F I S I O L O G I Reproduksi dan Laktasi. 10 & 17 Februari 2014 Drh. Fika Yuliza Purba, M.Sc.

dokumen-dokumen yang mirip
Anatomi/organ reproduksi wanita

HUBUNGAN HIPOTALAMUS-HIPOFISE- GONAD. Oleh: Ir. Diah Tri Widayati, MP, Ph.D Ir. Kustono, M.Sc., Ph.D.

Anatomi sistem endokrin. Kerja hipotalamus dan hubungannya dengan kelenjar hormon Mekanisme umpan balik hormon Hormon yang

PROFIL HORMON TESTOSTERON DAN ESTROGEN WALET LINCHI SELAMA PERIODE 12 BULAN

BAB II SINKRONISASI ALAMI A. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman dahulu hingga sekarang banyak masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan timbulnya sifat-sifat kelamin sekunder, mempertahankan sistem

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

F I S I O L O G I Reproduksi dan Laktasi. 10 & 17 Februari 2014 Drh. Fika Yuliza Purba, M.Sc.

HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH

SISTEM ALAT REPRODUKSI HEWAN BETINA. Oleh: Kustono Diah Tri Widayati

Proses-proses reproduksi berlangsung di bawah pengaturan NEURO-ENDOKRIN melalui mekanisme HORMONAL. HORMON : Substansi kimia yang disintesa oleh

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLatihan Soal 2.1

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan hormon. Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur

PENGANTAR. Latar Belakang. Itik lokal di Indonesia merupakan plasma nutfah yang perlu dilestarikan dan

BAB I PENDAHULUAN. (dengan cara pembelahan sel secara besar-besaran) menjadi embrio.

D. Uraian Pembahasan. Sistem Regulasi Hormonal 1. Tempat produksinya hormone

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sapi Persilangan Simmental dan Peranakan Ongole. Sapi hasil persilangan antara sapi peranakan Ongole (PO) dan sapi


UNIVERSITAS GUNADARMA

I. PENDAHULUAN. jika ditinjau dari program swasembada daging sapi dengan target tahun 2009 dan

Sistem hormon wanita, seperti pada pria, terdiri dari tiga hirarki hormon, sebagai berikut ;

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Selatan. Sapi pesisir dapat beradaptasi dengan baik terhadap pakan berkualitas

Materi 5 Endokrinologi selama siklus estrus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Barat sekitar SM. Kambing yang dipelihara (Capra aegagrus hircus)

BAB I PENDAHULUAN Tujuan. Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui ciri-ciri tiap fase siklus estrus pada mencit betina.

Siklus menstruasi. Nama : Kristina vearni oni samin. Nim: Semester 1 Angkatan 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Jawarandu merupakan kambing lokal Indonesia. Kambing jenis

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Tugas Endrokinologi Kontrol Umpan Balik Positif Dan Negatif

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang

drh. Herlina Pratiwi

HORMON REPRODUKSI JANTAN

ORGAN GENITAL EKSTERNAL DAN INTERNAL PADA HEWAN BETINA DAN PROSES OOGENESIS. drh. Herlina Pratiwi, M.Si

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5 Rata- rata bobot ovarium dan uterus tikus putih

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1 Data nilai fisiologis tikus putih (Rattus sp.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan fase luteal yang terdiri dari metestrus-diestrus (Toelihere, 1979).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi Peranakan Ongole (PO) merupakan salah satu sapi yang banyak

Sexual behaviour Parturient behaviour Nursing & maternal behaviour

PSKH, Kamis/13 Februari 2014 Drh. Fika Yuliza Purba, M.Sc. DIAGNOSA DAN DIFERENSIAL DIAGNOSA KEBUNTINGAN

Function of the reproductive system is to produce off-springs.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SDP. YG MENDPT TEKANAN CUKUP BERAT

TINJAUAN PUSTAKA. Berat badan dewasa : - jantan - betina g. Konsumsi air minum tikus dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Monosodium glutamat (MSG) yang lebih dikenal dengan merk dagang. Ajinomoto telah lama digunakan sebagai tambahan penyedap masakan.

5 KINERJA REPRODUKSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tikus putih (Rattus norvegicus, L.) adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango merupakan salah satu kabupaten diantara 5

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. Gambaran mikroskopik folikel ovarium tikus putih betina ((Rattus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keberhasilan reproduksi akan sangat mendukung peningkatan populasi sapi

TINJAUAN PUSTAKA Siklus Reproduksi Kuda

BAB I. PENDAHULUAN A.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PROSES REPRODUKSI HEWAN BETINA A. PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. subfilum vertebrata atau hewan bertulang belakang. Merak hijau adalah burung

Peristiwa Kimiawi (Sistem Hormon)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rusa Timor (Rusa timorensis) merupakan spesies bendera (flag species)

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... INTISARI...

B. SISTEM HORMON / ENDOKRIN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

... Tugas Milik kelompok 8...

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat desa dengan keadaan desa yang alami dan mampu memberikan suplai

PUBERTAS DAN ESTRUS 32 Pubertas 32 Estrus 32 Waktu kawin 33

HIPOTALAMUS DAN KELENJAR HIPOFISIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diambil berdasarkan gambar histologik folikel ovarium tikus putih (Rattus

2. Mengetahui waktu timbulnya dan lamanya estrus pada setiap perlakuan penyuntikan yang berbeda. Manfaat Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tikus putih (Rattus norvegicus, L.) adalah sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI. dalam bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam. zat-zat gizi lainnya (Almatsier, 2010; Supariasa, 2012).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan lekosit tikus putih (Rattus norvegicus) betina adalah sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL BIOLOGI, Vol. 2 No. 2, Tahun 2013, Halaman 1-13

Sejarah, Teori, Konsep Dasar Perkembangan dan Reproduksi Hewan

I. PENDAHULUAN. Ikan merupakan alternatif pilihan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

Jenis hormon berdasarkan pembentuknya 1. Hormon steroid; struktur kimianya mirip dengan kolesterol. Contoh : kortisol, aldosteron, estrogen,

HASIL DAN PEMBAHASAN. pejantan untuk dikawini. Diluar fase estrus, ternak betina akan menolak dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat sementara dan dapat pula bersifat menetap (Subroto, 2011).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM ENDOKRIN. Dr. Donny Yawah Kursus Pembantu Veterinar Institut Kluang, JOHOR

SISTEM REPRODUKSI TERNAK BETINA Oleh Setyo Utomo (Kuliah ke 7)

I. PENDAHULUAN. Ikan baung (Mystus nemurus) adalah ikan air tawar yang terdapat di

Gambar 4. Grafik Pertambahan Bobot Badan Tikus

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, pengujian dan pengembangan serta penemuan obat-obatan

Pertumbuhan Payudara. Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di

I. PENDAHULUAN. Propinsi Lampung memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar untuk

Rijalul Fikri FISIOLOGI ENDOKRIN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sapi Bali berasal dari banteng (Bibos banteng) yang telah didomestikasi berabadabad

BAB IV SISTEMA REPRODUKSI A. PENDAHULUAN

BAB I SISTIM REPRODUKSI HE WAN BETINA A. PENDAHULUAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. hari. Dalam perkembangannya, produktivitas kerbau masih rendah dibandingkan dengan sapi.

Aulia Puspita Anugra Yekti,Spt,MP,MS

BAB IV HIPOTALAMUS mamilare, media paraventrikel nuclei supraoptik nuclei Peptide dan protein hormones Steroids Cyclopentano-perhydro-phenanthrene.

BAB II TINJAUAN TEORI. konsep yang relatif baru dalam kajian psikologi. Di negara-negara barat, istilah

BAB I PENDAHULUAN tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta menjadi 43 juta atau dari 18%

BAB I PENDAHULUAN. hewan betina. Menurut Shabib (1989: 51-53), bentuk aktif estrogen terpenting

Transkripsi:

F I S I O L O G I Reproduksi dan Laktasi 10 & 17 Februari 2014 Drh. Fika Yuliza Purba, M.Sc.

Sasaran Pembelajaran Mahasiswa dapat menjelaskan sistem reproduksi dan laktasi Materi Kontrol gonad dan perkembangan gamet Siklus reproduksi betina Kebuntingan dan kelahiran Laktasi Siklus reproduksi jantan Reproduksi unggas

Strategi Pembelajaran Ceramah Diskusi Tugas mandiri Quiz Waktu Pembelajaran 4 x 50 menit

Kontrol Gonad dan Perkembangan Gamet

Perkembangan sistem reproduksi Organisasi gonad di bawah kontrol genetik Migrasi sel-sel induk ke genital ridge, menduduki sex cord dalam korteks gonad embrio proliferasi sel-sel epithel terminal genital ridge Sex cord menjadi sel granulosa (betina) dan sel sertoli (jantan) Mesenkima genital ridge menjadi sel teka (betina) dan sel leydig (jantan)

Organisasi seks genitalia tergantung pada ada tidaknya testosteron Duktus mulleri (struktur permanen) Duktus wolfii (struktur sementara), kecuali jika ada pengaruh testosteron Jika betina duktus mulleri akan menjadi saluran reproduksi, wolfii mengecil Jika jantan rete testis menghasilkan faktor penghambat muller Maskulinisasi jaringan dibantu oleh enzim 5αreduktase

Perkembangan genitalia eksterna mengikuti pengembangan dan pengarahan gonad Organisasi final hewan yang menyangkut jenis kelamin tergantung pada diferensiasi seks hipothalamus Organisasi sistem reproduksi sistem betina diorganisasi apabila testis tidak ada Namun, konversi androgen menjadi estrogen esensial untuk menjadi hewan jantan

Kontrol hipotalamopituitaria Hipothalamus dan adenofisis mensekresikan hormon protein dan peptid yang mengontrol aktivitas gonad Hipothalamus, struktur kecil terletak midsentral pada dasar otak, mensekresikan hormon peptid pituitaria

Adenohipofisis (pituitaria anterior) menghasilkan FSH, LH dan prolaktin.

Hewan Betina

Hewan Jantan

Pelepasan Gonadotropin Sintesis dan pelepasan GnRH (pulsasi) Estrogen mengurangi amplitudo pulsa, sedangkan progesteron mengurangi frekuensi pulsa sekresi gonadotropin. Kombinasi meningkatnyafrekuensi pulsa dan menurunnya amplitudo pulsa ini penting untuk memelihara fase pertumbuhan final folikel yang sedang berkembang

Perkembangan folikel ovarium Perkembangan gamet mula-mula terjadi tanpa dukungan gonadotropin, selanjutnya didukung oleh sekresi gonadotropin secara pulsatil Pada akhir fase folikuler ovarium, berkembanglah reseptor LH di granulosa; ini menimbulkan lonjakan LH pra-ovulasi dan mengakibatkan ovulasi

Fisiologi Reproduksi Hewan Betina

Uterine Body Uterine Horn Ovary Oviduct Bladder Mare - Transurethral Fold Urethra Clitoris Vagina Cervix Vestibule Suburethral Diverticulum Blind pocket Membrane lines Hymen Vulvo-vaginal sphincter muscle Labia Majora

Pubertas Periode pada saat organ reproduksi untuk pertama kalinya berfungsi Berbeda dari satu spesies ke spesies yang lain. Cth. Kuda (tahun ke-2), sapi (15 bulan), domba, babi, anjing (6 bulan) Variasi individu juga dapat terjadi karena: Iklim Status nutrisi Hereditas Hormonal

Pubertas Pubertas mencakup oogenesis, ovulasi dan pembentukan korpora luteum Pubertas = ovulasi pertama Siklus estrus terbagi atas: Proestrus Estrus Metestrus Diestrus (Anestrus)

Siklus estrus

Ovulasi Folikel ovarium membesar karena semakin banyak cairan yang dihasilkan, menekan tunika albuginea dan membentuk penonjolan dan penipisan permukaan ovarium. Ovulasi meliputi: Mekanisme hormonal (keterlibatan hormon steroid, LH dan prostaglandin) Mekanisme neurobiokimiawi (pembentukan plasmin, ruptur lisosom dan adanya theca kolagenase) Mekanisme neuromuskuler (pelepasan PGF2α)

Ovulasi

Ovulasi Tipe ovulasi Spontan (hewan-hewan yang tidak memerlukan koitus untuk ovulasi), Cth: sapi, domba, kambing, anjing, primata, tikus dan marmot Induksi (hewan-hewan yang memerlukan koitus untuk terjadinya ovulasi), Cth: kucing, kelinci, famili unta) Apabila ovum tidak dibuahi, korpus luteum mengalami regresi = korpus albikans

Siklus estrus Permulaan periode estrus yang pertama sampai periode estrus berikutnya = siklus estrus Terdiri dari: Proestrus Stimulasi FSH (follicle stimulating hormone) dan LH (luteinizing hormone) dari hipofisis anterior FSH dan LH meningkatkan estrogen dan mengakibatkan perkembangan organ-organ reproduksi (folikel ovarium turut membesar) Estrogen dalam darah merangsang peningkatan vaskularitas dan pertumbuhan sel genitalia

Siklus estrus Estrus Periode penerimaan seksual pada betina Utama karena peningkatan estrogen Selama atau segera setelah periode ini terjadi ovulasi (lonjakan LH)

Siklus estrus Metestrus Fase pasca ovulasi = pembentukan korpus luteum Terjadi penurunan estrogen dan peningkatan progesteron Bila terjadi kebuntingan, sekresi korpus luteum penting untuk implantasi ovum yang telah dibuahi, memberi makan embrio dan perkembangan kelenjar mammae Diestrus dan anestrus Periode yang relatif pendek sebelum periode proestrus berikutnya Anestrus merupakan periode antar musim kawin Korpus luteum yang berkembang sempurna memberikan pengaruh pada uterus, yaitu selaput endometrium menebal, kelenjar uterin membesar, dan otot-otot uterin mengalami perkembangan

Species Variation in Estrous Cycle Characteristics Estrous Cycle EWE SOW COW MARE Length of Cycle Length of Estrus Time of Ovulation 14-19 days 17-22 days 18-24 days 16-24 days 24-36 hours 48-72 hours 12-19 hours 5-6 days 24-36 hours (after onset of estrus) 37-50 hours (after onset of estrus) 10-11 hours (after end of estrus) 1-2 days (before the end of estrus) Time of A.I. 12-18 hours after onset of estrus 16-24 hours after onset of estrus and again 8-24 hrs later 7-18 hours after onset of estrus Second day and very other day in estrus

Hormon reproduksi Estrogen Kelompok senyawa yang berperan sebagai hormon reproduksi betina dan merangsang kelenjar-kelenjar reproduksi asesoris betina Estron, estradiol dan estriol adalah hormon-hormon alamiah yang diproduksi oleh ovarium atau plasenta mamalia Estrogen erat kaitannya dengan tingkah laku estrus, merupakan faktor penting dalam perkembangan libido Estrogen juga mempengaruhi sifat-sifat kebetinaan (kelamin sekunder)

Hormon reproduksi Progesteron Terutama dihasilkan oleh korpus luteum Didapat juga di adrenal, korteks, plasenta dan testes Progesteron bekerja pada jaringan yang telah disiapkan oleh estrogen (lebih sering antagonistik) Dikenal sebagai hormon kebuntingan karena menyebabkan penebalan endometrium dan perkembangan kelenjar uterin Progesteron juga bekerja aktif pada kelenjar mammae yang sebelumnya telah dilakukan estrogen

Hormon reproduksi Hormon-hormon lain Relaksin Dapat diekstraksi dari korpora lutea, endometrium dan plasenta Menyebabkan relaksasi ligamen pelvis dan dianggap sebagai suatu faktor relaksasi serviks sewaktu kelahiran Prolaktin dan oksitosin PMSG (gonadotrofin korionik): disekresikan oleh trphoblast dari membran zigot