I. PENDAHULUAN. memiliki keunggulan kompetitif dapat mempertahankan dan atau. memiliki ketersediaan barang yang dijual pada setiap saat ketika pesanan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. bersaing ketat dalam memperebutkan pasar, karena tidak ada lagi pembatasan

I. PENDAHULUAN. bersaing ketat dalam memperebutkan pasar, karena tidak ada lagi pembatasan barang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang kompetitif. Menghadapi persaingan tersebut, perusahaan

PENDAHULUAN. mengukur dari working capital management (WCM). Siklus konversi kas secara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Return On Asset (ROA) keuntungan. ROA mampu mengukur kemampuan perusahaan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu,

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mulai pada tahun Pada awal bulan tahun 1998, Indonesia dilanda krisis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini bisnis properti telah mengalami perkembangan yang sangat

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. telah ditetapkan. Tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan ada tujuan jangka pendek dan

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 membuat. beberapa perusahaan gulung tikar. Namun menjelang tahun 2004,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Adapun tujuan akhir yang ingin

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

BAB IV RASIO KEUANGAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN Pengertian Profitabilitas. bersih atau laba yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat

ABSTRAK. Setiap perusahaan membutuhkan modal kerja untuk melaksanakan. lagi untuk membiayai operasi yang berikutnya.

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang relatif sulit dipecahkan. Dipandang dari sisi kreditur,

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur, peternakan, perumahan, kaeuangan dan usaha-usaha lainnya.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh kewajiban lancarnya. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Ade Heryana ANALISA LAPORAN KEUANGAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi perusahaan tersebut. Dengan melihat persaingan yang ada maka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan. 1) Sumber daya modal atau uang berhubungan dengan sejumlah uang

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan dunia usaha yang tumbuh semakin cepat. menyebabkan meningkatnya persaingan yang kompetitif antar perusahaan,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ekonomi yang cukup pesat di dunia bisnis, sering kali kita

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODAL KERJA UNTUK MENINGKATKAN PROFITABILITAS PADA PT MILLENNIUM INTERNASIONAL, TBK

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III LANDASAN TEORI. mereka sendiri, dan disebut sistem lingkaran tertutup (closed-loop system). Sistem

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terkait dengan rumusan masalah yang telah disebutkan pada bab pertama antara lain:

RINGKASAN EKSEKUTIF

Rasio Lancar. Rasio Lancar 2.75

BAB I PENDAHULUAN. yaitu pertumbuhan yang terus menerus (going concern) dan tanggung jawab sosial

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian di Indonesia tidak terlepas dari peran serta industri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan mempunyai satu tujuan utama untuk dapat memperoleh keuntungan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di perusahaan yang berskala nasional yaitu PT.Cipta

DAFTAR ISI. SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH.

I. PENDAHULUAN. beberapa perusahaan gulung tikar. Namun menjelang tahun 2004, prospek ekonomi mulai memberikan signal yang positif.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kondisi tingkat inflasi saat ini yang sering berubah-ubah sesuai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan jenis perusahaan manufaktur

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama berdirinya sebuah perusahaan adalah untuk. dipastikan perusahaan beroperasi secara maksimal. Profitabilitas dapat

II. LANDASAN TEORI. Perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Pada PT. SEPATU BATA Tbk NPM :

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk selalu selangkah lebih maju dari para pesaingnya agar dapat mencapai

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

Analisa Laporan Keuangan. Informasi Kondisi Keuangan Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia. Pada tahun 2012 industri manufaktur menyumbang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wibowo dan Wartini (2012) sebelum melakukan investasi dalam suatu

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Branch Management. Finance for Non Finance. Facilitated By PT. Suzuki Indomobil Sales October 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang sama akan semakin ketat. Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT

BAB I PENDAHULUAN. dagang maupun manufaktur memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh

Analisa Laporan Keuangan. Informasi Kondisi Keuangan Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha memegang peranan penting dalam pembangunan, baik yang

BAB I PENDAHULUAN. tampak dari bertambahnya jumlah perusahaan-perusahaan baik pemerintah dan

BAB II LANDASAN TEORITIS

Alur Pikir. Lampiran 1. Alur Pikir 73. Analisis Trend Analis Forecasting Analisis Common Size Analisis Rasio Analisis Du pont

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan ketat dalam memperebutkan pasar membuat perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif dapat mempertahankan dan atau mengembangkan bisnisnya. Keunggulan kompetitif perusahaan diantaranya memiliki ketersediaan barang yang dijual pada setiap saat ketika pesanan pelanggan diterima. Kecepatan, ketersediaan dan ketepatan persediaan barang adalah bagian penting dalam rantai pasokan perusahaan dalam memperebutkan pasar. Setiap perusahaan akan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggannya dengan menyediakan barang dan jasa dengan jumlah dan variasi yang tepat dan cepat. Ketersediaan barang yang siap dijual kepada pelanggan atau siap diproduksi menentukan keberhasilan aktivitas penjualan. Strategi penjualan dengan memberikan kredit penjualan kepada pelanggan, juga mempengaruhi keberhasilan penjualan dan memperbesar pangsa pasar. Penjualan kredit kepada pelanggan mengakibatkan terjadinya piutang usaha bagi perusahaan pada suatu periode tertentu. Persediaan barang dan piutang usaha di lain pihak juga membutuhkan pendanaan perusahaan. Semakin tinggi saldo persediaan dan piutang usaha, semakin tinggi modal kerja yang dibutuhkan perusahaan. Pengelolaan dan pengendalian tingkat persediaan serta pengelolaan piutang usaha yang baik akan membantu perusahaan dalam manajemen modal kerja sekaligus mendukung aktivitas penjualan dan profitabilitas perusahaan.

Pendanaan modal kerja dapat diperoleh dari dalam perusahaan seperti pengelolaan aset dan profitabilitas yang baik, maupun dari luar perusahaan seperti pinjaman perbankan. Jika dikelola dengan baik, persediaan dan piutang usaha adalah salah satu sumber pendanaan modal kerja potensial yang dapat digunakan dengan cara mengurangi tingkat persediaan dan piutang usaha dengan mempertimbangkan tingkat penjualan dan profitabilitas yang akan dicapai. Pengelolaan tingkat persediaan yang baik akan akan menurunkan biaya overhead, seperti biaya penyimpanan, pengiriman, pemesanan serta juga memperluas ruang di gudang. Pengetahuan akan pentingnya macam-macam persediaan menentukan tingkat pengawasan terhadap kinerja persediaan. Pengelolaan dan pengawasan terhadap kredit dan pembayaran dari pelanggan adalah juga salah satu cara menghasilkan pendanaan bagi perusahaan. Pengawasan terhadap kredit kepada pelanggan yang efektif meliputi: 1. Pemberian kredit yang selektif 2. Analisa umur piutang 3. Pengiriman penagihan dan peryataan piutang kepada pelanggan yang tepat dan cepat 4. Sistem dalam mengejar pembayaran yang telat 5. Pengiriman yang ditahan jika terdapat pembayaran pelanggan yang telat 6. Mempekerjakan penagih yang tepat 7. Pemberian potongan pada pembayaran lebih awal. Dalam mengukur kinerja keuangan pengelolaan persediaan, piutang usaha, modal kerja dan profitabilitas, parameter kinerja keuangan dan analisis kinerja keuangan seperti rasio rasio likuiditas, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas 2

diperlukan untuk mendukung pengelolaan keuangan. Analisis keuangan akan membantu manajemen untuk menguji pengaruh keputusan keuangan terhadap likuditas, profitabilitas dan efisiensi penggunaan aktiva. PT XYZ Indonesia (PT. XYZ) suatu perusahaan yang memproduksi benang jahit (sewing thread) yang berada dalam industri tekstil khususnya subindustri benang jahit dengan tingkat persaingan yang tinggi, memandang pentingnya pengelolaan keuangan perusahaan yang baik termasuk didalamnya manajemen modal kerja, manajemen persediaan dan manajemen piutang usaha dalam mencapai target profitabilitas agar tetap hidup dan tumbuh. Untuk memenuhi permintaan pelanggan, PT. XYZ Indonesia memiliki produk yang tersegmentasi, khususnya untuk pasar sepatu dan pakaian yang dihasilkan dari dua unit produksi yaitu unit pemintalan dan penggulungan (spinning & twisting) berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur dan unit pewarnaan (dyeing). Unit produksi pemintalan dan penggulungan menghasilkan produk Grey Thread Continuos Filament Nylon 66 (CFN 66) dan Staple Spun Polyster (SSP), atau keduanya disebut Grey Threads. Sedangkan unit pewarnaan menghasilkan produk benang jahit berwarna yang biasa disebut finished goods. Untuk memenuhi kebutuhan produksi, bahan baku utama (filament dan polyester) didapatkan dari pemasok dari Afrika Selatan, Korea Selatan, Thailand dan Indonesia. Bahan setengah jadi selain diproduksi sendiri juga diimpor dari China India dan Thailand. Penjualan dilakukan untuk pasar manca negara seperti China, Vietnam, Thailand, Colombia, Srilanka, Bangladesh dan Filipina serta untuk pasar lokal dengan penjualan dengan pelanggan adalah perusahaanperusahaan manufaktur pembuat pakaian dan sepatu beberapa merek dunia 3

diantaranya Adidas, Nike, Reebok, St Oliver, Esprit dan lain-lain yang produk akhirnya juga akan diekspor. Sebagai bagian dari penerapan strategi menghadapi persaingan, PT XYZ Indonesia memberikan fasilitas kredit penjualan kepada pelanggan lokal dan ekspor. Pemberian fasilitas kredit penjualan menimbulkan terjadinya piutang usaha bagi perusahaan. Bagian strategi perusahaan dalam menghadapi persaingan juga dengan menyediakan persediaan siap untuk dijual, siap untuk diproduksi dan sedang dalam pengerjaan. 1.2 Rumusan Masalah Kinerja keuangan perusahaan yaitu diantaranya modal kerja dan profitabilitas dipengaruhi diantaranya oleh pengendalian atas persediaan dan piutang perusahaan. Tingginya persediaan dibandingkan dengan tingkat kebutuhan penjualan akan meningkatkan kebutuhan atas modal kerja yang lebih besar sebaliknya terlalu rendahnya persediaan akan mengakibatkan hilangnya peluang peningkatan penjualan dan menurunnya aktivitas produksi. Begitu juga dengan lambatnya perputaran piutang akan meningkatkan kebutuhan modal kerja, sedangkan ketatnya kebijakan penjualan kredit atau piutang usaha akan membatasi peluang perusahaan meningkatkan penjualan. Sebagai perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh asing, kebijakan perusahaan di Indonesia sebagai anak perusahaan sangat dipengaruhi oleh kebijakan yang ditentukan oleh kantor pusat. Pengalihan kepemilikan grup perusahaan kepada pemegang saham baru pada tahun 2004 yang menggunakan dana pinjaman pihak ketiga, telah merubah orientasi kebijakan dari berfokus pada 4

peningkatan penjualan menjadi lebih kepada perputaran arus kas yang cepat dan modal kerja yang efisien untuk melunasi hutang pemegang saham Grup kepada pihak ketiga. Perubahan kebijakan ditingkat Grup telah mengarahkan kebijakan yang sama pada semua anak perusahaanya, termasuk PT. XYZ yaitu meningkatkan efisiensi penggunaan modal kerja dan menghasilkan keuntungan. Gambaran umum kondisi perusahaan lima tahun terakhir yang berhubungan dengan modal kerja, profitabilitas, persediaan dan piutang usaha serta akun-akun terkait dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Ringkasan Laporan Keuangan Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2003-2007 (juta Rupiah) Penjelasan 2007 2006 2005 2004 2003 Penjualan Pertumbuhan (2003 tahun dasar) 566.241 47,5% 534.860 39,4% 499.268 30,1% 462.704 20,6% 383.811 - Laba Kotor Marjin Laba Kotor 162.727 28,7% 152.329 28,5% 139.753 27,6% 94.581 20,4% 75.405 21,0% Laba Operasi Marjin Laba Operasi 85.388 15,1% 79.738 14,9% 66.871 13,4% 33.597 7,3% 14.078 3,7% Laba Bersih Marjin Laba Bersih 57.695 10,2% 58.458 10,9% 24.317 5,01% -4.181-7,27% 2.090 3,39% Rasio Tingkat Kembalian Aktiva 22,1% 24,3% 19,9% 10,3% 3,9% ROA = Operating Profit/ Total Assets Kas Arus Kas dari Kegiatan Operasional Marjin Arus Kas (CFO / Sales) 10.109 79.568 14,05% 1.721 65.741 12,29% 4.469 60.366 12,09% 6.791 47.742 10,32% 6.304 18.011 4,69% Persediaan Bersih Persediaan / Aktiva Lancar 51.029 18,5% 54.412 25,7% 63.972 29,6% 61.552 30,2% 94.782 47.0% Piutang Usaha Piutang Usaha / Aktiva Lancar 159.336 57,9% 114.690 54,3% 113.613 52,5% 85.326 41,9% 78.871 39,1% Modal Kerja Bersih 100.038 34.453 26.408 76.067 22.570 Rasio Lancar Rasio Cepat Siklus Konversi Kas (hari) (Cash Conversation Cycle) Rata Rata Umur Persediaan (hari) Rasio Perputaran Persediaan Rata Rata Umur Piutang Usaha (hari) Rasio Perputaran Piutang 1,57 1,19 1,14 1,60 1,13 1.28 0,89 0,80 1,11 0,60 27,80 21,33 33,98 39,78 95,34 45,5 7,9 101,3 3,6 Sumber: Laporan Keuangan Tahunan PT XYZ Indonesia (diolah) 51,2 7,0 77,2 4,7 64,1 5,6 81,9 4,4 60,2 6,0 66,4 5,4 110,6 3,3 74,0 4,9 Penjualan PT XYZ mengalami peningkatan dari Rp384 milyar pada tahun 2003 menjadi Rp566 milyar pada tahun 2007 atau mengalami peningkatan 5

penjualan rata rata sebesar 11,9% per tahun dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2007. Kenaikan penjualan diikuti dengan perbaikan keuntungan perusahaan yang ditunjukkan dengan peningkatan persentase marjin laba kotor dan bersih perusahaan dari tahun 2003 sampai tahun 2007 (kecuali tahun 2007 persentase marjin bersih sedikit turun ke 10,2% dibandingkan 10,9% pada tahun 2006). Walaupun terjadi peningkatan penjualan dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2007, persediaan cenderung turun. Terjadi perputaran persediaan yang semakin meningkat dengan rata-rata umur persediaan yang juga cenderung turun, ditunjukkan oleh rasio perputaran persediaan 3,3x pada tahun 2003 menjadi 7,9x pada tahun 2007 dan rata rata umur persediaan dari 110 hari pada tahun 2003 menjadi 45,5 hari pada tahun 2007. Peningkatan penjualan tidak diikuti oleh percepatan pada penagihan piutang usaha sehingga saldo piutang usaha mengalami peningkatan serta rasio rasio yang menunjukkan perlambatan perputaran piutang usaha. Bertambahnya umur piutang usaha dapat dimungkinkan terjadi karena PT XYZ melonggarkan kebijakan penjualan kredit dengan memberikan kredit lebih panjang dengan tujuan meningkatkan penjualan dan juga semakin lambatnya penagihan pembayaran dari pelanggan. Siklus konversi kas mengalami peningkatan pada tahun 2007 sebagai akibat perlambatan perputaran piutang usaha walaupun terjadi percepatan perputaran persediaan. Peningkatan modal kerja bersih selain dari akibat peningkatan arus kas, juga akibat terjadinya peningkatan saldo piutang usaha dikarenakan perlambatan piutang usaha. 6

Arus kas dari kegiatan operasional menunjukkan jumlah peningkatan dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2007 baik saldo maupun marjin arus kas. Peningkatan ini sebagian besar diakibatkan oleh terjadinya peningkatan saldo hutang usaha dan pengembalian pajak pertambahan nilai masukan (PPN) oleh Pemerintah yang merupakan aktivitas operasional diluar kendali langsung manajemen perusahaan. Sementara peningkatan saldo piutang usaha dari tahun ke tahun dan perlambatan perputaran piutang usaha telah mengakibatkan terjadinya tertanamnya investasi dan arus kas keluar yang cukup besar. Jika manajemen tidak melakukan perbaikan-perbaikan pada efisiensi operasional perusahaan terutamanya pengendalian pada piutang usaha dan persediaan, maka akan dapat terjadi gangguan likuiditas di masa datang. Saldo persediaan dan piutang usaha pada akhir tahun 2007 membentuk 54% dari total aktiva perusahaan atau 76% dari aktiva lancar perusahaan yang memberi pengaruh penting dalam pencapaian kinerja perusahaan terutama pada efisiensi modal kerja dan profitabilitas. Pengelolaan persediaan dan piutang usaha yang lebih baik diharapkan meningkatkan efisiensi penggunaan modal kerja dan meningkatkan profitabilitas perusahaan. Bedasarkan pemaparan di atas, permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Bagaimana kinerja keuangan perusahaan dilihat dari dari aspek likuiditas, aktivitas dan profitabilitas? b. Bagaimana efisiensi keuangan pengelolaan persediaan dan piutang usaha sebagai komponen modal kerja dan dampaknya terhadap profitabilitas perusahaan? 7

1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: a. Menganalisis kinerja keuangan perusahaan dilihat dari dari aspek likuiditas, aktivitas dan profitabilitas. b. Menganalisis efisiensi keuangan pengelolaan persediaan dan piutang usaha sebagai komponen modal kerja dan dampaknya terhadap profitabilitas perusahaan. 8

UNTUK SELENGKAPNYA TERSEDIA DI PERPUSTAKAAN MB IPB 9