BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan sangat erat, yaitu bahwa setiap harta yang sudah dikeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. Ensiklopedi Islam Indonesia Zakat menurut bahasa bererti tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan agama merupakan salah satu bidang studi yang. dimasukkan dalam setiap kurikulum formal dan tingkat dasar hingga

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Kode : UNIV. A101 / 2 SKS

Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo. Orang-orang wajib mengeluarkan zakat jika telah memiliki beberapa syarat berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. diwajibkan oleh Allah SWT untuk diberikan kepada mustahik yang telah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan tujuan perusahaan. Good Corporate Governance yang. seringkali digunakan dalam penerapannya di perusahaan-perusahaan,

Assalamu alaikum wr. wb.

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi, menuntut semua aktfitas dapat dilakukan dengan cepat,

1.1 Latar Belakang Masalah

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITP. Minggu Pokok Bahasan/ Sub Pokok TIU TIK Daftar Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk dimana

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad M. Saefuddin, Ekonomi dan Masyarakat dalam Perspektif Islam, (Jakarta: CV Rajawali, 1987), h.71.

BAB I PENDAHULUAN UKDW

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 24 Tahun 2004 Seri E PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Bila saat ini kaum muslimin sudah faham tentang kewajiban sholat dan

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQOH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Bab I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut juga berimbas kepada Gereja. Menurut Tata Gereja GKJ, Gereja adalah

SIMULASI SYARAT DAN TATA CARA MENGHITUNG ZAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Namun, pada kenyataannya, masih ada yang tidak mendapat bagian. Inilah yang

Bab 8. Ibadah: Aspek Ritual Umat Islam

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

c 1 Ramadan d 28 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB IV RESPON MASYARAKAT HINDU TERHADAP PERAYAAN HARI RAYA IDUL FITRI SUKU TENGGER WONOKERTO SUKAPURA PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.

BAB I PENDAHULUAN. benda tapi tidak sampai batas nisab zakat, namun ada pula yang tidak memiliki harta

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan

SAMBUTAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG DALAM ACARA HALAL BI HALAL PENGADILAN AGAMA KARISIDENAN SURAKARTA


BAB I PENDAHULUAN. (2000) p Budyanto, Dasar Teologis Kebersamaan dalam Masyarakat yang Beranekaragam Gema Duta Wacana, Vol.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Dua tahun setelah Rasulullah hijrah dari Makah ke Madinah, beliau

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 PENJELASAN ISTILAH

BAB I PENDAHULUAN. rukun islam kelima, sesuai hadis Nabi yang mengatakan: Islam itu dibina

BAB I PENDAHULUAN. sedikit umat yang jatuh peradabannya hanya karena kefakiran. Karena itu

BAB I PENDAHULUAN. adanya wilayah, adanya penduduk, dan adanya pengakuan dari negara lain,

PEDOMAN WAWANCARA DAN JAWABANNYA

TIDAK SEKADAR PUASA BADANI

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali Indonesia. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1997 telah

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, 1999, hlm 30

Dr. Marzuki, M.Ag. Dosen PKn dan Hukum FIS UNY DAFTAR ISI PRAKATA PENULIS

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Permasalahan

Pengertian. Masyarakat Madani. Karakteristik. Masyarakat Madani. Posisi Umat Islam

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Permasalahan. A.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi saat ini berkembang pesat begitu juga dengan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. membayar zakat pulalah baru diakui komitmen ke-islaman seseorang. Hal ini

Penulis: Ummu Abdullah al-buthoniyyah. Desain Sampul: Ummu Zaidaan al-atsariyyah. Disebarluaskan melalui. Website:

Iman Itu Naik dan Turun

BAB I PENDAHULUAN. dengan melalui wahyu Allah yang disampaikan oleh Malaikat jibril. Islam itu

BAB 1 PENDAHULUAN. Perjamuan kudus merupakan perintah Tuhan sendiri, seperti terdapat dalam Matius 26:26-29, Mar

ZAKAT LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Disusun oleh DAVID SATRIA I

Apakah pancasila sebagai pembangunan sudah diterapkan di Indonesia atau belum?

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Badan Perencana Pembangunan (Bappenas) menyatakan bahwa jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. antara orang-orang kaya dengan orang-orang miskin adalah mengeluarkan

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN YUSUF QARDAWI DAN MASDAR FARID MAS UDI MENGENAI PENYATUAN ZAKAT DAN PAJAK SEBAGAI INSTRUMEN UNTUK KEMASLAHATAN UMAT

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Penelitian. Zakat merupakan rukun Islam ke tiga dan merupakan salah satu unsur

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Lihat sila pertama dalam Dasar Negara Indonesia: Pancasila

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Syahruddin El-Fikri, Sejarah Ibadah, (Jakarta: Republika, 2014), hlm

BAB I PENDAHULUAN. Berbangsa dan Bernegara, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008), hlm. 17.

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama samawi terakhir. Berdasarkan tinjauan historis, ia

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa melaksanakan pembangunan yang bersifat fisik materil dan mental

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Haji merupakan ibadah yang ada di dalam agama Islam dan dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. masih banyak kita saksikan. Sebagian masyarakat hidup dalam serba kekurangan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 83 TAHUN : 2008 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 2 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB. Kasih Allah Untuk Orang Berdosa

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 3 SEPTEMBER 2017 Tema: MENYELAMI PEMIKIRAN ALLAH JEMAAT BERHIMPUN

TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA

I. Pendahuluan Bulan Dzulhijah adalah bulan yang penuh dengan kesucian dan kebajikan (hikmah).

BAB I PENDAHULUAN. tertentu kepada orang tertentu menurut syarat-syarat yang ditentukan 1. Ramadhan yang disebut juga dengan istilah zakat fitrah 2.

BAB I PENDAHULUAN. oleh para pemeluknya. Keduanya disebut dengan dua kalimat: hablum

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. yang berlawanan dengan semangat dan komitmen Islam terhadap. yang sejahtera dan baik yang menjadi tujuan utama mendirikan Negara.

Kebenaran Yahushua: Satu-satunya Harapan Bagi Orang Berdosa

BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN. itu sangat sulit untuk di hilangkan. Seperti halnya dalam membayar zakat

BAB I PENDAHULUAN. maupun dilihat dari sisi pembangunan kesejahteraan umat. 1 Zakat berarti suci,

Hukum Seputar Zakat Fitrah

BAB 1 PENDAHULUAN. Permasalahan kemiskinan senantiasa menarik dikaji karena merupakan masalah serius

BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1. Latar Belakang Masalah

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan di akhirat nanti. Islam sangat memegang tinggi prinsip solidaritas yang

BAB I PENDAHULUAN. yang fitrah. Sedangkan universalitas Islam menunjukkan bahwa Islam merupakan

RUKUN ISLAM YANG JADI ANAK MAS DAN RUKUN ISLAM YANG MASIH JADI ANAK TIRI oleh: Drs. Syahro, M.Sy. Kasubbag Tu Kemenag Kota Metro

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Di samping sebagai makhluk pribadi, manusia adalah makhluk sosial. Makhluk ciptaan Tuhan yang tidak dapat hidup sendiri, karena pasti memerlukan orang lain. Baik untuk menemani ataupun membantu satu dengan yang lainnya. Karena kodratnya yang demikian maka manusia tidak bisa menolak keberadaan orang lain. Dalam lingkungan masyarakat, manusia hidup berdampingan. Dalam kondisi hidup saling berdampingan ini, tentu saja keadaan masing-masing orang berbeda. Ada orang yang memiliki harta lebih dari cukup dan disebut kaya. Dan sebaliknya ada orang yang memiliki harta kurang dari cukup dan disebut miskin. Perbedaan kepemilikan harta ini seringkali menyebabkan kesenjangan antar manusia. Menurut data dari World Bank tahun 2004, penduduk Indonesia yang hidup dengan $2 (Rp 20.000, 00) sehari masih ada sekitar 52,4 % dan ada sekitar 7,5 % penduduk Indonesia yang hidup dengan $1 (Rp 10.000, 00). 1 Ini menunjukkan bahwa masih cukup banyak orang miskin di Indonesia yang belum mampu untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Karena untuk mencukupi kebutuhan keluarga yang rata-rata terdiri dari 4 orang tentu saja kurang bila hanya dengan uang sebesar Rp 20.000, 00. Harta merupakan milik Tuhan sepenuhnya yang dititipkan kepada manusia untuk dapat digunakan dengan sebaik-baiknya. Dan setiap manusia berhak untuk menikmati harta yang asalnya dari Tuhan. Artinya bahwa setiap manusia tanpa dibeda-bedakan berhak menikmati harta milik Tuhan. Akan tetapi perkembangan jaman mengakibatkan orang menjadi tidak peduli dengan keadaan orang lain. 1 Bambang Setiaji, Globalisasi dan Islam dalam Study Intensif Tentang Islam, Yogyakarta, 2005, hal. 9-10

B. Pokok Permasalahan Agama Islam dan Kristen memiliki suatu konsep dan dasar yang sama tentang pelaksanaan zakat yaitu untuk menegakkan keadilan, menolong yang lemah dan yang miskin. Umat Kristen lebih mengenal konsep zakat ini dengan istilah perpuluhan. Meskipun kata zakat itu sendiri tak digunakan dalam Alkitab, namun prakteknya ada di dalam Alkitab. 2 Baik agama Islam maupun Kristen pelaksanaan zakat dalam konteks kehidupan bermasyarakat kini dan di masa mendatang sangat penting. Zakat bukan saja sebagai wujud keberagamaan manusia, tetapi secara kongkrit aspek kemanusiaan manusia dipedulikan. Antara agama dan kemanusiaan menjadi semakin kongkrit. Agama tidak hanya berurusan dengan persoalanpersoalan yang sifatnya ritual-doktrinal-formal, tetapi juga masalah praktis-realitis. Agama menjadi amat bermakna bagi kehidupan manusia. 3 Dalam agama Islam, zakat merupakan hal penting yang wajib untuk dilaksanakan. Karena zakat merupakan salah satu dari Rukun Islam (sahadat, sholat, puasa, zakat, haji). Kalau zakat tidak ditunaikan maka akan terjadi adanya jurang kaya miskin. Ini akan memunculkan masyarakat kaya yang mewah berlebih-lebihan. Sikap semacam ini dapat membawa kehidupan yang negatif. Mereka yang kaya dapat mengeksploitasi dan memungkinkan terciptanya kejahatan yang berakhir pada kekacauan sosial. 4 Zakat menurut bahasa, berarti nama = kesuburan, thaharah = kesucian, barakah = keberkatan dan berarti juga tazkiyah, tathhier = mensucikan. 5 Harta yang dikeluarkan untuk zakat itu disebut zakat karena zakat itu mensucikan diri dari kotoran kikir dan dosa, dan menyuburkan harta atau membanyakkan pahala yang akan diperoleh mereka yang mengeluarkannya. 6 Jadi melalui zakat inilah umat Islam mensucikan diri dan harta mereka. Harta yang memang seharusnya dapat dinikmati oleh setiap manusia ciptaan Tuhan, supaya ada keseimbangan antara orang yang kaya dan yang miskin. 2 Akan dijelaskan dalam Bab III 3 Pdt. Elga Sarapung, M. Th, Pengantar dalam Lima Titik Temu Agama-agama,Duta Wacana University Press, Yogyakarta, 2000, hal. 195 4 s.d.a hal. 200 5 Teuku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Pedoman Zakat, Pustaka Rizki Putra, Semarang, 1999 hal. 3 6 s.d.a hal. 8 2

Dalam agama Kristenpun sebenarnya dikenal juga konsep zakat. Bahkan dalam Alkitab juga ditekankan faktor keseimbangan dalam kehidupan sosial. Seperti yang tertulis di dalam 2 Korintus 8:13-15 : Sebab kamu dibebani bukanlah supaya orang-orang lain mendapat keringanan, tetapi supaya ada keseimbangan. Maka hendaklah sekarang ini, kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu supaya ada keseimbangan. Seperti ada tertulis: Orang yang mengumpulkan banyak, tidak berlebihan dan orang-orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan. Berdasarkan kesamaan konsep yaitu bahwa harta yang ada pada manusia sebenarnya hanya merupakan titipan dari Tuhan Yang Maha Esa. Dan setiap umat baik Islam maupun Kristen memiliki hak untuk menikmati harta tersebut maka sebenarnya dapat terjalin suatu kerja sama untuk saling membantu, menolong yang lemah dan miskin serta menciptakan suatu keseimbangan antara orang kaya dan miskin. Di samping itu juga dengan adanya kerja sama antara umat Islam dan Kristen maka akan menimbulkan dampak yang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh rahmat bagi umat Islam. Karena bulan Ramadhan adalah bulan yang suci yang diberkati oleh Allah, sehingga umat Islam berusaha untuk memperoleh pahala yang sebanyak-banyaknya untuk bekal di akhirat kelak. Salah satu kegiatan yang wajib dilaksanakan di bulan yang penuh rahmat ini adalah melaksanakan zakat. Di setiap masjid pasti ada kegiatan pelaksanaan zakat, termasuk juga masjid Baitul Hikmah yang terletak di wilayah kecamatan Gondokusuman. Berdasarkan uraian di atas, penyusun ingin melihat lebih dalam tentang pelaksanaan zakat di masjid Baitul Hikmah selama bulan Ramadhan ini. Penyusun akan meneliti tentang pelaksanaan zakat dalam rangka bulan Ramadan terutama pelaksanaan zakat fitrah. 7 Di samping itu penyusun juga akan melihat pelaksanaan persembahan perpuluhan di GKJ Sawokembar. 7 Zakat yang dibayarkan menjelang Hari Raya Idul Fitri. 3

C. Judul dan Alasan Pemilihan Judul Dari permasalahan yang telah dijelaskan maka penyusun memberi judul, yaitu : ZAKAT SEBAGAI TITIK AWAL KERJASAMA ANTARA ISLAM DAN KRISTEN Penyusun memilih judul ini karena, zakat merupakan konsep dalam agama Islam dan Kristen yang memiliki motivasi sama yaitu untuk membantu orang-orang yang memerlukan sehingga diharapkan dapat menciptakan suatu kerja sama, yang nantinya akan menuju kepada terciptanya kerukunan antar umat beragama. Penyusun berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya agar dapat turut serta menciptakan suatu kerja sama antar umat beragama. D. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut: untuk menggali adanya unsur sosial dalam pelaksanaan zakat fitrah dan perpuluhan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. E. Metode Penulisan Berkaitan dengan penyusunan skripsi maka metode yang digunakan adalah metode wawancara. Dalam metode ini, penyusun akan mewawancarai beberapa pengurus masjid Baitul Hikmah serta majelis GKJ Sawokembar terutama yang mengelola zakat fitrah dan persembahan. Penyusun memilih masjid Baitul Hikmah dan GKJ Sawokembar karena letak masjid Baitul Hikmah dan GKJ Sawokembar yang berdekatan. F. Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN Pada bagian ini penyusun akan memaparkan latar belakang permasalahan dan pokok permasalahan yang akan dibahas selanjutnya dan di dalamnya penyusun memberikan batasan permasalahan. Selain itu terdapat juga pembahasan mengenai pemilihan judul dan alasan 4

penyusun memakai judul tersebut. Hal lain yang juga yang dipaparkan adalah mengenai metode penulisan dan tujuan penulisan skripsi ini. BAB II : ZAKAT DALAM AGAMA ISLAM DAN PELAKSANAANNYA DI MASJID BAITUL HIKMAH Pada bagian ini akan dijabarkan tentang konsep zakat di dalam agama Islam dan pelaksanaannya di masjid Baitul Hikmah. BAB III: PERPULUHAN DALAM AGAMA KRISTEN DAN PELAKSANAANNYA Bagian ini berisikan tentang konsep persembahan perpuluhan yang dilaksanakan dalam agama Kristen serta pelaksanaannya di GKJ Sawokembar. BAB IV: KESIMPULAN DAN RELEVANSI Bagian ini merupakan kesimpulan dari keseluruhan bab yang telah dipaparkan. Dalam bagian ini juga penyusun akan memberikan pokok-pokok usulan bagi terciptanya suatu kerja sama antara umat Islam dan Kristen. 5