BAB I PENDAHULUAN. Sistem pertukaran barang dan jasa berevolusi seiring dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISA TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP OBLIGASI TANPA BUNGA (ZERO COUPON BOND) DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia investasi di Indonesia saat ini berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. ditandai bermunculannya lembaga-lembaga keuangan yang berbasis syariah.

BAB I PENDAHULUAN. dipilah-pilahkan, serta memandang kehidupan seseorang sebagai bagian yang

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh melalui pasar uang dan pasar modal. Pasar modal memiliki peran besar bagi

BAB IV ANALISIS SUKUK IJĀRAH AL-MUNTAHIYA BITTAMLIK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Badan Pengawas Pasar Modal)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PEMBAYARAN IMBALAN. A. Analisis Terhadap Mekanisme Pembayaran Imbalan

BAB I PENDAHULUAN. Konsumtifnya masyarakat Indonesia terlihat dari pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. sebab Islam memandang kehidupan sebagai satu kesatuan dan tidak dapat di pilahpilah,

ANALISIS INVERSTASI DAN PORTOFOLIO

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara termasuk Indonesia. Pemerintah dalam hal ini berupaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan dana pada surat berharga (financial asset) yang diharapkan akan

Keputusan Menteri Keuangan No. 121/KMK.03/2002, Tgl

Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang

XXI. Resume Investasi Obligasi Ritel Indonesia Seri 10danSimulasi Perhitungan ORI 10. PPA Univ. Trisakti

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

PASAR MODAL INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Index Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat diketahui perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pasar modal yang pesat memiliki peran penting dalam

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Investasi. Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang

SUMBER PENDANAAN JANGKA PANJANG. ARI DARMAWAN, Dr. S.AB, M.AB

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL

PAJAK PENGHASILAN ATAS BUNGA DAN DISKONTO OBLIGASI YANG DIPERDAGANGKAN DAN/ATAU DILAPORKAN PERDAGANGANNYA DI BURSA EFEK

PASAR MODAL INDONESIA

PASAR MODAL JENIS JENIS INSTRUMEN PASAR MODAL BUKTI RIGHT DAN WARAN. Disusun oleh : KELOMPOK DUA S1 AKUNTANSI A. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Manusia, sadar atau tidak sadar, sejak lahir sudah mengenal. dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan atau memenuhi

PASAR MODAL INDONESIA. Edward Gagah Purwana Taunay ) Abstrak

Semula istilah Pasar adalah menunjukkan tempat di mana penjual dan pembeli berkumpul untuk saling bertukar barang. Ahli ekonomi menggunakan istilah

1. Analisis Hukum Islam Terhadap Bentuk Dan Tata Cara Akad Ija>rah Sale. menghadapi resiko-resiko yang disebabkan karena suatu musibah yang

MODUL KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI 2 TATAP MUKA 13 UTANG OBLIGASI DAN INVESTASI DALAM OBLIGASI

FAQ OBLIGASI NEGARA RITEL SERI ORI-013

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal menjadi suatu kegiatan ekonomi yang penting

A. HUTANG OBLIGASI perjanjian obligasi Obligasi berjamin dan tanpa jaminan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menerbitkan obligasi dengan tujuan untuk menghindari risiko yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan pertumbuhan perekonomian, pasar modal menjadi pilihan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini, pertumbuhan ekonomi terasa

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan

PERLUNYA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN MENGENAI PASAR MODAL BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, perdagangan terutama dalam bidang ekonomi. Merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL

F A Q OBLIGASI NEGARA RITEL SERI ORI-012

BAB III APLIKASI OBLIGASI TANPA BUNGA (ZERO COUPON BOND) DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah alat bagi seorang investor untuk meningkatkan nilai aset

OVERVIEW investasi obligasi. 1/51

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 6 TAHUN 2002 (6/2002)

Kamus Istilah Pasar Modal

Utang Jangka Panjang (Long Term Liabilities)

MENGENAL PASAR MODAL, SAHAM, DAN OBLIGASI

BAB I PENDAHULUAN. diminati investor, karena obligasi memiliki pendapatan yang bersifat tetap

Handout Manajemen Keuangan 2

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat luas melalui pasar modal. dua kelompok yakni aset finansial yang marketable dan yang non

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2002 TENTANG SURAT UTANG NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. pasar untuk berbagai instrumen keuangan atau sekuritas jangka panjang yang bisa

SURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10

Pasar Modal EKO 3 A. PENDAHULUAN B. PRODUK PASAR MODAL PASAR MODAL. materi78.co.nr

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah liberalisasi sektor keuangan di Indonesia bisa dilacak ke belakang,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (BEI) merupakan satu-satunya pasar modal yang ada di Indonesia

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA TAHUN 2007

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA TAHUN 2008

NOMOR 24 TAHUN 2002 TENTANG SURAT UTANG NEGARA

LAMPIRAN. Lampiran : Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah.

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Dalam melaksanakan fungsi ekonomi,

Surat Berharga Syariah Negara

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 85/PMK.03/2011 TENTANG TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN ATAS BUNGA OBLIGASI

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Sedangkan bagi para investor, pasar modal (capital

- 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 199/PMK.010/2008 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2002 TENTANG SURAT UTANG NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbalan (return)

Frequently Asked Questions (FAQ) Sukuk Negara Ritel SR-010

BAB I PENDAHULUAN. dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal

STIE DEWANTARA Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

Business Law. Surat berharga M-8. Tony Soebijono

CONTOH PENGHITUNGAN MENGENAI TATA CARA PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN ATAS BUNGA OBLIGASI

PENCATATAN DAN PERDAGANGAN OBLIGASI DAERAH

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI JAKARTA ISLAMIC INDEK SKRIPSI S K R I P S I

Manajemen Keuangan. Penilaian Saham dan Obligasi. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga

PENGANTAR BISNIS CHAPTER 19 PASAR MODAL (SECURITIES MARKET)

BAB I PENDAHULUAN. Muamalah adalah ketetapan-ketetapan Allah SWT yang mengatur hubungan

BAB I PENDAHULUAN. dana tersebut ke berbagai sektor yang produktif. Pasar modal dalam fungsi ekonominya menyediakan fasilitas untuk

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. hak pelikan perusahaan dan surat pernyataan hutang perusahaan. Pembeli modal

No fungsi pengawasan Transaksi Efek bersifat utang dan Sukuk, para Pihak tersebut diwajibkan untuk menyampaikan laporan atas Transaksi Efek ya

BAB I PENDAHULUAN. dianggap dapat membantu pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. Asril Sitompul, Pasar Modal Penawaran Umum Dan Permasalahannya, (Bandung: PT. Citra Adhitya Bakti,2000), hal. 1.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem pertukaran barang dan jasa berevolusi seiring dengan perkembangan peradaban manusia dari zaman ke zaman. Perubahan dari aktivitas ekonomi tradisional menjadi aktivitas ekonomi yang modern. Pada masa dahulu kegiatan perdagangan barang dan jasa hanya terjadi di pasar-pasar tradisional dimana kegiatan yang terdapat di dalamnya hanya sebatas jual beli biasa. Sedangkan saat ini fungsi pasar sudah lebih berkembang yaitu sebagai tempat melakukan kegiatan jual beli saham dan investasi. Akibat perkembangan zaman menyebabkan munculnya permasalahan baru dalam bisnis kontemporer yang dewasa ini semakin berkembang. Masalahmasalah tersebut tidak bisa kita temukan hukumnya dalam nash (al-qur an dan sunnah). Sebagaimana kita ketahui jenis dan bentuk muamalah yang terdapat dalam nash terbatas sedangkan permasalahan yang bermunculan semakin banyak. Begitu juga dalam kitab-kitab lama belum ada pemecahan untuk permasalahan tersebut, disebabkan karena belum ada penemuan baru yang terjadi dalam masyarakat maupun belum terpikirkan oleh para mujtahid pada saat itu. Biasanya sesudah terjadi suatu peristiwa, baru dipikirkan pemecahannya, dan menetapkan hukumnya. 1

2 Perkembangan jenis dan bentuk muamalah yang dilakukan oleh manusia saat ini menimbulkan persoalan baru, seperti halnya perkembangan dalam transaksi jual beli yang terjadi di pasar modal memunculkan persoalan dalam ketetapan hukum Islam atas transaksi tersebut. Pasar modal sama seperti pasar pada umumnya, yaitu tempat bertemunya antara penjual dan pembeli untuk melakukan suatu transaksi. Sebagai tempat berlangsungnya transaksi perdagangan, pasar modal sebenarnya sama posisinya dengan transaksi di pasar tradisional, sekalipun objek transaksi, tempat transaksi, dan proses serta penyelesaian transaksi terdapat perbedaan mendasar. 1 Di pasar modal, yang diperjual belikan adalah modal berupa hak pemilikan dan surat pernyataan hutang perusahaan. Pembeli adalah individu atau organisasi atau lembaga yang bersedia menyisihkan kelebihan dananya untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan pendapatan melalui pasar modal. Sedangkan penjual adalah perusahaan yang memerlukan modal atau tambahan modal untuk keperluan usahanya. 2 Sebagaimana halnya suatu pasar, maka pasar modal atau bursa efek harus efisien, dan harga-harga dari instrumen yang ada mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Pada suatu pasar modal yang efisien, harga dari masing-masing instrumen akan menyesuaikan secara cepat terhadap informasi baru dan dengan demikian, harga yang berlaku mencerminkan seluruh informasi terhadap 1 Nasrun Haroen, Perdagangan Saham di Bursa Efek (Tinjauan Hukum Islam), h. 5 2 Subagyo dkk, Bank & Lembaga Keuangan Lainnya, h.114-115

3 instrumen tersebut pasar harus dapat merefleksikan semua informasi yang ada sehingga resiko yang mungkin timbul dapat diperkirakan. 3 Melalui pasar modal perusahaan dapat meningkatkan dana pinjaman dengan menjual obligasi atau sekuritas kredit, sedangkan bagi pemerintah pasar modal merupakan sarana yang paling tepat di dalam memobilisasi dana masyarakat yang handal guna membiayai dana pembangunan. Salah satu instrumen penting dari pasar modal adalah surat berharga atau dalam istilah pasar modal sering disebut efek. Masing-masing surat berharga tersebut mempunyai karakteristik yuridis sendiri-sendiri dan diatur oleh peraturan atau ketentuan yang berbeda-beda. Undang-undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 memperinci efek atau surat berharga antara lain: surat pengakuan hutang, surat berharga komersial (comercial paper), saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek seperti bukti right, warrant, opsi, dan lain-lain. 4 Efek yang diperjualbelikan hanya terdiri atas dua kelompok besar, yaitu instrumen pemilikkan (equity) seperti saham, dan instrumen utang (obligasi atau bond), seperti obligasi perusahaan yang dapat dikonversikan menjadi saham. 5 Obligasi merupakan salah satu instrumen yang diperdagangkan di pasar modal Indonesia. Obligasi dalam sistem ekonomi konvensional memberikan 3 Jusuf Anwar, Pasar Modal sebagai Sarana Pembiayaan dan Investasi (Seri Pasar Modal I), h.125 4 Munir Fuady, Pasar Modal Modern (Tinjauan Hukum), h. 6 5 Nasrun Haroen, Perdagangan Saham di Bursa Efek (Tinjauan Hukum Islam), h. 47

4 gambaran sebagai sebuah alternatif yang ada untuk investasi. Investasi merupakan sumber permodalan bagi suatu negara atau perusahaan yang menerbitkan obligasi yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Obligasi merupakan surat perjanjian jangka panjang, dimana penerbit obligasi berjanji akan membayar bunga dan pokok hutang pada waktu tertentu kepada pemegang obligasi. Dengan kata lain obligasi akan membebani penerbitnya dengan kewajiban untuk membayar bunga dan pokok pinjaman. 6 Jadi obligasi adalah surat pengakuan hutang suatu perusahaan yang akan dibayar pada waktu jatuh tempo sebesar nilai nominalnya. Penghasilan yang diperoleh dari obligasi berupa tingkat bunga yang akan dibayarkan oleh perusahaan penerbit obligasi penerbit tersebut pada saat jatuh tempo. 7 Dalam prakteknya terdapat berbagai jenis obligasi. Salah satunya obligasi dengan tingkat bunga nol (zero coupon bond atau pure discount bond). Obligasi ini dijual dengan diskon pada awal periode, dan dilunasi penuh sesuai dengan nilai nominal pada akhir periode. Obligasi ini tidak menawarkan bunga apa pun bagi pembeli obligasi tersebut, agar pemodal tertarik untuk membeli obligasi tersebut, maka pada awal periode (yaitu tahun ke 0) obligasi dijual dengan nilai dibawah nilai nominal atau dengan potongan harga (diskon). 8 Keuntungan yang didapat berasal dari selisih antara potongan harga pada saat pembelian dan nilai nominal pada saat jatuh tempo. 6 Yuliati, Sri Handaru Dkk, Manajemen Portofolio dan Analisis Investasi, h. 151 7 Subagyo, dkk, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, h. 118 8 Suad Husnan, Dasar-dasar Teori Portofolio & Analisis Sekuritas edisi ketiga, h.374

5 Saat ini, diantara berbagai jenis obligasi yang terdapat di pasar modal, obligasi tanpa bunga (zero coupon bond) dianggap sebagai suatu investasi yang keuntungannya sudah pasti. Hal ini disebabkan karena pada saat dikeluarkan obligasi ini dijual kepada investor dengan potongan harga (diskon) dari nilai nominalnya dan pada saat jatuh tempo pemerintah atau perusahaan akan mengembalikan sebesar nilai nominal. Harga diskon tersebut adalah sebagai salah satu strategi untuk menarik investor. Namun untuk mendapatkan kepastian hukum, sesuai dengan prinsip syariah Islam, tentang status diskon dalam transaksi tersebut serta pembelian kembali (buy back) atas obligasi tersebut, maka perlu kiranya dilakukan suatu pengkajian yang lebih jauh. Dengan demikian maka penulis ingin mendiskripsikan masalah aplikasi obligasi tanpa bunga (zero coupon bond) di Bursa Efek Indonesia Surabaya menurut hukum Islam dengan judul Tinjauan Hukum Islam terhadap Obligasi Tanpa Bunga (Zero Coupon Bond) di Bursa Efek Indonesia Surabaya. B. Rumusan Masalah Setelah memaparkan latar belakang masalah sebagaimana di atas, penulis memberi batasan agar tidak melenceng dari pembahasan yaitu dengan memberi rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana aplikasi obligasi tanpa bunga (zero coupon bond) di Bursa Efek Indonesia Surabaya?

6 2. Bagaimana tinjauan hukum Islam tentang aplikasi obligasi tanpa bunga (zero coupon bond) di Bursa Efek Indonesia Surabaya? C. Kajian Pustaka Kajian pustaka ini intinya adalah untuk mendapatkan gambaran umum, hubungan topik yang akan diteliti dengan penelitian yang sejenis yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya sehingga tidak ada lagi pengulangan. 9 Banyak kajian tentang masalah investasi di Pasar Modal, khususnya dalam bentuk obligasi atau surat berharga yang dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu hanya saja sudut pandang dan pendekatan yang diambil berbeda, sehingga menyebabkan hasil yang diperoleh juga berbeda. Penelitian tentang obligasi tersebut antara lain dilakukan oleh Ivan Alfian jurusan muamalah fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel Surabaya pada tahun 2007, dengan judul skripsi Tinjauan Hukum Islam terhadap Transaksi Convertible Bond di Pasar Modal (Studi Kasus di Bursa Efek Surabaya). Hasil dari penelitiannya adalah bahwa mekanisme transaksi convertible bond yang dilakukan di BES adalah adanya pertukaran obligasi biasa ke saham, dengan kata lain emiten dalam melunasi utang dari obligasi kepada saham. Namun harga saham tidak sesuai dengan nominal yang terdapat di dalam obligasi. Dalam ketentuan Hukum Islam bahwa transaksi convertible bond yang dilakukan di bursa efek tidak sesuai dengan syara karena mengandung unsur spekulasi yang 9 Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, h.135

7 mirip dengan judi serta tidak terpenuhinya rukun dan syarat jual beli mengenai objek yakni terdapat unsur riba. Selain itu Upik Zuroidah Nur izati jurusan muamalah fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel Surabaya pada tahun 2007 juga membahas tentang obligasi dengan judul skripsi Tinjauan Hukum Islam terhadap Aplikasi Penjualan Obligasi Ritel Indonesia di Bank Mandiri Cabang Surabaya, hasil dari penelitiannya adalah aplikasi penjualan obligasi ritel Indonesia di Bank Mandiri Surabaya seperti penawaran saham pada go produk yaitu harus melalui pasar perdana dimana masyarakat dapat memesan produk dalam periode tertentu. Penjualan ORI dapat dibeli baik pasar perdana maupun pasar sekunder. Dalam penjualan ORI terdapat pembayaran kupon setiap bulan kepada para investor, pembayaran ini ditentukan dan dilakukan oleh pemerintah melalui Bank Mandiri cabang Surabaya. Aplikasi penjualan ORI merupakan akad utang piutang. Konsep penjualan dalam ORI tidak sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam terutama mud{ara>bah. Oleh karena itu, fokus penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini sangat berbeda dengan penelitian terdahulu, sehingga penelitian ini memiliki data dan kesimpulan yang berbeda dengan beberapa penelitian terdahulu. Dalam penelitian tentang Tinjauan Hukum Islam terhadap Obligasi Tanpa Bunga (Zero Coupon Bond) di Bursa Efek Indonesia Surabaya, ini penulis mencoba menelaah bagaimana aplikasi penjualan dan pembelian kembali (buyback)

8 terhadap obligasi tanpa bunga (zero coupon bond) di Bursa Efek Indonesia Surabaya dan sebagai bentuk analisisnya menggunakan Hukum Islam. D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Menjelaskan tentang aplikasi obligasi tanpa bunga (zero coupon bond) di Bursa Efek Indonesia Surabaya. 2. Menjelaskan pandangan hukum Islam tentang aplikasi obligasi tanpa bunga (zero coupon bond) di Bursa Efek Indonesia Surabaya. E. Kegunaan Hasil Penelitian 1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan ilmu syariah khususnya Jurusan Muamalah untuk dapat menjadi tambahan referensi dalam memperluas wawasan khususnya di bidang ilmu hukum Islam. 2. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi pelaku bisnis semoga dapat menjadi pegangan dalam bisnisnya sesuai dengan syari at Islam. F. Definisi Operasional Dalam penelitian ini ada beberapa variable yang perlu didefinisikan, diantaranya: Tinjauan Hukum Islam : Memandang sesuatu permasalahan yang terjadi dalam sudut pandang hukum Islam yang

9 berdasarkan pada al-qur an, hadis, dan pendapat para ulama, serta pakar ekonomi Islam yang berhubungan dengan objek penelitian. Obligasi tanpa bunga (zero coupon bond) : Obligasi yang dijual dengan potongan harga (diskon) pada awal periode dan dilunasi penuh sesuai dengan nilai nominal (nilai pokok utang) saat jatuh tempo. 10 Yang dimaksud dengan zero coupon bond dalam penelitian ini adalah zero coupon bond yang diperdagangkan di bursa efek Indonesia Surabaya. Bursa Efek Indonesia Surabaya : tempat diselenggarakannya kegiatan perdagangan efek pasar modal yang merupakan penggabungan dari Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek Jakarta yang berlokasi di Surabaya. Jadi penelitian ini akan mencari data yang terkait dengan tinjauan hukum Islam tentang obligasi tanpa bunga (zero coupon bond) di Bursa Efek Indonesia Surabaya. G. Metode Penelitian 1. Data yang dikumpulkan 10 Suad Husnan, Dasar-dasar Teori Portofolio & Analisis Sekuritas edisi ketiga, h.374

10 Sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan, maka dalam penelitian ini data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Data tentang konsep dasar penjualan obligasi tanpa bunga (zero coupon bond). b. Data tentang mekanisme penjualan obligasi tanpa bunga (zero coupon bond). c. Data tentang cara menghitung harga diskonto pada penjualan obligasi tanpa bunga (zero coupon bond). 2. Sumber Data Untuk mendapatkan data-data tersebut, penulis akan menggunakan sumber data sebagai berikut: a. Sumber data primer 1). Bambang Hadi, staf Bursa Efek Indonesia Surabaya. 2). Undang-Undang R.I Nomor 8 Tahun 1995 (tanggal 10 Nopember 1995) tentang Pasar Modal. 3). Bursa Efek Surabaya, Mengenal Obligasi Over The Counter OTCFIS. b. Sumber data sekunder 1). Al-Juma>natul Ali>, Al-Qur`an dan Terjemahnya. 2). Gemala Dewi dkk, Hukum Perikatan Islam di Indonesia. 3). Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah: Membahas Ekonomi Islam. 4). Jaka E. Cahyono, Langkah Taktis Metodis Berinvestasi di Obligasi.

11 5). M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqh Muamalah). 6). Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah. 7). Sapto Raharjo, Panduan Investasi Obligasi. 8). Suhrawardi K. Lubis, Hukum Ekonomi Islam. 9). Wiroso, Jual Beli Murabahah. 10). Artikel-artikel yang berasal dari internet. 3. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik sebagai berikut: a. Interview atau wawancara, yaitu serangkaian percakapan langsung secara bertatap muka untuk memperoleh data mengenai aplikasi obligasi tanpa bunga (zero coupon bond). Wawancara ini dilakukan terhadap staf PT Bursa Efek Indonesia Surabaya yang berwenang. b. Observasi langsung, yaitu mengadakan pengamatan secara langsung pada obyek yang diteliti. c. Dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa brosur dan sebagainya yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini. 4. Teknik Analisis Data

12 a. Metode deduktif adalah metode berfikir yang berpangkal dari hal-hal yang umum atau teori menuju pada hal-hal yang khusus atau kenyataan. 11 Metode ini digunakan untuk menganalisis aplikasi obligasi tanpa bunga (zero coupon bond) ditinjau dari hukum Islam. b. Metode verifikatif yaitu metode yang berfungsi untuk menguji kebenaran dari suatu pengetahuan yang sudah ada. 12 Metode ini digunakan untuk memverifikatifkan aplikasi obligasi tanpa bunga (zero coupon bond) dengan hukum Islam. H. Sistematika Pembahasan berikut: Sistematika pembahasan dalam skripsi ini terdiri dari lima bab sebagai BAB I : Diawali dengan pendahuluan yang merupakan desain penelitian. Bab ini memuat: Latar belakang masalah, Rumusan masalah, Kajian pustaka, Tujuan penelitian, Kegunaan hasil penelitian, Definisi operasional, Metode penelitian yang terdiri dari: data yang dikumpulkan, sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. Bab ini diakhiri dengan sistematika pembahasan. 11 Http://pustaka.ut.ac.id/puslata/online.php?menu=bmpshort_detail2&ID=394 12 Http://heti-dyah.blog.friendster.com/2008/03/

13 BAB II : memuat konsep umum tentang jual beli dan obligasi yang digunakan sebagai pisau analisis terhadap hasil penelitian. Bab ini membahas tentang konsep umum jual beli yang meliputi: Pengertian dan dasar hukum jual beli, rukun dan syarat-syarat jual beli, macam-macam dan bentuk-bentuk jual beli, dan harga perolehan dalam transaksi jual beli. Konsep umum obligasi membahas tentang pengertian obligasi, jenis-jenis obligasi dan pemikiran ulama tentang obligasi. BAB III : memuat data sebagai hasil penelitian yang berkenaan dengan aplikasi obligasi tanpa bunga (zero coupon bond) di Bursa Efek Indonesia Surabaya, yang berisi gambaran umum tentang Bursa Efek Indonesia Surabaya, Mekanisme perdagangan di Bursa Efek, Perdagangan obligasi di Bursa Efek, dan Aplikasi penjualan obligasi tanpa bunga (zero coupon bond) di Bursa Efek Indonesia Surabaya. Selanjutnya hasil temuan data ini akan dianalisis sesuai dengan metode analisis. BAB IV : memuat tentang analisis terhadap data penelitian yang telah dideskripsikan dalam bab tiga menemukan jawaban masalah penelitian yang berisi tentang Analisa hukum Islam terhadap aplikasi obligasi tanpa bunga (zero coupon bond) di Bursa Efek Indonesia Surabaya, Analisa hukum Islam tentang penjualan

14 dengan potongan harga (diskonto), dan Analisis hukum Islam tentang pembelian kembali (buyback) terhadap obligasi tanpa bunga (zero coupon bond). BAB V : berisi penutup yang memuat tentang kesimpulan dan saran.