Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia sangat diperlukan bagi perkembangan

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN. yang berbudaya dan berakal sehat, yakni manusia yang sekaligus sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

2015 PENERAPAN METODE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE QUANTUM READING DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Neglasari 03 Cisompet Garut)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum berbasis kompetensi (Competency Based Curriculum) Pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi (Kurikulum 2004) sangat

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan berbicara merupakan kemampuan awal yang harus dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN

BAB I PENDAHULUAN. cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam proses pembelajaran ditentukan oleh bagaimana seorang

BAB 1 PENDAHULUAN. bertujuan agar peserta didik memiliki keterampilan (1) berkomunikasi secara

BAB I PENDAHULUAN. intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Belajar bahasa pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menulis merupakan salah satu keterampilan dari empat aspek kebahasaan.

BAB I PENDAHULUAN. dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia SD/ MI secara eksplisit dinyatakan. kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. didik disekolah melalui proses pembelajaran. Namun, mengupayakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan cipta serta pikir baik secara etis, estetis, dan logis.

BAB I PENDAHULUAN. dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di

2015 PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mampu berkomunikasi dengan baik. Salah satu cara untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Melalui pendidikan, diharapkan setiap individu

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi tujuan pembelajaran bahasa Indonesia yang tercantum dalam. budaya dan intelektual manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial,

PENERAPAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. Retno Friethasari, 2015 PENERAPAN METODE STORY TELLING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat menetukan, bagi perkembangan individu maupun suatu

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Indonesia Pembelajaran Bahasa Indonesia Ruang Lingkup Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

PENERAPAN METODE QUANTUM READING DAN MEDIA GARIS WARNA-WARNI DALAM MENEMUKAN GAGASAN UTAMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar merupakan pembelajaran

PENGARUH MODEL PETA PIKIRAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO OLEH SISWA KELAS IX SMP NEGERI 17 MEDAN TAHUN PEMBELJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan informasi pengetahuan ke buku catatan yang telah didapat dari

BAB I PENDAHULUAN. dan telah diatur dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan seusia manusia itu sendiri sebagai pelaku pendidikan. untuk meningkatkan penguasaan pengetahuan dasar adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. dua materi ajar, yakni materi bahasa dan materi sastra. Materi bahasa

BAB I PENDAHULUAN. hal-hal berikut. Pertama, guru dapat menumbuhkan rasa memiliki, mencintai,

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) menuntut siswa

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN BABADAN I NGRAMBE NGAWI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting dalam perkembangan intelektual, sosial,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan perbaikan di sana sini, mulai dari kurikulum, sarana dan

latihan. Salah satu wujud pendidikan yang diterapkan di sekolah maupun di lingkungan keluarga sejak dini adalah pendidikan bahasa karena bahasa

peningkatan kualitas kehidupan, serta pertumbuhan tingkat intelektualitas, dimensi pendidikan juga semakin kompleks. Hal ini tentu membutuhkan desain

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas manusia. Hal ini dikarenakan, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM WRITING

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

Oleh : YANTI FITRIYANTI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menjamin

BAB I PENDAHULUAN. dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat

M A K A L A H. Disusun oleh : IRNA IRAWATI NIM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Please purchase 'e-pdf Converter and Creator' on to remove this message.

Penerapan Metode Bermain Peran Pada Materi Drama Anak Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 3 SDN Gio

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Oleh karena itu dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PUISI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN. lain. Pada masyarakat modern dikenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu. menulis dan membaca merupakan komunikasi tertulis.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kemampuan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. perhatian serius dari pemerintah berkaitan dengan tuntutan untuk menghasilkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. mengajar menjadi terarah dan mencapai sasaran pendidikan.

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VII D SMP PLUS DARUSSALAM TAHUN AJARAN 2012/2013

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, seseorang belajar bahasa karena didorong oleh kebutuhan. melalui bahasa baik secara lisan maupun tertulis.

BAB II KAJIAN TEORI. A. Keterampilan Mengungkapkan Pendapat. 1. Mengungkapkan pendapat sebagai keterampilan berbicara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan memiliki peran penting dalam kehidupan, karena pendidikan

TEKNIK INKUIRI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SMP PLUS DARUSSALAM BLOKAGUNG BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa adalah kemampuan menggunakan bahasa yang meliputi mendengar atau menyimak,

MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SLANT

BAB II LANDASAN TEORI PEMBELAJARAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG SEDERHANA MELALUI METODE KONTEKSTUAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi dalam hidup bermasyarakat bukan hanya melalui lisan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

Transkripsi:

Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut ISSN: 1907-932X PENGARUH PENGGUNAAN METODE QUANTUM WRITING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA (Studi Eksperimen di Kelas 1 MI Assibyan Singajaya) Enur Nurhayati Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut Abstrak Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah MI Assibyan ini kurang meningkatkan kreativitas siswa, terutama dalam ranah menulis. Sehingga masih banyak siswa yang belum lancar menulis.dan pada umumnya pembelajaran Bahasa Indonesia di tingkat Sekolah Dasar sampai Sekolah lanjutan belum memuaskan. Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hasil kemampuan menulis siswa yang tanpa menggunakan metode Quantum Writing di kelas 1A pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di MI Assibyan Singajaya, dan untuk mengetahui hasil kemampuan menulis siswa yang menggunakan metode Quantum Writing di kelas 1B pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di MI Assibyan Singajaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode Eksperimen guna untuk membandingkan hasil kemampuan menulis antara dua kelompok yaitu di kelas eksperimen dan di kelas kontrol.dalam perhitungan penulis menggunakan statistik. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan hasil kemampuan menulis siswa yang tanpa menggunakan metode Quantum Writing di kelas 1A pada mata pelajaran Bahasa Indonesia menunjukan kualifikasi kurang efektif. Hal ini berdasarkan nilai perhitungan bahwa nilainya adalah 67,52 Di bandingkan dengan hasil kemampuan menulis siswa yang menggunakan metode Quantum Writing di kelas 1B pada mata pelajaran Bahasa Indonesia menunjukan kualifikasi cukuf efektif atau cukuf baik hal tersebut terlihat pada hasil nilai sebesar 75,94 Berdasarkan perhitungan bahwa pengaruh penggunaan metode Quantum Writing terhadap kemampuan menulis siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia diperoleh hasil sebesar 92,16% dan angka tersebut menunjukan bahwa metode Quantum Writing berpengaruh besar terhadap kemampuan menulis siswa. Kata kunci : Metode, Quantum Writing, Kemampuan Menulis 1 Pendahuluan Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi.hal ini mengingat, bahwa bahasa merupakan sarana komunikasi dalam masyarakat. Untuk dapat berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik dan benar, terutama bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Negara Indonesia. 26

Nurhayati Bahasa Indonesia memiliki 4 aspek keterampilan diantaranya yaitu: mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Dari semua aspek keterampilan berbahasa tersebut, keterampilan menulis merupakan aspek yang paling tinggi dan paling kompleks tingkatannya Hal ini disebabkan keterampilan menulis jauh lebih sukar dan jauh lebih rumit, dibandingkan aspek kebahasaan yang lainnya, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, dan keterampilan membaca. Berdasarkan penilitian awal yang dilakukan Peneliti pada hari Sabtu 14 April 2010 bahwa selama ini, pembelajaran menulis dilakukan secara konvensional. Dalam artian siswa hanya diberi sebuah teori menulis atau tugas menulis, dan kurang membangkitkan semangat, motivasi dan kreativitas siswa, Sehingga pembelajaran menulispun menjadi semakin monoton dan terasa sulit dan susah oleh siswa. Hal ini juga berdampak pada tidak tercapainya kompetensi yang diharapkan, karena nilai siswa masih di bawah KKM yang ditetapkan. Melihat masalah tersebut Penulis mencoba memberikan salah satu alternative yang bisa digunakan untuk meningkatkan kretivitas, motivasi serta kemampuan menulis di kelas 1, yaitu dengan menggunakan Metode Quantum Writing. Sebagaimana kita ketahui, penggunaan metode yang menarik akan mampu mengkondisikan siswa dalam proses kegiatan belajar-mengajar. Sebagai metode pembelajaran, Quantum Writing dapat meningkatkan daya kreativitas dan keaktifan siswa.hal ini dikarenakan, metode Quantum Writing menerapkan langkah-langkah kepenulisan yang mudah, fun dan hasil yang memuaskan. 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Menurut KTSP Bahasa Indonesia merupakan sebuah mata pelajaran yang sangat penting untuk mengembangkan sikap dan prilaku positif dalam berbahsa, khususnya bahasa Indonesia. Adapun tujuan mata pelajaran Bahasa Indonesia MI sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah agar peserta didik memiliki kemampuan (1) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik lisan maupun tertulis, (2) menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara. (3) memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan, (4) menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan esmosional dan sosial, (5) menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, serta (6) menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia (Sumaryanta, 2009: 68). 2.2 Pembelajaran Menulis Pembelajaran menulis di Sekolah Dasar ( MI ) merupakan keterampilan bagi siswa yang sangat pokok. Dengan kata lain, pembelajaran menulis mutlak diperlukan di sekolah-sekolah dasar. Karena menulis merupakan sebuah kebutuhan hidup, sebagaimana layaknya kebutuhan akan sandang dan pangan. Sebuah tulisan terkadang menjadi sebuah cerminan kepribadian dan pengetahuan seseorang (Maman Suryadi dan Akhmad Mabroer, 2007:20). www.journal.uniga.ac.id 27

Nurhayati Jurnal Pendidikan Universitas Garut Menulis dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sadar yang kompleks untuk mengungkapkan gagasan (ide) dengan ejaan dan tata tulis yang benar melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami (Takala, 2005:12). Tujuan, Fungsi dan Manfaat Menulis (Pennebaker, 2003:54) yaitu diantaranya: a. Menulis untuk memberikan suatu informasi b. Menulis membantu mendapatkan dan mengingat informasi baru c. Menulis sarana untuk mengungkapkan diri d. Menulis sarana untuk pemahaman 2.2 Metode Quantum Writing Sebelum menguraikan lebih lanjut mengenai metode Quantum Writing, ada baiknya bila diuraikan secara terpisah terlebih dahulu istilah Quantum dan Writing.Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia/KBBI (Depdiknas, 2002), mengatakan bahwa Quantum adalah bagian dari energi yang tidak dapat di bagi lagi.adapun menurut Boby De Porter, (2001) bahwa Quantum dapat dipahami sebagai interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya.berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa Quantum adalah bagian dari energi yang tidak dapat dipecahkan lagi sehingga dapat mengubah energi itu menjadi pancaran cahaya. Adapun Writing merupakan istilah Bahasa Inggris yang berarti menulis.sebagaimana telah diungkapkan di atas, yang dimaksud menulis yaitu kegiatan sadar yang kompleks untuk mengungkapkan gagasan (ide) dengan ejaan dan tata tulis yang benar melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami. Menurut Hernowo (2003:10) mengemukakan, bahwa yang dimaksud Quantum Writing adalah interaksi dalam proses belajar (menulis) niscaya mampu mengubah berbagai potensi menulis yang ada di dalam diri manusia menjadi ledakan/gairah yang dapat ditularkan kepada orang lain. Menurut hemat penulis, metode Quantum Writing, sebagaimana yang diungkapkan oleh Hernowo, merupakan metode pembelajaran interaktif yang diharapkan mampu mengubah berbagai potensi menulis dalam diri manusia menjadi ledakan gairah yang dapat ditularkan kepada orang lain. Tujuan Metode Quantum Writing(Hernowo, 2003) : a. Memunculkan sisi-sisi unik yang dimilikinya dan kemudian perlahanlahan dapat dikenalinya secara utuh. b. Diharapkan dapat memberikan kebaruan tentang menulis. c. Memunculkan penulis agar dirinya siap dan berani untuk menulis. d. Untuk memperkaya mental seorang penulis/siswa. Manfaat Metode Quantum Writing (Harnowo, 2003). a. Proses belajar (menulis) praktis dan menyenangkan. b. Menumbuhkan sikap positif siswa terhadap pembelajaran menulis. c. Meningkatkan minat siswa untuk belajar. d. Meningkatkan motivasi siswa. e. Meningkatkan kemampuan menulis siswa. 28 www.journal.uniga.ac.id

Nurhayati 3 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Guna untuk membandingkan hasil antara dua kelompok atau lebih. Hal di atas sesuai dengan pendapat (Sudjana dan Ibrahim, 2000:149) bahwa bereksperimen adalah mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat sesuatu hasil. Dengan kata lain, penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat. Caranya adalah dengan membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan kelompok pembanding yang tidak menerima perlakuan. 4 Hasil Penelitian Dan Pembahasan a. Kemampuan menulis siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas eksperimen yang menggunakan metode Quantum Writing atau dalam proses pembelajaran diberikan perlakuan menunjukan kualifiksi cukup efektif. Hal ini dapat dilihat dari hasil rata-rata siswa yang diperoleh sebesar 75,94. Dengan demikian dapat dikategorikan sangat efektif. b. Kemampuan menulis siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas kontrol yang tidak menggunakan metode Quantum Writing atau dalam proses pembelajaran tidak diberikan perlakuan menunjukan kualifikasi kurang efektif. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 67,52. Dengan demikian dapat dikategorikan kurang efektif. Pengaruh penggunaan metode Quantum Writing terhadap kemampuan menulis siswa di kelas 1 MI Assibyan Kecamatan Singajaya Kabupaten Garut pada mata pelajaran Bahasa Indonesia memiliki hubungan yang sangat kuat, hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan sebesar 0,96. Dengan demikian penggunaan metode Quantum Writing terhadap kemampuan menulis siswa di kelas 1 MI Assibyan Kecamatan Singajaya Kabupaten Garut pada mata pelajaran Bahasa Indonesia memiliki pengaruh yang signifikan antara Variabel X terhadap Variabel Y hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan sebesar 92,16% dan masih ada factor lain yang mempengaruhi kemampuan menulis siswa di kelas 1 MI Assibyan Kecamatan Singajaya yaitu sebesar 7,48%. 5 Kesimpulan Pengaruh Penggunaan Metode Quantum Writing Terhadap Kemampuan Menulis Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas 1 MI Assibyan Singajaya telah berjalan dengan baik, hal ini ditunjukan dengan adanya hasil penelitian bahwa kelompok Eksperimen atau dalam pembelajaran diberikan perlakuan dengan metode Quantum Writing, menunjukan hasil yang cukup efektif yaitu dengan nilai 75,94 dibandingkan dengan kelompok kontrol atau dalam pembelajaran tidak diberikan perlakuan, atau hanya menggunakan metode ceramah yang hasilnya masih kurang atau tidak efektif dengan nilai 67,52. Daftar Pustaka Ambarjaya, S. Beni, 2008. Model-model Pembelajaran Kreatif.Bandung: Tinta Emas Publishing. Bambang, R.S dan Hasim, A. 2009.Menjadi Guru Yang Baik. Bandung: Pustaka Putra. Camus, Albert,et al. 2002. Menulis Itu Indah: Pengalaman Para Penulis Dunia. Yogyakarta:Jendela.. www.journal.uniga.ac.id 29

Nurhayati Jurnal Pendidikan Universitas Garut Deporter, Bobbi dan Mike Henmacki, 2001.Quantum Writing. Bandung: Kaifa. Hamalik, Oemar, 2010. Proses Belajar dan Mengajar. Bandung: Pt Bumi Aksara. Hernowo, 2003. Quantum Writing. Bandung: MLC. Hernowo, 2001. Kiat-kiat Ampuh untuk Melejitkan Kemauan Plus Kemampuan Membaca dan Menulis Buku. Bandung: Kaifa. Mabroer Akhmad dan Maman Suryadi. 2007. Mari Menulis. Bandung: Pt Pribumi Mekar. Mulyasa. E, 2008. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remajaa Rosdakarya. Rusyana, Metode Menulis. Jakarta: Pt Garsindo Jalan Palmerah Selatan Undang-undang Dasar RI No. 2 tahun 1989. Tentang Sisdiknas.Wahana Anak Bangsa. Bandung. 30 www.journal.uniga.ac.id