18 Desember 2013 STRATEGI PEMBANGUNAN METROPOLITAN Sebagai Pusat Kegiatan Global yang Berkelanjutan Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup 18 Desember 2013
Peran Jakarta Ibukota NKRI Pusat pemerintahan berdasarkan Undang-undang Pusat kegiatan ekonomi regional, nasional dan internasional Hampir 80% kegiatan ekonomi global yang ada di Indonesia berada di Jakarta Pusat kegiatan politik ASEAN dan salah satu sentra politik Asia- Pasifik tempat Kedubes negara sahabat. Pusat kegiatan budaya Pusat kegiatan ilmu pengetahuan, teknologi dan intelektual Pintu gerbang utama menuju dunia Internasional 2
Jakarta = Magnet bagi Penduduk Indonesia Aktivitas perekonomian tinggi Pembangunan infrastruktur tinggi Banyak inovasi dan penerapan teknologi terdepan Pun dengan segala permasalahannya, masih dipandang sebagai salah satu kota paling maju di Indonesia dan menjanjikan masa depan cerah bagi pendatang Tidak seimbangnya daya dukung lingkungan dengan pertumbuhan penduduk dan aktivitasnya
Kondisi Aktual Jakarta Pasca reformasi 1998 yang ditindaklanjuti dengan penguatan Otonomi Daerah mengakibatkan Jakarta tumbuh semakin pesat Terjadi kesenjangan pemerataan pembangunan antara Jakarta dengan wilayah dan kota lainnya Kota Jakarta berkembang sangat pesat termasuk wilayah sekitar (Bodetabekjur), menimbulkan sejumlah permasalahan perkotaan yang kronis Angka gini ratio semakin memburuk menggambarkan kesenjangan kondisi sosial ekonomi warga kota yang memprihatikan
Tanggapan terhadap Kebijakan dan Strategi Prioritas Pembangunan Kaw. Megapolitan, Metropolitan dan Kota Besar (1/4) Kebijakan dalam KSPPN Tambahan dari Pemprov. DKI Jakarta 1 2 Pusat Jasa Kawasan Industri Menyiapkan infrastruktur pengembangan perekonomian kota melalui penguatan Badan Penanaman Modal Daerah khususnya pada aspek kelembagaan, SDM, instrumen hukum dan sistem pelayanan satu pintu Menyediakan dan mengelola ruang untuk sektor informal yang terintegrasi dengan pengembangan kawasan campuran skala besar Mengembangkan kawasan industri yang efisien ramah lingkungan berbasis teknologi yang terintegrasi dan terpadu antar kawasan Membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Pelabuhan modern Catatan: khususnya untuk konteks DKI Jakarta, industri padat karya kami anggap tidak lagi sesuai untuk diterapkan pada kawasan megapolitan, metropolitan dan kota besar, melainkan lebih mendorong penerapan industri yang bersifat green, efisien dan hi-tech
Tanggapan terhadap Kebijakan dan Strategi Prioritas Pembangunan Kaw. Megapolitan, Metropolitan dan Kota Besar (2/4) 3 4 5 Kebijakan dalam KSPPN Transportasi Massal Hunian Nyaman Kehidupan Masyarakat Kota Tambahan dari Pemprov. DKI Jakarta Mengembangkan pusat-pusat terminal transportasi massal terpadu dengan kegiatan perdagangan dan campuran (Transit Oriented Development) untuk meminimalkan pergerakan dengan kendaraan bermotor Mengembangkan perumahan yang terintegrasi dengan prasarana transportasi seperti terminal dan stasiun serta jasa perdagangan dan hiburan sesuai skala pelayanan lingkungan dengan konsep kawasan Transit Oriented Development Mengembangkan SDM yang kreatif, inovatif dan produktif dengan penyediaan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang terjangkau Mengarahkan terwujudnya perilaku warga kota yang berbudaya dan beradab Melestarikan kekayaan budaya dan mengembangkan budaya lokal untuk memperkuat identitas kota
Tanggapan terhadap Kebijakan dan Strategi Prioritas Pembangunan Kaw. Megapolitan, Metropolitan dan Kota Besar (3/4) 6 Kebijakan dalam KSPPN Keamanan Kawasan Tambahan dari Pemprov. DKI Jakarta Menumbuhkan kesadaran dan peran serta masyarakat untuk bersama-sama mengamankan serta memperindah ruang-ruang publik perkotaan 7 Lingkungan Kawasan Menyelenggarakan penataan ruang kawasan untuk menjaga keseimbangan antara pengembangan ekonomi dan pelestarian lingkungan hidup melalui pengelolaan kawasan lindung dan budidaya dengan memanfaatkan ruang bawah tanah dan ruang udara Menyiapkan infrastruktur dan utilitas kota yang efisien, terintegrasi dan berkelanjutan Memanfaatkan bentang alam alami sebagai potensi untuk memperkuat karakter kota dan mengelolanya menjadi kawasan strategis kota Secara visioner memanfaatkan teknologi tinggi untuk menunjang upaya optimasi daya dukung dan daya tampung kota
Tanggapan terhadap Kebijakan dan Strategi Prioritas Pembangunan Kaw. Megapolitan, Metropolitan dan Kota Besar (4/4) Kebijakan dalam KSPPN Tambahan dari Pemprov. DKI Jakarta 7 8 Lingkungan Kawasan (lanjutan) Kelembagaan dan Tata Kelola Melaksanakan pemetaan daerah rawan bencana alam untuk perencanaan titik dan jalur evakuasi bencana di setiap kawasan dengan penerapan sistem peringatan dini dan tanggap darurat berbasis ICT Menyiapkan infrastruktur dan bangunan perkotaan yang tanggap terhadap bencana dan dampak perubahan iklim serta secara menerus melakukan penelitian untuk meningkatkan kesiapan tersebut Membentuk badan kerjasama antar daerah dalam koordinasi, integrasi dan sinkronisasi pembangunan perkotaan dengan penerapan skema insentif dan disinsentif yang tepat Mengembangkan pelayanan publik yang cepat, tanggap dan efisien, didukung oleh SDM yang profesional serta sistem yang berbasis Information & Communication Technology (ICT)
Saran untuk Konteks DKI Jakarta Peningkatan kualitas kelembagaan dan kapasitas aparatur Pengembangan infrastruktur yang terintegrasi antar kota- dalam sistem perkotaan nasional & global Untuk melengkapi UU No. 32 tahun 2004 tentang Otonomi Daerah dan UU No. 29 tahun 2007 tentang Ibukota NKRI, khusus untuk wilayah perkotaan perlu diterbitkan UU Perkotaan dan khusus untuk Jakarta ditindaklanjuti dengan PP dari UU No. 29 tahun 2007 Khusus untuk Jabodetabekjur perlu direview Perpres No. 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Jabodetabekjur karena kawasan ini berkembang pesat Penyediaan lahan untuk infrastruktur termasuk peningkatan penerapan system land consolidation dan land banking Kerjasama dan mobilisasi dana dari berbagai sumber khususnya yang memerlukan biaya besar seperti angkutan massal dan tanggul raksasa,
Saran untuk Konteks DKI Jakarta Peningkatan kegiatan perkotaan yang terspesifikasi melalui peningkatan iklim investasi dan iklim usaha yang berskala global Penyiapan masyarakat yang berdaya saing dalam skala global Penyiapan infrastruktur, produk hukum dan instrumen investasi yang berbasis green finance and economy Peningkatan kegiatan perkotaan harus dilakukan sejalan dengan rencana induk yang telah disepakati Perlunya sinergitas antara beberapa Kementerian a.l: Tenaga Kerja, Diknas, Perdagangan dan Perindustrian untuk menyiapkan SDM handal dalam mengantisipasi pemberlakuan AFTA Penataan instrumen hukum yang akomodatif terhadap dinamika perekonomian global penyiapan dan pembinaan SDM yang kompetitif dan peduli lingkungan
Terima Kasih