UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN BERDISKUSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DISERTAI MODUL

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-I SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN

METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DISERTAI MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA TERHADAP MATERI BIOLOGI SMP KELAS VII.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DISERTAI METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM MENINGKATKAN PERAN SERTA SISWA

APLIKASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI)

PENINGKATAN KEAKTIFAN BERTANYA SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI MOTIVASI DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CARD SORT

BAB I PENDAHULUAN. ini adalah sebagai fasilitator. Untuk menjadi fasilitator yang baik guru

BAB I PENDAHULUAN. yaitu pembelajaran yang semula berpusat pada guru (teacher centered)

Skripsi. Oleh Nurma Permata Sari K

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. belajar siswa pada mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Pada

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE TGT

APLIKASI METODE PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PENERAPAN DISKUSI KELOMPOK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang mempunyai tujuan, yang dengan. didik (Sardiman, 2008: 12). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

SIMULASI IPAL MELALUI PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMA NEGERI II SUKOHARJO.

UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA DENGAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

1.1 Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) MENGGUNAKAN SOFTWARE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN MODEL KERJA KELOMPOK DI SMP NEGERI 3 KARANGANYAR

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. meliputi keterampilan mengamati dengan seluruh indera, mengajukan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan tempat yang sangat strategis dalam pembangunan di negara kita

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL NUMBER HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN JARINGAN KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat, dan canggih yang ditunjang oleh kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. masih rendahnya mutu pendidikan di Indonesia.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER ( NHT

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

Skripsi OLEH: REDNO KARTIKASARI K

BAB I PENDAHULUAN. Akibatnya, biologi sebagai proses ilmiah, sikap, dan aplikasi tidak tersentuh dalam

I. PENDAHULUAN. Sistem pendidikan nasional di era globalisasi seperti saat ini menghadapi

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan proses pembelajaran yang baik adalah mengenai hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang kurang diminati atau kalau bisa dihindari oleh sebagian

*Keperluan korespondensi, telp: ,

(TPS) BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 1 TASIKMADU KARANGANYAR 2010/2011

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERPIKIR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam peningkatan kualitas pendidikan yang juga tidak terlepas dari

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

PRATIYAN ISNAENI K

I. PENDAHULUAN. Bab ini akan mengemukakan beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI STRATEGI PETA KONSEP DALAM COOPERATIF LEARNING SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISASI MISKONSEPSI BIOTEKNOLOGI DI SMA NEGERI 8 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. bangsa (para peserta didik) oleh karena itu bagi para pengajar (guru) harus

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) umumnya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

AGUNG SUPRIYANTO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sekitarnya. Pelajaran fisika menarik untuk dipelajari tetapi pada kenyatan siswa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Oleh: ARI SUSANTI NIM: K

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran di sekolah, oleh karena itu

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI MELALUI ACTION LEARNING PADA SISWA KELAS X.6 SMAN 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

BAB I PENDAHULUAN. karakter dari dinamika di abad ke-21 yang merupakan abad informasi. Seiring dengan

*Keperluan korespondensi, telp: ,

BAB I PENDAHULUAN. yang diharapkan. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran matematika. Padahal, dalam kehidupan sehari-hari matematika

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

K UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. istilah yang digunakan dalam skripsi ini akan dijelaskan sebagai berikut:

Desra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu proses dimana induvidu dapat

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING

Vita Ariani Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Erika Eka Santi, M. Si Dosen Universitas Muhammadiyah Ponorogo

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, orang tua, maupun masyarakat, karena pembelajaran matematika di

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MUNGGU TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. penyelesaian masalah bilangan pengertian tersebut terdapat pada Kamus Besar

PENGGUNAAN METODE NHT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT DI SEKOLAH DASAR

IMPLEMENTASI PENDEKATAN QUANTUM LEARNING SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISASI MISKONSEPSI BIOTEKNOLOGI DI SMA NEGERI 8 SURAKARTA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

BAB I PENDAHULUAN. pada model pembelajaran yang di lakukan secara masal dan klasikal, dengan

BAB I PENDAHULUAN. prasarana serta faktor lingkungan. Apabila faktor-faktor tersebut dapat

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi

dengan memberi tekanan dalam proses pembelajaran itu sendiri. Guru harus mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. prestasi belajar siswa dengan berbagai upaya. Salah satu upaya tersebut

Saintifik pada materi himpunan kelas VII Semester Ganjil MTs GUPPI Sumberejo Tahun Pelajaran ?

MINARNI SMA Negeri 1 Ngunut Kab. Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia (SDM), karena sumber daya yang berkualitas

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DISERTAI METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

I. PENDAHULUAN. Bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki kualitas sumber daya

Transkripsi:

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN BERDISKUSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DISERTAI MODUL Skripsi Oleh : SIGIT TRIMULATO K4304045 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

ABSTRAK Sigit Trimulato. UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN BERDISKUSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DISERTAI MODUL. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Oktober 2009. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan diskusi siswa dalam pembelajaran Biologi dengan penerapan metode Numbered Heads Together (NHT) disertai modul pada siswa kelas XA MAN Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran 2008/2009. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilaksanakan dengan observasi, angket, dan wawancara. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X-A semester ganjil MAN Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran 2008/2009. Objek penelitian adalah keaktifan berdiskusi siswa dalam mata pelajaran biologi pada pokok bahasan Protista. Validitas data menggunakan teknik trianggulasi. Analisis data dari hasil penelitian di lapangan diolah dan dianalisis secara deskriptif kualitatif mengacu pada model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pra siklus keaktifan diskusi siswa masih rendah, pada penerapan metode pembelajaran NHT siklus I terjadi peningkatan keaktifan diskusi siswa, namun peningkatannya belum optimal. Peningkatan keaktifan diskusi siswa dapat mencapai optimal pada siklus II.. Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan pembelajaran Numbered Heads Together(NHT) dapat disimpulkan bahwa penggunaan pembelajaran Numbered Heads Together(NHT) dapat meningkatkan keaktifan diskusi siswa dalam pembelajaran Biologi..

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting bagi perkembangan peradaban manusia dalam suatu bangsa. Kemajuan peradaban manusia suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki, oleh karena itu agar bangsa Indonesia saat ini memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, tentunya harus dilakukan suatu usaha untuk meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan. Kenyataan yang terjadi sekarang, sistem pendidikan semakin berkembang sejalan dengan adanya perkembangan jaman. Tuntutan suatu bangsa untuk dapat memiliki sumber daya manusia yang siap menghadapi segala tantangan yang di bawa oleh perkembangan jaman itu secara tidak langsung muncul seiring dengan perkembangan jaman itu sendiri, selain sistem pendidikan itu, konsep pendidikan juga mengalami perubahan dan setiap perubahan akan dapat membawa pengaruh terhadap cara dan sistem penyampaian pembelajaran terutama pendidikan di sekolah. Pendidikan disekolah pada dasarnya merupakan kegiatan pembelajaran yaitu terdapatnya interaksi antara siswa dengan guru. Keberhasilan dalam pendidikan sekolah sangat dipengaruhi oleh proses pembelajaran tersebut. Bidang pendidikan memang menjadi tumpuan harapan bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia untuk menghadapi proses perkembangan jaman yang terjadi disemua aspek kehidupan. Sistem pendidikan di Indonesia masih belum sesuai terhadap tuntutan dunia kerja, baik secara nasional maupun regional. Kondisi seperti ini juga mengindikasikan bahwa daya saing kita secara global masih rendah, padahal tugas utama pendidikan nasional kita ialah melahirkan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang berstandar global. Pendidikan sebagai proses pembelajaran bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi yang ada pada diri siswa secara optimal baik kognitif, afektif maupun psikomotorik. Salah satu masalah pembelajaran di sekolah-sekolah 1

indonesia adalah adanya fakta bahwa guru masih dominan dalam kegiatan pembelajaran hal ini menyebabkan banyak siswa kurang mandiri dalam kegiatan pembelajaran dan hanya bergantung pada guru untuk mendapatkan materi pelajaran. Kenyataan tersebut menyebabkan banyak siswa memiliki kecenderungan menjadi pasif dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu adanya evaluasi dalam kegiatan pembelajaran untuk selanjutnya dilakukan perbaikan dalam kegiatan pembelajaran. Perbaikan pembelajaran antara lain ditempuh melalui perbaikan metode yang digunakan guru dalam mengajar. Penggunaan metode pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam proses pembelajaran itu sendiri. Kenyataan di lapangan banyak dijumpai metode mengajar yang kurang bervariasi dan belum memanfaatkan kemampuan secara maksimal. Penggunan metode pembelajaran yang kurang tepat dapat menyebabkan proses belajar mengajar yang dilaksanakan menjadi tidak efektif dan kurang optimal. Banyaknya metode yang ada, seorang guru dituntut dapat memilih metode yang tepat untuk mengajarkan suatu pokok bahasan tertentu, karena sebenarnya tidak ada metode pembelajaran yang paling baik, setiap metode memiliki spesifikasi masingmasing. Suatu metode pembelajaran tertentu yang efektif jika digunakan untuk mengajarkan topik tertentu, belum tentu metode itu efektif juga digunakan untuk menyampaikan topik lain. Hasil observasi di kelas X-A MAN Gondangrejo Karanganyar tahun ajaran 2008/2009 didapatkan kenyataan bahwa siswa kurang siap saat diberikan pertanyaan oleh guru saat kegiatan belajar mengajar dan sebagian besar siswa yang ditunjuk oleh guru tidak dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru tersebut. Kondisi demikian menyebabkan kegiatan pembelajaran menjadi kurang interaktif. Fakta lain juga menunjukkan bahwa siswa mengalami kejenuhan saat pembelajaran berlangsung, hal ini terjadi ketika kegiatan pembelajaran telah berlangsung cukup lama. Kejenuhan tersebut ditunjukkan oleh siswa yang mulai tidak fokus pada kegiatan pembelajaran, siswa yang tidak fokus ini biasanya tidak siap saat ditunjuk oleh guru. Penyebab kejenuhan yang dialami

siswa tersebut dimungkinkan karena proses pembelajaran yang monoton dan tidak ada variasi metode pembelajaran yang diterapkan saat proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi ditunjukkan bahwa dalam pembelajaran biologi kurang terjadi interaksi antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa, interaksi yang terjadi antara siswa dengan guru hanya sekedar kegiatan guru untuk memfokuskan siswa yang mulai tidak fokus pada kegiatan pembelajaran. Pembelajaran yang berlangsung hanya berjalan satu arah dari guru ke siswa tanpa melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran, siswa kurang mendapat kesempatan untuk menemukan konsep pembelajaran dan hanya bergantung pada guru untuk mendapatkan materi, akibatnya siswa menjadi tidak mandiri. Keadaan kelas yang seperti ini merupakan suatu proses pembelajaran yang tidak baik, karena siswa terlampau pasif dalam kegiatan pembelajaran dan guru terlalu dominan dalam kegiatan pembelajaran. Fakta menunjukkan bahwa proses pembelajaran dikelas X-A MAN Gondangrejo Karanganyar berlangsung kurang baik, seperti telah diketahui diatas bahwa dalam pembelajaran kurang terjalin interaksi dan siswa kurang siap menjawab pertanyaan guru, hal tersebut menunjukkan bahwa peserta didik kurang terlibat secara aktif baik dari segi mental maupun fisik. Proses pembelajaran memiliki arti yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran karena sangat mempengaruhi hasil pembelajaran. Dilihat dari segi proses, pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran, disamping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya pada diri sendiri. Berpijak dari hasil observasi tersebut diatas mengindikasikan bahwa siswa kelas X-A MAN Gondangrejo kurang aktif dalam diskusi kelas dan pembelajaran masih terpusat pada guru. Pembelajaran masih bersifat teacher centered learning dimana guru menjadi sumber utama bagi siswa untuk mendapatkan materi pelajaran Saat proses pembelajaran berlangsung siswa tidak terlibat dalam interaksi sosial dalam pembelajaran. Kondisi ini menyebabkan siswa menjadi individual dan kurang terlatih dalam kerjasama kelompok.

Berdasarkan permasalahan yang muncul di kelas tersebut, perlu ada solusi yang dapat mengubah situasi pembelajaran dari teacher centered learning menjadi student centered learning sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran dan siswa bisa lebih antusias mengikuti pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Maka dalam penelitian ini dipakai metode pembelajaran kooperatif learning Numbered Heads Together (NHT). Alasan pemilihan metode ini karena dengan model NHT lebih banyak melibatkan siswa dalam pembelajaran, siswa dibentuk dalam kelompok dimana tanggung jawab masing-masing anggota kelompok sama dalam memecahkan permasalahan yang ada. Metode NHT termasuk pembelajaran kooperatif. Dalam metode ini, siswa dalam satu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap anggota kelompok diberi nomor, masing-masing kelompok diberikan permasalahan-permasalahan untuk dipecahkan bersama dalam kelompok, kemudian guru memanggil secara acak nomor-nomor tadi, sehingga kesempatan menjawab masing-masing siswa sama. Setiap anak dengan nomor tersebut harus dapat menyampaikan aspirasi dari kelompok mereka masing-masing, sehingga tanggung jawab dari masing-masing anggota kelompok sangat diperlukan dalam metode ini. Setiap apa yang diputuskan dalam kelompok tersebut harus diketahui oleh masing-masing anggota, sehingga saat ada kelompok yang disebut nomernya dapat menyampaikan hasil diskusi kelompoknya. Kesiapan siswa dalam diskusi kelompok sangat diperlukan agar siswa dapat lebih aktif dalam mengikuti diskusi kelompok, maka diperlukan sarana yang dapat menjadikan siswa siap mengikuti kegiatan diskusi, salah satu yang dapat digunakan adalah dengan memberikan modul. Modul merupakan sumber belajar yang relatif baru bagi siswa kelas X MAN Gondangrejo, selama ini siswa menggunakan LKS dan paket biologi sebagai sumber belajar utama, menurut guru hal tersebut dapat menyebabkan minat siswa untuk membaca sumber belajar tersebut kurang, hal ini dimungkinkan karena sumber belajar tersebut dianggap terlalu monoton yang mengakibatkan siswa kurang termotivasi untuk membaca, sehingga ketika pembelajaran berlangsung siswa cenderung pasif karena tidak memiliki bahan untuk didiskusikan. Dengan adanya modul sebagai sumber belajar

yang relatif baru bagi siswa di kelas X MAN Gondangrejo, diharapkan siswa bisa lebih termotivasi untuk membaca sehingga siswa memiliki bahan untuk dikomunikasikan pada anggota kelompok yang lain saat diadakan diskusi, sehingga diskusi kelompok dapat berjalan dengan baik dan masing-masing anggota kelompok dapat berperan aktif dalam menyelesaikan permasalahanpermasalahan yang diberikan. Modul diberikan sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung agar siswa mendapatkan kesempatan untuk belajar menurut cara dan kecepatan yang sesuai dengan kemampuan pemahaman masing-masing siswa. Berdasarkan latar belakang masalah yang dihadapi, maka dilaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Dalam penelitian ini digunakan metode belajar NHT disertai modul, diharapkan pembelajaran dengan metode NHT disertai modul dapat meningkatkan keaktifan diskusi siswa dalam pembelajaran biologi. Melalui metode NHT ini siswa dilatih untuk bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan guru pada saat pelajaran berlangsung. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penggunaan metode NHT diatas diujicobakan untuk mengetahui peningkatan keaktifan diskusi siswa pada siswa kelas X MAN Gondangrejo Karanganyar dalam suatu penelitian dengan judul UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN BERDISKUSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DISERTAI MODUL B. Perumusan Masalah Apakah pembelajaran biologi dengan menggunakan metode NHT disertai modul dapat meningkatkan keaktifan berdiskusi siswa dalam pembelajaran biologi kelas X-A MAN Gondangrejo Karanganyar? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah tersebut diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : Untuk meningkatkan keaktifan diskusi siswa dalam pembelajaran Biologi dengan penerapan metode Numbered Heads Together (NHT) disertai modul.

D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Memberikan masukan bagi guru mengenai manfaat metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) disertai modul dalam meningkatkan keaktifan berdiskusi siswa dalam pembelajaran biologi. 2. Sumbangan dalam rangka perbaikan pembelajaran dan peningkatan mutu pembelajaran, khususnya mata pelajaran biologi.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan pembelajaran Numbered Heads Together(NHT) dapat disimpulkan bahwa penggunaan pembelajaran Numbered Heads Together(NHT) dapat meningkatkan keaktifan diskusi siswa dalam pembelajaran Biologi. B. IMPLIKASI 1. Implikasi Teoretis Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar referensi dan pengembangan penelitian lebih lanjut mengenai upaya meningkatkan peningkatan keaktifan diskusi siswa dalam pembelajaran di MAN Gondangrejo Karanganyar. 2. Implikasi Praktis Hasil penelitian ini secara praktis dapat dijadikan alternatif bagi guru dan sekolah untuk memilih model pembelajaran yang lebih dapat meningkatkan keaktifan diskusi siswa terhadap materi pelajaran yang belum dipahaminya ataupun keingintahuannya lebih lanjut dalam pembelajaran dan dapat juga digunakan untuk mengadakan upaya bersama antara guru, siswa serta penyelenggara pembelajaran agar dapat membantu siswa dalam meningkatkan pencapaian kompetensi sains Biologi secara maksimal. C. SARAN Beberapa saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan adalah: 1. Untuk mencapai kualitas proses pembelajaran dan kualitas hasil belajar yang baik dalam pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran Numbered Heads Together(NHT) diperlukan persiapan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan hakikat Numbered Heads Together(NHT) dan diperlukan

pemilihan materi yang sesuai dengan pembelajaran Numbered Heads Together(NHT). 2. Bagi pihak lain yang ingin menerapkan perangkat pembelajaran yang telah dilakukan, sedapat mungkin terlebih dahulu dianalisis kembali untuk disesuaikan penerapannya, terutama dalam hal alokasi waktu dan materi pembelajaran yang akan diberikan. 3. Pelaksanaan pembelajaran NHT hendaknya benar-benar menekankan pada aktivitas siswa dalam belajar, sehingga pemahaman materi yang diharapkan dapat tercapai secara maksimal. Semoga hasil penelitian ini dapat dilanjutkan oleh peneliti lain dengan penelitian yang lebih mendalam serta dapat memberikan manfaat dan sumbangan pemikiran bagi para pendidik.