PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU Dahyana SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Fahmiati SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

JURNAL APLIKASI FISIKA VOLUME 10 NOMOR 2 OKTOBER 2014

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 2 BURAU

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NU GRESIK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Bintang Zaura 1 dan Sulastri 2. Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah 2 Guru SMP Negeri 1 Labuhanhaji Aceh Selatan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

Key Words: Hasil Belajar Matematika, Metode Play Answer

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

Herdian, S.Pd., M.Pd. SMAN 1 Pagelaran Kab. Pringsewu,

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta

BAB VI PENUTUP. semester 1 di MTsN 1 Model Palangka Raya di peroleh nilai rata-rata 3,12

Reny Tri Setia Ningsih. Universitas PGRI Yogyakarta.

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL. Rahmatiah SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA

Anna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta

Peningkatan Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Team Assisted Individualization

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian penerapan metode

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

Alfi Ardiani Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PENUGASAN PADA SISWA KELAS X1 SMA NEGERI 1 MARE

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EFEK DOPPLER MELALUI TS-TS SISWA KELAS XI TKJ.1 SMK NEGERI 1 BIREUEN. Oleh Bima Albert*

BERTHA LUBIS Guru SMP Negeri 4 Medan ABSTRAK

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROUND TABLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PROSIDING ISBN :

Saintifik pada materi himpunan kelas VII Semester Ganjil MTs GUPPI Sumberejo Tahun Pelajaran ?

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation

BAB III METODE PENELITIAN

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

Rizky Ridlo Rahmanda Putri. Kata kunci: model GI, aktivitas siswa, prestasi belajar fisika

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA SMP NEGERI 10 PADANGSIDIMPUAN.

ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring

Peningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII B di MTs Muhammadiyah 1 Ponorogo

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Yogyakarta (Ernawati)

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB tahun pelajaran

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPIT AL-FITYAH PEKANBAU

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8 ISSN X. Indri

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII

Umi Masitah Pendidikan Ekonom, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV

LAPORAN TUGAS AKHIR. Topik Tugas Akhir: Penelitian Pendidikan Matematika

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengambil kesimpulan sebagai berikut:

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Ira Budayani Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

ABSTRAK MODEL ARIES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR COGNITIF SISWA

PROSIDING ISBN :

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (classroom

Oleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK

: Pembelajaran Kooperatif tipe TAI, Keaktifan dan Hasil Belajar.

Citra Kasmili SMK Negeri 2 Kota Bengkulu, Jl Batanghari No 2 Padang Harapan

QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.5, No.1, April 2014, hlm

Syahriani S.Pd.,M.Pd Dosen Non PNS Jurusan Biologi Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN Alauddin Makassar. Abstrak

Adriana Guru SMP Negeri 1 Towuti Kabupaten Luwu Timur

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 004 Pulau

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA

Abstrak. Kata kunci : aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

Kata kunci: Aktivitas, Hasil belajar Matematika, dan Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) PENDAHULUAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DAN AKTIVITAS

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU

Key Words: Student Teams Achievement Division, mind mapping, students test result, students activities.

PENERAPAN METODE JIGSAW LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN SISWA KELAS V SD NEGERI TEBING TINGGI

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 1 POLANHARJO KLATEN

Oleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Transkripsi:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW Suardi Hakim SMP Negeri 33 Kota Makassar Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas VIII.F SMP Negeri 33 Kota Makassar. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas model siklus. Fokus penelitian adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan hasil belajar matematika. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.F sebanyak 33 orang. Pengumpulan data menggunakan observasi, tes, dan dokumentasi, dan data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian adalah hasil belajar matematika meningkat melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di kelas VIII.F SMP Negeri 33 Kota Makassar, standar kompetensi menentukan unsur-unsur, bagian lingkaran serta ukurannya. Siklus pertama, rata-rata hasil belajar matematika pada kategori cukup (67,27), tetapi belum mencapai ketuntasan belajar yang ditetapkan. Siklus kedua, rata-rata hasil belajar matematika meningkat menjadi kategori baik (80,45) dan telah mencapai kriteria ketuntasan belajar. Peningkatan hasil belajar matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw didukung oleh peningkatan aktivitas belajar siswa, berupa: keaktifan menyimak penjelasn guru secara runtun, bekerjasasama dalam kelompok asal dan kelompok ahli, mempersentasikan hasil kerja kelompok, dan menyimpulkan materi tentang lingkaran. Kata kunci: Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, hasil belajar matematika. PENDAHULUAN Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menghendaki agar guru dapat merancang dan menerapkan model pembelajaran yang memungkinkan siswa merasa senang atau tidak bosan mengikuti pelajaran. Salah satu mata pelajaran di Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berorientasi pada upaya pengembangan potensi siswa adalah pelajaran matematika. Mempelajari matematika merupakan sarana berpikir ilmiah dan berpikir logis, serta mempunyai peranan penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Namun dalam pembelajaran matematika, sering ditemui kecenderungan meminimalkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Dominasi guru menyebabkan kecenderungan siswa lebih banyak menunggu sajian guru dari pada mencari dan menemukan sendiri pengetahuan, keterampilan, serta sikap yang mereka butuhkan Halaman [237]

dalam pengembangan kemampuannya dalam penguasaan materi pelajaran matematika. Pembelajaran matematika yang diinginkan adalah model pembelajaran yang dapat membuat siswa terasa mudah dan senang belajar, serta lebih aktif mempelajari pelajaran matematika sehingga penguasaannya dapat lebih optimal. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pelajaran matematika adalah pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang menekankan pada kegiatan kerjasama dalam kelompok. Dalam pembelajaran kooperatif, siswa terlibat aktif pada proses pembelajaran sehingga memberikan dampak positif terhadap interaksi dan komunikasi yang berkualitas, dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya [11]. Berdasarkan observasi awal di kelas VIII.F SMP Negeri 33 Kota Makassar, salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit bagi siswa adalah pelajaran matmatika. Bahkan sebagian siswa memiliki hasil belajar lebih rendah dari standar KKM 75. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain: siswa cenderung pasif mengikuti pelajaran matematika, dan lebih senang kalau guru hanya menerangkan dan memberi contoh-contoh soal dan cara penyelesaian sehingga tidak aktif menyelesaikan soal. Selain itu, siswa kadang-kadang menunjukkan sikap bosan atau jenuh belajar sehingga mempengaruhi rendahnya penguasaan materi pelajaran matematika, dan malas mengerjakan tugas baik tugas individu maupun tugas kelompok. Demikian pula saat mengajar: guru lebih cenderung membelajarkan siswa secara klasikal, lebih banyak memberi contoh-contoh soal di papan tulis kemudian siswa menyalin materi sehingga kurang melibatkan siswa, dan jarang memotivasi dan memberi penguatan selama proses pembelajaran matematika sehingga mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Pembelajaran kooperatif pada mata pelajaran matematika di-pandang sangat baik diterapkan agar siswa belajar secara kelompok, saling bertukar pikiran, sekaligus saling memotivasi dalam menger-jakan soalsoal matematika. Salah satu tipe pembelajaran kooperatif adalah tipe Halaman [238]

Jigsaw. Tipe jigsaw menekankan kepada belajar dalam bentuk kelompok yang diawali pembentukan kelompok asal, kemudian setiap anggota kelompok awal bergabung dengan kelompok ahli untuk berdiskusi. Selanjutnya, setiap anggota kelompok kembali kepada kelompoknya masing-masing (kelompok awal) untuk membahas lebih lanjut masalah yang didiskusikan. Melalui pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, maka proses matematika diharapkan dapat lebih efektif meningkatkan kualitas pembelajaran, aktivitas belajar, dan hasil belajar matematika siswa. Berkaitan dengan uraian di atas, peneliti mengkajinya melalui penelitian tindakan kelas dengan judul: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Siswa Kelas VIII.F SMP Negeri 33 Kota Makassar. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) berbentuk siklus, meliputi: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini mengkaji peningkatan hasil belajar matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas VIII.F SMP Negeri 33 Kota Makassar. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 33 Kota Makassar pada bulan Maret 2012, semester genap tahun ajaran 2011/2012. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.F SMP Negeri 33 Kota Makassar sebanyak 33 orang. Fokus penelitian yaitu pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, dan hasil belajar. Kedua fokus penelitian dioperasionalkan sebagai berikut: (1) Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan kegiatan pembelajaran matematika materi lingkaran dengan cara menge-lompokkan siswa atas beberapa kelompok yang merupakan kelompok awal, kemudian bergabung dengan kelompok ahli. Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru sesuai dengan nomor urut, dan selanjutnya siswa bergabung kembali dengan kelompok asal untuk membahas secara mendalam materi pelajaran matematika tentang lingkaran; (2) Hasil belajar merupakan nilai hasil tes pelajaran matematika pada setiap siklus yang dilakukan pada setiap pertemuan Halaman [239]

ketiga dengan menggunakan tes tertulis. Penelitian tindakan kelas ini berisi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan atau observasi, dan refleksi, dengan menggunakan model siklus sebanyak dua siklus. setiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan dengan rincian S kali pertemuan untuk mengajar materi, dan 1 kali pertemuan untuk tes hasil belajar. Pengumpulan data penelitian menggunakan observasi, tes, dan dokumentasi. Hasil observasi tentang proses pembelajaran matematika dan aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pelajaran matematika di kelas VIII.F SMP Negeri 33 Kota Makassar dianalisis secara kualitatif. Sedangkan data hasil tes untuk mengukur hasil belajar matematika melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas VIII.F SMP Negeri 33 Kota Makassar berdasarkan hasil tes setiap siklus yang dianalisis secara kuantitatif menggunakan tabel distribusi frekuensi dan persentase. Selanjutnya, menghitung nilai ratarata hasil belajar siswa berdasarkan hasil tes siklus pertama dan kedua. Kategorisasi hasil belajar siswa diklasifikasikan atas 5 kategori sebagai berikut: Tabel 1.1. Kategorisasi Hasil Belajar Siswa No. Nilai Kategori 1. 86 100 Baik sekali 2. 71 85 Baik 3. 56 70 Cukup 4. 41 55 Kurang 5. 40 Sangat kurang Indikator keberhasilan pembelajaran matematika di kelas VIII.F SMP Negeri 33 Kota Makassar melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, yaitu nilai hasil belajar matematika siswa mengalami peningkatan pada siklus kedua dibandingkan nilai hasil belajar pada siklus pertama, mencapai nilai ratarata minimal sesuai KKM 75, dan ketuntasan belajar secara klasikal minimal 85 persen dari 33 siswa. Demikian pula didukung oleh peningkatan aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pelajaran matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di kelas VIII.F SMP Negeri 33 Kota Makassar. HASIL PENELITIAN Siklus Pertama Kegiatan pada siklus pertama dalam penelitian tindakan kelas, meliputi: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Masing- Halaman [240]

masing kegiatan diuraikan sebagai berikut: a. Perencanaan Aspek-aspek yang menjadi perencanaan, yaitu: penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), penyusunan lembar kerja, pedoman observasi aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa, dan menyusun tes hasil belajar. Selain itu, ditetapkan jadwal kegiatan pembelajaran sebanyak 3 kali pertemuan yaitu 2 kali pertemuan untuk mengajarkan materi dan 1 kali pertemuan untuk tes hasil belajar, dan menetapkan indikator keberhasilan yaitu nilai rata-rata minimal sesuai standar KKM 75. b. Pelaksanaan tindakan Kegiatan pembelajaran matematika di kelas VIII.F SMP Negeri 33 Kota Makassar sebanyak 2 kali pertemuan dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, kemudian 1 kali pertemuan untuk tes. Kegiatan pembelajaran matematika melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, yaitu: menjelaskan materi lingkaran, sub materi luas tembereng pada pertemuan pertama, dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan sudut pusat, panjang busur, dan luas juring pada pertemuan kedua. Guru kemudian mengelompokkan siswa atas 9 kelompok awal (3 atau 4 orang setiap kelompok), dan memberi tugas kepada setiap kelompok sebanyak jumlah siswa dalam kelompok. Pembentukan kelompok ahli (9 kelompok) untuk mengerjakan soal sesuai nomor yang diberikan dan kelompok ahli melakukan kerja kelompok Setelah itu, anggota kelompok ahli bergabung kembali dengan kelompok asal dan melaporkan hasil kerja kelompoknya tentang lingkaran, kemudian ditindak lanjuti penilaian hasil kerja kelompok siswa, dan tanya jawab antara guru dan siswa tentang materi pelajaran. c. Observasi dan hasil belajar siswa Hasil observasi aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa, yaitu : (1) Hasil observasi aktivitas mengajar guru dalam pembelajaran matematika di kelas VIII.F SMP Negeri 33 Kota Makassar melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, yaitu baik dari pertemuan pertama dan kedua; (2) Hasil observasi aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pelajaran matematika Halaman [241]

melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di kelas VIII.F SMP Negeri 33 Kota Makassar pada umumnya cukup baik pada pertemuan pertama dan kedua. Semua siswa aktif bekerjasama dalam memperoleh informasi berkaitan dengan tugas yang diberikan. Akan tetapi, hanya sebagian kecil kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya sesuai materi yang diberikan karena keterbatasan waktu pembelajaran. Pada akhir pembelajaran matematika, guru menyimpulkan materi walaupun hanya melibatkan sebagian siswa. Hasil belajar matematika siswa kelas VIII.F SMP Negeri 33 Kota Makassar melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, disajikan sebagai berikut: Tabel 1.2. Interval Hasil Belajar Matematika pada Siklus Pertama Hasil Belajar Siswa Persen tase 86-100 Baik sekali 2 6,06 71 85 Baik 8 24,24 56 70 Cukup 18 54,55 41 55 Kurang 5 15,15 40 Sangat 0 0 kurang J u m l a h 33 100,00 Ketuntasan belajar matematika pada siswa kelas VIII.F SMP Negeri 33 Kota Makassar pada siklus pertama, disajikan sebagai berikut: Frekuen si Tabel 1.3. Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus Pertama Standar Ketuntasan Frekuetase Persen- KKM Belajar si 75 Tuntas 10 30,30 < 75 Tidak tuntas 23 69,70 J u m l a h 33 100,00 d. Refleksi Masukan dalam pembelajaran untuk siklus kedua, yaitu: (1) Guru perlu memberi bimbingan, memotivasi, memberi penguatan, dan lebih mengoptimalkan kegiatan tanya jawab agar siswa dapat berperan lebih aktif dalam pembelajaran matematika melalui kerjasama dalam kelompok; (2) Mengingatkan siswa akan manfaat kerjasama dalam belajar khususnya membahas materi lingkaran, baik dari segi ilmu pengetahuan maupun sosialisasi siswa dalam kelas, dan mengintensifkan kegiatan tanya jawab agar semua siswa dapat lebih memahami materi pelajaran. Siklus Kedua Kegiatan pada siklus kedua meliputi: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Masingmasing kegiatan diuraikan sebagai berikut: a. Perencanaan Aspek-aspek yang menjadi perencanaan, yaitu: penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran Halaman [242]

dan lembar kerja, menyusun tes hasil belajar, dan menetapkan waktu kegiatan pembelajaran sebanyak 3 kali pertemuan dengan rincian yaitu: 2 kali pertemuan untuk proses pembelajaran dan 1 kali pertemuan untuk tes hasil belajar. b. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan pertemuan sebanyak 2 kali pertemuan untuk mengajarkan materi pelajaran matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di kelas VIII.F SMP Negeri 33 Kota Makassar. c. Observasi dan hasil belajar siswa Hasil observasi aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa sebagai berikut: (1) Hasil observasi aktivitas mengajar guru dalam pembelajaran matematika di kelas VIII.F SMP Negeri 33 Kota Makassar melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, adalah telah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik pada pertemuan pertama dan kedua sehingga mendukung peningkatan hasil belajar siswa.; (2) Hasil observasi aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pelajaran matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di kelas VIII.F SMP Negeri 33 Kota Makassar yaitu baik dari pertemuan pertama dan kedua. Semua siswa aktif menyimak penjelasan guru dari awal hingga akhir pembelajaran, dan bekerjasama dalam kelompok awal. Semua kelompok mempersentasikan hasil kerja kelompoknya sesuai materi yang diberikan dan menyimpulkan materi pelajaran di akhir pembelajaran. Hasil belajar matematika siswa kelas VIII.F SMP Negeri 33 Kota Makassar melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siklus kedua, disajikan sebagai berikut: Tabel 1.4. Interval Hasil Belajar Siswa 86-100 Baik Hasil Belajar Matematika pada Siklus Kedua Ketuntasan belajar matematika pada siswa kelas VIII.F SMP Negeri 33 Kota Makassar pada siklus kedua, disajikan sebagai berikut: Frekuensi Persen tase 7 21,21 sekali 71 85 Baik 23 69,70 56 70 Cukup 3 9,09 41 55 Kurang 0 0 40 Sangat 0 0 kurang J u m l a h 33 100,00 Halaman [243]

Tabel 1.5. Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus Kedua Standar KKM d. Refleksi Hasil belajar siswa kelas VIII.F SMP Negeri 33 Kota Makassar mencapai rata-rata 80,45 dan berada di atas standar KKM 75. Bahkan terdapat 90,91 persen telah mencapai ketuntasan belajar secara klasikal sesuai standar KKM 75. Selain itu, aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan pada siklus kedua dibandingkan pada siklus pertama melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di kelas VIII.F SMP Negeri 33 Kota Makassar, berupa: keaktifan menyimak penjelasan guru secara runtun, bekerjasasama dalam kelompok asal dan kelompok ahli, mempersentasikan hasil kerja kelompok, dan menyimpulkan materi lingkaran. Ketuntasan Belajar Frekuen si Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII.F SMP Negeri 33 Kota Makassar. Selain itu, penerapan pembelajaran kooperatif Persen tase 75 Tuntas 30 90,91 < 75 Tidak tuntas 3 9,09 J u m l a h 33 100,00 tipe jigsaw juga dapat meningkatkan keaktifan siswa mengikuti pelajaran matematika melalui kegiatan kerjasama dalam kelompok. Hal ini relevan dengan teori yang mengemukakan bahwa dalam pembelajaran kooperatif, siswa diberi kesempatan untuk berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan temannya untuk mencapai tujuan pembelajaran sehingga siswa aktif dalam proses pembelajaran [11]. Melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, siswa lebih termotivasi dalam belajar, dapat bekerjasama dalam melakukan latihan-latihan pengerjaan soal lingkaran sehingga penguasaan terhadap materi pelajaran matematika lebih maksimal mendukung peningkatan hasil belajar siswa. KESIMPULAN Hasil penelitian mengenai peningkatan hasil belajar matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas VIII.F SMP Negeri 33 Kota Makassar, disimpulkan hasil belajar matematika meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di kelas VIII.F SMP Negeri 33 Kota Makassar, standar kompetensi menentukan Halaman [244]

unsur-unsur, bagian lingkaran serta ukurannya. Siklus pertama, rata-rata hasil belajar matematika pada kategori cukup (67,27), tetapi belum mencapai ketuntasan belajar yang ditetapkan. Siklus kedua, rata-rata hasil belajar matematika meningkat menjadi kategori baik (80,45) dan telah mencapai kriteria ketuntasan belajar. Peningkatan hasil belajar matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw didukung oleh peningkatan aktivitas belajar siswa, berupa: keaktifan menyimak penjelasn guru secara runtun, bekerjasasama dalam kelompok asal dan kelompok ahli, mempersentasikan hasil kerja kelompok, dan menyimpulkan materi tentang lingkaran. DAFTAR PUSTAKA [1] Abdurrahman. 1994. Pengelolaan Pengajaran. Ujungpandang: Bintang Selatan. [2] Abdurrahman, Mulyonono. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. [3] Abimanyu, Soli, Daruma, A. R., dan La Sulo, S. L. 2005. Psikologi Pendidikan. Makassar: FIP UNM. [4] Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: Rineka Cipta. [5], Suhardjono, dan Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. [6] Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta dan Depdikbud. [7] Gintings, Abdorrakhman. 2008. Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Humaniora. [8] Haling, Abdul. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Makassar: Badan Penerbit UNM. [9] Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. [10] Hudojo, H. 2003. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: JICA. [11] Isjoni. 2010. Cooperative Learning, Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta. [12] Karli, H. dan Yuliariatiningsih, M. S. 2002. Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Metode-Metode Pembelajaran. Jakarta: Bina Media Informasi. [13] Lie, A. 1999. Metode Pembelajaan Gotong Royong. Surabaya: Citra Media. Halaman [245]

[14] Nasution, S. 2004. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. [15] Sahabuddin. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Makassar: UNM. [16] Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media. [17] Sari, B.C. 2008. Pemecahan Masalah Matematika. Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi Depdiknas. [18] Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. [19] Suherman, E. 2003. Strategi Pembelaaran Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. [20] Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. [21] Thabrany, Hasbullah. 1993. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. [22] Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Beserta Penjelasannya. Bandung: Nuansa Aulia. Halaman [246]