PENGELOLAAN LIMBAH B3 MUATAN PP LIMBAH B3 TAHUN 2014 D I S AM PAI K AN O L E H : AS I S TE N D E P U TI U R U S AN V E R I F I K AS I P E N G E L O L AAN L I M B AH B 3, D E P U TI M E N L H B I D AN G P E N G E L O L AA N B 3, LIMBAH B 3, D AN S AM PA H Bidakara, 20 November 2014 1
PETA PERANGKAT PERLINDUNGAN & PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SANKSI PIDANA SANKSI PERDATA SANKSI ADMINISTRASI PEMBINAAN INVENTARISASI LH INVENTARISASI WILAYAH EKOREGION RPPLH PENGAWASAN AMDAL /UKL-UPL PPLH / PPNS Audit Lingkungan KONSERVASI / PENCADANGAN KLHS KLHS [daya dukung daya tampung] PEMANFAATAN Analisis Risiko Lingkungan Fungsi Lingkungan Baku Mutu Lingkungan izin usaha Dana Penjaminan 2
INTINYA... lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia [Pasal 28H UUD 1945] pembangunan ekonomi nasional sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945 diselenggarakan berdasarkan prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan lebih menjamin kepastian hukum dan memberikan perlindungan terhadap hak setiap orang untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai bagian dari perlindungan terhadap keseluruhan ekosistem 3
VISI INDONESIA 2025 (Masterplan P3EI) Mendorong Indonesia menjadi negara maju dan merupakan kekuatan 10 besar dunia di tahun 2025, dan 7 besar dunia pada tahun 2050 melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif, berkeadilan dan berkelanjutan. Kondisi saat ini kepercayaan global yang mulai meningkat 4
PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK & EKONOMI 5
Artinya... Industri manufaktur akan tumbuh Industri pendukung industri manufaktur akan tumbuh (PLTU, eksploitasi MIGAS, dll) Penggunaan bahan kimia akan meningkat Timbulan limbah B3 akan meningkat Pencemaran & kerusakan lingkungan akan meningkat 6
TUJUAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 Meminimalkan risiko limbah B3 dari kegiatan industri dan jasa guna mewujudkan lingkungan hidup bersih dan sehat serta pembangunan berkelanjutan 7
PRINSIP-PRINSIP Kehati-hatian (Precautionary) Tanggung Jawab Mutlak (Strict Liability) Pencemar Bertanggung Jawab (Polluter Pays) 3R+R (Reduce, Reuse, Recycle +Recovery) Pencemar Global (Transboundary Polluters) Good Environmental Governance 8
APLIKASI PRINSIP-PRINSIP SEMUA LIMBAH WAJIB DIKELOLA PENGELOLAAN LIMBAH B3 DIDASARKAN PADA RISIKONYA TERHADAP KESEHATAN & LINGKUNGAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 DILAKUKAN SECARA TUNTAS (FROM CRADLE TO GRAVE) PENGELOLAAN LIMBAH B3 DILAKUKAN SECARA HIERARKIS (PENGURANGAN PENIMBUNAN) PELIBATAN STAKEHOLDERS DALAM PENYUSUNAN RPP, TIM AHLI LIMBAH B3 9
PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PENGELOLAAN LIMBAH B3 Penetapan Limbah B3 (Kategorisasi) Pengurangan Limbah (Reduce) Penyimpanan Limbah Sistem Tanggap Darurat Minimisasi Resiko terhadap Kesehatan Manusia dan Lingkungan Hidup Pengangkutan Transboundary Pengumpulan Ekspor Pemanfaatan (Reuse, Recycle, Recovery) Pengolahan Pemulihan Lahan Terkontaminasi Pengelolaan Lebih Lanjut Import# Non B3
ISI PRESENTASI Outline RPP tentang Pengelolaan Limbah B3 Perbandingan antara PP lama vs RPP baru Limbah B3 (sumber dan kategorinya) Penetapan limbah B3 Pengelolaan limbah B3 Produk samping (by product) Pengecualian limbah B3 Perizinan pengelolaan limbah B3 11
OUTLINE RPP 20 Bab, 256 Pasal... 1 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 2 BAB II PENETAPAN LIMBAH B3 Pasal 3 9 BAB III PENGURANGAN LIMBAH B3 Pasal 10 11 BAB IV PENYIMPANAN LIMBAH B3 Pasal 12 30 BAB V PENGUMPULAN LIMBAH B3 Pasal 31 46 BAB VI PENGANGKUTAN LIMBAH B3 Pasal 47 52 BAB VII PEMANFAATAN LIMBAH B3 Bagian Kesatu Umum Pasal 53 Bagian Kedua Pemanfaatan Limbah B3 oleh Setiap Orang yang Menghasilkan Limbah B3 Bagian Ketiga Pemanfaatan Limbah B3 oleh Pemanfaat Limbah B3 Bagian Keempat Pengecualian dari Kewajiban Memiliki Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk Pemanfaatan Limbah B3 Pasal 54 75 Pasal 76 94 Pasal 95 98 BAB VIII BAB IX PENGOLAHAN LIMBAH B3 Bagian Kesatu Umum Pasal 99 Bagian Kedua Pengolahan Limbah B3 oleh Setiap Orang yang Menghasilkan Limbah B3 Bagian Ketiga Pengolahan Limbah B3 oleh Pengolah Limbah B3 PENIMBUNAN LIMBAH B3 Bagian Kesatu Pasal 100 124 Pasal 125 144 Umum Pasal 145 Bagian Kedua Penimbunan Limbah B3 oleh Setiap Orang yang Menghasilkan Limbah B3 Bagian Ketiga Pasal 146 163 Penimbunan Limbah B3 oleh Penimbun Limbah Pasal 164 175 B3 BAB X DUMPING LIMBAH B3 Pasal 176 191 BAB XI PENGECUALIAN LIMBAH B3 Pasal 192 196
OUTLINE RPP 20 Bab, 256 Pasal... 2 BAB XII PERPINDAHAN LINTAS BATAS Pasal 197 198 BAB XIII BAB XIV PENANGGULANGAN PENCEMARAN DAN/ATAU KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMULIHAN FUNGSI LINGKUNGAN HIDUP Bagian Kesatu Umum Pasal 199 200 Bagian Kedua Penanggulangan Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup Bagian Ketiga Pasal 201 203 Pemulihan Fungsi Lingkungan Hidup Pasal 204 218 SISTEM TANGGAP DARURAT DALAM PENGELOLAAN LIMBAH B3 Bagian Kesatu Umum Pasal 219 221 Bagian Kedua Penyusunan Program Kedaruratan Pengelolaan Limbah B3 Bagian Ketiga Pasal 222 225 Pelatihan dan Geladi Keadaan Darurat Pasal 226 233 Bagian Keempat Penanggulangan Kedaruratan dalam Pengelolaan Limbah B3 Pasal 234 238 BAB XV PEMBINAAN Pasal 239 BAB XVI PENGAWASAN Pasal 240 242 BAB XVII PEMBIAYAAN Pasal 243 244 BAB XVIII SANKSI ADMINISTRATIF Pasal 245 252 BAB XIX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 253 254 BAB XX KETENTUAN PENUTUP Pasal 255 256
PERBANDINGAN...[1] PP LAMA Tidak ada pembagian LB3 berdasarkan tingkat bahaya Tata cara penetapan limbah B3 (Daftar, Uji karakteristik, TCLP, LD50, 491 senyawa, 11 kriteria) Tidak ada limbah B3 dari sumber spesifik khusus Penyimpanan limbah B3 <50 kg/hari 180 hari Tidak ada uji coba RPP BARU Ada limbah B3 dengan kategori 1, kategori 2 Tata cara penetapan limbah B3 (Daftar, Uji karakteristik, TCLP, LD50, sub-kronis) Ada pengaturan limbah B3 kategori bahaya B dari sumber spesifik khusus (slag, kapur, dll) Penyimpanan limbah B3 <50 kg/hari 365 hari Ada uji coba (pemanfaatan & pengolahan limbah B3) 14
PERBANDINGAN...[2] PP LAMA Tidak ada pendaftaran limbah B3 Kodifikasi karakteristik limbah B3 belum rinci Tidak ada pengaturan produk samping (byproduct) Tidak ada ketentuan dana jaminan lingkungan RPP BARU Ada pendaftaran limbah B3 (berguna untuk delisting) Kodifikasi karakteristik limbah B3 lebih rinci Ada pengaturan produk samping (byproduct) Ada ketentuan mengenai dana jaminan lingkungan 15
PERBANDINGAN...[3] PP LAMA Belum ada rincian perpindahan lintas batas Tidak ada pengaturan dumping Belum ada rincian pengaturan tanggap darurat RPP BARU Ada rincian perpindahan lintas batas Ada pengaturan dumping Ada rincian pengaturan tanggap darurat 16
Limbah B3 berdasarkan kategorinya: LIMBAH B3 KATEGORI 1 (AKUT) SIMPAN ANGKUT TIMBUN KATEGORI 2 (KRONIS) SIMPAN ANGKUT TIMBUN RISIKO LIMBAH B3 BERBEDA, PENGELOLAANNYA BERBEDA 17
Limbah B3 berdasarkan sumbernya: Berdasarkan sumber: Limbah B3 dari sumber tidak spesifik Limbah B3 dari sumber spesifik: Sumber spesifik umum Sumber spesifik khusus Limbah B3 dari bahan kimia kadaluwarsa, tumpahan, bekas kemasan, dan buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi 18
PENGELOLAAN LIMBAH B3 BERDASARKAN RISIKO RISIKO CONTOH KELOLA LB3 KATEGORI 1 LB3 KATEGORI 2 Berdampak secara langsung terhadap kesehatan manusia (akut) Dapat berdampak secara langsung terhadap kesehatan manusia Berdampak terhadap lingkungan (kronis) Asam, basa, garam kimia B3 PCBs,dll Steel slag, copper slag Karbon aktif bekas Aki bekas Filter bekas, dll TATA CARA PENGELOLAAN BERBEDA- BEDA 19
TATA CARA IDENTIFIKASI LIMBAH B3 YA Apakah limbah B3 memiliki kategori bahaya 1? YA LIMBAH B3 KATEGORI 1 LIMBAH Apakah ada dalam Tabel 1, 2, 3, 4, Lampiran I? TIDAK LIMBAH B3 KATEGORI 2 TIDAK LIMBAH NONB3 20
TATA CARA IDENTIFIKASI LIMBAH B3 (DI LUAR DAFTAR LIMBAH B3) OLEH PEMERINTAH LIMBAH B3 KATEGORI 1 LIMBAH YA Apakah limbah eksplosif, mudah menyala, reaktif, infeksius, dan/atau korosif? TIDAK > TCLP kolom A TCLP (toxicity characteristic leaching procedure) < TCLP kolom A dan > TCLP kolom B < TCLP kolom B LD 50 (lethal dose-50) Nilai LD 50 < 50 mg/kg BB hewan uji Nilai LD 50 > 50 mg/kg dan < 5000 mg/kg BB hewan uji Nilai LD 50 > 5000 mg/kg BB hewan uji Beracun subkronis? YA TIDAK Limbah nonb3 LIMBAH B3 KATEGORI 2 21
PENGELOLAAN LIMBAH B3 RISIKO KATEGORI 1 KATEGORI 2 APA BEDA PENGELOLAAN MASING-MASING KATEGORI LIMBAH? PENYIMPANAN? PENGUMPULAN? PENGANGKUTAN? PEMANFAATAN? PENGOLAHAN? PENIMBUNAN? DUMPING? 22
PRODUK SAMPING (BY PRODUCT) Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 dari sumber spesifik sebagai produk samping dapat mengajukan permohonan penetapan limbah B3 dari sumber spesifik sebagai produk samping kepada Menteri. Limbah B3 dari sumber spesifik yang dapat diajukan permohonan penetapan sebagai produk samping berasal dari satu siklus tertutup produksi yang terintegrasi. Permohonan penetapan limbah B3 dari sumber spesifik sebagai produk samping diajukan secara tertulis kepada Menteri dan dilengkapi dengan persyaratan yang meliputi: identitas pemohon; profil usaha dan/atau kegiatan; nama limbah B3; bahan baku dan/atau bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi yang menghasilkan limbah B3; proses produksi yang menghasilkan limbah B3 yang diajukan untuk ditetapkan sebagai produk samping; dan nama produk samping serta sertifikat standar produk yang dipenuhi yang ditetapkan oleh menteri/kepala lembaga pemerintah nonkementerian yang membidangi usaha dan/atau kegiatan. 23
PENGECUALIAN LIMBAH B3 Limbah B3 dari sumber spesifik (kategori 1 dan kategori 2) dapat dikecualikan dari pengelolaan limbah B3 berdasarkan Peraturan Pemerintah ini. Untuk dapat dikecualikan dari pengelolaan limbah B3, setiap orang yang menghasilkan limbah B3 dari sumber spesifik (kategori 1 dan kategori 2) wajib melaksanakan uji karakteristik limbah B3. 24
UJI KARAKTERISTIK UNTUK PENGECUALIAN LIMBAH B3 LIMBAH B3 KATEGORI 1 LIMBAH B3 YA Apakah limbah eksplosif, mudah menyala, reaktif, infeksius, dan/atau korosif? TIDAK > TCLP kolom A TCLP (toxicity characteristic leaching procedure) < TCLP kolom A dan > TCLP kolom B < TCLP kolom B LD 50 (lethal dose-50) Nilai LD 50 < 50 mg/kg BB hewan uji Nilai LD 50 > 50 mg/kg dan < 5000 mg/kg BB hewan uji Nilai LD 50 > 5000 mg/kg BB hewan uji Beracun subkronis? YA TIDAK Limbah nonb3 LIMBAH B3 KATEGORI 2 25
TATA CARA PERIZINAN PLB3 PERIZINAN KE DEPAN PENYIMPANAN PENGUMPULAN PENIMBUNAN PENGOLAHAN DIUBAH MENJADI 1 IZIN YANG TERINTEGRASI IZIN PENGELOLAAN LIMBAH B3 PENGANGKUTAN PEMANFAATAN PERIZINAN SAAT INI Contoh: O Izin pengelolaan limbah B3 untuk kegiatan penyimpanan limbah B3 oleh PT. ABCDEFGH O Izin pengelolaan limbah B3 untuk kegiatan pengumpulan dan penimbunan limbah B3 oleh PT. IJKLMNOP 26
PILIHAN KITA ADALAH UNTUK BANGSA INDONESIA 27
Email: muhadhar@yahoo.com askary@yahoo.com 28
29
30
31
32
PENETAPAN ANGKA TCLP DASAR PENETAPAN TCLP Ada 2 (dua) angka TCLP: TCLP untuk penetapan kategori limbah B3 dan limbah, dan TCLP untuk penetapan baku mutu pengolahan sebelum limbah B3 ditempatkan di fasilitas penimbusan akhir (landfill) Angka TCLP (sebagian besar) diturunkan dari baku mutu nasional (PERMENKES No. 492/MENKES/PER/2010 tentang Persyaratan Air Minum) sebagai parameter WAJIB Sebagian diadopsi dari TCLP RCRA sebagai parameter TAMBAHAN CARA PENETAPAN ANGKA TCLP TCLP-A dikalikan 300 dari BM air minum limbah B3 dengan kategori bahaya A TCLP-B dikalikan 50 dari BM air minum limbah B3 dengan kategori bahaya B TCLP C dikalikan 20 dari BM air minum hanya digunakan sebagai batas bawah untuk penetapan baku mutu pengolahan limbah sebelum ditempatkan di fasilitas penimbusan akhir (landfill) kategori II. 33
34
PENETAPAN UJI TOKSIKOLOGI LD 50 LD 50 (oral) selama 7 (tujuh) hari menggunakan hewan uji mencit dengan nilai LD 50 < 50 mg/kg berat badan hewan uji Besaran LD 50 sesuai dengan PP 85/1999, RCRA, GHS, WHO dan standar internasional lainnya Banyak laboratorium yang dapat melakukan Ketersediaan mencit Penetapan angka di laboratorium menggunakan analisis probit SUB-KRONIS Uji sub-kronis dilakukan selama 90 (sembilan puluh) hari menggunakan hewan uji mencit Tidak ada referensi yang secara pasti menetapkan lama waktu tertentu untuk uji subkronis, karena dapat dilakukan dari 7 200 hari (GHS) disesuaikan dengan tujuan uji Pengamatan dilakukan terhadap akumulasi/ biokonsentrasi, studi perilaku (respon antar individu hewan uji), dan/atau histopatologis Beberapa lab dapat melakukan PUSARPEDAL 35
KRITERIA PRODUK SAMPING (BY PRODUCT) Apakah limbah atau produk samping? Apakah penggunaan sisa bersifat pasti? Ya Apakah sisa dapat digunakan secara langsung tanpa proses lebih lanjut? Ya Apakah sisa dihasilkan dari suatu proses yang terintegrasi dengan proses produksi? Ya Apakah penggunaan sisa sesuai dengan Peraturan Per-UU-an(*)? Ya Produk samping (by-product) Tidak Tidak Tidak Tidak Limbah (*)SESUAI DENGAN PUU: a.memenuhi standar sebagai produk dan ditetapkan sebagai produk samping oleh instansi yang membidangi usaha dan/atau kegiatan; b.memiliki nomor registrasi sebagai produk yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang; dan c.pemanfaatannya tidak akan menimbulkan dampak terhadap kesehatan manusia dan lingkungan hidup. 36
PENYIMPANAN 1. Bisa dalam bentuk containment building 2. Bisa dalam bentuk containers 3. Bisa dalam bentuk drip pad 4. Bisa dalam bentuk tanks 5. Bisa dalam bentuk waste pile 6. Bisa dalam bentuk waste impoundment KATEGORI BAHAYA LIMBAH B3 KATEGORI-1 LIMBAH B3 KATEGORI-2 FASILITAS PENYIMPANAN PERSYARATAN FASILITAS PENYIMPANAN WAKTU MAKSIMUM PENYIMPANAN 1,2,3,4 90 hari Jika dihasilkan < 50 kg/hari, tidak dapat diperpanjang 1,2,3,4,5,6 90 hari Jika dihasilkan < 50 kg/hari, dapat diperpanjang 37
Standar containment building 38
Standar drip pad 39
TANGKI CATATAN: Volume dalam tanggul minimum harus 110% dari volume tangki PENAMPANG MELINTANG TANGGUL Pelapis Eksternal TANGGUL TANGKI Pompa & motor Penampung kedua untuk pemipaan Pondasi beton yang diperkuat Tanah dasar 40
Standar waste pile Sistem pengumpulan dan pengambilan lindi (leachate) ganda Liner ganda Tanggul atau penghalang Penampang Melintang Fasilitas Penumpukan Limbah (waste pile) 41
Standar waste impoundment Sumur pantau air tanah Liner ganda Sistem pengumpulan dan pengambilan lindi (leachate) Tanggul atau penghalang Penampang Melintang Impoundment di Permukaan 42
PENGANGKUTAN Pengangkutan limbah B3 dengan kategori bahaya 1 dilakukan dalam alat angkut yang bersifat tertutup Pengangkutan limbah B3 dengan kategori bahaya 2 dapat dilakukan dalam alat angkut yang bersifat tidak tertutup. Pengangkutan limbah nonb3 tidak terikat pada regulasi limbah B3 (seperti menggunakan simbol dan label, serta manifes). 43
PENGUMPULAN PEMANFAATAN PENGOLAHAN Limbah B3 dengan kategori 1 tidak boleh dikumpulkan, tetapi dapat langsung diolah atau ditimbun Limbah B3 dengan kategori 2 didorong untuk dilakukan pemanfaatan Pemanfaatan limbah B3 dengan kategori 1 hanya dapat dilakukan apabila memenuhi TCLP sesuai kategori limbah B3 dengan kategori 2. Untuk limbah nonb3, pengolahan secara termal wajib dilengkapi dengan izin. 44
PENIMBUNAN 1. Bisa fasilitas penimbusan akhir (landfill) 2. Bisa fasilitas sumur injeksi (injection well) 3. Bisa fasilitas penempatan kembali (backfill) di area penambangan 4. Bisa fasilitas dam tailing (tailing dam) 45
Penimbusan akhir (landfill) Sumur injeksi (lnjection well) 46
47
DUMPING 48
DUMPING... Dumping dapat dilakukan di laut setelah mendapatkan izin dari Menteri Limbah yang dapat dilakukan dumping terdiri atas: tailing dari kegiatan pertambangan; serbuk bor dari kegiatan pemboran kegiatan pertambangan di laut menggunakan: O O lumpur bor berbahan dasar air (water based mud); atau lumpur bor berbahan dasar sintetis (synthetic based mud); dan lumpur bor dari kegiatan pertambangan di laut menggunakan lumpur bor berbahan dasar air (water based mud). 49
PERSYARATAN LOKASI DUMPING Jika tidak ada lapisan termoklin permanen, maka dumping tailing dari kegiatan pertambangan harus memenuhi persyaratan lokasi yang meliputi: di dasar laut dengan kedalaman lebih besar atau sama dengan 100 m (seratus meter); secara topografi dan batimetri menunjukkan adanya ngarai dan/atau saluran di dasar laut yang mengarahkan tailing ke kedalaman lebih dari atau sama dengan 200 m (dua ratus meter); dan tidak ada fenomena up-welling. 50
PERSYARATAN LOKASI DUMPING Jika tidak ada lapisan termoklin permanen, maka dumping serbuk bor dari kegiatan pertambangan harus memenuhi persyaratan lokasi yang meliputi: pada lokasi pemboran di laut; dan dampaknya berada di dalam radius lebih kecil dari atau sama dengan 500 m (lima ratus meter) dari lokasi pemboran di laut. 51
PERSYARATAN LOKASI DUMPING Jika tidak ada lapisan termoklin permanen, maka dumping lumpur bor dari kegiatan pertambangan harus memenuhi persyaratan lokasi yang meliputi: di laut dengan kedalaman lebih dari atau sama dengan 50 m (lima puluh meter); dan dampaknya berada di dalam radius lebih kecil dari atau sama dengan 500 m (lima ratus meter) dari lokasi dumping di laut. 52