Nilai Atas Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum. Ir. Hamid Yusuf, M.M., MAPPI (cert), FRICS

dokumen-dokumen yang mirip
Panduan Penerapan Penilaian Indonesia 18 (PPPI 18) Penilaian Dalam Rangka Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 148 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 71

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Eksposur Draft Standar Penilaian Indonesia 366 (SPI 366) Penilaian Untuk Tujuan Lelang

Eksposur Draft Standar Penilaian Indonesia 366 (SPI 366) Penilaian Untuk Tujuan Lelang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TENTANG JASA PENILAI PUBLIK MENTERI KEUANGAN,

PROVINSI JAWA BARAT WALI KOTA DEPOK PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG

Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI)

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Yang Maha Esa bagi kelangsungan hidup umat manusia. Arti penting ini

DIKLAT MANAJEMEN PROYEK. Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum

2017, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan UUD 1945 dari tahun ke tahun terus meningkat. Bersamaan dengan itu,

2 e. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 125/PMK.01/2008 tentang Jasa Penilai Publik dipandang sudah tidak relevan dengan perkembangan profesi sehi

MAPPI Insight Masyarakat Profesi Penilai Indonesia

MODUL 5 : PENGADAAN TANAH DIBAWAH 5 HA

PENDAHULUAN. UU No. 30 Tahun 2009 (Pasal 2) tentang Ketenagalistrikkan

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 68 /POJK.04/2017 TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL

Reformasi Peraturan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

Petunjuk Teknis PENILAIAN TERHADAP PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM (SPI 306)

PENGERTIAN NILAI & PENILAIAN PROPERTI

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2005 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13/PMK.02/2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Tanah adalah sumber daya alam terpenting bagi bangsa Indonesia untuk

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2005 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

PROFESI PENILAI & KONSEP DAN TEORI DASAR PENILAIAN PROPERTI

Berdasarkan pendekatan literature, maka defenisi dan kegiatan bank tanah dapat berupa:

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

Petunjuk Teknis PENILAIAN TERHADAP PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM (SPI 306)

PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1UO TAHUN 2016 TENT ANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN JENIS USAHA MAKSUD DAN TUJUAN PENILAIAN

Ekspose Draf Standar Penilaian Indonesia 363 ( SPI 363 ) Kaji Ulang Penilaian

-2- dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun Penyelesaian Bank selain Bank Sistemik oleh Lembaga Penjamin Simpanan pada dasarnya bertujuan untuk memin

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2005 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM DI DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 084 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 024 TAHUN 2014 TENTANG

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

BAB I PENDAHULUAN. di Desa Sentolo, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo. Bab ini terbagi

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PEMBATASAN TRANSAKSI UANG KARTAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

BUPATI KARO PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNANUNTUK KEPENTINGAN UMUM SKALA KECIL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

Menetapkan: PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PERANTARA PEDAGANG EFEK UNTUK EFEK BERSIFAT UTANG DAN SUKUK BAB I KETENTUAN UMUM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBATASAN TRANSAKSI PENGGUNAAN UANG KARTAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 56 /POJK.04/2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PEDOMAN PENYUSUNAN PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR: 17/PMK.01/2008 TENTANG JASA AKUNTAN PUBLIK MENTERI KEUANGAN,

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG KETENAGALISTRIKAN DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 048 Tahun 2006 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2012

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Re

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR /PMK.01/2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di dalam Negara Republik Indonesia, yang susunan kehidupan rakyatnya,

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 02/PMK.06/2008 TENTANG PENILAIAN BARANG MILIK NEGARA MENTERI KEUANGAN,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: harga tanah. Lembaga pertanahan berkewajiban untuk melakukan

PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENGGUNAAN PEMERIKSA DAN/ATAU TENAGA AHLI

BAB I PENDAHULUAN. pulau, dengan populasi lebih dari 237 juta jiwa pada tahun 2010, Indonesia adalah

Kode Etik Penilai Indonesia dan Standar Penilaian Indonesia (KEPI dan SPI)

2016, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 ten

Petunjuk Teknis PENILAIAN TERHADAP PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM (SPI 306) Exposure draft

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 04 TAHUN 2013

Standar Audit SA 220. Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Standar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 40/PJ/2017 TENTANG

Peraturan Perundang-undangan lainnya yang terkait Peraturan Pelaksanaan (PP dst.)

Standar Audit SA 250. Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2016 TENTANG AKTUARIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pedoman Penilaian dan Laporan Perkembangan Pembangunan Properti terkait LTV

UNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

FIAT JUSTITIA MS & PARTNERS LAW OFFICE NEWSLETTER. 09 Agustus TAX AMNESTY SELUK BELUK DAN DASAR HUKUM

2. Rencana pengembangan Insan IMC selalu didasari atas bakat dan kinerja.

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

Transkripsi:

Nilai Atas Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum Ir. Hamid Yusuf, M.M., MAPPI (cert), FRICS

Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara, dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat (Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat 3) 2

Pengadaan tanah untuk kepentingan umum telah ada secara formal sejak undang-undang pencabutan hak atas tanah tahun 1961 (UU No. 20/1961) diterbitkan oleh pemerintah. Pengadaan tanah dalam upaya mendorong pembangunan di sektor riel yang berhubungan dengan kepentingan umum hingga saat ini belum mampu menempatkan realisasi yang signifikan. Sejumlah permasalahan telah dicoba oleh pemerintah melalui peraturan dan perundangan hingga kebijakan ekonomi dan keuangan. Namun hasil yang diperoleh masih belum sesuai dengan harapan. Sejumlah permasalahan dalam upaya mengatasi problem pengadaan tanah dalam menopang pembangunan yang berhubungan fasilitas publik seperti ketersediaan infrastruktur, setidaknya dapat diidentifikasi dari beberapa aspek. Salah satu permasalahan itu ada pada pelaksanaan pengadaan tanah dilihat dari kepentingan pemerintah, swasta dan masyarakat sebagai pemilik tanah. 3

UUPA No. 5/1960 Pencabutan Hak UU No. 20/1961 Pelepasan Hak UU No. 2/2012 Ganti Kerugian Pengadaan Tanah bagi Kepentingan Umum 4

Untuk : menentukan besaran ganti kerugian pada pengadaan tanah untuk kepentingan umum (UU No. 2/2012); Kepentingan Umum adalah kepentingan bangsa, negara, dan masyarakat yang harus diwujudkan oleh pemerintah dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat; Pengadaan Tanah adalah kegiatan menyediakan tanah dengan cara memberi ganti kerugian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak;

Penilai Pertanahan, merupakan Penilai, orang perseorangan yang melakukan penilaian dengan persyaratan (pasal 1 UU 12/2012): independen dan profesional telah mendapat izin praktik penilaian dari Menteri Keuangan*, dan telah mendapat lisensi dari Lembaga Pertanahan. *Pemenuhan atas persyaratan Penilai dimaksud dikenal dengan Penilai Publik sebagaimana diatur oleh PMK No. 101/2014. PMK 101/2014 KEPI SPI 102, 103 105 SPI 306 Wajib Mematuhi KEPI dan SPI 6

Lembaga Pertanahan menetapkan Penilai (pasal 31 ayat (1)) Instansi yang memerlukan tanah; Pemberi Tugas namun penetapannya oleh Lembaga Pertanahan Besarnya nilai Ganti Kerugian berdasarkan hasil penilaian Penilai.. disampaikan kepada Lembaga Pertanahan (pasal 34 ayat (2)) Pengguna Laporan Lembaga Pertanahan = BPN 7

Penilaian besarnya nilai Ganti Kerugian oleh Penilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1) dilakukan bidang per bidang tanah... (pasal 33) a. tanah; b. ruang atas tanah dan bawah tanah; c. bangunan; d. tanaman; e. benda yang berkaitan dengan tanah; dan/atau f. kerugian lain yang dapat dinilai 8

Nilai Ganti Kerugian yang dinilai oleh Penilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 merupakan nilai pada saat pengumuman penetapan lokasi pembangunan (pasal 34 ayat (1)). Tanggal Penilaian pada saat pengumuman penetapan lokasi 9

PRINSIP ETIK (5) 1. Integritas; 2. Objektifitas; 3. Kompetensi; 4. Kerahasian; 5. Perilaku Profesional. ANCAMAN (6) 1. Terkait kepentingan pribadi; 2. Terkait kaji ulang internal; 3. Terkait pemberi tugas; 4. Terkait pembelaan; 5. Terkait keakraban; 6. Terkait intimidasi. 10

SPI 101 SPI 102 SPI 103 SPI 104 SPI 306 SPI 105 Kode Etik Penilai Indonesia 11

12

Aspek Umum 1.Belum lengkap dan akuratnya data pertanahan 2.Lemahnya kordinasi antar instansi terkait pengadaan tanah 3.Terbatasnya sistem informasi pengadaan tanah 4.Kesadaran dan Kerelaan pemilik tanah Aspek Penilaian 1.Pemilik tidak berkeinginan melepaskan hak atas tanahnya, sehingga berpotensi tidak pernah setuju; 2.Terdapat oknum mengambil kesempatan untuk berspekulasi; 3.Pemilik berkeinginan namun mencoba memanfaatkan penggantian yang setinggi-tingginya; 4.Pemilik berkeinginan dan bersedia dengan penggantian 13 wajar sesuai pasar.

Nilai dalam pembebasan tanah skala besar menganut kepada: Pembeli (pemerintah) berminat membeli bahkan cenderung terpaksa membeli Penjual (masyarakat) tidak berminat menjual tetapi cenderung terpaksa menjual. Nilai dalam pembebasan tanah normal merujuk Nilai Pasar dengan prinsip dasar yang digunakan, yaitu: Pembeli yang berminat membeli (Willing Buyer) Penjual yang berminat menjual (Wiling Seller) Pembeli & Penjual mengetahui manfaat dari propertinya Tanpa Paksaan 14

Nilai Pasar Nilai? 15

Nilai Pasar Nilai Penggantian Wajar Sangat tergantung kepada objek pengadaan tanah Kehandalan data pasar yang terbatas 16

Masyarakat 1. Apa prinsip perhitungan Nilai yang akan digunakan? 2. Apa saja yang dapat diganti rugi? 3. Bagaimana penerapan teknik penghitungan/ penilaiannya dilakukan? Apa Kewajiban Penyelenggara 1. Apakah kegiatan perencanaan telah sesuai? 2. Apakah kegiatan persiapan telah memadai? 3. Apakah identifikasi dan inventarisasi atas objek penilaian telah memenuhi? Solusinya.? Amanah UU No. 2/2012 17

Pelaksanaan Penyerahan Hasil Persiapan Perencanaan Kegiatan Perencanaan : kesesuaian dengan tata ruang lokasi, letak, luas dan status tanah analisis biaya dan manfaat pembangunan bagi wialayah dan masyarakat perkiraan nilai tanah Kegiatan Persiapan : pemberitahuan rencana pembangunan; pendataan awal lokasi konsultasi Publik rencana pembangunan penjelasan cara penghitungan ganti kerugian. opsi Kegiatan Pelaksanaan : inventarisasi dan identifikasi atas tanah; penilaian ganti kerugian; musyawarah; pemberian ganti kerugian; dan pelepasan tanah Instansi. opsi wajib PENILAI

19

memperhatikan pemilik Basis pasar Nilai Penggantian Wajar (Fair Replacement Value) adalah nilai untuk kepentingan pemilik (value to the owner) yang didasarkan kepada kesetaraan dengan Nilai Pasar atas suatu properti, dengan memperhatikan unsur luar biasa berupa kerugian non fisik yang diakibatkan adanya pengambilalihan hak atas properti dimaksud. memperhatikan kerugian lainnya Nilai Penggantian Wajar diartikan sama dengan Nilai Ganti Kerugian sebagaimana dimaksud dalam UU No. 2 tahun 2012 20 Nilai Penggantian Wajar seharusnya tidak lebih rendah dari Nilai Pasar Properti

memperhatikan pemilik Basis pasar layak dan adil memperhatikan kerugian lainnya Nilai Penggantian Wajar diartikan sama dengan Nilai Ganti Kerugian sebagaimana dimaksud dalam UU No. 2 tahun 2012 21 Nilai Penggantian Wajar seharusnya tidak lebih rendah dari Nilai Pasar Properti

1. kepentingan pemilik (value to the owner); dapat diartikan manfaat ekonomi yang berasal dari penguasaan atau kepemilikan dari suatu Properti ; 2. kesetaraan dengan Nilai Pasar; adalah salah satu dasar dalam pembentukan Nilai dengan memperhatikan data pasar. Untuk beberapa real properti yang memiliki data pasar terbatas atau sama sekali tidak ada data pasarnya, maka Nilai Pasar dimaksud dapat disetarakan dengan Nilai berdasarkan potensi penggunaannya (tanpa melihat kepentingan rencana pengadaan tanah untuk kepentingan umum) ; 3. suatu Properti; sebagaimana yang dimaksud sesuai dengan objek pengadaan; 4. unsur luar biasa terkait dengan kerugian non fisik; disebabkan adanya keterpaksaan bagi pemilik Properti untuk melepaskan haknya. Kerugian non fisik dan/atau premium adalah kerugian lainnya seperti yang dimaksud dalam UU No. 2 tahun 2012 pasal 33 huruf f berikut penjelasannya (lihat SPI 306 dan Juknisnya); 5. kepemilikan properti; tidak terbatas hanya kepada kepemilikan hak saja, namun dapat diartikan pada penguasaan, pengelolaan dan pemanfaatan atas Properti sesuai yang diatur oleh peraturan perundangan yang berlaku atau sesuai dengan Lingkup Penugasan yang disepakati 22

Asumsi Dasar Nilai bagi pemilik Kerugian fisik Kesetaraan dengan Nilai Pasar Pola Pengukuran NPW Kerugian non fisik Kehilangan pekerjaan/bisnis/alih profesi Kerugian emosional Biaya transasksi Masa tunggu Kerugian sisa tanah & fisik lainnya 23

Dasar Pengukuran Ekonomi Bentuk Pengukuran Mata uang (tunai) Transaksi pasar Kriteria Pelaku Pasar Kriteria Pemasaran Pembeli yang berminat membeli Penjual yang berminat menjual Memahami dan bertindak hati-hati Tanpa paksaan Transaksi bebas ikatan Pemasaran dilakukan secara layak Waktu Pengukuran Tanggal Penetapan Lokasi 24

Penggantian Nilai Pasar* Kompensasi Keterangan A. Kerugian Fisik: - Real Properti Tanah; tanah & bangunan; tanah & tanaman B. Kerugian Non FIsik 1. Kerugian Ekonomi: Kerugian Binis Kehilangan Pekerjaan Kerugian hasil pertanian 2. Kerugian Emosional untuk rumah tinggal 3. Biaya Transaksi Pindah Perizinan/Notaris Pajak Properti 4. Kerugian Lain : Kerugian sisa tanah Kerugian fisik lain untuk lokasi yg baru untuk lokasi yg baru Kelebihan tanah (bila ada) Kerusakan bangunan (bila ada) 5. Beban masa tunggu > 6 bulan atau < 6 bulan (bunga) Kesimpulan Nilai Penggantian Wajar Setara dengan Nilai Ganti Kerugian Sumber : SPI 306; *setara 25

26

Perpres Nomor 148 tahun 2015, pasal 121 : (1)Dalam rangka efisiensi dan efektifitas, pengadaan tanah untuk kepentingan umum yang luasnya tidak lebih dari 5 (lima) hektar, dapat dilakukan langsung oleh instansi yang memerlukan tanah dengan pihak yang berhak; (2)Pengadaan tanah untuk kepentingan umum yang luasnya tidak lebih dari 5 (lima) hektar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus sesuai dengan tata ruang wilayah; (3)Pengadaan tanah untuk kepentingan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak memerlukan penetapan lokasi; (4)Penilaian tanah dalam rangka pengadaan tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Instansi yang memerlukan tanah menggunakan hasil penilaian jasa penilai. Perpres Nomor 148 tahun 2015, pasal 121A : Pengadaan tanah bagi pembangunan dengan objek disebutkan dalam UU No. 2 Tahun 2 tentang Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum (dikecualikan pertahanan dan keamanan nasional) yang dilaksanakan oleh badan usaha swasta, dilakukan langsung dengan cara jual beli, tukar menukar, atau cara lain yang disepakati oleh pihak yang berhak dengan badan usaha swasta. 27

No. Faktor Perbedaan Tanah Skala Kecil (< 5 hektar) Tanah Skala Besar Tidak Terikat Kondisi Terikat Kondisi & Lokasi (>5 hektar) &Lokasi Tertentu Tertentu 1 Dasar Nilai Nilai Pengganti Wajar Nilai Pasar NPW atau Nilai Khusus untuk kepentingan pengadaan tanah berdasarkan UUPT 2 Kepentingan penilaian nilai bagi pemilik untuk kepentingan umum untuk kepentingan pelaksanaan pengadaan tanah yang dilakukan secara langsung berdasarkan pandangan pasar terbuka, karena dibenarkan transaksi langsung 3 Prinsip penilaian HBU HBU - 4 Pemberi tugas & Instansi yang Instansi yang memerlukan Pengguna laporan memerlukan Tanah & tanah BPN 5 Objek penilaian skala besar sesuai UUPT yang ditetapkan oleh BPN skala kecil tidak merujuk kepada UUPT, digunakan berdasarkan petunjuk pemberi tugas untuk kepentingan pelaksanaan pengadaan tanah yang dilakukan secara langsung atas pengguna khusus nilai bagi pembeli khusus untuk kepentingan khusus, dan dibenarkan transaksi langsung Instansi yang memerlukan tanah skala kecil tidak merujuk kepada UUPT, digunakan berdasarkan petunjuk pemberi tugas 28

No. Faktor Perbedaan Tanah Skala Besar (>5 hektar) 6 Tanggal penilaian bersamaan dengan tanggal penetapan lokasi 7 Kondisi fisik diperhitungkan setara Nilai Pasar 8 Kerugian non fisik diperhitungkan sebagai kompensasi Tanah Skala Kecil (< 5 hektar) Tidak Terikat Lokasi Terikat Lokasi Tertentu Tertentu tidak diatur dapat tidak diatur dapat bersamaan dengan inspeksi bersamaan dengan inspeksi diperhitungan secara diperhitungkan secara normal khusus tidak diperhitungkan hanya mempertimbangkan kepentingan pembeli khusus untuk penggunaan khusus 9 Jangka waktu 30 hari kerja tidak ditentukan tidak ditentukan pelaksanaan 10 Basis asumsi Dokumen Jual beli langsung Perencanaan/Studi berdasarkan pasar Kelayakan pendudukung 11 Batasan Merujuk kepada UUPT dan peraturan pelaksanaannya Merujuk kepada peraturan dan ketentuan yang berlaku, karena objek penilaian masuk kategori skala kecil, maka dikecualikan dari UUPT Jual beli langsung untuk kepentingan khusus yang diserta dokumen Merujuk kepada peraturan dan ketentuan yang berlaku, karena objek penilaian masuk kategori skala kecil, maka dikecualikan dari UUPT 29

Pengadaan tanah harus dilihat satu kesatuan dari proses perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan penyerahan hasil. Proses perencanaan dan persiapan merupakan aspek yang sangat menentukan dalam keberhasilan proses pelaksanaan dan penyerahan hasil. Penentukan nilai ganti kerugian dilakukan dalam proses pelaksanaan oleh Penilai Pertanahan. Penggunaan Nilai Penggantian Wajar dalam konteks penilaian untuk kepentingan pengadaan tanah bagi kepentingan umum telah menempatkan kerugian fisik dan kerugian non fisik sebagai satu kesatuan nilai yang dapat digunakan dalam pemberian opini Nilai ganti kerugian sebagaimana diatur oleh UU No. 2/2012; Hanya Penilai profesional dan independen dapat melakukan penilaian untuk keperluan pengadaan tanah. Penilai profesional dimaksud adalah Penilai Publik yang mendapatkan izin dari Menkeu dan lisensi dari Lembaga Pertanahan. 30

TERIMA KASIH By: Hamid Yusuf/MAPPI/2016 Head Office : Menara Kuningan 8 th Floor Jl. HR. Rasuna Said Blok X-7 Kav. 5 Jakarta 12940 62-21 3001 6002 62-21 3001 6003 kjpp.rhp@rhp-valuation.com www.rhp-valuation.com Our Offices: Bali Makassar Medan Surabaya Yogyakarta