KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 390/Kpts/OT.130/6/2004 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 391/Kpts/OT.130/6/2004 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 489/Kpts/OT.160/10/2003 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 488/Kpts/OT.160/10/2003 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 487/Kpts/OT.160/10/2003 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 632/Kpts/OT.140/12/2003 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 393/Kpts/OT.130/6/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGUJIAN MUTU PRODUK TANAMAN MENTERI PERTANIAN,

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 392/Kpts/OT.130/6/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN. NOMOR : 301/Kpts/OT.140/7/2005 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 628/Kpts/OT.140/12/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI OBAT HEWAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 11/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN AGROKLIMAT DAN HIDROLOGI

PERATURAN MENTERI PERTANIAN. NOMOR : 300/Kpts/OT.140/7/2005 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 331/Kpts/OT.210/5/2002 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 631/Kpts/OT.140/12/2003 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 49/Permentan/OT.140/6/2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGELOLA ALIH TEKNOLOGI PERTANIAN

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 101/Permentan/OT.140/10/2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 08/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN TANAH

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 618/Kpts/PD.140/12/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR KARANTINA TUMBUHAN MENTERI PERTANIAN,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 12/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENELITIAN TANAMAN PADI

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 619/Kpts/PD.140/12/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR KARANTINA HEWAN MENTERI PERTANIAN,

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 403/Kpts/OT.210/6/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 630/Kpts/OT.140/12/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL SAPI PERAH

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 402/Kpts/OT.210/6/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGUJIAN MUTU ALAT DAN MESIN PERTANIAN

KEPUTUSAN MENTRI PERTANIAN NOMOR : 330/Kpts/OT.210/5/2002 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 629/Kpts/OT.140/12/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BESAR VETERINER MENTERI PERTANIAN,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 15/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 14/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor 285/Kpts/OT.210/4/2002

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 77/Kpts/OT.210/1/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP. 32/MEN/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KARANTINA IKAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 289/Kpts/OT.210/4/2002

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 44/Permentan/OT.140/10/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGUJIAN MUTU ALAT DAN MESIN PERTANIAN

Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/M-DAG/PER/12/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 52/PMK.01/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 78/Kpts/OT.210/1/2002 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor 287/Kpts/OT.210/4/2002

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

Memperhatikan : Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dalam surat Nomor B/2795-7/M.PAN/9/2008, tanggal 26 September 2008;

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.41/MENHUT-II/2006 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN KEHUTANAN MATARAM

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor 286/Kpts/OT.210/4/2002

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 25/PRT/M/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BENDUNGAN MENTERI PEKERJAAN UMUM,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 41/Permentan/OT.140/9/2006 TENTANG

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERPUSTAKAAN NASIONAL R.I. KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG

PERPUSTAKAAN NASIONAL R.I. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.48/MEN/2011 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 63/Kpts/OT.210/1/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN HIAS MENTERI PERTANIAN,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.597,2012

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 80/Kpts/OT.210/1/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SERELIA MENTERI PERTANIAN,

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 75/Kpts/OT.210/1/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN KACANG-KACANGAN DAN UMBI-UMBIAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 69/Kpts/OT.210/1/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN TANAH MENTERI PERTANIAN,

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 292/Kpts/OT.210/4/2002

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor 284/Kpts/OT.210/4/2002

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP. 33/MEN/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI UJI STANDAR KARANTINA IKAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG

Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/M-DAG/PER/12/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 66/Kpts/OT.210/1/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LOKA PENELITIAN DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN PERTANIAN

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 665/Kpts-II/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI MENTERI KEHUTANAN,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 08/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 10/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.557/Menhut-II/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PEMANTAUAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA PER.27/MEN/2011 TENTANG

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 6188/Kpts-II/2002. Tentang

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 73/Kpts/OT.210/1/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LOKA PENELITIAN KAMBING POTONG MENTERI PERTANIAN,

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 127/O/2004 TENTANG PERUBAHAN BALAI PELATIHAN TEKNOLOGI GRAFIKA MENJADI BALAI GRAFIKA

DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,

PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR 92/PER/B5/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 11/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 43/Permentan/OT.140/9/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA STANDAR BALAI BESAR UJI STANDAR KARANTINA PERTANIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 663/Kpts-II/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN MENTERI KEHUTANAN,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 33 /Menhut-II/2011 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 65/Kpts/OT.210/1/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LOKA PENELITIAN TANAMAN JERUK DAN HORTIKULTRA SUBTROPIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

2011, No Memperhatikan : 4. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan (Beri

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan. Organisasi dan Tata Kerja.

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nom

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 28 /Menhut-II/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI AGROFORESTRY

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09.A TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI ARSIP TSUNAMI ACEH

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.47/MEN/2011 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 71/Kpts/OT.210/1/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN TERNAK MENTERI PERTANIAN,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 32 /Menhut-II/2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 12/PRT/M/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.28/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.03/MEN/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENANGKAPAN IKAN

- 1 - PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOSPASIAL

2011, No Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan (Berita Negara Republ

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MASA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 64/Kpts/OT.210/1/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN KELAPA DAN PALMA LAIN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 390/Kpts/OT.130/6/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN TANAMAN OBAT MENTERI PERTANIAN, Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna pelaksanaan pendidikan dan pelatihan keahlian di bidang agribisnis tanaman pangan dan tanaman obat, dipandang perlu menyempurnakan organisasi dan tata kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Agribisnis Tanaman Pangan dan Tanaman Obat; Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 35 Tahun 2004; 2. Keputusan Presiden Nomor 109 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Departemen, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 2004; 3. Keputusan Presiden Nomor 228/M Tahun 2001 tentang Pembentukan Kabinet Gotong Royong; 4. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 01/Kpts/OT.210/1/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 257/Kpts/OT.140/4/2004; 5. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 99/Kpts/OT.210/2/2001 tentang Kelengkapan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 258/Kpts/OT.140/4/2004; Memperhatikan : Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dalam surat nomor : B/973/M.PAN/5/2004

tanggal 31 Mei 2003; MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN TANAMAN OBAT. BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Agribisnis Tanaman Pangan dan Tanaman Obat yang selanjutnya disebut BBDA Tanaman Pangan dan Tanaman Obat adalah unit pelaksana teknis di bidang pendidikan dan pelatihan (diklat) agribisnis tanaman pangan dan tanaman obat yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Departemen Pertanian. (2) BBDA Tanaman Pangan dan Tanaman Obat dipimpin oleh seorang Kepala. Pasal 2 BBDA Tanaman Pangan dan Tanaman Obat mempunyai tugas melaksanakan diklat keahlian dan pengembangan teknik diklat di bidang agribisnis tanaman pangan dan tanaman obat dalam rangka peningkatan kualitas sumberdaya manusia pertanian. Pasal 3 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, BBDA Tanaman Pangan dan Tanaman Obat menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan program, pemantauan, evaluasi, dan bimbingan lanjutan; b. pelaksanaan diklat keahlian di bidang agribisnis tanaman pangan dan tanaman obat; c. pelaksanaan diklat teknik kependidikan bagi widyaiswara, instruktur, dosen dan guru pertanian di bidang agribisnis tanaman pangan dan tanaman obat;

d. pelaksanaan pengembangan metode diklat, penyusunan rancang bangun diklat, Standar Kompetensi Kerja (SKK), paket pembelajaran, dan media diklat di bidang agribisnis tanaman pangan dan tanaman obat; e. pemberian pelayanan teknik kegiatan diklat keahlian di bidang agribisnis tanaman pangan dan tanaman obat; f. pelaksanaan kerjasama dan analisis pendayagunaan hasil diklat keahlian di bidang agribisnis tanaman pangan dan tanaman obat; g. pengelolaan informasi dan dokumentasi hasil diklat keahlian dan pengembangan teknik diklat di bidang agribisnis tanaman pangan dan tanaman obat; h. pengelolaan tata usaha dan rumah tangga BBDA Tanaman Pangan dan Tanaman Obat. BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 4 (1) BBDA Tanaman Pangan dan Tanaman Obat terdiri dari : a. Bagian Umum; b. Bidang Program dan Evaluasi Diklat; c. Bidang Penyelenggaraan Diklat; d. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Struktur Organisasi BBDA Tanaman Pangan dan Tanaman Obat sebagaimana terlampir dalam lampiran Keputusan ini. Pasal 5 Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian, tata usaha, keuangan, rumah tangga dan perlengkapan. Pasal 6 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan urusan kepegawaian, surat menyurat, dan kearsipan; b. pelaksanaan urusan keuangan; c. pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan.

Pasal 7 Bagian Umum terdiri dari : a. Subbagian Kepegawaian dan Tata Usaha; b. Subbagian Keuangan; c. Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan. Pasal 8 (1) Subbagian Kepegawaian dan Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, surat menyurat dan kearsipan. (2) Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan. (3) Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan mempunyai tugas melakukan urusan rumah tangga dan perlengkapan. Pasal 9 Bidang Program dan Evaluasi Diklat mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program, pemantauan, evaluasi dan bimbingan lanjutan diklat keahlian agribisnis tanaman pangan dan tanaman obat, dan pengelolaan pengembangan teknik diklat agribisnis tanaman pangan dan tanaman obat. Pasal 10 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Bidang Program dan Evaluasi Diklat menyelenggarakan fungsi : a. pengumpulan, pengolahan, dan analisis data dan informasi kediklatan; b. penyusunan program dan anggaran diklat; c. penyusunan rencana pengembangan teknik diklat; d. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan diklat dan pengembangan teknik diklat; e. penyusunan rencana bimbingan lanjutan diklat keahlian di bidang agribisnis tanaman pangan dan tanaman obat; f. pelaporan penyelenggaraan diklat dan pengembangan teknik diklat. Pasal 11 Bidang Program dan Evaluasi Diklat terdiri dari : a. Seksi Program; b. Seksi Pemantauan dan Evaluasi. Pasal 12

(1) Seksi Program mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan, analisis data dan informasi kediklatan, penyiapan bahan penyusunan program dan anggaran diklat, dan penyusunan rencana pengembangan teknik diklat. (2) Seksi Pemantauan dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan diklat dan pengembangan teknik diklat, dan penyusunan rencana bimbingan lanjutan diklat keahlian agribisnis tanaman pangan dan tanaman obat, serta pelaporan penyelenggaraan diklat dan pengembangan teknik diklat. Pasal 13 Bidang Penyelenggaraan Diklat mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan teknik kegiatan diklat keahlian dan pengembangan teknik diklat agribisnis tanaman pangan dan tanaman obat, pelaksanaan kerjasama, dan analisis pendayagunaan hasil diklat, serta pengelolaan informasi dan dokumentasi hasil diklat keahlian di bidang agribisnis tanaman pangan dan tanaman obat. Pasal 14 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Bidang Penyelenggaraan Diklat menyelenggarakan fungsi : a. pelayanan pelaksanaan diklat keahlian dan pengembangan teknik diklat agribisnis tanaman pangan dan tanaman obat; b. pelayanan pelaksanaan diklat kependidikan bagi widyaiswara, instruktur, dosen dan guru pertanian di bidang agribisnis tanaman pangan dan tanaman obat; c. pelayanan administrasi kepesertaan dan alumni diklat; d. pelaksanaan kerjasama dan analisis pendayagunaan hasil diklat; e. penyiapan informasi dan dokumentasi hasil diklat keahlian di bidang agribisnis tanaman pangan dan tanaman obat; f. pelayanan teknik dan informasi agribisnis tanaman pangan dan tanaman obat kepada masyarakat. Pasal 15 Bidang Penyelenggaraan Diklat terdiri dari ; a. Seksi Pelayanan Diklat; b. Seksi Kerjasama. Pasal 16 (1) Seksi Pelayanan Diklat, mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan teknik pelaksanaan diklat keahlian dan pengembangan

teknik diklat, pelaksanaan diklat kependidikan bagi widyaiswara dan instruktur, dosen dan guru pertanian di bidang agribisnis tanaman pangan dan tanaman obat, dan pelayanan administrasi kepesertaan dan alumni diklat. (2) Seksi Kerjasama mempunyai tugas melakukan kerjasama dan analisis pendayagunaan hasil diklat, penyiapan informasi dan dokumentasi hasil diklat, dan pelayanan teknik dan informasi di bidang agribisnis tanaman pangan dan tanaman obat kepada masyarakat. Pasal 17 (1) Kelompok Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Instruktur mempunyai tugas : a. pelaksanaan proses pendidikan, pembelajaran, dan pelatihan (dikjartih) diklat keahlian di bidang agribisnis tanaman pangan dan tanaman obat; b. pelaksanaan dikjartih diklat teknik kependidikan bagi widyaiswara, instruktur, dosen dan guru pertanian di bidang agribisnis tanaman pangan dan tanaman obat; c. pelaksanaan pengembangan metode diklat, penyusunan rancang bangun diklat, Standar Kompetensi Kerja (SKK), paket pembelajaran, dan media diklat di bidang agribisnis tanaman pangan dan tanaman obat; d. pelaksanaan kegiatan fungsional lainnya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Kelompok Jabatan Fungsional lainnya mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 18 (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari Jabatan Fungsional Widyaiswara, Instruktur dan Jabatan Fungsional lain, yang terbagi dalam berbagai Kelompok Jabatan Fungsional berdasarkan bidang masing-masing sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Masing-masing kelompok jabatan fungsional dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh Kepala. (3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB III TATA KERJA Pasal 19 Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala, Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik di lingkungan satuan organisasi BBDA Tanaman Pangan dan Tanaman Obat maupun dengan instansi lain sesuai dengan bidang tugasnya masingmasing. Pasal 20 Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan BBDA Tanaman Pangan dan Tanaman Obat wajib mengawasi pelaksanaan tugas bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkahlangkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 21 Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan BBDA Tanaman Pangan dan Tanaman Obat bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk pelaksanaan tugas bawahannya. Pasal 22 Setiap pimpinan satuan organisasi dan Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan BBDA Tanaman Pangan dan Tanaman Obat wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masingmasing. Pasal 23 Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberi petunjuk kepada bawahan. Pasal 24

Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan BBDA Tanaman Pangan dan Tanaman Obat wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala baik berkala atau sewaktu-waktu. Pasal 25 Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. Pasal 26 Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan satuan organisasi dibantu oleh kepala satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan wajib mengadakan rapat berkala. BAB IV ESELONISASI Pasal 27 a. Kepala adalah jabatan eselon II.b; b. Kepala Bagian dan Kepala Bidang adalah jabatan eselon III.b; c. Kepala Subbagian dan Kepala Seksi adalah jabatan eselon IV.a. BAB V LOKASI Pasal 28 BBDA Tanaman Pangan dan Tanaman Obat berlokasi di Ketindan-Malang, Jawa Timur. BAB VI KETENTUAN LAIN Pasal 29 (1) Untuk kelancaran pelaksanaan tugas, BBDA Tanaman Pangan dan Tanaman Obat menggunakan instalasi. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai instalasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian.

Pasal 30 Perubahan organisasi dan tata kerja menurut keputusan ini ditetapkan oleh Menteri Pertanian setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 31 Sejak berlakunya keputusan ini maka Keputusan Menteri Pertanian Nomor 331/Kpts/OT.210/5/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Agribisnis Tanaman Pangan dan Tanaman Obat dinyatakan tidak berlaku. Pasal 32 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dan dilaksanakan secara efektif sejak tanggal pelantikan untuk pertama kali pejabat Kepala BBDA Tanaman Pangan dan Tanaman Obat. Ditetapkan : di Jakarta pada tanggal : 9 Juni 2004 MENTERI PERTANIAN, ttd. BUNGARAN SARAGIH

Lampiran Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor : 390/Kpts/OT.130/6/2004 Tanggal : 9 Juni 2004 STRUKTUR ORGANISASI BBDA TANAMAN PANGAN DAN TANAMAN OBAT KEPALA BAGIAN UMUM Subbagian Kepegawaian dan Tata Usaha Subbagian Keuangan Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan BIDANG PROGRAM DAN EVALUASI DIKLAT BIDANG PENYELENGGARAAN DIKLAT Seksi Program Seksi Pemantauan dan Evaluasi Seksi Pelayanan Diklat Seksi Kerjasama Kelompok Jabatan Fungsional A:SK-BABES TP dan tan Obat_koreksi PAN MENTERI PERTANIAN, ttd. BUNGARAN SARAGIH