Wan Rita Mardhiya, S. Ked

dokumen-dokumen yang mirip
Thompson-Epstein Classification of Posterior Hip Dislocation. Type I Simple dislocation with or without an insignificant posterior wall fragment

FRAKTUR TIBIA DAN FIBULA

Insidens Dislokasi sendi panggul umumnya ditemukan pada umur di bawah usia 5 tahun. Lebih banyak pada anak laki-laki daripada anak perempuan.

BAB I PENDAHULUAN. patah dapat berupa trauma langsung dan trauma tidak langsung (Sjamsuhidajat,

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bersama dengan kemajuan zaman yang dirasakan dan perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. atau permukaan rawan sendi. Karena tulang dikelilingi oleh struktur jaringan

BAB I PENDAHULUAN. industrilisasi tentunya akan mempengaruhi peningkatan mobilisasi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Fraktur femur proksimal atau secara umum disebut fraktur hip

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya pembangunan di bidang industri yang sangat maju yang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan tindakan operasi pemasangan Plate and Screw, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya (Brunner & Suddarth,

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk Indonesia sampai tahun ini mencapai 237,56 juta orang (Badan

SEORANG WANITA USIA 70 TAHUN DENGAN POST HEMIARTROPLASTI CLOSED FRACTURE COLLUM FEMUR DEXTRA GARDEN IV SUBCAPITAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Fraktur terbuka dibagi menjadi 3 derajat yang ditentukan oleh berat ringannya luka dan berat ringannya fraktur.

BAB I PENDAHULUAN. paling umum. Sebagian besar cedera pada tangan merupakan cedera

DISLOKASI SENDI PANGGUL

BAB 1 PENDAHULUAN. penatalaksanaanpatah tulang, sebab seringkali penanganan patah tulang ini. kekerasan yang timbul secara mendadak (Syaiful, 2009).

Macam-Macam Fraktur Femur Dan Manajemennya 1. Fraktur leher femur Fraktur leher femur sering terjadi pada usia di atas 60 tahun dan lebih sering pada

BAB I PENDAHULUAN. atau keadaan patologis (Dorland,1994) tungkai bawah yang terdiri dari tulang tibia dan

KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

BAB I PENDAHULUAN. yang meliputi sehat jasmani, rohani, dan sosial. Tidak hanya bebas dari

BAB I PENDAHULUAN. subyektif, setiap orang memiliki arti sehat masing-masing. Berdasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, retak atau patahnya tulang yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi 2 yaitu fraktur terbuka, yaitu jika patahan tulang itu menembus kulit. fragmen tulang tidak berhubungan dengan dunia luar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia dewasa (Nareliya & Kumar, 2012). Pada sendi coxae (Hip Joint)

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST OPERASI FRAKTUR FEMUR 1/3 DISTAL DEXTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FRAKTUR DIAFISIS TIBIA DAN FIBULA. Yoyos Dias Ismiarto, dr., SpOT(K)., M.Kes., CCD.

BAB I PENDAHULUAN. Fraktur adalah terputusnya hubungan (diskontinuitas) tulang radius dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbentuk irreguler. Pinggul adalah gabungan bola dan socket sendi yang

1. tipe IIIA : jaringan lunak cukup menutup tulang yang patah. Fraktur bersifat segmental atau komunitif hebat.

a. fraktur midshaft umum pada anak-anak maupun orang dewasa muda.

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh: ILSA ROVIATIN AGUSTINA J Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Oleh : DWI BRINA HESTILIANA J

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan lalu lintas adalah fraktur yang lebih dikenal dengan patah tulang.

PENATALAKSANAAN INFRA MERAH, MASSAGE DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST ORIF CLOSED FRAKTUR ANTEBRACHII DEXTRA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. trauma atau aktifitas fisik dimana terdapat tekanan yang berlebihan pada. dan terjadi fraktur radius 1/3 (Thomas, 2011).

Oleh: JOHANA SYA BANAWATI J KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMORIS DEXTRA DENGAN PEMASANGAN AUSTION MOORE PROTHESIS DI RS ORTHOPEDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kondisi dimana terjadi kerusakan bentuk dan fungsi dari tulang tersebut yang. dapat berupa patahan atau pecah dengan serpihan.

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA PASKA OPERASI FRAKTUR OLECRANON DEKSTRA DENGAN PEMASANGAN WIRE DI RSAL DR. RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tersebut bangsa Indonesia melakukan pembangunan disegala

BAB I PENDAHULUAN. karena musibah yang diberikan oleh-nya hendaknya tidak mudah berputus asa,

BAB I PENDAHULUAN. upaya penyembuhan (kuratif) dan upaya pemulihan (rehabilitatif), yang

trauma pada flexsus brachialis, fraktur klavikula, dan fraktur humerus

Oleh : RIGI RAMDANI J

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

REFERAT BEDAH FRAKTUR FEMUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Depkes RI (1995), berdasarkan luas dan garis traktur meliputi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fraktur Hip sering dijumpai pada populasi berusia 60 tahun. Angka rata-rata fraktur

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa data yang tersedia menurut World Health Organization (2010),

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembangunan bangsa Indonesia yang tertuang dalam

I. PENDAHULUAN. Fraktur adalah rusaknya kontinuitas struktur tulang, tulang rawan dan

BERBAGAI MACAM TES UNTUK MENENTUKAN TINGKAT KESTABILAN SENDI LUTUT. Oleh: Bambang Priyonoadi Jur. PKR-FIK-UNY

DDH (Developmental Displacement of the Hip)-I

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya

Fraktura Os Radius Ulna

BAB 1 PENDAHULUAN. Fraktur dapat terjadi pada semua tingkat umur (Perry & Potter, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proses penurunan tensil strength dan stiffnes jaringan kolagen yang menyebabkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. stress yang lebih besar dari kemampuannya untuk absorbsi. Stres dapat

FRAKTUR SHAFT FEMUR OLEH : Rizka Amelia PRESEPTOR: dr. Delsi Hidayat, Sp.OT

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Klavikula merupakan tulang penghubung antara lengan atas dengan

BAB I TINJAUAN PUSTAKA

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST ORIF FRAKTUR CRURIS 1/3 DISTAL SINISTRA DI RSUD SALATIGA

Oleh: IDA WAHYU NINGSIH J KARYA TULIS ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN

Di susun oleh : ARFIAN EKA NUGRAHA J

Semester 5 Prodi D3 Fisioterapi STIKES St. Vincentius a Paulo Surabaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 ETIOLOGI

BAB I KONSEP DASAR. berhubungan dengan asetabulum menbentuk kepala sendi yang disebut kaput

PENATALAKSANAAN PADA POST OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMUR SINISTRA

LAPORAN PENDAHULUAN DISLOKASI

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat progresif, dimana keilmuan khususnya dibidang kesehatan akan

BAB I PENDAHULUAN. bebas dari penyakit, cacat, bahkan kelemahan maka dalam sistem kesehatan. menyeluruh, dan dapat terjangkau masyarakat luas.

BAB 1 PENDAHULUAN. muka sekitar 40%. Lokasi hidung di tengah dan kedudukan di bagian anterior

ANATOMI HUMERUS DAN FEMUR

PENATALAKSANAAN INFRA RED DAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS POST OPERASI FRACTURE COLLES DISERTAI DISLOKASI ULNA DEXTRA DI RST Dr.

BAB I PENDAHULUAN. osteoporosis, biasanya dialami pada usia dewasa dan dapat juga disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana yang

PENGARUH RASIO SPOTORNO TERHADAP AKURASI PEMASANGAN STEM HEMIARTHROPLASTY MONOPOLAR AUSTIN MOORE PROSTHESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tangan terentang. Sebagian besar fraktur tersebut ditangani dalam unit

LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan termasuk salah satunya di bidang kesehatan. Pembangunan di bidang

BAB I KONSEP DASAR. osteoporosis yang menyebabkan fraktur-fraktur yang patologis (Enggram. memasukkan paku, screw, pen kedalam tempat fraktur untuk

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hidup dalam masyarakat.pembangunan kesehatan, yaitu: menggerakkan. memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv. KATA PENGANTAR... v. ABSTRAK... vi. ABSTRCT... vii RINGKASAN...

BAB I KONSEP DASAR. Frakur adalah setiap retak atau patah pada tulang yang utuh (Reeves,

BAB I PENDAHULUAN. Maha Kuasa. Di dalam Al Qur'an Surat Ali Imran surat ke 3 ayat ke 185

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan (promotive), pencegahan penyakit (preventive),

Hasil Evaluasi Nyeri Tekan Menggunakan Skala VDS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penulisan

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tulang dan/atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. articular caput femur dan regio interthrocanter dimana collum femur merupakan

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST OPERASI CLOSE FRAKTUR RAMUS PUBIS DEXTRA DAN SINISTRA

Transkripsi:

Author : Wan Rita Mardhiya, S. Ked Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau 2009 0 Files of DrsMed FK UR http://www.yayanakhyar.co.nr

PENDAHULUAN Fraktur femur mempunyai pengaruh sosial ekonomi yang penting. Dengan bertambahnya usia, angka kejadian fraktur femur meningkat secara eksponensial. Meskipun dapat dipulihkan dengan operasi, fraktur femur menyebabkan peningkatan biaya kesehatan. 1 Sampai saat ini, fraktur femur makin sering dilaporkan dan masih tetap menjadi tantangan bagi ahli orthopaedi. Pada orang-orang tua, patah tulang pinggul intrakapsular sering disebabkan oleh trauma yang tidak berat (energi ringan), seperti akibat terpeleset. Akan tetapi, pada orang-orang muda, patah tulang pinggul intrakapsular biasanya disebabkan oleh trauma yang hebat (energi besar), dan seringkali disertai oleh cedera pada daerah yang lainnya serta meningkatkan kemungkinan terjadinya avaskular nekrosis dan nonunion. Walaupun penatalaksanaan di bidang orthopaedi dan geriatri telah berkembang, akan tetapi mortalitas dalam satu tahun pasca trauma masih tetap tinggi, berkisar antara 10 sampai 20 persen. Sehingga keinginan untuk mengembangkan penanganan fraktur ini masih tetap tinggi. Reduksi anatomis dini, kompresi fraktur dan fiksasi internal yang kaku digunakan untuk membantu meningkatkan proses penyembuhan fraktur, akan tetapi jika suplai darah ke kaput femur tidak dikontrol dengan baik, dapat menyebabkan peningkatan kemungkinan terjadinya avaskular nekrosis. 2 1

FRAKTUR FEMUR 1.1 Definisi Fraktur adalah terputusnya kontinuitas dari tulang, sering diikuti oleh kerusakan jaringan lunak dengan berbagai macam derajat, mengenai pembuluh darah, otot dan persarafan. 3 Gambar 1. Anatomi Femur (tampak anterior dan posterior) 5 Fraktur intertrokanter bersifat ekstrakapsular. Bagian dari panggul yang termasuk intertrokanter adalah mulai dari distal dari leher femur sampai trokanter minor. 1 1.2 Klasifikasi Klasifikasi fraktur femur : 6 1. Fraktur intrakapsular, fraktur ini terjadi di kapsul sendi pinggul a. Fraktur kapital : fraktur pada kaput femur b. Fraktur subkapital : fraktur yang terletak di bawah kaput femur c. Fraktur transervikal : fraktur pada kolum femur 2

2. fraktur ekstrakapsular, fraktur yang terjadi di luar kapsul sendi pinggul a. Fraktur sepanjang trokanter mayor dan minor b. Fraktur intertrokanter c. Fraktur subtrokanter 1.3 Fraktur Kolum Femur Fraktur kolum femur termasuk fraktur intrakapsular yang terjadi pada bagian proksimal femur, yang termasuk kolum femur adalah mulai dari bagian distal permukaan kaput femoris sampai dengan bagian proksimal dari intertrokanter. 1 Pada pemeriksaan fisik, fraktur kolum femur dengan pergeseran akan menyebabkan deformitas yaitu terjadi pemendekan serta rotasi eksternal sedangkan pada fraktur tanpa pergeseran deformitas tidak jelas terlihat. Tanpa memperhatikan jumlah pergeseran fraktur yang terjadi, kebanyakan pasien akan mengeluhkan nyeri bila mendapat pembebanan, nyeri tekan di inguinal dan nyeri bila pinggul digerakkan. 1 Standar pemeriksaan radiologi untuk fraktur kolum femur adalah rontgen pinggul dan pelvis anteroposterior dan cross-table lateral. Klasifikasi fraktur kolum femur menurut Garden s adalah sebagai berikut : 1 a. Grade I : Fraktur inkomplit ( abduksi dan terimpaksi) b. Grade II : Fraktur lengkap tanpa pergeseran c. Grade III : Fraktur lengkap dengan pergeseran sebagian (varus malaligment) d. Grade IV : Fraktur dengan pergeseran seluruh fragmen tanpa ada bagian segmen yang bersinggungan Gambar 2. Klasifikasi Garden s untuk Fraktur Kolum Femur 1 3

Klasifikasi Pauwel s untuk fraktur kolum femur juga sering digunakan. Klasifikasi ini berdasarkan atas sudut yang dibentuk oleh garis fraktur dan bidang horizontal pada posisi tegak. 1 a. Tipe I : garis fraktur membentuk sudut 30 dengan bidang horizontal pada posisi tegak b. Tipe II : garis fraktur membentuk sudut 30-50 dengan bidang horizontal pada posisi tegak c. Tipe III: garis fraktur membentuk sudut >50 dengan bidang horizontal pada posisi tegak Gambar 3. Klasifikasi Pauwel s untuk Fraktur Kolum Femur 1 1.4 Fraktur Intertrokanter Femur Fraktur intertrokanter bersifat ekstrakapsular. Bagian dari panggul yang termasuk intertrokanter adalah distal dari leher femur sampai trokanter minor. 1 1.4.1 Mekanisme Cedera Fraktur intertrokanter bisa terjadi secara langsung yaitu bila pasien terjatuh dan langsung mengenai trokanter mayor, sementara tidak langsung terjadi karena pemulintiran. Retak berada di antara trokanter mayor dan trokanter minor dengan fragmen proksimal cenderung bergeser dalam varus. 3 Fraktur intertrokanter terbagi atas tipe yang stabil dan tidak stabil. Fraktur yang tidak stabil adalah fraktur yang korteks medialnya hancur sehingga terdapat fragmen 4

yang bergeser yang mencakup trokanter minor, fraktur ini sangat sukar ditahan dengan fiksasi interna. 3 1.4.2 Gambaran Klinik Pemeriksaan fisik dan radiologik pasien dengan fraktur intertrokanter femur mempunyai persamaan dengan fraktur kolum femur. Nyeri tekan di daerah trokanter mayor lebih dirasakan oleh pasien dengan fraktur intertrokanter dibandingkan fraktur kolum femur. 1 1.4.3 Hubungan dengan Trauma Lain Pasien dengan fraktur intertrokanter sering berhubungan dengan fraktur lain, yaitu fraktur kolum femur, fraktur radius bagian distal, fraktur humerus bagian proksimal, subdural hematom, infark miokard dan cerebrovascular accident. 1 1.4.4 Penanganan Fraktur Kolum dan Fraktur Intertrokanter Femur 1 Tipe Cedera dan Kelompok Pasien Fraktur nondisplaced kolum femur Fraktur displaced kolum femur pada pasien usia muda dengan tulang normal Fraktur displaced kolum femur pada pasien usia tua dengan densitas tulang baik dan butuh pengembalian fungsi Fraktur displaced kolum femur pada pasien usia tua dengan densitas tulang yang buruk Fraktur displaced kolum femur pada pasien yang tidak bisa bergerak Fraktur intertrokanter stabil dan tak stabil Fraktur intertrokanter oblik Terapi Internal fiksasi dengan multiple pins atau skrew Emergent, Open reduksi dan internal fiksasi dengan multiple pins atau skrew, simultan dengan kapsulotomi Urgent, Open reduksi dan internal fiksasi dengan multiple pins atau skrew, simultan dengan kapsulotomi Hemiartroplasti unipolar vs hemiartroplasti bipolar Terapi nonoperatif dengan mempertimbangkan dilakukan hemiartroplasti unipolar jika belum mendapatkan kenyamanan setelah beberapa hari perawatan rutin Reduksi terbuka atau tertutup dan fiksasi dengan sliding hip screw Intramedular hip screw atau reduksi terbuka dan fiksasi dengan membentuk sudut 95 derajat 5

1.4.5 Komplikasi Trauma Pasien dengan fraktur intertrokanter femur mempunyai risiko menderita penyakit tromboemboli dan mempunyai risiko kematian sama halnya pada fraktur kolum femur. Karena suplai darah yang baik pada region femur maka risiko osteonekrosis dan nonunion minimal. 1 1.4.6 Komplikasi Terapi 1 a. Deformitas bentuk varus pada bagian proksimal dari fragmen fraktur. Biasanya berhubungan dengan fraktur tidak stabil akibat kurangnya bantalan pada bagian posteromedial. b. Malrotasi, malrotasi umumnya terjadi karena rotasi internal dari bagian distal fragmen fraktur yang tidak stabil pada saat pemasangan implant. c. Nonunion, jarang terjadi, tetapi bila fraktur tidak menyatu dengan kuat selam 6 bulan, fraktur ini mungkin tidak akan mnyambung dan sebaiknya dilakukan operasi lanjutan, fraktur direposisi, alat fiksasi dipasang lebih kuat dan cangkokan tulang ditempelkan di sekitar fraktur. 6

DAFTAR PUSTAKA 1. Brinker. Review of Orthopaedic Trauma, Pennsylvania: Saunders Company, 2001. 53-63. 2. Fizuhri SB. Uji Banding Penggunaan Skrew Paralel pada Fraktur Colum Femur: Sebuah Studi Biomekanika. http://www.digilib.ui.edu/opac/themes/libri2/ detail.jsp?id=107838&lokasi=lokal [diakses 15 Juni 2008]. 3. Apley AG, Solomon L. Apley s System of Orthopaedics Fractures. Butterworth- Heinemann, 1993. 364-374. 4. Anonim. Femur. http://www.answer.com/library/sport%20science%20and%20 medicine-cid.29334 [diakses 15 Juni 2008]. 5. Anonim. Biomechanics Lecture Outline: Lower Extremity. 6. McMahon. Specific Preoperative Nursing Care of a Fracture Neck Femur. 7 Files of DrsMed FK UR http://www.yayanakhyar.co.nr