Peningkatan Keterampilan Menulis Undangan Bahasa Inggris Dengan Menggunakan Teknik Modelling Pada Kelas VIII F SMPN 2 Trenggalek

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. di dalam kelas, maka penelitian ini disebut Penelitian Tindakan atau Action

Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki.

Peningkatan Kemampuan Berbicara (Speaking) Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII SMPN 3 Surakarta dengan Menggunakan Gambar ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. adalah siswa kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 181 Pekanbaru tahun ajaran. 2013/2014 yang terdiri dari 46 orang siswa.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN METODE OBSERVASI TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER 1 SMP NEGERI 1 TRENGGALEK

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

Keywords: speaking skill, continous story telling technique, elementary school

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KARTU DOMINO KATA BERGAMBAR SISWA KELAS V SD

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Rencana Kerja Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Februari 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Karangan Sederhana Melalui Media Gambar Seri Di Kelas IV SDN Ginunggung

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (classroom

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD

PENGGUNAAN GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN YES/NO QUESTION

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

Bandiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG

PENDAHULUAN Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN WORD CARD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 BANDUNG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK

PENERAPAN MODEL CLUSTERING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS TEKS NARRATIVE

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

Peningkatan Kemampuan Menulis Surat Pribadi Siswa Kelas IV SD Inpres Randomayang Melalui Metode Pemetaan Pikiran (Mind Mapping)

NASKAH JURNAL PUBLIKASI ILMIAH RAHMAWATI HIDAYAH A54B090044

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SAPAAN FORMAL BAHASA JERMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAY

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan murid kelas V SDN

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara,

BAB III METODE PENELITIAN

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH)

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI PENERAPAN STRATEGI BELAJAR PQ4R

Peningkatan Kemampuan Berbahasa Lisan Siswa Kelas IV SD Inpres Pandanwangi Kecamatan Toili Barat Kabupaten Banggai Melalui Media Gambar Denah

PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS IV SEKOLAH DASAR

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

PENERAPAN MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VII SMPN 13 BIMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh: Rupinah SDN I Watuagung, Watulimo, Trenggalek

PENERAPAN METODE PERMAINAN MELALUI MEDIA FLASH CARD DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 KEBASEN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

PENGGUNAAN TEKNIK MENULIS SEMI TERPIMPIN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 27 KOTA BENGKULU

METODE PENELITIAN. menuntut kajian dan tindakan secara reflektif, kolaboratif, dan partisipasif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research). Menurut Wardhani (2007: 1.4), penelitian tindakan kelas

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PIDATO MELALUI TEKNIK SCAFFOLDING SISWA KELAS IX SMP NEGERI 5 MOJOKERTO

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

2. Hasil Penelitian Siklus I Penelitian yang dilaksanakan di MI Sendangkulon Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal pada siswa kelas IV ini merupakan

Joyful Learning Journal

Elok Mufidah dan Amaria Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya Tlp: , Abstrak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MODEL KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE KELAS III SD

MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGGAMBAR DESAIN POSTER MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS XI DKV SMK NEGERI PACITAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Nurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel :

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PETA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI 11 MATARAM

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas ini adalah mulai bulan November Negeri 1 Pajerukan. Desa Pajerukan, Kecamatan Kalibagor.

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. and Satisfaction) ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (classroom

Oleh: Nurwahidah program studi pendidikan bahasa dan sastrajawa

Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 2 Nomor 2, Juni 2017

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

VOL. 8 NO. 1 MARET 2018 ISSN: ISSN: RIYANTON

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

Transkripsi:

Peningkatan Keterampilan Menulis Undangan Bahasa Inggris Dengan Menggunakan Teknik Modelling Pada Kelas VIII F SMPN 2 Trenggalek TUTIK ISTIRAHAYU Guru Bahasa Inggris SMPN 2 Trenggalek ABSTRAK Menulis adalah aktivitas seseorang dalam menuangkan ide-ide, pikiran, dan perasaan secara logis dan sistematis dalam bentuk tertulis sehingga pesan tersebut dapat dipahami oleh para pembaca Tujuan menulis dalam Standar Isi adalah mengungkapkan makna teks tulis fungsional pendek sangat sederhana dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis kelas VIII F SMP Negeri 2 Trenggalek. Namun demikian masih banyak permasalahan yang muncul yang dilakukan siswa seperti menulis undangan dengan struktur, pemilihan kata, ejaan dan tanda baca yang salah sehingga undangan yang dibuat siswa tidak bermakna secara benar dan sistematis. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana teknik Modelling meningkatkan kemampuan menulis undangan pada siswa kelas VIII F di SMP Negeri 2 Trenggalek semester 2 tahun pelajaran 2012/ 2013?. Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis Undangan melalui teknik Modelling pada siswa kelas VIII F di SMP Negeri 2 Trenggalek semester 2 tahun pelajaran 2012/ 2013.Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Hasil dari penelitian ini dalam bentuk deskripsi dan angka-angka sebagai data pendukung. Penelitian ini bertujuan untuk mencari solusi dari permasalahan yang muncul dalam pembelajaran di kelas. Dari tindakan-tindakan yang sudah dilakukan baik siklus 1 dan siklus 2 diperoleh hasil yang cukup menggembirakan bahwa sudah ada 30 siswa yang bisa menulis undangan Bahasa Inggris dengan benar dan sistematis. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh setelah menganalisis sumbersumber data yang digunakan, kami dapat menyimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas dengan menggunakan teknik modelling dapat meningkatkan keterampilan menulis undangan Bahasa Inggris siswa kelas VIII F SMPN 2 Trenggalek. Hal ini dapat disimpulkan dengan meningkatnya jumlah siswa yang bisa menulis undangan dalam Bahasa Inggris. Kata Kunci : Menulis, undangan, Bahasa Inggris, Modeling PENDAHULUAN Menurut Permendiknas nomor 22 tahun 2006 Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis. Berkomunikasi 110

adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya. Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan atau menghasilkan teks tulis yang direalisasikan dalam empat ketrampilan berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Pembelajaran bahasa Inggris di SMP ditargetkan agar peserta didik dapat mencapai tingkat functional yakni berkomunikasi secara lisan dan tulis untuk menyelesaikan masalah sehari hari. Ada 4 ketrampilan dasar yang harus dikuasai siswa yaitu listening, speaking, reading, dan writing. Dari keempat keterampilan dasar tersebut, kemampuan menulis/writing adalah keterampilan yang dirasa sulit bagi siswa, karena termasuk ketrampilan yang produktif. Untuk bisa memproduksi suatu kalimat ataupun paragraf siswa harus mempunyai kosa kata yang memadai, penguasaan grammar yang cukup dan juga langkah-langkah retorika yang sesuai dengan jenis teks yang harus mereka tulis. Dalam kenyataanya menurut pengalaman guru selama ini, siswa tidak bisa menulis dalam Bahasa Inggris secara benar dan runtut. Ada 90% siswa menulis undangan dengan struktur, pemilihan kata, ejaan dan tanda baca yang salah sehingga undangan yang dibuat siswa tidak bermakna secara benar. Kondisi ini disebabkan oleh minimnya kosa kata siswa dan pemahaman terhadap materi juga kurang. Problem lain yang tidak kalah pentingnya yang dihadapi siswa adalah rendahnya motivasi siswa dalam mengerjakan tugas Bahasa Inggris terutama writing. Berdasarkan kondisi ideal dan kondisi riil diatas ternyata ada kesenjangan masalah yang harus segera dicari solusinya. Permasalahan yang muncul dikelas disebabkan oleh siswa yang tidak mau mengerjakan pekerjaan rumah, siswa hanya menguasai sedikit kosa kata, Kamus yang dimiliki kurang memadai dan juga karena tidak bisa membaca kamus 111

sehingga kalau siswa menterjemahkan kalimat maknanya akan diluar konteks yang diharapkan. Terjadinya permasalahan tersebut diatas karena guru kurang perhatian dalam pekerjaan siswa dalam hal ini berhubungan dengan pekerjaan rumah siswa yang tidak mendapat perhatian khusus dari siswa. Selain itu dalam hal kosa kata guru juga kurang dalam membekalinya. Ini karena guru tidak menyediakan waktu khusus untuk mengetes kosa kata siswa. Guru tidak pernah mengajarkan cara membaca kamus. Guru hanya melaksanakan pembelajaran dari lks saja sehingga kurang terjadi interaktif antara guru dan siswa. Metode yang diterapkan konvensional sehingga kurang menarik minat siswa dalam pembelajaran, disamping itu juga kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Kondisi ini menuntut adanya metode pembelajaran yang harus dirancang sedemikian rupa yang mampu meningkatkan motivasi siswa sehingga siswa mampu mengerjakan tugas menulis teks undangan dengan baik dan benar sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai. Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas, Penulis mencoba menggunakan metode pembelajaran yang menarik yaitu dengan menggunakan teknik Modelling Disini guru akan menuntun siswa untuk bisa menulis undangan secara bertahap. Guru memulai pembelajaran dengan memberikan contoh undangan yang sederhana dan yang sering dialami siswa yaitu undangan Ulang Tahun. Kemudian siswa disuruh menjawab pertanyaan. Selanjutnya siswa diberi latihan ungkapan yang diberikan secara acak dan siswa diminta untuk menyusun menjadi kalimat yang benar. Latihan berikutnya adalah model undangan yang dipotongpotong untuk disusun menjadi undangan yang benar. Model terakhir adalah undangan yang dirumpangi dan siswa diminta untuk melengkapi undangan menjadi undangan yang lengkap dan benar. METODE PENELITIAN/KAJIAN a. Rancangan Penelitian 112

Rancangan penelitian adalah sebuah rancangan yang digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam melaksanakan sebuah penelitian. Ini sejalan dengan pendapat Arikunto yang mengatakan bahwa research design is a design used by the researcher as the guidance in carrying out a research (1997: 45). Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). A classroom action research is a type of applied research that its purpose is to solve a specific classroom problem (Waters Adams, 2004: 32). Pernyataan tersebut berarti bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebuah penelitian yang bertujuan untuk mengatasi masalah yang timbul selama proses pembelajaran di kelas, baik permasalahan yang dihadapi oleh guru maupun murid. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari beberapa siklus berdasarkan model Elliot (1991: 79) yang masingmasing siklusnya terdiri dari empat langkah kegiatan yaitu (1) Perencanaan (2) Pelaksanaan (3) Pengamatan dan (4) Refleksi. Rancangan penelitian ini digambarkan pada diagram di bawah ini. Case Study Merevisi Perencanaan Hasil Penelitian belum mencapai kriteria Keberhasilan Perencanaan: Memuat RPP, Soal tes, Lembar Observasi, Angket, KKM, dll Pelaksanaan: Mengajar menulis Undangan dengan teknik Modeling Pengamatan: Mengamati kegiatan guru dan murid selama proses pembelajaran menulis Undangan dengan teknik Modeling Siklus dihentikan lalu membuat laporan Refleksi: Menganalisa data. Hasil Penelitian telah mencapai Kriteria Keberhasilan (Diadaptasi dari Lewin, di Elliot, 1991: 70) 113

b. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa siklus, yang masingmasing siklusnya terdiri dari empat langkah kegiatan yaitu(1) Perencanaan (2) Pelaksanaan (3) Pengamatan dan (4) Refleksi. 1. Perencanaan Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti menyiapkan beberapa hal antara lain yaitu: a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b. Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa c. Membuat angket siswa d. Membuat soal tes e. Dll. 2. Pelaksanaan Setelah mempersiapkan semua perangkat pembelajaran, peneliti melaksanakan tindakan penelitian yaitu mengajarkan menulis undangan dengan menggunakan teknik Modelling. Dalam hal ini, tindakan dilaksanakan dalam satu pertemuan lalu dilanjutkan dengan tes menulis undangan untuk siklus pertama. Jika hasil tes pada siklus pertama belum mencapai kriteria keberhasilan, maka siklus kedua dilaksanakan dengan adanya perbaikan pada perencanaan. 3. Pengamatan Pengamatan sangat penting dilaksanakan untuk mendokumentasikan kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam hal ini, pengamatan dilaksanakan oleh beberapa pengamat sebanyak satu kali di tiap siklusnya. 4. Refleksi Refleksi dilakukan untuk mengetahui apakah penelitian telah berhasil atau belum. Peneliti melaksanakan refleksi berdasarkan hasil tes pada masing- masing siklus. Hasil refleksi pada siklus satu menunjukkan kelemahan dan kekurangan yang perlu diperbaiki pada siklus berikutnya. Jika hasil refleksi siklus satu menunjukkan bahwa kriteria keberhasilan belum tercapai, maka siklus dua dilaksanakan dengan adanya perbaikan pada beberapa aspek dalam perencanaan. c. Indikator kebeerhasilan. Untuk menentukan apakah penelitian ini sudah berhasil atau belum maka diperlukan indikator. 114

Indikator ini digunakan untuk menentukan apakah siklus selanjutnya diperlukan atau tidak. Indikator keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan di kelas VIII F SMP Negeri 2 Trenggalek adalah : Apabila ada lebih dari 28 siswa kelas VIII F yang memperoleh nilai sama dengan atau diatas nilai KKM kompetensi menulis yaitu 75. d. Subyek penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Trenggalek pada semester 2 tahun pelajaran 2012/ 2013. Berdasarkan tes yang telah dilakukan sebelumnya, kelas VIIIF mempunyai rata- rata nilai terendah dalam menulis undangan. Selain itu, kelas ini juga mempunyai tingkat partisipasi yang rendah dalam pembelajaran menulis undangan. Oleh karena itu, peneliti memilih kelas VIII F sebagai subjek dalam penelitian ini. e. Instrumen pengumpulan data Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes dan non tes. Instrumen tes adalah berupa tes untuk menulis undangan berdasarkan situasi yang diberikan guru. Sedangakan instrumen non tes adalah angket dan lembar observasi guru dan siswa. 1. Angket. Angket diberikan pada akhir pembelajaran setelah siswa mengerjakan tugas menulis undangan. Angket ini dibeerikan untuk mengetahui apakah siswa menyukai dengan pembelajaran modelling atau tidak. Ini diperlukan untuk menentukan tindak lanjut dari teknik tersebut. Adapun angket ini menanyakan tentang hal-hal sebagai berikut : Cara pengelompokkan untuk belajar undangan. partisipasi siswa dengan teknik modelling. cara belajar dengan teknik modelling ini merangsang siswa untuk belajar atau tidak. keaktifan siswa dalam kerja kelompok. perasaan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan teknik modelling. 2. lembar observasi. Observasi dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran di masingmasing siklus. Ini dilakukan untuk 115

mengetahui perilaku guru, siswa dan urutan pembelajaran. Hasil observasi ini digunakan untuk menentukan tindakan-tindakan yang mungkin dan perlu diubah pada siklus 2 dan seterusnya bila indikator ketercapaian belum tercapai. 3. Tes menulis. Peneliti menggunakan lembar test untuk siswa sebagai test hasil belajar. Tes ini berupa kalimat situasi yang terdiri dari 4 situasi yang berbeda untuk ditulis menjadi undangan. Undangan merupakan salah satu teks fungsional pendek yang ada di KD yaitu mengungkapkan makna dalam bentuk teks tulis fungsional pendek sederhana dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari-hari. Sedangkan indikatornya adalah menulis ungkapan-ungkapan yang digunakan dalam undangan dan menulis undangan berdasarkan situasi yang diberikan. f. Tehnik Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh dari instrumen test dan non tes. Instrumen test yaitu test hasil belajar siswa yang berupa menulis undangan. Sedangkan instrumen non test yang berupa lembar observasi guru dan siswa juga angket dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung. Sedangkan penilaian untuk menulis undangan meliputi: a. Accuracy/ketelitian 1. Dalam tulisan tidak terdapat kesalahan pada komponen bahasa seperti (struktur, pemilihan kata, ejaan, dan tanda baca). 2. Dalam tulisan terdapat kesalahan pada salah satu komponen bahasa 3. Dalam tulisan terdapat kesalahan pada beberapa komponen bahasa. 4. Dalam tulisan terdapat kesalahan pada hampir semua komponen bahasa. b. Content / isi: 1. Isi undangan utuh dan runtut 2. Isi undangan utuh tapi kurang runtut 3. Isi undangan utuh tapi tidak runtut 4. Isi undangan tidak utuh dan tidak runtut. 116

PEMBAHASAN A. Hasil penelitian 1. Siklus 1 a. Deskripsi Tindakan Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran selama 2 kali pertemuan dengan durasi masing masing 2 kali 40 menit. Pada pelaksanaan siklus 1 banyak terjadi permasalahan yang muncul dalam pembelajaran. Pembelajaran dimulai dengan menarik minat siswa untuk mengenal model undangan dengan memberi beberapa pertanyaan secara langsung kepada siswa secara klasikal. Namun hanya ada sedikit siswa yang merespon pertanyaan guru. Setelah pembelajaran klasikal guru membagi siswa menjadi 8 kelompok yang terdiri dari 4 siswa. Dalam pembentukan kelompok ini siswa masih banyak yang gaduh dan tidak langsung menuju ke tempat duduk kelompoknya. Disini peneliti meminta observer untuk membantu menenangkan siswa. Setelah siswa duduk dengan kelompoknya, peneliti memulai tindakan dengan meminta siswa mengerjakan lembar kerja secara bertahap untuk menulis undangan. Dalam mengerjakan setiap lembar kerja, siswa yang kurang mampu masih menggantungkan kepada siswa yang lain. Dalam hal ini tetap siswa yang pandai saja yang mau mengerjakan latihan. Siswa yang tidak mau mengerjakan latihan hanya bercakap cakap dengan siswa yang lain yang dalam hal ini siswa laki-laki yang kurang mempunyai motivasi untuk mengerjakan latihan. b. Deskripsi Hasil Setelah siswa mengerjakan test hasil belajar yang berupa menulis undangan dengan diberi situasi yang sama, maka diketahui ada 10 siswa yang dapat menulis undangan dengan nilai sama atau diatas KKM. Nilai tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut: HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI PENELITIAN A. Hasil Penelitian Siklus 1 Sub bab ini menyajikan hasil penelitian pada siklus 1 yang meliputi hasil tes dan refleksi pada siklus ini. 117

Tes tulis yang pertama dilaksanakan pada pertemuan kedua di siklus 1 yaitu pada hari Selasa tanggal 12 Februari 2013. Dalam hal ini, siswa tersebut. Terdapat 31 siswa yang mengikuti tes tulis yang pertama ini. Waktu yang disediakan kepada siswa untuk mengerjakan tes ini adalah 40 diberikan sebuah topik undangan. menit. Hasil tes (persentase Kemudian mereka diminta untuk menulis sebuah undangan sederhana berdasarkan topik yang telah diberikan keberhasilan individu) pada silklus 1 ini dapat dilihat pada table di bawah ini. DAFTAR NAMA KELOMPOK DAN SCORE KELO MPOK NAMA SCORE 1 2 3 4 5 6 ERMA FITRIA 87.5 M. NURIS 62.5 NURKAULA PUTRI 50 ENDRA WINARKO 50 BAGUS SETIAWAN 50 INTEN RATNASARI 87.5 WONDO SANTOSO 62.5 YULI SETIANI 50 AYUK PRAMESTI 87.5 HANDIKA IRWAN K 62.5 NANANG CAHYANTO 87.5 SEMI PITRIANI 50 ZULAIKA AGUNG 87.5 YUYUN NURWAHYUNI 62.5 NUR WAHYUNI 62.5 EKO HADI 50 VIROSA DWI 87.5 YENI RAHMAWATI 62.5 DJALDAN BUSYAIRI 37.5 RISKI RAMADAN 62.5 NADIYALUT FITA 87.5 MEILIYA IRATRI R 62.5 GANDIKA RESPUTROADI 50 118

7 8 9 AHMAD AGUS ARIFIN 37.5 AGUS APRILIANTO 37.5 GITA SEPTA DHEWI 50 PEBRI PRISMA SUGANDA 75 RANGGA PRAYITNO 62.5 M. MUNIB ZUHDI 50 FACHRUR ROOZY 62.5 RIFKA ANI BIROTUL 87.5 ROSI WINDHAYANA 50 RETNA EKA TRIDIANTI 50 TUTIK SUSANTI 50 DENI PRASETYO 62.5 Dari hasil nilai diatas dapat diketahui bahwa siklus 1 ini masih belum memuaskan meskipun beberapa siswa sudah memperoleh nilai yang cukup baik. Rata-rata hasil ulangan writing siswa masih dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yakni 75. Rendahnya nilai writing siswa ini banyak terdapat pada struktur 35% dan pemilihan kata 80 %. Sedangkan kesalahan pada ejaan dan tanda baca masing masing 75% dan 80%. Siswa yang sudah bisa menulis undangan dengan isi yang utuh dan runtut ada 8 siswa atau 0.23%. Selanjutnya peneliti melaksanakan refleksi dan dapat menyimpulkan bahwa kriteria keberhasilan penelitian ini belum tercapai. Oleh karena itu, peneliti melanjutkan penelitian ke siklus berikutnya. Siklus 2 Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus 2 ini pada dasarnya sama dengan siklus 1. Kegiatan awal dimulai dengan mengelompokkan siswa menjadi 9 kelompok yang terdiri dari 4 siswa. Tetapi pembentukan kelompok pada siklus ini berbeda dengan siklus 1. Setelah itu guru memberi 4 model undangan yang berbeda beda. Setiap siswa wajib mempelajari dan mengerjakan soal yang ada secara individu. Peneliti juga membedakan lembar kerja tentang ungkapan ke masing masing siswa dalam kelompok. 119

Hal ini dimaksudkan supaya masing masing siswa mempunyai rasa tanggung jawab terhadap tugasnya sendiri. Untuk mengetahui hasil belajar siswa di siklus kedua ini peneliti menyediakan 4 jenis undangan dengan situasi yang berbeda yaitu undangan ulang tahun, pernikahan, OSIS dan kelahiran bayi. Waktu yang disediakan untuk menulis undangan ini adalah 40 menit. Hasil tes menulis undangan ini dapat dilihat pada tabel berikut. DAFTAR NAMA KELOMPOK DAN SCORE (siklus 2) KELOMPOK NAMA SCORE ROSI WINDHAYANA 87.5 1 MEILIYA IRATRI ASTUTI 100 VIROSA DWI P.S 94 INTEN RATNA SARI 81 WONDO SANTOSO 65 2 M. MUNIB ZUHDI 87.5 NANANG CAHYANTO 87.5 ACHMAD AGUS ARIFIN 87.5 YULI SETIANI 87.5 3 SEMI PITRIANI 87.5 TUTIK SUSANTI 87.5 RETNA EKA TRIDIANTI 87.5 YENI RAHMAWATI 87.5 4 ZULAIKA AGUNG N 100 RIZKI RAMADHAN 87.5 NADIYALUT FITA 100 EKO HADI S 50 5 M. NURIS S 81 FAHRUR ROOZY 50 RANGGA PRAYITNO 50 BAGUS SETIAWAN 81 6 PEBRI PRISMA S 81 DJALDAN BUSYAIRI 62.5 AGUS APRILIANTO 50 7 DENY HERIK P 81 120

8 9 ENDRA WINARKO 87.5 GANDIKA R ADHI 65 HANDIKA IRWAN K 87.5 GITA SEPTA D 81 ERMA FITRIA 100 RIFKA ANI BIROTUL 87.5 AYUK PRAMESTI 87.5 YUYUN NONIANI 87.5 NUR WAHYUNI 81 NUR KAULA PUTRI 81 Dari hasil analisis data di siklus 2 ini sudah terjadi peningkatan dari hasil tes siswa. Ini dapat ditunjukkan dengan adanya peningkatan jumlah siswa yang memperoleh nilai sama atau diatas KKM KD yaitu (75). Berdasarkan analisa terdapat 28 anak atau 80 % siswa yang mencapai ketuntasan klasikal. Berarti ada kenaikan sebesar 57 % dari siklus sebelumnya. Oleh karena itu, peneliti menghentikan penelitian sampai siklus kedua ini. DISKUSI PENELITIAN Dari tindakan-tindakan yang sudah dilakukan pada siklus 1 dan 2 diperoleh hasil yang cukup menggembirakan karena sudah ada peningkatan jumlah siswa yang mampu menulis undangan Bahasa Inggris dengan situasi yang berbeda. Pada siklus 1 masih sedikit siswa yang bisa menulis undangan yaitu 8 siswa atau 23% dari jumlah siswa 35. Kemudian pada siklus 2 sudah terjadi peningkatan hasil ulangan siswa yaitu 28 siswa atau 80% siswa yang sudah mampu menulis undangan dalam Bahasa Inggris. Kesalahan menulis siswa banyak terjadi pada pemilihan kata, ejaan dan tanda baca, namun hal ini bisa diatasi dengan memberikan contoh contoh undangan dengan berbagai situasi. Selain itu perlu juga diberikan banyak latihan menulis ungkapan yang ada hubungannya dengan undangan. Oleh karena itu pemodelan atau modelling dapat mengatasi kesulitan siswa dalam menulis undangan Bahasa Inggris dengan berbagai situasi. Selain menganalisa hasil menulis undangan pada siklus 1 dan 2, peneliti 121

juga menganalisa hasil dari angket siswa. Pemberian angket bertujuan untuk mengetahui pendapat siswa mengenai pembelajaran menulis undangan dengan menggunakan teknik Modelling. Pada akhir pertemuan di siklus terakhir, siswa diberikan angket yang berisi 15 pertanyaan dengan dua pilihan jawaban yaitu ya dan tidak. Jawaban ya mendapatkan skor 1 dan jawaban tidak mendapatkan skor 0 (Riduwan, 2005: 17). Hasil perhitungan dari angket siswa dapat disimpulkan bahwa siswa tertarik dan merasa senang untuk mengikuti pembelajaran menulis undangan dengan menggunakan teknik Modelling. PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh setelah menganalisa sumber-sumber data yang ada di siklus 1 dan 2, kami dapat menyimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas dengan menggunakan teknik modelling dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis undangan Bahasa Inggris siswa kelas VIII F SMP Negeri 2 Trenggalek. Ini dapat dilihat pada hasil tes menulis undangan siklus 1 masih terdapat 8 siswa yang sudah bisa menulis undangan dengan tepat. Sedangkan hasil tes menulis pada siklus kedua sudah terdapat 28 siswa yang dapat menulis undangan dengan tepat. Ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah siswa yang dapat menulis undangan dengan tepat. B. SARAN Berdasarkan kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil pembahasan, maka dapat diajukan saran sebagai berikut: 1. Bagi guru/peneliti untuk selalu kritis terhadap permasalahan yang muncul dan berusaha untuk mencari pemecahan terhadap permasalahan tersebut. 2. Untuk selalu berkreatif dan berinovasi dalam menggunakan metode pembelajaran yang tepat untuk melaksanakan KBM, sehingga dapat membangkitkan dan meningkatkan minat dan prestasi terhadap KBM pada umumnya dan mata pelajaran Bahasa Inggris pada khususnya. 122

DAFTAR PUSTAKA.. 2008. Materi Pendidikan dan Pelatihan Implementasi KTSP Bahasa Inggris SMP Negeri/Swasta Propinsi Jawa Timur.Surabaya: LPMP Arikunto, S. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. AS Hornby, Oxford Advanced Learner s Dictionary, Oxford University Press Elliot, J. 1991. Action Research for Educational Change: Developing Teachers and Teaching. London: Open University Press. Heaton, J.B. 1989. Writing English Language Test. New York: Longman Inc. Riyono,Sugeng. 2005. Panduan Praktis profesi Guru. Trenggalek: Sumber Karya... 2009. Materi Bimtek Ujian Nasional 2009/2010, BSNP http://definisi/pengertian/arti/danistilah menunlis. Sunday, 4 April 2010 Riduwan. 2005. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta, CV Priyana, Joko, Arnys R Irjayanti, and Virga Renitasari. 2008. Scaffolding English for Junior High School Sudents (Grade VIII). Jakarta: Pusat Perbukuan, Departement Pendidikan Nasional. WJS Poerwodarminto, 1991. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Bina Ilmu. 123