Tempat-tempat umum merupakan tempat kegiatan bagi umum yang. pemerintah, swasta, dan atau perorangan yang dipergunakan langsung oleh

dokumen-dokumen yang mirip
HIGIENE DAN SANITASI TERMINAL PELABUHAN RORO KOTA DUMAI TAHUN 2012

INSPEKSI HIGIENE DAN SANITASI DI WILAYAH KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI

Keputusan Menteri Kesehatan No. 261/MENKES/SK/II/1998 Tentang : Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk makanan dari jasaboga. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik

3. Pengelolaan air kotor dan kotoran manusia (Sawage and Exreta Disposal) 4. Hygiene dan sanitasi makanan (Food Hygiene and Sanitation)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Sanitasi Penyedia Makanan

DAFTAR PUSTAKA. Anonimous, Mengenal Jenis-jenis Restoran. Diakses tanggal 13 Januari jttcugm.wordpress.com/2008/12/16/restoran/

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperhatikan peran dan fungsi yang melekat pada masing-masing lembaga

BAB IV HASIL PENELITIAN. Karanganyar terdapat 13 perusahaan tekstil. Salah satu perusahaan di daerah

BAB I PENDAHULUAN. juga dipengaruhi oleh tidak bersihnya kantin. Jika kantin tidak bersih, maka

G E R A K A N N A S I O N A L B E R S I H N E G E R I K U. Pedoman Teknis RUMAH SAKIT BERSIH. (Disusun dalam rangka Gerakan Nasional Bersih Negeriku)

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan suatu populasi sangat ditentukan oleh kondisi tempat- tempat dimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Definisi sanitasi menurut WHO adalah usaha pencegahan/

HIGIENE SANITASI DI TEMPAT KERJA PERTEMUAN KE-6

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

BAB I PENDAHULUAN. tidak terjadi dengan sendirinya (Mukono, 2006). Pertambahan penduduk,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah sampah di Indonesia merupakan masalah yang rumit karena

ditujukan terhadap faktor risiko lingkungan di kapal untuk memutuskan mata kapal antara lain dapur, ruang penyediaan makanan, palka, gudang, kamar

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang International Health Regulation 2005 (IHR), World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. kepadatan penduduk. Menurut WHO (2009), Sekitar 2,5 miliar penduduk dunia

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal, serta dapat. menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan.

Kegiatan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sasaran program Millenium Development Goals (MDGs) adalah

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Derajat kesehatan masyarakat yang optimal dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penyediaan air yang aman dan pengelolaan limbah cair memegang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sehat 2015 adalah lanjutan dari visi pembangunan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Manusia melakukan berbagai aktivitas untuk memenuhi kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor-faktor lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Usaha kesehatan lingkungan merupakan salah satu dari enam usaha dasar

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat disekolah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Derajat kesehatan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Anak usia sekolah merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai

LEMBAR OBSERVASI HYGIENE SANITASI KAPAL

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pelabuhan Perikanan 2.2 Kebersihan Definisi kebersihan

Lampiran 1. Kategori Objek Pengamatan. Keterangan. Prinsip I : Pemilihan Bahan Baku Tahu. 1. Kacang kedelai dalam kondisi segar dan tidak busuk

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau kaadaan

BAB 1 PENDAHULUAN. dijadikan tempat berkembang penyakit dan vector penular penyakit.

G E R A K A N N A S I O N A L B E R S I H N E G E R I K U. Pedoman RUMAH SAKIT BERSIH. (Disusun dalam rangka Gerakan Nasional Bersih Negeriku)

GAMBARAN PROMOSI KESEHATAN DI TEMPAT UMUM TERMINAL BRATANG, SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organization) dalam Buletin. penyebab utama kematian pada balita adalah diare (post neonatal) 14%,

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi masalah kesehatan internasional yang terjadi pada daerah tropis dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam visi Indonesia Sehat 2015 yang mengacu pada Millenium Development

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit pada dasarnya merupakan organisasi layanan (Service. Organization) bidang kesehatan, yang memerlukan manajemen untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan kemampuan bagi setiap orang agar tewujud derajat kesehatan yang optimal.

BAB I PENDAHULUAN. dan alat angkut baik dari luar negeri maupun interinsulir. Dengan meningkatnya

Lampiran 1. Lembar ObservasiHigiene Sanitasi Pembuatan Ikan Asin di Kota Sibolga Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. serta dilindungi dari ancaman yang merugikannya (Depkes RI, 1999). Memenuhi kebutuhan makhluk hidup membutuhkan bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ancaman penyakit yang berkaitan dengan higiene dan sanitasi khususnya

KESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan

KEBIJAKAN PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN

Lampiran 1. Pengukuran tingkat penerapan Good Manufacturing Practice

BAB I PENDAHULUAN. produktif secara sosial dan ekonomis. Masyarakat berperan serta, baik secara perseorangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelabuhan terbesar di provinsi Gorontalo yang terbuka untuk perdagangan luar

BAB I PENDAHULUAN. manusia, air diperlukan untuk menunjang kehidupan, antara lain dalam kondisi yang

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) atau wabah, sehingga

Gambaran Sanitasi Lingkungan Wilayah Pesisir Danau Limboto di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo Tahun 2013

Rumah Sehat. edited by Ratna Farida

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran

UNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI

TL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lelah, beristirahat setelah penat melaksanakan kewajiban sehari-hari,

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia (Achmadi, 2010). melakukan kegiatannya, oleh karena itu perlu dikelola demi kelangsungan

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 965/MENKES/SK/XI/1992 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakannya. Keberhasilan akuntansi lingkungan tidak hanya tergantung


BAB 1 PENDAHULUAN. depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Sekolah selain

LEMBAR PENILAIAN PASAR SETONOBETEK SESUAI KEPMENKES RI NO. 519/MENKES/SK/VI/2008 YANG TELAH DIMODIFIKASI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. berbagai perubahan komponen lingkungan hidup manusia yang diduga dapat

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG SERTIFIKASI LAIK SEHAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di

sekolah dengan upaya promotif dan preventif (Simon, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong peran dan membangun komitmen yang menjadi bagian integral

BAB I PENDAHULUAN. dilindungi dari ancaman yang merugikannya. perilaku sangat mempengaruhi derajat kesehatan. Termasuk lingkungan

ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2

BAB 1 PENDAHULUAN. Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Air

BAB I PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat yang optimal sangat ditentukan oleh tingkat

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Sebelah Barat : berbatasan dengan Sungai Bulango. b. Sebelah Timur : berbatasan dengan Kelurahan Ipilo

BAB I PENDAHULUAN. maju adalah mempunyai derajat kesehatan yang tinggi, karena derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN DEPARTEMEN KESEHATAN RI NOMOR : HK

BAB I PENDAHULUAN. kurang maksimalnya kinerja pembangunan kesehatan (Suyono dan Budiman, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. Peraturan Kesehatan Internasional/International Health Regulation (IHR) tahun

BAB 1 : PENDAHULUAN. disebut penyakit bawaan makanan (foodborned diseases). WHO (2006)

RUMAH SEHAT. Oleh : SUYAMDI, S.H, M.M Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tempat-tempat umum merupakan tempat kegiatan bagi umum yang mempunyai tempat, sarana dan kegiatan tetap yang diselenggarakan oleh badan pemerintah, swasta, dan atau perorangan yang dipergunakan langsung oleh masyarakat (Adriyani, 2005). Setiap aktifitas yang dilakukan oleh manusia sangat erat interaksinya dengan tempat-tempat umum, baik untuk bekerja, melakukan interaksi sosial, belajar maupun melakukan aktifitas lainnya. Menurut Chandra (2007), tempat-tempat umum memiliki potensi sebagai tempat terjadinya penularan penyakit, pencemaran lingkungan ataupun gangguan kesehatan lainnya. Kondisi lingkungan tempat-tempat umum yang tidak terpelihara akan menambah besarnya resiko penyebaran penyakit serta pencemaran lingkungan sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan dengan menerapkan sanitasi lingkungan yang baik. Pembangunan kesehatan melalui upaya penyehatan lingkungan pelabuhan, merupakan hal mendesak yang harus dilakukan menuju pelabuhan sehat. Di zaman globalisasi dan transformasi dewasa ini ditandai dengan pesatnya mobilitas orang dan barang dari suatu tempat ke tempat lainnya, setiap orang bebas bepergian beserta barang-barang bawaan mereka sepanjang tidak melanggar aturan perundangundangan yang berlaku. Pelabuhan merupakan sarana yang efektif untuk menunjang mobilitas tersebut (Depkes RI, 2007).

Pelabuhan merupakan titik simpul pertemuan atau aktifitas keluar masuk kapal, barang dan orang serta sekaligus gerbang transformasi penyebaran penyakit. Pelabuhan merupakan ancaman global terhadap kesehatan masyarakat karena adanya penyakit karantina, penyakit menular baru, maupun penyakit menular lama yang timbul kembali. Ancaman penyakit tersebut merupakan dampak negatif dari diberlakukannya pasar bebas atau era globalisasi, dan dapat menimbulkan kerugian besar baik pada sektor ekonomi, perdagangan, sosial budaya, maupun politik yang berdampak besar kepada suatu negara atau daerah (Chandra, 2007). Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) memiliki peranan penting dan strategis untuk mencegah keluar masuknya penyakit terutama penyakit karantina. Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan RI yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP- PL) (Depkes RI, 2007). Higiene adalah usaha kesehatan masyarakat yang mempelajari pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan manusia, upaya mencegah timbulnya penyakit karena pengaruh lingkungan kesehatan tersebut, serta membuat kondisi lingkungan sedemikian rupa sehingga terjamin pemeliharaan kesehatan. Higiene lebih mengarah kepada perilaku seseorang, jadi higiene sangat berhubungan dengan sanitasi lingkungan, artinya apabila melakukan higiene harus diikuti atau didukung oleh sanitasi lingkungan yang baik, kaitan keduanya dapat dilihat misalnya pada saat

mencuci tangan sebelum makan dibutuhkan air bersih yang harus memenuhi syarat kesehatan (Azwar, 1993). Pengelolaan sanitasi lingkungan pelabuhan merupakan kegiatan untuk menciptakan lingkungan di wilayah pelabuhan sesuai standar, berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Kegiatan sanitasi lingkungan adalah upaya pengendalian semua faktor lingkungan fisik manusia yang mungkin menimbulkan atau dapat menimbulkan hal-hal yang merugikan bagi perkembangan fisik, kesehatan dan daya tahan hidup manusia (Widyati R, 2002). Berkaitan dengan pengelolaan sanitasi yang baik, WHO menyatakan bahwa tahun 2015 diperkirakan 2 milyar orang di dunia membutuhkan sanitasi yang baik. Upaya yang dilakukan dengan perbaikan sanitasi lingkungan dan penyediaan air minum, pemenuhan sanitasi dasar dan menurunkan angka kematian karena serangan inspeksi sebagai akibat buruknya sanitasi dan penyediaan air minum yang tidak memadai (Chandra, 2007). Kegiatan sanitasi lingkungan pelabuhan merupakan upaya pengawasan yang menggunakan prinsip dasar, acuan dan standar yang sama dengan Kegiatan Sanitasi Tempat Tempat Umum (STTU) pada umumnya. Sanitasi tempat-tempat umum merupakan usaha untuk mengawasi kegiatan yang berlangsung di tempat-tempat umum terutama yang erat hubungannya dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit, sehingga kerugian yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut dapat dicegah (Depkes RI, 1996).

Pelabuhan Roro Kota Dumai adalah pelabuhan yang berfungsi memberikan pelayanan kepada masyarakat yang menggunakan sarana di pelabuhan yang memperhatikan sanitasi lingkungan dengan tujuan untuk mencegah perkembangbiakan vektor dan penyakit (Kantor Kesehatan Pelabuhan Dumai, 2012). Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang telah dilakukan, di terminal pelabuhan Roro Kota Dumai yaitu masih ada tikus dan lalat yang berkeliaran. Tikus dan lalat ini sangat menyukai tempat-tempat penjualan makanan atau kantin yang ada di pelabuhan Roro kota Dumai, hal ini membuat pemandangan para pengunjung menjadi terganggu serta dapat menggangu kebersihan dari makanan yang dijual di kantin tersebut. Beberapa kantin di pelabuhan Roro Kota Dumai ada yang belum bersih seperti lantai yang licin dan kotor, tempat sampah tidak tertutup sehingga menimbulkan bau busuk dari sampah basah dan terlihat lalat yang berterbangan disekitar kantin. Kantin yang tidak bersih dan licin dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan kecelakaan kerja bagi pengunjung dan karyawan serta lalat yang berterbangan disekitar kantin dapat menyebabkan penyakit disentri. Terdapat pula beberapa bangunan di terminal pelabuhan yang tidak bersih dan atap genteng yang bocor. Dengan adanya higiene sanitasi di pelabuhan diharapkan dapat mengurangi, memperkecil, atau menghilangkan dampak negatif yang mungkin akan timbul dari proses kegiatan yang berlangsung di pelabuhan.

Berdasarkan dari uraian latar belakang tersebut, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Higiene dan Sanitasi serta Perilaku Karyawan yang Berkaitan dengan Kesehatan Lingkungan Terminal Pelabuhan Roro Kota Dumai Tahun 2012. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka yang akan menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah : Bagaimana higiene dan sanitasi serta perilaku karyawan yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan terminal pelabuhan roro kota Dumai tahun 2012. 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui higiene dan sanitasi serta perilaku karyawan yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan terminal pelabuhan Roro Kota Dumai tahun 2012. 1.3.2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui higiene dan sanitasi yang meliputi halaman, ruangan tunggu, wc, kamar mandi, pembuangan sampah, sanitasi makanan kantin, area datang dan berangkat, penyediaan air bersih, pembuangan air limbah

serta pemberantasan vektor di terminal pelabuhan Roro Kota Dumai tahun 2012 2. Untuk mengetahui karakteristik karyawan yang bekerja di pelabuhan roro Kota Dumai tahun 2012 3. Untuk mengetahui higiene dan sanitasi dari aspek pengetahuan, sikap dan tindakan karyawan pelabuhan Roro Kota Dumai tahun 2012 1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan masukan untuk melakukan upaya perbaikan tentang higiene dan sanitasi di Pelabuhan Roro Kota Dumai. 2. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah daerah dalam meningkatkan program higiene sanitasi. 3. Sebagai proses belajar bagi penulis dalam upaya mengimplementasikan berbagai teori yang diperoleh di bangku kuliah selama proses belajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat (USU) Medan.