PENGARUH PELATIHAN ANKLE WEIGHT TERHADAP HASIL TENDANGAN JAUH PADA PERMAINAN SEPAK BOLA DI KELAS X SMA NEGERI 1 TAPA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH LATIHAN SPLIT SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN SMASH DALAM OLAHRAGA BOLA VOLI PADA SISWA SMA NEGERI I TAPA.

PENGARUH PELATIHAN LARI ZIG ZAG TERHADAP KELINCAHAN SISWA EKSTRA KURIKULER SEPAK BOLA SMA NEGERI 2 KOTA GORONTALO

PENGARUH LATIHAN ANKLE WEIGHT TERHADAP PENINGKATAN POWER TENDANGAN LONG PASSING PADA PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TELAGA

PENGARUH LATIHAN SPLIT JUMP TERHADAP POWER TUNGKAI PADA KARATEKA DI SMP NEGERI 3 GORONTALO NI WAYAN SUMIASIH AHMAD LAMUSU MARSA LIE TUMBAL

(Sarif Usman, Hariadi Said, Edy Dharma P. Duhe)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sedangkan skor data post-test adalah skor yang diambil setelah melakukan

BAB II KAJIAN TEORITIS. kaki, kepala, dan dada. Hanya penjaga gawang yang disahkan memakai tangan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah MTs Negeri I Telaga Biru. Waktu pelaksanaan

Bab IV. Penelitian ini dilakukan pada pemain bola voli putra UNG yang berjumlah 12

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DAN ANKLE WEIGHT TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN LONG PASS DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SMA NEGERI 1 LIMBOTO.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH LATIHAN STADIUM HOPS TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KETEPATAN SMASH DALAM OLAHRAGA BOLA VOLI PADA SISWA SMA NEGERI 1 TIBAWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP TINGGI LONCATAN VERTICAL PADA PEMAIN BOLA VOLI PUTERA DI MTS NEGERI 1 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X 1.1 (Kelompok Latihan Push

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lapangan Voli SMA Negeri I Tibawa.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebagai mana pada tabel I, dalam lampiran. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel X 1 adalah skor data

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, temuan temuan yang berkaitan dengan perbandingan ketepatan menendang bola ke

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebelum pelaksanaan eksperimen pada siswa yang menjadi sampel penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data kemampuan lompat jauh gaya jongkok

Aidin U. Arif mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga; Dra. Hj. Nurhayati liputo, M.Pd dan Marsa Lie Tumbal, S.Pd M.

RIZQI DAHLIA A. LASANDRE HENDRO KUSWORO SURIYADI DATAU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada mahasiswa jurusan pendidikan keolahragaan.

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP KEMAMPUAN JUMP SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA SISWA KELAS VII SMP SANTA MARIA KOTA SELATAN TAHUN 2013

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh WAGA AFRIAN EFENDI

PENGARUH LATIHAN DRILL TERHADAP PENINGKATAN TENDANGAN BEBAS (FREE KICK) DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA PUTERA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TIBAWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X1 (Skor Tes Awal)

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi hasil penelitian Variabel (power otot tungkai Sebelum Eksperimen)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data servis pre-test dan post-test.hasilnya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di

BAB I PENDAHULUAN. olahraga. Mereka melakukan kegiatan olahraga dengan berbagai alasan, yaitu untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. latihan pliometrik. Adapun hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

MOCHAMAD AGUNG JUNIARTO,

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

PENGARUH LATIHAN KNEE-TUCK JUMP

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh seluruh rakyat di dunia. Di Indonesia khususnya di Provinsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelum eksperimen (pre test) pada kelompok siswa SMA Negeri 1 Gorontalo yang telah

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SIDE SHUFFLE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

PENGARUH LATIHAN LEG EXTENTION TERHADAP KETEPATAN MENENDANG BOLA KEARAH SASARAN CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA PADA SISWA KELAS XI SMA 1 BONEPANTAI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Waktu penelitian selama 6 minggu, Treatmen atau perlakuanlatihan high

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

BAB IV PEMBAHASAN. bab ini diberikan gambaran dan analisis temuan-temuan yang berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Gerak merupakan perpindahan kedudukan terhadap benda lainnya baik

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI SSB DESA KETRO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi subjek peneletian adalah siswa SMA N 1 Gorontalo yang berjumlah 15 orang.

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. Data hasil penelitian diolah untuk distandarisasikan dengan T-Score karena

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. seminggu dan dilaksanakan sesuai dengan dikeluarkannya SK penelitian.

Dony Sugianto Putra, Latihan Loncat Gawang di Pasir, Sepakbola

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Batuda a tentang pengaruh latihan skipping terhadap kemampuan heading (Jump

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Analisis Data Pengaruh Latihan Power Tungkai. Terhadap Kemampuan Menyundul Bola

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup sehat yang lebih baik lagi. Olahraga adalah proses sistematik yang

BAB III METODE PENELITIAN

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang

BAB I PENDAHULUAN. dipakai. Beberapa perkembangan tersebut, misalnya digunakanya bola pintar,

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, semua orang mengenalnya, baik anak-anak, remaja, tua -muda, pria

III. METODE PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (2006 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu penelitian

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN TINGGI BADAN DENGAN KETEPATAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI WA NIA HARIADI SAID EDY DHARMA P.

KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG JAUH PEMAIN FC PORGALA BANJARBARU

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Prodi PENJASKESREK FKIP UNP KEDIRI.

BAB I PENDAHULUAN. belum menunjukkan prestasi yang membanggakan. Akhir-akhir ini

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

PERBEDAAN LATIHAN SET-SHOOT DAN JUMP-SHOOT TERHADAP KETEPATAN SHOOTING PADA PERMAINAN BOLA BASKET SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembinaan dan pengembangan olahraga perlu ditingkatkan upaya

JURNAL. Oleh: FAJAR DARU NPM Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd 2. Drs. Slamet Junaidi, M.Pd

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi hasil penelitian Variabel (Sebelum Eksperimen)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA. pada pemain yang bekerja dalam kombinasi. Untuk menguasai bola dan

BAB I PENDAHULUAN. teknik dasarnya adalah (1) servis, (2) passing, (3) umpan, (4) spike dan (5) block

Transkripsi:

PENGARUH PELATIHAN ANKLE WEIGHT TERHADAP HASIL TENDANGAN JAUH PADA PERMAINAN SEPAK BOLA DI KELAS X SMA NEGERI 1 TAPA (Akbar Paja, Ucok H. Refiater, Marsa Lie Tumbal) Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo Abstrak : Penelitian ini dilakukan untuk meneliti sejauh mana pengaruh yang diberikan oleh latihan ankle weight terhadap hasil tendangan jauh pada siswa kelas X SMA Negeri I Tapa, dengan jumlah sampel 20 orang menggunakan metode penelitian eksperimen dengan desain penelitian one group pre test and post test design.dari data hasil penelitian telah teruji secara teori dan praktek dengan hasil melalui perhitungan mean, uji normalitas dan homogenitas data. Berdasarkan perhitungan dan hasil penelitian uji t diperoleh harga t hitung untuk Variabel adalah 27.23 dan hasil t daftar 1.729 dengan kriteria pengujian Terima H 0, jika : dengan taraf nyata α = 0,05 atau α = 0,01 dan dk =. Jadi, H 0 ditolak dan H a di terima karena 27.23 berada pada daerah penerimaan H a.dengan demikian kesimpulan dari penelitian ini terdapat pengaruh pelatihan ankle weight terhadap hasil tendangan jauh pada permainan sepak bola di kelas X SMA Negeri 1 Tapa Kata kunci: Ankle Weight dan Hasil Tendangan Jauh. Ucok H. Refiater, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG; Marsa Lie Tumbal, S.Pd M.Pd ; Sopyan Batue, S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes SMA Negeri 1 Tapa; Akbar Paja

Pendidikan jasmani di sekolah ditujukan untuk pembinaan kebugaran jasmani siswa serta pengenalan dan penguasaan teknik dasar cabang olahraga, yang nantinya akan ditingkatkan melalui ekstra kurikuler. Untuk itu kita dituntut untuk kerja keras dan benar benar merasa bertanggung jawab atas keberhasilan anak didik kita memenuhi pendidikan dan latihan. Salah satu tujuan pendidikan jasmani yaitu untuk meningkatkan kebugaran tubuh, hal ini tidak hanya dapat dilakukan oleh para atlit saja tetapi semua lapisan masyarakat demi untuk kesehatan mereka, jadi kesimpulannya yaitu pendidikan jasmani tujuannya untuk meningkatkan kebugaran. Peningkatan kebugaran dapat dilakukan melalui pembelajaran dimana materi ajar adalah atletik, permainan, senam, olahraga pilihan dan kesehatan. Diantara materi ajar dalam pembelajaran penjaskes, permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga yang digemari terutama oleh pelajar dan mahasiswa. Terbukti di kota Gorontalo setiap tahun diadakan turnamen sepak bola. Namun dari hasil turnamen maupun kompetisi lainnya, kota Gorontalo belum memberikan hasil yang maksimal. Hal ini disebabkan perlunya kemampuan fisik, penguasaan teknik, postur tubuh serta kecepatan dan kelincahan agar dapat mencapai prestasi yang maksimal. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui dimana letak kekurangan para pelajar yang berada di Gorontalo terutama para siswa SMA Negeri 1 Tapa. Setelah di lakukan observasi melalui pembelajaran penjaskes pada siswa SMA Negeri 1 Tapa dalam permainan olahraga sepak bola, kekurangan yang paling mencolok yaitu tendangan jauh. Rata-rata siswa masih memiliki kekurangan kekuatan dalam menendang bola. Hal ini disebabkan siswa lebih sering melakukan latihan tembakan yang mereka anggap lebih dominan dari pada melakukan latihan lainnya. Melihat keadaan seperti ini peneliti ingin mencari metode atau suatu cara yang tepat untuk dijadikan hal yang baik dan tentunya menyenangkan serta boleh dikembangkan dimulai dari tingkat SMA. Untuk itu, masalah yang paling utama adalah masalah kelincahan dan latihan yang mempengaruhi meningkatnya kelincahan menggiring bola dalam permainan olahraga sepak bola.

Berdasarkan hal-hal sebelumnya peneliti memformulasikan judul Pengaruh Latihan Ankle Weight terhadap Hasil Tendangan Jauh pada Permainan Sepak Bola di kelas X SMA Negeri I Tapa. Sejarah Sepak Bola Definisi sepak bola itu sendiri menurut Chandra dkk (2010:2) bahwa sepak bola merupakan permainan yang dilakukan oleh dua regu/tim, setiap tim terdiri atas 11 orang. Permainan ini membutuhkan kerja sama tim yang kompak. Disamping itu, variasi dan kombinasi teknik-teknik dasar juga diperlukan dalam permainan ini. Ungkapan yang sama dituturkan oleh Pramono (2010:3) bahwa sepak bola merupkan salah satu jenis permainan bola besar yang dimainkan secara beregu. Pemain dalam sepak bola sebelas orang tiap tim. Oleh karena itu, setiap regu pemain sepak bola disebut kesebelasan. Dalam sepak bola, setiap pemain memainkan bola dengan menggunakan seluruh anggota badan kecuali tangan tidak diperbolehkan. Hanya pemain sepak bola yang menempati posisi sebagai penjaga gawang (kiper) yang diperbolehkan menggunakan semua anggota badan selama dalam batas garis meter. Ariyanto dkk (2010:18) mengemukakan bahwa sepak bola adalah salah satu jenis olahraga beregu. Setiap pertandingan mempertemukan dua regu. Tiap regu terdiri atas 11 pemain. Salah satu pemain berperan sebagai penjaga gawang atau kiper. Kiper adalah satu satunya pemain yang boleh menangkap bola menggunakan tangan. Sedangkan sepuluh pemain lainnya berperan dalam beberapa posisi. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sepak bola adalah permain yang dimainkan oleh 2 regu yang terdiri dari 11 pemain, termasuk penjaga gawang. Setiap regu berusaha memasukkan bola ke gawang lawan dalam permainan yang berlangsung 2x45 menit. Suatu kesebelasan dinyatakan pemenang apabila kesebelasan tersebut dapat memasukkan bola ke gawang lebih banyak dan kemasukkan bola lebih sedikit jika dibanding dengan lawannya. Teknik Tendangan Jauh Dalam permainan sepak bola, seorang pemain sepak bola harus dapat menguasai teknik dasar bermain dengan benar. Seperti yang dikatakan oleh

Sucipto dkk (dalam Cayoto,2007:10) bahwa Seorang pemain sepak bola agar dapat bermain dengan baik dan benar dia harus bisa menendang dengan baik dan benar pula. Oleh sebab itu, seorang pemain sepak bola harus bisa menguasai teknik dasar dalam olahraga tersebut. Teknik teknik dasar itu adalah menendang bola, menggiring bola, menyundul bola, dan melempar bola ungkap Chandra dkk (2010:2). 1. Teknik menendang bola ada empat macam, yaitu : a. Menendang bola dengan kaki bagian dalam b. Menendang bola dengan kura-kura kaki c. Menendang bola dengan kaki bagian luar d. Menendang bola dengan kaki bagian ujung depan. 2. Teknik Menghentikan Bola (Stopping) Teknik menghentikan sama dengan teknik menendang bola dalam penggunaan kaki bagian luar, dalam, depan, dan telapak kaki bagian bawah. 3. Teknik Menggiring Bola (Dribling) Menggiring bola atau dribling yaitu gerakan saat membawa bola. Menggiring bola dapat dilakukan dengan menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar, dan menggiring bola dengan menggunakan kura-kura kaki. 4. Menyundul Bola (Heading) Menyundul bola diperlukan sekali bagi pemain sepak bola, terlebih bagi pemain penyerang. Mencetak gol dengan sundulan sangat sukar untuk dihalau kiper (penjaga gawang). 5. Melempar Bola (Throw in) Melempar bola ke dalam atau throw in biasanya terjadi apabila bola keluar dari garis permainan, jika di garis gawang maka disebut bola gawang, jika di garis samping lapangan disebut bola keluar (out ball). Teknik teknik dasar diatas merupakan satu kesatuan utuh yang mutlak dan harus dikuasai oleh seorang pemain sepak bola. Selanjutnya, untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan teknik dasar diatas harus melalui latihan yang teratur dan terarah agar tujuan latihan dapat tercapai.

Tendangan jauh adalah kemampuan seseorang dalam melakukan tendangan sejauh mungkin, untuk mengumpan atau mengoper bola kepada teman satu team yang berada pada posisi jauh. Teknik tendangan jarak jauh dimulai dari mencondongkan badan dan mengayunkan kaki yang akan digunakan untuk menendang bola dengan ayunan tinggi kebelakang, kaki tumpu diletakkan sedikit condong kebelakang selama melakukan tendangan untuk memberikan angkatan kepada hasil tendangan diusahakan perkenaan bola tepat pada posisi separuh dari bawah dan dan gunakan lengan sebagai keseimbangan (Putra,2012:5). Untuk mengukur tendangan jauh dapat menggunakan meter. Dengan cara subjek melakukan tendangan dan tempat jatuhnya bola diberi tanda. Pengukuran dimulai dari titik tendangan atau subjek. Tendangan dilakukan 3 kali, jarak yang terjauh itulah data akhir. Latihan Ankle Weight Menurut Irianto (2002: 11), bahwa latihan (training) adalah proses penyempurnaan dalam berolahraga melalui pendekatan ilmiah khususnya prinsipprinsip pendidikan secara teratur dan terencana, sehingga pempertinggi kemampuan dan kesiapan olahragawan. Latihan (training) adalah suatu proses yang sistematis yang menggunakan rangsang gerak dalam mempersiapkan organisme atlet untuk mempertahankan atau untuk mencapai peningkatan mutu prestasi yang maksimal dengan cara diberi beban latihan fisik dan mental (intensitas) yang teratur, terarah, meningkat dan berulang-ulang waktunya (lamanya latihan dan frekuensi) (Nurcahyo,2010:7). Selanjutnya, Mulyono (dalam Budhiartha,2010:18) mengemukakan bahwa Latihan (training) merupakan proses kerja yang sistematis, dan dilakukan secara berulang-ulang dengan beban latihan yang kian meningkat. Latihan yang sistematis adalah program latihan yang direncanakan secara matang, dan dilaksanakan sesuai jadwal menurut pola yang telah ditetapkan, serta dievaluasi sesuai dengan alat yang benar (Nasaru,2013:17). Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa latihan adalah suatu proses gerak yang dilakukan secara teratur dan terarah yang dilakukan berulang-ulang untuk suatu tujuan tertentu.

Latihan beban adalah latihan dimana seseorang olahragawan atau atlet harus mampu mendorong, mengangkat, menarik suatu benda baik itu diri sendiri atau beban dari luar. Istilah ini juga mencakup segala bentuk latihan melawan tahanan misalnya berat beban sendiri. Barbel, dumble, jaket beban, dan sepatu beban, ataupun benda yang yang diikatkan dibagian tubuh lainya, bola medicine, Bompa (dalam Nurcahyo,2010:7). Dapat pula menggunakan ankle weight sebagai beban latihan. Menurut Bompa (1983: 29), latihan beban yang bertujuan untuk meningkatkan daya ledak otot memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) jumlah beban tidak lebih 30-80% dari kemampuan maksimal, (2) istrahat antara 3-5 set/menit, (3) jumlah 4-5 set, (4) frekuensi 3x perminggu, (5) jumlah repetisi tidak lebih dari 10 kali, dan (6) irama dalam melakukan gerakan dinamis dan cepat. Ankle weight adalah alat pemberat kaki yang terbuat dari kain yang diberikan pemberat dengan serbuk besi. Angkle weight dapat digunakan pada kaki maupun tangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur seberapa besarnya pengaruh latihan ankle weight pada hasil tendangan jauh pada permainan sepak bola di kelas X SMA Negeri I Tapa. DESAIN PENELITIAN Berdasarkan masalah atau fakta-fakta yang telah ditemukan jenis penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen ini memiliki beberapa macam desain, yaitu dimana penggunaan desain ini disesuaikan dengan penelitian yang berdasarkan pokok masalah yang ingin diungkapkan. Berdasarkan keterangan diatas maka penulis menggunakan One group pre test post test design yaitu sebagai desain penelitian. PRE TEST TREATMENT POST TEST X 1 T X 2 Tabel 3.1 Desain penelitian One group pre test post test design (maksum,2009:49) Keterangan : T1 : Tendangan Bola Jauh

T2 : Tendangan Bola Jauh X : Latihan Ankle Weight HASIL PENELITIAN 1. Data Hasil Penelitian Dari hasil penelitian pada Pre Test dan post untuk pengukuran hasil tendangan jauh diperoleh frekuensi sebagai mana dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel Data Hasil Penelitian Pre Test dan Post Test Hasil tendangan jauh Siswa SMA Negeri I Tapa NO PRE TEST POST TEST 1 25.7 33.1 2 26.3 33.1 3 27.5 33.4 4 25.5 35.2 5 30.5 36.8 6 31.1 37.2 7 31.2 38.6 8 32.1 39.4 9 33.4 40.3 10 34.4 40.8 11 35.7 41.3 12 36.3 42.5 13 38.2 43.4 14 38.2 43.7 15 38.3 44.5 16 38.5 45.2 17 40.5 45.6 18 40.5 45.8 19 43.2 46.5 20 43.7 48.2 JUMLAH 694.8 814.6

Dalam penelitian ini, yang menjadi variable X1 adalah Hasil tendangan jauh. Data yang diperoleh melalui pengukuran Pre Test atau tes awal adalah hasil hasil tendangan jauh sebelum diberikan perlakuan. Dari hasil pengukuran ini diperoleh skor tertinggi yaitu 43.7 dan skor terendah adalah 25.7. Setelah dilakukan analisis diperoleh frekuensi Hasil tendangan jauh dengan rata-rata sebesar 34.74, varians 29.36, dan standar deviasi sebesar 5.4. Dilihat dari pengukuran besaran-besaran statistik di atas dapat diartikan bahwa peningkatan frekuensi hasil tendangan jauh pada siswa SMA Negeri I Tapa 22 sebelum diberikan perlakuan menunjukan frekuensi yang sudah bagus Hasil tendangan jauh tersebut masih dibawah rata-rata sehingga masih perlu ditingkatkan. Data pada variabel X2 ini merupakan hasil pengukuran tes tendangan jauh yang diperoleh dari hasil post test atau tes akhir dimana setelah objek penelitian diberikan perlakuan. Dari pengetesan data ini diperoleh skor tertinggi adalah 48.2 dan skor terendah 33.1. Setelah dilakukan analisis diperoleh frekuensi Hasil tendangan jauh rata-rata sebesar 40.73, varian 22.49 dan standar deviasi sebesar 4.74. Dilihat dari pengukuran besaran-besaran statistik diatas dapat diartikan bahwa, terdapat peningkatan frekuensi hasil tendangan jauh pada siswa SMA Negeri I Tapa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata sebelum diberikan latihan sebesar 34.74 dan sesudah diberikan latihan ankle weight sebesar 40.73. Oleh karena itu peneliti berasumsi bahwa pemberian latihan ankle weight memberikan pengaruh terhadap peningkatan frekuensi hasil tendangan jauh pada siswa SMA Negeri I Tapa. Dengan demikian data tersebut perlu adanya pembuktian dengan cara pengujian analisis varians (uji t) atau pengujian dua rata-rata. Untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh latihan ankle weight terhadap peningkatan Hasil tendangan jauh pada siswa SMA Negeri I Tapa, maka hal ini dianalisis dengan pengujian analisis varians dua ratarata dengan menggunakan rumus (uji t). Hasil pengujian diperoleh t hitung = 27.23. nilai t tabel pada α = 0,05; dk = n-1 (20-1=19) diperoleh harga sebesar 1,729

Dengan demikian t hitung lebih besar dari t daftar (t hitung =27.23 > t daftar = 1.729). Berdasarkan kriteria pengujian bahwa tolak H 0 : jika t hitung > t daftar pada α = 0,05; n-1, oleh karena itu hipotesis alternative atau Ha dapat diterima, sehingga dapat dinyatakan terdapat pengaruh latihan ankle weight terhadap hasil tendangan jauh. Untuk lebih jelasnya, hal ini dapat dilihat dalam kurva berikut ini. -1,729 1,729 27.23 PEMBAHASAN Proses pelatihan dengan menggunakan bentuk latihan ankle weight memiliki pengaruh positif terhadap Peningkatan hasil tendangan jauh pada pemain sepak bola diawali dengan pemberian suatu penjelasan tentang bentuk latihan ankle weight itu sendiri serta penjelasan tentang cara melakukannya dengan baik dan benar. Setelah itu siswa melakukan latihan dengan baik dan benar sebagaimana yang telah dicontohkan. Berdasarkan hasil penelitian pre-test Hasil tendangan jauh data yang diperoleh menunjukkan skor tertinggi 43.7 dan skor yang terendah 25.7. Setelah dilakukan analisis diperoleh nilai rata-rata 34.74 dan nilai standar deviasi 5.6. Sedangkan pada hasil penelitian post-test menunjukkan skor tertinggi 48.2 dan skor terendah 33.1. Setelah dilakukan analisis diperoleh skor rata-rata 40.73 sedangkan nilai standar deviasi 4.74. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini memperoleh peningkatan hasil rata-rata dari tes awal sampai tes akhir.

Untuk pengujian homogenitas data antara hasil penelitian pre-test dan posttest seluruh variabel memiliki varians populasi yang homogen serta memiliki populasi yang berdistribusi normal. Untuk keperluan pengujian hipotesis dalam penelitian ini, maka dalam pengujian hipotesis digunakan uji analisis data penelitian eksperimen. Untuk menganalisis data eksperimen yang menggunakan pre-test dan post-test one group design. Dari hasil pengujian hasil pre-test dan post-test pada tes hasil tendangan jauh menunjukkan harga t hitung sebesar 27.23 Sedangkan dari daftar distribusi diperoleh harga t daftar 1,729. Ternyata harga t hitung telah berada di dalam daerah penerimaan HA. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan tidak dapat menerima Ho. Jadi dapat disimpulkan bahwa latihan ankle weight memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan hasil tendangan jauh dalam permainan sepak bola. Sehingga hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh latihan ankle weight terhadap peningkatan hasil tendangan jauh pada siswa dapat diterima dan terjawab. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari hasil penelitian yang dilakukan selama 2 bulan dapat disimpulkan bahwa latihan ankle weight dapat meningkatkan hasil tendangan jauh. SARAN Melalui kesimpulan diatas, penulis memberikan saran untuk dapat dijadikan bahan pertimbangan selanjutnya. Saran ini antara lain : 1. 2. Seorang pelatih yang baik harus mampu membuat program latihan dengan baik dan tidak membosankan atlitnya sehingga dibutuhkan kreatifitas dan inovasi pelatih untuk membuat bentuk-bentuk latihan yang tepat guna meningkatkan kemampuan atlit itu sendiri. Latihan yang menggunakan beban harus dilakukan dengan baik karena latihan-latihan tersebut sangat cenderung membuat cedera atlit. Jadi, seorang pelatih harus memantau pelaksanaan latihan dengan baik serta

pemanasan yang cukup bagi atlit untuk mengurangi dampak cedera yang lebih besar. DAFTAR PUSTAKA Ariyanto, Budi dkk. 2010. PENJASORKES. Jakarta. Pustaka Intan Madani Budhiarta, Made. 2010. Pengaruh Pelatihan Plyometrik Loncat Bangku Terhadap Daya Ledak Otot Tungkai Mahasiswa Jurusan Penjaskesrek FOK Undhiksa. Jurnal. 1(1):1-5 Chandra, Achmad Esnoe dkk. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Surabaya. CV. Putra Nugraha Cayoto. 2007. Pengaruh Latihan Knee Tuck Jump dan Barrier Hops Terhadap Hasil Tendangan Bola Lambung Jauh Pada Siswa Putra Ekstrakurikuler Sepakbola Smp Negeri 3 Bojong Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2006/2007. Skripsi. FIK. UNNES Maksum, Ali. 2009. Metodologi Penelitian dalam Olahraga. FIK; UNES Nasaru, Cristivani. 2013. Pengaruh Latihan Split Squat Jump terhadap Peningkatan Power Tungkai dan Ketepatan Smash dalam Olahraga Bola Voli. Skripsi. FIKK. UNG Nurcahyo, Fathan. 2010. Pengaruh Latihan Kicking Motion Terhadap Jauhnya Tendangan Bola Dalam Permainan Sepakbola Siswa Ku 15 Tahun Di Ssb Selabora Fik UNY Pada Tahun 2010. Jurnal. FIK. UNY Pramono dkk. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta. PT Wangsa Jatra Lestari Putra, Kharisma. 2012. Peningkatan Hasil Belajar Teknik Dasar Tendangan Jarak Jauh Dalam Sepakbola Melalui Penerapan Model Belajar Team Games Tournament Pada Siswa Kelas Viii.B Smp Veteran 1 Manyaran Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi. Universitas Sebelas Maret Wibowo, Drajat Hadi. 2013. Hubungan daya ledak otot tungkai dan panjang tungkai Terhadap hasil tendangan jarak jauh pada pemain Sepakbola lipio unnes tahun 2012. Skripsi. FIK. UNNES