Jepang (Bagian III) Feodalisme Jepang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM AWAL KESHOGUNAN TOKUGAWA. Taira pada perang Heijin tahun Setelah kekalahan tersebut keluarga

Jepang pada masa sebelum Perang Dunia (PD) II

BAB 5 RINGKASAN. jatuh. Padahal ia telah menetapkan segala peraturan untuk dalam dan luar negeri. menyebabkan jatuhnya kekuasaan politik Tokugawa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN. dari posisinya sebagai kanpaku untuk melancarkan jalan bagi Hideyori menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. keluarga Tokugawa ( ). Demikian pula sistem politik yang telah

Bab 1. Pendahuluan. Selama hampir 700 tahun, dari 1192 sampai 1867, Jepang dikuasai oleh pemerintahan

BAB II SEJARAH SAMURAI. pergolakan sosial, intrik politik, dan konflik militer hampir konstan yang berlangsung sekitar dari

GRIKO.S. TAMBAHANI XI TKJ 1 MAKALAH PEMBIMBING: Ibu. Windy Wenas KEBUDAYAAN JEPANG S A M U R A I. Griko Stefan Tambahani TM

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KESETIAAN SAMURAI DALAM NOVEL KAZE KARYA DALE FURUTANI

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa dengan peristiwa yang lain. Jepang merupakan salah satu negara yang

PEMERINTAHAN KESHOGUNAN DI JEPANG TAHUN SKRIPSI. Oleh. Edy Supriyadi NIM

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP FEODALISME DAN KONDISI MASYARAKAT JEPANG PADA ZAMAN EDO. Martin (1990 : ) mengatakan bahwa masyarakat feodal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TOYOTOMI HIDEYOSHI PADA ZAMAN AZUCHIMOMOYAMA. 2.1 Masuknya Bangsa Asing Pada Zaman Azuchimomoyama

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB II BUSHIDO DAN KEDUDUKAN SAMURAI

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial yang dibahas dalam studi ini terjadi di Semenanjung

BAB II LATAR BELAKANG PERANG SEKIGAHARA. Jepang dalam skala besar dan melibatkan seluruh Klan di Jepang. Setelah Perang

BAB III EKSISTENSI SAMURAI PADA MASA PEMERINTAHAN MEIJI

BAB I PENDAHULUAN. Jepang pada abad ke-16 sampai abad ke-17 merupakan negara yang masih

BAB I PENDAHULUAN. Jepang yang dimulai sejak shogun pertama Tokugawa Ieyasu. Keshogunan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kimono merupakan pakaian tradisional sekaligus pakaian nasional Jepang.

BAB V KESIMPULAN. Masyarakat Jepang pada masa Tokugawa merupakan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. keluarga Tokugawa. Disebut zaman Edo karena pemerintahan keshogunan

DAMPAK PELAKSANAAN SISTEM PEMERINTAHAN FEODALISME TERHADAP PEMBENTUKAN SISTEM STRATIFIKASI SOSIAL (SHINOKOSHO) PADA ZAMAN EDO

Perempuan Samurai: Sejarah yang Terlupakan MAKALAH NON-SEMINAR

BAB II SEJARAH SHOGUN TOKUGAWA Latar Belakang Berdirinya Shogun Tokugawa. berlangsung pada zaman Edo ( ) dari kesinambungan keberadaan

BAB II GAMBARAN UMUM TERHADAP SEJARAH PEMERINTAHAN MUROMACHI

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

DAFTAR PUSTAKA. Fukutake Tadashi.1988.Masyarakat Jepang Dewasa Ini.Jakarta: Gramedia.

UNIVERSITAS INDONESIA PERAN WANITA DALAM KELUARGA SAMURAI PADA KESHOGUNAN TOKUGAWA MAKALAH NON SEMINAR MUHAMMAD RIDZKY DIMAS

JEPANG. Part IV Edo - Meiji

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak kedatangan orang Portugis pada awal abad ke-16, agama Kristen mulai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV GOLONGAN SAMURAI SATSUMA DALAM PEMBERONTAKAN Bab empat ini merupakan pembahasan dari permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. berhasil mempersatukan provinsi-provinsi di Jepang. Toyotomi Hideyoshi

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG RESTORASI MEIJI

Politik dan Pemerintahan Jepang. Bagian I : Sejarah Jepang

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. Awal penyebaran agama Kristen yang dilakukan oleh Xavier di Jepang tidak

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP ISTANA ŌSAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. yang jauh dengan penghuni suatu bangsa yang belum mereka kenal. Jepang merupakan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2003 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA DHARMA NUSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan yang keberadaannya tidak merupakan keharusan (Soeratno dalam

PERBANDINGAN SISTEM BAKUHAN DAN SISTEM SEWA TANAH RAFFLES DI PULAU JAWA PADA TAHUN Oleh : Amaliatun Saleha NIP:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2003 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA DHARMA NUSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

membuka diri terhadap dunia internasional. Peristiwa ini mengakibatkan kepercayaan Daimyo terhadap kekuasaan Tokugawa menjadi menurun.

BAB II PENGABDIAN DIRI MASYARAKAT JEPANG DAN KAMIKAZE. Jepang adalah masyarakat yang berkebudayaan rasa malu. Ruth Benedict

BAB I PENDAHULUAN. Kemenangan Klan Tokugawa dalam Perang Sekigahara (Sekigahara no

BAB IV PEMBERONTAKAN PETANI KRISTEN JEPANG PADA MASA SHOGUN TOKUGAWA. Masa Tokugawa sering dikatakan sebagai masa kematangan feodalisme

Nilai-Nilai Bushidō pada Tokoh Toyotomi Hideyoshi dalam Novel Shinsho Taikōki Karya Yoshikawa Eiji

Sejarah ISTANA/KASTIL OSAKA

BAB II DESKRIPSI SISTEM POLITIK JEPANG

RESTORASI KENMU ( ): EKSPERIMEN POLITIK KAISAR GO-DAIGO

BAB II SEJARAH DAN PERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA DI JEPANG PADA ZAMAN YAMATO SAMPAI ZAMAN EDO

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1 kata siasat dapat berarti muslihat

BAB II TINJAUAN UMUM PADA MASYARAKAT PETANI JEPANG SEBELUM PERANG DUNIA II

PERLINDUNGAN KOMBATAN. Siapa yang boleh dijadikan obyek peperangan dan tidak. Distinction principle. Pasal 1 HR Kombatan..?

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP SAMURAI DAN RESTORASI MEIJI

BAB 3 ANALISIS DATA. 3.1 Analisis Kamon sebagai Bentuk dari Konsep Uchi Soto yang ada dalam Sistem

UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH ZEN BUDDHISME BAGI KAUM SAMURAI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERDAYAAN PELESTARIAN, PENGEMBANGAN ADAT ISTIADAT DAN KEDAMANGAN

ANALISIS STRATEGI PERANG TOYOTOMI HIDEYOSHI UNTUK MEMPERSATUKAN JEPANG DALAM NOVEL THE SWORDLESS SAMURAI KARYA KITAMI MASAO. STIBA Saraswati Denpasar

ABSTRAK PEMERINTAHAN REZIM SHOGUN TOKUGAWA YANG TERAKHIR

BAB II RESTORASI MEIJI ATAU MODERNISASI JEPANG. Edo. Zaman Edo ( ) adalah zaman dimana Jepang diperintah oleh

PEMERINTAHAN KESHOGUNAN DI JEPANG TAHUN ABSTRAK

NOMOR 56 TAHUN 1999 TENTANG RAKYAT TERLATIH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 1999 TENTANG RAKYAT TERLATIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. kesamaan rumpun. Koentjaraningrat (1976 : 28) menjelaskan budaya adalah daya

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1997 TENTANG PERADILAN MILITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 1997 TENTANG HUKUM DISIPLIN PRAJURIT ANGKATAN BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1968 TENTANG TANDA KEHORMATAN BINTANG "JALASENA" PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 3 PERWUJUDAN AMBISI NOBUNAGA UNTUK MENGUASAI JEPANG ( )

BAB I PENDAHULUAN. kelompok masyarakat, baik di kota maupun di desa, baik yang masih primitif

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KOMPONEN CADANGAN PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 74, 1997 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3703)

BIOGRAFI PENULIS. : Kristen Protestan. Alamat : Jalan Ampera no 8 Kadipaten Tempat, Tanggal Lahir : Sumedang, 04 Desember 1984

The Machiavellianism Representation of Character Oda Nobunaga in Yoshikawa Eiji s Shinsho Taikoki.

Bushido Pada Masyarakat Jepang : Masa Lalu dan Masa Kini. Oleh : Titiek Suliyati ABSTRACT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2003 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA DHARMA NUSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2003 TENTANG BADAN PENGAWAS PASAR TENAGA LISTRIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANALISIS MAKNA SIMBOLIK DARI SIMBOL-SIMBOL YANG TERDAPAT PADA YOROI MILIK TOYOTOMI HIDEYOSHI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini memaparkan mengenai hasil kajian pustaka untuk mengkaji judul

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KESETIAAN JEPANG, DEFINISI NOVEL DAN SETTING DALAM NOVEL ACROSS THE NIGHTINGALE FLOOR

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2003 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA DHARMA NUSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NOMOR 31 TAHUN 1997 TENTANG PERADILAN MILITER

Nihonshi( 日本史 ) SEJARAH JEPANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2003 TENTANG BADAN PENGAWAS PASAR TENAGA LISTRIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2003 TENTANG BADAN PENGAWAS PASAR TENAGA LISTRIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT NEGARA DAN SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT NEGARA DAN SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA PEMERINTAHAN DESA

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR:.. TENTANG BADAN PENGAWAS PASAR TENAGA LISTRIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a.

PERKEMBANGAN EKONOMI JEPANG PADA ERA SHOGUNAT TOKUGAWA

Transkripsi:

Jepang (Bagian III) Feodalisme Jepang

Sistem kepemilikan hak atas tanah di Jepang berbeda dengan Eropa (sistem shoen) Biaya untuk Samurai Jepang lebih murah, tanah imbalan untuk samurai lebih kecil daripada di Eropa jumlah samurai besar tapi tidak kaya

Bakufu Kamakura (1185-1333) Keluarga Taira memenangkan perang melawan Kel. Minamoto Taira Kiyomori mengangkat diri sebagai daijo-daijin (menteri besar negara), mengangkat sanak keluarga Taira menduduki jabatan kunci dan menikahkan putri Taira dengan keturunan Raja (pelajaran dari Fujiwara) Keturunan Kel. Minamoto, Minamoto Yuritomo menyusun kekuatan dengan menikahi anak Hojo Tokimasa (kel.taira), memberikan jaminan hak atas tanah bagi siapapun tanpa melihat latar belakangnya Yuritomo memberontak dari Kamakura dan menggulingkan kekuasaan keluarga Taira

Jika Taira mengikuti langkah Fujiwara, Yuritomo lebih fokus kepada sumber kekuatan seperti prajurit dan tanah Yuritomo merangkul prajurit tuan tanah dan imbalannya adalah mereka harus bersumpah setia dan pengabdian, merangkul samurai dari pihak Taira dan keturunan Minamoto sebagai vasalnya atau disebut Gokenin (orang-rumah) Dalam banyak pertempuran menuju Kyoto, Minamoto Yuritomo mendapatkan tambahan pasukan dari provinsi yang dilalui sehingga pada tahun 1183 jumlah prajurit mencapai 2000 orang

Lembaga bentukan Yuritomo Tujuan : mengatur hubungan dengan pengikut yang banyak dan luas Samurai-dokoro Kantor Pengikut Mandokoro menjalankan fungsi pemerintahan Yuritomo dan tata dokumen Monchujo mengadili perselisihan mengenai hak atas tanah dan batasnya serta masalah vasal Tahun 1192 ia dianugerahi gelar Sei-i-tai-shogun (shogun) panglima di utara, memberi wewenang atas samurai yg bukan vasalnya

1185, penasehat Oe Hirotomo menyarankan pembentukan dua lembaga : - Shugo gubernur militer sebuah provinsi, bertugas menjaga ketertiban diwilayahnya - Jito penjaga tanah pribadi/shoen yang mewakili kepentingan Kamakura berupa pajak, bertugas memastikan sema pajak dibayar pada waktunya oelh tuan tanah, dan memisahkan mana yg pajak dan mana yg menjadi milik hak tanah (shiki)

Keluarga Minamoto digantikan oleh keluarga Hojo sebagai shogun Pengaruh Shogun dari Kamakura semakin kuat ke Kyoto seperti memilih raja dan menentukan pejabat Raja Go-Daigo membujuk keturunan Minamoto Yuritomo, Ahikaga Takauji untuk bergabung dan menyerang Kamakura dan berhasil menundukkan Keluarga Hojo

Periode Muromachi (1336-1460) Go-Daigo menolak mengangkat anggota Fujiwara sebagai Kampaku, dan menjadikan Ashikaga Takauji sebagai Shogun Ashikaga Takauji membelot dan memberontak kepada Go-Daigo, mendirikan markas di Muromachi dan memindahkan pusat Bakufu dari Kamakura

Perubahan Struktur Sosial-Politik Pada Masa Muromachi Feodal Kerajaan memungut pajak dari para petani dan juga pemilik tanah Setengah Feodal (?) Para pejabat dan panglima yang memiliki hak tanah sebagian bebas pajak Muncul kelompokshugo-daimyo gubernur militer yg diangkat (Shugo) dan tuan tanah setengah bebas di provinsi (daimyo)

Perang Saudara 100 tahun (1460-1560) Perebutan kekuasaan dan tanah antar tuan tanah dan Tuan tanah tidak lagi patuh thd shogun Petani membentuk Ikki himpunan petani untuk membela hak milik tanah dari tuan tanah Muncul otonomi desa pemuka desa mendapat wewenang untuk menyelesaikan perselisihan ttg batas tanah, merumuskan dan menegakkan perturan desa, sementara tuan tanah berperang satu sama lain Kota Sakai warga membentuk dewan kota untuk menarik pajak, menjaga ketertiban pasar, menyelenggarakan festival (namun dalam perlindungan resmi (perd.dgn China atau dibawah perlindungan tuan tanah))

Pemersatu Jepang ODA NOBUNAGA Nobunaga menjadi shogun setelah menurunkan Yoshiaki dan menjadi anggota senior Bakufu Nobunaga menguasai provinsi tengah, menghilangkan potensi ancaman tuan tanah dan mengurangi kekuasaan agama Budha yang masuk dalam praktek politik Nobunaga menyerang Mori (penguasa Honshu Barat) dipimpin oleh Hideyoshi Nobunaga bunuh diri dalam pengkhianatan Akechi Mitsuhide yg balik menyerang di kuil Kyoto

Pemersatu Jepang HIDEYOSHI Bersekutu dengan Mori dan menyerang Akechi Hideyoshi adlh samrai desa, menjadi anggota Kel. Fujiwara melalui pengangkatan dan menggunakan nama Toyotomi, diangkat menjadi Kampaku dan kemudian Daijo-Daijin Memiliki dua kekuasaan sekaligus, secara militer dan politik

Membentuk bugyo (komisioner) tidak melibatkan istana dalam urusan kebijakan/pemeirntahan : urusan tanah, biara/kuil, tata administrasi Kyoto. Komisioner keuangan, perdagangan dan pekerjaan umum Kebijakan Hideyoshi : a. 1583 - Pendaftaran tanah yang diawasi oleh pejabat dengan menggunakan tolak ukur baru untuk menarik pajak (luas tanah dan perkiraan hasil panen) b. 1588 - Perlucutan Pedang (Sword Hunt) mencabut hak membawa senjata bagi penduduk desa (petani), untukmengurangi ancaman dari petani. Pilihan untuk Samurai (1) menjadi elit desa tanpa senjata dan tdk lagi menjadi samurai; (2) tetap menjadi samurai dan mendapat gaji c. 1591 Melarang Samurai tinggal di desa, petani dilarang meninggalkan tanahnya Struktur Sosial masa Hideyoshi : a. Tingkat atas : samurai, bersenjata dan memiliki hak istimewa b. Orang biasa, kedudukan rendah dari sisi sosial-politik daripada samurai

TOKUGAWA IEYASU Menjadi salah satu wali (Tairo) dari Hideyori, anak Hideyoshi setelah ia meninggal. Terjadi Perimbangan Kekuatan Militer : a. Ieyasu di Kanto, didukung vasal Hideyoshi dan tuan tanah dari Utara b. Persekutuan Daimyo dari Kyushu dan wilayah barat termasuk Mori dan Shimazu Pertempuran di Sekigahara dimenangkan oleh Ieyasu Ieyasu menyerang Hideyori dan berkuasa di Edo (tidak di Kyoto) Melakukan perombakan atas sistem tanah dan semuanya dibawah pengawasan Shogun Memiliki dua kekuasaan : a. Di istana/politik (Kyoto) karena memiliki garis keturunan Fujiwara b. Di Edo/militer karena memiliki garis keturunan Minamoto

Buke Shohatto (13 Aturan) masa Ieyasu Daimyo dilarang memberikan perlindungan kepada pelanggar hukum Dilarang mendirikan benteng Perkawinan Daimyo harus atas persetujuan Shogun Untuk menjadi penasehat harus orang yg cakap ( menurut shogun ) Samurai harus mempelajari aturan sipil dan militer serta hidup hemat Melarang mabuk-mabukan, perilaku tdk senonoh, berpesta sampai lupa diri, berpakaian berlebih, mengadakan perjalanan dengan iringan berlebih

Kuge Shohatto Raja dan bangsawan wajib mempelajari ilmu dan seni (artinya tidak pada pemerintahan) Pengangkatan pejabat tinggi dilakukan menurut pangkat dan kemampuan ( setelah berkonsultasi dengan Shogun) Pangkat dan gelar tidak dapat diberikan tanpa persetujuan Shogun Sanak saudara istana tidak bisa diangkat menduduki jabatan pada lembaga Budha tanpa persetujuan Shogun Instruksi dari Kampaku (skrg dari Bakufu) dan pejabat Bakufu wajib dipatuhi Hukuman bagi pelanggar adalah diasingkan dari Ibukota

Prinsip Aturan Ieyasu Mengendalikan orang yg memegang wewenang (daimyo atau bangsawan istana) Bukan memerintah langsung Jepang yang tidak berada dibawah yurisdiksi feodalnya Fujiwara mengambil keputusan sehari-hari di ibu kota Daimyo mengurus wilayahnya masing-masing Movie