Jepang (Bagian III) Feodalisme Jepang
Sistem kepemilikan hak atas tanah di Jepang berbeda dengan Eropa (sistem shoen) Biaya untuk Samurai Jepang lebih murah, tanah imbalan untuk samurai lebih kecil daripada di Eropa jumlah samurai besar tapi tidak kaya
Bakufu Kamakura (1185-1333) Keluarga Taira memenangkan perang melawan Kel. Minamoto Taira Kiyomori mengangkat diri sebagai daijo-daijin (menteri besar negara), mengangkat sanak keluarga Taira menduduki jabatan kunci dan menikahkan putri Taira dengan keturunan Raja (pelajaran dari Fujiwara) Keturunan Kel. Minamoto, Minamoto Yuritomo menyusun kekuatan dengan menikahi anak Hojo Tokimasa (kel.taira), memberikan jaminan hak atas tanah bagi siapapun tanpa melihat latar belakangnya Yuritomo memberontak dari Kamakura dan menggulingkan kekuasaan keluarga Taira
Jika Taira mengikuti langkah Fujiwara, Yuritomo lebih fokus kepada sumber kekuatan seperti prajurit dan tanah Yuritomo merangkul prajurit tuan tanah dan imbalannya adalah mereka harus bersumpah setia dan pengabdian, merangkul samurai dari pihak Taira dan keturunan Minamoto sebagai vasalnya atau disebut Gokenin (orang-rumah) Dalam banyak pertempuran menuju Kyoto, Minamoto Yuritomo mendapatkan tambahan pasukan dari provinsi yang dilalui sehingga pada tahun 1183 jumlah prajurit mencapai 2000 orang
Lembaga bentukan Yuritomo Tujuan : mengatur hubungan dengan pengikut yang banyak dan luas Samurai-dokoro Kantor Pengikut Mandokoro menjalankan fungsi pemerintahan Yuritomo dan tata dokumen Monchujo mengadili perselisihan mengenai hak atas tanah dan batasnya serta masalah vasal Tahun 1192 ia dianugerahi gelar Sei-i-tai-shogun (shogun) panglima di utara, memberi wewenang atas samurai yg bukan vasalnya
1185, penasehat Oe Hirotomo menyarankan pembentukan dua lembaga : - Shugo gubernur militer sebuah provinsi, bertugas menjaga ketertiban diwilayahnya - Jito penjaga tanah pribadi/shoen yang mewakili kepentingan Kamakura berupa pajak, bertugas memastikan sema pajak dibayar pada waktunya oelh tuan tanah, dan memisahkan mana yg pajak dan mana yg menjadi milik hak tanah (shiki)
Keluarga Minamoto digantikan oleh keluarga Hojo sebagai shogun Pengaruh Shogun dari Kamakura semakin kuat ke Kyoto seperti memilih raja dan menentukan pejabat Raja Go-Daigo membujuk keturunan Minamoto Yuritomo, Ahikaga Takauji untuk bergabung dan menyerang Kamakura dan berhasil menundukkan Keluarga Hojo
Periode Muromachi (1336-1460) Go-Daigo menolak mengangkat anggota Fujiwara sebagai Kampaku, dan menjadikan Ashikaga Takauji sebagai Shogun Ashikaga Takauji membelot dan memberontak kepada Go-Daigo, mendirikan markas di Muromachi dan memindahkan pusat Bakufu dari Kamakura
Perubahan Struktur Sosial-Politik Pada Masa Muromachi Feodal Kerajaan memungut pajak dari para petani dan juga pemilik tanah Setengah Feodal (?) Para pejabat dan panglima yang memiliki hak tanah sebagian bebas pajak Muncul kelompokshugo-daimyo gubernur militer yg diangkat (Shugo) dan tuan tanah setengah bebas di provinsi (daimyo)
Perang Saudara 100 tahun (1460-1560) Perebutan kekuasaan dan tanah antar tuan tanah dan Tuan tanah tidak lagi patuh thd shogun Petani membentuk Ikki himpunan petani untuk membela hak milik tanah dari tuan tanah Muncul otonomi desa pemuka desa mendapat wewenang untuk menyelesaikan perselisihan ttg batas tanah, merumuskan dan menegakkan perturan desa, sementara tuan tanah berperang satu sama lain Kota Sakai warga membentuk dewan kota untuk menarik pajak, menjaga ketertiban pasar, menyelenggarakan festival (namun dalam perlindungan resmi (perd.dgn China atau dibawah perlindungan tuan tanah))
Pemersatu Jepang ODA NOBUNAGA Nobunaga menjadi shogun setelah menurunkan Yoshiaki dan menjadi anggota senior Bakufu Nobunaga menguasai provinsi tengah, menghilangkan potensi ancaman tuan tanah dan mengurangi kekuasaan agama Budha yang masuk dalam praktek politik Nobunaga menyerang Mori (penguasa Honshu Barat) dipimpin oleh Hideyoshi Nobunaga bunuh diri dalam pengkhianatan Akechi Mitsuhide yg balik menyerang di kuil Kyoto
Pemersatu Jepang HIDEYOSHI Bersekutu dengan Mori dan menyerang Akechi Hideyoshi adlh samrai desa, menjadi anggota Kel. Fujiwara melalui pengangkatan dan menggunakan nama Toyotomi, diangkat menjadi Kampaku dan kemudian Daijo-Daijin Memiliki dua kekuasaan sekaligus, secara militer dan politik
Membentuk bugyo (komisioner) tidak melibatkan istana dalam urusan kebijakan/pemeirntahan : urusan tanah, biara/kuil, tata administrasi Kyoto. Komisioner keuangan, perdagangan dan pekerjaan umum Kebijakan Hideyoshi : a. 1583 - Pendaftaran tanah yang diawasi oleh pejabat dengan menggunakan tolak ukur baru untuk menarik pajak (luas tanah dan perkiraan hasil panen) b. 1588 - Perlucutan Pedang (Sword Hunt) mencabut hak membawa senjata bagi penduduk desa (petani), untukmengurangi ancaman dari petani. Pilihan untuk Samurai (1) menjadi elit desa tanpa senjata dan tdk lagi menjadi samurai; (2) tetap menjadi samurai dan mendapat gaji c. 1591 Melarang Samurai tinggal di desa, petani dilarang meninggalkan tanahnya Struktur Sosial masa Hideyoshi : a. Tingkat atas : samurai, bersenjata dan memiliki hak istimewa b. Orang biasa, kedudukan rendah dari sisi sosial-politik daripada samurai
TOKUGAWA IEYASU Menjadi salah satu wali (Tairo) dari Hideyori, anak Hideyoshi setelah ia meninggal. Terjadi Perimbangan Kekuatan Militer : a. Ieyasu di Kanto, didukung vasal Hideyoshi dan tuan tanah dari Utara b. Persekutuan Daimyo dari Kyushu dan wilayah barat termasuk Mori dan Shimazu Pertempuran di Sekigahara dimenangkan oleh Ieyasu Ieyasu menyerang Hideyori dan berkuasa di Edo (tidak di Kyoto) Melakukan perombakan atas sistem tanah dan semuanya dibawah pengawasan Shogun Memiliki dua kekuasaan : a. Di istana/politik (Kyoto) karena memiliki garis keturunan Fujiwara b. Di Edo/militer karena memiliki garis keturunan Minamoto
Buke Shohatto (13 Aturan) masa Ieyasu Daimyo dilarang memberikan perlindungan kepada pelanggar hukum Dilarang mendirikan benteng Perkawinan Daimyo harus atas persetujuan Shogun Untuk menjadi penasehat harus orang yg cakap ( menurut shogun ) Samurai harus mempelajari aturan sipil dan militer serta hidup hemat Melarang mabuk-mabukan, perilaku tdk senonoh, berpesta sampai lupa diri, berpakaian berlebih, mengadakan perjalanan dengan iringan berlebih
Kuge Shohatto Raja dan bangsawan wajib mempelajari ilmu dan seni (artinya tidak pada pemerintahan) Pengangkatan pejabat tinggi dilakukan menurut pangkat dan kemampuan ( setelah berkonsultasi dengan Shogun) Pangkat dan gelar tidak dapat diberikan tanpa persetujuan Shogun Sanak saudara istana tidak bisa diangkat menduduki jabatan pada lembaga Budha tanpa persetujuan Shogun Instruksi dari Kampaku (skrg dari Bakufu) dan pejabat Bakufu wajib dipatuhi Hukuman bagi pelanggar adalah diasingkan dari Ibukota
Prinsip Aturan Ieyasu Mengendalikan orang yg memegang wewenang (daimyo atau bangsawan istana) Bukan memerintah langsung Jepang yang tidak berada dibawah yurisdiksi feodalnya Fujiwara mengambil keputusan sehari-hari di ibu kota Daimyo mengurus wilayahnya masing-masing Movie