ANALISIS BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMPERTAHANKAN ATAU MENGHENTIKAN SEGMEN PERUSAHAAN PADA CV. PODO KUMPUL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang optimal, sehingga pihak manajemen harus melakukan suatu tindakan

BAB II BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN. tujuannya, sifat masukannya, dan jenis proses yang dipergunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada proses pengambilan keputusan manajemen seringkali dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Tempo (2014), setidaknya 2,2 hingga 2,5 juta ton kacang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

PERTEMUAN KE-17 PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS

BAB II LANDASAN TEORI. II.1. Arti dan Tujuan Akuntansi Manajemen. Definisi normatif Akuntansi Manajemen menurut Management

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. rumusan masalah adalah sebagai berikut: Magelang adalah sebagai berikut: Tabel 5.1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING

Bab 1. Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya Hubungan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Keuangan

BAB II BAHAN RUJUKAN

ANALISIS BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMPERTAHANKAN ATAU MENGHENTIKAN SEGMEN PERUSAHAAN PADA CV. PODO KUMPUL

BAB II ANALISIS PROFITABILITAS PELANGGAN DAN PELAPORAN SEGMEN

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

MATERI 6 BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

KARAKTERISTIK BIAYA, PENGERTIAN BIAYA, PENGGOLONGAN BIAYA, DAN ALIRAN BIAYA DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERHITUNGAN COST OF PRODUCTION DENGAN METODE BIAYA PENUH PADA USAHA KECIL MENENGAH (STUDI KASUS UKM TAHU ECO)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. ABADI JASA. Latifa Tri Utami Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menjawab rumusan masalah adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak yang sangat kuat dalam dunia usaha, hal tersebut. menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin meningkat.

Penerapan Metode Variable Costing dalam Pengambilan Keputusan Jangka Pendek untuk Menerima Pesanan pada CV Nasional Batako Kupang

INCREMENTAL COST SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI YANG TEPAT UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus pada CV.AL-MUGHIST Udanawu blitar) ABSTRAK

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL. berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. M enurut Hansen. menggunakan produk atau fasilitas organisasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Sandang Indah, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. masa datang. Perencanaan masa depan perusahaan merupakan tugas dan tanggung

Biaya (cost) adalah kas atau setara kas yang dikorbankan untuk membeli barang atau jasa yang diharapkan akan memberikan manfaat bagi perusahaan saat

Fakultas Ekonomi Universitas Darul Ulum

BAB II PELAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN SEGMEN. Segmen adalah unit-unit usaha penghasil laba dalam organisasi atau

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Maksud dan Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian.

BAB I HARGA POKOK PRODUKSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tepat. Hal ini disebabkan karena harga pesanan khusus berupa Plywood-CF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 2. Konsep Dasar Akuntansi Manajemen dan Perilaku Biaya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA

Analisa Biaya Pemasaran

biaya produksi yang terjadi. Pengendalian biaya produksi dan penetapan harga memberikan pengaruh langsung terhadap harga pokok produksi yang akhirnya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan jasa semakin kuat (sumber:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. Definisi akuntansi manajemen menurut Abdul Halim (2012:5) adalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dewasa ini perkembangan ekonomi meningkat sedemikian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN

BAB II LANDASAN TEORITIS. maupun variable. Menurut Garrison dan Nooren (2006:51), mengemukakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. baik di pasar domestik maupun di pasar global. Perusahaan-perusahaan terus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB II TARGET COSTING

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

BAB II BAHAN RUJUKAN. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam

PERANAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS (Studi Kasus Pada Perusahaan T.

CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 2 Mei 2013 ISSN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. melakukan pengamatan, pengumpulan data, dan. melakukan analisis atas data yang telah diperoleh dari perusahaan Bakpia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian terdahulu yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi.

ANALISIS PENERAPAN BIAYA RELEVAN DALAM MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA CV PUTRA JAYA GROUP PAMEKASAN

BAB I PENDAHULUAN. alternatif yang tersedia. Syamsi (2000:5) menyatakan pengambilan keputusan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghasilkan produk. Sistem akuntansi biaya tradisional yang selama ini

OLEH : KUSNUL PATIMAH NPM :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

BAB II LANDASAN TEORI. membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik. Secara luas

BAB II LANDASAN TEORI

1. Pengertian Biaya Pemasaran 2. Penggolongan Biaya Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha. Mikro, Kecil dan Menengah bahwa usaha mikro adalah usaha

VARIABLE COSTING. Penentuan Harga Pokok Variabel

BAB II LANDASAN TEORI

Klasifikasi Biaya. Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENDEKATAN COST PLUS DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI

ANALISIS PENETAPAN HARGA JUAL DALAM PERENCANAAN LABA PADA HOME INDUSTRI TEMPE SETIA BUDI MEDAN

ANALISIS PERBANDINGAN SISTEM TRADISIONAL COSTING DENGAN SISTEM JUST IN TIME (JIT) DALAM MENENTUKAN KALKULASI BIAYA PRODUKSI

ARTIKEL PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DALAM RANGKA MENENTUKAN HARGA JUAL TAHU PADA UD. MAJU JAYA SEJAHTERA

BAB I PENDAHULUAN. Harga pokok produksi merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui oleh

Transkripsi:

ANALISIS BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMPERTAHANKAN ATAU MENGHENTIKAN SEGMEN PERUSAHAAN PADA CV. PODO KUMPUL Ardyanto Wibowo H. Andre Purwanugraha Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jalan Babarsari 43 44, Yogyakarta Abstrak Pengambilan keputusan dilakukan untuk menjawab atau menyelesaikan masalah yang terjadi. Keputusan yang baik akan sangat tergantung pada kualitas dan kuantitas informasi yang dimiliki oleh perusahaan. Pihak manajemen tidak dapat melakukan pengambilan keputusan dengan tepat tanpa suatu informasi yang tepat yang dapat mendukung keputusan tersebut. Agar pihak manajemen bisa melakukan pengambilan keputusan di antara alternatif yang ada maka pihak manajemen harus bisa melakukan analisa terhadap alternatif yang ada. Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk membantu menganalisa alternatif adalah dengan melakukan analisa terhadap biaya relevan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menentukan keputusan yang harus diambil yaitu mempertahankan atau menghentikan segmen produksi makanan ringan potato. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan CV. Podo Kumpul merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi makanan ringan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keputusan perusahaan menghentikan segmen produksi makanan ringan potato tidak tepat. Hasil perhitungan laba rugi berdasarkan variabel costing menunjukkan segmen margin makanan ringan potato positif yaitu sebesar Rp 46.797.923,00. Berdasarkan hal tersebut maka pihak perusahaan seharusnya tetap mempertahankan produksi makanan ringan potato. Kata Kunci: Biaya Relevan, Menghentikan Segmen Perusahaan, Mempertahankan Segmen Perusahaan A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Persaingan ketat diantara perusahaan-perusahaan menjadi tantangan bagi setiap perusahaan untuk merebut pangsa pasar yang ada. Perusahaan harus dapat memperoleh pangsa pasar yang lebih banyak dan mencapai kapasitas produksi yang optimal, sehingga pihak manajemen harus melakukan suatu tindakan pengambilan keputusan secara tepat. Manajemen perusahaan yang baik akan dapat menghindarkan perusahaan dari resiko kerugian dan membawa keunggulan kompetitif bagi perusahaan. 1

Pihak manajemen akan dihadapi dengan berbagai jenis keputusan, seperti keputusan yang bersifat jangka pendek (keputusan taktis) dan keputusan yang bersifat jangka panjang (keputusan strategis). Keputusan jangka pendek maupun jangka panjang harus didasarkan pada alternatifalternatif yang ada dan memerlukan waktu yang relatif lama agar pihak manajemen tidak membuat kesalahan fatal. Pada dasarnya, pengambilan keputusan dilakukan untuk menjawab atau menyelesaikan masalah yang terjadi. Pengambilan keputusan pada hakekatnya merupakan perumusan masalah yang ada, analisis konsekuensi setiap alternatifbaik yang bersifat kuantitatif maupun non-kuantitatif, perbandingan konsekuensi setiap alternatif, sehingga dapat dipilih keputusan yang terbaik (Supriyono, 2001). Keputusan yang baik akan sangat tergantung pada kualitas dan kuantitas informasi yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin banyak informasi dan semakin baik informasi yang dimiliki oleh perusahaan maka pihak manajemen diharapkan dapat memilih informasi yang ada dalam menghadapi berbagai alternatif. Pihak manajemen tidak dapat melakukan pengambilan keputusan dengan tepat tanpa suatu informasi yang tepat yang dapat mendukung keputusan tersebut. Agar pihak manajemen bisa melakukan pengambilan keputusan di antara alternatif yang ada maka pihak manajemen harus bisa melakukan analisa terhadap alternatif yang ada. Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk membantu menganalisa alternatif adalah dengan melakukan analisa terhadap biaya relevan. Dalam hal ini biaya relevan yang ditimbulkan oleh perusahaan akan dianalisis dengan melihat apakah biaya biaya di departemen tertentu sangat besar tetapi tidak memberikan hasil yang optimal maka departemen yan bersangkutan akan ditutup, sebaliknya jika departemen lain memerlukan biaya yang relatif kecil namun memberikan hasil yang optimal sesuai target perusahaan maka keberadaan departemen tersebut akan diteruskan. Diharapkan dengan cara ini dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik sesuai dengan tujuan perusahaan dan dapat membantu perusahaan dalam mempertahankan bisnisnya dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat. Penelitian ini dilakukan pada CV. Podo Kumpul. CV. Podo Kumpul merupakan salah satu perusahaan yang berada di wilayah kota Klaten yang bergerak di bidang produksi makanan ringan. Sekarang ini CV. Podo kumpul sedang mengalami kerugian pada salah satu lini produk yaitu produksi makanan ringan potato. Sejak tahun 2009 penjualan produk ini mengalami penurunan. Pada tahun 2009 penjualan potato mengalami penurunan sebesar 47,50%, tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 28% dan tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 48,58%. Pada tahun 2012 perusahaan mengalami kerugian atas penjualan potato yaitu sebesar Rp 47.056.247,00 atau mengalami penurunan penjualan sebesar 233,95% dibandingkan penjualan potato tahun 2011. Penurunan penjualan tersebut disebabkan karena permintaan konsumen yang juga menurun, akibatnya banyak target 2

3 penjualan CV. Podo Kumpul tidak dapat dipenuhi, terutama untuk produk makanan ringan potato. Maka dari itu CV. Podo Kumpul memikirkan berbagai alternatif untuk dapat mengembangkan usahanya antara lain dengan meneruskan produksi makanan ringan potato atau sebaliknya menghentikan produksi makanan ringan potato. Namun masih belum dilakukan pengambilan keputusan, maka dalam penelitian ini peneliti akan melakukan penelitian dengan judul Analisis Biaya Relevan untuk Pengambilan Keputusan Mempertahankan atau Menghentikan Segmen Perusahaan pada CV. Podo Kumpul. 2. Rumusan Masalah Apakah keputusan perusahaan menghentikan segmen produksi makanan ringan potato sudah tepat? 3. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menentukan keputusan yang harus diambil yaitu mempertahankan atau menghentikan segmen produksi makanan ringan potato. B. Landasan Teori 1. Konsep Biaya Relevan dalam Pengambilan Keputusan Semua bentuk pengambilan keputusan oleh manajemen harus mempertimbangkan semua faktor yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan, salah satu faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan adalah faktor biaya yang disebut dengan biaya relevan. Menurut Mulyadi (2001) biaya relevan adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan akan berbeda atau terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan pemilihan diantara berbagai macam alternatif. Oleh karena itu, biaya tersebut adalah relevan dengan analisis yang dilakukan dalam pengambilan keputusan tersebut. Biaya relevan menurut Supriyono (2001) meliputi semua biaya yang akan terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan, karena itu biaya tersebut harus dipertimbangkan di dalam pengambilan keputusan tertentu tersebut. Selain itu, biaya relevan menurut Hansen dan Mowen (2009) merupakan biaya masa depan yang berbeda pada setiap alternatif. Semua keputusan berhubungan dengan masa depan sehingga hanya biaya masa depan yang dapat menjadi relevan dengan keputusan. Namun, untuk menjadi relevan, suatu biaya tidak hanya harus merupakan biaya masa depan, tetapi juga harus berbeda dari satu alternatif dengan alternatif lainnya. Apabila biaya masa depan terdapat pada lebih dari satu alternatif maka biaya tersebut tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan. Biaya demikian disebut biaya tidak relevan. Kemampuan untuk mengidentifikasi biaya relevan dan tak relevan merupakan suatu keterampilan pengambilan keputusan yang penting. Biaya relevan untuk pengambilan keputusan didasarkan kepada konsep different analysis for different purposes, yang berarti bahwa untuk tujuan

4 yang berbeda diperlukan analisa yang berbeda pula. Oleh karena itu, terdapat beberapa konsep biaya relevan untuk berbagai pengambilan keputusan, yaitu: a. Biaya Diferensial (Differntial Cost) adalah biaya yang berbeda pada berbagai alternatif pengambilan keputusan yang mungkin untuk dipilih. Dalam pengambilan keputusan, biaya diferensial dibandingkan dengan penghasilan diferensial untuk menentukan besarnya laba diferensial. b. Biaya Treceabel (Treceable Cost) adalah yang dapat diakui jejaknya pada produk, pesanan, pusat biaya, departemen, atau divisi tertentu di dalam suatu perusahaan. c. Biaya Kesempatan (Opportunity Cost) adalah penghasilan atau penghematan biaya yang dikorbankan karena dipilihnya satu alternatif tertentu, sehingga penghasilan atau penghematan biaya tersebut perlu diperhitungkan sebagai biaya pada alternatif tertentu. d. Biaya Incremental (Incremental Cost) adalah biaya-biaya yang ditambahkan atau biaya-biaya yang tidak akan dikorbankan apabila suatu alternatif (proyek) tertentu tidak dipilih untuk dilaksanakan. 2. Langkah-langkah Analisis Biaya Relevan Proses pengambilan keputusan memerlukan data yang dapat diukur, dianalisa dengan tepat dan memungkinkan untuk dilaksanakan. Dalam pengambilan keputusan tidak ada aturan umum yang membedakan biaya ke dalam biaya relevanatau tidak relevan, maka dari itu untuk mengetahui mana yang merupakan biaya relevan diperlukan analisis biaya yang meliputi langkah-langkah sebagai berikut: a. Menghimpun seluruh biaya yangg berkaitan dengan masing-masing alternatif yang dipertimbangkan. b. Mengeliminasi sunk cost. c. Mengeliminasi biaya yang tidak berbeda diantara alternatif yang dipertimbangkan d. Mengambil kesimpulan berdasarkan data biaya lain yang tersisa, yang merupakan biaya yang berbeda. Biaya tersebut merupakan biaya yang relevan dengan pengambilan keputusan. 3. Keputusan Menghentikan atau Mempertahankan Segmen Lingkungan eksternal mungkin mengakibatkan munculnya masalahmasalah yang dihadapi perusahaan. Masalah-masalh itu meliputi: a. Menurunnya volume penjualan b. Menurunnya penjualan suatu produk sebagai bagian presentase dari total penjualan c. Menurunnya pangsa pasar d. Kenaikkan berbagai biaya tanpa diimbangi oleh kenaikan penjualan Apabila suatuperusahaan mengalami masalah seperti di atas mungkin manajemen perusahaan memutuskan untuk melanjutkan atau menghentikan suatu segmen yang mempunyai keuntungan negatif. Pengambilan keputusan didasarkan pada segmented reporting yang disusun berdasarkan variable

5 costing. Suatu segmen dianggap tidak menguntungkan lagi apabila memberikan keuntungan segmen margin yang negatif. Jika manajemen perusahaan memutuskan untuk menutup suatu segmen, maka yang harus dipertimbangkan adalah laba diferensial yaitu selisih antara pendapatan dan biaya diferensial. Laba diferensial disini adalah pendapatan dan biaya yang berbeda apabila perusahaan menutup salah satu segmen dengan tetap melanjutkan suatu segmen meskipun memberikan keuntungan yang negatif. Faktor lain yang harus dipertimbangkan adalah biaya yang dapat dihindari apabila salah satu segmen ditutup atau diberhentikan. Biaya yang dapat dihindari adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila salah satu keputusan diambil. Misalnya biaya gaji manajer, biaya advertensi untuk suatu segmen, biaya asuransi untuk suatu segmen. Biaya-biaya tersebut relevan untuk dipertimbangkan. Biaya yang tidak dapat dihindari tidak relevan untuk pengambilan keputusan, karena biaya tersebut tetap terjadi meskipun suatu segmen ditiadakan. Misalnya biaya depresiasi, bunga, pajak bumi dan bangunan. C. Metode Penelitian 1. Metode Pengumpulan Data Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Wawancara Wawancara yaitu dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pihak berwenang di perusahaan sesuai dengan masalah yang diteliti. Serta melakukan tanya jawab dengan pihak pemilik dan menghasilkan beberapa data yang diperoleh yaitu : Sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi perusahaan, serta data-data perusahaan. b. Observasi Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung terhadap obyek yang diteliti sehingga menghasilan beberapa data yang diperoleh yaitu data biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik, biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum, dan biaya lain-lain. 2. Teknik Analisis Data a. Mengidentifikasi semua biaya yang terjadi di pabrik dengan menggunakan metode direct or indirect cost. b. Menjumlahkan biaya-biaya yang berhubungan dengan masingmasing alternatif yang dipertimbangkan. Informasi akuntansi yang ada hubungannya dengan pilihan alternatif mempertahankan atau menghentikan suatu segmen dikumpulkan dalam bentuk tabel. c. Mengidentifikasikan biaya tidak berbeda antara dua alternatif pilihan. Pada langkah ini penulis menentukan biaya tidak terhindarkan dan biaya terhindarkan. d. Mengeliminasi biaya yang tidak terhindarkan (unvoidable cost), oleh karena itu biaya tidak relevan dipertimbangkan.

6 e. Pengambilan keputusan pada alternatif yang paling menguntungkan bagi perusahaan berdasarkan kriteria pengambilan keputusan, yaitu apabila segmen margin makanan ringan potato positif maka perusahaan melanjutkan produksi makanan ringan potato. Sebaliknya, apabila segmen margin makanan ringan potato negatif maka perusahaan menghentikan produksi makanan ringan potato. D. Analisis Data 1. Identifikasi Biaya Biaya yang terjadi adalah biaya produksi dan biaya non produksi. Biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik sedangkan biaya non produksi yaitu biaya penjualan. a. Biaya Produksi Biaya produksi pada CV. Podo Kumpul adalah sebagai berikut: 1) Biaya bahan baku 2) Biaya tenaga kerja langsung 3) Biaya overhead pabrik Biaya overhead pabrik pada CV. Podo Kumpul adalah sebagai berikut: a) Biaya tenaga kerja tidak langsung b) Biaya listrik c) Biaya depresiasi bangunan d) Biaya depresiasi mesin e) Pajak Bumi dan Bangunan f) Biaya kemasan plastik g) Biaya bahan bakar h) Biaya pemeliharaan mesin i) Tunjangan Hari Raya b. Biaya Non Produksi Biaya non produksi pada CV. Podo Kumpul adalah biaya penjualan. Biaya penjualan terdiri dari: 1) Biaya gaji pegawai bagian penjualan 2) Biaya gaji sopir 3) Biaya gaji kernet 4) Biaya solar 5) Biaya depresiasi kendaraan 6) Pajak kendaraan 7) Biaya pemeliharaan kendaraan 8) Tunjangan Hari Raya karyawan non produksi 2. Penjualan dan Biaya Tahun 2012 Berikut ini disajikan penjualan makaroni dan potato dan biayabiaya yang terjadi pada CV Podo Kumpul tahun 2012:

7 a. Penjualan Harga jual makaroni pada tahun 2012 adalah Rp 28.000,00 per ball dan harga jual potato tahun 2012 Rp 24.200,00 per ball. Pada tahun 2012, makaroni terjual 146.219 ball dan potato sebanyak 86.404 ball. Berikut penjualan makaroni dan potato tahun 2012: Tabel 1 Penjualan Makaroni dan Potato Tahun 2012 Produk Estimasi Penjualan (Ball) Estimasi Harga Jual Anggaran Penjualan Makaroni 146.219 28.000 4.094.132.000 Potato 86.404 24.200 2.090.976.800 Sumber: CV. Podo Kumpul, 2013 b. Biaya Biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik dan biaya non produksi. Berikut ini biaya produksi pada tahun 2012 Tabel 2 Biaya Tahun 2012 Elemen Biaya Total Biaya Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja langsung 306.000.000 Biaya overhead pabrik Biaya tenaga kerja tidak langsung 13.200.000 Biaya listrik 6.985.100 Biaya depresiasi bangunan 12.500.000 Biaya depresiasi mesin 38.650.000 Pajak Bumi dan Bangunan 450.600 Biaya kemasan plastik Tunjangan Hari Raya 18.850.000 Biaya pemeliharaan mesin 3.450.000 Biaya bahan bakar 21.000.000 Biaya Penjualan Biaya Gaji Pegawai Penjualan 19.200.000 Biaya Gaji Sopir 18.000.000 Biaya Gaji Kernet 10.800.000 Biaya Solar 66.341.200 Biaya Depresiasi Kendaraan 107.500.000 Pajak Kendaraan 14.870.000 Biaya Pemeliharaan Kendaraan 7.205.000 THR karyawan non produksi 3.000.000 Sumber: CV. Podo Kumpul, 2013

8 3. Perhitungan Laba Rugi Tahun 2013 Berdasarkan penjualan dan biaya-biaya yang terjadi pada tahun 2012, berikut ini perhitungan laba rugi tahun 2012: Tabel 3 Perhitungan Laba Rugi Tahun 2012 Keterangan Makaroni Potato Total Penjualan 4.094.132.000 2.090.976.800 6.185.108.800 Biaya Variabel Biaya Bahan Baku 3.216.818.000 1.814.484.000 5.031.302.000 Biaya Tenaga Kerja Langsung 192.341.316 113.658.684 306.000.000 Biaya Listrik 4.390.599 2.594.501 6.985.100 Biaya Kemasan Plastik 131.597.100 77.763.600 209.360.700 Biaya Bahan Bakar 13.768.810 8.136.290 21.905.100 Total Biaya Variabel 3.558.915.825 2.016.637.075 5.575.552.900 Kontribusi Margin 535.216.175 74.339.725 609.555.900 Biaya Tetap Langsung Biaya depresiasi mesin 24.294.091 14.355.909 38.650.000 Biaya Pemeliharaan mesin 2.168.554 1.281.446 3.450.000 Biaya Gaji Mandor (BTKTL) 8.297.076 4.902.924 13.200.000 THR 11.848.477 7.001.523 18.850.000 Total Biaya Tetap Langsung 46.608.198 27.541.802 74.150.000 Segmen Margin 488.607.977 46.797.923 535.405.900 Biaya Tetap Bersama Biaya depresiasi bangunan 12.500.000 Pajak Bumi dan Bangunan 450.600 Biaya pegawai administrasi 19.200.000 Biaya gaji sopir 18.000.000 Biaya gaji kernet 10.800.000 Biaya depresiasi kendaraan 107.500.000 Biaya pemeliharaan kendaraan 7.205.000 Pajak kendaraan 14.870.000 THP karyawan non produksi 3.000.000 Biaya Solar 66.341.200 Total Biaya Tetap Bersama 259.866.800 Laba Bersih 275.539.100 Sumber: CV. Podo Kumpul, 2013 Berdasarkan perhitungan laba rugi berdasarkan variabel costing menunjukkan bahwa segmen margin makaroni sebesar Rp 488.607.977,00 dan segmen margin potato sebesar Rp 46.797.923,00. Hasil perhitungan laba rugi berdasarkan variabel costing menunjukkan segmen margin makanan ringan potato positif, berdasarkan hal tersebut maka perusahaan sebaiknya mempertahankan makanan ringan potato.

9 E. Kesimpulan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, kesimpulan penelitian ini adalah keputusan perusahaan menghentikan segmen produksi makanan ringan potato tidak tepat. Hasil perhitungan laba rugi berdasarkan variabel costing menunjukkan segmen margin makanan ringan potato positif yaitu sebesar Rp 46.797.923,00. Berdasarkan hal tersebut maka pihak perusahaan seharusnya tetap mempertahankan produksi makanan ringan potato. F. Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian, saran yang dapat diberikan kepada perusahaan adalah perusahaan mempertahankan segmen produksi makanan ringan potato sebab lebih menguntungkan bagi perusahaan. Perusahaan diharapkan meningkatkan penjualan potato yaitu dengan memberikan potongan harga atas pembelian tertentu atau menjual secara eceran misalnya dengan kemasan 250 gram, 500 gram atau 1 kilogram. G. Daftar Pustaka Hansen, Don R. dan Mowen, Maryanne M. 2009. Akuntansi Manajerial. Edisi 8. Terjemahan Fitriasari, Dewi dan Kwary, Deny Arnos. Jakarta: Salemba Empat, Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep Manfaat, dan Rekayasa. Edisi Ketiga. Jakarta : Penerbit Salemba Empat. Supriyono. 2001. Akuntansi Munajemen 2: Struktur Pengendalian Manajemen, Yogyakarta: BPFE UGM