Jurnal Cartenz, Vol.4, No. 6, Desember 2013 ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
Aplikasi Teknologi Informasi Untuk Perencanaan Tambang Kuari Batugamping Di Gunung Sudo Kabupaten Gunung Kidul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

PERMODELAN DAN PERHITUNGAN CADANGAN BATUBARA PADA PIT 2 BLOK 31 PT. PQRS SUMBER SUPLAI BATUBARA PLTU ASAM-ASAM KALIMANTAN SELATAN

DAFTAR ISI. IV. HASIL PENELITIAN Batas Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) vii

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pertambangan merupakan suatu aktifitas untuk mengambil

Rencana Rancangan Tahapan Penambangan untuk Menentukan Jadwal Produksi PT. Cipta Kridatama Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

Prodi Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung Jl. Tamansari No. 1 Bandung

POTENSI DAN PEMANFAATAN BATUGAMPING DI PT. SUGIH ALAMNUGROHO KABUPATEN GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara menggunakan pendekatan Rock Mass Rating (RMR). RMR dapat

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suatu kegiatan yang penting dilakukan oleh suatu perusahaan, karena untuk

RANCANGAN GEOMETRI LERENG AREA IV PIT D_51_1 DI PT. SINGLURUS PRATAMA BLOK SUNGAI MERDEKA KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR

KAJIAN TEKNIS PRODUKSI ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI TON/BULAN DI PT SEMEN PADANG INDARUNG SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di sektor pertambangan batubara dengan skala menengah - besar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PERANCANGAN SEQUENCE PENAMBANGAN BATUBARA UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI BULANAN (Studi Kasus: Bara 14 Seam C PT. Fajar Bumi Sakti, Kalimantan Timur)

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Oleh: Uyu Saismana 1 ABSTRAK. Kata Kunci : Cadangan Terbukti, Batugamping, Blok Model, Olistolit, Formasi.

BAB I PENDAHULUAN. PT. PACIFIC GLOBAL UTAMA (PT. PGU) bermaksud untuk. membuka tambang batubara baru di Desa Pulau Panggung dan Desa

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

[TAMBANG TERBUKA ] February 28, Tambang Terbuka

TERHADAP RANCANGAN PUSH BACK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Geologi Daerah Beruak dan Sekitarnya, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Permasalahan

ABSTRAK. Kata Kunci : Cadangan, Perancangan dan Geometri Penambangan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Tambang Terbuka (013)

Perencanaan Sequence Penambangan Batubara pada Seam 16 Phase 2 di PT. KTC Coal Mining & Energy, Kec. Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur

Geologi dan Endapan Batubara Daerah Pasuang-Lunai dan Sekitarnya Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

RANCANGAN TEKNIS PENAMBANGAN BATUBARA DI BLOK SELATAN PT. DIZAMATRA POWERINDO LAHAT SUMATERA SELATAN

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 1 Periode: Maret-Agustus 2015

KAJIAN PENILAIAN KEBERHASILAN REKLAMASI TERHADAP LAHAN BEKAS PENAMBANGAN DI PT. SUGIH ALAMANUGROHO KABUPATEN GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB. I PENDAHULUAN. Judul penelitian Studi Karakteristik Mineralogi dan Geomagnetik Endapan

BAB IV AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Artikel Pendidikan 23

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN 1.3 LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DESAIN TAMBANG PERTEMUAN KE-3

MineScape Mine Planning and Design Software

2-D Dynamic Programming atau PIT LIMIT DESIGN

BAB I PENDAHULUAN. yang rinci dan pasti untuk mencapai tujuan atau sasaran kegiatan serta urutan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Berau Coal merupakan salah satu tambang batubara dengan sistim penambangan

RANCANGAN POLA DAN ARAH PENGUPASAN LAPISAN TANAH PADA PENAMBANGAN NIKEL LATERITE DI PULAU GE.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara administratif, daerah penelitian termasuk dalam wilayah Jawa Barat. Secara

DISAIN TAMBANG BATUBARA BAWAH TANAH DENGAN CAD

BAB II TINJAUAN UMUM

ANALISIS KEMAJUAN PENAMBANGAN BATUBARA MENGGUNAKAN SOFTWARE DAN PRISMOIDAL DI KALIMANTAN TIMUR

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB II TINJAUAN UMUM

STUDI EVALUASI KEMAJUAN TAMBANG DAN PERHITUNGAN VOLUME CLAY TERTAMBANG PADA QUARRY CLAY PT. SARANA AGRA GEMILANG KSO PT.

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB III LANDASAN TEORI

PEMODELAN KADAR NIKEL LATERIT DAERAH PULAU OBI DENGAN PENDEKATAN METODA ESTIMASI ORDINARI KRIGING

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Statistik Univarian

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

PENAKSIRAN CADANGAN PASIR BATU DI PT. MEGA BUMI KARSA KECAMATAN CARINGIN KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. curam, hanya beberapa tempat yang berupa dataran. Secara umum daerah Pacitan

BAB II TINJAUAN UMUM

DESAIN PIT PENAMBANGAN BATUBARA BLOK C PADA PT. INTIBUANA INDAH SELARAS KABUPATEN NUNUKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA

BAB III LANDASAN TEORI

1 BAB I PENDAHULUAN. lainnya tidak selalu sama. Bentukan khas pada bentang alam ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan

BAB IV PENAMBANGAN 4.1 Metode Penambangan 4.2 Perancangan Tambang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Kestabilan Geometri Lereng Bukaan Tambang Batubara di PT. Pasifik Global Utama Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan

STUDI PERBANDINGAN ANTARA METODE POLIGON DAN INVERSE DISTANCE PADA PERHITUNGAN CADANGAN Ni PT. CIPTA MANDIRI PUTRA PERKASA KABUPATEN MOROWALI

III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

TEMPAT PENIMBUNAN STOCK PILE AND WASTE DUMP

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. administratif termasuk ke dalam provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Di Pulau

ANALISIS KONDISI ZONA CAVITY LAYER TERHADAP KEKUATAN BATUAN PADA TAMBANG KUARI BATUGAMPING DI DAERAH SALE KABUPATEN REMBANG

STUDI TEKNIS PENGEBORAN 3 STEEL DAN 4 STEEL UNTUK PENYEDIAAN LUBANG LEDAK DI PT SEMEN TONASA KABUPATEN PANGKEP PROVINSI SULAWESI SELATAN

ESTIMASI GEOLOGICAL STRENGTH INDEX (GSI) SYSTEM PADA LAPISAN BATUGAMPING BERONGGA DI TAMBANG KUARI BLOK SAWIR TUBAN JAWA TIMUR

Oleh : Sujiman 1 dan Nuryanto 2 ABSTRAK

RENCANA TEKNIS PENIMBUNAN MINE OUT PIT C PADA TAMBANG BATUBARA DI PT. AMAN TOEBILLAH PUTRA SITE LAHAT SUMATERA SELATAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

DAFTAR ISI... RINGKASAN... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I. PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masalah yang berhubungan dengan ilmu Geologi. terhadap infrastruktur, morfologi, kesampaian daerah, dan hal hal lainnya yang

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batubara merupakan bahan galian yang strategis dan salah satu sumber energi nasional yang mempunyai peran besar

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Penambangan (mining) dapat dilakukan dengan menguntungkan bila sudah jelas

BAB I PENDAHULUAN. Batugamping Bukit Karang Putih merupakan bahan baku semen PT Semen

BAB II KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB

BAB III LANDASAN TEORI

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Hasil Simulasi NPV Scheduler Skenario (1)

BAB I PENDAHULUAN. PT Beringin Jaya Abadi merupakan salah satu tambang terbuka

Oleh : Sundek Hariyadi 1 dan Rahman 2 ABSTRACT SARI. Dosen Program Studi Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Kutai Kartanegara 2.

BAB V PEMBAHASAN. lereng tambang. Pada analisis ini, akan dipilih model lereng stabil dengan FK

Geologi Daerah Tumpuktengah dan Sekitarnya, Kecamatan Talawi, Kotamadya Sawahlunto, Sumatera Barat BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

PERMODELAN KEMAJUAN TAMBANG BATU GAMPING MENGGUNAKAN APLIKASI SURPAC 6.1.2 Studi Kasus : Kegiatan Penambangan Batu Gamping Distrik Arso 1 Kabupaten Keerom Oleh, Bevie Marcho Nahumury Dosen Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih Jl. Kamp. Wolker Kampus Baru Uncen-Waena-Jayapura Abstrak Kemajuan Tambang merupakan salah aspek penting perencanaan penambangan, hal ini bertujuan untuk menjadi acuan dasar dalam kegiatan penambangan sesuai dengan metode yang telah ditentukan dan sangat menentukan pit limit desain atau batas penambangan berdasarkan target produksi yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan. Penelitian ini akan memnfaatkan aplikasi surpac 6.2.1 untuk menentukan arah dan model kegiatan penambangan berdasarkan target produksi yang sudah ditentukan oleh pihak perusahaan tambang tersebut. Aktivitas penambangan bahan galian Batu Gamping yang ada di Kabupaten Keerom dari segi teknik, sistem penambangannya kurang baik atau tidak mengikuti aturan-aturan sistem penambangan benar, akibatnya lereng-lereng bukit bekas hasil penembangan tersebut meninggalkan daerah yang curam dan beresiko pada keselamatan kerja karyawan. Tujuan penelitian ini adalah bagaimana membagi blok penambangan atau block model untuk lebih memudahkan berlansungnya kegiatan penambangan sesaui dengan aturan yang benar berdasarkan perbedaan elevasi dengan aplikasi surpac 6.1.2 yang didasarkan pada data kordinat dari lokasi penelitian dengan mengunakan GPS ( Global Position System ) Garmin 60. Hasil penelitian ini menunjukkan block penambangan yang akan ditambang pertahun sesuai berdasarkan perbedaan elevasi agar tidak menimbulkan lereng-lerang yang tidak aman dan sesuai dengan system penambangan yang benar. Kata Kunci : Permodelan, Surpac 6.1.2, Block Penambangan, Batu Gamping 1. PENDAHULUAN Perencanaan dan perancangan tambang (Mine Planning and Design) merupakan suatu tahap penting dalam operasi penambangan. Istilah perancangan tambang biasanya dimaksudkan sebagai bagian dari proses perencanaan tambang yang berkaitan dengan masalah-masalah geometrik. Di dalamnya termasuk perancangan batas akhir penambangan, tahapan (pushback), urutan penambangan tahunan/ bulanan, penjadwalan produksi dan waste dump. Batas akhir penambangan merupakan suatu model untuk menentukan bagianbagian yang akan ditambang dengan menggunakan perhitungan yang disesuaikan dengan target produksi yang telah dihitung sesuai dengan umur tambang dan jumlah cadangan. Salah satu potensi cadangan mineral yang ada di Kabupaten Keerom adalah potensi mineral Batu Gamping. Batu Gamping biasanya dimanfaatkan sebagai bahan timbunan pada arel-areal pembangunan hal ini dikeranakan daerah Kabupaten Keerom merupakan daerah yang sebagian besar morfologinya meruapakan morfologi dataran rendah dan berawa, sehingga perlu dilakukan penimbunan sebelum adanya pembangunan lebih lanjut. Berdasarkan pengamatan atau hasil survey dilapangan tentang kondisi aktivitas penambangan bahan galian Batu Gamping yang ada di Kabupaten Keerom dari segi teknik, sistem penambangannya kurang baik atau tidak mengikuti aturan-aturan sistem penambangan benar, akibatnya lereng-lereng bukit bekas hasil penembangan tersebut 63

meninggalkan daerah yang curam dan beresiko pada keselamatan kerja karyawan. 2. TUJUAN PENELITIAN Penelitian mencoba menggunakan model block yaitu model komputasi yang dikerjakan dengan aplikasi surpac 6.1.2 yang didasarkan pada data kordinat dari lokasi penelitian dengan mengunakan GPS ( Global Position System ) Garmin 60, dimana akan membagi lokasi penambangan ini menjadi block-block penambangan untuk lebih memudahkan berlansungsung kegiatan penambangan sesaui dengan aturan yang benar berdasarkan perbedaan elevasi. misal 150 E 600 E dan ketinggian misal 1075m 1400m. Berikut dapat dilihat contoh block model pada gambar 1 dibawah ini: 3. METODE PENELITIAN Metode Komparatif adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua variable ada perbedaan dalam suatu aspek yang diteliti. Dalam penelitian ini tidak ada manipulasi dari peneliti. Penelitian dilakukan secara alami, dengan mengumpulkan data dengan suatu instrument. Hasilnya dikaji langsung untuk mengarahkan arah kemajuan penambangan 4. TINJAUAN PUSTAKA Model blok adalah model computer yang membagi cebakan bijih atau bahan galian menjadi blok-blok yang seragam. Permodelan dan penaksiran sumberdaya mineral secara computer didasarkan pada kerangka model blok. Metode ini membagi seluruh daerah sasaran penambangan yang diinginkan menjadi suatu blok besar yang terdiri dari banyak sub blok yang lebih kecil dengan ukuran tertentu, ukuran blok merupakan fungsi geometri endapan bahan galian di daerah penelitian dan sistem penambangan yang akan digunakan sedangkan peubah (variable)yang diperlukan untuk permodelan yaitu topografi daerah penelitian (topo), informasi geologi, kadar bijih atau batubara, jenis batuan (rock), massa jenis (density), tonase setiap blok. (Waterman, 2004). Biasanya permodelan sumberdaya mempunyai batas koordinat: ke arah utara misal 0 N 1300 N ke arah timur Gambar 1. block model 5. LOKASI STUDI KASUS Adapun lokasi penelitian berada pada Lokasi penambangan batugamping pada CV Sanggaria Jaya terletak pada daerah bentang alam berupa perbukitan atau oleh masyarakat setempat dinamakan gunung taburya.secara administrasi area penambangan terletak didesa atau Kelurahan Sanggaria Arso 1, Distrik Arso, Kabupaten Keerom. Secara geografis area penambangan batugamping oleh CV Sanggaria Jaya terletak pada titik koordinat 140 0 44 24.29-140 0 44 24.29 BT dan 2 0 48 17.45-2 0 48 17.45 LS. Dengan batas batas wilayah usaha penambangan sebagai berikut: a. Sebelah timur : Lokasi arso 1 b. Sebelah barat : Tanah adat c. Sebelah utara : Tanah adat d. Sebelah selatan : Lokasi TSM arso 1 Kesampaian daerah yaitu dari Kota Jayapura (Abepura) ke lokasi penelitian Arso 1, Kabupaten Keerom dapat ditempuh melalui jalan darat dengan menggunakan kendaraan beroda dua atau beroda empat dengan jarak tempuh ± 54 km dan waktu yang dibutuhkan adalah ± 1½ jam. Berikutpeta kesampaian daerah dapat dilihat pada gambar 1.1 dibawah ini: 64

Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian 6. PEMBAHASAN Tabel 1. Data Hasil Penelitian Pemodelan dan Analisis Menggunakan aplikasi surpac 6.1,2 Kemajuan penambangan ini diperkirakan dan dianalisis berdasarkan beda tinggi dari topografi daerah penelitian untuk mengarahkan arah penambangan berdasarkan metode penambangan yang sudah direncanakan (Quarry) Kebutuhan Data Data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data pengukuran lansung dilapangan dengan mengunakan GPS ( Global Position System ) Garmin 60, untuk mendapatkan data-data kordinat, seperti berikut ini : Pengumpulan data terdiri dari observasi lapangan, survei geologi, Semua data tersebut telah telah kumpulkan sehingga mereka dapat digunakan dalam penelitian dimana semua data ini akan dinput dan menghasilkan hasil yang bisah jikaji seperti berikut ini 65

Model block penambangan Volume batuan terbongkar tahun I ini berdasarkan beda tinggi dari elevasi lokasi penelitian pada areal penambangan yaitu dari 42 dpl. Total cadangan dari data surpac 6.1.2 Desain kemajuan Tambang tahun II yang elevasi konturnya yaitu dari 42 dpl sampe elevasi 33 dpl. Berdasarkan total cadangan ini maka kita akan menetukan arah kemajuan penambangan berdasarkan perbedaan beda tinggi pada lokasi penelitian maka akan menghasilkan arah kemajuan seperti berikut ini berdasarkan umur tambang dengan target produksi yang direncanakan Desain kemajuan Tambang tahun I yang elevasi konturnya tinggi yaitu dari 42 dpl (diatas permukaan air laut). Volume batuan terbongkar tahun II ini berdasarkan beda tinggi dari elevasi lokasi penelitian pada areal penambangan yaitu dari 42 dpl 33 dpl. 66

Desain kemajuan Tambang tahun III yang elevasi konturnya yaitu dari 33 dpl sampe elevasi 25 dpl. Volume batuan terbongkar tahun IV ini berdasarkan elevasi kontur lokasi penelitian pada areal penambangan yaitu dari 25 dpl 1 8 dpl. Volume batuan terbongkar tahun III ini berdasarkan elevasi kontur lokasi penelitian pada areal penambangan yaitu dari 33 dpl 25 dpl. Desain kemajuan Tambang tahun V yang elevasi konturnya yaitu dari 18 dpl sampe elevasi 13 dpl. Desain kemajuan Tambang tahun IV yang elevasi konturnya yaitu dari 25 dpl sampe elevasi 18 dpl. Volume batuan terbongkar tahun V ini berdasarkan elevasi kontur lokasi penelitian pada areal penambangan yaitu dari 25 dpl 18 dpl. 67

Bentuk rona ahkir daerah penelitian dari nilai kontur tertinggi sampe nilai kontur terendah berdasarkan sistim penambangan yang sebenarnya 4. Pada kajian ini diketahui bawah jumlah cadangan akan habis tertambang dalam kurun waktu 5,6 tahun, Model kemajuan tambang ini sering telah dilakukan dengan model block ini salah satu software surpac 6.1.2, merupakan model aplikasi yang dibuat untuk membagi suatu areal penambangana menjadi block-block penambangan sehingga mempermudah penangan serta evaluasi suatu kegiatan penambangan untuk mengarahakan arah penambangan berdasarakan sistem penambangan DAFTAR PUSTAKA Adjat Sudrajad 1999, Teknologi dan Manajemen Sumberdaya Mineral, Penerbit ITB Bandung. 7. SARAN DAN KESIMPULAN Dengan mengunakan model block penambangan ini yaitu model computer yang dikerjakan dengan bantuan software surpac 6.1.2. Kesimpulan adalah sebagai berikut: 1. Total cadangan yang menjadi acuan penentuan target produksi dan umur tambang adalah 465.550,00 m³ dari model report dengan lapisan tanah penutup adalah 10.675.00 m³ 2. Rata-rata volume batuan terbongkar berdasarkan umur tambang adalah 83.133.92 m³/ tahun yaitu pada tahun pertama jumlah batuan yang terbongkar adalah 87.250,00 m³, dan pada tahun kedua adalah 80.800.00 m³, diikuti tahun ketiga 79.300.00 m³ dan tahun keempat dan tahun kelima adalah 80.575 m³ serta 56.525 m³ untuk tahun keenam bulan kelima 3. Arah kemajuan penambangan ini didasarkan pada jumlah batuan tertambang dari elevasi tertinggi sampe terendah yaitu dari elevasi 42 = 33 dpl, 33-25 dpl, 25-18 dpl, 18-13 dpl untuk memodelkan bentuk ahkir penambangan Howard L. Hartman 1987, Indroductory Mining Engineering, The University of Alabama Mark Kuchta 1998, Open Pit Mine Planning & Design Vol. 1 Fundamentals, Colorado School of Mines, Golden, Colorado. William Hustrulid 1998, Open Pit Mine Planning & Design Vol. 1 Fundamentals, University of Utah, Salt Lake City, Utah AUSROAD 2010, Modelling of Signalised Intersections: Case Study, AUSROAD, Sydney 68