PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA GURU SDN CIAWIGEBANG KUNINGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

PENGARUH MINAT PROFESI GURU TERHADAP INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA PGSD UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN ANGKATAN 2010

BAB I PENDAHULUAN. menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru yang

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DI SMA NEGERI 1 SRAGEN. Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TK

SERTIFIKASI GURU MERUPAKAN PERLINDUNGAN PROFESI. Sugeng Muslimin Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK

MOTIVASI MAHASISWA ANGKATAN JURUSAN HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MALANG TERHADAP PROFESI GURU PKN

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

¹ Sofyan Kasiaradja Mahasiswa pada Jurusan Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo: Prof.Dr.H. Ansar M.Si dan Dr. Asrin M.

IMPLEMENTASI PROSES PEMBELAJARAN DALAM MENCAPAI KOMPETENSI GURU BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN PERKANTORAN

BAB I PENDAHULUAN. hlm U. Saefullah, Psikologi Perkembangan dan Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 2012,

BAB I PENDAHULUAN. Suatu format Undang-Undang 20 Tahun 23 tentang sistem pendidikan

Hj. Yusida Gloriani & Teti Tresnawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

BAB l PENDAHULUAN. kinerja guru. Dengan adanya setifikasi guru, kinerja guru menjadi lebih baik

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian . Josie Fitri Handayani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kountur (Wiwid, 2006:48) Penelitian deskriftif adalah jenis penelitian yang

IMPLEMENTASI PROSES PEMBELAJARAN DALAM MENCAPAI KOMPETENSI GURU BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN PERKANTORAN

PEMETAAN KOMPETENSI, SIKAP, TANGGUNG JAWAB, DAN JUMLAH JAM GURU BERSERTIFIKAT PENDIDIK DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN DI SMK SE-MALANG RAYA

JENIS-JENIS KOMPETENSI GURU TK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Indonesia menduduki posisi sentral dalam pembangunan

PENGARUH PROGRAM SERTIFIKASI DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA GURU PENJASORKES SMP NEGERI SE-KABUPATEN SUMEDANG. Oleh Jejen Jaenudin

KONSEP KOMPETENSI GURU DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN (Kajian Ilmu Pendidikan Islam)

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Walisongo Semarang

PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FISE UNY TERHADAP PROFESIONALITAS GURU BERDASARKAN UNDANG- UNDANG GURU DAN DOSEN NO 14 TAHUN

JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI INDONESIA Vol. VI. No. 2 Tahun 2008 Hal

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung atau tidak langsung dipersiapkan untuk menopang dan

PENGEMBANGAN MODEL PPL UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL MAHASISWA. Choirul Huda, Djoko Adi Susilo ABSTRAK

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan ini akan membahas hasil-hasil penelitian tentang peranan

PEDOMAN PENILAIAN PROFIL KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. kependidikan kompetensi merupakan pengetahuan, sikap-perilaku dan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPETENSI DOSEN DENGAN MINAT BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan dalam lapangan kerja menuntut lembaga pendidikan

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR. Oleh:

BAB II KAJIAN TEORI. yang siap akan tugas dan tanggung jawabnya. Mahasiswa dibina dengan

PERSEPSI GURU PEMBIMBING TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA PRAKTIK KKN-PPL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SMK PIRI 1 YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK SISWA MTS GUPPI AMBAL KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK Kata Kunci : Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Kepribadian Guru Ekonomi, Fasilitas Belajar dan Minat Belajar Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Guru sebagai salah satu sumber daya sebuah sekolah yang merupakan

KORELASI PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU BIDANG STUDI TEKNIK PEMESINAN DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK MUHAMADIYAH 1 KEPANJEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan

ANALISIS KOMPETENSI GURU MATEMATIKA BERDASARKAN PERSEPSI SISWA (THE MATH TEACHER COMPETENCY ANALYSIS BASED PERCEPTIONS OF STUDENTS)

BAB II TIJAUAN PUSTAKA

PENGARUH IMPLEMENTASI INOVASI PENDIDIKAN DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP PRODUKTIVITAS SEKOLAH (Studi pada SMP di Kabupaten Ciamis)

PEDOMAN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH INDONESIA DI LUAR NEGERI (SILN) SECARA ONLINE

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengungkapkan tentang

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP KEBERHASILAN BELAJAR SISWA. Oleh: Yayah Pujasari Nurdin. Abstrak

KONTRIBUSI DISIPLIN KERJA, SUPERVISI AKADEMIK DAN PARTISIPASI GURU (MGMP) TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PENJASORKES SMKDI KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi.

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMETAAN KOMPETENSI, SIKAP, TANGGUNG JAWAB, DAN JUMLAH JAM GURU BERSERTIFIKAT PENDIDIK DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN DI SMK

BAB 1 PENDAHULUAN. kontekstual dan relevan. Peran baru guru ini harus ditemukan karena

SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

ARTIKEL ILMIAH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN. 76/1 SUNGAI BULUH SKRIPSI OLEH ERLINA BR MANURUNG A1D109119

II. KAJIAN PUSTAKA. Salah satu unsur penting yang paling menentukan dalam meningkatkan kualitas

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Sadirman. (2009). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Bandung: PT Rajagrafindo Persada.

PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU

BAB I PENDAHULUAN. Guru merupakan the key person in the classroom. Berarti guru adalah sosok yang

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M.

PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU DI SD NEGERI KALONGAN 02, DESA KALONGAN, UNGARAN TIMUR Semion Nuh,

ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, SUPERVISI PENGAJARAN DAN KELENGKAPAN SARANA PRASARANA TERHADAP PROFESIONALISME GURU DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PENGARUH IMPLEMENTASI KOMPETENSI KEPRIBADIAN DAN SOSIAL TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI 1 KEMBANG KABUPATEN JEPARA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pancasakti Tegal

Oleh: Dr. En d a n g Poer w a n t i, M.Pd.

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PROFESIONAL DENGAN KINERJA GURU DI KABUPATEN KLATEN

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KINERJA GURU DI KECAMATAN GIRIMULYO KABUPATEN KULON PROGO. Oleh: ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. profesional harus menguasai betul seluk-beluk pendidikan dan pengajaran

BAB V PEMBAHASAN. Dalam bab v ini, penulis mencoba menhubungkan antara teori-teori ahli

KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR. Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

KOMPETENSI PENGAWAS. OLEH YAYA SUNARYA, M.Pd. PPB UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

INTUISI Jurnal Ilmiah Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak sebagai alat ampuh untuk melakukan perubahan terhadap

HUBUNGAN POLA ASUH PERSUASIF DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS VII MTS AL-HIKMAH

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran PAI, terhadap

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS XII IPA DI MAN 1 SEMARANG

GURU BERDEDIKASI YANG BERMARTABAT SIAP MENYUKSESKAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DALAM MEWUJUDKAN GENERASI EMAS Pamungkas Stiya Mulyani, M.Pd.

SEMINAR NASIONAL ANALISIS KEBUTUHAN PELATIHAN DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SMK DI SULAWESI SELATAN

PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL GURU (STUDI TENTANG PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MASYARAKATNYA DI SMP NEGERI 1 WONOSARI KLATEN)

KORELASI ANTARA KEPRIBADIAN KONSELOR DENGAN PEMANFAATAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING PADA SMP NEGERI 1 PALANGKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan hal penting dalam komunikasi sosial. Manusia sebagai

Research and Development Journal of Education Vol. 3 No.1 Oktober 2016 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. dan masa kini. Sebagai implikasinya terkandung makna link and match yang

Transkripsi:

PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA GURU SDN CIAWIGEBANG KUNINGAN Asep Saipul Hamami, Euis Ike Novitasari, Herawati Linda Yulistiani, Irma Hawari, Mohamad Apip, Vinny Nahdiatul Idza Mohamad Apip (PGSD, FKIP, Universitas Kuningan) Asepsaipul.hamami@yahoo.co.id ABSTRAK Mohamad Apip, dkk, 2016. Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Guru (Survey pada Guru-guru SD Negeri di Desa Ciawigebang. Proseding, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Kuningan. Peningkatan kinerja guru akan menghasilkan etos kerja yang tinggi, sehinggaapa yang menjadi tujuan yang didasarkan pada perencanaan awal akan dapat dengan mudah dicapai. Salah satu wujud dari upaya mengawal pelaksanaan seluruh pelaksanaan dari sebuah perencanaan adalah kompetensi yang dimiliki oleh para guru.untuk itu guru dan tenaga kependidikan lainnya sebagai personil dalam pelaksanaan program pendidikan harus memiliki rasa tanggung jawab untuk meningkatkan kemampuan profesional sebagai pendidik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Pengaruh Kompetensi Kepribadian terhadap Kinerja Guru pada SD Negeri di Desa Ciawigebang, (2) Pengaruh Kompetensi Pedagogik terhadap Kinerja Guru pada SD Negeri di Desa Ciawigebang, (3) Pengaruh Kompetensi Sosial terhadap Kinerja Guru pada SD Negeri di Desa Ciawigebang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SD Negeri di Desa Ciawigebang sebanyak 33 orang dari 3 SD Negeri di Desa Ciawigebang. Ukuran sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin, dengan jumlah 33 orang. Dikarenakan jumlah populasi yang sedikit (<100) maka seluruhnya dijadikan sampel (sampel total). Berdasarakan hasil penelitian menunjukan bahwa kompetensi guru termasuk kategori sedang yang berada pada interpal 61% -80%. Sedangkan kinerja guru di SD ciawigebang termasuk kategori sedang yang berada pada interpal 61%-80%. Berdasarkan hasil analisin Regresi diketahui bahwa variabel kompetensi guru berpengaruh positif terhadap kinerja guru dengang persamaan Ŷ=15,938+0,524X Sedangkan berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa terdapat penerimaan terhadap Hipotesis Penelitian (Ha) dan penolakan terhadap Hipotesis Nol (H0), atau dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Kata kunci: Kompetensi Guru dan Kinerja Guru 83

A. PENDAHULUAN Guru merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa, karena peranannya yang cukup menonjol dalam pelaksanaan tugas pelayanan kepada masyarakat melalui kegiatan pendidikan di sekolah. Hal ini sudah barang tentu merupakan sesuatu yang sangat penting dalam rangka mewujudkan masyarakat yang tertib melalui upaya pembinaan generasi penerus bangsa di masa depan. Oleh karena itu upaya-upaya peningkatan kualitas kinerja guru merupakan suatu keharusan dan bentuk peningkatan tersebut pada dasarnya akan terlihat dari bagaimana para guru melaksanakan peran dan tugasnya sesuai dengan bidangnya masing-masing. Dalam proses pendidikan khususnya di lingkungan sekolah sering terjadi perilaku yang menyimpang dari guru itu sendiri sehingga tidak menunjukkan dedikasinya terhadap sekolah. Akhirakhir ini di beberapa Sekolah Dasar (SD) di Desa Ciawigebang, terlihat ada sebagian guru yang kurang memiliki rasa tanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya, disiplin guru yang masih rendah dengan datang kesekolah tidak tepat pada waktunya sehingga kondisi belajar mengajar kurang kondusif, selain itu terlihat juga bahwa masih terdapat guru yang tidak melakukan aktivitas rutin yang diselenggarakan disekolah seperti upacara bendera, pertemuan dengan wali murid dan kegiatankegiatan lain yang diselenggarakan sekolah (hasil identifikasi). Kondisi tersebut menunjukkan rendahnya kinerja guru yang bisa berdampak pada rendahnya pencapaian tujuan pendidikan. Begitu pula yang terjadi di salah satu SD Negeri di Desa Ciawigebang. Dengan demikian salah satu masalah dalam peningkatan kualitas pendidikan nampaknya terletak pada kinerja guru. Idealnya kinerja guru harus optimal mengingat untuk menjadi seorang guru diperlukan berbagai syarat profesional yang sangat diperlukan bagi seorang pendidik di sekolah. Namun pada kenyataannya kinerja guru saat ini tampaknya masih bermasalah, sebagaimana disampaikan oleh Sudarwan Danim (2002:147) bahwa salah satu ciri krisis pendidikan di Indonesia adalah guru belum mampu menunjukkan kinerja (work performance) yang memadai. Dalam merencanakan pembelajaran masih tidak sedikit guru yang belum memahami sepenuhnya penyusunan silabus dan rencana pembelajaran. Dalam melaksanakan pembelajaran masih ditemukan pengembangan pembelajaran yang monoton dan masih berpusat pada guru. Disamping itu dalam melaksanakan penilaian pembelajaran pun kurang memperhatikan penilaian proses dan perkembangan pribadi peserta didik secara menyeluruh. Kinerja guru akan baik jika guru telah melakukan unsur-unsur yang terdiri dari kesetiaan dan komitmen yang tinggi pada tugas mengajar, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran, kedisiplinan dalam mengajar dan tugas lainnya, kreativitas dalam pelaksanaan pengajaran, kerjasama dengan semua warga sekolah, serta memiliki kompetensi kepribadian, 84

pedgogik, profesional, dan sosial yang tinggi. Berdasarkan pemikiran di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Guru di SDN Ciawigebang Kuningan. B. TUJUAN Berdasarkan latar belakang peinikiran yang diuraikan pada bagian sebelumnya, maka agar lebih jelas penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1) Bagaimana gambaran kompetensi guru dan kinerja guru di SDN Ciawigebang Kuningan. 2) Bagaimana pengaruh kompetensi guru terhadap kinerja guru di SDN Ciawigebang Kuningan. C. KajianTeori 1) Kinerja Guru Kinerja guru pada dasarnya merupakan kegiatan guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pengajar dan pendidik di sekolah yang dapat menggambarkan mengenai prestasi kerjanya dalam melaksanakan semua itu, dan hal ini jelas bahwa pekerjaan sebagai seorang guru tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang, tanpa memiliki keahlian dan kualifikasi tertentu sebagai guru. Kinerja guru dimaksudkan sebagai perbuatan atau kegiatan yang ditampilkan atau dilakukan oleh guru dalam melaksanakan tugas dan perannya di sekolah. (Sianipar, 1999:5). Kinerja guru pada dasarnya merupakan kegiatan guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pengajar dan pendidik di sekolah yang dapat menggambarkan mengenai prestasi kerjanya dalam melaksanakan semua itu, dan hal ini jelas bahwa pekerjaan sebagai seorang guru tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang, tanpa memiliki keahlian dan kualifikasi tertentu sebagai guru. 2) Kompeten Guru Pada dasarnya kemampuan guru merupakan serangkaian tugas profesi dalam menjalankan tugasnya selaku pengejar dalam proses pelaksanaan belajar mengajar. Sedangkan menurut Undang Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan kuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya. Jadi, kompetensi merupakan kelayakan untuk menjalankan tugas, kompetensi merupakan salah satu faktor penting bagi guru, oleh karena itu kualitas dan produktifitas kerja guru harus mampu memperlihatkan perbuatan profesional yang bermutu. Kemampuan atau kompetensi guru harus memperlihatkan prilaku yang memungkinkan mereka menjalankan tugas profesional dengan cara yang paling sesuai, tidak sekedar hanya menjalankan pembelajaran dan pendidikan bersifat rutinitas. Dalam upaya meningkatkan kemampuan guru dalam proses pebelajaran, diperlukan suatu pemahaman, bukan hanya sekedar mengkomunikasikan pengetahuan agar diketahui oleh subjek didik, 85

tetapi mengajar harus diartikan sebagai usaha menolong pelajar atau peserta didik agar dapat belajar dan memahami konsep-konsep serta dapat menerapkan konsep yang dipahami. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.74 Tahun 2008 pasal 3 ayat (2) tentang Guru dinyatakan bahwa, Kompetensi Guru meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial, dan Kompetensi Profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Kompetensi kepribadian Menurut PP RI No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Kompetensi Pedagogik Menurut PP tentang guru, undangundang No.14/2005, bahwa Kompetensi pedagogik guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi : 1) Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan 2) Pemahaman terhadap peserta didik 3) Pengembangan kurikulum atau silabus 4) Perancangan pembelajaran 5) Pelaksanaan pembelajar yang mendidik dan dialogis 6) Pemanfaatan teknologi pembelajaran 7) Evaluasi hasil belajar 8) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi Profesional Menurut PP RI No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Kompetensi profesional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran bidang studi secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materi kurikulum tersebut, serta menambah wawasan keilmuan sebagai guru. Kompetensi Sosial Menurut Undang-undang Guru dan Dosen kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orangtua/wali pesertadidik, dan masyarakat sekitar. D. Hipotesis Adapun hpotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : terdapat pengaruh yang positif antara kompetensi guru terhadap kinerja guru. E. MetodePenelitian Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional merupakan penelitian yang terfokus pada pemecahan masalah yang ada pada saat sekarang, serta dengan metode ini dapat menentukan ada atau tidaknya korelasi variabel atau membuat prediksi berdasarkan korelasi antar variabel.dengan demikian langkah-langkah metode deskriptif korelasional tidak terbatas 86

sampai pengumpulan dan penyusunan data saja, tetapi juga analisis dan interprestasi terhadap data untuk memperoleh informasi yang jelas mengenai fakta-fakta yang terjadi. F. Populasi Sempel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SD Negeri di Desa Ciawigebang sebanyak 33 orang dari 3 SD Negeri di Desa Ciawigebang. Ukuran sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin, dengan jumlah 33 orang. Dikarenakan jumlah populasi yang sedikit (<100) maka seluruhnya dijadikan sampel (sampel total). G. Teknik Pengumpulan Data Adapun alat pengumpul fata yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner atau angket dengan 5 alternatif jawaban, yakni Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (RG), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS), dengan skor tertinggi yang digunakan adalah 5 (Lima) dan skor terendah 1 (satu), berlaku untuk pernyataan positif maupun negatif. H. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis deskriptif diketahui bahwa kompetensi guru di SDN Ciawigebang termasuk kedalam kriterium sedang dengan nilai variable sebesar 67,52%. Hal ini menunjukan bahwa kompetensi guru di SDN Ciawigebang cukup baik atau cukup tinggi. Sedangkan untuk kinerja guru di SDN Ciawigebang berdasarkan analisis deskriptif diperoleh nilai variable sebesar 67,28%. Berdasarkan analisis Regresi Linear Sederhana diperoleh persamaan Y=15,938+0,524X yang menunjukan bahwa kompetensi guru berpengaruh secara positif terhadap kinerja guru. Dengan kata lain apabila kompetensi guru tinggi maka kinerja guru akan meningkat, sebaliknya apabila kompetensi rendah maka kinerja guru juga rendah. Sedangkan berdasarkan analisis koefisien determinasi diketahui besar pengaruh variable kompetensi guru terhadap kinerja guru adalah sebesar 23,5%. Hal ini berarti kompetensi guru mempengaruhi sebesar 23,5% terhadap kinerja guru, sedangkan sisanya sebesar 76,5% dipengaruhi oleh variable lain selain kompetensi guru. Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh nilai uji-t sebesar 3,083 dengan nilai sig sebesar 0,004. Hal ini menunjukan bahwa terdapat penerimaan terhadap hipotesis penelitian dan penolakan terhadap hipotesis nol. Atau dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja guru. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1) Kompetensi guru dan Kinerja guru di SDN Ciawigebang cukup tinggi yang termasuk kedalam kriterium sedang. 2) Kompetensi guru berpengaruh positif terhadap kinerja guru di SDN Ciawigebang Kuningan. Artinya semakin tinggi kompetensi guru maka kinerja guru akan meningkat. 87

DAFTAR PUSTAKA Ahmad S Ruky, (2001). Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta : Gramedia. Daeng Sudirwo. (2002). Kurikulum dan Pembelajaran dalam Rangka Otonomi Daerah. Bandung : CV. Andira. Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Depdiknas, (2000). Manajemen Sekolah. E. Mulyasa. (2007). Standar Kompetensi Guru dan Sertifikasi. Bandung : Remaja Rosda Karya Fachrudin Saudagar. (2009). Pengembangan Profesionalitas Guru. Yakarta : Persada. Farida Sarimaya. (2008). Sertifikasi Guru. Apa, Mengapa dan Bagaimana. Bandung : Irama Widya. Garry Desler. (1998). Manajemen Sumber Daya Manusia. Alih bahasa Benyamin Molan, Jakarta:Prenhallindo, Jilid 2. John Suprihatno, (2000). Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan. Yogyakarta: BPFE. Moh. Surya (2003). Psikologi Pembangunan dan Pengajaran. Bandung : Pustaka Bani Quraisy. Muhibin Syah. (2002). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : PT. Remaja Rusdakarya. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta. Piet A Sahertian. (2000). Supervisi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Saifuddin Azwar, (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Soetjipto, Raflis Kosasi. (2007). Profesi Keguruan. Jakarta : Rineka Cipta. Sugiyono, (2002). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta. Suwardi. (2007). Manajemen Pembelajaran. Jawa Tengah : STAIN Salatiga Press. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta. Wina Sanjaya, (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Kencana. Wina Sanjaya, (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Prenada Media. 88