Pembahasan Bab Ke-3 Tentang Sabar : Hadits ke-51 s/d 53

dokumen-dokumen yang mirip
Kajian Kitab Riyadush Sholihin ( )

Kajian Kitab Riyadush Sholihin ( )

Kajian Kitab Riyadush Sholihin ( )

Kajian Kitab Riyadush Sholihin ( )

Kajian Kitab Riyadush Sholihin ( )

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

ة س ى اهو اهر خ اهر خ ى

Kajian Kitab Riyadush Sholihin

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

Edisi: 11/9/1/1437 KHUTBAH PERTAMA م ع اش ر ال م س ل م ي ن ر ح م ن ي ور ح م ك م الل ه. Alloh Subhanahu wa Ta'ala berkata di dalam Al-Qur'an:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Mengadu Domba Sesama Muslim. E-Artikel dari UstadzAris.com

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Ma had Tarbawi Al-Hurriyyah

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Kajian Kitab Riyadush Sholihin ( )

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014

ب ص ى اهو اهر خ اهر خ ى

Konsisten dalam kebaikan

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

10 Renungan Bagi yang Ditimpa UJIAN/MUSIBAH

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

Al-Muhiith, Al-Wakiil dan Al-Fattaah

حفظو هللا Oleh : Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc, MA. Publication : 1437 H_2016 M. Keutamaan Tauhid dan Bahaya Syirik

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 2/MUNAS VII/MUI/6/2005 Tentang PERDUKUNAN (KAHANAH) DAN PERAMALAN ( IRAFAH)

Syarah Istighfar dan Taubat

Yang berhak disembah hanya Allah SWT semata, dan ibadah digunakan atas dua hal;

PETUNJUK NABI TENTANG MINUM

Kajian Kitab Riyadush Sholihin ( )

1. Lailatul Qadar adalah waktu diturunkannya Al Qur an

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Golongan yang Dicintai Allah di Dalam Al-Qur an Oleh: Ahmad Pranggono

Keutamaan Membaca. Publication: 1434 H_2013 M KEUTAMAAN MEMBACA SHALAWAT. Oleh: Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

Hadits-hadits Shohih Tentang

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

PUASA DI BULAN RAJAB

Doa dan Dzikir Seputar Musuh dan Penguasa

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

Pengertian Ikhlas. Syaikh Muhammad Bin Shalih al-'utsaimin. rahimahullah. Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

PANDUAN ISLAMI DALAM MENAFKAHI ISTRI

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

TAFSIR SURAT اإلنفطار. (T e r b e l a h) Surat Makkiyah, Surat ke 82: 19 Ayat. Publication : 1437 H_2015 M. Tafsir Surat Al-Infithaar ( Terbelah )

BAB I PENDAHULUAN. Diantara larangan Allah yang tertulis di Al-Qur an adalah tentang larangan

KAIDAH FIQH. Yang Ikut Itu Hukumnya Sekedar Mengikuti. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf. Publication: 1437 H_2016 M

ISLAM IS THE BEST CHOICE

Al-'Azhiim, Al-Majiid dan Al-Kabiir

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

AL-HAFIIDH DAN AL-HAAFIDH Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi

Imam Nasser Muhammad Al-Yamani:

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH

TAFSIR SURAT ATH- THAARIQ

Iman Kepada KITAB-KITAB

Istiqomah dalam menjaga ibadah ********************

Beriman Kepada Taqdir

BAB IV ANALISIS DATA. konseling islam, yang di analisis sebagai baerikut : A. Analisis Tentang Pengalaman orangtua mengenai anak autis.

Pengasih dan Pembenci, keduanya hukumnya haram. Pertanyaan: Apakah hukumnya menyatukan pasangan suami istri dengan sihir?

KITAB KELENGKAPAN BAB DZIKIR DAN DO'A

2. Tauhid dan Niat ]رواه مسلم[

MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc.

HUKUM MENGUCAPKAN KATA KEKUFURAN TANPA MENGETAHUI ARTINYA ح م من تلفظ ب لمة ال فر غ مدرك معناها

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

KAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

Dengan nama Allah, maha pengasih dan penyayang. Salam kepada semua Nabi dari yang terdahulu hingga yang akhir.

Tips dalam Memahami Ilmu

MUZARA'AH dan MUSAQAH

Warisan Untuk Janin, Wanita, Huntsa Musykil dan Yang Mati Bersamaan

Jagalah Lisan ك ب ع ا ي س ئ ىل

Kajian Kitab Riyadush Sholihin

Transkripsi:

Pembahasan Bab Ke-3 Tentang Sabar : Hadits ke-51 s/d 53 1 ) رياض الصالحين ( Sholihin Kajian Kitab Riyadush Segala puji hanya bagi Allah. Kita memuji-nya, memohon pertolongan kepada-nya, memohon ampunan kepada-nya. Dan kita berlindung kepada Allah dari kejelekan jiwa-jiwa kita dan keburukan amalan-amalan kita. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah, maka tidak ada yang bisa memberikan hidayah padanya. Dan aku bersaksi bahwasanya tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak diibadahi kecuali hanya Allah semata dan tiada sekutu apapun bagi-nya. Dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam adalah seorang hamba dan utusan-nya. Amma ba'd, kemudian setelah itu... Melanjutkan pembahasan kitab Riyadush Sholihin Bab Tentang Kesabaran karya Al Imam An Nawawi rohimahulloh, maka pada kesempatan kali ini akan membahas hadits ke-51 s/d ke-53 dikarenakan kandungan haditsnya berdekatan. -dalam kitab Syarh Riyadish Sholihin karya Asy Syaikh Ibnul Utsaimin rohimahulloh tertulis nomor haditsnya adalah mulai nomor 50 karena hadits nomor 4 dan 5 dijadikan satu yakni hadits nomor 4- -capture scan kitab dari Syarh Riyadush Sholihin karya Asy Syaikh Ibnul Utsaimin rohimahullah-

2 Hadits ke-51 : Dan diriwayatkan dari Ibnu Abbas rodhiallahu anhuma berkata : Telah datang Uyainah bin Hishn rodhiallahu anhu (yakni datang ke kota Madinah ketika masa kekholifahan Umar ibnul Khoththob rodhiallahu anhu), kemudian ia singgah ke rumah keponakannya yakni Al Hurr bin Qoys rodhiallahu anhu _dan saat itu Al Hurr adalah termasuk dari kalangan yang dijadikan orang dekat oleh Umar ibnul Khoththob rodhiallahu anhu, yang mana ketika itu para qori merupakan sahabat dan teman diskusinya Umar ibnul Khoththob rodhiallahu anhu, baik dari kalangan orang-orang tuanya maupun dari kalangan orang-orang mudanya. (di masa itu, seseorang disebut qori artinya adalah orang yang ahli dan faqih tentang Al Qur an serta bagus pula bacaannya) Maka Uyainah pun berkata kepada keponakannya yakni Al Hurr : Wahai keponakanku, sesungguhnya engkau adalah termasuk orang yang memiliki kedudukan di sisi amir ini (yakni Umar). Maka mintakanlah ijin untukku agar bisa menemuinya! Maka Al Hirr pun meminta ijin kepada Umar dan Umar pun mengijinkannya. Ketika Uyainah masuk menemui Umar, ia pun berkata menegur Umar : Wahai Ibnul Khoththob! Demi Allah, tidaklah engkau ini memenuhi kebutuhan hidup kami. Engkau pun tidak menghukumi kami dengan adil. Maka Umar rodhiallahu anhu pun marah mendengar teguran seperti ini hingga ia berkeinginan untuk menghukum Uyainah tersebut. Lalu Al Hurr pun berkata kepada Umar : Wahai Amirul Mu minin, sesungguhnya Allah Ta ala berfirman kepada Nabi-Nya shollallahu alaihi wa sallam : خ ذ ٱل ع ف و و أ م ر ب ٱل ع ر ف و أ ع ر ض ع ن ٱل ج ه ل ين Jadilah engkau seorang yang pemaaf, perintahkanlah kepada hal yang ma ruf, dan berpalinglah dari orang-orang yang bodoh. (Surat ke-7 Al A rof ayat 199) Al Hurr melanjutkan : Dan sungguh, orang ini (yakni Uyainah) adalah termasuk orang yang bodoh. Maka Ibnu Abbas rodhiallahu anhuma pun melanjutkan hadits tersebut : Demi Allah, tidaklah Umar melampaui ayat tersebut ketika dibacakan kepadanya (yakni Umar langsung menahan dirinya mendengar ayat tersebut). Dan adalah Umar merupakan orang yang sangat tunduk terhadap kitab Allah Ta ala. Hadits riwayat Al Bukhori rohimahullah. Hadits ke-52 : Dan diriwayatkan dari Ibnu Mas ud rodhiallahu anhu, bahwasanya Rosulullah shollallahu alaihi wa sallam bersabda : Sesungguhnya kelak akan muncul sesudahku penguasa yang lebih mementingkan dirinya sendiri dan juga muncul perkara-perkara yang kalian ingkari. Maka para shohabat bertanya : Wahai Rosulullah, maka apa yang engkau perintahkan kepada kami? Beliau shollallahu alaihi wa sallam berkata : Tunaikanlah kewajiban kalian dan mintalah kepada Allah haq kalian. (hadits muttafaqun alaih) Dan makna al atsaroh ( memiliki haq atasnya. ) adalah orang yang mementingkan diri sendiri dalam suatu perkara dari orang lain yang Hadits ke-53 : Dan diriwayatkan dari Abi Yahya yakni Usaid bin Hudhoir rodhiallahu anhu : bahwasanya seorang lelaki dari kalangan Anshor berkata : Wahai Rosulullah, tidakkah engkau mempekerjakan aku sebagaimana engkau mempekerjakan si Fulan dan si Fulan? Maka Rosulullah shollallahu alaihi wa sallam berkata : Sesungguhnya kalian kelak akan menjumpai setelahku penguasa yang lebih mementingkan dirinya sendiri. Maka bersabarlah hingga kalian menjumpai aku di telaga al haudh. (hadits muttafaqun alaih) ===============================

A. Sedikit mengenal Uyainah bin Hishn rodhiallahu anhu 3 Uyainah bin Hishn rodhiallahu anhu termasuk seorang shohabat yang masuk Islam ketika menjelang Perang Hunain. Beliau termasuk dalam kalangan yang dilembutkan hatinya oleh Rosulullah shollallahu alaihi wa sallam yakni tatkala diberikan jatah harta rampasan Perang Hunain berupa 100 ekor unta bersama dengan tokoh lainnya ketika itu yakni Hakim bin Hizam, Shofwan bin Umayyah, dan Al Aqro bin Habis rodhiallahu anhum. Jadi, mereka ini termasuk dalam kalangan mu allafatu qulubihim (yang dilembutkan hati-hati mereka). Sepeninggal Rosulullah shollallahu alaihi wa sallam, para tokoh-tokoh yang dilembutkan hatinya tersebut masih ada sebagiannya yang tetap mendapat jatah pemberian dari harta negara (baitul mal). Namun di masa kholifah Umar ibnul Khoththob rodhiallahu anhu, kebijakan tersebut dicabut karena Umar memandang hal ini sudah tidak diperlukan lagi. Maka Uyainah pun mendatangi Umar untuk memprotes kebijakannya tersebut sebagaimana tercantum dalam hadits ke-51 di atas. Dahulu Uyainah ini pernah murtad dan menjadi pengikut nabi palsu yakni Thulaihah bin Khuwailid bin Naufal Al Asadi rodhiallahu anhu. Karena faktor inilah maka Al Hurr bin Qoys rodhiallahu anhu menyebutnya sebagai orang bodoh sebagaimana dalam hadits ke-51 di atas. Di masa kholifah Abu Bakr rodhiallahu anhu, kelompok Thulaihah ini diperangi dan kemudian Thulaihah dan Uyainah pun kembali masuk Islam dan bagus keislamannya. Bahkan di zaman kholifah Umar rodhiallahu anhu, Uyainah ini turut serta dalam peperangan melawan Persia. Semoga Allah meridhoi para shohabat tersebut. B. Faidah-faidah Hadits 1. Kesabaran sosok Umar rodhiallahu anhu sebagai penguasa dalam menghadapi cercaan rakyatnya, ketundukannya terhadap ajaran Islam, dan dekat dengan ulama Dan hal inilah yang seharusnya menjadi teladan bagi kita semua termasuk para penguasa kaum Muslimin. Meskipun dicerca oleh rakyatnya dan mampu untuk membalas, namun ia tetap bersabar dan tunduk ketika Al Qur an yang merupakan sumber ajaran Islam dibacakan kepadanya. Bahkan ia menjadikan orang-orang yang faqih tentang Islam menjadi teman dekat dan teman diskusinya baik itu dari kalangan muda maupun tuanya. Maka sungguh, hal ini merupakan keteladanan yang luar biasa pada sosok Umar ibnul Khoththob rodhiallahu anhu. 2. Penguasa dan ulama hendaknya saling bekerja sama dalam menjalani roda pemerintahan demi kepentingan umat Islam Hal ini pula yang telah dicontohkan dalam ajaran Islam, dikarenakan urusan mengatur umat Islam adalah perkara yang luar biasa berat dan besar, sehingga dibutuhkan kerja sama antara penguasa dengan para ulama. Sehingga, kebijakan yang diambil tepat, dan terdapat hubungan amar ma ruf nahi munkar. 3. Salah satu bukti keindahan dan kesempurnaan ajaran Islam Salah satu bukti keindahan dan kesempurnaan ajaran Islam ini dapat kita lihat pada nukilan ayat Al Qur an pada hadits ke-51 di atas yakni : خ ذ ٱل ع ف و و أ م ر ب ٱل ع ر ف و أ ع ر ض ع ن ٱل ج ه ل ين Jadilah engkau seorang yang pemaaf, perintahkanlah kepada hal yang ma ruf, dan berpalinglah dari orang-orang yang bodoh. (Surat ke-7 Al A rof ayat 199) Maka tentunya hanya dengan satu ayat ini, sudah dapat membantah opini buruk yang dilontarkan oleh musuh-musuh Islam yang menyatakan bahwasanya ajaran Islam adalah ajaran yang kejam, barbar, terbelakang, dan opini buruk semisalnya.

4 Adapun anjuran untuk menjadi pemaaf di atas adalah ketika yang direndahkan itu adalah terkait diri pribadi atau urusan duniawi. Akan tetapi jika yang direndahkan adalah dalam urusan agama, maka justru yang dituntunkan dalam ajaran Islam adalah kita marah dalam rangka membela kehormatan Islam, sebagaimana terdapat dalam hadits muttafaqun alaih dari seorang ibunda kaum Mu minin yakni Aisyah rodhiallahu anha : م ا خ ي ر ر س و ل هللا ص ل ى هللا ع ل ي ه و س ل م ب ي ن أ م ر ي ن ق ط إ ل أ خ ذ أ ي س ر ه م ا م ا ل م ي ك ن إ اما ن ك ان إ اما ك ان أ ب ع ال ا م ه و م ا ا ت ق م ر س و ل هللا ص ل ى هللا ع ل ي ه و س ل م ل ف س ه ي ش ي ء ق ط إ ل أ ن ت ت ه ك ح ر م ة هللا ي ت ق م ب ه ا ل ل Tidaklah Rosulullah shollallahu alaihi wa sallam diberi pilihan terhadap 2 perkara sedikitpun, melainkan Beliau akan memilih perkara yang termudah dari keduanya selama tidak ada padanya perkara dosa. Dan jika terdapat padanya perkara dosa, maka Beliau merupakan orang yang paling jauh dari perkara dosa tersebut. Tidaklah sedikitpun Rosulullah shollallahu alaihi wa sallam membalas orang lain terhadap perkara yang menyangkut diri pribadinya, kecuali jika kehormatan Allah dilanggar maka Beliau pun akan membalasnya karena Allah. 4. Tuntunan terkait menyampaikan protes atau nasihat kepada penguasa Di dalam ajaran Islam terdapat tuntunan kepada rakyat bahwa jika mereka ingin menyampaikan suatu protes, komplain, ataupun nasihat, maka hendaknya dilakukan secara langsung secara sirr (rahasia) sehingga dampak buruknya dapat lebih diminimalisir. Hal ini sebagaimana perbuatan Uyainah bin Hishn rodhiallahu anhu ketika ia protes terhadap kebijakan Umar ibnul Khoththob rodhiallahu anhu. Maka hal ini adalah bantahan bagi sebagian umat Islam yang terjatuh dalam kekeliruan besar terkait dengan cara menyampaikan protes/komplain/nasihat kepada penguasa yakni berupa disampaikannya hal tersebut di muka umum seperti media massa, orasi terbuka, dan semisalnya. Salah satu hikmah mengapa Islam menuntunkan umatnya untuk berbuat demikian terhadap penguasa adalah agar ketika penguasa tersebut marah dan mengerahkan pasukan militernya untuk menghukum pihak yang protes/komplain/menasihatinya tersebut, maka korban yang akan muncul hanya orang yang berhadapan langsung dengan penguasa tersebut, sehingga jumlah korban dapat diminimalisir. Hal ini dikarenakan keumuman penguasa pasti tidak akan mau wibawanya dijatuhkan di muka rakyatnya sendiri. Adapun apa yang diperbuat oleh sebagian kelompok yang melakukan protes/komplain/menasihati penguasa secara terbuka, maka justru yang kebanyakan menjadi korban adalah orang-orang awwam yang sekedar ikut-ikutan saja. Adapun sang tokoh, pada umumnya justru melarikan diri ke luar negeri mencari suaka. Allahul Musta an. Inikah yang kalian sebut sebagai salah satu bentuk jihad versi kalian??? Juga sebagaimana terdapat dalam hadits ke-52 dan ke-53 di atas, terdapat tuntunan dalam mensikapi penguasa yang tidak adil yakni misalnya lebih mementingkan dirinya sendiri dan tidak memperhatikan kebutuhan rakyatnya. Maka Islam menuntunkan kepada umatnya agar rakyat tetap menunaikan kewajibannya sebagai rakyat kepada penguasa. Adapun hak-hak rakyat yang tizholimi oleh penguasa, maka minta lah kepada Allah Ta ala. Diakui atau tidak, baik atau buruknya seorang penguasa maka itu tergantung oleh baik atau buruknya rakyat. Hal ini dikarenakan penguasa adalah cerminan dari rakyat. Maka jika rakyat menginginkan seorang sosok penguasa yang baik, maka tentunya harus dituntut pula rakyatnya pun harus baik terlebih dahulu. Hal ini sebagaimana secara makna dinukil dari Ali bin Abi Tholib rodhiallahu anhu ketika menjadi kholifah. Kita tahu bahwa di masa tersebut terjadi sekian permasalahan muncul. Maka sebagian orang-orang awwam pun datang kepada Ali menyampaikan keluhannya secara makna : Wahai Ali, sungguh di zaman mu ini muncul sekian banyak masalah yang mana tidak muncul hal tersebut di zaman Abu Bakr dan Umar. Maka Ali pun menjawab secara makna : Sesungguhnya di zaman Abu Bakr dan Umar, rakyatnya adalah aku dan orang-orang semisalku (yakni dari sisi kualitas

م 5 keimanannya). Adapun di masaku sekarang ini, rakyatnya adalah kamu dan orang-orang semisalmu (yakni kurang dari sisi keimanannya). Allah Ta ala berfirman : و ك ذ ٲل ك و ل ى ب ع ض ٱلظ ل م ي ن ب ع ض ا ب م ا ك ا و ا ي ك س ب و ن Dan demikianlah Kami jadikan sebagian orang-orang zholim itu menjadi teman bagi sebagian yang lainnya disebabkan apa yang mereka perbuat. (Surat ke-6 Al An am ayat 129) إ ن ل ي غ ي ر م ا ب ق وم ح ت ى ي غ ي ر وا م ا ب أ ف س ہ م ٱ ل ل Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum hingga kaum tersebut merubah apa yang ada pada diri mereka. (Surat ke-13 Ar Ro d ayat 11) و ع ٱل ل ٱل ذ ين ء ام وا م ك م و ع م ل و ا ٱلص ل ح ت ل ي ست خل ف ه م ى ٱل ر ا م ن ب ع خ و ه م أ م ا ا ي عب و ى ل ي شر ك ون ب ى ش ي ض ڪم ا ٱ ست خل ف ٱل ذ ين م ن ق بل ه م و ل ي م ك ن ل ه م ي ہ م ٱل ذ ى ٱ رت ض ى ل ه م و ل ي ب ل ہ م Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dari kalian dan beramal sholih bahwasanya pasti Dia akan menjadikan kalian berkuasa di muka bumi sebagaimana orang-orang sebelum kalian berkuasa. Dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhoi-nya bagi mereka, dan sungguh Dia akan mengganti keadaan mereka setelah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. (hal tersebut dapat terjadi dengan syarat) mereka hanya beribadah kepada-ku saja dan tidak mensekutukan Aku dengan suatu apapun. [Surat ke-24 An Nur ayat 55] 5. Salah satu bukti mu jizat Rosulullah shollallahu alaihi wa sallam Dalam hadits ke-52 dan ke-53 di atas terdapat salah satu bukti mu jizat Beliau shollallahu alaihi wa sallam yakni memberitakan tentang kejadian yang akan terjadi di masa mendatang berdasarkan wahyu dari Allah Ta ala berupa munculnya penguasa-penguasa yang lebih mementingkan diri mereka sendiri dan tidak memperhatikan rakyatnya. Akan tetapi janganlah dipahami bahwasanya Beliau shollallahu alaihi wa sallam mengetahui perkara yang ghoib sebagaimana keyakinan sebagian orang. Tidak!!! Beliau shollallahu alaihi wa sallam sama sekali tidak mengetahui perkara yang ghoib. Semua berita yang Beliau shollallahu alaihi wa sallam kabarkan berupa kejadian-kejadian di masa mendatang merupakan wahyu dari Allah Ta ala semata. Allah Ta ala berfirman : ف ب أ ى ف م اذ ا ت ڪ س ب إ ن ٱل ل ع ه ۥ ع ل خ ب ير ٱلس اع ة و ي ز ل ٱل غ ي ث و ي ع ل م م ا ى ٱل ر ح ا م و م ا ت ر ى ت ر ى غ ا ا و م ا ع ل يم ٱل ل إ ن ض ت م و ت أ ر Sesungguhnya di sisi Allah saja lah pengetahuan tentang hari kiamat. Dia pula yang menurunkan hujan dan mengetahui denga pasti apa yang ada dalam rahim.tidaklah seorang pun yang mengetahui apa yang akan ia perbuat esok dan tidaklah pula seorang pun mengetahui di bumi mana ia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan Maha Mengenal. (Surat ke-31 Luqman ayat 34) ق ل ل ا أ ق و ل ل ك م ع ى خ ز ااٮ ن ٱل ل و ل ا أ ع ل م ٱل غ ي ب و ل ا أ ق و ل ل ك م إ ى م ل ك إ ن ل م ا ي وح ى ا أ ت ب ع إ إ ل ى Katakanlah wahai Muhammad : Aku tidaklah mengatakan kepada kalian bahwasanya aku memiliki perbendaharaan Allah. Aku pun tidak mengetahui perkara ghoib dan tidak pula aku mengatakan kepada kalian bahwasanya aku ini adalah malaikat. Aku tidaklah mengikuti kecuali apa-apa yang diwahyukan kepadaku. (Surat ke-6 Al An am ayat 50)

6 و ع ه ۥ م ف ات ح ٱ لغ يب ل ي عل م ه اا إ ل ه و Dan hanya di sisi-nya lah kunci-kunci perkara yang ghoib. Tidaklah ada yang mengetahuinya kecuali Dia saja. (Surat ke- 6 Al An am ayat 59) ق ل ل ا أ مل ك ل فس ى ف اعا و ل ض ارا إ ل م ا ش اا ء ٱل ل و ل و ك ت أ عل م ٱ لغ يب ل س تڪ رت م ن ٱ لخ ير و م ا م س ى ٱلس او ء إ ن أ ا إ ل ذ ير و ب ش ير ل ق و م ي ؤم و ن Katakanlah wahai Muhammad : Tidaklah aku mampu memberikan manfaat atau mudhorot untuk diriku sendiri, kecuali apa yang dikehendaki oleh Allah. Jika saja aku mengetahui perkara ghoib, pasti aku akan berbuat kebajikan sebanyakbanyaknya dan pasti aku tidak akan tertimpa kemudhorotan. Aku ini tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan dan kabar gembira bagi kaum yang beriman. (Surat ke-7 Al A rof ayat 188) 6. Penetapan adanya telaga (al haudh) milik Rosulullah shollallahu alaihi wa sallam di akhirat Secara ringkasnya, telaga tersebut sangat luas, panjang dan lebarnya sejauh perjalanan satu bulan, jumlah gayungnya sebanyak bintang-bintang di langit, air telaga tersebut rasanya lebih manis dari madu dan lebih putih dari susu serta lebih wangi dari misik, bagi yang minum air telaga tersebut satu tegukan maka tidak akan merasa kehausan selamanya. Jika adayang bertanya, Jika air telaga ini diminum seteguk saja sudah tidak akan merasa haus selamanya, maka untuk apa di dalam surga (al jannah) disediakan air minum dari sungai madu, sungai susu, sungai khomer, dan semisalnya? Maka jawabannya adalah bahwasanya para penghuni al jannah itu ketika sudah memasukinya maka tidak akan pernah merasakan haus dan lapar dikarenakan haus dan lapar merupakan suatu sifat atau tabiat yang kurang. Adapun di dalam al jannah, semua sifat atau tabiat yang kurang (seperti meludah, buang air, capek, kesal, marah, hasad, dan lainnya) maka akan dicabut oleh Allah Ta ala. Adapun para penghuni al jannah, maka mereka makan dan minum bukanlah karena kelaparan atau kehausan. Akan tetapi mereka makan dan minum dalam rangka berlezat-lezat dan bernikmatnikmat. Hal ini ibarat ada seseorang ketika di dunia tidak merasa lapar atau haus, namun ketika ada yang menawarinya suatu makanan atau minuman yang lezat (misalnya es krim atau coklat), tentunya ia tetap akan menikmatinya dalam rangka berlezat-lezat. 7. Hasungan untuk bersabar terhadap sikap penguasa yang tidak adil Dalam hadits ke-52 dan ke-53 di atas terdapat hasungan bagi rakyat agar bersabar dalam mensikapi penguasa yang tidak adil. Dan tetap wajib bagi rakyat untuk patuh terhadap penguasa dalam hal-hal yang baik, serta tidak boleh mencabut ketaatannya kecuali jika tampak secara jelas kekufuran penguasa dan rakyat mampu menggulingkannya tanpa munculnya mudhorot yang lebih besar. Demikian sedikit apa yang bisa disampaikan. Semoga bermanfaat bagi kita bersama. Allahu A lam. ب ار ك هللا ي ك م