PENGERTIAN INVESTASI

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN.

PENDAHULUAN. Langkah-langkah Penanggulangan Risiko:

MEMAHAMI INVESTASI, RESIKO, & RETURN. Dr. Budi S. Purnomo, SE., MM., MSi.

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 1. Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., M.Si.

MATERI 1 PENGERTIAN INVESTASI. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN

ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANDRI HELMI M, SE., MM

Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah resiko. Berbagai macam risiko, seperti risiko kebakaran, tertabrak kendaraan lain dijalan,


TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO. Tumpal Manik, M.Si. Website : http//:tumpalmanik.com

RESIKO DALAM ASURANSI

ASPEK RESIKO. aderismanto01.wordpress.com

OVERVIEW. Definisi Infestasi 3/19. Kegiatan Investasi. Manajemen Investasi. Materi 3

DASAR-DASAR MANAJEMEN RISIKO/ RUANG LINGKUP MANAJEMEN RISIKO

04PASCA. Entrepreneurship and Innovation Management

BAB XIII ASPEK RESIKO SYAFRIZAL HELMI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketidakpastian kondisi penghasilan dan kebutuhan akan konsumsi di masa

Dasar-dasar Manajemen Investasi

Disampaikan Oleh : Amanda Oktariyani, SE.,M.Si,Ak

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberadaan pasar modal sangat bermanfaat bagi para investor dan dunia usaha

PENANGGULANGAN RISIKO. 2. Pembiayaan Risiko (Risk financing)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian Indonesia yang saat ini menurun akibat melemahnya

ANDRI HELMI M, SE., MM.

BAB I PENDAHULUAN. dan investasi adalah hal yang paling mendominasi setiap pengeluaran yang

PENANGGULANGAN RISIKO. 2. Pembiayaan Risiko (Risk financing)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investasi adalah pemahaman hubungan antara return yang diharapkan dan. return yang diharapkan. (Tandelilin, 2001 : 3)

Kewirausahaan III. Kewirausahaan & Manajemen resiko. Mustika Sari, MMTr. Modul ke: Fakultas Fasilkom. Program Studi Sistem Informasi

TINJAUAN PUSTAKA Asuransi

Asuransi Jiwa

III. KERANGKA PEMIKIRAN

FE Unlam Banjarmasin Abdul Hadi, 2010

III. KERANGKA PEMIKIRAN

RISIKO PERBANKAN ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN RISIKO

International trade and risks

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan

ASURANSI. a. Insured b. Insurer c. Accident d. Interest

ASURANSI. Definisi Asuransi

BAB I PENDAHULUAN. dana pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan

PENGANTAR MANAJEMEN RESIKO

BAB I PENDAHULUAN. sudah disepakati kepada tertanggung apabila risiko tersebut benar-benar terjadi.

BAB IV RISIKO DALAM ASURANSI

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya setiap individu dalam jenjang waktu masa hidupnya

BAB.I PENGERTIAN INVESTASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Yohnson (2008) : Regret Aversion Bias dan Risk Tolerance Investor

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENGENALAN ASURANSI

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian

Nurdin (1999), dengan objek penelitiannya adalah perusahaan - perusahaan. Properti yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode , seperti

SISTEM INFORMASI ASURANSI. Materi 1 PENGENALAN ASURANSI

INSTRUMEN INVESTASI BAGI PEMODAL YANG MEMILIKI DANA TERBATAS (INVESTOR INDIVIDUAL)

BAB II LANDASAN TEORI. secara global. Salah satu jenis investasi adalah investasi saham. Investasi

Dodi Arif, SE., MM. KAPITA SELEKTA KEUANGAN. Universitas Gunadarma Jakarta. Struktur Modal 1

PERTEMUAN 5 PENANGGULANGAN RISIKO

LANDASAN TEORI. atau keuntungan atas uang tersebut (Ahmad, 1996:3). Investasi pada hakikatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut dapat diartikan bahwa investor untuk memperoleh keuntungan dimasa

A. INSURED B. INSURER C. ACCIDENT D. INTEREST

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungan atau merugikan. Ketidak

FE Unlam Banjarmasin Abdul Hadi, 2010

Konsep Dasar Manajemen Risiko

PERENCANAAN BISNIS (PEMAHAMAN TENTANG RISIKO )

ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS DAN TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia)

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen untuk menempatkan

PENGAMBILAN RESIKO. Kode Mata Kuliah : OLEH Endah Sulistiawati, S.T., M.T. Irma Atika Sari, S.T., M.Eng.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Optimalisasi Modal Kerja pada CV. Dharma Utama Batu. Metode

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang sangat jelas tercermin dalam Pasal 4 (empat) Undang-Undang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perencanaan dapat diibaratkan sebagai inti manajemen, karena

I. PENDAHULUAN. bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (BEI) merupakan satu-satunya pasar modal yang ada di Indonesia

I. PENDAHULUAN. pasif dan investor aktif. Investor pasif menganggap bahwa pasar modal adalah

PRINSIP-PRINSIP INVESTASI. Definisi Investasi. Definisi Investasi. Materi 2

DASAR-DASAR ASURANSI. Inhouse Training Jakarta, 10 November 2015

BAB 2 LANDASAN TEORI. sesuatu yang belum diketahui kepada user. bagi kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan investor serta mendapatkan kehidupan yang layak di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) saat ini menjadikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan

Pengambilan Risiko. Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Modul ke: Fakultas Desain & Teknik Kreatif. Program Studi Desain Produk.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini banyak orang tertarik untuk melakukan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

TEHNIK-TEHNIK MANAJEMEN RISIKO

S I L A B US MANAJEMEN RISIKO DAN ASURANSI

Analisa Sekuritas dan Porfolio - Slide I

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia yang tidak terbatas ini

Dana Pensiun Pegawai PT Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti

Dana Pensiun Pegawai PT Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti

Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan II. Lingkungan Keuangan Pasar, Lembaga Keu & Pasar, Bunga Keuangan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ikut berperan serta membantu memutar kembali roda. perusahaan untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya.

KERANGKA PEMIKIRAN. 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

Manajemen Investasi. Pertemuan ke-6 Manajemen Dana Bank Magister Manajemen Univ. Gunadarma. by Dr. Peni Sawitri, Dra., MM

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar

Transkripsi:

MATERI 1 1 PENGERTIAN INVESTASI Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

DEFINISI INVESTASI Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Contoh: 1. Investasi pada saham mengharapkan keuntungan dari kenaikan harga saham atau pembagian dividen. 2. Waktu yang Anda korbankan untuk belajar. 2

KEGIATAN INVESTASI Dalam mata kuliah ini, pembahasan investasi berkaitan dengan pengelolaan aset finansial khususnya sekuritas yang bisa diperdagangkan (marketable securities). Kegiatan investasi dapat dilakukan pada sejumlah aset seperti: 1. Aset real (tanah, emas, mesin, atau bangunan). 2. Aset finansial (deposito, saham, obligasi, options, warrants, atau futures). Aset finansial adalah klaim berbentuk surat berharga atas sejumlah aset-aset pihak penerbit surat berharga tersebut. 3

DEFINISI DAN JENIS INVESTOR Pihak-pihak yang melakukan kegiatan investasi disebut investor. Investor pada umumnya bisa digolongkan menjadi dua, yaitu: 1. Investor individual (individual/retail investors) Investor individual terdiri dari individu-individu yang melakukan aktivitas investasi. 2. Investor institusional (institutional investors) Investor institusional biasanya terdiri dari perusahaanperusahaan asuransi, lembaga penyimpan dana (bank dan lembaga simpan pinjam), lembaga dana pensiun, maupun perusahaan investasi. 4

TUJUAN INVESTASI 5 Tujuan investasi: meningkatkan kesejahteraan investor. Contoh investasi: Sdr. Rudi mulai menabung Rp 3 juta per tahun pada usia 25 tahun. Rudi pensiun 40 tahun kemudian pada usia 65 tahun. Besarnya nilai mendatang investasi Sdr. Rudi dapat dihitung sebagai berikut:

TUJUAN INVESTASI 6 1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa datang. 2. Mengurangi tekanan inflasi. 3. Dorongan untuk menghemat pajak. 4. Dan lain-lain.

PROSES INVESTASI 7 Proses investasi meliputi pemahaman dasar-dasar keputusan investasi dan bagaimana mengorganisir aktivitasaktivitas dalam proses keputusan investasi. Hal mendasar dalam proses keputusan investasi adalah pemahaman hubungan antara return yang diharapkan dan risiko suatu investasi.

PROSES INVESTASI 8 Hubungan risiko dan return yang diharapkan dari suatu investasi merupakan hubungan yang searah dan linear. Artinya semakin besar return yang diharapkan, semakin besar pula tingkat risiko yang harus dipertimbangkan.

DASAR KEPUTUSAN INVESTASI 9 Dasar keputusan investasi terdiri dari tingkat return yang diharapkan, tingkat risiko serta hubungan antara return dan risiko.

DASAR KEPUTUSAN INVESTASI 1. Return Return yang diharapkan investor dari investasi yang dilakukannya merupakan kompensasi atas biaya kesempatan (opportunity cost) dan risiko penurunan daya beli akibat adanya pengaruh inflasi. Dalam konteks manajemen investasi, perlu dibedakan antara return yang diharapkan (expected return) dan return yang terjadi (realized return). Return yang diharapkan (expected return) merupakan tingkat return yang diantisipasi investor di masa datang. Sedangkan return yang terjadi (realized return) atau return aktual merupakan tingkat return yang telah diperoleh investor pada masa lalu. 10

DASAR KEPUTUSAN INVESTASI 11 2. Risiko Risiko bisa diartikan sebagai kemungkinan return aktual yang berbeda dengan return yang diharapkan. Secara spesifik, mengacu pada kemungkinan realisasi return aktual lebih rendah dari return minimum yang diharapkan. Return minimum yang diharapkan seringkali juga disebut sebagai return yang disyaratkan (required rate of return).

DASAR KEPUTUSAN INVESTASI 3. Hubungan Tingkat Risiko dan Return Harapan. Investasi Spekulasi Judi 12 Return yang diharapkan Tingkat bunga bebas risiko Obligasi pemerintah Obligasi perusahaan Saham Opsi Kontrak berjangka RF Risiko rendah Risiko sedang Risiko tinggi Risiko sangat tinggi Risiko Gambar 1.3. Hubungan risiko dan return harapan

PROSES KEPUTUSAN INVESTASI 13

MANAJEMEN RISIKO Pengertian Risiko Secara Ilmiah sampai saat ini masih beragam, yaitu antara lain: 1. Risiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu (Arthur Williams dan Richard, M.H). 2. Risiko adalah ketidakpastian (uncertainty) yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian (loss) (A. Abas Salim). 3. Risiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa (Soekarto). 4. Risiko merupakan penyebaran/penyimpangan hasil aktual dari hasil yang diharapkan (Herman Darmawi). 5. Risiko merupakan probabilitas sesuatu hasil/outcome yang berbeda dengan yang diharapkan (Herman Darmawi). 14

Wujud dari risiko itu dapat bermacam-macam, antara lain: 1. Berupa kerugian atas harta milik/kekayaan atau penghasilan, misalnya diakibatkan oleh kebakaran, pencurian, pengangguran, dan sebagainya. 2. Berupa penderitaan seseorang, misalnya sakit/cacat karena kecelakaan. 3. Berupa tanggung-jawab hukum, misalnya risiko dari perbuatan atau peristiwa yang merugikan orang lain. 4. Berupa kerugian karena perubahan keadaan pasar, misalnya terjadinya perubahan harga, perubahan selera konsumen dan sebagainya. Ketidakpastian merupakan kondisi yang menyebabkan timbulnya risiko, karena mengakibatkan keragu-raguan seorang mengenai kemampuannya untuk meramalkan kemungkinan terhadap hasil-hasil yang akan terjadi di masa datang. 15

Secara garis besar ketidakpastian dapat diklasifikasikan ke dalam: 1. Ketidakpastian ekonomi (economic uncertainty), yaitu kejadian-kejadian yang timbul sebagai akibat kondisi dan perilaku dari pelaku ekonomi, misalnya perubahan sikap konsumen, perubahan selera konsumen, perubahan harga, perubahan teknologi, penemuan baru, dan sebagainya. 2. Ketidakpastian alam (uncertainty of nature), yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh alam, misalnya badai, banjir, gempa bumi, kebakaran, dan sebagainya. 3. Ketidakpastian kemanusiaan (human uncertainty), yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh perilaku manusia, misalnya peperangan, pencurian, penggelapan, pembunuhan, dan sebagainya. 16

MACAM-MACAM RISIKO 1. Menurut sifatnya risiko dapat dibedakan ke dalam: a.risiko yang tidak disengaja (risiko murni), b.risiko yang disengaja (risiko spekulatif), c. Risiko fundamental, d.risiko khusus e.risiko dinamis 2. Dapat tidaknya risiko tersebut dialihkan kepada pihak lain, maka risiko dapat dibedakan ke dalam: a.risiko yang dapat dialihkan kepada pihak lain b.risiko yang tidak dapat dialihkan kepada pihak lain (tidak dapat diasuransikan) 17

3. Menurut sumber/penyebab timbulnya, risiko dapat dibedakan ke dalam: a. Risiko intern yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri, seperti kerusakan aktiva karena ulah karyawan sendiri, kecelakaan kerja, kesalahan manajemen, dan sebagainya. b. Risiko ekstern yaitu risiko yang berasal dari luar perusahaan, seperti risiko pencurian, penipuan, persaingan, fluktuasi harga, perubahan kebijakan pemerintah, dan sebagainya. UPAYA PENANGGULANGAN RISIKO 1. Melakukan pencegahan dan pengurangan terhadap kemungkinan terjadinya peristiwa yang menimbulkan kerugian 2. Melakukan retensi, artinya mentolelir membiarkan terjadinya kerugian 3. Melakukan pengendalian terhadap risiko 4. Mengalihkan/memindahkan risiko kepada pihak lain 18

MANAJEMEN RISIKO Manajemen Risiko adalah pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen 19 dalam penanggulangan risiko, terutama risiko yang dihadapi oleh organisasi/perusahaan, keluarga, dan masyarakat. Jadi mencakup kegiatan merencanakan, mengorganisir, menyusun, memimpin/ mengkoordinir, dan mengawasi (termasuk mengevaluasi) program penanggulangan risiko. Program manajemen risiko mencakup tugas-tugas: 1) mengidentifikasi risiko-risiko yang dihadapi, 2) mengukur atau menentukan besarnya risiko tersebut, 3) mencari jalan untuk menghadapi atau menanggulangi risiko, 4) menyusun strategi untuk memperkecil ataupun mengendalikan risiko, 5) mengkoordinir pelaksanaan penanggulangan risiko serta mengevaluasi program penanggulangan risiko yang telah dibuat.

Seorang manajer risiko pada hakikatnya harus menjawab pertanyaan: 1) Risiko apa saja yang dihadapi perusahaan? 2) Bagaimana dampak risiko-risiko tersebut terhadap bisnis perusahaan? 3) Risiko-risiko mana yang dapat dihindari, yang dapat ditangani sendiri dan yang mana yang harus dipindahkan kepada perusahaan asuransi? 4) Metode mana yang paling cocok dan efisien untuk menghadapinya serta bagaimana hasil pelaksanaan strategi penanggulangan risiko yang telah direncanakan? 20

Sumbangan Manajemen Risiko bagi Perusahaan, Keluarga, dan Masyarakat Bagi Perusahaan: Evaluasi dari program penanggulangan risiko akan dapat memberikan gambaran mengenai keberhasilan dan kegagalan operasi perusahaan. Pelaksanaan program penanggulangan risiko juga dapat memberikan sumbangan langsung kepada upaya peningkatan keuntungan perusahaan. dll. Bagi Keluarga: Pengetahuan dan kemampuan seseorang mengelola risiko yang dihadapi akan sangat bermanfaat bagi keluarganya a.l. Ia akan mampu melindungi keluarganya dari kerugian-kerugian yang parah, akibat terjadi peristiwa yang merugikan, sehingga keluarga tetap dapat memelihara gaya hidupnya meskipun terkena musibah. 21

Beberapa Istilah Penting 22 Peril adalah peristiwa atau kejadian yang menimbulkan kerugian atau merupakan kejadian/peristiwa sebagai penyebab langsung terjadinya suatu kerugian; misalnya kebakaran, pencurian, kecelakaan, dsb. Peril sering disebut juga bahaya, meskipun antara keduanya sebetulnya tidak persis sama. Hazard adalah keadaan atau kondisi yang memperbesar kemungkinan terjadinya peril. Contoh: jalan licin, tikungan tajam merupakan keadaan jalan yang memperbesar kemungkinan terjadinya kecelakaan di tempat tersebut. Macam-macam Hazard: a. Physical Hazard b. Moral Hazard c. Legal Hazard

Exposure adalah keadaan atau objek yang mengadung kemungkinan terkena peril, sehingga merupakan keadaan yang menjadi objek dan upaya penanggulangan risiko, khususnya di bidang pertanggunngan. Kemungkinan/Probabilitas adalah keadaan yang mengacu pada waktu mendatang tentang kemungkinan terjadinya suatu peristiwa. 23