KARYA ILMIAH BIOINFORMATIKA MENJELMA MENJADI BISNIS BESAR

dokumen-dokumen yang mirip
BIOINFORMATIKA: Mengawinkan Teknologi Informasi dengan Bioteknologi Trendnya di Dunia dan Prospeknya di Indonesia 1

PENGENALAN BIOINFORMATIKA

I. PENGENALAN NATIONAL CENTRE FOR BIOTECHNOLOGY INFORMATION (NCBI)

ABSTRAK. Kata kunci: DNA, bioinformatika, sekuens, Needleman-Wunsch, Lempel-Ziv, algoritma pensejajaran DNA, frase sempurna

Bioinformatika. Aplikasi Bioinformatika dalam Virologi

DYNAMMIC PROGRAMMING DALAM MENENTUKAN ARTI URUTAN UNTAIAN GEN

2015 ISOLASI DAN AMPLIFIKASI GEN PARSIAL MELANOCORTIN - 1 RECEPTOR (MC1R) PADA IKAN GURAME

Pengantar Komputasi Modern

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA GENETIKA

BIOINFORMATIKA: Perkembangan, Disiplin Ilmu dan Penerapannya di Indonesia. Dwi Astuti Aprijani M. Abdushshomad Elfaizi

Penerapan Algoritma Program Dinamis pada Penyejajaran Sekuens dengan Algoritma Smith Waterman

BIOINFORMATIKA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi memberikan dampak yang cukup besar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis dengan keanekaragaman hayati sangat

KATAPENGANTAR. Pekanbaru, Desember2008. Penulis

Paramita Cahyaningrum Kuswandi* FMIPA UNY 2012

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan upaya yang efektif untuk mengatasi virus tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. akan terus mengalami kenaikan rata-rata 3.3% pertahun dengan quantitas dan

BAB II LANDASAN TEORI

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI MOLEKULER

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA SILABI

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BIOINFORMATIKA. Apa Itu Bioinformatika?

IDENTIFIKASI ISOLAT BAKTERI DARI PANTAI PAPUMA JEMBER BERDASARKAN SEKUEN DNA PENGKODE 16S rrna SKRIPSI. Oleh. Ratno Dwinanto NIM

BAB I PENDAHULUAN. secara luas. Selain memiliki peran yang sangat penting dalam bidang ekologi,

Protein dan Perempuan

Pengantar Bioinformatika. Hidayat Trimarsanto

MENGENAL BIOTEKNOLOGI

Sequence Alignment Menggunakan Algoritma Smith Waterman 1

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. dikembangbiakkan dengan tujuan utama untuk menghasilkan daging. Menurut

Identifikasi mikroba secara molekuler dengan metode NCBI (National Center for Biotechnology Information)

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan mikroorganisme antagonis sebagai agen pengendali hayati

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 52 Tahun 2011, ISSN:

Andi Utama Pendahuluan

3. Persempit pencarian anda hanya untuk gen terkait MDR pada M.tuberculosis dengan cara:

KLOROFIL Vol. 1 No. 2, 2018: ISSN DESAIN APLIKASI PENCOCOKAN STRING PADA KAMUS ISTILAH SEL (BIOLOGI) MENGGUNAKAN METODE BOYER MOORE

PENELUSURAN PANG KALAN DATA TEKS BIDANG BIOLOGI

Unjuk Kerja Aplikasi Komputasi Biologi Basic Local Alignment Search Tool dengan Menggunakan Bio- ClusterGrid

Penerapan Model Markov Tersembunyi untuk Mengetahui Persentase Kecocokan dari Deoxyribonucleic Acid pada Pohon Filogenetik Ursidae (Beruang)

DNA FINGERPRINT. SPU MPKT B khusus untuk UI

BIO306. Prinsip Bioteknologi

ANALISIS SEQUENCE DNA VIRUS H1N1 MENGGUNAKAN METODE SUPER PAIRWISE ALIGNMENT

HASIL DAN PEMBAHASAN. DNA Genom

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA SEKOLAH PASCASARJANA SATUAN ACARA PERKULIAHAN

PENENTUAN SPESIES BAKTERI PSEUDOMONAS DAN ANALISIS PHYLOGENETIC TREE SECARA BIOINFORMATIKA

Andi Utama Pendahuluan

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

HALAMAN JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN...

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

PENDAHULUAN. Latar Belakang

Bioteknologi Tanaman KULIAH V. PCR, Sekuensing. Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA

PERBANDINGAN POLA PITA AMPLIFIKASI DNA DAUN, BUNGA, DAN BUAH KELAPA SAWIT NORMAL DAN ABNORMAL ALFINIA AZIZAH

BAB II DNA dan CODIS 13

5. Cekaman Lingkungan Biotik: Penyakit, hama dan alelopati 6. Stirilitas dan incompatibilitas 7. Diskusi (presentasi)

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM S I L A B U S

Materi Pokok Materi penjabaran Lingkup materi Fisiologi Tumbuhan. Struktur Bagian Tubuh Tanaman. Reproduksi Tumbuhan. Sistem Transportasi

MK : Genetika Molekuler (sem 5) THE HUMAN GENOME. Paramita Cahyaningrum Kuswandi* FMIPA UNY *:

Silabus Olimpiade BOF XI Soal SMP

ANALISIS FILOGENETIK DAERAH D-LOOP DNA MITOKONDRIA MANUSIA PADA POPULASI PAPUA MELALUI PROSES MARKOV

I. PENDAHULUAN. Iridoviridae yang banyak mendapatkan perhatian karena telah menyebabkan

Program komputer bila dieksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja sesuai yang diinginkan Struktur data yang memungkinkan program memanipulasi

REVERSE TRANSKRIPSI. RESUME UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Genetika I Yang dibina oleh Prof. Dr. A. Duran Corebima, M.Pd. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. komoditas terbesar dari budaya Indonesia, karena batik mewariskan suatu nilai

IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIS DENGAN ALGORITMA NEEDLEMAN-WUNSCH PADA PENSEJAJARAN DNA DAN PROTEIN

WORLD FOOD PRIZE 2016 DIBERIKAN PADA PIONIR BIOFORTIFIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. daging yang beredar di masyarakat harus diperhatikan. Akhir-akhir ini sering

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DIAGNOSTIK MIKROBIOLOGI MOLEKULER

TUGAS MID SEMESTER E BISNIS Pengembangan Usaha Percetakan. Nama : Fajar shaid Apriyadi Kelas : S1 TI 6E NIM:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Meter air merupakan alat untuk mengukur banyaknya air yang digunakan oleh

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i ABSTRACT... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM), atau lebih dikenal dengan istilah kencing manis,

Ada ORI dan helikase yang membuka pilinan terus sampai terbentuk replication bubble.

HASIL DAN PEMBAHASAN

POKOK BAHASAN I PENDAHULUAN Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan pendahuluan mahasiswa dapat: 1. Memahami ruang lingkup

Rencana Pembelajaran Semester (RPS)

PELUANG BISNIS WARNET

BAB II DASAR TEORI. 2.1 DNA (Deoxy-Ribonucleic Acid)

PANDUAN PENULISAN RINGKASAN DISERTASI

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI FAKULTAS : PERTANIAN

BIOTEKNOLOGI PERTANIAN TEORI DASAR BIOTEKNOLOGI

BIOINFORMATIKA: TREND DAN PROSPEK DALAM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini adalah :

KAJIAN KOMPUTASI PARALEL PADA ALGORITMA TREE BASED OF CONSISTENCY OBJECTIVE FUNCTION FOR EVALUATION ALIGNMENT

BAB I PENDAHULUAN I-1

Universitas Pendidikan Indonesia Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana

TREN GLOBAL DAN PERKIRAAN MENGENAI PENGUJIAN PASAR KEAMANAN PANGAN RG

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) : DASAR BIOTEKNOLOGI TANAMAN (dengan penguatan materi technopreneurship)

REPRESENTASI GEOMETRI DARI HIMPUNAN KODON

KAJIAN MOLEKULER BAKTERI ASAM LAKTAT ISOLAT 9A HASIL ISOLASI DARI KOLON SAPI BALI MELALUI ANALISIS GEN 16S rrna SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I-1 Jaringan Regulatori Genetik

Bimbingan Olimpiade SMA. Paramita Cahyaningrum Kuswandi ( FMIPA UNY 2012

PENDAHULUAN. Latar Belakang. masyarakat terhadap konsumsi susu semakin meningkat sehingga menjadikan

PENERAPAN ALGORITMA GENETIK UNTUK OPTIMASI POLA PENYUSUNAN BARANG DALAM RUANG TIGA DIMENSI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

IDENTIFIKASI ISOLAT BAKTERI DARI PANTAI BANDEALIT JEMBER BERDASARKAN SEKUEN DNA PENGKODE 16S rrna SKRIPSI. Oleh Dina Fitriyah NIM

HASIL DAN PEMBAHASAN. HSP 70 yang muncul pada sampel itik saat pengukuran menggunakan PCR harus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rizki Indah Permata Sari,2014

Transkripsi:

KARYA ILMIAH BIOINFORMATIKA MENJELMA MENJADI BISNIS BESAR Oleh: Nama : Novandy Pradana Nim : 10.11.3656 STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011

ABSTRAK Ledakan informasi dari kemajuan bioteknologi seperti data sekuen DNA dari pembacaan genom, data sekuen dan struktur protein sampai kepada data transkripsi RNA berkat teknologi DNA chip, telah mendorong lahirnya Bioinformatika yang digunakan untuk mengorganisasi dan menganalisa data-data tersebut menjadi sebuah informasi biologis yang bermakna. Bermacam database telah dibuat dan banyak perangkat lunak telah diciptakan yang menunjukkan trend kepada spesialisasi tujuan. Walaupun negara berkembang kurang dapat berpartisipasi dalam eksperimen bioteknologi yang padat informasi untuk pengumpulan informasi dalam database-database itu, peluang untuk memanfaatkannya melalui Bioinformatika terbuka lebar karena sifatnya yang terbuka.

ISI Kini, perpaduan antara bioteknologi dan teknologi informasi (bioinfomatika) menjelma menjadi bisnis besar. Produk-produk bioinformatika telah dipatenkan oleh perusahaanperusahaan biotek ternama di AS, Eropa, dan Asia. Lalu dari mana Indonesia seharusnya mengembangkannya? Teknologi chip DNA (deoxyrebase nucleic acid) semakin mempercepat ledakan informasi dari kemajuan bioteknologi seperti data sekuen DNA dari pembacaan genom, data sekuen dan struktur protein, sampai kepada data transkripsi RNA (ribonucleic acid). Perkawinan antara teknologi informasi dan bioteknologi mendorong lahirnya bioinformatika yang digunakan untuk mengorganisasi dan menganalisa data-data tersebut menjadi sebuah informasi biologis yang bermakna. Tak bisa disangkal lagi, teknologi informasi (TI) saat ini telah menjadi mesin penggerak ekonomi sekaligus tren gaya hidup manusia modern. Bahkan pencipta Mirosoft, Bill Gates mengatakan bahwa penguasaan TI adalah cara bagi dunia ketiga untuk melakukan lompatan mengejar kemajuan dari negara maju. Di samping TI, bioteknologi juga diyakini telah menjadi lokomotif penggerak ekonomi masa depan. Dengan kata lain siapa yang menguasai keduanya, maka dia akan menguasai ekonomi dunia. Bioteknologi modern ditandai dengan kemampuan manusia untuk memanipulasi kode genetik DNA, cetak biru kehidupan. Berbagai aplikasinya telah merambah berbagai sektor antara lain kedokteran, pangan, dan lingkungan. Rahasia Genom Aplikasi TI telah mempercepat pembacaan sekuen genom manusia seperti yang dilakukan perusahaan bioteknologi AS, Celera Genomics. Dalam waktu singkat (beberapa tahun) perusahaan tersebut mampu menghasilkan temuan-temuan baru tentang rahasia genom manusia dibanding usaha konsorsium lembaga riset publik Eropa dan AS lainnya yang lebih dari 10 tahun.

Aplikasi TI, terutama didasari desakan kebutuhan untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis data-data biologis dari database DNA, RNA, maupun protein. Keberadaan database adalah syarat utama dalam analisa bioinformatika dan database informasi dasar telah tersedia saat ini. Pencarian Database Setelah informasi terkumpul dalam database, langkah berikutnya adalah menganalisa data. Pencarian database umumnya berdasar hasil alignment (penyejajaran sekuen), baik sekuen DNA maupun protein. Kegunaan dari pencarian ini adalah ketika mendapatkan suatu sekuen DNA/protein yang belum diketahui fungsinya maka dengan membandingkannya dengan yang ada dalam database bisa diperkirakan fungsi dari padanya. Algoritma untuk pattern recognition seperti Neural Network dan Genetic Algorithm telah dipakai dengan sukses untuk pencarian database ini. Salah satu perangkat lunak pencari database yang paling berhasil dan bisa dikatakan menjadi standar sekarang adalah BLAST (Basic Local Alignment Search Tool). Perangkat lunak ini telah diadaptasi untuk melakukan alignment terhadap berbagai sekuen seperti DNA (blastn) dan protein (blastp). Mulai dari Mana? Di Indonesia bioinformatika masih belum dikenal oleh masyarakat luas. Di kalangan peneliti sendiri, mungkin hanya para peneliti biologi molekuler yang sedikit banyak mengikuti perkembangannya karena keharusan. Sementara itu di kalangan TI masih kurang mendapat perhatian. Ketersediaan database dasar (DNA, protein) yang bersifat terbuka/gratis merupakan peluang besar untuk menggali informasi berharga daripadanya. Sudah disepakati, database genom manusia misalnya akan bersifat terbuka untuk seluruh kalangan. Dari situ bisa digali kandidat-kandidat gen yang memiliki potensi kedokteran/farmasi. Dari sinilah Indonesia dapat ikut berperan mengembangkan bioinformatika. Kerjasama antara peneliti bioteknologi yang memahami makna biologis data tersebut dengan praktisi IT seperti programmer akan sangat berperan dalam kemajuan bioinformatika Indonesia nantinya.

Referensi 1. www.google.co.id 2. http://www.komputasi.lipi.go.id 3. http://www.biochem.ucl.ac.uk/bsm/cath 4. S. Giesecke (2000) The contr a s t ing role of government in the development of biotechnology industry in the US and Germany. Research Pol icy 29, 205-223. 5. C. Robbins-Roth (2000) From Alchemy to IPO: The business of biotechnology. Perseus Publishing, New York, USA. 6. D. Gershon (1997) B ioinformat ics in a post-genome age. Nature 389, 417-418. 7. H. Gavaghan (1997) Running to catch up in Europe. Nature 389, 420-422. 8. C. Sander (2001) B i oinformat i c s c h a l lenges in 2001. Bioinformatics 17, 1-2. D. Benson, D.J. Lipman, and J. Ostel l ( 1993) GenBank. Nuclei Acid Research 21, 2963-2965. 9. A. Bairoch, and R. Apweiler (1998) The SWISS-PROT protein sequence data bank and its supplement. Nucleic Acid Research 26, 38-42.