2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi efektivitas program Sanimas di wilayah studi?

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (SANIMAS)

Oleh: Auliya Ul Fikry Staf Subdit Kebijakan dan Strategi Dit. Bina Program

LAMPIRAN A : KOMPILASI DATA KUESIONER. Tabel 1 Perhitungan Profil Sosial-Ekonomi

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DAN PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG INFRASTRUKTUR SUB BIDANG SANITASI

PROFIL KOTA MOJOKERTO

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO

BUKU 1 PETUNJUK PELAKSANAAN PERSIAPAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU BERBASIS MASYARAKAT

BAB III METODE PENELITIAN. dan teknik pengumpulan data, metode dan teknik analisis data, serta metode dan

PROGRAM PRIORITAS TA.2006

Laporan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Infrastruktur Permukiman

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber

Pedoman Operasi & Pemeliharaan Sarana Sanitasi Komunal di Kabupaten Bandung

IDENTIFIKASI KONDISI PERMUKIMAN KUMUH DI KECAMATAN PANCORAN MAS KOTA DEPOK ( STUDI KASUS RW 13 KELURAHAN DEPOK )

Program Stimulan Jamban Keluarga di Kabupaten Pacitan

Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA

EVALUASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH PERMUKIMAN DI KECAMATAN GUGUK PANJANG KOTA BUKITTINGGI

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan deklarasi Johannesburg yang dituangkan dalam Milleniun

Proposal Pembangunan Kakus Untuk Keluarga di Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT KEPUTUSAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR : 309/600/ 2017 TENTANG

Zuhaelsi Zubir, ST.MT

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 1 1

Kebijakan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman dalam Penanganan Permukiman Kumuh

BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN SANITASI KABUPATEN MADIUN

DAFTAR ISI... i DAFTAR SINGKATAN... ii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Organisasi... 1

IDENTIFIKASI POLA PEMANFAATAN FASILITAS SOSIAL DI LINGKUNGAN PERUMAHAN TERENCANA

1.1. Latar Belakang Perlunya Pembaruan Kebijakan Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

Hasil Analisa SWOT Kabupaten Grobogan tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III ISU-ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI

BAB IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KOTA

I. PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Standar kelayakan

KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) KABUPATEN ACEH TENGGARA

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

PENGEMBANGAN SANITASI DAN PERSAMPAHAN BERBASIS MASYARAKAT

2.1 Intervensi sanitasi dilakukan sesuai dengan disain. 2.2 Sarana Pembuangan Tinja (Jamban) darurat disediakan.

PENGURANGAN PERMUKIMAN KUMUH BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK ERICK VICTORIANTO, SH, MM DIREKTORAT PENGEMBANGAN AIR MINUM

Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Pelalawan

LAPORAN AKHIR PKM-M. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Strategi S-O (menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang)

Tabel 5.1. Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi Untuk 5 Tahun

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia, sebagaimana

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN SEMARANG

Hari Air Dunia Mengingatkan Kembali Kepedulian Kita Pentingnya Air dan Pengelolaan Air Limbah

BAB I PENDAHULUAN. yang hidup dalam lingkungan yang sehat. Lingkungan yang diharapkan adalah yang

IMPLEMENTASI PROGRAM SANITASI BERBASIS MASYARAKAT DI KAMPUNG TENUN RT 01 KELURAHAN TENUN SAMARINDA

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA

BAB II HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Peningkatan jumlah limbah dan penyempitan lahan yang digunakan

Lampiran 1. Kata Kunci : Evaluasi, Program, STBM, Kepemilikan Jamban, Pemanfaatan jamban.

Bab 3 Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

IV.1. Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

T E S I S KAJIAN PENINGKATAN SANITASI UNTUK MENCAPAI BEBAS BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN DI KECAMATAN KARANGASEM BALI

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa wilayah tersebut memiliki daya tarik tersendiri untuk

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Populasi

Jln. Arjuna Utara Tol Tomang Kebun Jeruk, Jakarta 1151

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017

Yulisetyaningrum ABSTRAK

B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BELITUNG

Dampak kesehatan lingkungan rumah susun: studi kasus rumah susun Pulo Gadung Bose Devi

KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN AIR DOMESTIK PENDUDUK DESA GIRIMOYO, KECAMATAN KARANGPLOSO, KABUPATEN MALANG

5.1. Area Beresiko Sanitasi

DAFTAR ISI Julimawati, 2014 Partisipasi Masyarakat Dalam Menjaga Kualitas Lingkungan Permukiman Di Kecamatan Baleendah

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA

LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN BANJARNEGARA. Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banjarnegara

BAB 1 PENDAHULUAN. Pokja AMPL Kota Makassar

2018, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan

Bab 3 : Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN ( BAP2 ) Nomor :.

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

REKAPITULASI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SANITASI JANGKA MENENGAH

PRASARANA DAN SARANA PERMUKIMAN

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

5.1 Gambaran Umum Monitoring dan Evaluasi

DAFTAR PERTANYAAN (Kepala Lingkungan, Kepala Dusun, Tokoh Masyarakat) Lokasi :... Nama :... Profesi :... Alamat :...

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Nelayan dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu nelayan buruh, nelayan

3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

Identifikasi Tingkat Pelayanan Fasilitas Lingkungan Rumah Susun (Studi Kasus: Rusun Bumi Cengkareng Indah)

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN BULELENG

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 852/MENKES/SK/IX/2008 TENTANG STRATEGI NASIONAL SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

1. Sub Sektor Air Limbah

Transkripsi:

Identifikasi Pelaksanaan Kegiatan Program Sanitasi Berbasis (Sanimas) Studi Kasus : Program Sanimas Di Kampung IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (SANIMAS) STUDI KASUS : PROGRAM SANIMAS DI KAMPUNG PULO, DESA GINTUNG, KECAMATAN SUKADIRI KABUPATEN TANGERANG Sugihartoyo¹, Nova Choiriyyah¹ ¹Jurusan Teknik Planologi, Universitas Esa Unggul Jln. Arjuna Utara Tol Tomang Kebun Jeruk, Jakarta 11510 Nova_ch@yahoo.co.id Abstrak Kabupaten Tangerang merupakan kota penyangga Ibukota, yang letak geografisnya berbatasan langsung dengan Provinsi DKI Jakarta sehingga mengakibatkan pertumbuhan yang pesat diiringi oleh kebutuhan pelayanan sanitasi yang semakin meningkat pula, namun peningkatan itu tidak diiringi kesiapan pemerintah Kabupaten Tangerang dalam hal pelayanan sanitasi khususnya penanganan air limbah permukiman. Hal itu terlihat dari banyaknya kasus berupa penyakit diare yang terjadi di kabupaten Tangerang salah satunya di Kampung Pulo Desa Gintung Kecamatan Sukadiri. Menyadari kondisi bahaya tersebut maka Depertemen PU bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Tangerang melakukan program Sanitasi Oleh (Sanimas) di Kampung Pulo Desa Gintung Kecamatan Sukadiri Kabupaten Tangerang. Program SANIMAS ini bertujuan untuk memperbaiki sistem sanitasi dan kualitas lingkungan sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dalam hal peningkatan kualitas kesehatan. Namun pada kenyataan di lapangan, program SANIMAS yang ada di kecamatan Sukadiri ini tidak sesuai dengan tujuan sehingga berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa program SANIMAS ini kurang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas pada pelaksanaan Program Sanimas di Kampung Pulo Desa Gintung Kecamatan Sukadiri Kabupaten Tangerang. Tingkat efektivitas diukur dari aspek perencanaan, penguatan kelembagaan, kesehatan lingkungan dan penggunaan sarana. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa dari sisi pelaksanaannya program Sanimas ini dikatakan efektif dan berhasil namun dilihat dari penyediaan prasarana dan sarana air limbah, program Sanimas ini kurang efektif, hal itu disebabkan karena faktor lokasi. Kata kunci: Program SANIMAS, Efektivitas, identifikasi pelaksanaan Pendahuluan Kabupaten Tangerang merupakan kabupaten penyangga Ibukota, yang letak geografisnya berbatasan langsung dengan Provinsi DKI Jakarta sehingga mengakibatkan pertumbuhan yang pesat diiringi oleh kebutuhan pelayanan sanitasi yang semakin meningkat pula, namun peningkatan itu tidak diiringi kesiapan pemerintah Kabupaten Tangerang dalam hal pelayanan sanitasi khususnya penanganan air limbah permukiman. Hal itu terlihat dari banyaknya kasus berupa penyakit diare yang terjadi di kabupaten Tangerang salah satunya di Kampung Pulo Desa Gintung Kecamatan Sukadiri. Menyadari kondisi bahaya tersebut maka Depertemen PU bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Tangerang melakukan program Sanitasi Oleh (Sanimas) di daerah tersebut. Sanimas ini berupa pembangunan MCK. Namun pada kenyataan di lapangan, program SANIMAS yang ada di kecamatan Sukadiri ini tidak sesuai dengan tujuan sehingga berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa program SANI MAS ini kurang Jika hal ini terjadi terus menerus maka perbaikan kualitas kesehatan masyarakat tidak dapat dilaksanakan dan program yang telah dilakukan akan menjadi sia-sia yang kemudian akan merugikan masyarakat itu sendiri. Pertanyaan kritis yang perlu dijawab pada program SANIMAS adalah sebagai berikut : 1. Apakah program SANIMAS yang ada di Kampung Pulo, Desa Gintung, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang ini efektif bagi masyarakat? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi efektivitas program Sanimas di wilayah studi? Sementara tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi permasalahan pada pelaksanaan program SANIMAS di Kampung Pulo, Desa Gintung, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang mulai dari tahap perencanaan, pembangunan maupun pemeliharaan sarana sanitasi. Program Sanimas merupakan salah satu implementasi dari kebijakan pemerintah di bidang penyehatan lingkungan. Program SANIMAS (Sanitasi Oleh Jurnal Planesa Volume 2, Nomor 1 Mei 2011 73

Identifikasi Pelaksanaan Kegiatan Program Sanitasi Berbasis (Sanimas) Studi Kasus : Program Sanimas Di Kampung ) adalah kegiatan pada proyek yang Analisis Efektivitas Program SANIMAS dari bertujuan mempromosikan dan menciptakan beragam contoh Sanitasi Berbasis (SBM) Analisis efektivitas program SANIMAS Aspek Kelembagaan serta menggali hasil pembelajarannya untuk dari aspek kelembagaan dilakukan dengan cara direplikasikan oleh kelompok masyarakat atau untuk skala yang lebih luas. Kegiatan ini merupakan yang diperoleh dari LSM dan dokumen rencana ke- mengidentifikasikan berdasarkan data sekunder bagian dari uji coba (pilot project) yang dikembangkan oleh WASPOLA. yang diperoleh dari analisis tersebut adalah lompok swadaya masyarakat Kampung Pulo. Hasil Dalam konteks SANIMAS, sanitasi hanya efektivitas diukur dari penguatan kelembagaan berupa pelaithan-pelatihan telah dilaksanakan atau terbatas pada pengumpulan, pengolahan dan pembuangan limbah akhir tinja. Sementara tujuan dari belum sesuai dengan panduan umum program program SANIMAS adalah : SANIMAS. 1. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melaksanakan pola hidup sehat. 2. Meningkatkan peran serta dan pelibatan masyarakat. 3. Membina organisasi/kelompok masyarakat. 4. Memfasilitasi masyarakat dalam penyediaan prasarana dan sarana air limbah. 5. Membina masyarakat dalam pengelolaan prasarana dan sarana air limbah. Metode Penelitian Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif dan deskriptif persentase yang didasarkan untuk mengetahui keadaan sesuatu yang bersifat kualitatif dengan penafsiran persentase data kuantitatif melalui metode pengumpulan data yakni berupa angket (kuesioner). Untuk menjawab tujuan penelitian diperlukan beberapa teknik analisis yang berkaitan dengan efektivitas program SANIMAS di Kampung Pulo. Sementara efektivitas pada dasarnya mengacu pada sebuah keberhasilan atau pencapaian tujuan. Efektivitas merupakan salah satu dimensi dari produktivitas, yaitu mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal, yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu.teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Analisis Efektivitas Program SANIMAS dari Aspek Perencanaan Efektivitas program SANIMAS berda-arkan aspek perencanaan di wilayah kampung Pulo akan dianalisa dengan menggunakan metode analisa desriptif dimana sebelumnya akan dilakukan pencarian data-data proses perencanaan melaui survey seunder yang didukung hasil observasi lapangan untuk mengecek sinkronisasi antara data dengan kondisi eksisting. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui proses perencanaan yang telah dilakukan sehingga diperoleh efektivitas program SANIMAS pada aspek perencanaan. Analisis Efektivitas Program SANIMAS dari Aspek an Sarana Setelah dilakukan analisis mengenai proses perencanaan dan kelembagaan, maka selanjutnya dilakukan analisis mengenai identifikasi penggunaan sarana program SANIMAS. Hasil identifikasi ini diperoleh dari observasi lapangan dan penyebaran kuesioner, hasil kuesioner akan dihitung dengan bantuan bantuan software SPSS 16.0. Analisis ini digunakan untuk mengetahui efektivitas program SANIMAS dilihat dari aspek penggunaan sarana SANIMAS sesuai dengan tujuan program atau tidak. Analisis Efektivitas Program SANIMAS dari Aspek Kesehatan Lingkungan Dalam melakukan analisis dari aspek kesehatan lingkungan dibagi menjadi 2 sub-variabel yaitu perubahan perilaku dan peningkatan kebersihan lingkungan. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tujuan program dapat tercapai dari aspek kesehatan lingkungan. Hasil analisis ini diperoleh dari penyebaran kuesioner. Adapun metode dan alat yang digunakan sama dengan yang digunakan pada analisis efektivitas aspek penggunaan sarana. Analisis Permasalahan Analisis efektivitas diukur dari 4 aspek yaitu aspek perencanaan, aspek kelembagaan, aspek penggunaan sarana dan aspek kesehatan lingkungan. Selanjutnya akan di analisis efektivitas dilihat dari sinkronisasi antara data-data mengenai kondisi saat ini dengan tujuan tujuan program. Analisis Efektivitas Aspek Perencanaan Tujuan program SANIMAS dalam aspek perencanaan adalah meningkatkan peran serta dan pelibatan masyarakat. Kenyataan di lapangan menunjukkan aspek perencanaan pada program SANI- MAS telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan panduan pelaksanaan SANIMAS dan melibatkan masyarakat atau memberikan masyarakat untuk 74 Jurnal Planesa Volume 2, Nomor 1 Mei 2011

Identifikasi Pelaksanaan Kegiatan Program Sanitasi Berbasis (Sanimas) Studi Kasus : Program Sanimas Di Kampung berperan secara aktif dalam proses perencanaan. Berdasarkan analisis tersebut maka penilaian mengenai aspek perencanaan adalah efektif. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Penilaian Efektivitas aspek perencanaan dapat dilihat pada Tabel 1 bentuk pelatihan dan sosialisasi yang diberikan untuk masyarakat target sasaran. Berdasarkan data-data sekunder dan kenyataan di lapangan diketahui bahwa efektivitas aspek kelembagaan berupa kegiatan-kegiatan pelatihan telah dilaksanakan dengan baik dan diikuti oleh perwakilan dari masyarakat sasaran Kampung Pulo, maka dari itu penilaian dari aspek kelembagaan adalah efektif karena tujuan program telah dilaksanakan dengan baik dan diikuti oleh masyarakat sasaran Kampung Pulo. Penilaian Efektivitas aspek kelembagaan dapat dilihat pada Tabel.2 Tabel 1 Penilaian Efektivitas Kegiatan Perencanaan dan Pembangunan Pogram SANIMAS Analisis Efektivitas Berdasarkan Aspek Kelembagaan Tujuan program SANIMAS dalam aspek kelembagaan adalah penguatan kelembagaan yaitu membina organisasi/ kelompok masyarakat dalam Variabel Indikator Faktor Analisis Pemenuhan kriteria Seleksi Lokasi Telah dilaksanakannya kegiatan seleksi lokasi menggunakan short list, longlist dan metode RPA. Namun untuk Kelayakan teknis, tidak dilakukan uji coba/ pengetesan air di laboratorium pada saat seleksi lokasi, hal itu dikarenakan keterbatasan dana, sehingga dalam hal ketersediaan air sudah mencukupi hanya saja untuk mutu air tidak sesuai dengan standar mutu air yang baik, karena air yang tersedia memliki rasa yang asin. Penyusunan Dokumen RKM Telah dilaksanakannya penyusunan dokumen RKM dibuktikan dengan adanya dokumen RKM yang dibuat oleh KSM (Kelompok Swadaya ) Kampung Pulo Kegiatan perencanaan dan pembangunan sesuai dengan pedoman pelaksanaan SANIMAS. Pemilihan teknologi Sarana Sanitasi Terseleksi Pembentukan KSM Telah dilaksanaknnya pemilihan teknologi sarana sanitasi terseleksi dengan berdasarkan hasil Inform Choice Catologue Telah dibentuknya KSM (Kelompok Swadaya ), Sampai saat ini KSM tersebut masih ada dan belum dibubarkan. Pendanaan SANIMAS Pengeloloaan Keuangan SANIMAS Telah dilaksanakan pendanaan SANIMAS dengan system multi sources of funding, terdiri dari pemerintah pusat, pemerintah Kabupaten, Borda dan masyarakat Pengelolaan keuangan pada saat pembangunan SANIMAS telah dilaksanakan dengan adanya rekening KSM untuk menyimpan seluruh dana kontribusi dari masing-masing stakeholder, adanya administrasi pembukuan dengan system pembukuan standard dan dilakukan secara transparan/ terbuka, mekanisme pembelanjaan yang seperti pembayaran material kepada toko sesuai perjanjian bendahara KSM berdasarkan jumlah tagihan yang disetujui, serta adanya laporan keuangan Konstruksi Telah dilaksanakannya konstruksi sesuai dengan jadwal yang disepakati antara tim SANIMAS, panitia pembangunan dan TFL pemerintah. Total kebutuhan waktu konstruksi adalah 90 hari (3 bulan) Kegiatan perencanaan dan pembangunan sesuai dengan pedoman pelaksanaan SANIMAS. Kontribusi masyarakat Adanya kontribusi masyarakat dalam bentuk in-cash dan in- kind, in-cash berupa uang sebesar Rp. 5000.000 dan in-kind berupa lahan Pelatihan Telah dilaksanakannya pelatihan-pelatihan yaitu pelatihan teknis, pelatihan pengelolaan keuangan KSM dan kampanye kesehatan. Pengoperasian dan Perawatan Pelatihan kelompok pengguna Sumber : Dokumen RKM (Rencana Keraja, dan hasil analisis Dilaksanakannya pengoperasian dan perawatan sarana SANIMAS dengan adanya iuran, namun iuran yang dikeluarkan masyarakat tiap bulannya tentu saja tidak mencukupi dan kurang efektif untuk biaya perawatan dan pengoperasian karena jumlah kontribusi dari masyarakat sangat kecil dan sangat jauh berbeda dari jumlah total biaya pengoperasian dan perawatan pada saat perencanaan yang telah disepakati. Telah dilaksanakannya kegiatan pelatihan kelompok pengguna pada tanggal minggu 1 sebelum konstruksi. Pelatihan ini berupa kampanye kesehatan masyarakat. Jurnal Planesa Volume 2, Nomor 1 Mei 2011 75

Identifikasi Pelaksanaan Kegiatan Program Sanitasi Berbasis (Sanimas) Studi Kasus : Program Sanimas Di Kampung Tabel 2 Penilaian efektivitas Kelembagaan Variabel Indikator Faktor Analisis Pemenuhan kriteria Pelatihan Telah dilaksanakannya kegiatan pelatihan KSM pada hari selasa tanggal 5 Desember tahun 2006 KSM Penguatan Kelembagaan berupa Pelatihanpelatihan Pelatihan Mandor dan Tukang Pelatihan operator Pelatihan kelompok pengguna Telah dilaksanakannya kegiatan pelatihan mandor yang dilaksanakan pada Minggu II di bulan Desember tahun 2006. Telah dilaksanakannya kegiatan pelatihan operator pada tanggal 26 juni tahun 2007. Pelatihan ini telah dilakukan dan berjalan dengan baik sesuai dengan proses perencanaan yang telah ditetapkan oleh karena itu pelatihan ini dapat dikatakan efektif. Namun sangat disayangkan warga yang d tunjuk sebagai operator untuk pemeliharaan dan pengoperasian ini hanya ada selama 1 tahun, saja. Hal itu disebabkan KSM tidak mampu untuk membayar upah kerja untuk operator. Telah dilaksanakannya kegiatan pelatihan kelompok pengguna pada tanggal minggu 1 sebelum konstruksi. Pelatihan ini berupa kampanye kesehatan masyarakat. Analisis Efektivitas Berdasarkan Aspek an Sarana SANIMAS Tujuan program dari aspek penggunaan sarana SANIMAS adalah memfasilitasi masyarakat dalam penyediaan prasarana dan sarana air limbah. Berdasarkan kenyataan di lapangan tidak seluruhnya dari masyarakat target sasaran terfasilitasi dalam hal penyediaan prasarana dan sarana air limbah, hal itu terlihat dari jumlah masyarakat yang masih menggunakan sarana SANIMAS jauh lebih berkurang di bandingkan target sasaran, pada awal perencanaan target masyarakat pengguna sebanyak 120 KK namun sekarang ini yang menggunakan sarana SANIMAS hanya 30 KK. Maka masyarakat efektivitas hanya 25% dari total jumlah masyarakat target sasaran. Alasan terbanyak dari masyarakat yang tidak menggunakan sarana SANIMAS adalah jaraknya jauh (tabel 4) antara sarana SANIMAS dengan rumah penduduk, selain itu juga prasarana dalam bentuk air tidak terfasilitasi karena air di lingkungan berasa asin (lihat tabel 3). Dari hasil analisis tersebut maka penilaian mengenai aspek penggunaan sarana adalah tidak efektif. Tabel 3 Kualitas Air Di Lingkungan Kualitas Air Jumlah % Berasa 23 76.7 Berasa Dan Berbau 1 3.3 Antah 6 20.0 Tabel 4 Alasan (Non ) Tidak Menggunakan MCK SANIMAS Alasan Percent Punya Mck Sendiri 9 39.1 Kualitas Air Tidak Bagus 2 8.7 Jarak Yang Jauh 12 52.2 Total 23 100.0 Berdasarkan pengamatan langsung, letak MCK SANIMAS ini berada di pinggir dan bukan berada di tengah-tengah masyarakat dan juga jarak antara rumah penduduk dengan sarana sanitasi (MCK SANIMAS) adalah sekitar 200 meter. Berdasarkan hasil analisis kuesioner dan observasi lapangan maka MCK SANIMAS di lokasi ini tidak efektif. Analisis Efektivitas Berdasarkan Aspek Kesehatan Lingkungan Tujuan Program SANIMAS dalam aspek kesehatan lingkungan adalah meningkatkan masyarakat untuk melaksanakan pola hidup sehat. Berdasarkan kenyataan di lapangan masyarakat target sasaran telah melaksanakan pola hidup sehat hal itu dilihat dari perubahan perilaku masyarakat dalam hidup bersih dan sehat serta peningkatan kebersihan lingkungan. 76 Jurnal Planesa Volume 2, Nomor 1 Mei 2011

Identifikasi Pelaksanaan Kegiatan Program Sanitasi Berbasis (Sanimas) Studi Kasus : Program Sanimas Di Kampung Analisis dari perubahan perilaku menunjukkan Tabel 7 Intensitas Dalam Kegiatan Masak dan Minum Menggunakan Air Bersih intensitas masyarakat dalam perilaku hidup bersih telah sering dilakukan (tabel 5- tabel 10), sedangkan untuk kondisi lingkungan telah terjadi peningkatan Intensitas Total Percent kebersihan lingkungan berdasarkan persepsi masyarakat kondisi lingkungan sebelum dan sesudah program SANIMAS dilaksanakan (tabel 11-12). 7 22 29 96.7 Berdasarkan analisis tersebut maka penilaian mengenai aspek kesehatan lingkungan adalah efektif. Faktor yang mempengaruhinya adalah karena 0 1 1 3.3 adanya kampanye kesehatan yang diberikan kepada masayarakat target sasaran. Untuk mengetahui lebih jelasnya maka dapat Berdasarkan.hasil analisa kuesioner dapat dilihat pada sub variabel dibawah ini. dilihat bahwa intensitas responden dalam kegiatan Berdasarkan hasil analisa kuesioner pada tabel 5 dapat dilihat bahwa intensitas responden mencuci tangan dengan sabun sering dilakukan sebanyak 25 atau 83.3 % sedangkan kadang-kadang dalam kegiatan menutup makanan sering dilakukan dilakukan sebanyak 5 atau 16.7%. sebanyak 22 atau 73.3% sedangkan kadang-kadang dilakukan sebanyak 8 atau 26.7%. Tabel 8 Berdasarkan hasil analisa kuesioner pada tabel 6 dapat dilihat bahwa intensitas responden Intensitas Dalam Kegiatan Mencuci Tangan dengan Sabun dalam kegiatan minum air yang dimasak sering dilakukan sebanyak 24 atau 20.0 % sedangkan kadang-kadang dilakukan sebanyak 6 atau 20%. Intensitas Total Percent Intensitas Tabel 5 Intensitas Dalam Kegiatan Menutup Makanan Total Percent 6 16 22 73.3-1 7 8 26.7 Berdasarkan hasil analisa kuesioner pada tabel 7 dapat dilihat bahwa intensitas responden dalam kegiatan masak dan minum menggunakan air bersih sering dilakukan sebanyak 29 atau 96.7 % sedangkan kadang-kadang dilakukan sebanyak 1 atau 3.3%. Tabel 6 Intensitas Dalam Kegiatan Minum Air yang Dimasak Intensitas Total Percent - 7 17 24 80.0 0 6 6 20.0-6 19 25 83.3 1 4 5 16.7 Berdasarkan hasil analisis kuesioner dapat dilihat bahwa intensitas responden dalam kegiatan mencuci tangan dengan sabun sesudah BAB sering dilakukan sebanyak 20 atau 66.7 % sedangkan kadang-kadang dilakukan sebanyak 10 atau 3.3 %. Berdasarkan hasil analisa kuesioner dapat dilihat bahwa intensitas responden dalam kegiatan membuang tinja di MCK sering dilakukan sebanyak 20 atau 66.7 % sedangkan kadang-kadang dilakukan sebanyak 5 atau 16.7 Tabel 9 Intensitas Dalam Kegiatan Mencuci Tangan dengan Sabun Sesudah BAB Intensitas - Total Percent 2 18 20 66.7 5 5 10 33.3 Jurnal Planesa Volume 2, Nomor 1 Mei 2011 77

Identifikasi Pelaksanaan Kegiatan Program Sanitasi Berbasis (Sanimas) Studi Kasus : Program Sanimas Di Kampung Tabel 10 Tabel 11 Intensitas Dalam Kegiatan Membuang Tinja di MCK Persepsi Mengenai Kondisi Lingkungan Setelah Program SANIMAS Intensitas Total Percent - Belum 7 13 20 66.7 0 5 5 16.7 0 5 5 16.7 Analisis Efektivitas Peningkatan Kebersihan Lingkungan Perbaikan kesehatan lingkungan dilihat dari peningkatan kebersihan lingkungan. Sebelum dilaksanakan program SANIMAS, dalam kebiasaan bersanitasi, untuk kebutuhan buang hajat masyarakat biasanya pergi ke pematang sawah, kebun dan WC helicopter yang berada di atas kolam atau saluran. Ada beberapa masyarakat yang telah mempunyai WC sendiri namun saluran pembuangannya pun tidak memperhatikan syarat syarat kesehatan. Berdasarkan hasil analisa kuesioner (tabel 10) dari jumlah sampel sebayak 30, jumlah pendapat responden (masyarakat pengguna+masyarakat non pengguna) yang menjawab lingkungan banyak sampah dan banyak tinja sebesar 56.7%, hal itu dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat akan perilaku hidup bersih dan sehat. Berdasarkan hasil kuesioner (tabel 11) dari jumlah sampel 30, persepsi responden terbanyak (masyarakat pengguna+masyarakat non pengguna) mengenai kondisi lingkungan setelah adanya program SANIMAS yaitu kondisi lingkungan sedikit sampah dan sedikit tinja sebanyak 11 responden. Hal itu menandakan telah terjadi peningkatan kebersihan lingkungan di Kampung Pulo. Tabel 10 Persepsi Mengenai Kondisi Lingkungan Sebelum Program SANIMAS Kondisi Lingkungan Banyak sampah dan banyak tinja Banyak sampah dan tidak ada tinja Sedikit sampah dan banyak tinja Sedikit sampah sedikit tinja dan Tidak ada sampah dan banyak tinja Tidak ada sampah dan tidak ada tinja Total Percent 4 13 17 56.7 0 2 2 6.7 1 3 4 13.3 1 4 5 16.7 1 0 1 3.3 0 1 1 3.3 Kondisi Lingkungan Banyak sampah dan banyak tinja Banyak sampah dan tidak ada tinja Sedikit sampah dan banyak tinja Sedikit sampah dan sedikit tinja Tidak ada sampah dan banyak tinja Total Percent 4 13 17 56.7 0 2 2 6.7 1 3 4 13.3 1 4 5 16.7 1 0 1 3.3 Tidak ada sampah 0 1 1 3.3 dan tidak ada tinja Kesimpulan Berdasarkan tinjauan data sekunder yang diketahui bahwa Program SANIMAS di Kampung Pulo dilihat dari aspek perencanaan dapat dikatakan Faktor yang mempengaruhi efektif pada aspek perencanaan adalah Dilibatkannya peran serta masyarakat dalam proses perencanaan dan telah dilaksanakannya proses perencanaan mulai dari seleksi lokasi sampai pengoperasian dan perawatan sesuai dengan panduan pelaksanaan Program SANIMAS. Program SANIMAS di Kampung Pulo berdasarkan aspek kelembagaan di nilai efektif. Faktor yang mempengaruhi efektifnya kelembagaan adalah adanya pembinaan organisasi atau kelompok masyarakat dalam bentuk pemberian pelatihan dan sosialisasi yang telah dilaksanakan dengan baik kepada masyarakat target sasaran. Program SANIMAS jika dilihat dari aspek penggunaan sarana dinilai tidak efektif karena tidak seluruhnya dari masyarakat target sasaran terfasilitasi dalam hal penyediaan prasarana dan sarana air limbah. Faktor yang menjadi penyebab tidak efektifnya Progam SANIMAS dalam aspek ini adalah jarak yang jauh. Program Sanimas berdasarkan aspek Kesehatan Lingkungan dinilai efektif, efektif itu dilihat dari tujuan program SANIMAS dalam hal untuk meningkatkan masyarakat dalam pelaksanaan pola hidup sehat telah dilaksanakan. Faktor yang mempengaruhinya adalah karena adanya pelatihan atau kampanye kesehatan kepada masyarakat target sasaran. Sehingga masyarakat menjadi lebih peduli akan kebersihan lingkungan. Secara garis besar hasil dari penelitian ini bisa disimpulkan bahwa dari sisi pelaksanaannya dan hasil pemanfaatan program Sanimas ini dikatakan efektif dan berhasil namun dilihat dari penyediaan prasarana dan sarana air 78 Jurnal Planesa Volume 2, Nomor 1 Mei 2011

Identifikasi Pelaksanaan Kegiatan Program Sanitasi Berbasis (Sanimas) Studi Kasus : Program Sanimas Di Kampung limbah kurang efektif karena jumlah masyarakat yang menggunakan sarana Sanimas ini berkurang dan tidak sesuai dari jumlah target masyarakat sasaran. Daftar Pustaka Budiani, Ni Wayan. Efektivitas Program Penanggulangan Pengangguran Karang Taruna Eka Bhakti Desa Sumerta Kelod Kecamatan Denpasar Timur Kota Denpasar. Tugas Akhir. Jurusan Ilmu Ekonomi. Universitas Udayana. Bali. 2007 Departemen PU. Direktorat Jenderal Cipta Karya. Departemen PU Telah Lakukan Sanimas di 345 Lokasi di 27 Provinsi.http//ciptakarya.pu.go.id/index2.ph p?option=com_content&do_pdf=1&id=555, diakses pada tanggal 16 September 2008. Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman. Panduan Umum Pelaksanaan SANIMAS. Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta. 2006 Harapan Pulo, Kelompok Swadaya. Laporan Rencana Pembangunan SANIMAS. Tangerang. 2006 Kustiah, Tuti Ir. 2005. Kajian Kebijakan Pengelolaan Sanitasi Berbasis. Jakarta : Badan Penelitian Pengembangan, Departemen Pekerjaan Umum. http//www. pu.go.id/publik/ind/produk/seminar/kolokiu m2005/kolokium2005_10.pdf, diakses pada tanggal 16 September 2008, diakses pada tanggal 14 September 2008. Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. Metodologi Penelitian, Bumi Aksara. Jakarta. 2008 PB. Triton. SPSS 13.0 Terapan : Riset Statistik Parametrik. CV. Andi Offset. Yogyakarta. 2006 SNI 03-2399-2002. Tata Cara Perencanaan Bangunan MCK Umum. Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. PT Alfabeta. Bandung. 2008 Waspola. 2006. Proyek Penyusunan Kebijakan dan Rencana Kegiatan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia. Laporan Akhir : Studi Dampak Pembangunan Sanimas (Sanimas Outcome Monitoring Study). 2006 Jurnal Planesa Volume 2, Nomor 1 Mei 2011 79