Elemen Dasar Sistem Otomasi

dokumen-dokumen yang mirip
PERTEMUAN #3 TEORI DASAR OTOMASI 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI

PERTEMUAN #7 SISTEM KONTROL CONTINUE & DISKRIT 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI

SISTEM KONTROL KONTINU DAN DISKRIT

Kategori Dasar Industri

SISTEM KONTROL INDUSTRI PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI

TIN310 - Otomasi Sistem Produksi. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

PERTEMUAN #4 SENSOR, AKTUATOR & KOMPONEN KENDALI 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI

SISTEM KENDALI DIGITAL

PERTEMUAN #8 ROBOT INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL

PERTEMUAN #10 KONTROL NUMERIK 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI

KONTROL NUMERIK. TIN310 - Otomasi Sistem Produksi. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c.

IX Strategi Kendali Proses

Pertemuan-1: Pengenalan Dasar Sistem Kontrol

KENDALI KOMPUTER TERHADAP PROSES (COMPUTER PROCESS CONTROL)

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya MATERI PENGENDALI

5/12/2014. Plant PLANT

DEFINISI APPLIED ARTIFICIAL INTELLIGENT. Copyright 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.

Bab 5 Kesalahan Posisi dari Perangkat Gerak

BAB 1 KONSEP KENDALI DAN TERMINOLOGI

Pendahuluan. Keyword : Semi automated manufacture, Make to order, CNC, Fixed Layout

BAB I PENDAHULUAN PENGENALAN SISTEM KONTROL. Apakah yang dimaksud dengan sistem kendali?

BAB II DASAR TEORI 2.1 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

TIN310 - Otomasi Sistem Produksi Materi #1 PENGANTAR OTOMASI TIN310 OTOMASI SISTEM PRODUKSI

2. Pengendalian otomat dengan tenaga hydroulic

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1

PENGENALAN ROBOTIKA. Keuntungan robot ini adalah pengontrolan posisi yang mudah dan mempunyai struktur yang lebih kokoh.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu perkembangan pengaplikasian teknologi yang telah lama

PT. DELTA REKAPRIMA SAKTI INDUSTRIAL AUTOMATION AND ROBOTIC SYSTEMS

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

OTOMASI WORK STATION (FMS) BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Purnawan

TIN310 - Otomasi Sistem Produksi Materi #1 Ganjil 2016/2017 TIN310 OTOMASI SISTEM PRODUKSI

SILABUS MATA KULIAH. Pengalaman Pembelajaran. 1. Mengkaji dan menelaah

BAB II TINJAUAN TEORITIS

CLOSED LOOP CONTROL MENGGUNAKAN ALGORITMA PID PADA LENGAN ROBOT DUA DERAJAT KEBEBASAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16

Lembar Latihan. Lembar Jawaban.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Prinsip Pribadi. Pengantar Robot 4. 4/29/ by hasanuddin sirait Page 1

SISTEM KENDALI INDUSTRI (INDUSTRIAL CONTROL SYSTEM)

VIII Sistem Kendali Proses 7.1

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT

Nama : Ahmad Muhrozi Nim : Prodi : Teknik Informatika

1. Contoh pengendalian berbasis mikrokontroler menggunakan sensor adalah : 1) Sensor pengukur jarak 3) sensor pendeteksi api 2) Sensor kedekatan

Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan

Control II ( ADC DAC)

SISTEM KENDALI SISTEM KENDALI. control signal KENDALIAN (PLANT) Isyarat kendali. Feedback signal. Isyarat umpan-balik

BAB II DASAR TEORI Mesin bending Megobal

BAB II TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Pengaturan

BAB III LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN PROTOTIPE MESIN CETAK INJEKSI DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTRO-PNEUMATIK

Dasar Sistem Kendali. Nuryono Satya Widodo, S.T., M. Eng. Dasar Sistem Kendali 1

Bab 1. Pendahuluan. menggunakan bantuan aplikasi CAD (Computer-Aided Design) untuk. menggunakan komputer ini disebut sebagai mesin Computer based

Gambar 1. Sistem PLC

BAB III LANDASAN TEORI

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI

SISTEM KENDALI OTOMATIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDETEKSI LOGAM UNTUK INDUSTRI MAKANAN BERBASIS PLC. Oleh : Atmiasri dan Sagita Rochman*)

2 TKM4105 Fisika 1 C1 2 TKM4103 Kimia Dasar A 2 TKM4103 Kimia Dasar B 2

Gambar 1. Function block diagram [4].

BAB II DASAR SISTEM KONTROL. satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu

BAB 2 LANDASAN TEORI

1.1. Definisi dan Pengertian

Komponen Sistem Pneumatik

Pengantar Otomasi dan strategi Kontrol

PENGENALAN PLC. - Mengidentifikasi peralatan sistem kendali PLC. - Menjelaskan cara kerja sistem kendali PLC

Arti Kata & Definisi Robot

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengantar Sistem Pengaturan

KARAKTERISTIK GETARAN DAN TEKANAN RUANG SILINDER AKIBAT VARIASI PUTARAN KOMPRESOR PADA LIMA MODEL PROFIL DUDUKAN KATUP TEKAN SEBUAH KOMPRESOR TORAK

PENGANTAR OTOMASI PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID

SISTEM KONTROL PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL

1 P a g e SISTEM KONTROL

Otomasi Sistem. Konsep Otomasi Sistem dan Strategi Kontrol

BAB I PENDAHULUAN. Motor listrik adalah mesin listrik yang mengubah energi listrik ke energi

Kurikulum Prodi per Semester

BAB VIII PENGENDALIAN NUMERIS

BAB li TEORI DASAR. 2.1 Konsep Dasar Perancangan

Deskrpsi ROBOT LENGAN LENTUR DUA-LINK DENGAN VARIASI BEBAN BAWAAN

BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA

Materi-1 SENSOR DAN TRANSDUSER (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

B A B I I LANDASAN TEORI

Pengantar Mekatronika

PRAKTIKUM DAC HIDROLIK

1. Mahasiswa dapat mengetahui blok diagram sistem. 2. Mahasiswa dapat memodelkan sistem kendali analog

MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI

PRESENTASI TUGAS AKHIR. Oleh : M. NUR SHOBAKH

BAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL

TKC306 - Robotika. Eko Didik Widianto. Sistem Komputer - Universitas Diponegoro

+ - KONTROLER. Σ Kontroler Plant. Aktuator C(s) R(s) Sensor / Elemen ukur

PERTEMUAN 1 KONSEP DATA

TIN310 - Otomasi Sistem Produksi Materi #3 Ganjil 2015/2016 TIN310 OTOMASI SISTEM PRODUKSI

Oleh: Fikri Yoga Pemana Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Moch. Rameli

Penggerak Robot. Nuryono S.W. UAD TH22452 ROBOTIKA

DESAIN MESIN PRESS PENUTUP BOTOL OTOMATIS MENGGUNAKAN INVENTOR 2015

SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA

Transkripsi:

Materi #4 Sumber: Mikell P Groover, Automation, Production Systems, and Computer-Integrated Manufacturing, Second Edition, New Jersey, Prentice Hall Inc., 2001, Chapter 3 Elemen Dasar Sistem Otomasi 2 Sistem terotomasi terdiri dari tiga elemen dasar, yaitu: Daya (power) untuk menyelesaikan proses dan mengoperasikan sistem, Program instruksi (program of instructions) untuk mengarahkan atau mengatur proses, Sistem kendali (control system) untuk melaksanakan instruksi. (2) Program of instructions (3) Control system (1) Power Process 1

Sumber Daya Menjalankan Proses Otomasi 3 Sumber daya utama dalam sistem otomasi adalah daya listrik. Daya listrik memiliki banyak keuntungan baik penggunaan untuk proses-proses sistem otomasi maupun tanpa otomasi, antara lain: Daya listrik mudah diperoleh dengan harga yang layak; Daya listrik dapat dengan mudah dikonversikan kebentuk energi alternatif seperti: mekanik, termal, cahaya, akustik, hidrolik, dan pneumatik. Daya listrik pada level yang rendah dapat difungsikan sebagai transmisi signal, pemrosesan informasi, serta penyimpanan data dan komunikasi Daya listrik dapat disimpan dalam bateri untuk peng-gunaan dalam lokasi dimana tidak ada sumber eks-ternal daya listrik. Sumber daya yang lain seperti bahan bakar fosil, energi matahari, air, dan angin jarang digunakan dalam sistem otomasi. Daya Untuk Proses 4 Dalam industri istilah proses mengacu pada operasi manufaktur yang digunakan untuk merubah bentuk benda kerja. Bentuk daya yang digunakan dapat berupa daya mekanik, listrik, termal, dan cahaya, tetapi semua bentuk daya ini dapat dikonversikan dari daya listrik. Penuangan Proses Pemesinan Pelepasan Muatan Listrik Penempaan Perlakuan Panas Pencetakan injeksi Pemotongan dengan sinar laser Pemesinan Pembentukan logam lembaran Pengelasan Termal Listrik Mekanik Termal Bentuk Daya Termal dan mekanik Cahaya dan termal Mekanik Mekanik Termal (dan mekanik) 2

Daya Proses Manufaktur 5 Sebagai tambahan, untuk menjalankan proses manufaktur, daya juga dibutuhkan untuk fungsi penanganan material, yaitu: Pemasangan dan pelepasan unit kerja (loading and unloading the work unit) dari mesin; Transportasi material diantara operasioperasi. Fungsi Daya Dalam Otomasi 6 Untuk unit pengendali (controller unit) Pengendalian dalam industri modern berbasis pada komputer digital, yang membutuhkan daya listrik untuk membaca program instruksi, membuat kalkulasi kendali, dan melaksanakan instruksi dengan mentransmisikan perintah ke peralatan pelaksana (actuating devices). Untuk melaksanakan signal kendali Perintah yang dikirimkan oleh unit pengendali, dilaksanakan oleh peralatan elektromekanik yang disebut aktuator; Untuk pemrosesan data akuisisi dan data informasi Dalam kebanyakan sistem kendali data harus dikumpulkan dari proses dan digunakan sebagai masukan ke logaritma kendali. Sebagai tambahan persyaratan proses mungkin termasuk mencatat performansi proses atau kualitas produk. 3

Program Instruksi 7 Dalam proses manufaktur setiap part atau produk yang dibuat melalui suatu operasi tertentu membutuhkan satu atau lebih tahapan pemrosesan. Tahapan-tahapan pemrosesan ini dilakukan selama satu siklus kerja. Dalam satu siklus kerja dapat diselesaikan satu part baru (beberapa operasi manufaktur, dalam satu siklus kerja dapat menghasilkan lebih dari satu part, misalnya operasi pencetakan injeksi plastik). Tahapan-tahapan pemrosesan untuk siklus kerja tertentu dispesifikasikan dalam satu program siklus kerja (work cycle program); Dalam sistem kendali numerik (numerical control) program siklus kerja disebut program part. Program Siklus Kerja Sederhana 8 Dalam proses terotomasi sederhana, siklus kerja terdiri dari satu tahapan utama yaitu untuk melaksanakan parameter proses tunggal (single process parameter) pada suatu level tertentu. Sebagai contoh memelihara/menentukan temperatur suatu tungku pada nilai yang direncanakan untuk durasi siklus perlakuan panas; Dalam hal ini, pemrograman hanya meliputi pengaturan temperatur pada tungku, dimana untuk merubah program, operator dengan mudah merubah pengaturan temperatur; Hal yang sederhana ini dapat dikembangkan untuk menentukan lebih dari satu parameter proses, misalnya temperatur dan lingkungan. 4

Program Siklus Kerja Sistem Kompleks 9 Dalam sistem yang lebih kompleks, suatu siklus kerja terdiri dari banyak tahapan yang berulang tanpa penyimpangan dari siklus ke siklus berikutnya. Kebanyakan operasi manufaktur part diskrit termasuk dalam katagori ini. Secara sederhana tahapan proses meliputi kegiatan: memasang (load) part ke mesin produksi; melaksanakan proses, dan melepaskan (unload) part dari mesin produksi. Dalam setiap tahapan, terdapat satu atau lebih kegiatan yang meliputi perubahan satu atau lebih parameter proses. Parameter proses adalah merupakan masukan terhadap proses, seperti pengaturan temperatur tungku, nilai sumbu koordinat dalam sistem penempatan, nilai buka atau tutup dalam suatu sistem aliran fluida, dan motor hidup (on) atau mati (off). Contoh Kasus Program Siklus Kerja 10 Misalkan suatu operasi pembubutan terotomasi dilakukan untuk pembuatan geometri bentuk konis. Anggaplah sistem otomasi menggunakan robot untuk memasang dan melepas unit kerja, maka siklus kerja terdiri dari tahapan berikut: 1) memasang benda kerja, 2) menempatkan pahat potong ke posisi pembubutan, 3) proses pembubutan, 4) mengembalikan pahat ketempat yang aman pada akhir pembubutan, 5) melepaskan benda kerja yang telah selesai dikerjakan. Tentukan kegiatan dan parameter proses dalam setiap tahapan operasi! 5

Solusi Kasus Program Siklus Kerja 11 Tahapan (1) Kegiatan terdiri dari: manipulator robot menjangkau benda kerja, mengangkat dan memposisikan benda kerja tersebut ke pencekam mesin bubut, dan menggerakkan kembali manipulator ke tempat yang aman untuk menanti pelepasan. Parameter proses untuk kegiatan ini adalah: nilai sumbu-sumbu manipulator robot (yang berubah secara continue), nilai pemegangan robot (terbuka atau tertutup), nilai pencekaman mesin bubut (terbuka atau tertutup). Tahapan (2) Kegiatan meliputi pergerakan pahat ke posisi yang telah ditentukan. Parameter proses yang berhubungan dengan kegiatan ini adalah posisi sumbu koordinat pahat. Solusi Kasus Program Siklus Kerja 12 Tahapan (3) Operasi pembubutan. Hal ini membutuhkan kendali secara simultan dari tiga prameter proses: kecepatan rotasi benda kerja, hantaran, kedalaman potong yaitu jarak radial pahat potong dari sumbu rotasi. Tahapan (4) dan (5) Meliputi kegiatan balik berturut-turut seperti kegiatan (2) dan (1), dengan parameter proses yang sama. 6

Sistem Kontrol 13 Jaringan tertutup (closed loop) Kontrol dalam sistem terotomasi dapat berupa: Jaringan terbuka (open loop). Sistem Kontrol Jaringan Tertutup 14 Dikenal sebagai sistem kendali umpan balik (feedback control system). Dalam sistem ini, variabel output dibandingkan dengan parameter input, dan perbedaan antara keduanya digunakan untuk menjalankan output yang sesuai dengan input nya. (1) (5) (6) (2) (3) Input parameter Controller Actuator Process (4) Feedback sensor Output variable 7

Elemen Dasar Sistem Kontrol Tertutup 15 Parameter input Umunya digunakan sebagai set-point, yang menyatakan nilai output yang diinginkan. Proses Fungsi atau operasi yang akan dikendalikan (dalam pembahasanan ini proses merupakan operasi manufaktur). Variabel output Adalah variabel proses yaitu pengukuran kinerja kritis dalam proses, seperti temperatur, gaya atau laju aliran. Elemen Dasar Sistem Kontrol Tertutup 16 Sensor Digunakan untuk mengukur variabel output dan melakukan fungsi umpan balik dalam sistem jaringan tertutup. Controller Membandingkan output dengan input dan melakukan penyesuaian (adjustment) sehingga sesuai dengan yang diinginkan dalam proses untuk mengurangi perbedaan antara keduanya (output dengan input). Actuator Merupakan piranti keras (hardware) yang digunakan untuk melaksanakan penyesuaian yang dilakukan oleh controller; Aktuator yang digunakan mungkin lebih dari satu, biasanya berupa motor listrik atau katup aliran. 8

Sistem Kontrol Jaringan Terbuka 17 Dioperasikan tanpa jaringan umpan balik. Dalam sistem ini, operasi pengendalian dilaksanakan tanpa pengukuran variabel output, jadi parameter input tidak dibandingkan dengan variabel output yang diinginkan. Input parameter Controller Actuator Process Output variable Sistem Kontrol Jaringan Terbuka 18 Kelemahan Kerja actuator sering tidak sesuai dengan yang dikehendaki pada proses. Keuntungan Sederhana, dan Murah. Umumnya digunakan, bila: Kegiatan yang dilaksanakan oleh sistem kontrol sederhana; Fungsi actuator sangat handal; Gaya reaksi yang melawan aktivasi sangat kecil. Catatan: Bila karakteristik ini tidak dimiliki oleh sistem kontrol, maka sebaiknya menggunakan sistem kontrol jaringan tertutup. 9

Sistem Penempatan Jaringan Tertutup 19 x - value Controller Motor input Motor Leadscrew Worktable Feedback signal to controller Actual x Optical encoder Dalam operasi pada gambar, sistem digunakan untuk menggerakkan Work Table ke lokasi seperti yang ditentukan oleh nilai koordinat; Umumnya sistem penempatan memiliki paling sedikit dua sumbu dengan satu sistem kendali untuk setiap sumbu (dalam gambar hanya satu sumbu); Servomotor DC dihubungkan dengan Leadscrew yang merupakan aktuator untuk setiap sumbu; Suatu signal yang menunjukkan nilai koordinat dikirimkan dari Controller ke Motor, dan menjalankan Leadscrew dimana gerakan memutar ulir dikonversikan menjadi gerakan linear ke posisi meja yang dikehendaki; Posisi X yang sesungguhnya diukur oleh Optical Encoder, dan perbedaannya dengan nilai koordinat X yang dikehendaki, oleh Controller digunakan untuk menggerakan Motor kembali hingga posisi meja sesungguhnya sesuai dengan nilai posisi input. Fungsi Mutakhir Otomasi 20 Pemonitoran keselamatan (safety monitoring) Perawatan & diagnosa perbaikan (maintenance & repairs diagnostics) Pendeteksian & penanggulangan kesalahan(error detection & recovery) Suatu sistem terotomasi sering dirancang untuk menghindari bahaya terhadap tenaga kerja yang mungkin timbul dalam pelaksanaan operasi. Sistem terotomasi dapat membantu mengidentifikasi sumber yang potensial akan mengalami kesalahan fungsi dan kerusakan pada sistem. Dengan bantuan komputer pengendali, tidak hanya diagnosa kesalahan fungsi yang dapat dilakukan, tetapi dapat digunakan untuk mendeteksi kesalahan dan memperbaiki sistem sehingga dapat dioperasikan secara normal kembali. 10

Level Otomasi 21 Konsep sistem otomasi dapat diterapkan dalam berbagai level operasi-operasi manufaktur. Terdapat lima kemungkinan level otomasi, yaitu : 1) Level peralatan (device level) 2) Level mesin (machine level), 3) Level sel atau sistem (cell or system level), 4) Level pabrik (plant level), 5) Level perusahaan (enterprise level). Level 5 4 3 2 1 Enterprise level Plant level Cell or system level Machine level Devise level Flow of data Description/Examples Corporate information system Production system Manufacturing systemgroups of machines Individual machines Sensors, actuators, other hardware elements 22 11