TINJAUAN EKONOMIS ALIH FUNGSI KAPAL FERI PENYEBERANGAN SURABAYA - MADURA SEBAGAI KAPAL PARIWISATA

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN EKONOMIS ALIH FUNGSI KAPAL FERI PENYEBRANGAN SURABAYA-MADURA SEBAGAI KAPAL PARIWISATA

PROPOSAL TUGAS AKHIR

IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ini tentu akan meningkatkan resiko dari industri pertambangan.

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.3 Tujuan dan Manfaat 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Benefit Cost Ratio (BCR) 1.2 Identifikasi Masalah

ALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN MUTIARA ALAM REGENCY KABUPATEN TULUNGAGUNG NASKAH TERPUBLIKASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN DERMAGA PENYEBERANGAN DI SEJANGKUNG KABUPATEN SAMBAS DITINJAU DARI ASPEK FINASIAL ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat. PT Trikarya Idea Sakti selaku Developer telah

EVALUASI INVESTASI ANGKUTAN KOTA TRAYEK ST HALL - SARIJADI

Study Kelayakan Pengoperasiaan KMP Sumut I Rute Simanindo-Tigaras

Investasi salah satu kebutuhan pokok di pusat layanan kesehatan meliputi pengadaan: Sarana fisik Alat medik Alat non medik Sumber daya manusia

VIII. ANALISIS FINANSIAL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

III. METODE PENELITIAN

ANALISA EKONOMI PROYEK PADA PEMBANGUNAN PALANGKA RAYA MALL. Rida Respati Program Studi Teknik Sipil UM Palangka Raya ABSTRAK

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV METODE PENELITIAN. dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yaitu

Analisa Kelayakan Teknis dan Finansial pada Proyek Apartemen Dian Regency Surabaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA

ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET. Nama : SUKMIATI NPM : Kelas : 3 EB 18

Analisis usaha alat tangkap gillnet di pandan Kabupaten Tapanuli 28. Tengah Sumatera Utara

5.3 Keragaan Ekonomi Usaha Penangkapan Udang Net Present Value (NPV)

Metode Penilaian Investasi

PENDAHULUAN PRESENTASI TUGAS AKHIR 2

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pada AHASS Pasirkaliki Motor yang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan

Materi 7 Metode Penilaian Investasi

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI USAHA PERSEWAAN CRAWLER TRACTOR DI KOTA Y. Pingkan Ane Kristy Pratasis ABSTRAK

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

PEMILIHAN ALTERNATIF POTENSI SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH DAS BRANTAS UNTUK DIKEMBANGKAN MENJADI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Studi Pendahuluan. Rumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Pengumpulan Data. Analisis Data

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI

III. METODE PENELITIAN

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

usaha dari segi keuntungan. Analisis finansial dilakukan dengan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

ANALISIS DAMPAK PENGOPERASIAN JEMBATAN SELAT SUNDA

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

ABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis.

IV. METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

EVALUASI INVESTASI PADA PT. IMAN SERTA SEMINAR PENULISAN ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. a. Meningkatkan pelayanan transportasi laut nasional. c. Meningkatkan pembinaan pengusahaan transportasi laut

Dwisetiono. Keywords: Investment, Net Present Value, Break Event Point, Interest Rate of Return.

III. METODOLOGI PENELITIAN

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA COUNTER CULTURE. Nama : Imashita Dwi Anjani NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Susilowati Dyah K,SE.

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

Angkutan Jalan a) Jaringan Pelayanan Angkutan Jalan

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PADA SHOWROOM MOBIL SECOND DI LIMO MOTOR. : Muchamad Fatoni NPM : Pembimbing : Ir. Agus Sulaksono.MMSi,.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) 1

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return.

Cost-Benefit Analysis (CBA) Kusnawi, S.Kom, M.Eng

ANALISA KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIAL ASPHALT MIXING PLANT (Studi Kasus PT. Karya Maju Utama Barabai (HST))

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE.

worth, disingkat EUAW), atau jumlah ekivalent kapital

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

TESIS STUDI KELAYAKAN PENYEBERANGAN LAUT KENDARAAN ANGKUTAN BARANG ANTARA PELABUHAN JANGKAR SITUBONDO-PELABUHAN LEMBAR LOMBOK NTB

PENERAPAN METODE FINITE COVERING UNTUK PENUGASAN KAPAL PENYEBERANGAN (FERI) UJUNG-KAMAL. Abstrak

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RUMAH KOST WISMA YULIA. Irma Yulia Dewi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Indonesia

IV. METODE PENELITIAN

ABSTRAKSI. Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN EKONOMI TERHADAP PELABUHAN SUMBA TENGAH

ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL PASURUAN

IX. INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI

I-1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebutuhan akan transportasi timbul dari kebutuhan manusia. Transportasi

PERBANDINGAN BIAYA MANFAAT PEMBANGUNAN GEDUNG PERTEMUAN UMUM KUALA KAPUAS KALIMANTAN TENGAH

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM :

Transkripsi:

TINJAUAN EKONOMIS ALIH FUNGSI KAPAL FERI PENYEBERANGAN SURABAYA - MADURA SEBAGAI KAPAL PARIWISATA Agung Laksana Y A H 1, Indra Taufiqi R I B 2, Bambang Teguh Setiawan 3, Gaguk Suhardjito 4, 1,2,3,4 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya ABSTRAK Fasilitas transportasi dan akomodasi yang dimiliki PT. ASDP ada barmacam macam salah satunya adalah kapal penyebrangan atau kapal feri. Tetapi saat ini sehubungan dangan telah beroperasinya jembatan Suramadu keberadaan kapal feri sebagai kapal penyeberangan Surabaya Madura tidak lagi utama. Oleh karena itu, timbul satu ide untuk mengalihfungsikan kapal feri penyeberangan Surabaya Madura menjadi kapal pariwisata. Rute kapal wisata ini adalah wialayah sekitar jembatan Suramadu di karenakan view pemandangan di sekitar jembatan Suramadu menarik untuk di nikmati. Konsep keseluruhan dari tinjauan ekonomis ini adalah perhitungan biaya redesain kapal feri menjadi kapal pariwisata. Biaya tersebut meliputi biaya plat baja untuk bangunan atas, biaya materual kaca, material kayu, biaya peralatan dan biaya tenaga kerja. Dan juga perhitungan keuntungan kapal feri sebelum dan sesudah diredesain. Termasuk juga perhitungan nilai ekonomis yang meliputi perhitungan Net Present Value atau nilai investasi. Internal Rate of Return yaitu menghitung suku bunga pengembalian dan Payback Period yaitu menghitung pembayaran kembali. Dari hasil perhitungan dan perencanaan maka didapat biaya operasional sebelum redesain sebesar Rp 27.420.434,00 dan biaya operasional sesudah redesain sebesar Rp 97.019.200,00. Jadi ada tambahan biaya operasional Rp 69.598.766,00. Pemasukan sebelum redesain Rp 209.195.155,00 dan Pemasukan sesudah redesain Rp 210.000.000,00 Jadi ada tambahan pemasukan sebesar Rp 804.845,00. Sehingga besarnya selisih pendapatan bersih kapal sesudah dan sebelum di redesain sebesar Rp 68.793.321,00. kapal feri penyebrangan Surabaya-Madura menjadi kapal pariwisata tidak bisa di laksanakan atau tidak layak mengingat biaya operasional yang lebih besar dan pemasukan yang hampir sama dengan kapal feri penyebrangan. Kata kunci : Transportasi,PT ASDP,Suramadu,Alih fungsi. NOMENKLATUR Feri : Kapal Motor Penyeberangan. ASDP : Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan. NPV : Net Present Value. IRR : Internal Rate Of Return. 1. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. a. Sehubungan dengan telah beroprasinya jembatan Suramadu maka harus di adakan pemberdayaan kapal feri agar keberadaannya masih tetap ada. Berdasarkan survei di lokasi, Selasa (19/7/2009), jumlah kendaraan yang menyeberang menggunakan kapal feri ke Madura jauh menurun dari biasanya. Sebelum jembatan Suramadu dioperasikan, pelabuhan ini selalu ramai dipadati kendaraan roda dua dan empat serta penumpang pejalan kaki. Kapal yang masuk ke pelabuhan dari arah Surabaya juga cenderung kosong. Namun kapal feri yang datang dari Madura ke Tanjung Perak Surabaya terlihat masih dipenuhi penumpang. b. Mulai dari pintu masuk menuju ke arah kapal, kini tidak terlihat lagi antrean kendaraan seperti biasanya. Kapal feri pun terlihat hanya sedikit yang beroperasi. Biasanya setiap 15 menit sekali, feri berangkat dari pelabuhan, Kini keberangkatannya bisa mencapai 20-30 menit sekali. Pasca Jembatan Suramadu selesai 12 Juni 2009 dan resmi dioperasikan, hanya 8 unit KAPAL- Vol. 10, No.2 Juni 2013 72

kapal feri saja yang beroperasi. Hal ini terjadi akibat bakal adanya penurunan jumlah penumpang dengan beralih menggunakan jembatan Suramadu. Oleh karena itu timbul satu ide dengan mengadakan tinjauan ekonomis pengalih fungsian kapal feri penyeberangan Surabaya Madura menjadi kapal pariwisata untuk pemberdayaan kapal feri. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN. Berdasarkan pada permasalahan yang ada, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah menghitung tingkat kelayakan alih fungsi kapal feri sebagai kapal pariwisata di daerah selat Madura. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah 1. Meningkatkan produktivitas perusahaan penyeberangan. 2. Mencegah terjadinya kerugian perusahaan penyeberangan akibat telah beroperasinya jembatan Suramadu dengan meredesain kapal feri penyeberangan Surabaya Madura sebagai kapal pariwisata. 2. TINJAUAN PUSTAKA. Berikutnya akan dibahas mengenai konsep biaya yang akan digunakan dalam pengolahan perencanaan biaya. Kemudian tentang Capital Recovery untuk pembalikan modal investasi untuk mendapatkan pendapatan yang cukup untuk menutupi modal. a. Dasar Teori. b. Konsep biaya. * Biaya Jasa Angkutan. * Biaya Operasional. # Biaya tetap tahunan ( annual fixed Cost) # Biaya variabel tahunan ( annual variable cost ). # Perhitungan Pembalikan Modal (Capital Recovery). c. Pembuatan Kalkulasi Biaya # Perhitungan Biaya Material. # Perhitungan Jam Orang # Perhitungan Biaya Peralatan d. Analisa manfaat biaya.. e. Dasar Pengertian Ekonomi Teknik 3. METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini meliputi pengamatan awal, studi pustaka, pengumpulan data, penerapan model analitis perencanaan redesain, perhitungan level produksi optimum, perancangan model simulasi, menjalankan model simulasi, verifikasi dan validasi, serta pengaturan kapasitas. 1. Biaya tenaga kerja 2. Biaya material 3. Biaya peralatan Survey lapangan Gambar 1. Diagram alir metodologi penelitian 4. HASIL PENELITIAN. Mulai Studi literatur Data biaya redesain kapal ferry Data non biaya : 1. Wisatawan dari Dinas Pariwisata. 2. Penumpang ferry dari PT ASDP. 3. Informasi dari Syahbandar. 4. Rancangan interior kapal. 1. Biaya bahan bakar 2. Biaya pelumas Menghitung aktivitas kapal setelah menjadi kapal pariwisata : 1. Biaya perawatan 2. Biaya overhead Analisa ekonomi membandingkan anggaran operasional kapal ferry dengan kapal pariwisata Kesimpulan Selesai Gambar 2 Gambar 3D bangunan kapal fery setelah diredesain KAPAL- Vol. 10, No.2 Juni 2013 73

Tabel 1.Biaya total redesain bangunan atas No Item Kebutuhan Harga @ Rp Total Rp 1 Pelat Baja 0.55 31.200.000 17.160.000 2 Kaca 61.7 80.000 4.936.000 3 Kayu 14.5 4.200.000 60.900.000 4 Kursi 29.860.000 Gambar 3 Gambar RU kapal fery setelah diredesain 5 Meja 14.400.000 6 Toilet 4 3.604.240 14.416.960 7 Tenaga Kerja 15.300.000 8 Peralatan 425.600 Total 157.398.560 Gambar 4 Gambar 3D bangunan atas kapal setelah diredesain Gambar 5 Gambar RU bangunan atas kapal setelah diredesain Perhitungan Besarnya Pemasukan Perhitungan besarnya pemasukan ini menggunakan asumsi yang didasarkan dari pendapatan kapal sebelum diredesain. o Kapal sebelum diredesain Dari data hasil survey pendapatan tiap bulan kapal fery sebesar Rp 209.195.156,00 untuk 31 trip pelayanan penyeberangan. o Kapal setelah diredesain. Dari hasil perencanaan, Kapal beroperasi selama 6 jam, 8 trip selama satu bulan dengan radius pelayaran sejauh 97,5 mil Surabaya-Lamongan dan melewati bawah jembatan Suramadu, Dari data tersebut maka di harapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan dalam maupun luar negeri. Dengan menyajikan kemewahan yang hampir setara dengan kapal pesiar maka kami mematok tiket kapal sebesar Rp 250.000 per orang. Jadi besarnya pemasukan tiap trip yaitu 105 penumpang dengan asumsi itu adalah penumpang minimal yang akan di angkut oleh kapal. Ada tiga kemungkinan keadaan kapal : 1. Keadaan sepi (akhir bulan) 105 Penumpang. 2. Keadaan sedang (hari-hari libur) 150 penumpang 3. Keadaan ramai ( acara ulang tahun,pernikahan,dll) 210 penumpang Dalam memperhitungkan keuntungan pendapatan maka yang di ambil adalah jumlah KAPAL- Vol. 10, No.2 Juni 2013 74

penumpang minimum yaitu pada keadaan sepi 105 penumpang. Dan perhitungannya yaitu sebesar 105 x 250.000 = Rp 26.250.000,00. Sehingga pemasukan minimum tiap bulan Rp 26.250.000,00 x 8 = Rp 210.000.000,00. 1. MENGHITUNG NET PRESENT VALUE. Diagram Cashflow : Tabel 2. Perhitungan biaya operasional Sebelum Sesudah No No 1 2 3 Item Bahan Bakar Minyak Pelumas Biaya Perawatan Biaya (Rp) Biaya (Rp) 21.483.000 69.642.200 3.720.000 23.877.000 2.000.000 3.500.000 Total 27.220.000 97.019.200 Tabel 3 Perhitungan pendapatan Item Sebelum Biaya (Rp) Sesudah Biaya (Rp) 1 Pendapatan 209.195.155 210.000.000 2 Biaya Operasional 27.220.000 97.019.200 Pendapatan Bersih 181.774.155 112.980.800 NPV = - 157.398.560 + 36.496.350 (P/F, i, 1) + 36.496.350 (P/F, i, 2) + 36.496.350 (P/F, i, 3) + 36.496.350 (P/F, i, 4) + 36.496.350 (P/F, i, 5) NPV = - 157.398.560 + 36.496.350 (0.9904) + 36.496.350 (0.9808) + 36.496.350 (0.9712) + 36.496.350 (0.9616) + 36.496.350 (0.952) NPV = + 19.827.715 2. INTERNAL RATE OF RETURN. Perhitungan Nilai Ekonomis Dalam perhitungan nilai ekonomis redesain kapal ferry ini menggunakan asumsi bahwa besarnya suku bunga bank = i = 12% pertahun dimana apabila dalam perhitungan ini menggunakan data perbulan sehinggga suku bunga bank yang digunakan yaitu 12% / 12 yaitu sebesar 1%. Nilai investasi untuk membangun kapal pariwisata ini adalah Rp 157.398.560,00 karena prinsip keuangan, satu dolar saat ini bernilai lebih dari satu dolar besok. Maka dengan harapan nilai investasi tersebut dapat menjadi Rp 200.000.000,00 untuk lima tahun yang akan datang. IRR = 9% + 0,4364% = 9,0364% 3. PAYBACK PERIOD. Payback period terletak antara tahun ke-empat dengan tahun ke-lima, Maka dari hasil interpolasi payback period terjadi pada tahun ke 4,4293 = tahun ke-4. KAPAL- Vol. 10, No.2 Juni 2013 75

Break even terjadi pada tahun 0,4293 setelah tahun ke 4. Total waktu yang diperlukan untuk break even adalah 4,4293 tahun. Tahun NPV Keterangan 0-157.398.560 1-121.252.575 2-85.456.955 3-50.011.700 4-14.916.810 5 + 19.827.715 sudah 5. KESIMPULAN DAN SARAN. KESIMPULAN Berdasarkan pada analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Besarnya biaya yang digunakan untuk meredesain bangunan atas kapal fery penyebrangan Surabaya-Madura menjadi kapal pariwisata yaitu sebesar Rp 157.398.560,00 2. Dari hasil perhitungan dan perencanaan maka didapat : Tambahan biaya operasional Rp 69.598.800,00 dimana biaya operasional sebelum redesain sebesar Rp 27.220.000,00 dan sesudah redesain sebesar Rp 97.019.200,00 Tambahan pemasukan sebesar Rp 804.845,00 dimana pemasukan sebelum redesain Rp 209.195.155,00 dan sesudah redesain Rp 210.000.000,00. Sehingga besarnya selisih pendapatan bersih kapal sesudah dan sebelum di redesain sebesar Rp 68.793.321,00 3. Dari hasil data diatas maka redesain kapal fery penyebrangan Surabaya-Madura menjadi kapal pariwisata tidak biasa di laksanakan mengingat biaya operasional yang lebih banyak daripada kapal fery penyebrangan. Dan pendapatan setiap bulannya tidak jauh lebih banyak daripada kapal fery penyebrangan hanya selisih Rp 804.845,00 dengan perencanaan rata-rata tiket masuk sebesar Rp 250.000,00 untuk tiap trip. 4. Dari data perhitungan maka dengan asumsi bahwa semua investasi pinjam di bank dengan suku bunga bank sebesar 9.6% maka investasi dapat kembali setelah 5 Tahun kemudian. SARAN Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah diuraikan, maka selanjutnya peneliti mengajukan saran yang diharapkan akan memberikan manfaat dan konstribusi bagi pengusaha kapal penyebrangan agar dapat meningkatkan terus keuntungan pada kapal feri penyeberangan daripada kapal pariwisata, Di karenakan pada kapal periwisata biaya operasionalnya akan membengkak yang akan membuat perusahan mengalami kerugian nantinya. Harga tiket kapal pariwisata yang mahal ini bisa kami siasati dengan di turunkan tapi dengan asumsi bahwa pelayanan pada kapal pariwisata tersebut di kurangi dan tidak semewah yang kami rencanakan. Misalkan dalam kapal pariwisata ini kami memakai kapasitas tempat duduk 105 penumpang yang ada di dek utama kapal. Kami biasa tambah menjadi 250 tempat duduk penumpang di dek atas dengan catatan tempat duduk yang kami pakai bukan dari sofa melainkan dari serat fiber biasa. Kami juga akan menambah trip pelayaran menjadi 30 trip setiap bulan. Dan rute pelayaran kami kurangi yang sebelumnya Surabaya-Lamongan menjadi Surabaya-Gresik. Mengingat biaya operasional yang tidak begitu banyak. Dan pada deck bawah bisa dipakai untuk parkir Bus Pariwisata dan KAPAL- Vol. 10, No.2 Juni 2013 76

kendaraan Roda 4. Jadi perencanaan perhitungannya adalah : Jumlah trip untuk tiap bulan yaitu sebanyak 30 kali dengan waktu operasi 6 jam dan radius pelayaran sejauh 13,75 mil. Pendapatan rata-rata tiap bulan yaitu sebesar Rp 210.000.000,00. Perkiraan biaya parkir kendaraan roda 4 Rp 30.000,00 di rencanakan minimal 2. Perkiraan biaya parkir kendaraan Bus Rp 80.000,00 di rencanakan minimal 1 Jadi perhitungan tiketnya = 210.000.000 ((30.000x2x30)+(80.000x1x30)) = 205.000.000 205.000.000 = = 6.860.000 30 6.860.000 = = 27.440 = 30.000 250 Jadi menurut perhitungan perencanaan di atas di dapatkan tiket kapal pariwisata ini adalah sebesar RP 30.000,00 UCAPAN TERIMA KASIH Peneliti mengucapkan terima kasih kepada tim editor Jurnal UNDIP TEKNIK PERKAPALAN dengan bisa diterbitkannya paper kami. DAFTAR PUSTAKA. [1]. KODOATIE, ROBERT J, Analisa Ekonomi Teknik, Andi Yogyakarta, Yogykarta, 1994. [2]. PUJAWAN, I NYOMAN, Ekonomi Teknik, Guna Widya, Surabaya, 2003. [3]. SISWONO, Manajemen Industri, Pusat Pengembangan Politeknik, Bandung, 1995. [4]. GRANT, E.L, IRESON, W. GRANT, and LEAVENTWORTH, R.S, Dasar-dasar Ekonomi Teknik jilid 1 & jilid 2, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 1994. [5]. Handout Gagukesha Ekonomi Teknik Slideshow [6].., Buku peraturan klasifikasi dan konstruksi kapal laut : peraturan kapal kayu, BKI, Jakarta, 1996. KAPAL- Vol. 10, No.2 Juni 2013 77