Lampiran III.1 Peraturan Bupati Bungo Nomor 20 Tahun 2014 Tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bungo KEBIJAKAN AKUNTANSI PENDAPATAN I. PENDAHULUAN I.1. Tujuan 1. Tujuan kebijakan akuntansi pendapatan adalah untuk mengatur perlakuan akuntansi pendapatan informasi relevan lainnya. 2. Akuntansi pendapatan disusun untuk memenuhi tujuan akuntabilitas sesuai ketentuan peraturan perung-ungan untuk keperluan pengendalian bagi manajemen Pemerintah Daerah. 3. Perbandingan antara anggaran realisasi pendapatan menunjukkan tingkat ketercapaian target-target yang telah disepakati antara Pemerintah Daerah bersama DPRD sesuai dengan peraturan perung-ungan. I.2. Ruang Lingkup 1. Pernyataan kebijakan akuntansi ini berlaku untuk entitas akuntansi/pelaporan Pemerintah Daerah yang memperoleh anggaran berdasarkan APBD, tidak termasuk perusahaan daerah BLUD. 2. Kebijakan akuntansi ini diterapkan dalam Akuntansi Pendapatan-LO yang disusun disajikan dengan menggunakan akuntansi berbasis akrual penyajian Laporan Operasional. 3. Kebijakan ini diterapkan dalam Akuntansi Pendapatan-LRA yang disusun disajikan dengan menggunakan akuntansi berbasis kas dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran. 4. Perlakuan akuntansi pendapatan mencakup definisi, pengakuan, pengukuran, penyajian/pengungkapan. II. DEFINISI Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, terdapat 2 istilah pendapatan yakni Pendapatan-LO Pendapatan-LRA. II.1. Pendapatan-LO 1. Pendapatan-LO adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan tidak perlu dibayar kembali. 1. Ekuitas....2 1
2. Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset kewajiban pemerintah. II.2. Pendapatan-LRA 1. Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah. 2. Rekening Kas Umum Daerah adalah rekening tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh bupati untuk menampung seluruh penerimaan daerah membayar seluruh pengeluaran daerah pada bank yang ditetapkan. 3. Saldo Anggaran Lebih adalah gunggungan saldo yang berasal dari akumulasi SiLPA/SiKPA tahun-tahun anggaran sebelumnya tahun berjalan serta penyesuaian lain yang diperkenankan. III. PENGAKUAN III.1. Pendapatan-LO 1. Pendapatan-LO menggunakan basis akrual, diakui pada saat : 1) Timbulnya hak atas pendapatan (earned); atau 2) Pendapatan direalisasi yaitu aliran masuk sumber daya ekonomi (realized). 2. Pengakuan pendapatan-lo pada Pemerintah Daerah dilakukan bersamaan dengan penerimaan kas selama periode berjalan, kecuali perlakuan pada saat penyusunan laporan keuangan dengan melakukan penyesuaian, dengan alasan : 1) Tidak terdapat perbedaan waktu yang signifikan antara penetapan hak pendapatan daerah penerimaan kas; 2) Ketidakpastian penerimaan kas relatif tinggi; 3) Dokumen timbulnya hak sulit, tidak diperoleh atau tidak diterbitkan, misalnya pendapatan atas jasa giro; 4) Sebagian pendapatan menggunakan sistem self assement dimana tidak ada dokumen penetapan (dibayarkan secara tunai tanpa penetapan); 5) Sistem atau administrasi piutang termasuk aging schedule piutang harus memadai, hal ini terkait dengan penyesuaian di awal akhir tahun. Apabila sistem administrasi tersebut tidak memadai, tidak diperkenankan untuk mengakui hak bersamaan dengan penerimaan kas, karena ada risiko Pemerintah Daerah tidak mengakui aya piutang di akhir tahun. 3. Dalam hal ba layanan umum daerah, pendapatan diakui dengan mengacu pada peraturan perungan yang mengatur akuntansi ba layanan umum daerah. 4. Pengakuan Pendapatan-LO dibagi menjadi dua yaitu: 1) Pendapatan-LO diakui bersamaan dengan penerimaan kas selama tahun berjalan (1) Pendapatan-LO....3 2
(1) Pendapatan-LO diakui bersamaan dengan penerimaan kas dilakukan apabila dalam hal proses transaksi pendapatan daerah tidak terjadi perbedaan waktu antara penetapan hak pendapatan daerah penerimaan kas daerah, atau pada saat diterimanya kas/aset nonkas yang menjadi hak pemerintah daerah tanpa lebih dulu aya penetapan. (2) Dengan demikian, Pendapatan-LO diakui pada saat kas diterima baik disertai maupun tidak disertai dokumen penetapan. 2) Pendapatan-LO diakui pada saat penyusunan laporan keuangan (1) Pendapatan-LO diakui sebelum penerimaan kas Pendapatan-LO diakui sebelum penerimaan kas dilakukan apabila terdapat penetapan hak pendapatan daerah (misalnya SKP-D/SKRD yang diterbitkan dengan metode official assesment seperti Perpres/PMK/Penetapan Lainnya dimana hingga akhir tahun belum dilakukan pembayaran oleh pihak ketiga atau belum diterima oleh pemerintah daerah. Hal ini merupakan tagihan (piutang) bagi pemerintah daerah utang bagi wajib bayar atau pihak yang menerbitkan penetapan. (2) Pendapatan-LO diakui setelah penerimaan kas Apabila dalam hal proses transaksi pendapatan daerah terjadi perbedaan antara jumlah kas yang diterima dibandingkan barang/jasa yang belum seluruhnya diserahkan oleh pemerintah daerah kepada pihak lain, atau kas telah diterima terlebih dahulu. Atas Pendapatan-LO yang telah diakui saat kas diterima dilakukan penyesuaian dengan pasangan akun pendapatan diterima dimuka. 5. Dengan memperhatikan sumber, sifat prosedur penerimaan pendapatan, maka pengakuan pendapatan dapat diklasifkasikan ke dalam beberapa alternatif : 1) Ketika pendapatan didahului dengan aya penetapan terlebih dahulu, dimana dalam penetapan tersebut terdapat jumlah uang yang harus diserahkan kepada Pemerintah Daerah, pendapatan ini diakui ketika dokumen penetapan tersebut telah disahkan. 2) Terhadap pendapatan pajak yang didahului dengan penghitungan sendiri oleh wajib pajak (self assessment) dilanjutkan dengan pembayaran oleh wajib pajak berdasarkan perhitungan tersebut. Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan terhadap nilai pajak yang dibayar apakah sudah sesuai, kurang atau lebih bayar untuk kemudian dilakukan penetapan. Pendapatan ini diakui pada pendapatan LO, apabila pada saat pemeriksaan ditemukan kurang bayar maka akan diterbitkan surat ketetapan kurang bayar yang akan dijadikan dasar pengakuan pendapatan LO. Segkan apabila dalam pemeriksaan ditemukan lebih bayar pajak maka akan diterbitkan surat ketetapan lebih bayar yang akan dijadikan pengurang pendapatan LO. 3) Terkait pendapatan pajak yang pembayarannya dilakukan di muka oleh wajib pajak untuk memenuhi kewajiban selama beberapa periode ke depan, pendapatan diakui ketika periode yang bersangkutan telah terlalui. 4) Terkait....4 3
4) Terkait pendapatan pajak yang didahului dengan penghitungan sendiri oleh wajib pajak (self assessment) pembayarannya diterima di muka untuk memenuhi kewajiban selama beberapa periode ke depan. Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan terhadap nilai pajak yang dibayar apakah sudah sesuai, kurang atau lebih bayar, untuk selanjutnya dilakukan penetapan. Pendapatan diakui setelah diterbitkan penetapan berupa Surat Ketetapan atas pendapatan terkait. 5) Terhadap pendapatan yang tidak perlu ada penetapan terlebih dahulu, pengakuan dilakukan pada saat pembayaran telah diterima oleh Pemerintah Daerah. III.2. Pendapatan-LRA 1. Pendapatan-LRA menggunakan basis kas. 2. Pendapatan-LRA diakui pada saat : 1) Kas atas pendapatan tersebut telah diterima di RKUD; 2) Kas atas pendapatan tersebut telah diterima oleh Bendahara Penerimaan hingga tanggal pelaporan belum disetorkan ke RKUD, dengan ketentuan Bendahara Penerimaan tersebut merupakan bagian dari BUD; 3) Kas atas pendapatan tersebut telah diterima SKPD digunakan langsung tanpa disetor ke RKUD, dengan syarat entitas penerima wajib melaporkannya kepada BUD; 4) Kas atas pendapatan yang berasal dari hibah langsung dalam/luar negeri yang digunakan untuk menai pengeluaran entitas telah diterima, dengan syarat entitas penerima wajib melaporkannya kepada BUD; atau 5) Kas atas pendapatan yang diterima entitas lain di luar entitas Pemerintah Daerah berdasarkan otoritas yang diberikan oleh BUD, BUD mengakuinya sebagai pendapatan. 3. Dengan memperhatikan sumber, sifat prosedur penerimaan pendapatan maka pengakuan pendapatan dapat diklasifkasikan ke dalam beberapa alternatif : 1) Pengakuan pendapatan ketika pendapatan didahului dengan aya penetapan terlebih dahulu, dimana dalam penetapan tersebut terdapat jumlah uang yang harus diserahkan kepada pemerintah daerah. Pendapatan ini diakui ketika pembayaran telah dilakukan. 2) Terhadap pendapatan pajak yang didahului dengan penghitungan sendiri oleh wajib pajak (self assessment) dilanjutkan dengan pembayaran oleh wajib pajak berdasarkan perhitungan tersebut. Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan terhadap nilai pajak yang dibayar apakah sudah sesuai, kurang atau lebih bayar untuk kemudian dilakukan penetapan. Pendapatan ini diakui ketika wajib pajak melakukan pembayaran pajak. 3) Terkait pendapatan pajak yang pembayarannya dilakukan di muka oleh wajib pajak untuk memenuhi kewajiban selama beberapa periode ke depan, pendapatan diakui pada saat uang telah diterima. 4) Terkait....5 4
4) Terkait pendapatan pajak yang didahului dengan penghitungan sendiri oleh wajib pajak (self assessment) pembayarannya diterima di muka untuk memenuhi kewajiban selama beberapa periode ke depan. Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan terhadap nilai pajak yang dibayar apakah sudah sesuai, kurang atau lebih bayar, untuk selanjutnya dilakukan penetapan. Pendapatan diakui ketika diterima pembayaran oleh Pemerintah Daerah. 5) Terhadap pendapatan yang tidak perlu ada penetapan terlebih dahulu, pengakuan dilakukan pada saat pembayaran telah diterima oleh Pemerintah Daerah. 4. Transaksi pendapatan dalam bentuk barang/jasa tidak dilaporkan sebagai pendapatan melainkan dilaporkan dalam Neraca CaLK. Contoh transaksi berwujud barang/jasa adalah hibah dalam wujud barang, barang rampasan. Biaya-biaya yang muncul dalam rangka transaksi pendapatan berbentuk barang/jasa tersebut dikapitalisasi ke dalam nilai perolehan barang/jasa yang diperoleh. IV. PENGUKURAN IV.1. Pendapatan-LO 1. Pengukuran pendapatan dilakukan dengan menggunakan mata uang Rupiah. 2. Pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan pendapatan bruto, tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). 3. Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan-lo bruto (biaya) bersifat variabel terhadap pendapatan dimaksud tidak dapat diestimasi terlebih dahulu dikarenakan proses belum selesai, maka asas bruto dapat dikecualikan. 4. Pendapatan dalam mata uang asing dikonversi ke mata uang Rupiah, diukur dicatat pada tanggal transaksi menggunakan kurs tengah Bank Indonesia. IV.2. Pendapatan-LRA 1. Pengukuran pendapatan dilakukan dengan menggunakan mata uang Rupiah. 2. Pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan pendapatan bruto, tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). 3. Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan-lra bruto (biaya) bersifat variabel terhadap pendapatan dimaksud tidak dapat dianggarkan terlebih dahulu dikarenakan proses belum selesai, maka asas bruto dapat dikecualikan. 4. Pendapatan dalam mata uang asing dikonversi ke mata uang Rupiah, diukur dicatat pada tanggal transaksi menggunakan kurs tengah Bank Indonesia. V. PENYAJIAN....6 5
V. PENYAJIAN/PENGUNGKAPAN V.1. Pendapatan-LO 1. Pendapatan-LO disajikan dalam Laporan Operasional (LO) sesuai dengan klasifikasi dalam BAS. Rincian dari Pendapatan dijelaskan dalam CaLK sesuai dengan klasifikasi sumber pendapatan. 2. Hal-hal yang harus diungkapkan dalam CaLK terkait dengan Pendapatan-LO adalah sebagai berikut : 1) penerimaan Pendapatan-LO tahun berkenaan setelah tanggal berakhirnya tahun 2) penjelasan mengenai Pendapatan-LO yang pada tahun pelaporan yang bersangkutan terjadi hal-hal yang bersifat khusus. V.2. Pendapatan-LRA 1. Pendapatan-LRA disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dengan basis kas sesuai dengan klasifikasi dalam BAS. 2. Hal-hal yang harus diungkapkan dalam CaLK terkait dengan Pendapatan-LRA adalah sebagai berikut : 1) penerimaan pendapatan tahun berkenaan setelah tanggal berakhirnya tahun 2) penjelasan mengenai pendapatan yang pada tahun pelaporan yang bersangkutan terjadi hal-hal yang bersifat khusus. BUPATI BUNGO, dto H. SUDIRMAN ZAINI Pendapatan-LO adalah sebagai berikut : 6
1) penerimaan Pendapatan-LO tahun berkenaan setelah tanggal berakhirnya tahun 2) penjelasan mengenai Pendapatan-LO yang pada tahun pelaporan yang bersangkutan terjadi hal-hal yang bersifat khusus. V.2. Pendapatan-LRA 1.atan-LRA disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dengan basis kas sesuai dengan klasifikasi dalam BAS. 2. Hal-hal yang harus diungkapkan dalam CaLK terkait dengan Pendapatan-LRA adalah sebagai berikut : 1) penerimaan pendapatan tahun berkenaan setelah tanggal berakhirnya tahun 2) penjelasan mengenai pendapatan yang pada tahun pelaporan yang bersangkutan terjadi hal-hal yang bersifat khusus. BUPATI BUNGO, 7