BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki mata uang yang menunjukkan harga-harga barang dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. yang dihasilkannya (Hariyani dan Serfianto, 2010 : 1). Menurut Tri Wibowo dan

BAB I PENDAHULUAN. lebih terbuka (openness). Perekonomian terbuka dalam arti dimana terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan oleh adanya currency turmoil, yang melanda Thailand dan menyebar

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Atas Dollar Amerika Serikat Periode 2004Q.!-2013Q.3

BAB I PENDAHULUAN. sektor utama dalam perekonomian Negara tersebut. Peran kurs terletak pada nilai mata

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut di banding dengan mata uang negara lain. Semakin tinggi nilai tukar mata

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan

BAB 1 PENDAHULUAN. negara yaitu nilai tukar (exchange rate) atau yang biasa dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi ekonomi mendorong perekonomian suatu negara kearah yang

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

2. Derivasi Atau Perolehan Kurva BP (Neraca Pembayaran BOP)

BAB I PENDAHULUAN. Krisis mata uang di Amerika Latin, Asia Tenggara dan di banyak negara

I.PENDAHULUAN. antar negara. Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. tidak ada hambatan. Hal tersebut memberi kemudahan bagi berbagai negara untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. diambil dari mata uang India Rupee. Sebelumnya di daerah yang sekarang disebut

BAB I PENDAHULUAN. iklimnya, letak geografisnya, penduduk, keahliannya, tenaga kerja, tingkat harga,

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman era globalisasi ini persaingan perekonomian antar negara semakin

SISTEM MONETER INTERNASIONAL. Oleh : Dr. Chairul Anam, SE

I. PENDAHULUAN. atau nilai tukar (Miskhin, 2007:435). Bagi negara berkembang dengan

I. PENDAHULUAN. Nilai tukar mata uang adalah catatan harga pasar dari mata uang asing (foreign

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa, investasi yang dapat meningkatkan barang modal,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV ANALISIS FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP DEPOSITO MUDHARABAH PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang

I. PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang. dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

BABI PENDAHULUAN. Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang, dimana pemerintah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya

BAB 1 PENDAHULUAN. dan liberalisasi perdagangan barang dan jasa semakin tinggi intensitasnya sehingga

I. PENDAHULUAN. terlepas dari kegiatan ekonomi internasional. Kegiatan ekonomi internasional

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian

I. PENDAHULUAN. Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang

BAB I PENDAHULUAN. kali lelang SBI tidak lagi diinterpretasikan oleh stakeholders sebagai sinyal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Nominal perbandingan antara mata uang asing dengan mata uang dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia di tengah perekonomian global semakin

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain karena

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I. peranan yang sangat penting dengan memberikan benefit secara langsung pada

BAB I PENDAHULUAN. Dibandingkan dengan negara-negara maju, Indonesia sangatlah tertinggal

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mempercepat pencapaian tingkat kesejahteraan hidup yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Grafik 1.1 Perkembangan NFA periode 1997 s.d 2009 (sumber : International Financial Statistics, IMF, diolah)

Indeks Nilai Tukar Rupiah 2000 = 100 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah tempat bertemunya antara pihak yang memiliki

I.PENDAHULUAN. Meningkatnya peran perdagangan internasional dibandingkan dengan. perdagangan domestik merupakan salah satu ciri yang menandai semakin

BAB I PENDAHULUAN. terbuka. Hal ini mengakibatkan arus keluar masuk barang, jasa dan modal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Perekonomian era globalisasi telah meningkatkan interaksi antar negara dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas dalam perdagangan internasional seperti ekspor dan impor sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan

PERKEMBANGAN DAN VOLATILITAS NILAI TUKAR RUPIAH

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia juga mengalami peningkatan. Bertambahnya aset dan modal yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya masalah ekonomi itu adalah tentang bagaimana manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan ekonomi internasional yang semakin

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah per Dollar AS terhadap Neraca Pembayaran di Indonesia Periode

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II TELAAH PUSTAKA. memainkan peranan penting dalam perdagangan internasional, karena nilai. dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai negara.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Amerika Serikat yaitu subprime mortgage yang mengakibatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. negeri, seperti tercermin dari terdapatnya kegiatan ekspor dan impor (Simorangkir dan Suseno, 2004, p.1)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Permintaan uang mempunyai peranan yang sangat penting bagi

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Hubungan Nilai Tukar Riil dengan Indeks Harga Saham Gabungan

BAB I PENDAHULUAN. fungsi sebagai penyimpan nilai, unit hitung, dan media pertukaran.

I. PENDAHULUAN. Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam

ABSTRAK. Kata kunci: PDB, Kurs, Impor, Utang luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia. Fluktuasi kurs rupiah yang. faktor non ekonomi. Banyak kalangan maupun Bank Indonesia sendiri yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan luar negeri yang mempunyai peranan penting bagi suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang aktif

BAB I PENDAHULUAN. membantu membiayai pembangunan nasional, sedangkan impor dilakukan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. negara yang mengimpor maupun mengekspor akan menimbulkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga

BAB I PENDAHULUAN. Nilai tukar sering digunakan untuk mengukur tingkat perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (KOJA Container Terminal :2008)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap negara memiliki mata uang yang menunjukkan harga-harga barang dan jasa. Jika suatu negara memiliki hubungan ekonomi dengan negara-negara lain maka terjadi perdagangan mata uang antara negara-negara tersebut. Agar dapat dipergunakan dalam kegiatan ekonomi, mata uang suatu negara harus dapat dinyatakan dalam harga tertentu dengan mata uang negara lain tersebut. Perbandingan antara pertukaran dua mata uang yang berbeda disebut dengan kurs atau nilai tukar (exchange rate) (Yasin, 2007:24). Kurs memainkan peranan penting dalam perdagangan internasional karena kurs memungkinkan untuk membandingkan harga-harga seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai negara (Arifin, 2007:82). Triyono (2008:156) mengatakan bahwa nilai mata uang yang stabil menunjukkan bahwa negara tersebut memiliki kondisi ekonomi yang relatif baik atau stabil. Ketidakstabilan nilai tukar ini mempengaruhi arus modal atau investasi dan perdagangan internasional. Dari beberapa banyak mata uang yang beredar di dunia terdapat beberapa mata uang yang dipergunakan sebagai satuan hitung yang banyak dicari dalam transaksi perdagangan dan alat pembayaran internasional. Mata uang yang dimaksud umumnya adalah mata uang yang berasal dari negara maju yang perekonomiannya kuat dan relatif stabil. Biasanya mata uang tersebut sering mengalami apresiasi 1

2 (kenaikan nilai) dibandingkan dengan mata uang lainnya. Mata uang tersebut disebut mata uang keras (hard currency). Ada delapan mata uang yang diakui sebagai hard currencies, yaitu US Dollar-Amerika Serikat, poundsterling-inggris, deutsche mark (DM)-Jerman, yen-jepang, franc-prancis, Canadian dollar-canada, franc-swiss, euro-uni Eropa. Adapun mata uang yang jarang digunakan sebagai alat pembayaran dan satuan hitung serta nilainya sering mengalami depresiasi (penurunan nilai) disebut soft currency. Pada umumnya, mata uang ini berasal dari negara-negara yang sedang berkembang, yang perekonomiannya relatif baru dan sedang tumbuh, misalnya Indonesia, Malaysia, dan Filipina (Arifin, 2007:82). TABEL 1.1 KOMPOSISI MATA UANG YANG DIGUNAKAN SEBAGAI CADANGAN DEVISA NEGARA-NEGARA DISELURUH DUNIA Sumber : http://data.imf.org/ diakses pada 16 Oktober 2015 2

3 US Dollar merupakan mata uang resmi Amerika Serikat yang menjadi salah satu mata uang hard currency dan digunakan secara luas didunia internasional sebagai kurs cadangan devisa diluar Amerika Serikat. Berdasarkan data Currency Composition of Official Foreign Exchange Reserves (COFER) International Monetary Fund (IMF), US Dollar merupakan mata uang asing yang digunakan sebagian besar negara-negara dunia sebagai cadangan devisa. GAMBAR 1.1 DIAGRAM KOMPOSISI MATA UANG YANG DIGUNAKAN SEBAGAI CADANGAN DEVISA DISELURUH DUNIA Sumber : http://data.imf.org/ diakses pada 16 Oktober 2015 Indonesia sebagai negara dengan mata uang Rupiah yang masuk kedalam kategori Soft Currency juga tidak terlepas dari pengaruh US Dollar sebagai mata uang asing yang digunakan sebagian besar negara-negara didunia. Pada tahun 2015, perkembangan kondisi nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar cukup 3

4 memperihatinkan. Dilihat dari grafik kurs Rupiah/US Dollar setahun terakhir hingga September 2015, nilai kurs Rupiah/US Dollar mengalami peningkatan tajam dari bulan Maret 2015 menembus angka Rp13.000/ US Dollar dan terus melemah hingga pada bulan Agustus 2015 menembus angka Rp14.000/ US Dollar. Nilai ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang terjadi pada saat krisis subprime mortgage tahun 2008 dimana nilai kurs Rupiah/US Dollar tidak sampai menembus angka Rp13.000/ US Dollar. GAMBAR 1.2 GRAFIK NILAI TUKAR RUPIAH/US DOLLAR BULAN SEPTEMBER 2014 SEPTEMBER 2015 Sumber : http://finance.yahoo.com/ diakses pada tanggal 15 Oktober 2015 Dilihat dari fenomena yang terjadi diatas, maka kondisi tersebut membuat penulis tertarik untuk meneliti tentang apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar? Pada faktor nilai tukar Rupiah, penulis akan menggunakan mata uang US Dollar sebagai pembanding. Hal ini dikarenakan dilansir dari data yang dikeluarkan 4

5 Internasional Monetary Fund (IMF), US Dollar merupakan mata uang yang banyak dijadikan sebagai cadangan devisa negara-negara didunia sehingga dalam penggunaannya US Dollar mendominasi seluruh aliran dana dan transaksi didunia. Sedangkan untuk faktor-faktor yang dapat mempengaruhi fluktuasi nilai tukar mata uang diantaranya yaitu, neraca pembayaran, inflasi, tingkat suku bunga, jumlah uang beredar, Produk Domestik Bruto (PDB), harga minyak dunia, dan Penanaman Modal Asing (PMA). Dari faktor-faktor diatas, peneliti akan memfokuskan penggunaan variabel neraca pembayaran, inflasi, dan tingkat suku bunga sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar Rupiah/US Dollar. Hal ini dikarenakan peneliti akan memfokuskan pada pengaruh aliran masuk dan keluar dana di Indonesia, karena dalam proses keluar masuknya aliran dana dari suatu negara kenegara lain pastinya akan membutuhkan peran nilai tukar mata uang sebagai pembanding nilai mata uang antar negara agar dana tersebut dapat disalurkan kenegara tujuan. Aliran keluar masuknya dana ini telah tercermin secara lengkap serta menyeluruh pada data neraca pembayaran Indonesia bila dibandingkan dengan data jumlah uang beredar, PDB, dan PMA. Selanjutnya peneliti juga akan menggunakan faktor inflasi dan tingkat suku bunga untuk melihat pengaruh faktor yang mendorong para pelaku pasar untuk melakukan transaksi ekonomi antar negara. Karena dalam transaksi ekonomi antar negara diperlukan peran nilai tukar mata uang sebagai penghubung aliran dana dari satu negara kenegara lain. Penulis menggunakan faktor inflasi dan tingkat suku bunga karena faktor tersebut merupakan faktor pendorong kegiatan perekonomian yang 5

6 mempengaruhi minat transaksi ekonomi sebagian besar pelaku pasar antar negara secara menyeluruh bila dibandingkan dengan faktor harga minyak dunia yang hanya berfokus pada transaksi jual beli minyak antar negara. Eiteman dkk (2010: 64), mengatakan bahwa BOP (neraca pembayaran) adalah sebuah indikator penting mengenai tekanan terhadap nilai tukar mata uang sebuah negara dan juga potensi untuk sebuah perusahaan untuk berdagang dengan atau berinvestasi di negara tersebut untuk mengalami keuntungan atau kerugian nilai tukar. Perubahan dalam BOP dapat memprediksi penerapan atau pencabutan kendali nilai tukar. Selain neraca pembayaran, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai kurs adalah tingkat inflasi dan suku bunga. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh oleh Sukirno berikut. Sukirno (2013:402) mengatakan bahwa inflasi sangat besar pengaruhnya kepada kurs pertukaran valuta asing. Inflasi yang berlaku pada umumnya cenderung menurunkan nilai valuta asing. Kecenderungan seperti ini disebabkan efek inflasi yang berikut: (i) inflasi menyebabkan harga-harga didalam negeri lebih mahal dari harga-harga diluar negeri dan oleh sebab itu inflasi berkecenderungan menambah impor, (ii) inflasi menyebabkan harga-harga barang ekspor menjadi lebih mahal, oleh karena itu inflasi berkecenderungan mengurangi ekspor. Keadaan (i) menyebabkan permintaan atas valuta asing bertambah, dan keadaan (ii) menyebabkan penawaran atas valuta asing berkurang, maka harga valuta asing akan bertambah (berarti harga mata uang negara yang mengalami inflasi merosot). 6

7 Sukirno (2013:402) mengatakan bahwa suku bunga dan tingkat pengembalian investasi sangat penting peranannya dalam mempengaruhi aliran modal. Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang rendah cenderung akan menyebabkan modal dalam negeri mengalir keluar negeri. Sedangkan suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang tinggi akan mnyebabkan modal luar negeri masuk ke negara itu. Apabila lebih banyak modal mengalir kesesuatu negara, permintaan ke atas mata uangnya bertambah, maka nilai mata uang tersebut bertambah. Nilai mata uang sesuatu negara akan merosot apabila lebih banyak modal negara dialirkan ke luar negeri karena suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang lebih tinggi di negara-negara lain Penelitian ini didasari oleh penelitian terdahulu, Muchlas (2015) yang meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kurs rupiah terhadap dolar Amerika pasca krisis (2000-2010). Hasil penelitian Muchlas (2015) menyatakan bahwa secara bersama-sama inflasi, tingkat suku bunga, JUB, BOP berpengaruh terhadap pergerakan rupiah terhadap dolar Amerika. Secara parsial inflasi berpangaruh negatif signifikan, tingkat suku bunga berpengaruh positif signifikan, JUB berpengaruh positif signifikan, BOP berpengaruh negatif signifikan terhadap pergerakan rupiah terhadap dolar Amerika. Hakim (2013) yang meneliti tentang pengaruh produk domestik bruto, jumlah uang beredar, inflasi, current account, financial account, dan harga minyak dunia terhadap kurs Rupiah per Dolar Amerika Serikat tahun 2002 2012. Hasil penelitian Hakim (2013) menyatakan bahwa Jumlah Uang Beredar (JUB) dan financial account 7

8 berpengaruh positif signifikan terhadap kurs Rupiah per Dolar AS. Sementara harga minyak dunia berpengaruh negatif signifikan terhadap kurs Rupiah per Dolar AS. Sedangkan PDB, Inflasi, dan current account tidak berpengaruh trhadap kurs Rupiah per Dolar AS. Pratiwi (2012) yang meneliti tentang analisis perilaku kurs Rupiah (IDR) terhadap Dollar Amerika (USD) pada sistem kurs mengambang bebas di Indonesia periode 1997.3 2011.4. Hasil penelitian Pratiwi (2012) menyatakan bahwa variabel JUB M2, perbedaan tingkat suku bunga dan perbedaan CPI memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap kurs, variabel PDB memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap kurs. Beragamnya hasil penelitian terdahulu dari pengaruh neraca pembayaran, inflasi dan suku bunga terhadap nilai tukar rupiah menjadikan penulis termotivasi untuk melakukan penelitian ini. Pada penelitian ini penulis akan menggunakan neraca pembayaran, inflasi, tingkat suku bunga, dan kurs Rupiah/US Dollar pertriwulan dari tahun 2007 kuartal IV hingga tahun 2015 kuartal III serta menjadikan BI Rate sebagai suku bunga acuan. Sehingga dari hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam judul Pengaruh Neraca Pembayaran, Inflasi, dan BI Rate Terhadap Nilai Tukar Rupiah/US Dollar Periode Tahun 2007 2015. 8

9 B. Rumusan Masalah Penelitian Pokok masalah yang akan diteliti penulis adalah: 1. Apakah neraca pembayaran berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah? 2. Apakah inflasi berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah? 3. Apakah BI Rate berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah? 4. Apakah neraca pembayaran, inflasi, dan BI Rate berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah? C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui pengaruh neraca pembayaran terhadap nilai tukar rupiah. b. Untuk mengetahui pengaruh inflasi terhadap nilai tukar rupiah. c. Untuk mengetahui pengaruh BI Rate terhadap nilai tukar rupiah d. Untuk mengetahui pengaruh neraca pembayaran, inflasi, dan BI Rate terhadap nilai tukar rupiah. 2. Kontribusi Penelitian a. Bagi calon investor Meningkatkan pengetahuan calon investor pasar uang mengenai ruang lingkup keadaan nilai Rupiah dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasif. 9

10 b. Bagi perusahaan Penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi dan bahan pertimbangan pengambilan keputusan khususnya bagi perusahaan yang dalam kegiatannya menggunakan mata uang US Dollar. c. Bagi pemerintah Dapat dijadikan sebagai acuan dan bahan pertimbangan pemerintah dalam menentukan kebijakan-kebijakan untuk menjaga kestabilan Rupiah. d. Bagi peneliti selanjutnya Agar dapat dijadikan bahan acuan yang menarik dan sebagai pertimbangan dalam melakukan penulisan skripsi atau penelitian ilmiah lainnya. 10