PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 19 TAHUN 2000 SERI : NOMOR : PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 20 TAHUN 2000 TENTANG IZIN TEMPAT USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JENEPONTO Menimbang : a. bahwa dalam rangka Peningkatan Sumber - sumber Pendapatan Asli Daerah untuk mendukung Pelaksanaan Otonomi Daerah, maka di anggap perlu menetapkan Tertib Administrasi di Bidang Pemberian Izin Tempat Usaha sesuai dengan Peningkatan dan Perkembangan Perekonomian Daerah ; b. bahwa untuk maksud tersebut diatas perlu ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Jeneponto. Mengingat : 1. Undang undang Nomor 29 Tahun 1959 Tentang Pembentukan Daerah Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara RI Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 1822 ) ;
1. Undang undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3839 ); 3. Undang undang Nomor 25 Tahun 1999 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah ( Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3848 ) ; 2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1993 Tentang Bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah Perubahan ; 5. Peraturan Daerah Kabupaten Jeneponto Daerah Tingkat II Jeneponto Nomor 5 Tahun 1988 Tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil ; Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JENEPONTO MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO TENTANG PEMBERIAN IZIN TEMPAT USAHA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Jeneponto.
b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Jeneponto. c. Bupati adalah Bupati Kabupaten Jeneponto d. Izin Tempat Usaha adalah izin yang di berikan oleh Bupati Kabupaten Jeneponto kepada pengusaha yang menjalankan perusahaan, mendirikan atau memperluas dalam berbagai jenis golongan usaha dengan menggunakan tempat/lokasi/ruang atau bangunan dalam Wilayah Kabupaten Jeneponto. e. Pungutan adalah penarikan sejumlah uang dari wajib bayar karena Pemberian Izin Tempat Usaha. BAB II OBYEK DAN PERSYARATAN Pasal 2 Obyek Izin Tempat Usaha adalah semua tempat usaha yang dilakukan dalam wilayah Daerah Kabupaten Jeneponto. Pasal 3 Setiap orang atau Badan Hukum yang mendirikan atau memperluas tempat tempat usahanya di wilayah Daerah Kabupaten Jeneponto diwajibkan memiliki Izin Tempat Usaha. Pasal 4 (1). Syarat syarat mengajuan permohonan untuk memperoleh Izin Tempat Usaha ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
(2). Bentuk formulir di maksud ayat (1) Pasal ini di tetapkan oleh Bupati Pasal 5 (1). Menghentikan Usaha baik untuk sementara maupun untuk seterusnya di wajibkan dalam jangka 1 bulan melapor kepada Bupati. (2). Pengusaha yang menghentikan usahanya atau di tutup dan bermaksud melanjutkan lagi usahanya diwajibkan mengajukan permohonan ulang kepada Bupati atau Pejabat lain yang ditunjuk untuk mendapatkan izin baru. Pasal 6 (1). Pemindah tanganan perusahaan kepada orang lain, pemiliknya harus melapor kepada Bupati. (2). Memperluas perusahaan pemiliknya di wajibkan mendapatkan izin dari Bupati. BAB III JENIS GOLONGAN USAHA Pasal 7 Yang termasuk jenis golongan usaha dalam Peraturan Daerah ini adalah : Golongan I : Perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang indeks yang gangguannya tinggi yaitu Penjualan Bahan Bakar, Bengkel Kendaraan, Perusahaan Pengangkutan, Pabrik Penggilingan Padi,
usaha tempat mengerjakan dan menyimpang alat alat bangunan, Bioskop, Gudang Pengergajian, Perternakan Hewan dan Perusahaan Ekspor Imfor Kontraktor Golongan A dan B. Golongan II : Perusahaan dalam bidang usaha yang indeks gangguannya sedang yaitu Toko serba ada, Perusahaan Perabot Rumah Tangga/ Mobiler, Toko Pandai Besi, Warung Makan, Foto Copy, Toko Buku, Toko Kerajinan, Toko Elektronik, Wasrey, Tukang Jahit, Toko Optik dan Radio Amatir, Toko Obat, Toko Emas, Wartel, Praktek Dokter, Trapel Biro, Apotik, Rumah Bersalin, Kontraktor Golongan C. Golongan III : Perusahaan yang bergerak di bidang usaha yang indeks gangguannya kecil yaitu Toko Campuran, Toko Pakaian, Toko Pecah Belah, Salon Kecantikan, Tukang Foto, Tukang Gigi, dan jenis usaha lainnya yang tidak termasuk dalam Golongan I dan II di atas Golongan IV: Usaha yang bebas gangguan, yaitu Perusahaan - perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha kios kios yang menjual barang kebutuhan sehari hari.
BAB IV MASA BERLAKUNYA IZIN TEMPAT USAHA Pasal 8 Jangka waktu berlakunya Izin Tempat Usaha di tetapkan selama usaha tersebut masih berjalan dan di lakukan pendaftaran ulang selama 3 (tiga) tahun sekali dalam rangka pengendalian dan pengawasan. BAB V BESARNYA TARIF PUNGUTAN Pasal 9 Untuk setiap pemberian Izin Tempat Usaha yang di keluarkan oleh Bupati di kenakan Retribusi sesuai dengan luas ruangan yang digunakan dengan indeks gangguan sebagai berikut : Golongan I sebesar Rp. 500.000,- Golongan II sebesar Rp. 300.000,- Golongan III sebesar Rp. 200.000,- Golongan IV sebesar Rp. 100.000,- Pasal 10 Penerimaan pungutan sebagaimana di maksud dalam Peraturan Daerah ini di setor ke Kas Daerah sesuai ketentuan yang berlaku. Pasal 11 Kepada petugas pemungut di berikan upah pungut/ insentif sebesar 5 % dari jumlah penerimaan.
BAB VI KETENTUAN PIDANA Pasal 12 Barang siapa yang melakukan pelanggaran dalam Peraturan Daerah di ancam pidana paling lama 6 bulan atau denda sebanyak banyaknya Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah ) dengan tidak merampas barang tertentu untuk Daerah. BAB VII KETENTUAN PENYIDIKAN Pasal 13 Selain Pejabat Penyidik umum yang bertugas menyidik tindak pidana, penyidikan atas pelanggaran tindak pidana sebagaimana di maksud dalam Peraturan Daerah ini dapat juga di lakukan oleh Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di Lingkungan Pemerintah Daerah yang pengangkatannya ditetapkan sesuai dengan Peraturan Perundang Undangan yang berlaku. Pasal 14 (1). Dalam melaksanakan penyidikan, para pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 mempunyai wewenang untuk : a. Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana. b. Melaksanakan tindakan pertama saat itu di tempat kejadian dan melakukan pemeriksaan.
c. Menyuruh berhenti seseorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal dari tersangka. d. Melakukan penyitaan benda atau surat. e. Mengambil sidik jari dan memotret seseorang f. Memanggil untuk di dengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi. g. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara. h. Mengadakan penghentian penyidikan setelah mendapat petunjuk dari penyidik bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui penyidik Polisi Negara Republik Indonesia memberitahukan hal tersebut kepada penuntut umum, tersangka atau keluarganya. i. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat di pertanggungjawabkan. (2). Penyidik Pegawai Negeri Sipil membuat Berita Acara setiap tindakan tentang : a. Pemeriksaan perkara b. Pemasukan rumah c. Penyitaan benda d. Pemeriksaan surat e. Pemeriksaan tempat kejadian dan mengirimkannya kepada kejaksaan Negeri melalui penyidik Polri.
BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 15 (1). Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka segela Peraturan yang mengatur tentang Izin Tempat Usaha yang bertentangan di nyatakan tidak berlaku lagi. (2). Hal - hal yang belum di atur Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai aturan pelaksanaannya akan di tetapkan dengan Keputusan Bupati. Pasal 16 (1). Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
(2). Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkan di dalam lembaran Daerah Kabupaten Jeneponto. Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Jeneponto Nomor : Tanggal 10 Nopember 2000 seri : Nomor : SEKRETARIS DAERAH ttd Drs. H. SYAHRIR WAHAB Pangkat : Pembina Utama Muda Nip : 580 007 694 Ditetapkan di : Jeneponto Pada tanggal : 5 September 2000 BUPATI JENEPONTO ttd Dr. Ir. H. BAHARUDDIN BASO TIKA, MS Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Perundang - Undangan IQBAL MAHMUD