BAB I PENDAHULUAN. Berbagai tantangan pendidikan baik secara lokal. maupun global, dimana diperhadapkan degan perubahan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan tanpa manusia, organisasi tidak akan berfungsi. Sumber daya manusia

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. keprofesionalan yang harus dipersiapkan oleh lembaga kependidikan. Adanya persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi menjadi pilar utama dalam melahirkan sumber daya manusia

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dan tuntutan baru dalam masyarakat. Perubahan tersebut. terlebih jika dunia kerja tersebut bersifat global.

2015 PENGARUH IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. di hampir semua aspek kehidupan manusia. Di satu sisi perubahan itu bermanfaat

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman yang ada. Pengetahuan merupakan unsur terpenting bagi

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dengan jelas. Perubahan tersebut diantaranya perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. lambatnya pembangunan bangsa sangat tergantung pada pendidikan. Oleh karena. sangat luas terhadap pembangunan di sektor lainnya.

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

RENCANA STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

I. PENDAHULUAN. positif dan negatif pada suatu negara. Orang-orang dari berbagai negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Yang terbayang oleh kita saat ini adalah seberapa jauh kesiapan

BAB I PENDAHULUAN. membentuk dan mendewasakan serta menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan salah satunya adalah bidang pendidikan. proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan

BAB I PENDAHULUAN. negara. Pendidikan tidak terlepas dari Kurikulum pendidikan yang telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pusat bagi kemajuan sebuah bangsa, melalui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Bab 2 Pasal

BAB I PENDAHULUAN. memiliki eksistensi yang lebih bermartabat. Pendidikan formal pada hakikatnya

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan upaya yang terencana dalam proses

BAB 1 PENDAHULUAN. kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki agar mengetahui,

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Ikhwannul Ikhsan, 2014 Pengaruh Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Guru Akuntansi Di Smk Se-Kota Cimahi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Ilham Taufik Effendi, 2015 PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi adalah mahasiswa yang rata-rata masuk perguruan tinggi pada

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHUHUAN. solusinya untuk menghindari ketertinggalan dari negara-negara maju maupun

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu hampir semua negara menempatkan pendidikan sebagai suatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian.

faktor eksternal. Berjalannya suatu pendidikan harus didukung oleh unsur-unsur pendidikan itu sendiri. Unsur-unsur pendidikan tersebut adalah siswa,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya yang sangat strategis untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah satu-satunya cara untuk menciptakan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional dalam bab II pasal 3 tentang fungsi dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Berbagai tantangan pendidikan baik secara lokal maupun global, dimana diperhadapkan degan perubahan serta tuntutan masyarakat akan kebutuhan terhadap pendidikan yang berkualitas. Pendidikan menjadi salah satu hal yang harus dipikirkan dengan serius oleh pemerintah Indonesia. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia, pendidikan sangat berperan dalam pembentukan karakter dan pribadi manusia menurut ukuran baik atau buruk secara normatif. Pernyataan di atas di dukung oleh Sardiman (2005) bahwa pendidikan dan pengajaran adalah satu usaha yang bersifat sadar tujuan, yang dengan sistematis terarah pada perubahan tingkah laku menuju kedewasaan anak didik. Hal ini sejalan pula dengan yang ditulis dalam peraturan perundang-undangan tentang guru dan dosen (2009) bahwa guru yang profesional akan meghasilkan proses dan hasil pendidikan yang bermutu dalam rangka mewujudkan insan Indonesia yang cerdas dan 1

kompetitif. Dalam kaitannya dengan hal ini, telah jelas dinyatakan melalui fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam Undang-undang no.20 tahun 2003 (SISDIKNAS, Pasal 3) berikut ini: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bengsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. (Mulyasa, 2008). Melalui sistem pendidikan yang baik diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional serta mampu menjawab kebutuhan era globalisasi ini. Berikut data yang berbeda dikeluarkan DIKTI pada tahun 2012 berdasarkan Webometric untuk ragking dunia, perguruan tinggi indonesia seperti UGM berada pada posisi 379 naik dari tahun 2011 pada posisi 583, ITB berada pada posisi 568 naik dari tahun 2011 yaitu pada posisi 770 UI pada posisi 507 naik dari data tahun 2011 yang berada pada posisi 599. Untuk Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia (disingkat PGRI) NTT sendiri tidak masuk dalam rangking perguruan tinggi dunia. Data ini membuktikan bahwa 2

Indonesia masih perlu perbaikan dalam kualitas pendidikan yang disediakan, baik oleh pemerintah maupun pimpinanpimpinan dalam dunia pendidikan khususnya pada perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Hal senada diungkapkan Noya (2011), bahwa kualitas pendidikan di Indonesia saat ini cukup memprihatinkan. Perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia khususnya pada perguruan tinggi yang ada merupakan kebutuhan penting untuk menciptakan sumber daya manusia Indonesia yang mampu bersaing dengan negara lain. Sejalan dengan pikiran diatas, maka untuk meningkatkan kualitas pendidikan, harus disempurnakan terlebih dahulu sistem yang ada yakni komponen-komponen dalam pendidikan yang sagat berpengaruh dalam kualitas pendidikan. Di antara semua komponen, pendidikan pengajar yang disebut dosen di perguruan tinggi merupakan komponen yang sangat vital. Hal ini menurut Sardiman (2005) bahwa dalam proses belajar-mengajar atau pendidikan terdapat dua unsur manusia yakni pihak yang belajar dan pihak yang mengajar. Dalam sektor pendidikan perguruan tinggi, rendahnya kualitas perguruan tinggi yang ada di Indonesia, 3

salah satu penyebabnya adalah rendahnya mutu sumber daya manusia yang ada dalam perguruan tinggi tersebut. Selanjutnya dosen merupakan salah satu sumber daya manusia yang ada di perguruan tinggi. Irwan (2011) menyatakan bahwa, dosen merupakan orang yang sangat berperan penting di perguruan tinggi dan menjadi penentu lahirnya generasi baru yang siap bersaing dan berkompetensi pada era globalisasi saat ini terlebih lagi dosen menjadi penentu kemajuan suatu bangsa dalam menghasilkan orangorang yang berguna dan bisa membangun bangsa ini menjadi bangsa yang maju. Hal ini juga sesuai dengan amanat undang-undang untuk mencerdaskan dan memajukan kehidupan bangsa, sehingga dosen merupakan orang yang paling bertanggungjawab dan menjadi ujung tombak diperguruan tinggi. Oleh karena itu, seorang dosen wajib meningkatkan profesionalismenya dengan menunjukan kinerja yang baik dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya yaitu melakukan tridarma perguruan tinggi yang mencakup pendidikan, pengajaran dan pengabdian masyarakat. 4

Artikel, Therik (2008) mengungkapkan Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia (disingkat PGRI) merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang terkenal di Nusa Tenggara Timur. Universitas ini merupakan penghasil tenaga pendidik atau guru yang memiliki + 6033 mahasiswa pada lima fakultas/11 Program studi. Yakni Fakultas Ekonomi (ekonomi pembangunan, akuntansi dan manajemen), Fakultas Pertanian (agroteknologi), Fakultas MIPA (biologi), Fakultas Hukum (limu hukum) dan FKIP (Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi serta Bimbingan dan Konseling). Jumlah mahasiswa Universitas PGRI NTT merupakan jumlah terbanyak ke-2 di NTT setelah Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang. Tenaga pengajar Universitas PGRI NTT didukung oleh 76 Dosen Tetap dan 127 dosen tidak tetap bergelar Sarjana, Magister dan Doktor. Pimpinan pada aras Fakultas maupun Universitas dijabat oleh dosen PNS dari Undana Kupang (dengan kata lain, pensiunan dosen PNS Undana). Seluruh dekan adalah dosen PNS Undana, hal ini menimbulkan kesulitan bagi para mahasiswa karena kebanyakan dosen mangajar diberbagai tempat. Dari ke-76 5

dosen tetap yang ada di PGRI tidak ada yang diberdayakan untuk menjadi dekan bahkan Rektor sekalipun. Berdasarkan hasil wawancara singkat dengan beberapa mahasiswa yang ada dilingkungan Universitas PGRI NTT Kupang, pada beberapa fakultas yang berbeda, di bulan januari 2013, diketahui bahwa, ada beberapa dosen yang cara pengajarannya tidak variatif atau hanya menggunakan metode caramah sepanjang perkuliahaan dalam satu semester. Kemudian terbatasnya keterampilan dosen dalam menggunakan media pembelajaran, serta kurangnya tanggung jawab dosen dalam memberikan nilai terhadap hasil belajar mahasiswa. Selanjutnya, keterlambatan dosen dalam mengajar dan tidak memperhatikan mutu materi perkuliahan yang diberikan. Kemudian menurut mereka, penelitianpenelitian yang dilakukan oleh dosen-dosen masih sangat minim. Pada kenyataannya dosen profesional haruslah dosen yang mampu menunjukan kinerja yang tinggi yaitu melakukan Tri Darma perguruan tinggi dalam tugasnya dan mampu berinteraksi dengan orang lain yang berada di lingkungannya, baik dengan sesama dosen, peserta didik 6

maupun dengan organisasi atau institusi yang terkait dengan lembaga pendidikan. Selain kinerja dosen yang dinilai negatif oleh mahasiswa, namun masih ada juga beberapa penilaian positif terhadap beberapa dosen yang dianggap mampu menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang dosen, seperti mengajar dengan baik, melakukan berbagai upaya teknik mengajar yang dapat membuat mehasiswa memahami akan materi yang diajarkan, tepat waktu dalam mengajar, melakukan berbagai penelitian untuk kemajuan bidang yang ditekuni, serta melakukan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini menunjukan bahwa Universitas PGRI NTT memiliki tantangan yang besar dalam untuk memperbaiki kualitas pendidikan yang ada dan mengembangkan sumberdaya manusia didalam perguruan tinggi ini, untuk menjadi Universitas keguruan terbaik di Indonesia Timur. Hal ini sejalan dengan pendapat Kholis (2007) dalam artikelnya menulis bahwa dosen harus mempunyai tanggung jawab yang besar dalam pelaksanaan proses belajar mengajar untuk membina dan mengembangkan potensi mahasiswa guna mencapai tujuan perguruan tinggi. Sehingga lulusan 7

perguruan tinggi dapat berpengaruh besar pada masa depan bangsa. Hal ini tersurat dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 39 ayat (2) tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional. Sehingga kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional mempunyai visi terwujudnya penyelenggaraan pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip profesionalitas untuk memenuhi hak yang sama bagi setiap warga negara dalam memperoleh pendidikan bermutu (himpunan peraturan Perundang-undangan, 2009). Berdasarkan fenomena ini, menjadi hal yang menarik bagi penulis untuk meneliti kinerja dosen dalam penelitian ini dengan mengaitkan tingkat pendidikan, kompetensi dan motivasi kerja dari para dosen. Pertanyaannya adalah mengapa kinerja dari dosen tetap perlu diteliti, hal ini dikarenakan dosen tetap dilihat dari segi statusnya sebagai bagian inti dari Universitas dan dinilai paling bertanggung jawab atas kemajuan dan keberhasilan Universitas. Serta dengan mengingat akan peran strategis dosen dalam dunia pendidikan terutama dalam membangun dan memajukan kehidupan bangsa Indonesia. 8

Pendidikan memberikan pengetahuan bukan saja yang langsung dengan pelaksanaan tugas, tetapi juga landasan untuk mengembangkan diri serta kemampuan memanfaatkan semua sarana yang ada untuk kelancaran pelaksanaan tugas. Pendidikan adalah suatu indikator yang mencerminkan kemampuan seseorang untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan (Hasibuan, 2003:54). Pendidikan merupakan salah satu kegiatan sosial yang ikut dibentuk dan membentuk masa depan manusia dengan sendirinya sehingga pendidikan juga dapat berpengaruh terhadap kinerja Dosen. Sejak dini pendidikan harus sudah diberlakukan pada setiap individu agar menjadikan manusia berkualitas dan tidak menimbulkan dampak negatif pada dirinya sendiri atau orang lain. Pendidikan dilakukan sebagai usaha untuk meningkatkan pengetahuan umum seseorang termasuk di dalamnya penguasaan teori untuk memutuskan persoalan-persoalan yang menyangkut kegiatan pencapaian tujuan. Pendidikan yang dimiliki seorang pengajar tersebut diharapkan mampu meningkatkan kinerjanya yakni mengarah kepada kualitas kerja, kuantitas kerja dan pemanfaatan waktu kerja. Pendidikan dapat menggambarkan suatu 9

besarnya pengaruh sikap dan perilaku dalam perkembangan pribadi secara utuh dan partisipasinya dalam mengerjakan aktivitasnya. Seorang pengajar dituntut untuk memiliki perilaku sesuai dengan yang diharapkan, sehingga dapat melakukan komunikasi dengan baik dalam bidang kerjanya untuk mencapai standar kinerja yang ditetapkan, dan yang terakhir adalah ciri atau sifat yang dimiliki pengajar, dalam hal ini umumnya berlangsung secara bertahap seperti sopan santun, ramah, penampilan yang rapi dan sebagainya. Kinerja dosen seperti yang sudah dituliskan sebelumnya dengan melihat fenomena yang terjadi dipengaruhi oleh faktorfaktor yakni: a.) Individual attributes, seperti karakteristik demografik, karakteristik kompetensi, karakteristik personal, b.) Work effort, c.) Organisational support (Wood, Wallance, Zeffane, Schermerhorn, Hunt dan Osborn, 2001). Selanjutnya, Sim dan Szilagi (Dalam Wijono, 2010) mengemukakan 4 faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang yaitu keahlian, minat, motivasi dan situasi pekerjaan. Faktor keahlian merupakan salah satu karakteristik dari kompetensi. Pada akhirnya Wirawan (2009) menyimpulkan bahwa kinerja tidak haya dipengaruhi oleh kompetensi saja tapi merupakan hasil sinergi 10

dari sejumlah faktor baik secara internal maupun eksternal. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang dalam pekerjaannya khususnya bagi seorang dosen. Sehingga dari penjelasan diatas dapat disumpulkan bahwa Tingkat pendidikan, kompetensi dan motivasi termasuk dalam faktorfaktor yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang dalam pekerjaannya. Dengan demikian, fenomena-fenomena yang terjadi di Universitas PGRI NTT saat ini khususnya yang terkait dengan kinerja dosen serta penelitian-penelitian mengenai Tingkat pendidikan, kompetensi dan motivasi kerja baik secara parsial maupun secara simultan yang mendukung dan menolak, membuat penulis tertarik lebih jauh untuk melakukan penelitian terhadap tingkat pendidikan, kompetensi dan motivasi dosen sebagai prediktor terhadap kinerja dosen. Karena, kompetensi merupakan prediktor terbaik untuk kinerja berdasarkan penelitian-penelitian yang ada, namun penelitian yang memprediksi kinerja oleh kompetensi dosen dan motivasi kerja secara simultan, masih tergolong sedikit di Indonesia. Kemudian belum ditemukan penelitian sebelumnya yang mengkaji tingkat pendidikan, kompetensi dan motivasi 11

kerja dapat memprediksi kinerja dosen di Universitas ini. Kemudian menjadi alasan utama penulis dalam melakukan penelitian ini adalah keberadaan dosen yang vital dalam pendidikan maupun dalam pembangunan bangsa. Alasan selanjutnya adalah turut berperan dalam perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya kualitas sumber daya manusia yang ada di perguruan tinggi yaitu, dosen. Sementara itu, penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian dengan topik penelitian mengenai Pengaruh tingkat pendidikan, kompetensi dosen dan motivasi kerja terhadap kinerja dosen (study di Universitas PGRI NTT). 1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian sebagai berikut: 1. Apakah tingkat pendidikan berpengaruh positif terhadap kinerja dosen? 2. Apakah kompetensi berpengaruh positif terhadap kinerja dosen? 3. Apakah motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja dosen? 12

1.3 TUJUAN PENELITIAN Selain rumusan masalah yang menjadi tujuan penelitian ini yaitu: 1. Untuk menganalisis pengaruh tingkat pendidikan terhadap kinerja dosen. 2. Untuk menganalisis pengaruh kompetensi terhadap kinerja dosen. 3. Untuk menganalisis pengaruh motivasi terhadap kinerja dosen. 1.4 MANFAAT PENELITIAN Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk memperluas dan memperkaya wawasan keilmuan khususnya dalam bidang manajemen sumber daya manusia dalam dunia pendidikan maupun organisasi. 13

Manfaat praktis dari penelitian ini: a. Lembaga Pendidikan Tinggi, agar dapat dijadikan masukan dan informasi untuk peningkatan kualitas pendidik yakni sebagai dosen yang profesional di perguruan tinggi agar bisa menghasilkan sumber daya manusia yang lebih berkualitas untuk menjawab tantangan saat ini. b. Universitas PGRI NTT, dengan penelitian ini kiranya bisa menjadi masukan dan dapat dijadikan pertimbangan secara kontekstual dan konseptual operasional dalam merumuskan pola pengembangan kinerja dosen yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan untuk masa yang akan datang, sehingga mutu dari Universitas PGRI NTT semakin lebih baik dari sebelumnya. c. Dengan penelitian ini diharapkan hasilnya dapat memberi sumbangan dan pedoman bagi penelitian-penelitian selanjutnya. 14