BAHAN PENYEGAR. Definisi KAKAO COCOA & CHOCOLATE COKLAT 10/27/2011

dokumen-dokumen yang mirip
TEKNOLOGI PENGOLAHAN PRIMER DAN SEKUNDER BIJI KAKAO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cokelat berasal dari hutan di Amerika Serikat. Jenis tanaman kakao ada berbagai

A. Tahapan Proses Pembuatan Coklat

BAB I PENDAHULUAN. penghasil devisa negara, penyedia lapangan kerja serta mendorong pengembangan

":1 ",_,.!.\.,~,. ""~J ;)"'" BABI PENDAHULUAN. Tanaman coklat (Theobroma cocoa L) adalah tanaman yang berasal dari

I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian,

I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Hampir 60% produksi kakao berasal dari pulau Sulawesi yakni

II. TINJAUAN PUSTAKA. disertai dengan proses penggilingan dan penjemuran terasi. Pada umumnya

A. BIOLOGI TANAMAN KAKAO

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kontribusi untuk meningkatkan devisa negara sehingga banyak

KARAKTERISTIK BAKTERI ASAM LAKTAT PENGHASIL SENYAWA ANTIKAPANG PADA FERMENTASI KAKAO

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Tanaman Kakao (Theobroma cacao) merupakan salah satu komoditi

PENGARUH TEMPERATUR ROASTING DAN ALKALISASI TERHADAP JENIS WARNA DAN MUTU BUBUK KAKAO *) Justus E.Loppies, Ruslan M.Yunus,Imran Thamrin,Yulius Sattu

PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN

PENDAHULUAN. Salah satu keunikan dan keunggulan makanan dari bahan cokelat karena kandungan

I. PENDAHULUAN. dihasilkan dari buah kakao (Theobroma cacao. L) yang tumbuh di berbagai

BAHAN MAKANAN SETENGAH JADI

TEKNOLOGI PENGOLAHAN TEH HITAM

MEMPELAJARI KUALITAS BIJI KAKAO KERING YANG BEREDAR DI PASARAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN KEMUNGKINAN PENGOLAHAN LANJUTAN

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

I. PENDAHULUAN. pemasok utama kakao dunia dengan persentase 13,6% (BPS, 2011). Menurut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat. (20,2%) dengan persentasi 13,6% (BPS, 2011).

II. TINJAUAN PUSTAKA. negara serta penghasilan petani kakao. Produksi biji kakao di Indonesia secara

PEMBUATAN TEPUNG JAGUNG

MAKALAH ILMU PANGAN LANJUT COKLAT. Oleh Kelompok 14. Kelas I-B. Nama Kelompok : 1. Dwi Vinti Nim Restu Tri Julian Nim.

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesis dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. jumlah produksi sebesar ton per tahunnya. Biji kakao di Indonesia sekitar

BAB I PENDAHULUAN. disimpan cukup lama sebelum diproduksi. Biji kakao yang dihasilkan dari

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang meluas. Buah kakao tumbuh dari bunga yang diserbuki. Ukuran buah kakao

II. TINJAUAN PUSTAKA. Caulifloris, adapun sistematika tanaman kakao secara botani adalah:

Pengawetan pangan dengan pengeringan

I PENDAHULUAN. hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Kelapa termasuk dalam famili Palmae,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

1. mutu berkecambah biji sangat baik 2. dihasilkan flavour yang lebih baik 3. lebih awet selama penyimpanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Buah Kakao Menurut Susanto (1994) klasifikasi buah kakao adalah sebagai berikut: : Dicotyledon

STEVIA ISSN No Vol. I No. 01-Januari 2011

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai:(1.1) Latar Belakang Masalah, (1.2) Identifikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tepung terigu yang ditambahkan dengan bahan bahan tambahan lain, seperti

BAB II LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kakao ( Theobroma cacao L.) adalah salah satu tanaman perkebunan

Agros Vol.17 No.2, Juli 2015: ISSN

Ir. Khalid. ToT Budidaya Kopi Arabika Gayo Secara Berkelanjutan, Pondok Gajah, 06 s/d 08 Maret Page 1 PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembuatan tahu adalah kacang kedelai (Glycine max Merr) dengan kandungan

PENGOLAHAN TALAS. Ir. Sutrisno Koswara, MSi. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan Seafast Center IPB 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

OLEH HARI SUBAGYO BP3K DOKO PROSES PENGOLAHAN BIJI KOPI

TINJAUAN PUSTAKA. Sekilas Tentang Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) Linnaeus pada tahun Tempat alamiah dari genus Theobroma adalah di bagian

I PENDAHULUAN. Cokelat adalah olahan yang dihasilkan dari bahan baku yaitu biji dan lemak

II. TINJAUAN PUSTAKA. penting dalam masalah budidaya kopi di berbagai Negara hanya beberapa

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I. ISOLASI EUGENOL DARI BUNGA CENGKEH

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENANGANAN PASCA PANEN KUNYIT. Feri Manoi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman kakao (Theobroma cacao. l) merupakan salah satu komoditas

BAB I PENDAHULUAN. Kakao merupakan komoditas perkebunan yang memiliki peluang sebagai sumber

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Durian (Durio zibethinus Murr.) adalah salah satu buah yang sangat popular

Inspirasi Coklat yang Tiada Henti

II. DESKRIPSI PROSES

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Kue Bolu. Kue bolu merupakan produk bakery yang terbuat dari terigu, gula,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

Gambar. Diagram tahapan pengolahan kakao

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahan alternatif (Aboulfalzli et al., 2015). Es krim merupakan produk olahan susu

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan banyak tumbuh di Indonesia, diantaranya di Pulau Jawa, Madura, Sulawesi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bakso adalah jenis makanan yang dibuat dari bahan pokok daging dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Bagian buah dan biji jarak pagar.

BABI PE:NDAHULUAN. Nenas merupakan buah klimakterik dan salah satu buah tropis yang

Pengeringan Untuk Pengawetan

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG

I. PENDAHULUAN. untuk peningkatan devisa negara. Indonesia merupakan salah satu negara

PENELITIAN SUBSTITUSI LEMAK KAKAO DENGAN LEMAK KELAPA SAWIT DALAM PEMBUATAN COKLAT BATANG

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Kue atau yang disebut juga cake merupakan produk bakery yang banyak diminati masyarakat. Dalam membuat kue, ada tiga faktor yang sangat menentukan

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max L. Merr)merupakansalahsatubahannabati yang

Resep Kue. Resep kue nastar

I PENDAHULUAN. (3) Maksud dan Tujuan, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beras bahan makanan yang dihasilkan oleh padi. Meskipun sebagai bahan

PENGARUH PENAMBAHAN SUKROSA DAN GLUKOSA PADA PEMBUATAN PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING TERHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI DAN ORGANOLEPTIK

I. PENDAHULUAN. Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan andalan bagi. perekonomian Indonesia, karena menghasilkan devisa negara, menyediakan

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. merupakan problema sampai saat ini. Di musim kemarau hijauan makanan ternak

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

PENGERINGAN. Teti Estiasih - PS ITP - THP - FTP - UB

Transkripsi:

KAKAO BAHAN PENYEGAR COKLAT COCOA & CHOCOLATE Definisi Kakao : biji coklat yang belum mengalami pengolahan dan kadar air masih tinggi (>15%) Cocoa : biji coklat yang sudah dikeringkan dengan kadar air 1012% Coklat : hasil olahan dari biji coklat (bubuk, pasta, dll) 1

(Theobroma cacao ) a) Jenis Criollo, merupakan jenis tanaman kakao yang menghasilkan biji cokelat yang : mutunya sangat baik dan dikenal sebagai: cokelat mulia, fine flavour cocoa, choiced cocoa, dan edel cocoa. Buahnya berwarna merah atau hijau, kulit buahnya tipis berbintilbintil kasar dan lunak. Biji buahnya berbentuk bulat telur dan berukuran besar dengan kotiledon berwarna putih pada waktu basah. Jumlahnya ± 7%, merupakan jenis edel yang dihasilkan di Ekuador, Venezuela, Trinidad, Grenada, Jamaika, Srilanka, Indonesia, dan Samoa (Minifie,1980). (Theobroma cacao ) (2) b) jenis Forastero, merupakan jenis tanaman kakao yang menghasilkan biji cokelat yang : mutunya sedang atau bulk cocoa, atau dikenal juga sebagai ordinary cocoa. Buahnya berwarna hijau, kulitnya tebal. Biji buahnya tipis atau gepeng dan kotiledon berwarna ungu pada waktu basah. Jumlahnya ± 93% dari produksi kakao dunia merupakan jenis bulk yang dihasilkan dari Afrika Barat, Brasil dan Dominika. (Theobroma cacao ) (3) c) Jenis Trinitario, merupakan hybrida dari jenis Criollo dengan jenis Forastero secara alami, sehingga kakao jenis ini sangat heterogen. Kakao Trinitario menghasilkan biji yang termasuk fine flavour cocoa dan ada yang termasuk bulk cocoa. Buahnya berwarna hijau atau merah dan bentuknya bermacammacam. Biji buahnya juga bermacammacam dengan kotiledon berwarna ungu muda sampai ungu tua pada waktu basah Komposisi Kimia Keping Biji Kulit Biji Air 2.1 3.8 Lemak 54.7 3.4 Abu 2.7 8.1 Nitrogen : Total N Protein N Thebromine Cafein Karbohidrat : Glukosa Sukrosa Pati Pektin Serat kasar Selulosa Pentosan Gum dan mucilage Tannin : Asam Tanat CacaoPurple/brown 2.2 1.4 0.07 6.1 4.1 2.1 1.9 1.2 1.8 2.0 4.2 2.8 2.1 0.8 18.6 13.7 7.1 9.0 2.0 Asamasam Organik: Asetat 2

Pengolahan Biji Coklat hasil utama dari pengolahan buah coklat adalah biji coklat yang siap untuk disimpan dengan kadar air yang ideal sebesar 6%. Biji kakao terdiri dari dua bagian utama yaitu kulit biji dan keping biji. Kulit biji kakao dibersihkan sehingga diperoleh keping biji yang kemudian diolah menjadi berbagai produk coklat. Tahaptahap proses pengolahan biji coklat 1. Pemecahan buah dengan menggunakan pemukul kayu lalu bijibiji dikeluarkan dengan tangan dan dimasukkan ke dalam peti fermentasi. 2. Proses Fermentasi Tujuan : Eksternal : fermentasi bertujuan untuk menghancurkan pulp yang membungkus biji coklat dengan bantuan mikroorganisme yang diperoleh dari udara terbuka. Internal : fermentasi bertujuan untuk mengadakan perubahan struktur / komponen kimia dari keping biji diubah oleh proses ini. Tahaptahap proses pengolahan biji coklat 3. Perendaman dan Pencucian Setelah proses fermentasi selesai ± 62 jam, kemudian dilakukan proses perendaman selama ± 2 jam yang bertujuan untuk menghentikan proses fermentasi kemudian dicuci dan langsung dikeringkan. 4. Pengeringan coklat Biji dikeringkan di bawah sinar matahari (sun drying) sehingga warna lebih menarik, yaitu merah coklat dan mengkilat. Penjemuran dilakukan ± 2 hari dan sambil dibolakbalik. setelah dijemur kemudian dikeringkan dengan pengeringan buatan (vis dryer), suhu dijaga ± 50 c. Kadar air turun ± 56 % lamanya 4860 jam. Tahaptahap proses pengolahan biji coklat 5. Penguletan (Tempering) Biji coklat kering yang kadar airnya 56 % dimasukkan dalam karung lalu mengalami tempering pada ruang khusus dan pada lapisan karung yang terbawah diberi alas kayu/papan. Hal ini agar biji coklat menjadi ulet sehingga prosentasi biji yang pecah dapat diperkecil. 6. Sortasi Kering Dilakukan oleh tangan manusia secara visual 7. Pengepakan dan penyimpanan 3

Kualitas Biji Kakao Yang Dikehendaki Mutu biji kakao diklasifikasikan berdasarkan standar mutu SNI 0123232000 No. Karakteristik Mutu I Mutu II Sub standar 1 Jumlah biji / 100 gr 2 Kadar air % (b/b) maks 7,5 7,5 > 7,5 3 Berjamur % (b/b) maks 3 4 > 4 4 Tak terfermentasi % (b/b) maks 3 8 > 8 5 Berserangga, hampa, berkecambah % (b/b) maks 3 6 > 6 6 Biji pecah % (b/b) maks 3 3 3 7 Benda asing % (b/b) maks 0 0 0 Standarisasi mutu Coklat Indonesia Mutu Visual Teknis I II Bentuk Biji Warna Bau % ka (b/b) maks Bulat,lonjong penuh, tebal 1 cm, panjang 1,5 cm dan lebar 1,5 cm sedikit berlekuklekuk Coklat rata dan cerah Coklat rata dan cerah atau coklat muda II Keriput Coklat rata dan cerah atau coklat muda IV Pecahan Bercampur hitam (bagian yang terkupas kulitnya) % kadar lemak (b/b) min Kakao Bubuk Pada pembuatan ada 7 macam variasi proses. Salah satu variasi proses tersebut yang sering digunakan adalah : Penyangraian, Alkalisasi nib, Pengeringan nib, Penggilingan nib, Pengempaan, Penggilingan bungkil 1. Penyangraian Merupakan tahap penting karena pada tahap ini terjadi pengembangan flavor. Selain itu juga mengendorkan kulit sehingga mudah dilepaskan. Penyangraian dilakuakn pada suhu 116121C selama 1570 menit tergantung bentuk mesin dan banyaknya biji yang disangrai 2. Alkalisasi nib Dilakukan untuk meningkatkan warna dan flavor kakao bubuk dengan menggunakan larutan basa seperti K / Na karbonat / bikarbonat / hidroksida atau Ca hidroksida. Alkalisasi dilakukan pada suhu 8085C selama 1 jam 3. Nib yang telah dialkalisasi kemudian dikeringkan, digiling sehingga diperoleh pasta/liquor, lalu dikempa, digiling, dihaluskan dan diayak sehingga diperoleh kakao bubuk 4

Lemak Kakao Lemak kakao merupakan lemak alami yang diperoleh dari biji kakao. Penyagraian yang hanya ditujukan untuk memperoleh lemak kakao tidak perlu dialakukan pada suhu tinggi karena hanya untuk melepaskan kulit biji. Nib yang diperoleh kemudian dipres sehingga diperoleh lemak kakao. Lemak kakao terdiri dari sejumlah gliserida dari asamasam lemak stearat, palmitat, oleat dan sedikit linoleat. Lemak kakao berwarna kuning muda, pada suhu kamr berbentuk padat namun rapuh/getas, titik leleh 35C, angka penyabunan 188198, angka iod 3540, asam lemak bebas sebagai asam oleat yang diijinkan 1,5% Cokelat Dua sifat utama coklat yang perlu diperhatikan adalah falvor dan tekstur. Coklat mempunyai cita rasa yang khas, teksturnya berbentuk padat pada suhu kamar, cepat meleleh di mulut, menjadi cair dan terasa lembut di lidah. Ada berbagai cara untuk mengolah coklat. Salah satu diantaranya meliputi tahaptahap : pencampuran, pelembutan, penghalusan (conching), tempering dan pencetakan. Bahan yang digunakan untuk membuat coklat bervariasi, diantaranya : pasta/liquor kakao, gula halus, susu, lemak kakao. Bahan tetrsebut dicampur dengan perbandingan tertentu, kemudian dilembutkan dengan mesin tipe roll sampai diperoleh ukuran partikel < 20 mu Cokelat (2) Conching dilakukan pada suhu 6070 o C selama 2496 jam. Pada conching ini adonan coklat dihaluskan terusmenerus, biasanya pada menjelang akhir conching ditambahkan lesitin dan vanili. Selama conching air dan senyawa cita rasa yang tidak diinginkan menguap ; partikel coklat ; gula dan susu akan terselimuti dengan baik oleh lemak kakao sehingga memberikan sensasi halus. Tempering dilakukan untuk memperoleh coklat yang stabil terkait dengan bentuk kristal lemak kakao. Pada awal tempering adonan coklat dipanaskan secara bertahap dari suhu 33 o C menjadi 48 o C selam 1012 menit, kemudian didinginkan sampai 33 o C, diturunkan lagi sampai 26 o C dan dipanskan lagi sampai 33 o C. Adonan ini siap dicetak untuk memperoleh coklat. 5