFIKASIKAN BENDA

JURNAL EFEKTIVITAS TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMK PELAYARAN HANG TUAH KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF PEMECAHAN MASALAH SAINS ANAK KELOMPOK B

PENGARUH METODE BERCAKAP-CAKAP BERBASIS MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

Pengaruh Permainan Tradisional Angklek Terhadap Kemampuan Motorik Kasar Anak Kelompok A TK Dharma Wanita Persatuan Kemangi Gresik

PENGARUH PENCAMPURAN WARNA TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK KELOMPOK B

Pengaruh Metode Bercerita Berbasis Gambar Seri Terhadap Kemampuan Menyimak Anak Kelompok A

PENGARUH MEDIA KOTAK KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH

KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA 1 PEKANBARU Sapta Setiawati 1, Wusono Indarto 2,Ria Novianti 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TABLE MANNERS TERHADAP KARAKTER ANAK KELOMPOK B

EFEKTIVITAS MEDIA KINCIR KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN DHARMAWANITA PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK DAN BERPASANGAN TERHADAP GERAK DASAR SEPAKSILA PERAIMAINAN SEPAKTAKRAW JURNAL. Oleh.

PENGARUH KEGIATAN BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B RA MUSLIMAT NU 079 TARBIYATUS SHIBYAN PETUNG PANCENG GRESIK

Pengaruh Permainan Tradisional Karetan Terhadap Kemampuan Motorik Kasar Melompat Dua Kaki

Wahyu Surya Kusumawati. Dra. Hj. Mas udah M., M.Pd

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EKSPOSITORI TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

PENGARUH MEDIA FLIPCHART MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK A

LAGU ANAK-ANAK BERPENGARUH TERHADAP KECERDASAN LINGUISTIK ANAK PAUD KELOMPOK B

Enok Dwi Mahmudi. Sri Joeda Andajani

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B DI TK AL-KHAIRAAT LOLU

PENGARUH MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA MODIFIKASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN ANAK KELOMPOK B

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang

Pengaruh Permainan Dadu Kain Halus Terhadap Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan

Transkripsi:

PENGARUH PENGGUNAAN PERMAINAN BERJALAN HALANG RINTANG TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK Wening Utami Soeprajitno PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai No.4 Surabaya 60136. Email: (utami.wening@yahoo.com)(soeprajitno@gmail.com) Abstract: This research is the experimental approach. The aim to prove there any influence on the game barrier-block walking gross motor skills of children in walking on tiptoe. The samples were all children of kindergarten A1 group Al Fajar Surabaya. Samples taken in children with saturated sampling technique. The results show that there is an influence on the game barrier- block walking gross motor skills in children. Keyword: Children, Gross Motor, Barrier-block walking Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan eksperimen. Tujuan untuk membuktikan adakah pengaruh permainan berjalan halang rintang terhadap kemampuan motorik kasar anak dalam berjalan jinjit. Sampel penelitian adalah seluruh anak kelompok A1 TK Al Fajar Surabaya. Sampel pada anak diambil dengan teknik sampling jenuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh permainan berjalan halang rintang terhadap kemampuan motorik kasar pada anak. Kata kunci: Anak, Motorik Kasar, Berjalan halang rintang Pada usia 3 sampai 6 tahun dimasa awal, merupakan masa-masa peka bagi seorang anak. Masa ini merupakan masa untuk meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan berbagai kemampuan yang dimiliki oleh anak seperti fisik, kognitif, sosioemosional, konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, moral dan nilai agama. Salah satu aspek yang penting dalam kehidupan anak adalah perkembangan motorik. Hal ini sesuai dengan dari hasil konferensi Genewa dalam Samsudin (2008:20) bahwa aspek-aspek yang perlu dikembangkan pada seseorang manusia di masa anak-anak yang yaitu: motorik, bahasa, kognitif, emosi, sosial, moralitas dan kepribadian. Perkembangan motorik anak meliputi kemampuan aktivitas gerak yang terbagi menjadi 2 yakni kemampuan motorik kasar dan motorik halus. Thelen dalam Santrock (2000:210) mengungkapkan bahwa motorik kasar merupakan suatu keterampilan dan juga aktivitas tubuh yang memerlukan suatu kontrol posisi tubuh, dengan artian setiap gerak yang dilakukan oleh anggota tubuh memerlukan koordinasi sesuai dengan perintah tubuhnya. Hasil studi pembelajaran pada anak kelompok A di TK Al Fajar Surabaya menunjukkan sebuah permasalahan utama yang terkait dengan kemampuan motorik kasar dalam hal berjalan halang rintang yang masih perlu dikembangkan dan dioptimalkan. Kemampuan motorik kasar pada anak kelompok A yang dinilai dalam berjalan jinjit dan berjalan jinjit melewati rintangan. Kemampuan berjalan jinjit termasuk dalam aspek perkembang motorik kasar sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.58 Tahun 2009 untuk tingkat pencapain perkembangan aspek fisik motorik anak harus mampu mencapai perkembangan motorik kasar dengan baik. Penyebab perlunya dikembangkan kemampuan motorik kasar pada anak kelompok A di TK Al Fajar Surabaya diperoleh dari hasil 8-9 anak dari 17 anak tidak dapat berjalan jinjit diatas papan titian sesuai dengan kriteria penilaian. Cara mereka berjalan jinjit tidak sesuai dengan contoh yang diberikan oleh guru dan keberanian anak dalam melakukan hal tersebut juga belum ada, anak hanya mampu melewati papan titian dengan berjalan biasa dan ada juga beberapa yang berjalan biasa ditambah dengan masih memerlukan bantuan guru. Sehingga masih perlu mendapat bimbingan untuk mengembangkan kemampuan 1

motorik kasar dalam permainan berjalan jinjit agar sesuai dengan kriteria penilaian yang agar sesuai dengan kriteria penilaian yang diinginkan. Pada umumnya kemampuan motorik kasar anak dalam berjalan jinjit pada anak, anak belum mampu melakukan secara benarbenar sesuai dengan cara menjinjit yang sebenarnya, hal tersebut disebabkan oleh jarangnya kegiatan berjalan jinjit dilakukan oleh sekolah. Perlunya variasi pemberian permainan pada anak kelompok A khususnya untuk mengoptimalkan kemampuan motorik kasar. Maka dari itu perlu adanya stimulasi untuk mengembangkan kemampuan motorik kasar yang bertujuan untuk mengoptimalkan kemampuan dan melatih koordinasi serta keseimbangan motorik kasar pada anak. Proses pembelajaran yang dikemas dengan permainan pada anak dilakukan untuk memberikan rasa nyaman, menyenangkan dan menghindari rasa bosan pada permainan yang sering dilakukan, bentuk pemberian permainan baru serta penggunaan media atau alat pendukung permaian yang baik sehingga akan menimbulkan rasa keingintahuan yang tinggi serta antusias untuk melakukan permainan dengan semangat bagi anak. Kemampuan motorik kasar berjalan jinjit jika dilakukan dengan cara yang tepat, maka cara berjalan anak khususnya berjalan jinjit akan lebih baik, lebih kuat dan seimbang. Memberikan permainan berjalan halang rintang dengan berjalan jinjit yang mudah dilakukan oleh anak khususnya kelompok A dengan menggunakan media rintangan yang menarik dan baru bagi anak yakni dengan menggunakan media tali rafia. Tali rafia yang sering digunakan untuk mengkaitkan atau merekatkan suatu barang, kini digunakan sebagai lintasan dalam berjalan halang rintang. Hal ini, memungkinkan timbul rasa ingin tau dan penasaran pada anak untuk mencoba berjalan diatas tali tersebut dengan berjalan jinjit tanpa keluar dari tali dan membuat perkembangan aspek motorik kasar anak dalam kemampuan berjalan jinjit terasah. Halleman dkk (dalam Santrock, 2005:121) mengatakan bahwa ketika seorang anak atau bayi termotivasi untuk melakukan hal tertentu maka perilaku motoik baru memungkinkan akan terbentuk. Perilaku baru memungkinkan akan terbentuk. Perilaku baru tersebut dihasilkan dari gabungan banyak faktor, perkembang sistem syaraf, sifat fisik tubuhnya dan kemungkinan geraknya, tujuan yang memotivasi anak adalah dukungan dan lingkungan terkait. Berjalan yang dilakukan anak adalah aktivitas spontan yang memiliki cirri khusus pada tiap anak, maka agar cara berjalan khususnya berjalan jinjit tersebut dapat bermakna di usia dini anak perlu bimbingan sebab melatih berjalan jinjit dengan baik dan benar bukan perkara mudah yang hanya sekedar berjinjit, tetapi sebuah proses berpikir, kekuatan, keberanian, dan keseimbangan sehingga menghasilkan cara berjalan jinjit yang berkualitas. Dengan diberikan permainan berjalan halang rintang, anak akan mudah terasah kemampuan motorik kasarnya. Hal tersebut akan menjadi lebih menarik sesuai dengan karakteristik yang dimiliki anak usia dini yaitu lebih tertarik mencoba dan suka meniru hal baru yang dapat menimbulkan rasa ingin tahu yang tinggi. Dalam permainan berjalan halang rintang, kemampuan anak untuk berjalan jinjit muncul dari kemampuan anak berjalan diatas lintasan dan mengontrol pijakan kakinya pada garis yang dibuat dengan tali rafia. Digunakan permainan berjalan halang rintang dalam kegiatan pembelajaran agar dapat menjadi kegiatan yang lebih menarik sesuai dengan karakteristik yang dimiliki anak usia dini yaitu lebih tertarik mencoba dan suka meniru hal yang dapat menimbulkan rasa ingin tahu yang tinggi. Selain itu, merujuk pada manfaat yang dikemukakan oleh Thelen (dalam Santrock,2000:210) bahwa motorik kasar merupakan suatu keterampilan dan juga aktivitas yang memerlukan suatu kontrol posisi tubuh. Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan diatas, anak rumusan masalah dalam penelitian ini, yakni apakah ada pengaruh permainan berjalan halang rintang terhadap kemampuan motorik kasar anak kelompok A1 di TK Al Fajar Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian adalah: untuk membuktikan pengaruh permainan berjalan 2 2

halang rintang terhadap kemampuan motorik kasar pada anak kelompok A di TK Al Fajar. Motorik kasar menurut Rahyubi (2014:211) mengatakan bahwa motorik kasar adalah aktivitas keterampilan gerak atau gerakan tubuh yang memakai otot-otot besar sebagai dasar utama geraknya. Keterampilan motorik kasar selalu berkaitan dengan suatu gerak lokomotor (gerak perpindahan) memiliki peran besar dalam perkembangan motorik kasar, termasuk dalam kegiatan seperti; memindahkan tubuh, berjalan, berlari, melompat, bergulung, menari, memanjat dll. faktor yang mempengaruhi terjadinya motorik kasar pada diri anak terdapat pada teori yang dipaparkan oleh Morisson (2008:180) bahwa keterampilan motorik kasar merupakan suatu faktor yang memiliki peran penting dalam menjalankan kehiduan anak dan lain halnya dengan Morisson, Papalia dkk (2008:1993) menyatakan bahwa motorik kasar pada anak terjadi juga karena adanya pengaruh dari suatu lingkungan yang secara aktif mendorong kemampuan motorik tersebut. Sedangkan, kemampuan berjalan jinjit menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah berdiri atau berjalan dengan ujung kaki saja yang berjejak, berjengket. Selain itu, Brewer juga menambahkan tentang berjalan jinjit, Brewer (2008:18) bahwa orang tua mendorong anaknya untuk melakukan kemajuan pada kemampuan motorik kasar untuk dapat berdiri sendiri, berjalan satu dua langkah, berjalan beberpa langkah pada garis dan berjalan jinjit. METODE Pendekatan penelitian ini menggunakan metode pedekatan penelitian eksperimen dengan jenis penelitian kuantitatf. Jenis eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre eksperimen dengan desian penelitian One Group Pretest-Possttest. Pada desain ini terdapat pretest dan observasi awal untuk mengetahui kemampuan awal berjalan jinjit anak sebelum diberikan perlakuan melalui permainan berjalan halang rintang, sehingga akan terlihat adakah perbedaan anatara sebelum diberikan perlakukan(pretes) dan setelah diberi perlakuan (posttes). Populasi dalam penelitian ini adalah anak kelompok A1 dengan jumlah 17 anak TK Al Fajar Surabaya. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah populasi anak kelompok A1. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dengan menggunakan lembar observasi dan dokumentasi berupa foto kegiatan dan hasil kemaampuan motorik kasar berjalan halang rintang permulaan dan akhir anak kelompok A di TK Al Fajar Surabaya. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 7-9 April 2015, teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu sampling jenuh, sedangkan untuk teknik pengumpulan data dengan observasi dan dokumentasi. Menurut Nazir (2009:175) pengumpulan data dengan observasi dapat digunakan untuk mengamati obyek secara langsung menggunakan mata tanpa ada pertolongan standar lain untuk keperluan penelitian. Sedangkan menurut Arikunto (2010:274) metode dokumentasi merupakan pengumpulan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini data yang diperoleh berupa data ordinal atau data berjenjang. Sampel yang menjadi subyek dalam penelitian ini berjumlah 17 anak dimana jumlah subjek relative kecil, sehingga analisis statistik yang digunakan adalah statistik non-parametrik. Penggunaan analisis ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2012:149-150) statistik nonparametrik digunakan untuk menganalisis data yang tidak dilandasi persyaratan data harus berdistribusi normal. Uji statistik nonparametrik yang akan digunakan dalam analisis data penelitian ini adalah uji Wilcoxon Match Pairs Test yang dalam penggunaanya menggunakan tabel penolong. HASIL Pengambilan hasil kemampuan berjalan halang rintang permulaan observasi awal dilakukan 2 kegiatan. Sebelum dilakukan kegiatan, dimulai dengan cara memanggil anak satu persatu untuk berjalan jinjit diatas tali rafia lurus dan berkelok tanpa rintangan tambahan. Kegiatan kedua, anak satu persatu berjalan jinjit diatas tali rafia lurus dan 3 3

berkelok-kelok dengan sisi kanan kiri terdapat botol bowling sebagai rintangan tambahan. Total skor dari kemampuan berjalan halang rintang berjumlah 74 dengan rata-rata 4,3. Berdasarkan pada hasil dari observasi awal (pretest) diketahui bahwa kemampuan motorik kasar berjalan jinjit anak kelompok A masih perlu dikembangkan sehingga peneliti menggunakan permainan berjalan halang rintang perlakuan (treatment) yang diberikan. Pemberian perlakuan diberikan sebanyak 1 kali pertemuan. Penilaian observasi akhir (posttest) dilaksanakan selama satu pertemuan setelah pemberian perlakuan dengan kegiatan yang dilakukan sama halnya dengan kegiatan pada observasi awal (pretest), selesai dilaksanakan hal ini untuk membuktikan hasil dari kemampuan motorik kasar dalam berjalan jinjit anak kelompok A setelah diberikan perlakuan berjalan halang rintang. Total skor yang diperoleh dari hasil penilaian (posttest) sebanyak 98 dengan rata-rata 5,7. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari data dari hasil observasi awal (pretest) dan data dari hasil observasi akhir (posttest ) pada kemampuan motorik kasar dalam berjalan jinjit anak kelompok A di TK Al Fajar Surabaya yang kemudian dianalisis dengan menggunakan uji wilcoxon match pairs test dengan menggunakan tabel penolong wilcoxon. Setelah memperoleh nilai dari T hitung kemudian T hitung dibandingkan dengan T tabe l.tt abel merupakan nilai krtis dalam uji jenjang Wilcoxon. Kemudian, untuk memperoleh hasil yang besar atau signifikan dan mendapatkan kesalahan yang kecil, maka dalam penelitian ini memiliki taraf signifikan 5% (0,05). Karena dalam peneltian ini subyek penelitian ini berjumlah 17 anak, maka N=17. Sehingga, untuk mendapatkan nilai T tabel, dapat dilihat pada tabel kritis dalam uji jenjang wilcoxon yang telah terlampir dengan melihat taraf signifikan sebesar 5% (0,05) dan N=17, sehingga diperoleh nilai T tabel sebesar 35 sehingga T hitung <T tabel (0<35). Hal ini menunjukkan bahwa nilai T tabel lebih besar dibanding dengan T hitung Pada hasil interpretasi data yang diperoleh yaitu T hitung <T tabel, maka pengambilan keputusannya yaitu Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa permainan berjalan halang rintang berpengaruh terhadap kemampuan motorik kasar anak kelompok A TK Al Fajar Surabaya. Setelah diberikan permainan berjalan halang rintang untuk kemampuan motorik kasar anak mengalami suatu perubahan yang lebih baik. hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian yang mengalami perkembangan nilai yang diperoleh masing-masing anak. Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa hasil data yang diperoleh melalui permainan berjalan halang rintang berjalan baik. hal tersebut dibuktikan oleh nilai T hitung = 0 lebih kecil dari T tabel dengan taraf signifikan 5% (0,05) =35. Dengan demikian hipotesis alternatif diterima. Berdasarkan hasil interpretasi analisis data tersebut dapat dibuktikan bahwa ada pengaruh permainan berjalan halanng rintang terhadap kemampuan motorik kasar anak kelompok A di TK Al Fajar Surabaya. Dalam permainan berjalan halang rintang membutuhkan kemampuan mengkoordinasikan atau mengatur otot-otot besar, konsentrasi serta keseimbangan. Misalnya, berkaitan dengan gerakan kaki dan tangaan yang tepat sesuai pada saat melangkah yang didemonstrasikan oleh guru. PEMBAHASAN Kemampuan motorik kasar anak kelompok A TK Al Fajar dengan jumlah 17 anak dari data hasil sebelumkegiatan berjalan halang rintang yang telah diberikan kepada anak pada tanggal 7 April 2015 selama 30 menit diawal sebelum masuk kelas. Perlu adanya pengembangan kemampuan motorik kasar dalam berjalan jinjit dengan cara atau tahapan berjalan jinjit yang mudah, benar, dan 4 4

tepat,, melalui permainan berjalan halang rintang memiliki manfaat yang penting bagi anak misalnya, meningkatkan daya kekuatan betis, paha dan ujung kaki, konsentrasi, keseimbangan, rasa percaya diri, dan meningkatkan intelegensi anak. Hal ini telah diutarakan oleh Samsudin (2008:32) bahwa berjalan halang rintang dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak dan tepat untuk meningkatkan kemampuan fisik motorik anak. Setelah diberikan permainan berjalan halang rintang, kemampuan motorik kasar anak dalam berjalan jinjit mengalami perkembangan lebih baik. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil setelah kegiatan berjalan halang rintang pada tanggal 9 April 2015 dimana hasil setelah permainan berjalan halang rintang mengalami peningkatan skor yang diperoleh masinhmasing anak. Setelah membuktikan hasil penelitian setelah diberi kegiatan berjalan halang rintang dalam mengembangkan kemampuan motorik kasar. Penggunaan media rintangan dalam penelitian ini mendukung teori kemampuan berjalan anak 4-5 tahun menuruut Thelen, Adloph (dalam Santrock 2007:211) bahwa anak berjalan yang berpengalaman secara perceptual mengukur situasi-melihat, membungkuk, menyentuh dan berpikir sebelum mereka melewati jalan atau rintangan. Pengunaan permainan berjalan halang rintang yang dilakukan oleh peneliti adalah untuk memberikan variasi cera berjalan jinjit agar lebih menarik dan mudah dipahami oleh anak yang dimodifikasi dalam bermain berjalan halang. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian di TK Al Fajar Surabaya, sebelum dan sesudah kegiatan dapat diketahui bahwa kemampuan motorik kasar berjalan jinjit anak kelompok A meningkat setelah diberikan permainan berjalan halang rintang. Hasil analisis data menunjukkan bahwa T hitung = 0 lebih kecil dari T tabel dengan taraf signifikan 5% (0,05) = 35, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa permainan berjalan halang rintang berpengaruh terhadap kemampuan motorik kasar anak kelompok A TK Al Fajar Surabaya diterima. Saran Setelah melakukan penelitian yang berjudul, pengaruh penggunaan permainan berjalan halang rintang terhadap kemampuan motorik kasar anak kelompok A TK Al Fajar Surabaya maka peneliti dapat mengemukakan saran sebagai berikut: Dengan adanya bukti bahwasanya permaianan berjalan halang rintang memiliki pengaruh positif terhadap kemampuan motorik kasar anak, maka diharapkan guru dapat menggunakan kegiatan tersebut secara berulang-ulang agar kemampuan motorik kasar berjalan jinjit anak dapat berkembang menjadi lebih baik. kegiatan ini juga dapat menjadi kegiatan alternatif bagi guru dalam proses pembelajaran agar lebih menarik dan menciptakan kelas yang menyenangkan. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta Brewer, Jo Ann. 2008. Early Childhood Education. Jakarta: Person. Morisson, S George. 2008. Fundamental of Early Childhood Education. Jakarta: Person. Nazir. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Papalia, E Diane & Wedkos, Sally dkk. 2008. Human Development. Jakarta: Kencana Penyusun, Tim. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi Program Sarjana Strata Satu (S1) Universitas Negeri Surabaya.Surabaya; Unesa. Peraturan Menteri Pendidikan NAsional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009. Tentang Pendidikan Anak Usia Dini. 2009. Jakarta: Rinerka Cipta Samsudin. 2008. Pembelajaran Motorik Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Litera Prenadamedia Group. 5 5

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Santrock. 2007. Perkembangan Anak Edisi Kesebelas Jilid I. Jakarta: Erlangga. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka 6 6