BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. pendidikan didefinisikan berdasarkan fungsinya ada 4, meliputi:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. mendefinisikan pendidikan berdasarkan fungsinya, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Departemen Pendidikan Nasional RI (2003:5) mendefinisikan

PENDIDIKAN DAN SEKOLAH

c. Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warganegara

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGARUH METODE BILINGUAL

INTEGRALISTIK BIMBINGAN KONSELING DALAM PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. ataupun tinta hitam tergantung yang menuliskannya. No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan menjadi kompetensi bekal untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna untuk meningkatkan mutu bangsa secara. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Karakteristik Kompetensi Profesional yang Harus Dimiliki Guru

Nama : Diana Lusi Rinasari NIM : Makul : Ilmu Pendidikan BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V PENGERTIAN, FUNGSI, DAN JENIS LINGKUNGAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KEPALA MADRASAH DAN KINERJA GURU. madrasah. Kata kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk. pengetahuan dan keterampilan baru sehingga dapat diperoleh manusia

PENTINGNYA PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi sekolah erat hubungannya dengan masyarakat. dan didukung oleh lingkungan masyarakat. 1

BAB I PENDAHULUAN. resmi. 1 Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertangung jawab terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga pendidikan saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. diprioritaskan adalah sektor pendidikan. Menyadari betapa pentingnya. tentang pendidikan harus selalu ditingkatkan.

II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Deskripsi Teoritis Tinjauan tentang Guru, Kompetensi, Kompetensi Pedagogik, dan PAUD

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Fungsi pendidikan

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI MTs SHABILUL HUDA KECAMATAN GUNTUR KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan utama yang dihadapi bangsa Indonesia adalah minimnya nilainilai

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

BAB II. KAJIAN TEORI dan PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas cakrawala

BAB I PENDAHULUAN. Nuansa Aulia. 2010), hlm Dadi Permadi, Daeng Arifin, The Smiling Teacher, (Bandung:

BAB I PENDAHULUAN. dapat dirasakan oleh setiap warga negara. Dengan adanya pendidikan terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan semakin banyak menghadapi masalah yang perlu. mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak baik pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Belajar dan Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. sikap dan keterampilan peserta didik. Pelaksanaannya bukanlah usaha mudah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mengembangkan segenap potensi yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. maupun informal. Keberhasilan pendidikan akan terjadi bila ada interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. terus diupayakan melalui pendidikan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung berupaya mempengaruhi mengarahkan dan mengembangkan

I. PENDAHULUAN. Fokus isu-isu strategis pendidikan di Indonesia sekarang ini adalah permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu proses menyiapkan individu untuk mampu

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 di SMK N 9 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong kemajuannya dengan kekreatifan guru dan murid. Selain itu,

Hubungan Timbal Balik Antara Lingkungan Pendidikan A. Pengaruh Keluarga terhadap sekolah dan masyarakat

Abstrak. Kata kunci : Tujuan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN 1. KOMPETENSI PENGAWAS/PENILIK PAUD

BAB I PENDAHULUAN. zaman yang semakin berkembang. Berhasilnya pendidikan tergantung pada

BAB I. Apabila suatu bangsa tidak mengembangkan sumber-sumber manusianya, maka bangsa tersebut tidak akan dapat mengembangkan sistem politik,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, yang isinya disebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bukan hanya berfungsi sebagai alat dalam menyampaikan kebudayaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan efesien

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat berperan penting dalam memajukan bangsa, kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DAN IPS MELALUI KELOMPOK KECIL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses budaya untuk meningkatkan harkat dan. martabat manusia, melalui proses yang panjang dan berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. nomor 20 tahun 2003 Bab I pasal 1 disebutkan bahwa:

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI GROUP RESUME SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dalam penyelenggaraan pendidikan sangat penting. pengelolaan sumber daya manusia dapat berjalan sesuai dengan apa yang

GURU BERDEDIKASI YANG BERMARTABAT SIAP MENYUKSESKAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DALAM MEWUJUDKAN GENERASI EMAS Pamungkas Stiya Mulyani, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN PEMBELAJARAN DI SD NEGERI BENDUNGAN GAJAHMUNGKUR SEMARANG TESIS

KEPALA SEKOLAH GURU WALI KELAS KONSELOR PARA SISWA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur

BAB I PENDAHULUAN. belajar kepada siswa melalui proses pembelajaran yang baik.

PELATIHAN BATIK TULIS SEBAGAI SARANA PENERAPAN KARAKTER DAN PENGETAHUAN SKILL PADA PANTI ASUHAN LMI DESA GULUN KECAMATAN TAMAN KOTA

BAB IV ANALISIS MASALAH. 4.1 Analisis Tentang Kepercayaan Diri Anak Tuna Netra di Balai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. fundamental bagi pengaturan serta penyelenggaraan Negara. Sejarah telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan tidak akan lepas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kearifan dan bijaksana, merupakan suatu usaha secara

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. Diantara elemen tersebut adalah instruktur atau pendidik, materi ajar, metode, tujuan

Contoh Makalah Pengaruh Perpustakaan Sekolah terhadap Mutu Pendidikan

I. PENDAHULUAN. suatu negara dapat mencapai sebuah kemajuan adalah pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aspek strategis bagi suatu negara. Sifat pendidikan adalah

BAB I PENDAHULUAN. hlm U. Saefullah, Psikologi Perkembangan dan Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 2012,

BAB I PENDAHULUAN. Asean (MEA) memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan. aspek yang sangat penting dalam pembentukan generasi bangsa.

Sejarah pendidikan Indonesia 1. Dyah Kumalasari

BAB I PENDAHULUAN. Anak didik dalam dunia pendidikan merupakan subjek utama. Dialah

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. Pendidikan 1. Pengertian Pendidikan Menurut Umar Tirtahardja dan S.L.La Sulo (2008:33-36) pendidikan didefinisikan berdasarkan fungsinya ada 4, meliputi: a. Pendidikan sebagai proses transformasi budaya Pendidikan sebagai proses transformasi budaya diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Pewarisan budaya ini meliputi kebiasaan-kebiasaan tertentu, larangan-larangan dan anjuran, dan ajakan generasi penerus dapat bersikap sesuai dengan nilai-nilai yang dikehendaki oleh masyarakat. b. Pendidikan sebagai proses pembentukan pribadi Pendidikan sebagai proses pembentukan pribadi diartikan sebagai suatu kegiatan sistematis dan sistematik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Proses pembentukan pribadi ini bertujuan untuk membentuk pribadi yang dewasa bagi peserta didik yang belum dewasa dan bagi peserta didik yang sudah dewasa dituntut adanya pengembangan diri agar kualitas kepribadian menjadi meningkat. 6

c. Pendidikan sebagai proses penyiapan warga negara Pendidikan sebagai proses penyiapan warga negara diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik. Warga negara yang baik diartikan selaku pribadi yang tahu hak dan kewajibannya sebagai warga negara. d. Pendidikan sebagai penyiapan tenaga kerja Pendidikan sebagai proses penyiapan tenaga kerja diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga mempunyai bekal dalam bekerja. Pendidikan juga diartikan sebagai segala usaha dan perbuatan dari generasi tua untuk mengalihkan pengalamannya, pengetahuannya, kecakapannya serta ketrampilannya kepada generasi muda untuk memungkinkannya melakukan fungsi hidupnya dalam pergaulan bersama dengan sebaik-baiknya (Soegarda Poerbakawatja, 1970:11). Rousseau (Zahara Idris, 1984: 9) mendefinisikan pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa anak-anak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa. Dalam GBHN tahun 1973 juga disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup (Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang, 1989: 3). 7

Berdasarkan uraian di atas, pendidikan diartikan sebagai usaha untuk menciptakan suatu keadaan atau situasi tertentu yang dikehendaki oleh masyarakat. Pendidikan bukan hanya sebagai sarana untuk mempersiapkan kehidupan seseorang yang akan datang, tetapi juga untuk kehidupan sekarang yang sedang mengalami perkembangan menuju tingkat kedewasaan. 2. Tujuan Pendidikan Tujuan pendidikan mempunyai dua fungsi, yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan (Umar Tirtahardja dan S.L.La Sulo, 2008:37). Madyo Ekosusilo dan R.B. Kasiahdi (1990:41-42) juga membedakan tujuan pendidikan menjadi beberapa tingkatan, yaitu: a. Tujuan umum pendidikan nasional, yaitu tujuan pendidikan yang ingin dicapai oleh suatu bangsa. b. Tujuan institusional, yaitu tujuan yang ingin dicapai oleh lembaga pendidikan tertentu. c. Tujuan kurikuler, yaitu tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bidang studi. d. Tujuan instruksional, yaitu merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh setiap pokok bahasan atau sub pokok bahasan yang merupakan bagian dari bidang studi. 8

3. Unsur-unsur Pendidikan Menurut Umar Tirtahardja dan S.L. La Sulo (2008: 51-57) dalam proses pendidikan melibatkan banyak unsur, yaitu: a. Subjek yang dibimbing (peserta didik) Peserta didik berstatus sebagai subjek didik atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya. Selaku pribadi yang memiliki ciri khas dan otonomi, ia ingin mengembangkan diri (mendidik diri) secara terus menerus guna memecahkan masalah-masalah hidup yang dijumpai sepanjang hidupnya. b. Orang yang membimbing (pendidik) Pendidik ialah orang yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam 3 lingkungan, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin program pembelajaran, latihan, dan masyarakat atau organisasi. c. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif) Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antar peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. 9

d. Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan) Dalam pendidikan di sekolah, materi pendidikan telah diramu dalam kurikulum yang akan disajikan sebagai sarana pencapaian tujuan. e. Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode) Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. f. Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan) Lingkungan pendidikan biasa disebut dengan tri pusat pendidikan, yaitu lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. 4. Sistem Pendidikan Berdasar pada sifat objek studi, sistem pada dasarnya ada dua macam, yaitu sistem tertutup dan sistem terbuka. Penerapaan sistem tertutup dalam pendidikan berbentuk penyelenggaraan kegiatan pendidikan menurut koridor pengajaran, sedangkan sistem terbuka cenderung menurut koridor pembimbingan dan pengasuhan (Suparlan Suhartono, 2007:124). Sistem pendidikan juga merupakan himpunan unsur pendidikan yang saling berhubungan untuk mencapai target 10

yang disepakati dalam visi dan misi kependidikan (Anas Salahudin, 2011:185). Sasaran dari suatu sistem pendidikan adalah menumbuhkembangkan bakat yang ada di dalam diri peserta didik. Tujuannya agar peserta didik mampu mengembangkan sendiri kreativitasnya, sehingga mampu melangsungkan dan mengembangkan kehidupannya. Jadi, bukan hanya terampil, tetapi lebih dari itu peserta didik harus mempunyai keahlian. B. Guru 1. Pengertian Guru Menurut Laurence D. Hazkew dan Jonathan C. Mc Lendon (Hamzah B. Uno, 2007: 15) mendefinisikan guru adalah seseorang yang mempunyai kemampuan dalam menata dan mengelola kelas. Berdasarkan pendapat tersebut orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan merancang program pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan. Jadi guru adalah orang yang dewasa secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar, dan membimbing peserta didik. 11

2. Kompetensi Profesional Guru Kompetensi profesional seorang guru adalah seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru agar ia dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan berhasil. Menurut Hamzah B. Uno (2007: 18), ada 3 (tiga) kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, yaitu: a. Kompetensi Pribadi Seorang guru semestinya memiliki pengetahuan yang dalam tentang materi pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya. Selain itu, mempunyai pengetahuan tentang perkembangan peserta didik serta kemampuan untuk meperlakukan mereka secara individual. b. Kompetensi Sosial Kompetensi sosial yang dimiliki seorang guru adalah menyangkut kemampuan berkomunikasi dengan peserta didik dan lingkungan mereka (seperti orang tua, tentangga, dan sesama teman). c. Kompetensi Profesional Mengajar Kompetensi ini terdiri dari 4 (empat) sub kompetensi, yaitu merencanakan sistem pembelajaran, melaksanakan sistem pembelajaran, dan mengembangkan sistem pembelajaran. 12

C. Pembentukan Watak Melalui Pengajaran Pembentukan kepribadian bukan hanya soal pendidikan saja, tetapi pengajaran dapat dipergunakan untuk pembentukan watak. Menurut Soegarda Poerbakawatja (1970:11-12) membentukan watak ini dapat melalui: a. Kepribadian guru (si pengajar). Guru harus memberi teladan yang baik dalam tingkah laku, dalam menunaikan kewajibannya, dalam kesabaran, keadilan, dan sifat-sifatnya. Seorang guru mengajarkan apa yang baik dan apa yang tidak baik. Sehingga anak didik dapat berkembang kata hatinya. b. Pergaulan dengan sesama murid. Antar anak didik saling memberi dorongan untuk bekerja dan berbuat baik, belajar bekerja sama, sehingga dapat merasakan arti gotong-royong. c. Pengaruh pengajaran yang diberikan guru. Hal ini bersangkutan dengan eberapa mata pelajaran banyak mengandung hal-hal penting untuk pendidikan kesusilaan. Misalnya, dalam pendidikan membaca sering dijumpai hal-hal yang dapat dijadikan contoh hidup atau pelajaran agama banyak mengandung nilai-nilai hidup yang tinggi. d. Cara mengajar, cara mendorong anak untuk belajar, untuk mempraktekkan dan meresapkan segala sesuatu yang telah diajarkan. Cara-cara yang baik untuk memaksa anak berpikir, 13

mengembangkan inisiatif, berkeras hati, bekerja sama dengan kawan-kawannya, bertanggung jawab atas segala perbuatnnya. Jelas bahwa pengajaran dalam kenyataannya adalah menyampaikan pengetahuan yang bermacam-macam sangat erat hubungannya dengan pembentukan kepribadian serta wataknya. D. Penelitian yang Relevan Adapun beberapa tulisan yang berkaitan dengan judul penulis antara lain, Pengaruh Masuknya Sistem Pendidikan Barat Terhadap Timbulnya Semangat Nasionalisme Golongan Pribumi Pada Masa Politik Etis (1900 1942) di Kota Salatiga dalam bentuk skripsi yang ditulis oleh Podang Wulandari (Program Studi Pendidikan Sejarah, UKSW, 2007). Penelitian ini membahas semangat nasionalisme bangsa Indonesia timbul melalui pendidikan yang dibawa oleh bangsa Barat. Penelitian dengan judul Sekolah Guru B di Salatiga 1950-1961 dalam bentuk skripsi yang ditulis oleh Dian Lukitaningtyas (Program Studi Pendidikan Sejarah, UKSW, 2012). Penelitian ini membahas perlunya membentuk bangsa yang baru melalui pendidikan. Salah satunya dengan mendirikan Sekolah Guru B (SGB) untuk memenuhi kebutuhan pengajar di Sekolah Rakyat. Penelitian lainnya dengan judul Sejarah Perkembangan Sekolah Pendidikan Guru Mendut di Ambarawa Tahun 1961-1989 dalam bentuk skripsi yang ditulis oleh Natalia Ony Artika Sari (Program Studi Pendidikan Sejarah, UKSW, 2013). Penelitian ini membahas tentang usaha 14

pemerintah untuk memajukan bangsa Indonesia setelah kemerdekaan melalui pendidikan. Salah satunya dengan mendirikan Sekolah Pendidikan Guru Mendut untuk memenuhi kebutuhan pengajar di sekolah-sekolah yang didirikan pemerintah Hindia-Belanda. 15