I. PENDAHULUAN. Senam Menurut Hidayat yang dikutip oleh Agus Mahendra 2002: 2 (dalam

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Senam menurut Roji (2006: 110) adalah olahraga dengan gerakan gerakan

I., PENDAHULUAN. merupakan terjemahan langsung dari bahasa Inggris Gymnastics. Kata gymnastics menurut Hidayat (1995:27), dipakai untuk menunjukan

I. PENDAHULUAN. sendiri dalam bahasa aslinya merupakan serapan kata bahasa yunani, gymnos,

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

I. PENDAHULUAN. Senam merupakan aktivitas fisik yang dapat membantu mengoptimalkan. perkembangan gerak terutama dalam membangun pengalaman gerak anak.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani sebagai bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. back over merupakan bentuk latihan yang salah satu fungsinya untuk

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. secara sistematis dengan melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana

II. TINJAUAN PUSTAKA. jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk. mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan jasmani merupakan pembelajaran yang didesain untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana untuk mencapai. tujuan tertentu.dalam Muhajir (2006: 88)

BAB VI SENAM. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 133

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sunarto ( 1999), menyatakan bahwa masa

1. PENDAHULUAN. Handspring merupakan gerakan yang dilakukan dengan bertumpu pada kedua

I. PENDAHULUAN. jasmani di mana di dalam pelaksanaannya banyak menggunakan fisik atau

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan-gerakan senam sangat sesuai

I. PENDAHULUAN. Sikap lilin merupakan bagian dari keterampilan gerak dasar dalam senam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Gymnastics. Sedangkan Imam Hidayat dalam Hendra Agusta (2009: 9), mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah fase dari program pendidikan keseluruhan yang memberikan

I. PENDAHULUAN. layak dan sejahtera, hal ini menuntut manusia untuk bekerja keras demi mencapai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan merupakan salah satu tujuan pembangunan nasional seperti yang tertera dalam

I. PENDAHULUAN. gerak. Penguasaan kemampuan gerak dasar akan mendasari keterampilan

I. PENDAHULUAN. Senam merupakan aktivitas jasmani yang efektif untuk mengoptimalkan

BAB I PENDAHULUAN. kemudian yang disebut - sebut sebagai Bapak senam. keterampilan dan menanamkan nilai - nilai mental spiritual.

BAB I PENDAHULUAN. sengaja dan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut buku Petunjuk Lengkap GIMNASTICS Newton C Loken & paling mendasar, juga mencakup ketermapilan keterampilan yang telah ada.

BAB II KAJIAN TEORI. tersebut mengandung arti bahwa belajar tidak mengenal usia dari bayi, anak-anak

SENAM PETI LOMPAT MEMBINA KEBERANIAN DAN KETANGKASAN ANAK SEKOLAH DASAR. Oleh Fredericus Suharjana Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. menarik. Senam Lantai (Flour Exercise) merupakan satu bagian dari cabang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dengan perkembangan jaman. Sehubungan dengan hal itu peningkatan kualitas. agar kualitas manusia yang diharapkan dapat terwujud.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang

I.PENDAHULUAN. perkembangan fisik harus merupakan kepedulian guru. Pada usia sekolah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan suatu pelajaran yang identik dengan. kegiatan jasmani dimanadi dalam pelaksanaannya banyak menggunakan

I. PENDAHULUAN. fisik, teknik dan psikis. Fisik merupakan unsur utama seseorang bisa

I. PENDAHULUAN. berasal dari kata curir (pelari) dan curene (tempat berpacu). Pada saat itu

BAB I PENDAHULUAN. Ludwig Jahn yang disebut sebut sebagai bapak senam. keterampilan dan menanamkann nilai-nilai mental spiritual.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia olahraga, senam merupakan cabang olahraga yang paling

SKRIPSI. Disusun : GUNTORO NPM :

II. TINJAUAN PUSTAKA. mengandung pengertian bahwa jasmani merupakan tujuan akhir dari proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar yang dapat menumbuhkan potensi sumber

d. Pembelajaran Menahan Siku Lawan di Atas Pundak Cara melakukannya adalah sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak, khususnya dalam materi. Materi senam terdapat pada kurikulum Sekolah Menengah Atas dengan

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan senam sangat sesuai untuk. mengisi program pendidikan jasmani. Gerakannya merangsang

TINJAUAN PUSTAKA. pendidikan dengan mengabaikan aspek yang lain, sedangkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. anak terutama berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Peranan

BAB I PENDAHULUAN. Dr.J.F.Williams, Dr.Dubly sorgen dan Thomas D.Wood. DISPORA (2004:3), menjelaskan : dalam olahraga senam ada beberapa

SENAM. Design Yuas and R2 Bramistra

II. TINJAUAN PUSTAKA. dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KONTRIBUSI KELENTUKAN, KEKUATAN, PANJANG LENGAN DAN TUNGKAI TERHADAP HASIL BELAJAR KAYANG. (Jurnal Skripsi) Oleh SATRIA WIJAYA

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS Kurikulum Pendidikan di Sekolah Sekolah Menengah Atas (SMA)

BAB I PENDAHULUAN. kegiatannya, akan berkembang daya tahan otot, kekuatan, power, kelentukan, koordinasi, kelincahan, dan keseimbangan tubuh.

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, DAN PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN HANDSTAND. Jurnal. Oleh.

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual,

BOBBY HELMI Pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi Stok bina guna medan

KONTRIBUSI KELENTUKAN TUBUH, KEKUATAN OTOT LENGAN, KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN KAYANG. (Skripsi) Oleh RESTU TRIWIJAYA

I. PENDAHULUAN. hidup bangsa dan negara. Pada Negara-negara yang masih berkembang,

1. PENDAHULUAN. Lompat kangkang merupakan unsur keterampilan gerak manipulatif karena,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI POWER OTOT LENGAN KELENTURAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN HASIL BELAJAR KAYANG. Jurnal MUHAMMAD INDRA KURNIAWAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah senam berasal dari bahasa inggris Gymnastic dalam bahasa aslinya

II. TINJAUAN PUSTAKA. sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan

I. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas

I. PENDAHULUAN. kemampuan yang dilakukan di dalam maupun di luar sekolah yang. berlangsung seumur hidup. Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LONCAT HARIMAU. (Jurnal) Oleh PAJAR ANDELA

TUGAS OLAHRAGA SENAM IRAMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PenjasOrkes) sebagai bagian

IMPLEMENTASI AKTIVITAS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA KETERAMPILAN GULING

BAB I PENDAHULUAN. Usia sekolah anak anak mengalami proses pertumbuhan fisik yang berbeda

Pembelajaran Senam: Pendekatan Pola Gerak Dominan. Agus Mahendra FPOK Universitas Pendidikan Indonesia

II. TINJAUAN PUSTAKA. Senam yang dikenal dalam bahasa Indonesia sebagai salah satu cabang

BAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Efektif adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga senam dewasa ini tidak hanya dilakukan oleh para siswa di sekolah,

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai suatu kegiatan telah di kenal dan di sadari atau tidak di lakukan oleh

pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Tujuan Penulisan. 1.3 Metode penulisan

ANALISIS MATERI. Pentingnya meningkatkan perkembangan motorik, diantaranya :

MEMBINA KEBUGARAN JASMANI ANAK DENGAN SENAM PEMBENTUKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN KEKUATAN LENGAN, TUNGKAI, BERAT BADAN, KESEIMBANGAN, DAN KOORDINASI DENGAN KEMAMPUAN MERODA. Jurnal. Oleh WINDY ANUGRAH KURNIAWAN

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas manusia untuk bersaing dalam membangun taraf hidup

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, POWER LENGAN, KEKUATAN PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN HANDSPRING JURNAL. Oleh CANDRA GAMALI PUTRA

II.Tinjauan Pustaka. terencana, bertahap, dan berkelanjutan agar dapat meningkatkan sikap. adalah mata pelajaran yang merupakan bagian dari pendidikan

Metodik Senam. Pengampu: Tim Senam

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan Pendidikan Jasmani dan. Kesehatan dijelaskan bahw Pendidikan Jasmani adalah suatu proses

: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

I. TINJAUAN PUSTAKA. bergerak. Namun yang melakukan senam ini hanya kaum pria. pemakaian kata olahraga sebagai pengganti kata sport.

KONTRIBUSI POWER LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL ROLL BELAKANG. Jurnal. Oleh ENO IRDIANTO

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan gerak insani (human movement)

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran. Hal ini sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani,

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Senam Menurut Hidayat yang dikutip oleh Agus Mahendra 2002: 2 (dalam aswin 2013:28) senam sebagai suatu latihan tubuh yang dipilih dan dikonsrtuk dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana, disusun secara sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan keterampilan dan menanamkan nilai-nilai mental spiritual. Berlainan dengan cabang olahraga lain umumnya yang mengukur hasil aktivitasnya pada obyek tertentu, senam mengacu pada bentuk gerak yang dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap bagian anggota tubuh dari komponen-komponen kemampuan motorik seperti : kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelentukan, agilitas dan ketepatan. Dengan koordinasi yang sesuai dan tata urutan gerak yang selaras akan terbentuk rangkaian gerak artistik yang menarik. Senam juga dikenal dalam bahasa Indonesia sebagai salah satu cabang olahraga merupakan terjemahan langsung dari bahasa Inggris Gymnastics. Menurut Hidayat (1995), kata gymnastiek tersebut dipakai untuk menunjukkan kegiatan-kegiatan fisik yang

2 memerlukan keleluasaan gerak sehingga perlu dilakukan dengan telanjang atau setengah telanjang. Olahraga senam sendiri ada bermacam-macam, seperti : senam kuno, senam sekolah, senam alat, senam korektif, senam irama, turnen, senam artistik. Secara umum senam memang demikian adanya, dari tahun ke tahun mengalami penyempurnaan dan semakin berkembang. Yang dulunya tidak untuk dipertandingkan, namun sejak akhir abad 19 mulai dipertandingkan. Dalam Muhajir (2007: 202) dijelaskan secara umum menurut FIG (Federation International de Gymnastique) senam dibedakan menjadi 6 macam yaitu senam artistik (arsistic gymnastics), senam ritmik sportif (sportive rythmic gymnastics), senam akrobatik (acrobatic gymnastics), senam aerobik sport (sport gymnastics), senam trompolin (trompolinning gymnastics), dan senam umum (general gymnastics). Setiap orang mempunyai potensi kemampuan gerak yang berbeda-beda, hal ini dapat mempengaruhi perkembangan keterampilan yang akan dipelajarinya. Terdapat delapan aspek kemampuan gerak yang ada pada diri manusia, di antaranya adalah kekuatan otot, daya tahan otot, kardiovaskuler, kecepatan, kelincahan, keseimbangan, power otot, serta koordinasi mata, tangan, dan kaki. Gerak dasar manusia terdiri dari 3 (tiga) bagian, yaitu gerak lokomotor yang sering disebut dengan kemampuan gerak untuk memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat yang lain, kemudian ada gerak nonlokomotor yaitu kemampuan gerak yang hanya di tempat, dam yang terakhir gerak

3 manipulatif yaitu gerakan yang melibatkan tangan, kaki, dan tubuh untuk melakukan suatu gerakan. Tiga bagian tersebut merupakan bagian integral dari setiap materi Penjaskes karena memungkinkan anak untuk mampu bergerak dengan benar sesuai kemampuan motorik kasar maupun motorik halusnya (dalam aswin 2013:4). Penulis memilih roll kip atau guling lenting dalam penelitiannya dikarenakan Roll kip merupakan tipe senam lantai yang komplek yaitu menggabungan beberapa gerakan antara roll depan dan kayang. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam keterkaitan komponen komponen fisik yang memberikan kontribusi untuk memaksimalkan gerakan roll kip. Begitu banyak komponen yang ada namun dalam kasus ini peneliti hanya mengambil empat komponen yang diperkirakan berperan penting dalam terciptanya gerakan roll kip yang baik dan benar. Komponen yang diambil adalah : a. Kekuatan lengan Pada hakekatnya kekuatan lengan adalah bagian dari komponen fisik yaitu kekuatan. Menurut Sajoto (1995:8) Kekuatan adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuan dalam mempergunakan otototot untuk menerima beban sewaktu bekerja. b. Keseimbangan Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan tubuh ketika di tempatkan di berbagai posisi.definisi menurut O Sullivan, keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan pusat gravitasi pada bidang tumpu terutama

4 ketika saat posisi tegak. Selain itu menurut Ann Thomson, keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan tubuh dalam posisi kesetimbangan maupun dalam keadaan statik atau dinamik, serta menggunakan aktivitas otot yang minimal.keseimbangan juga bisa diartikan sebagai kemampuan relatif untuk mengontrol pusat massa tubuh(center of mass) atau pusat gravitasi (center of gravity) terhadap bidang tumpu(base of support ). c. Kelentukan punggung Fleksibilitas/kelentukan menurut Harsono (2000: 132) yaitu kemampuan seseorang untuk menggerakkan tubuh dan bagian-bagian tubuh dalam satu ruang gerak yang seluas mungkin, tanpa mengalami, menimbulkan cedera pada persendian dan otot disekitar persendian itu. Dalam olahraga, fleksibilitas sangat berguna untuk mencegah terjadinya cidera. Dengan dimilikinya fleksibilitas oleh seseorang akan dapat:1) mengurangi kemungkinan terjadinya cidera otot dan sendi, 2) membantu dalam mengembangkan kecepatan, koordinasi dan kelincahan, 3) membantu memperkembang prestasi, 4) menghemat pengeluaran tenaga (efisien) pada waktu melakukan gerakan-gerakan, dan 5) membantu memperbaiki sikap tubuh. d. Kekuatan tungkai Pada hakekatnya kekuatan tungkai adalah bagian dari komponen fisik yaitu kekuatan. Menurut Sajoto (1995:8) Kekuatan adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuan dalam mempergunakan otototot untuk menerima beban sewaktu bekerja.

5 Selain itu juga sebelum melakukan gerakan roll kip siswa harus terlebih dahulu menguasai teknik kayang dan roll depan/guling depan, karena kedua factor tersebut adalah penunjang terciptanya gerakan roll kip yang baik dan benar. Kayang adalah salah satu teknik dasar dalam senam yang harus dipelajari dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani. Menurut Muhajir (2003:149-151), Kayang adalah suatu bentuk atau sikap badan terlentang dan membusur, bertumpu pada kedua tangan, dan kedua kaki dengan siku-siku dan lutut lurus. Sedangkan roll depan adalah berguling ke depan atas bagian belakang badan (tengkuk, punggung, pinggang dan panggul bagian belakang). Latihan guling ke depan dapat dilakukan dengan dua cara,yaitu : guling ke depan dengan sikap awal jongkok dan guling ke depan dengan sikap awal berdiri. Setelah penulis amati masih rendahnya kemampuan roll kip pada siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung dilihat dari kurang tercapainya tujuan pembelajaran. Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul : Hubungan kekuatan lengan, keseimbangan, kelentukan punggung dan kekuatan tungkai dengan hasil belajar roll kip pada siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat diidentifikasikan berbagai masalah sebagai berikut : a. Untuk mendapatkan dorongan yang kuat diperlukan kekuatan lengan agar gerakan roll kip bisa berhasil.

6 b. Untuk menjaga badan tidak jatuh dibutuhkan keseimbangan agar dapat menjaga keseimbangan badan saat melakukan gerakan. c. Untuk mendapatkan kelentukan saat melakukan gerakan dibutuhkan kelentukan punggung agar saat diudara badan bisa lenting. d. Untuk pendaratan roll kip yang baik dibutuhkan kekuatan tungkai agar dapat berdiri dengan baik. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : a. Seberapa besar hubungan antara kekuatan lengan dengan kemampuan roll kip pada siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung b. Seberapa besar hubungan antara keseimbangan dengan kemampuan roll kip pada siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung c. Seberapa besar hubungan antara kelentukan punggung dengan kemampuan roll kip pada siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung d. Seberapa besar hubungan antara kekuatan tungkai dengan kemampuan roll kip pada siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung D. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut : a. Mengetahui besarnya antara kekuatan lengan dengan kemampuan roll kip pada siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung

7 b. Mengetahui besarnya antara keseimbangan dengan kemampuan roll kip pada siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung c. Mengetahui besarnya antara kelentukan punggung dengan kemampuan roll kip pada siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung d. Mengetahui besarnya antara kekuatan tungkai dengan kemampuan roll kip pada siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak pihak yang terkait : a. Bagi Siswa Dapat memperoleh gambaran bahwa teknik dasar senam lantai sangat mempengaruhi peningkatan kemampuan roll kip bagi siswa. b. Bagi Mahasiswa dan Guru Penjaskes Sebagai bahan rujukan belajar yang baik dan tepat, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal. c. Bagi peneliti Sebagai bahan rujukan untuk memperluas informasi tentang faktorfaktor yang mendorong keberhasilan suatu gerak tertentu diberbagai cabang olahraga. d. Bagi Program Studi Penjaskes Sebagai bahan kajian dan Ilmu pengetahuan olahraga khususnya Biomekanik terhadap cabang olahraga terutama senam lantai roll kip.