Predy Widayanto. Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari

STUDI TENTANG KUALITAS PELAYANAN RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BONTANG. Endang Situmorang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia. Sehat mencantumkan empat sasaran pembangunan

Hasni Yasin 1. Kata Kunci: Implementasi Kebijakan, Peraturan Walikota,Pelayanan Kesehatan

KUALITAS PELAYANAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN DAERAH (JAMKESDA) DI PUSKESMAS KARANG ASAM KECAMATAN SUNGAI KUNJANG KOTA SAMARINDA

IMPLEMENTASI PERATURAN WALIKOTA BONTANG NOMOR 37 TAHUN 2007 PASAL 2 TENTANG UPAYA PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATANMASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan. Salah satu misi tersebut adalah memelihara dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

UPTD PUSKESMAS KAMPAR KIRI

Indonesia Menuju Pelayanan Kesehatan Yang Kuat Atau Sebaliknya?

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

STUDI TENTANG PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS KAMPUNG LAMBING KECAMATAN MUARALAWA KABUPATEN KUTAI BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan. Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing (UU No. 17/2007).

BAB I PENDAHULUAN. prioritasnya adalah pembangunan di bidang kesehatan. Untuk memenuhi

PEMBERDAYAAN KADER PKK DAN KADER POSYANDU SEBAGAI KADER KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Persepsi Masyarakat Tentang Pelayanan Puskesmas 24 Jam Di Desa Pulau Sapi Kecamatan Mentarang Kabupaten Malinau

KUALITAS PELAYANAN PEGAWAI DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN KESEHATAN RAWAT JALAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS KECAMATAN MUARA JAWA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2.1.2 URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN

STUDI TENTANG KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN KELAS III RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABDUL WAHAB SJAHRANIE KOTA SAMARINDA

jaminan kesehatan nasional. (Kemenkes, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. Namun seiring berkembangnya zaman, rumah sakit pada era globalisasi

WALIKOTA TASIKMALAYA

Administrasi dan Kebijakan Upaya Kesehatan Perorangan. Amal Sjaaf Dep. Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, FKM UI

PERAN TENAGA MEDIS DALAM PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS PEMBANTU LINGGANG AMER KECAMATAN LINGGANG BIGUNG KABUPATEN KUTAI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu mewujudkan kesehatan optimal. Sedangkan sasaran

BAB I PENDAHULUAN. dapat melakukan aktivitas sehari-hari dalam hidupnya. Sehat adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata,

BAB 1 PENDAHULUAN. Evaluasi pelaksanaan..., Arivanda Jaya, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 3 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang lebih baik. serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan atau

BAB I PENDAHULUAN. berbagai agen penyakit. Penyakit yang penyebab utamanya berakar pada

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. Berkeadilan. Untuk mencapainya, perlu diusahakan upaya kesehatan yang bersifat

STUDI TENTANG PELAYANAN PUBLIK DI BIDANG KESEHATAN DENGAN SISTEM RUJUKAN DI PUSKESMAS AIR PUTIH KECAMATAN SAMARINDA ULU KOTA SAMARINDA

BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Bupati dalam melaksanakan kewenangan otonomi. Dengan itu DKK. Sukoharjo menetapkan visi Masyarakat Sukoharjo Sehat Mandiri dan

WALIKOTA TANGERANG SELATAN. Menimbang : a. bahwa pembangunan di bidang kesehatan pada. dasarnya ditujukan untuk peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI INOVASI KOTA PONTIANAK

PENDAHULUAN. derajat kesehatan dilakukan dengan berbagai upaya salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai

2016, No Indonesia Nomor 4431); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2013

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BONTANG,

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Partisipasi atau peran serta masyarakat mempunyai arti yang sangat luas, yang pada

PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS DESA GUNAWAN KECAMATAN SESAYAP KABUPATEN TANA TIDUNG. Steven Konli 1

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. akhir tahun 2013 telah tersedia Puskesmas, sekitar Puskesmas

PERLUKAH RAWAT INAP DI PUSKESMAS

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG IZIN PRAKTIK DOKTER DAN DOKTER GIGI

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun

BAB I PENDAHULUAN. melalui upaya peningkatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

STUDI TENTANG KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSKESMAS KECAMATAN KEMBANG JANGGUT KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA. Danil 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan

BAB 1 : PENDAHULUAN. berdasarkan amanat Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang No. 40 tahun 2004

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menjadi tolok ukur Indeks. Pembangunan Manusia adalah umur harapan hidup. Faktor-faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam upaya menjaga mutu pelayanan di rumah sakit.

BAB I PENDAHULUAN. maupun sosial yang memungkinkan setiap orang dapat hidup produktif secara sosial

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kematian anak dan meningkatkan kesehatan ibu. Upaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KERANGKA ACUAN KEGIATAN POSBINDU PTM

BAB 1 PENDAHULUAN. kandungan, saat kelahiran dan masa balita (dibawah usia lima tahun).

BAB I PENDAHULUAN. membangun manusia Indonesia yang tangguh. Pembangunan dalam sektor kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERAN DINAS PERIKANAN, KELAUTAN DAN PERTANIAN DALAM KONSERVASI HUTAN MANGROVE DI KELURAHAN BERBAS PANTAI KECAMATAN BONTANG SELATAN KOTA BONTANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit dalam menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan rawat jalan, rawat

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

IMPLEMENTASI PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT DI RUMAH SAKIT UMUMDAERAH INCHE ABDOEL MOEIS DI SAMARINDA SEBERANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 9 TAHUN 2017 TENTANG

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan kesehatan masyarakat, oleh karena itu mendapatkan. layanan kesehatan adalah hak setiap warga negara Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berjalan sendiri-sendiri dan tidak saling berhubungan.

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PELAKSANAAN FUNGSI PUSKESMAS (PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT) DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI KECAMATAN LONG KALI KABUPATEN PASER

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan khusus kepada penduduk miskin, anak-anak, dan para lanjut usia

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif (Depkes RI,

URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN. Kepala Puskesmas A. Tugas Pokok Mengusahakan agar fungsi puskesmas dapat diselenggarakan dengan baik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spriritual yang

PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS LEMPAKE KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan di Indonesia diatur dalam Undang Undang Republik

PELAYANAN KESEHATAN BAGI BALITA DI POSYANDU CEMPAKA 2 KELURAHAN BERBAS TENGAH KECAMATAN BONTANG SELATAN KOTA BONTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat kinerja

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertulis dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan yang setinggi-tingginya pada mulanya berupa upaya

BAB 1 PE DAHULUA. Universitas Indonesia. Analisis hubungan bauran..., Tri Yuliana, FKM UI, 2009

Transkripsi:

ejournal Ilmu Pemerintahan, 2013, 1 (4): 1317-1325 ISSN 2338-3615 ejournal.ip.fisip-unmul.org Copyright 2013 IMPLEMENTASI PERATURAN WALIKOTA BONTANG NO 37 TAHUN 2007 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT ( STUDI TENTANG PELAYANAN DOKTER KELUARGA DI KELURAHAN BONTANG LESTARI KECAMATAN BONTANG SELATAN KOTA BONTANG ) Predy Widayanto Abstrak Langkah kebijakan pemerintah Kota Bontang terkait pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat oleh dokter keluarga yang didukung oleh peraturan Walikota Bontang No 37 Tahun 2007 cukup baik,dilihat dari konsep dasar yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kota Bontang melalui perbaikan sistem pelayanan kesehatan melalui dokter keluarga di setiap Kelurahan Kelurahan di Kota Bontang, salah satunya adalah Kelurahan Bontang Lestari yang menjadi lokasi penelitian penulis tentang sejauhmana pelaksanaan pelayanan dokter keluarga di Kelurahan Bontang Lestari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Implementasi kebijakan pemerintah Kota Bontang yang memfokuskan studi pada sektor pelayanan kesehatan masyarakat, dan juga untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan menghambat Implementasi kebijakan tersebut. Kata Kunci : Pelayanan Kesehatan, Dokter Keluarga. Pendahuluan Pembangunan sektor kesehatan dilakukan dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan memanfaatkan dan meningkatkan nilai ekonomi dari sumber yang ada pada sektor kesehatan. Salah satu sumber daya yang ada pada sektor kesehatan adalah pelayanan dokter. Dalam konteks ini, peran dokter dapat di lakukan dengan multifungsi. Pada saat ini peran dokter tidak lagi hanya berfungsi sebagai pelayanan kuratif ( pengobatan) maupun pelayanan preventif (pencegahan) penyakit, tetapi telah meningkat kepada fungsi-fungsi promotif dan rehabilitatif, artinya pengguna jasa dokter tidak lagi di domisili oleh perorangan tetapi juga keluarga, kelompok bahkan masyarakat.

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 1, Nomor 4, 2013: 1317-1325 Untuk itulah seiring perubahan besar dalam penyelenggaraan praktek kedokteran di Indonesia, dimasa mendatang pemerintah tidak lagi menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan, tapi diserahkan kepada masyarakat dan swasta dengan menerapkan konsep dokter keluarga. Pelayanan dokter keluarga merupakan salah satu bentuk pelayanan medik di Indonesia, yang diselenggrakan baik secara perorangan maupun berkelompok. Sebagai salah satu ujung tombak dalam pelayanan kesehatan, pelayanan dokter keluarga yang disiapkan sebagai primadona pelayanan medik strata pertama di Indonesia, perlu senantiasa mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanannya, apalagi di masa era globalisasi di mana kompetisi akan semakin ketat. Untuk mencapai mutu pelayanan medik yang baik, perlu disusun standar-standar agar dokter keluarga dapat melaksanakan pelayanannnya dengan baik. Sebagaimana yang di anjurkan oleh Ikatan Dokter Indonesia, maka setiap profesi menyusun standar kompetensi, standar profesi,standar pelayanan dan standar etiknya masing-masing. Oleh karena itu standar pelayanan ini di susun bagi dokter keluarga dan berlaku bagi semua dokter keluarga yang praktek di Indonesia. Standar pelayanan dokter keluarga ini disusun sekaligus untuk menjelaskan pelayanan dokter berkualitas di strata pertama sesuai dengan harapan masyarakat. Rumusan permasalahan penelitian ini adalah Bagaimana Pelaksanaan Implemenasi Peraturan Walikota Bontang No 37 Tahun 2007 Tentang Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Kelurahan Bontang Lestari Kecamatan Bontang Selatan? Faktor-faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dalam Pelaksanaan Implemenasi Peraturan Walikota Bontang No 37 Tahun 2007 Tentang Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Kelurahan Bontang Lestari Kecamatan Bontang Selatan? Tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui peran Dokter Keluarga dalam Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Kelurahan Bontang Lestari.Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Kelurahan Bontang Lestari Manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan penambahan informasi ilmiah dalam studi kebijakan publik khususnya dapat memberikan bahan masukan dalam penetapan kebijakan program kesehatan sebagai salah satu impelementasi kebijakan untuk mencapai tujuan stategis organisasi kesehatan. Sebagai bahan referensi bagi Pemerintah Kota Bontang sebagai tahap Evaluasi agar pelayanan kesehatan pada masyarakat bisa lebih di tingkatkan demi terselengaranya pelayanan kesehatan secara menyeluruh pada masyarakat Kota Bontang. 2

Implementasi pelayanan kesehatan dokter keluarga (Predy Widayanto) Kerangka Dasar Teori Kebijakan Pemerintah Pengertian kebijakan pemerintah pada prinsipnya dibuat atau atas dasar kebijakan yang bersifat luas. Menurut Edwars III dalam Sarkanshy (2004:2) yang dimaksud dengan kebijakan adalah usaha mencapai tujuan tertentu dengan sasaran tertentu dan dalam urutan tertentu. Sedangkan kebijakan pemerintah mempunyai pengertian baku yaitu suatu keputusan yang dibuat secara sistematik oleh pemerintah dengan maksud dan tujuan tertentu yang menyangkut kepentingan umum Sesuai dengan sistem administrasi Negara Republik Indonesia kebijakan dapat terbagi 2 (dua) yaitu : 1. Kebijakan internal (manajerial), yaitu kebijakan yang mempunyai kekuatan mengikat aparatur dalam organisasi pemerintah sendiri.. 2. Kebijakan eksternal (publik), suatu kebijakan yang mengikat masyarakat umum. Sehingga dengan kebijakan demikian kebijakan harus tertulis. Pengertian kebijakan pemerintah sama dengan kebijaksanaan berbagai bentuk seperti misalnya jika dilakukan oleh Pemerintah Pusat berupa Peraturan Pemerintah (PP), Keputusan Menteri (Kepmen) dan lain-lain Impelementasi Kebijakan Implementasi kebijakan menurut kamus Webster (dalam Wahab 1997:64) Secara pendek berarti menyediakan sarana untuk melaksanakan sesuatu menimbulkan dampak atau akibat terhadap sesuatu. Jika dilihat makna dari implementasi berarti suatu proses melaksanakan keputusan biasanya bentuk undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan peradilan, pemerintah, eksekutif,atau dekrit Presiden. Artinya proses implementasi baru dapat dimulai apabila tujuan-tujuan telah ditetapkan dalam bentuk program-program dengan memperhatikan kelemahan,peluang dan kemungkinan resiko terkecil sehingga tujuan dapat dicapai dengan baik untuk mencapai hasil yang maksimal maka perlu melibatkan berbagai unsur sehingga keputusan dapat melahirkan produk yang dapat mewakili semua kepentingan. Implementasi kebijakan menunjuk aktivitas menjalankan kebijakan dalam ranah senyatanya,baik yang dilakukan oleh organ pemerintah maupun para pihak yang telah ditentukan dalam kebijakan. Implementasi kebijakan adalah tahap yang penting dalam kebijakan. (Indiahono, 2009 : 143). 3

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 1, Nomor 4, 2013: 1317-1325 Pelayanan Kesehatan Menurut Moenir (1995:16) yang dimaksud dengan Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui efektifitas orang lain secara langsung yang diselenggrakan baik melalui perorangan maupun kelompok sehingga mencapai hasil dan tujuan yang diharapkan. Jadi pelayanan merupakan suatu bentuk upaya atau proses yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang melalui lembaga/instansi maupun perorangan dalam rangka proses pemenuhi kebutuhan dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan yang akan diharapkan. Dokter Keluarga Berbicara mengenai Pelayanan dokter keluarga maka yang dimaksud dengan pelayanan melalui dokter keluarga yaitu merupakan satu bentuk pelayanan medik di indonesia yang diselemggarakan baik secara perorangan maupun berkelompok. Sebagai salah satu ujung tombak dalam pelayanan kesehatan, pelayanan dokter keluarga yang disiapkan sebagai primadona pelayanan medik strata pertama di indonesia, perlu senantiasa mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanannya apalagi di masa era globalisasi di masa kompetisi akan semakin ketat.( SKN 2006) Oleh karena itu berdasarkan pendapat di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksudkan dengan dokter keluarga disini adalah dokter yang menyelenggarakan upaya pemeliharaan kesehatan dasar untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh individu dalam keluarga dan oleh setiap keluarga di dalam kelompok masyarakat yang memilihnya atau sesuai dengan pembagian wilayah tempat sebagai citra untuk pemeliharaan kesehatan pada tingkat pertama. Kunjungan ke Rumah Pasien Kunjungan rumah yang dimaksudkan disini adalah kedatangan petugas kesehatan ke rumah pasiennya untuk lebih mengenal kehidupan pasiennya misalnya dalam rangka pembinaan keluarga selain itu manfaat dari kunjungan rumah ini adalah untuk memberikan pertolongan kedokteran sesuai kebutuhan atau tuntutan pasiennya (Wardhani, April 2007 dalam modul pengenalan pelayanan dokter keluarga ). Pengobatan di Rumah Pasien Pengobatan di rumah pasien adalah suatu pertolongan kedokteran yang diberikan dokter ke pasiennya, dan pertolongan profesional tersebut sebenarnya telah termasuk ke dalam kelompok rawat inap dan bukan rawat jalan hal ini sebagai wujud dari pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan bagi masyarakat 4

Implementasi pelayanan kesehatan dokter keluarga (Predy Widayanto) dengan cara dokter atau petugas medis lainnya mendatangi langsung rumah pasien yang sedang memerlukan pengobatan ( pasien yang sedang sakit ), dimana pasien tersebut adalah anggota dari pasien dokter keluarga yang dibuktikan terdaftar sebagai anggota JAMKESOS ( jaminan kesehatan sosial), kemudian memberikan pertolongan pengobatan pada pasien tersebut dimana sebelumnya pasien tersebut memanggil atau memberi tahu terlebih dahulu kepada dokter dan petugas medis lainnya di klinik dan puskesmas pembantu (pusban) (Wardhani, April 2007 dalam modul pengenalan pelayanan dokter keluarga). Penyuluhan kepada masyarakat Mengadakan penyuluhan kesehatan maksudnya adalah upaya yang dilakukan oleh dokter maupun petugas medis lainnya dalam rangka memberikan informasi dan sosialisasi mengenai kesehatan bagi masyarakat baik itu yang berkaitan dengan pola prilaku hidup sehat maupun lingkungan yang sehat bagi masyarakat termasuk juga kondisi kesehatan yang berkembang. (Wardhani, April 2007 dalam modul pengenalan dokter keluarga). Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas maka penulis dapat simpulkan bahwasanya tugas dan fungsi dari keberadaan dokter keluarga bagi masyarakat adalah dengan melakukan kunjungan kerumah pasien, hal ini bertujuan sebagai langkah pengenalan dokter terhadap setiap pasiennya, selain itu adanya pengobatan di rumah pasien hal ini bertujuan untuk mempermudah pasien yang sedang sakit dan tidak bisa dibawa ke klinik dokter keluarga sehingga dapat memberikan kemudahan bagi pasien yang bersangkutan kemudian dokter keluarga juga mengatakan pengobatan di klinik praktek dokter keluarga mandiri tujuannya adalah memberikan pelayanan pengobatan bagi masyarakat setiap hari kerja dan pada jam kerja sebagai upaya dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang terprogram setiap bulannya hal ini bertujuan untuk menambah informasi dan pengalaman tentang kesehatan bagi masyarakat. Pengobatan di klinik dokter keluarga Mengadakan pengobatan di klinik dokter keluarga maksudnya adalah sebagai usaha untuk mempermudah penyelengaraan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan sehingga dengan kunjungan tersebut masyarakat dapat memperoleh pengobatan secara langsung oleh dokter dan petugas medis lainnya yang melayani pasiennya setiap jam kerja mulai dari hari Senin sampai hari sabtu. (Wardhani, April 2007 dalam modul pengenalan Pelayanan dokter keluarga ). 5

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 1, Nomor 4, 2013: 1317-1325 Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengemukakan suatu jenis penelitian yang bersifat deskriftif, yaitu penelitian yang bermaksud mengadakan pecadaraan (deskriftif) mengenai situasi-situasi atau kegiatan-kegiatan, dalam arti ini penelitian deskriftif tersebut adalah akumulasi data dasar cara deskriftif sematamata, tidak menerangkan hubungan tanpa menguji hipotesa. Dalam ini adalah Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Kelurahan Bontang Lestari. Analisis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah analisis data model interaktif sebagaimana yang dikemukakan oleh Matthew B.Milles, dan Michael Huberman (2007:20) bahwa dalam analisis data deskriptif mencakup : 1. Pengumpulan data, yaitu data pertama atau data mentah dikumpulkan dalam suatu penelitian. 2. Penyederhanaan data ( data Reduction), adalah proses memilih, mengfokuskan, menyederhakan dengan membuat abstraksi mengubah data mentah yang dikumpulkan dari penelitian kedalam catatan yang telah disortir atau diperiksa. 3. Penyajian data (data display), sebagai kumpulan informasi tersusun yang memberikan kemukinan adanya penarikan kesimpulan atau pengambilan tindakan. Pengambilan data ini membantu untuk memahami peristiwa yang terjadi dan mengarahkan pada analisa atau tindakan lanjut berdasarkan pemahaman. 4. Penarikan kesimpulan ( conclution darwing), adalah merupakan langkah terakhir meliputi makna yang telah disederhanakan, disajikan dalam Fokus Penelitian Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat oleh Dokter Keluarga di Kelurahan Bontang Lestari Implementasi Peraturan Walikota Bontang No.37 Tahun 2007 Tentang Upaya Penyelenggaraan pelayanan kesehatan Masyarakat melalui dokter keluarga di Kelurahan Bontang lestari antara lain: a. Kunjungan rumah b. Pengobatan di rumah c. Mengadakan Pengobatan di klinik dokter keluarga sebagai pemberi pelayanan kesehatan pada masyarakat d. Mengadakan penyuluhan pada masyarakat yang penjadwalnnya diatur oleh petugas medis dari puskesmas setempat. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Penyelenggaraan pelayanan kesehatan Masyarakat melalui dokter keluarga di Kelurahan Bontang lestari Kota Bontang. Memperhatikan kondisi di lapangan di dalam Pelayanan Kesehatan di 6

Implementasi pelayanan kesehatan dokter keluarga (Predy Widayanto) dukung oleh banyak item. Dan dari faktor penghambat di sini masih bisa di atasi dengan baik. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan dari fokus penelitian yaitu Implementasi Peraturan Walikota Bontang No. 37 Tahun 2007 Tentang Upaya Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Masyarakat melalui program dokter keluarga di Kelurahan Bontang Lestari dapat disimpulkan seperti berikut: a) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat melalui dokter keluarga dilakukan dengan pembinaan keluarga melalui kunjungan ke rumah pasien, pengobatan di rumah pasien, dan kunjungan ke rumah pasien adalah kegiatan yang dilaksanakan setiap satu bulan sekali secara rutin terjadwal di masingmasing RT dilingkungan wilayah Kelurahan Bontang Lestari, sedangkan pengobatan di rumah pasien adalah bentuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang sedang sakit dan tidak bisa dibawa ke pusban dengan memberitahukan ke petugas medis melalui keluarga pasien dan Ketua RT setempat. b) Melayani pengobatan di klinik dokter keluarga adalah pemberi pelayanan kesehatan bagi msyarakat selain itu kegiatan ini merupakan langkah utama dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat melalui dokter keluarga terpadu yang mana kegiatan tersebut sudah berjalan dengan baik dari penyelenggraan pengobatan di klinik setiap harinya selama jam kerja mulain dari hari senin sampai dengan hari sabtu. Hal ini dapat dilihat dari kualitas pelyanan dokter keluarga bagi masyarakat dan sikap dari petugas medis termasuk dokternya yang ramah serta tanggap dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat Kelurahan Bontang Lestari. c) Mengadakan penyuluhan pada masyarakat adalah suatu program kerja rutin yang dilakukan setiap bulannya yang dilaksanakan di balai pertemuan Kantor Kelurahan Bontang Lestari dan setiap posyandu yang berada di setiap RT (Rukun tetangga) dimana materi yang diberikan berupa perkembangan kondisi kesehatan yang sedang terjadi saat itu, misalnya masalah demam berdarah (DBD) yang dihawatirkan akan mewabah untuk itulah disampaikan materi mengenai pencegahan dengan menabur bubuk ABATE, selain itu materi yang diberikan juga berupa himbauan mengenai pola perilaku hidup sehat bagi balita yang disampaikan posyandu masing-masing RT. 7

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 1, Nomor 4, 2013: 1317-1325 Saran Sesuai dengan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah penulis kemukakan, maka penulis memberikan rekomendasi yang bisa berguna dalam perbaikan tingkat pelayanan kesehatan masyarakat melalui dokter keluarga di Kelurahan Bontang Lestari antara lain sebagai berikut: Dalam mendukung kelancaran pelayanan kesehatan kepada masyarakat Bontang Lestari salah satunya adalah dengan adanya kelengkapan baik itu peralatan kedokteran maupun obat-obatan agar tidak menimbulkan permasalahan seperti keterlambatan dalam melayani pasien sehingga harus dirujuk ke RSUD Bontang. Untuk itu saran kedepan agar perlu adanya perhatian serius dan komitmen dari Pemerintah Kota Bontang dalam hal ini tentunya Dinas Kesehatan Kota Bontang terhadap klinik praktek dokter keluarga mandiri dan puskesmas pembantu sehingga keterbatasan peralatan kedokteran dapat di atasi dan kondisi masyarakat menjadi lebih baik. Agar terciptanya kerjasama antara Pemerintah dengan msayarakat Bontang Lestari maka Pemerintah Kota Bontang perlu melibatkan para tokoh masyarakat, tokoh adat setempat, ketua disetiap RT dan Ketua LSM yang berada di lingkungan Kelurahan Bontang Lestari dengan tujuan agar dapat menghimbau dan memberikan sosialisasi secara pendekatan personal kepada masyarakat tentang budaya hidup sehat. Demi kelancaran pelayanan kesehatan di Kelurahan Bontang Lestari terutama di daerah pesisir laut di butuhkan perbaikan jalan raya karena masih banyak jalan yang rusak parah sehingga kurang optimal dalam pemberian fasilitas kesehatan. Demi kelancaran dalam pelaksanaan pelayanan masyarakat di daerah pesisir laut diperlukan bantuan dari Pemerintah Kota Bontang dalam memberikan bantuan berupa kendaraan lintas laut seperti speedboat sehingga masyarakat tersebut mampu memperoleh pelayanan yang memadai. 8

Implementasi pelayanan kesehatan dokter keluarga (Predy Widayanto) Daftar Pustaka Azwar, H. 1996, Manajemen Pelayanan kesehatan. Jakarta: Banacipta Atmiji, Noto Soekidjo. 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi, Jakarta: Rineka Cipta Islamy. 2007. Prinsip-prinsip Perumusan Kebijakan Negara, Edisi 2 Cet. 1. Bina Aksara. Jakarta Jones, Charles O. Pengantar Kebijakan Publik (Publik Policy), CV Rajawali, Jakarta, 1991 Miles, Mathew. B. Dan A. Michael Huberman. 1993, Analisis data Kualitatif, Jakarta : Rineka Cipta Nawawi, Hadari. 2005, Metodologi Penelitian Sosial, Yogyakarta : Gajah Mada UniversitiPress Moleong, Lexi J, 2004. Meteodologi Penelitian Kualitatif, Alfabeta. Bandung Sinambela, Lijan. 2006, Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta : Bumi aksara Soetrisno, Kadar. 2007. Hutan Mangrove Kalimantan Timur : Fungsi dan Kondisinya Saat Ini. Wahab, Solichin Abdul. 2008. Analisis Kebijakan Publik: dari Formulasi Ke Implementasi Kebijakan. (edisi II, Cet.6). Bumi Aksara. Malang Wiku, Adi Sasmito. 2007, Sistem Kesehatan. Jakarta : PT Raja Grafindo Dokumen: Keputusan Menteri Kesehatan RI No.131/II/2004 Tentang Sistem Kesehatan nasional. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 920/ II/ 2004 Tentang Praktek Dokter dan Dokter Gigi. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 585/1989 Tentang Persetujuan Tindakan Medik. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 920/Menkes/Per/XII/1986 Tentang Upaya pelayanan Kesehatan Swasta di Bidang Medik. Peraturan Walikota Bontang No.37 Tahun 2007 Tentang Upaya Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Masyarakat. 9