LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta)

dokumen-dokumen yang mirip
2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Alam Hayati dan Ekosistemnya;

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

3. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan;

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

2. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman; 3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;

2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1963 tentang Tenaga Kesehatan; 3. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1966 tentang Kesehatan Jiwa;

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah;

2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokokpokok. 3. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman;

2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1967 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan; 3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman;

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

2. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Pariwisata; 3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA. (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 19 Tahun 2001 Seri D PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA)

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA. (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 29 Tahun 2001 Seri D PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA)

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya;

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA. (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 21 Tahun 2001 Seri D PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA)

2. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1974 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial;

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999.

2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 1982 tentang Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia;

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999.

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAMA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19 TAHUN 2008

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 9 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 9

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 64 Tahun : 2016

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN SITUBONDO

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 18 TAHUN 2003 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999.

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-B TAHUN 2011

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 88 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 138 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG DINAS KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA KOTA MOJOKERTO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN SITUBONDO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 5 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 5 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 8 TAHUN 1999 SERI D.7

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 68 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 50 Tahun : 2016

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 59 Tahun : 2016

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 4 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 4

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

GUBERNUR JAWA TENGAH

- 1 - BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 26 TAHUN 2000 SERI D NOMOR 13 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 62 Tahun : 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 124 TAHUN 2001 SERI D.121 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 49 TAHUN 2001 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 15 Tahun 2001 Seri ---------------------------------------------------------------- PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 27 TAHUN 2000 (27/2000) TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEBERSIHAN, KEINDAHAN DAN PEMAKAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA Menimbang: a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah maka Pemerintah Kota Yogyakarta perlu menata ulang organisasi Dinas Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta; b. bahwa untuk mewadahi fungsi dan kewenangan di bidang pekerjaan umum kebersihan, keindahan dan pemakaman sehingga tercapai sinergi dalam pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat secara berdaya guna dan berhasil guna, maka perlu membentuk lembaga yang mengelola dan memfasilitasi bidang kebersihan, keindahan dan pemakaman; c. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas maka perlu menetapkan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kebersihan, Keindahan dan Pemakaman. Mengingat: 1. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Dalam Daerah Istimewa Yogyakarta; 2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Alam Hayati dan Ekosistemnya. 3. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman; 4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup; 5. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;

6. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1999 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah; 9. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta Nomor 1 Tahun 1992 tentang Yogyakarta Berhati Nyaman. 10. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 13 Tahun 2000 tentang Kewenangan Daerah. Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA YOGYAKARTA MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: a. Daerah adalah Daerah Daerah Kota Yogyakarta; b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Yogyakarta; c. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Badan Legislatif Daerah Kota Yogyakarta; d. Walikota ialah Walikota Yogyakarta; e. Sekretaris Daerah ialah Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta; f. Dinas adalah Dinas Kebersihan, Keindahan dan Pemakaman Kota Yogyakarta; g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) adalah unsur pelaksana operasional dinas di lingkungan dinas yang melaksanakan tugas teknis khusus operasional yang secara langsung berhubungan dengan masyarakat; h. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas,

tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri; i. Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Kota Yogyakarta. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Dinas Kebersihan, Keindahan dan Pemakaman. BAB III KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Pasal 3 (1) Dinas Kebersihan, Keindahan dan Pemakaman adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah dalam bidang kebersihan sampah dan air kotor, pertamanan, pemakaman dan pelaksanaan tugastugas pembantuan. (2) Dinas Kebersihan, Keindahan dan Pemakaman dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. (3) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini diangkat dan diberhentikan oleh Walikota. Pasal 4 Dinas Kebersihan, Keindahan dan Pemakaman mempunyai tugas melaksanakan sebagian kewenangan Daerah di bidang kebersihan sampah dan air kotr, keindahan dan pemakaman. Pasal 5 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 Peraturan Daerah ini, Dinas Perhubungan mempunyai fungsi: a. perumusan dan perencanaan kebijakan teknis pembangunan dan pengelolaan di bidang kebersihan sampah dan air kotor, keindahan dan pemakaman; b. pelaksanaan pembinaan dan bimbingan, pemberian dan pembatalan izin serta pemungutan retribusi di bidang sampah, air kotor, keindahan dan pemakaman; c. pengendalian dan pengawasan teknis kebersihan sampah, air kotor, keindahan dan pemakaman; d. pelaksanaan ketatausahaan dinas.

BAB IV SUSUNAN ORGANISASI Pasal 6 Organisasi Dinas Perhubungan terdiri dari: a. Unsur Pimpinan : Kepala Dinas; b. Unsur Pembantu Pimpinan : Bagian Tata Usaha yang terdiri dari Sub Bagian-Sub Bagian; c. Unsur Pelaksana : 1. Sub Dinas-Sub Dinas yang masing-masing terdiri dari Seksi-Seksi; Pasal 7 Susunan Organisasi Dinas Perhubungan terdiri dari: 1. Kepala Dinas; 2. Bagian Tata Usaha, terdiri dari: a. Sub Bagian Umum; b. Sub Bagian Kepegawaian; c. Sub Bagian Keuangan; d. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi. 2. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) 3. Kelompok Jabatan Fungsional. 3. Sub Dinas Kebersihan, terdiri dari: a. Seksi Perencanaan dan Pemantauan Kebersihan; b. Seksi Pembersihan Sampah; c. Seksi Pengangkutan Sampah; d. Seksi Penanggulangan Air Limbah. 4. Sub Dinas Keindahan dan Pemakaman, terdiri dari: a. Seksi Keindahan Kota; b. Seksi Pemakaman. 5. Sub Dinas Pembangunan, Sarana/Prasarana dan Retribusi, terdiri dari: a. Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan; b. Seksi Peralatan dan Perbekalan; c. Seksi Retribusi. 6. UPTD, terdiri dari: a. UPTD Pengelolaan Sampah; b. UPTD Pengelolaan Air Limbah. 6. Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagian Pertama Bagian Tata Usaha Pasal 8 Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 9 Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 Peraturan Daerah ini mempunyai tugas mengurus dan melaksanakan segala kegiatan dibidang umum, kepegawaian, keuangan, perencanaan dan evaluasi serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 10 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 Peraturan Daerah ini, Bagian Tata usaha mempunyai fungsi penyelenggaraan urusan umum, administrasi kepegawaian, pengelolaan keuangan, penyusunan perencanaan dan pelaksanaan evaluasi. Pasal 11 (1) Bagian Tata Usaha, terdiri dari: a. Sub Bagian Umum; b. Sub Bagian Kepegawaian; c. Sub Bagian Keuangan; d. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi. (2) Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Usaha. Pasal 12 (1) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan suratmenyurat, kearsipan, kehumasan, tatalaksana, perpustakaan, perlengkapan dan rumah tangga, menyiapkan bahan peraturan perundang-undang. (2) Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepegawaian. (3) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi keuangan, verifikasi, pendapatan, pembukuan dan perhitungan anggaran Dinas. (4) Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan dan penyiapan bahan perencanaan kegiatan Dinas, monitoring, pengendalian, evaluasi dan

pelaporan. Bagian Kedua Sub Dinas Kebersihan Pasal 13 Sub Dinas Kebersihan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 14 Sub Dinas Kebesihan sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 Peraturan Daerah ini mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan kebersihan kota serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 15 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 14 Peraturan Daerah ini, Sub Dinas Kebersihan mempunyai fungsi perencanaan dan pemantauan, pembersihan dan pengangkutan sampah dan pemantauan, pembersihan dan pengangkutan sampah dan penanggulangan air limbah. Pasal 16 (1) Sub Dinas Kebersihan, terdiri dari: a. Seksi Perencanaan dan Pemantauan Kebersihan; b. Seksi Pembersihan Sampah; c. Seksi Pengangkutan Sampah. d. Seksi Penanggulangan Air Limbah. (2) Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas. Pasal 17 (1) Seksi Perencanaan dan Pemantauan Kebersihan mempunyai tugas melaksanakan survey dan pendataan wilayah kerja, pelanggan, sarana dan prasarana kebersihan petugas pembersihan sampah dan penanggulangan air kotor dan semua kebutuhan yang berkaitan dengan kebersihan, mengadakan pemantauan pelaksanaan kebersihan dan pemberian pembinaan kepada masyarakat. (2) Seksi Pembersihan Sampah mempunyai tugas melaksanakan peningkatan kebersihan jalan dan lingkungan, penampungan, pemanfaatan dan pemusnahan sampah serta pengawasan pembersihan sampah. (3) Seksi Pengangkutan Sampah mempunyai tugas melaksanakan pengangkutan sampah dari tempat-tempat penampungan sementara

(TPS) ketempat pembuangan sampah akhir (TPSA), malaksanakan pengaturan, pengawasan dan pembinaan pengangkutan sampah yang dikelola oleh masyarakat. (4) Seksi Penanggulangan Air Limbah mempunyai tugas melaksanakan penanggulangan penampungan, pemanfaatan, pengawasan dan pengamanan pemanfaatan air limbah, pembinaan pengelolaan air limbah oleh masyarakat, mengelola penjernihan air limbah dan septic tank. Bagian Ketiga Sub Dinas Keindahan dan Pemakaman Pasal 18 Sub Dinas Keindahan dan Pemakaman dipimpin oleh seorang Kepala Sub Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 19 Sub Dinas Keindahan dan Pemakaman sebagaimana dimaksud pada Pasal 18 Peraturan Daerah ini mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan keindahan kota dan Pemakaman serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 20 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 19 Peraturan Daerah ini Sub Dinas Keindahan dan Pemakaman mempunyai fungsi pendataan, perencanaan, pengelolaan keindahan kota, taman dan makam, serta pemanfaatan, pengawasan dan pembinaan pengelolaan taman dan makam oleh masyarakat. Pasal 21 (1) Sub Dinas Keindahan dan Pemakaman, terdiri dari: a. Seksi Keindahan Kota; b. Seksi Pemakaman. (2) Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Keindahan dan Pemakaman. Pasal 22 (1) Seksi Keindahan Kota mempunyai tugas menyusun rencana keindahan kota yang meliputi pengadaan, pengadaan, pengembangan, pengendalian, perawatan, pengawasan dan pengamanan, pemanfaatan perangkat keindahan dan taman-taman kota, jalur hijau, perindang jalan dan lapangan olah raga, mengadakan pembinaan pemberian izin pembangunan serta pengelolaan taman oleh masyarakat.

(2) Seksi Pemakaman mempunyai tugas menyusun rencana pengembangan, pengendalian, perawatan, pelaksanaan registrasi, pelayanan pemakaman, pengawasan dan pengamanan pemanfaatan makam milik Pemerintah Daerah, pembinaan, pemberian izin pembangunan dan pengelolaan makam oleh masyarakat. Bagian Keempat Sub Dinas Pembangunan, Sarana/Prasarana dan Retribusi Pasal 23 Sub Dinas Pembangunan, Sarana/Prasarana dan Retribusi dipimpin oleh seorang Kepala Sub Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 24 Sub Dinas Pembangunan, Sarana/Prasarana dan Retribusi sebagaimana dimaksud pada Pasal 23 Peraturan Daerah ini mempunyai tugas melaksanakan pembangunan di bidang keindahan kota dan Pemakaman, pengadaan, pengelolaan peralatan dan perbekalan serta pengelolaan retribusi serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 25 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 24 Peraturan Daerah ini Sub Dinas Pembangunan Sarana/Prasarana dan Retribusi mempunyai fungsi perencanaan pembangunan di bidang keindahan kota dan pemakaman, pengadaan, pengelolaan peralatan dan perbekalan, pemanfaatan, pengawasan, pembinaan dan pengelolaan makam oleh masyarakat serta pengelolaan retribusi. Pasal 26 (1) Sub Dinas Pembangunan, Sarana/Prasarana dan Retribusi, terdiri dari: a. Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan; b. Seksi Peralatan dan Perbekalan; c. Seksi Retribusi. (2) Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Sub Dinas Pembangunan Sarana/Prasarana dan Retribusi. Pasal 27 (1) Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan mempunyai tugas menyusun rencana dan pelaksanaan peningkatan, penggantian, perawatan fasilitas dan pendukung kebersihan, keindahan dan Pemakaman, melaksanakan pembinaan, pengaturan, pengawasan dan

pengendalian pembangunan fasilitas dan pendukung kebersihan, keindahan dan Pemakaman serta penerapan kemajuan teknolog. (2) Seksi Peralatan dan Perbekalan mempunyai tugas mengelola peralatan dan perbekalan yang meliputi inventarisasi, menganalisa kebutuhan, merencanakan pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, tatalaksana penggunaan dan peminjaman, perawatan, serta usulan penghapusan. (3) Seksi Retribusi mempunyai tugas melakukan pendataan, pemungutan, pembukuan, penyetoran, pelaporan retribusi di bidang pengelolaan kebersihan, keindahan dan Pemakaman. Bagian Kelima Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pasal 28 (1) UPTD pada Dinas Kebersihan, Keindahan dan Pemakaman terdiri dari: a. UPTD Pengelolaan Sampah; b. UPTD Pengelolaan Air Limbah. (2) Masing-msing UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 29 (1) UPTD Pengelolaan Sampah mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang pengelolaan sampah sampai di tempat pembuangan akhir sampah dan pemanfaatannya. (2) UPTD Pengelolaan Air Limbah mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang instalasi pengolahan air limbah. Bagian Keenam Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 30 (1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. (2) Kelimpok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini terdiri dari sejumlah tenaga dalam Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (3) Jumlah dan pemangku Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini ditentukan berdasarkan beban kerja. (4) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) Pasal ini diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (5) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini dikoordinir oleh seorang Pemangku Jabatan Fungsional senior yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas. BAB V TATA KERJA Pasal 31 Dalam melaksanakan tugas, Kepala Dinas, Kepala Bagian, Kepala Sub Dinas, Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian, Kepala UPTD dan Kelompok Jabatan Fungsional menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi secara vertikal dan horisontal baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi sesuai dengan tugas pokok masing-masing. Pasal 32 Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan Dinas bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya serta memberikan bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas. Pasal 33 Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan Dinas bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan tepat waktu. Pasal 34 Apabila Kepala Dinas berhalangan menjalankan tugasnya, maka untuk menjalankan tugas Kepala Dinas, Walikota menunjuk pejabat yang senior dalam pangkat dan jabatan serta dipandang mampu sebagai Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas. BAB VI KEPEGAWAIAN Pasal 35 Susunan kepegawaian, jenjang kepangkatan dan jabatan di lingkungan Dinas diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 36 (1) Rincian dari uraian tugas masing-masing lembaga pada Dinas

diatur lebih lanjut dengan Keputusan Walikota. (2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Kebersihan, Keindahan dan Pemakaman sebagaimana tersebut dalam Lampiran Peraturan Daerah ini. BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 37 Selama belum ditetapkan Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah ini, seluruh peraturan, instruksi, petunjuk dan pedoman yang ada dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Daerah ini BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 38 (1) Pada saat berlakunya Peraturan Daerah ini maka semua Peraturan Daerah dan peraturan lain yang mengatur Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kebersihan dan Pertamanan dinyatakan tidak berlaku lagi. (2) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan Keputusan Walikota. Pasal 39 Ketentuan pelaksanaan sebagai tindak lanjut Peraturan Daerah ini sudah selesai selambat-lambatnya 2 (dua) tahun sejak Peraturan Daerah ini ditetapkan. Pasal 40 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Yogyakarta. Ditetapkan di Yogyakarta pada tanggal 22 Desember 2000 WALIKOTA YOGYAKARTA ttd R. WIDAGDO Disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Yogyakarta dengan Keputusan

Nomor 50/K/DPRD/2000 Tanggal 22 Desember 2000 Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kota Yogyakarta, Nomor 15 Serie D Tanggal 22 Januari 2001 SEKRETARIS DAERAH KOTA YOGYAKARTA ttd. DRS. HARULAKSONO ---------------- Pembina Utama Muda NIP. 490013927 PENJELASAN PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR : 27 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEBERSIHAN, KEINDAHAN DAN PEMAKAMAN I. PENJELASAN UMUM Bahwa dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom, maka kewenangan sub bidang Cipta Karya khususnya pada aspek penyediaan sarana dan prasarana utilitas umum dan penyehatan lingkungan, yang pernah diterima oleh Pemerintah Kota Yogyakarta diperluas lagi dengan adanya penambahan sebagian kewenangan di bidang permukiman. Sebagai konsekuensi dari penambahan sebagian kewenangan tersebut di atas dan sesuai hasil kajian perlu menata kembali struktur organisasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan yang telah diatur dengan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta Nomor 5 Tahun 1989 dan selanjutnya ditindaklanjuti dengan membentuk Dinas Kebersihan, Keindahan dan Pemakaman. Dengan dibentuk Dinas Kebersihan, Keindahan dan Pemakaman diharapkan akan tercapai sinergi dalam penyusunan program, pelaksanaan tugas dan fasilitasi dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang pembersihan sampah, pengelolaan air limbah, taman kota dan pemakaman umum. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL:

Pasal 1 sampai dengan Pasal 2 : Cukup jelas. Pasal 3 ayat (1) : Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada Daerah untuk melaksanakan tugas tertentu yang disertai pembiayaan, sarana dan prasarana serta sumber daya manusia dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan mempertanggung jawabkannya kepada yang menugaskan. ayat (2) dan ayat (3) : Cukup jelas Pasal 4 sampai dengan Pasal 40: Cukup jelas Lampiran bagan lihat fisik.