PENENTUAN INDEKS BIAS DAN REFLEKTIVIT AS LAPISAN TIPIS DENGAN METODA SERAP AN OPTIK



dokumen-dokumen yang mirip
Xpedia Fisika. Optika Fisis - Soal

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG ELEKTROMAGNET - G ELO MB ANG ELEK TRO M AG NETIK

Hukum Dasar dalam Spektrofotometri UV-Vis Instrumen Spektrofotometri Uv Vis

BAB 4 Difraksi. Difraksi celah tunggal

Antiremed Kelas 12 Fisika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. pada permukaannya digoreskan garis-garis sejajar dengan jumlah sangat besar.

Untuk terang ke 3 maka Maka diperoleh : adalah

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Cahaya

Pengaruh Optis Kontak Belakang terhadap Parameter Optis Lapisan a-si:h

Fisika I. Interferensi Interferensi Lapisan Tipis (Gelombang Pantul) 20:12:40. m2π, di mana m = 0,1,2,... (2n-1)π, di mana n =1,2,3,...

Spektrofotometer UV /VIS

Kurikulum 2013 Kelas 12 SMA Fisika

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. spektrofotometer UV-Vis dan hasil uji serapan panjang gelombang sampel dapat

BAB I PENDAHULUAN. Spektrum elektromagnetik yang mampu dideteksi oleh mata manusia

Bahan Kuliah Fisika Dasar 2. Optika Fisis

KARAKTERISTIK ARUS DAN TEGANGAN SEL SURYA

BAB II TINJAUAN UMUM HUKUM-HUKUM OPTIK

Karakterisasi XRD. Pengukuran

Struktur dan konfigurasi sel Fotovoltaik

ALAT ANALISA. Pendahuluan. Alat Analisa di Bidang Kimia

Kumpulan Soal Fisika Dasar II.

Guntur Maruto, Kusminarto, Arief Hermanto dan Pekik Nurwantoro

PENENTUAN PANJANG GELOMBANG EMISI PADA NANOPARTIKEL CdS DAN ZnS BERDASARKAN VARIASI KONSENTRASI MERCAPTO ETHANOL

SINTESIS LAPISAN TIPIS SEMIKONDUKTOR DENGAN BAHAN DASAR TEMBAGA (Cu) MENGGUNAKAN CHEMICAL BATH DEPOSITION

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu

KATA PENGANTAR. Kupang, September Tim Penyusun

PENGARUH TEKANAN DAN WAKTU DEPOSISI PADA TEKNIK SPUTTERING TERHADAP TAHANAN DAN REFLEKSIVITAS LAPISAN TIPIS a-si DAN Ag

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

BAB I PENDAHULUAN. Listrik merupakan kebutuhan esensial yang sangat dominan kegunaannya

BAB III METODE PENELITIAN. mulai bulan Maret 2011 sampai bulan November Alat alat yang digunakan dalam peneletian ini adalah

DAYA KELUARAN PANEL SURYA SILIKON POLI KRISTALIN PADA CUACA NORMAL DAN CUACA BERASAP DENGAN SUSUNAN ARRAY PARALEL

BAB I PENDAHULUAN. modern pada fotokonduktor ultraviolet (UV) membutuhkan material

A. DISPERSI CAHAYA Dispersi Penguraian warna cahaya setelah melewati satu medium yang berbeda. Dispersi biasanya tejadi pada prisma.

spektrometer yang terbatas. Alat yang sulit untuk diperoleh membuat penelitian tentang spektrum cahaya jarang dilakukan. Padahal penelitian tentang

Gravitasi Vol. 15 No. 1 ISSN:

STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN EKSTRAKSI DAUN BAYAM SEBAGAI DYE SENSITIZER DENGAN VARIASI JARAK SUMBER CAHAYA PADA DSSC

Pengaruh Temperatur dan Waktu Putar Terhadap Sifat Optik Lapisan Tipis ZnO yang Dibuat dengan Metode Sol-Gel Spin Coating

ANALISA SPEKTRUM CAHAYA MENGGUNAKAN METODE GRATING BERBASIS MIKROKONTROLER AVR. Disusun oleh : Nama : Gunawan Kasuwendi NRP :

MAKALAH FABRIKASI DAN KARAKTERISASI XRD (X-RAY DIFRACTOMETER)

ANALISA RUGI-RUGI PELENGKUNGAN PADA SERAT OPTIK SINGLE MODE TERHADAP PELEMAHAN INTENSITAS CAHAYA

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia elektronika mengalami kemajuan yang sangat pesat, hal ini

KUAT PENERANGAN (ILUMINASI) RUANG KENDALI UTAMA UNTAI UJI TERMOHIDROLIKA PTRKN-BATAN

KARAKTERISASI SIFAT OPTIK LAPISAN TIPIS a-si:h:b UNTUK BAHAN SEL SURYA

1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah

Halaman (2)

SIFAT-SIFAT OPTIK DAN LISTRIK BAHAN SEMIKONDUKTOR SnS LAPISAN TIPIS HASIL PREPARASI DENGAN TEKNIK VAKUM EVAPORASI UNTUK APLIKASI SEL SURYA ABSTRAK

Spektroskopi Difraksi Sinar-X (X-ray difraction/xrd)

KARAKTERISASI SIFAT OPTIK BAHAN STRONTIUM TITANAT (SrTiO 3 ) DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROSKOPI ULTRAVIOLET-VISIBLE (UV-Vis)

SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK

STUDI KELAYAKAN PENGGUNAAN SEL SILIKON SEBAGAI PENGUBAH ENERGI MATAHARI MENJADI ENERGI LISTRIK

BAB II LANDASAN TEORI

Fiber Optics (serat optik) Oleh: Ichwan Yelfianhar (dirangkum dari berbagai sumber)

STUDI PENGARUH SUHU SUBSTRAT TERHADAP SIFAT LISTRIK DAN OPTIK BAHAN SEMIKONDUKTOR LAPISAN TIPIS SnSe HASIL PREPARASI TEKNIK VAKUM EVAPORASI

SOAL SOAL TERPILIH 1 SOAL SOAL TERPILIH 2

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS )

BAB V PEMBAHASAN. Faktor-faktor dominan adalah faktor-faktor yang diduga berpengaruh

2 SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOSTRUKTUR ZnO

PENENTUAN TEBAL BAHAN TRANSPARAN (ZnO) MENGGUNAKAN INTERFEROMETER MICHELSON

HASIL KELUARAN SEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER CAHAYA LIGHT EMITTING DIODE

HANDOUT FISIKA KELAS XII (UNTUK KALANGAN SENDIRI) GELOMBANG CAHAYA

PERKEMBANGAN SEL SURYA

STUDI KELAYAKAN PENGGUNAAN SEL SILIKON SEBAGAI PENGUBAH ENERGI MATAHARI MENJADI ENERGI LISTRIK

DASAR-DASAR OPTIKA. Dr. Ida Hamidah, M.Si. Oleh: JPTM FPTK UPI Prodi Pend. IPA SPs UPI

STUDI KELAYAKAN PENGGUNAAN SEL SILIKON SEBAGAI PENGUBAH ENERGI MATAHARI MENJADI ENERGI LISTRIK

DAN KONSENTRASI SAMPEL

biasanya dialami benda yang tidak tembus cahaya, sedangkan pembiasan terjadi pada benda yang transparan atau tembus cahaya. garis normal sinar bias

LABORATORIUM SISTEM TRANSMISI

MAKALAH Spektrofotometer

KARAKTERISASI FIBER BRAG GRATING TERHADAP SUHU MENGGUNAKAN TEKNIK SAPUAN PANJANG GELOMBANG LASER

PERCOBAAN 1 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM SENYAWA BAHAN PEWARNA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH SERAPAN SINAR MATAHARI OLEH KACA FILM TERHADAP DAYA KELUARAN PLAT SEL SURYA

KUMPULAN SOAL UJIAN NASIONAL DAN SPMB

TEORI MAXWELL Maxwell Maxwell Tahun 1864

ANTIREMED KELAS 10 FISIKA

Interferometer Fabry Perot : Lapisan optis tipis, holografi.

Efek Magnetooptis Pada Lapisan AgBr Terekspos

2. SISTEM OPTIK DALAM FOTOGRAMETRI

Doc Name: SIMAKUI2010FIS999 Doc. Version :

Gambar Semikonduktor tipe-p (kiri) dan tipe-n (kanan)

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

DASAR TELEKOMUNIKASI. Kholistianingsih, S.T., M.Eng

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

MAKALAH ILUMINASI DISUSUN OLEH : M. ALDWY WAHAB TEKNIK ELEKTRO

BAB 24. CAHAYA : OPTIK GEOMETRIK

Sifat-sifat gelombang elektromagnetik

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari teknologi yang terus berkembang [1]. seperti halnya teknologi mobil

TUGAS. : Fitrilina, M.T OLEH: NO. INDUK MAHASISWA :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003

CAHAYA. CERMIN. A. 5 CM B. 10 CM C. 20 CM D. 30 CM E. 40 CM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGEMBANGAN SISTEM MEKANIK PADA SPEKTROMETER UNTUK MENGUKUR SPEKTRUM CAHAYA SUMBER

Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Efisiensi Sel Solar pada Mono- Crystalline Silikon Sel Solar. Abstract

LAPORAN EKSPERIMEN FISIKA 2 FOTOKONDUKTIVITAS. Zudah Sima atul Kubro G DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

STRUKTUR MATERI GELOMBANG CAHAYA. 2 Foton adalah paket-paket cahaya atau energy yang dibangkitkan oleh gerakan muatan-muatan listrik

Difraksi (Diffraction)

PEMBUATAN KONDUKTOR TRANSPARAN THIN FILM SnO2 DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SPRAY PYROLYSIS

BAB I PENDAHULUAN. informasi dengan kapasitas besar dengan keandalan yang tinggi. Pada awal

Transkripsi:

Pertemuall don Perselllasil/miah PPNY-BATAN Yogyakarta, 23-25 April 1996 Bub 87 PENENTUAN NDEKS BAS DAN REFLEKTVT AS LAPSAN TPS DENGAN METODA SERAP AN OPTK Sigit Hariyanto,Anwar Budianto,Subarkah,Trimarji Atmono PPlvT-BA 7>.V,J. Babarsari Po. Box nos, }'ogyakarta 550/0 ABSTRAK P.~'ENTUAN NDEKS BAS DAN REFLEKTVTAS LAPSAN TPS DENGAN METODA SERAPAN OPTK. Telalr dilakukan penenlllan indeks bias dan rejlektivitas lapisan tipis ASi:H don SiOx dengan metoda ~'erapan optik. Pengukuran dilakukan setelalr menyusun sistem optik yang terdiri dart sumber calraya lampu halogen, monokromator, cuplikan, dan detektor cahaya. Keluaran monokromator menunjukkan balrwa spektrum calrayalampu halogen terukur mulai 470 nm sampai 750 nm. Tegangan lampu maksimal 220 Volt, intensitas keluaran pada panjang gelombang makin besar diperoleh semakin tinggi. pada panjang gelombang 725 nm kecenderungan intensitasnya menurun. Hasil perhitungan indeks bias bervariasi tergantlmgpada panjang gelombang, indeks bias rerata ASi:H adalah nfa1,753, rejlektivitas total udara-lapisan lipis substrat RTa=O,315. Pada lapisan SiOx diperoleh indeks bias rerata njb2,182 dan refleklivitas total RTb = 0.514. ABSTRACT DETERMNATON OF REFRACTVE.VDEXA.\D REFLECT/VTY OF THN LAYER WTH OPTCAL ABSORPTON METHODE. The refractive index and reflectivity of ASi:H and SiOx thin layer have been observed by optical absorption methode. Measurement has been done after the preparation of optical system which consists of a halogen lamp light source, monocrhomator, sample and light detector. The Monochromator output showed that measured halogen lamp spectrum light is between 470 nm -750 nm. The maximum ~'oltageof halogen lamp is 220 Volt, the output light increases in intensity while the wave length increases. The inclination of intensity decrease at the wave length of 725 nm. The result of the calculation of refractive index varies in accordance with the wave length. The average refractive index ofasi./- is nfa = 1.753. The total reflectivity of air-thin layer-substrat is Rta = 0.3J5. The refractive index of SiOx sample is njb2.s2 and the total reflectivity is RTb=O,5J4. PENDAHULUAN Dewasa ini perhatian para ilmuwan banyak tertuju pada pengembangan bahan unggul lapisan tipis khususnya silikon amorf berhidrogen A Si:H. Pemakaian lapisan tipis pada berbagai keperluan antara lain bidang optik, bidang optoelektronik (solar sel, thin film display), mikro elektronik clan lain sebagainya. Untuk mengetahui sifat-sifat bahan lapisan tipis A Si:H yang berbeda dengan semikonduj...'tor,maka perro dikaraj...'terisasi struktur kristal, keadaan pennukaan, sifat tennal, sifat optik, sifat listrik dad sebagainya. Pada makalah ini akan diukur beberapa sifat optik lapisan tipis antara lain retlektivitas, indeks bias dari ASi:H dad SiOx pada berbagai panjang gelombang. ndeks bias lapisan tipis suatu bahan merupakan parameter yang penting, dad sangat mel11pengaruhisifat optiknya. Selain itu dengan mengetahui retlektivitas, indeks bias clan tebal lapisan tipis, l11aka dapat memerikan infol1tlasi tentang koefisien serapan optik, energi gap, clan kerapatan elektron pada pita valensi. Untuk' keperluan penentuan indeks bias clan retlektivitas lapisan tipis akan dikonstruksi sistem pengukuran serapan optik dengan menggunakan somber cahaya lampu halogen yang ada di pasaran. Penyusunan somber cahaya, sistem optik, tempat cuplikan dad detektor cahaya akan disusun pada makalah ini sebelum melakukan pengukuran. TEOR DASAR Suatu somber cahaya apabila dilewatkan pada suatu lapisan tipis transparan, maka sebagian cahaya tersebut akan ditransmisikan dad sebagian akan diretleksikan kembali oleh lapisan tipis tersebut. Dengan mengukur transmisi clan retleksi cahaya pada lapisan tipis, maka diperoleh infonnas,i tentang band edge, koefisien serapan SSN 0216-3128 Sigit Haryanto, dkk.

88 Buku/ Prosiding Pertemuon don Presentasi /mioh PPNY-BATAN Yogyalcorto.23-2J April/996 optik, energi gap dad sebagainya. Transmisi cahaya melalui suatu permukaan udara lapisan tipis substrat diberikan oleh BRODSKY(l) : T = (+R1X-~X-R3)!-a' 2 2a1(/) (1-~R3)[-{R1~ +R,R3(-R2)}e- ] dengan kostanta R, R2, dad R3 masing-masing menyatakan ret1ektivitas udara-apisan tipis, lapisan tipis-gelas, dadgelas-udara, d adalah tebal lapisan tipis, T adalah transmisivitas yaitu perbandingan intensitas cahaya transmisi dengan intensitas cahaya yang datang pacta lapisan tipis. Hubungan antara ret1ektivitas dad indeks bias lapisan tipis diberikan oleh BAHL'S(2,3), R Jnj -1)2 1- (n) + 1)2 (nf-n ) 2 R-.. (nf + nj2 R1=(n, - 1)2 (n, + 1)2 (2) #:- DErtnO., 111 ifr Gambar 1. Teknik pengukl/ran indeks bias. Seberkas cahaya dilewatkan pada cermin pemecah berkas, sebagian akan dibelokkan dad scbagian akan' diteruskan menuju arab normal lapisan tipis sebesar 10. ntensitas cabaya yang dipantulkan oleh lapisan R kembali melewati pemecah berkas, sebagian diteruskan dad sebagian dipantulkan sebesar R2 menuju detektor. Hubungan amara intesitas cahaya yang mengenai lapisan tipis dad detektor dinyatakan oleh persamaan(6). (3) R] = R~5 RJ (6) (4) dengan R45 menyatakan ret1ektivitas pemecah berkas pacta sudut 45. Dari persamaan (5) akan diperoleh ret1ektivitas total RT antara udara lapisan tipis-substrat, dengamn os. no, nf masing-masing menyatakan indeks bias substrat, udara dad lapisan tipis. Sedangkan hubungan antara ret1ektivitas total RT udara-apisan tipis-substrat dengan indeks bias dinyatakan oleh NUSSBAUM(4,3):, nj - non., Rr- 2 nl + non, (5) ndeks bias lapisan tipis umumnya ditentukan atau dihitung dari transmisi cahaya maksimum dad minimum pacta daerah serapan menurut BRODSKY(), akan tetapi tanggap dari photo-diode sebagai detektor cahaya menghasilkan nilai maksimum dad minimum yang sulit dibedakan. Karena itu CRUDER dad A.R. DANKER(3) mengukur indeks bias dengan teknik secara langsung dengan susunan peralatan ditunjukkan pactagambar. Rr = JR, /Jo = JR] flu R45 (7) TATA KERJA DAN PERCOBAAN Peralatan yang digunakan pacta pengukuran ret1ektivitasdad indeks bias lapisan tipis terdiri dari sumber cahaya lampu halogen, monokromator, dad sistem optik, yang terdiri dari lensa positif 1d.L«D SJAJO Gambar 2. Sistem penyambllng /ampl/ dengan monokromator Sigit Haryanto. dkk. SSN 0216-312S

Perten/llan don Persentas; mtah PPNY-BATAN Yogyalwrta. 23-25 Apri//996 Bulat/ 89 clancennin pemecah berkas serra detektor cahaya. Somber eahaya yang digunakan adalah lampu halogen 500 Watt dengan dimensi reflektor 13 x 17,5 em. Lampu halogen dipilih sebagai somber cahaya karena memiliki spektrum panjang gelombang yang lebar seperti ditunjukkan pada gambar 3. Supaya dapat dihubungkan dengan monokromator clan cahaya dapat terarah masuk ke lubang masukan berbentuk silinder (d = 2,5cm), maka dibuatkan sistem penyambung dibuat dari plat besi clan diisolasi dengan batu tahan api, bagan lengkap ditunjukkan pada gambar 2... ::,... ~i 's ~.-. ih :-. i ~ t ) H ::. 5i ::... f:: = ~ :: ". ~ " -. -.AYOUManc 'UNG.- Gambar 3. Spektrum panjang halogen. gelombang lampu Monokromator ripe H25 buatan Yobin Yvon terdiri dari sebuah kisi cermin (grating) beserta pemutamya clan empat buah eennin pemantul. Sumber cahaya lampu halogen masuk ke dalam monokromator pantulkan ulang oleh cennin ke kisi cermin sehingga terjadi dispersi eahaya. Cahaya yang terdispersi dipantulkan oleh cennin keluar monokromator dengan panjang gelombang tunggal. Untuk memperoleh sumber cahayamonokromatis pada berbagai panjang gelombang, telah disediakan pemutar kisi cennin monokromator. Pada penelitian ini diawali dengan mengukur intensitas keluaran lampu halogen dengan berbagai tegangan, clansusunan pereobaan pengukuran spektrum cahayalampuditunjukkanpada gambar4. Sistem optik yang digunakan untuk mengukur indeks bias terdiri dari lensa positif clan cennin pemeeah berkas, clan tempat euplikan ditempatkanpadatempattertutupuntukmengurangi derau cahaya dari luar. Susunan lengkap percobaan pengukuran reflektivitas clan indeks bias dengan metoda serapan optik ditunjukkan pada gambar 5. Lensa positif pada keluaran monokromator dimaksudkan untuk mengarahkan eahaya ke cuplikan. Tegangan lampu halogen dapat diatur pada 0-220 Volt. Gambar 4. Susunan percobaan pengukuran spektrum lampu halogen. L = lampu halogen, C = cermin pemantul,gr = kisi cermin, P = pemutar kisi. PYMaC APU w.oc:t l1olo_tor p PtQf - lap W f!pm Gambar 5. Susunan percobaan serapan optik untuk mengukur reflektivitas dan indeks bias. Besamya tegangan lampu yang diberikan tergantung pada kemampuan intensitas eahaya sampai ke detektor clan spektrum eahaya yang dikehendaki. Keluaran eahaya pada monokromator sudah mempunyai panjang gelombang tertentu, nilainya dapat dilihat pada skala pemutar kisi cennin. Cahaya tersebut dilewatkan pada eennin pemecah berkas, sehingga sebagian dibelokkan clan sebagian diteruskan ke arab cuplikan lapisan tipis. Cahaya sebelum mengenai cuplikan diukur intensitasnya, clan setelah dipantulkan oleh cuplikan dibelokkan oleh cennin pemecah berkas ke detektor diukur lagi intensitasnya. Untuk menentukan reflektivitas pemecah berkas dapat dilakukan dengan mengukur perbandingan antara intensitas cahaya yang dipantulkan oleh pemecah berkas dengan intensitas cahaya yang datang pada permukaannya. Pengukuran intensitas clan reflektivitas dilakukan pada panjang gelombang yang berbeda-beda dengan tara memutar grating pada monokromator. SSN 0216-3128 Sigit Haryanto, dck.

90 Buku/ Prosiding Perlemuan don Presentasi miah PPNY-BATAN Yogyakarla. 23-25 April /996 HASL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini diawali dengan mengamati karakteristik sumber cahaya lampu halogen yang merupakan sumber polykromatik. Untuk memperoleh cahaya monokromatis pacta berbagai panjang gelombang, cahaya lampu halogen harus dilewatkan monokromator. Hasil pengukuran spektrum cahaya pacta berbagai tegangan lampu mulai dari 140 Volt sampai 200 Volt ditunjukkan pacta gambar 6. Spektrum cahaya lampu halogen 500W yang diperoleh dari pasaran dapat diukur mulai dari 430nm sampai 750nm. Dari basil pengukuran intensitas cahaya pada berbagai panjang gelombang terlihat bahwa makin besar tegangan lampu maka intensitas yang dihasilkan lebih besar. ntensitas cahaya lampu cenderung semakin besar untuk panjang gelombang semakin besar. Pactapanjang gelombang 725 nm intensitas cahaya mempunyai kecenderungan untuk menurun. Dari basil percobaan pacta tegangan semakin tinggi suhu sekeliling reflektor clan penyambung semakin tinggi, oleh karena itu pemilihan tegangan untuk pengukuran cuplikan lapisan tipis disesuaikan dengan kemampuan detektor agar dapat menerima pantulan dari cuplikan.. ~ ~ N C ~İ Z ~ Ẓ Alet.. let.lal 0 let.. let..1 Gambar 6. nlensila keluaran lampu halogen pada berbagai legangan sebagai lungsi panjang gelombang. Penentuan reflektivitas pemecah berkas R45 dilakukan dengan menghitung perbandingan intensitas antara cahaya yang dipantulkan oleh pemecah berkas clan cahaya yang datang pacta pemecah berkas. Ternyata dari basil perhitungan nilai R45 untuk berbagai panjang gelombang bervariasi antara 0,199 sampai 0,498. Hal ini disebabkan oleh pengaruh ketebalan lapisan pada permukaan pcmccah berkas clan panjang gelombang yang mengenainya. Hasil lengkap reflektivitas pemecah berkas pacta sudut 45 pacta berbagai panjang gelombang ditunjukkan pada gambar 7... : j.. Gambar 7. Rejeklivitas pemecah berkas pada berbagai panjang gelombang. Dengan menggunakan susunan percobaan pacta gambar 5 dapat diukur intensitas cahaya sebelum mengenai lapisan tipis 10, kemudian setelah dipasang cuplikan ASi:H maupun SiOx dapat diukur intensitas pantulan cahaya ke detektor R2. Untuk memperoleh nilai indeks bias lapisan tipis clan reflektivitasnya dihitung dengan menggunakan program Turbo Basic pacta panjang gelombang 470 nm sampai 750 om, dengan setiap acta perubahan panjang gelombang 40nm. Nilai reflektivitas total RT diperoleh dengan memasukkan 10,1R2 clan R45 kedalam persamaan (7). Besamya indeks bias lapisan tipis of, reflektivitas udara-apisan tipis R 1, reflektivitas lapisan tipis-substrat R2 diperoleh dengan memasukkan nilai indeks bias masing-masing ke persamaan (2) clan (3). Pada perhitungan ini, indeks bias udara no = 1 clan indeks bias substrat ns = 1,5. HasH lengkap perhitungan indeks bias clan reflektivitas lapisan tipis ASi:H clan SiOx pacta berbagai panjang gelombang ditunjukkan pacta gambar 8 clan gambar 9. Pacta gambar 8 terlihat bahwa indeks bias lapisan ASi:H maupun SiOx semakin kecil pacta panjang gelombang semakin besar sampai pacta batas tertentu, clan mulai membesar sehingga membentuk hiperbolik. Pola ini sesuai dengan basil yang diperoleh oleh M.R. Muhammad clana.r.danker (3,5). Sigit Haryanto. dkk. SSN0216-3128

Perlemuan don Persentasi /lmiah PP!\T-BArAN Yogyakarla. 23-25 April 1996 Hukill 91 ).. 1101 5. Sumber cahaya perlu diganti dengan daya lebih besar, agar pantulan intensitas cahaya dari cuplikan yang bermacan-macam dapat terdeteksi. UCAPAN TERMAKASH Penulis mengucapkan terimakasih kepada para teknisi Litkayasa, Saudara Sumaji, Slamet Riyadi, Sayono yang telan membantu pelak-sanaan penelitian ini. Gambar 8. Hubungan antm"a indeks bias don panlong ge/ombang.1. :.1 :.1 )..f ;.1.. iii m lit. 1t 7\1.. Gambar 9. Hubzmgan antara Refletivitas total dan panjang ge/ombang. KESMPULAN DAN SARAN Dari nasil pengukuran retlektivitas clan indeks iapisan tipis dengan metoda serapan optik dapat disimpulkan sebagai berikut:. Telan dikonstruksi clan telan berfungsi sistem pengukuran serapan optik untuk mengukur indeks bias clan retlektivi tas lapisan tipis ASi:H clansiox. 2. Sumber canaya lampu halogen 500 watt telan terukur spektrum panjang gelombang mulai dari 470nm sampai 750 om pacta berbagai tegangan clan retlektivitas pemecah berkas R45 sistem optik 0,199-0.498. 3. Pacta bahan lapisan!iris ASi:H, telah diperoleh secara perhitungan nilai rerata indeks bias nfa'"1,753 clan retlektivitas total RTa=O,315. 4. Pada bahan lapisan tipis SiOx, diperolen harga rerata indeks bias nfb"'2,182 clan retlektivitas total RTb=514. DAFTAR PUSTAKA. BRODKY M.H., TTLE R.S., WESER K., "Physical Review B",, No.6, P 2633, ( 970). 2. BAHL S.K., BHAGAT S.M., "J. of Non-Cryt. Solids", 17, p418, (1975). 3. ANSELM RAYMUND DANKER, "A Glow Discharge For The Fabri cation of ASi:H", Tesis Doctor, August, 1985. 4. NUSSBAUM A., PHLLPS R.A., Contemporary Optics for Scientists and Engineers, Prentice-Hall, p 186, ( 976). 5. M.R.MUHAMAD, W.H.A. NAJD, "Optical Transition Charac teristic Energies of Amorphous and Polycrystalline Tin Oxide Films", nternational Conferene On Thin Film Physics And Applications (1991). TANYAJAWAB Agus Purwadi -Apakah indeks bias clan retlektivitas yang. ditentukan hanya dari cuplikan yang dapat memantulkan sinar? - Bagaimana kalau lapisan tipis tersebut acta pacta cuplikan bahan logamlbahan tak memantulkan sinar? Apakah juga dapat ditentukan indeks biasnya. Sigit Hariyanto - Berdasarkan mekanisme pengukuran indeks bias atoll reflektivitas. hanya cuplikan yang memantu/kan cahaya yang digunakan. - Ka/au /apisan tipis pada bahan /ogamlbahan tak memantu/kan masih dapat untuk menentukan indeks bias, asa/ masih ado cahaya yang SSNO216-3128 SigitHaryanto,dkk.

92 Bo Prosiding Pertemuan don Presentasl /mlah PPNY-BATAN Yogyakarta. 23-25 April /996 dipanlulkan oleh permukaan anlara lapisan lipis -subslral bahan logam lersebul. Djoko Slamet Pujoraharjo - Mengapa dipergunakan lampu halogen. bukan sinar laser, padahal diperlukan sumber cahaya yang monokromatis? (Kalau sinar laser sudah jelas monokromatis). Sigit Hariyanto - Karena lampu halogen mempunyai spelrum cukup lebar (450 nm - 750 nm) selelah di/ewalkan monokromalor, Sehingga data indeks bias yang diperoleh merupakan fungsi panjang dapal diperoleh - Sinor laser mempunyai sifal yang mengunlungkan. lelapi data indeks bias merupakun fllngsi panjang ge/ombang yang digunakan (pada laser yang mempunyai saw panjang gelombang diperoleh saw data indeks bias). Te/api kalau kilo mempunyai laser dye yang dapal dia/ur panjang gelombangnya akan diperoleh hasi/ yang lebih baik SigH Haryanto, dkk. SSN 0216-3128