KLASIFIKASI PELANGGAN DENGAN ALGORITME POHON KEPUTUSAN DAN PELUANG PELANGGAN YANG MERESPONS PENAWARAN DENGAN REGRESI LOGISTIK

dokumen-dokumen yang mirip
EKSPLORASI DAN KLASIFIKASI DESA TERTINGGAL DI INDONESIA MENGGUNAKAN PENDEKATAN DATA MINING

KLUSTERISASI DAN KLASIFIKASI PELANGGAN BERDASARKAN PENGGUNAAN DAYA LISTRIK DAN PERAMALAN KEBUTUHAN DAYA LISTRIK TAHUN 2015

Klasifikasi Profil Siswa SMA/SMK yang Masuk PTN (Perguruan Tinggi Negeri) dengan k-nearest Neighbor

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN ALGORITMA C5.0 DALAM PENGKLASIFIKASIAN DATA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

BAB II LANDASAN TEORI

Lingkungan Pengembangan HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III REGRESI LOGISTIK BINER DAN CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES (CART) Odds Ratio

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur

HASIL DAN PEMBAHASAN. Setiap tahapan di dalam penelitian ini akan ditunjukkan di dalam Tabel 2.

TINJAUAN PUSTAKA. Definisi Data Mining

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 2 Jumlah data prosedur uji. Crop Variable. Jumlah data LAI 104 SPAD 105 yield 64 LAI 104 SPAD 105 yield 64 LAI 62 SPAD 63 yield 34.

METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1. Hasil Tabulasi Kuesioner Harga (X 1 ) Butir Soal/item No. Responden. Skor Total. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dataset

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Indeks Prestasi Kumulatif dan Lama Studi. menggunakan dokumen/format resmi hasil penilaian studi mahasiswa yang sudah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

NI - Dep

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai dengan tahun 2015 berdasarkan metode purposive sampling pada. TABEL 4. 1 Prosedur Pengambilan Sampel

KLASIFIKASI NASABAH ASURANSI JIWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAIVE BAYES BERBASIS BACKWARD ELIMINATION

PENERAPAN DATA MINING UNTUK REKOMENDASI BEASISWA PADA SMA MUHAMMADIYAH GUBUG MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5

Others Institution Credit Job Code

Uji OR dan Regresi Logistik Sederhana

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian. Nim :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS REGRESI LOGISTIK UNTUK MENGETAHUI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI KEDATANGAN PELANGGAN DI PUSAT PERBELANJAAN X

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB II LANDASAN TEORI

MAKALAH REGRESI LOGISTIK DAN REGRESI DENGAN VARIABLE DUMMY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV. Statistik Parametrik. Korelasi Product Moment. Regresi Linear Sederhana Regresi Linear Ganda Regresi Logistik

IMPLEMENTASI TEKNIK DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA PADA UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG

ALGORITMA C4.5 UNTUK PEMODELAN DAERAH RAWAN BANJIR STUDI KASUS KABUPATEN KARAWANG JAWA BARAT

PEMBENTUKAN DECISION TREE DATA LAMA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NBTREE DAN C4.5

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Bersalin (RB) Amanda yang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Ilustrasi pencarian titik pusat dan jari-jari pupil. Segmentasi

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPINI DISCLAIMER BPK TERHADAP LAPORAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DI JAKARTA

BAB IV. STATISTIK PARAMETRIK. KORELASI PRODUCT MOMENT. REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR GANDA REGRESI LOGISTIK

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu :

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Bahan dan peralatan yang dibutuhkan dalam penelitian ini antara lain :

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB IV EKSPERIMEN. 4.1 Tujuan

PEMBENTUKAN MODEL KLASIFIKASI DATA LAMA STUDI MAHASISWA STMIK INDONESIA MENGGUNAKAN DECISION TREE DENGAN ALGORITMA NBTREE

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ALGORITMA C4.5. Algoritma C4.5 merupakan algoritma yang digunakan untuk membentuk pohon keputusan.

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. yang tepat. Sistem data mining mampu memberikan informasi yang tepat dan

Bab III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan ala penelitian berupa perangkat keras

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

4 Notepad dan Microsoft Excel sebagai editor data.

METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM

DAFTAR LAMPIRAN. Daftar Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia Periode

Manfaat Pohon Keputusan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan

Kuisioner Penelitian Pengaruh Harga, Loaksi, Promosi, dan Gaya Hidup Terhadap Minat Pembelian Ulang Ke SOGO Department Store Sun Plaza Medan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL REKAP DATA. Jenis Kelamin. Status Pernikahan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Perbandingan 5 Algoritma Data Mining untuk Klasifikasi Data Peserta Didik

Penerapan Algoritma C4.5 Untuk Menentukan Kesesuaian Lensa Kontak dengan Mata Pasien

3. METODE PENELITIAN

PENERAPAN TEKNIK DATA MINING UNTUK MENENTUKAN HASIL SELEKSI MASUK SMAN 1 GIBEBER UNTUK SISWA BARU MENGGUNAKAN DECISION TREE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. 1.2 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PEMBAHASAN. Sumber data diperoleh dari Koperasi X yang terdiri dari 3 file excel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC

PPDAFTAR GAMBAR Gambar Halaman Yuni Melawati, 2013

BAB II LANDASAN TEORI

HASIL DAN PEMBAHASAN Praproses Data Clustering

Akurasi. Perangkat Lunak: Sistem operasi: Windows Vista Home Premium Aplikasi pemrograman: Matlab 7.0

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 merupakan desain penelitian yang akan digunakan dalam

4.1. Pengambilan Data

Transkripsi:

KLASIFIKASI PELANGGAN DENGAN ALGORITME POHON KEPUTUSAN DAN PELUANG PELANGGAN YANG MERESPONS PENAWARAN DENGAN REGRESI LOGISTIK YUANDRI TRISAPUTRA & OKTARINA SAFAR NIDA (SIAP 16)

Pendahuluan Latar Belakang Pelanggan suatu perusahaan memiliki berbagai informasi. Pada makalah ini, tersedia fitur dari 144763 pelangan. Fitur berjenis kategorik dan numerik tersebut berguna untuk menglasifikasikan jenis pelanggan. Pelanggan juga memiliki respon target berupa 1 dan 0. Peluang pelanggan untuk memiliki target bernilai 1 dengan fitur-fitur tertentu menjadi menarik untuk diketahui sehingga perusahaan bisa menduga peluang pelanggan bertarget 1 dengan nilai cuts off yang dapat ditentukan oleh perusahaan. Selain itu, perusahaan dapat mengklasifikasikan pelanggan dengan aturan-aturan yang didapat. Tujuan dan Manfaat Makalah ini bertujuan dan memberikan manfaat untuk: 1. Menerapkan teknik klasifikasi pohon keputusan untuk mengklasifikasi pelanggan baru. 2. Melakukan pendugaan peluang target pelanggan dengan fitur-fitur tertentu yang bernilai 1. Batasan Batasan pada makalah ini difokuskan pada: 1. Penggunaan data 144673 pelanggan suatu perusahaan 2. Penerapan teknik data mining klasifikasi menggunakan pohon keputusan J48 3. Penerapan statistik dengan menggunakan regresi logistik biner 4. Penerapan seleksi fitur menggunakan evaluasi subset Metode Software Spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian yaitu sebagai berikut: Perangkat Keras: 1. Processor Intel Core i3 2. Memori 6 GB 3. Harddisk 500 GB 4. Layar 14 inci 5. Mouse dan Keyboard Perangkat Lunak: 1. Sistem operasi Windows 8 2. Microsoft Excel 2013 sebagai lembar pengolahan data tambahan, media merapihkan data penggabungan data, pembersihan data, dan transformasi data. 3. Weka versi 3.6.20 untuk melakukan proses data mining klasifikasi dan pemilihan fitur. 4. IBM SPSS versi 21.0 untuk melakukan analisis cluster dan peramalan 5. Emeditor untuk melakukan split data agar mudah dilakukan proses data mining. Dataset Data yang digunakan dalam makalah ini adalah data fitur-fitur pelanggan dan target pelanggan suatu perusahaa. Nama variabel dirahasiakan. Sebanyak 144763 pelanggan dengan fitur sebanyak 1934.

Algoritme 1. Algoritme J48 Algoritme J48 adalah algoritme untuk membentuk pohon keputusan yang digunakan untuk klasifikasi. Pohon keputusan merupakan metode klasifikasi dan prediksi yang sangat kuat dan terkenal. Metode pohon keputusan mengubah fakta yang besar menjadi pohon keputusan yang merepresentasikan aturan. Aturan dapat mudah dipahami dengan bahasa alami. Dan dapat diekspresikan dalam bentuk bahasa basis data seperti SQL (Structured Query Language) untuk mencari record kategori tertentu. Pohon keputusan juga berguna untuk mengeksplorasi data, menemukan hubungan tersembunyi antara sejumlah variabel input dengan variabel target. Karena pohon memadukan antara eksplorasi data dan dan pemodelan, pohon keputusan sangat bagus sebagai langkah awal dalam proses pemodelan bahkan ketika dijadikan sebagai model akhir dari beberapa teknik lain. 2. Klasifikasi dan Prediksi Klasifikasi merupakan penempatan objek-objek ke salah satu dari beberapa kategori yang telah ditetapkan sebelumnya. Klasifikasi bertujuan untuk memperoleh aturan klasifikasi yang dapat digunakan untuk memprediksi label kelas dari objek yang tidak yang tidak diketahui label kelasnya. (Li et al 2001) Klasifikasi terdiri atas dua proses yaitu tahap induktif yang merupakan tahap membangun model klasifikasi dari data latih dan tahap deduktif yang merupakan tahap menerapkan model untuk data uji. Klasifikasi mempunyai dua teknik pembelajaran yaitu eager learner yang membuat model berdasarkan atribut input yang dipetakan terhadap kelas label setelah data latih tersedia dan lazy learner yang melakukan proses pemodelan dari data latih ketika ada data uji yang akan diklasifikasikan (Tan et al. 2006). 3. k-fold Cross Validation k-fold cross validation dilakukan untuk membagi data latih dan data uji. k-fold cross validation mengulang k-kali untuk membagi sebuah himpunan contoh secara acak menjadi k subset yang saling bebas, setiap ulangan disisakan satu subset untuk pengujian dan subset lainnya untuk pelatihan (Fu 1994). Pada metode tersebut, data awal dibagi menjadi k subset atau fold yang saling bebas secara acak, yaitu S1, S2,..., Sk, dengan ukuran setiap subset kira-kira sama. Pada iterasi ke-i, subset Si diperlukan sebagai data pengujian dan subset lainnya diperlukan sebagai data pelatihan. Prosedur ini diulang sebanyak k-kali sedemikian sehingga setiap subset digunakan untuk pengujian tepat satu kali. Total akurasi ditentukan dengan menjumlahkan akurasi untuk semua k proses tersebut (Ulya 2013). 4. Confusion Matrix Evaluasi model klasifikasi berdasar pada proporsi antara data uji yang diprediksi secara tepat dengan total seluruh prediksi (Tan et al.2006). Informasi mengenai klasifikasi sebenarnya (aktual) dengan klasifikasi hasil prediksi disajikan dalam bentuk tabel yang disebut confusion matrix seperti diperlihatkan pada Tabel 1. Tabel 1 Confusion matrix Kelas Prediksi Kelas Aktual Kelas 1 Kelas 2 Kelas 1 A b Kelas 2 C d Jumlah baris dan kolom pada tabel bergantung pada banyaknya kelas target. Akurasi merupakan proporsi jumlah prediksi yang tepat. Contoh perhitungan akurasi untuk tabel tersebut adalah (Faiza 2009):

Akurasi = Akurasi = Jumlah prediksi yang tepat Total prediksi a + d a + b + c + D (3) 5. Regresi Logistik Biner Regresi Logistik biner merupakan model regresi dengan peubah respon kategorik. Jika peubah respon memiliki nilai biner maka regresi ini dinamakan dengan regresi logistic biner. Regresi ini merupakan pengembangan dari regresi linear yang memiliki permasalahn jika y kategorik. Metode kuadrat terkecil sudah tidak tepat lagi digunakan untuk data regresi yang memiliki variabel respon biner. Regresi logistic juga tidak memerlukan banyak asumsi kenormalan seperti layaknya regresi linear berganda karena respon hanya berupa biner dan tidak dapat diukur kenormalan distribusinya. Kelayakan sebuah model regresi logistic bisa dilihat dari nilai hosmer dan lemeshow. H0: Model layak H1: Model tidak layak Pada kasus ini alpha yang ditetapkan adalah 0.05 sehingga apabila nilai signifikansi lebih dari 0.05 maka model regresi logistic layak digunakan. Regresi logistic tidak akan menduga nilai 1 atau 0 yang akan dikeluarkan melalui peubah-peubah penjelas yang ada. Melalui regresi logistic dapat diduga peluang pelanggan dengan fitur-fitur tertentu dapat mencapai nilai 1. Cuts off terhadap pendugaan nilai target tersebut bisa ditentukan secara fleksibel sesuai dengan keinginan dari suatu perusahaan. Cuts off default yang digunakan oleh SPSS adalah 0.5. Regresi logistik juga bisa menentukan peubah mana yang dianggap berpengaruh secara signifikan terhadap peluang pelanggan memiliki nilai target 1. Peubah yang berpengaruh signifikan secara simultan tentu memiliki p-value yang kurang dari alpha dalam kasus ini adalah 0.05. Peubah-peubah tertentu yang tidak berpengaruh bukan berarti harus dihilangkan. Peubah tersebut bisa saja memberi ukuran kebaikan model yang lebih baik sehingga peubah yang tidak berpengaruh tidak dapat dibuang begitu saja. Terlebih sudah dilakukan proses reduksi variabel melalui selected value dengan algoritma best first. Maka focus regresi logistic makalah ini adalah pendugaan pada peluang pelanggan memiliki nilai target 1. Desain dan Implementasi Input Dataset sebagai input yang digunakan dalam makalah ini adalah data pelanggan dengan fiturfitur dan target dari suatu perusahaan. Cleaning data digunakan untuk praproses data. Pada cleaning data terdapat berbagai tahap yang dilakukan: 1. Split dan Replace Data Pada tahap ini dilakukan split data dengan Emeditor dengan memotong 10000 pelanggan dalam 1 data berformat csv. Kemudian dilakukan replace data dengan tanda, diganti dengan. dan data yang dipisahkan dengan tanda ; diganti dengan, agar data dengan format csv ini mudah dibaca pada software yang digunakan (Weka dan SPSS). 2. Sampling Data mengandung fitur-fitur dari 144673 pelanggan. Sampling dari data tersebut diperlukan dalam kasus ini. Metode sampling ini digunakan karena data berupa informasi pelanggan dengan jumlah pelanggan yang sangat banyak dan sangat mungkin banyak pelanggan yang bertipikal sama. Sampling menggunakan rumus slovini dengan error yang dapat ditoleransi sebesar 0.05.

N n = 1 + Ne 2 dengan n merupakan jumlah sampel pelanggan yang diambil. Sampling diambil dengan menggunakan metode system random sampling. Setiap pelanggan memiliki peluang yang sama untuk terambil sebagai sampling. Dengan N sebanyak 144763, melalui kaidah slovini maka diperoleh n sebesar 398.8978 atau didekati dengan n sebanyak 399. 3. Selected variable Pemilihan variabel dengan menggunakan evaluasi atribut subset dengan algoritma pencarian best first yang dilakukan menggunakan Weka. Terdapat 24 variabel yang terpilih untuk model klasifikasi dan pendugaan peluang target, yaitu: VAR_00034, VAR_0060, VAR_0062, VAR_0208, VAR_0212, VAR_0314, VAR_0331, VAR_0362, VAR_0437, VAR_0438, VAR_0503, VAR_0542, VAR_0624, VAR_0758, VAR_0807, VAR_0915, VAR_0947, VAR_1015, VAR_1020, VAR_1023, VAR_1027, VAR_1032, VAR_1385, VAR_1502. Output Weka dapat dilihat pada gambar berikut: Proses Cleaning Data Data pelanggan dengan berbagai fitur disampling dan fitur-fitur direduksi dengan algoritme best first. Klasifikasi Klasifikasi pelanggan menggunakan pohon keputusan J48 untuk menentukan target Regresi Logistik Alat statistik untuk menentukan peluang pelanggan memiliki nilai 1 pada peubah respon (target)

Output Output dari percobaan ini adalah aturan-aturan klasifikasi untuk pelanggan baru dan pendugaan peluang pelanggan memiliki target 1. Analisis Sebelum melakukan klasifikasi dan regresi logistik variabel yang dipilih dilakukan analisis kembali untuk penentuan variabel/fitur yang digunakan dalam model yang akan dibangun. Dari anlisis yang dilakukan terdapat 20 fitur yang akan digunakan, yaitu: VAR_00034, VAR_0060, VAR_0062, VAR_0212, VAR_0331, VAR_0362, VAR_0503, VAR_0542, VAR_0624, VAR_0758, VAR_0807, VAR_0915, VAR_0947, VAR_1015, VAR_1020, VAR_1023, VAR_1027, VAR_1032, VAR_1385, VAR_1502. Kemudian terdapat variabel yang dimodifikasi format datanya agar dapat mudah digunakan pada software, berikut modifikasi data dari setiap variabel: - Data yang bernilai NA, 999999996-999999999, 96-97, 9996-9999, -9999 akan diganti menjadi 0 - Khusus VAR_0947 data diganti menjadi nilai 1 apabila data >=1 dan bernilai 0 untuk selainnya - Arti lain, T bernilai 1 dan F bernilai 0 - Target bernilai 0 diubah menjadi A sedangkan target bernilai 1 diubah menjadi B. Dari praprocessing didapatkan data set baru dengan 399 baris dan 20 fitur sebagai data latih. Contoh data latih dapat dilihat pada gambar berikut: 1. Klasifikasi Proses klasifikasi menggunakan algoritma pohon keputusan J48 dan dijalankan pada software weka. Parameter yang digunakan pada Weka yaitu faktor kepercayaan / confidencefactor = 0.05 dan minimal banyaknya objek / minnumobj = 2. Percobaan pertama dilakukan dengan melakukan klasifikasi dengan cross validation fold = 10. Hasil klasifikasi yang dilakukan software weka pada percobaan pertama dapat dilihat di gambar berikut:

Berdasarkan gambar diatas, pada percobaan pertama dari total instance/objek atau pelanggan yang berjumlah 399, terdapat 78.1955% data diklasifikasikan secara benar dan 21.8045% data diklasifikasikan tidak benar. Berdasarkan gambar diatas, pada percobaan pertama class A mempunyai TP (True Positive) rate lebih besar dari TP Rate pada B. Hasil klasifikasi A dapat dikatakan lebih baik, karena hasil FP Rate, presisi, recall, F-Measure dan ROC Area memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan class B. Melalui gambar confusion matrix diatas dapat diketahui, percobaan pertama menghasilkan sebanyak 272 data kelas A benar diklasifikasi class A, 40 data kelas B benar diklasifikasi class B. Sedangkan terdapat 70 data B salah diklasifikasi class A dan 17 data kelas A salah diklasifikasi class B. Pada percobaan kedua data test yang digunakan adalah hasil data split kedua yaitu sebanyak 10000 baris. Data test sudah disesuaikan dengan format data train. Hasil klasifikasi yang dilakukan software weka pada percobaan kedua dapat dilihat di gambar berikut:

Dari gambar diatas, percobaan kedua menghasilkan akurasi sebesar 75.2093 %. Dengan jumlah data yang benar diklasifikasikan sebanyak 6826. Sebanyak 6465 data kelas A benar diklasifikasi class A, 361 data kelas B benar diklasifikasi class B. Sedangkan terdapat 1769 data B salah diklasifikasi class A dan 481 data kelas A salah diklasifikasi class B. Berikut pohon keputusan yang terbentuk yang digunakan sebagai model untuk klasifikasi pelanggan: Dari hasil tree di atas. Hanya 11 variabel yang menjadi node keputusan, yaitu: VAR_1027, VAR_0034, VAR_1015, VAR_0759, VAR_503, VAR_1015, VAR_0915, VAR_1027, VAR_0212, VAR_1385. Variabel VAR_1027 sebagai root dan variabel lainnya menjadi node cabangnya.

Berikut aturan yang didapat: 1. Jika VAR_1027 <= 0 dan VAR_0034 <= 1, maka diklasifikasikan sebagai kelas A 2. Jika VAR_1027 <= 0 dan VAR_0034 >1 dan VAR_0758 > 4, maka diklasifikasikan sebagai kelas B 3. Jika VAR_1027 <= 0 dan VAR_1015 <= 1 dan VAR_0758 <= 4, maka diklasifikasikan sebagai kelas A 4. Jika VAR_1027 <= 0 dan VAR_1015 <= 1 dan VAR_0758 > 4, maka diklasifikasikan sebagai kelas B 5. Jika VAR_1027 > 0 dan VAR_503=F dan VAR_1015 <= 0, A 6. Jika VAR_1027 > 0 dan VAR_503=F dan VAR_1015 > 0 dan VAR_0915>11, B 7. Jika VAR_1027 > 0 dan VAR_503=F dan VAR_1015 > 0 dan VAR_0915<=11 dan VAR_0947 = T, B 8. Jika VAR_1027 > 0 dan VAR_503=F dan VAR_1015 > 0 dan VAR_0915<=11 dan VAR_0947 = F dan VAR_1027>1, B 9. Jika VAR_1027 > 0 dan VAR_503=F dan VAR_1015 > 0 dan VAR_0915<=11 dan VAR_0947 = F dan VAR_1027<=1, A 10. Jika VAR_1027 > 0 dan VAR_503=F dan VAR_0202>51529101604, B 11. Jika VAR_1027 > 0 dan VAR_503=F dan VAR_0202<=51529101604 dan VAR_1305<=35, B 12. Jika VAR_1027 > 0 dan VAR_503=F dan VAR_0202<=51529101604 dan VAR_1305>35, A 2. Regresi Logistik Model Logit pada regresi logistic adalah: ᴨ(x) = peluang pelanggan mempunyai nilai target bernilai 1. x1, x2,, xp = peubah penjelas (fitur-fitur) pelanggan sebanyak. Melalui SPSS dengan tools binary logistics didapatkan output sebagai berikut: Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Step 1 a VAR_0034.380.162 5.519 1.019 1.462 VAR_0060.257.117 4.826 1.028 1.293 VAR_0062 -.066.062 1.108 1.292.936 VAR_0212.000.000 3.257 1.071 1.000 VAR_0331.000.000.423 1.516 1.000 VAR_0362.161.294.300 1.584 1.175 VAR_503.899.400 5.049 1.025 2.456 VAR_0542.000.000.045 1.832 1.000 VAR_0624.356.256 1.934 1.164 1.428 VAR_0758.168.070 5.688 1.017 1.183 VAR_0807.220.111 3.955 1.047 1.246 VAR_0915.041.090.214 1.644 1.042 VAR_0947 -.253.563.202 1.653.776 VAR_1015.462.137 11.333 1.001 1.587 VAR_1020 -.058.078.544 1.461.944 VAR_1023 -.025.037.454 1.501.976 VAR_1027.673.178 14.244 1.000 1.960 VAR_1032 -.040.080.254 1.615.960

VAR_1385 -.005.004 1.636 1.201.995 VAR_1502.000.000.176 1.675 1.000 Constant -2.918.520 31.444 1.000.054 a. Variable(s) entered on step 1: VAR_0034, VAR_0060, VAR_0062, VAR_0212, VAR_0331, VAR_0362, VAR_503, VAR_0542, VAR_0624, VAR_0758, VAR_0807, VAR_0915, VAR_0947, VAR_1015, VAR_1020, VAR_1023, VAR_1027, VAR_1032, VAR_1385, VAR_1502. Model yang terbentuk adalah: π(x) = 0.054x1Var_1502 x0.995 var _1385 Var _0034 x. x1.462 1 + ( 0.054x1 Var 1502 x0.995 var 1385 x. x1.462 Va r 0034 ) Model ini dapat digunakan untuk mengetahui peluang seorang pelangan dengan fitur tertentu memiliki target bernilai 1. Kelayakan model pada regresi logistic diukur menggunakan tes hosmer dan lemeshow. Dengan H0=Model Layak vs H1=Model tidak layak. Dengan alpha sebesar 0.05 dan kemudian didapatkan signifikansi sebesar 0.55 maka H0 dapat diterima sehingga model yang keluar pada output layak digunakan. Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig. 1 6.880 8.550 Output selanjutnya adalah table klasifikasi sesuai dengan model yang dibuat: Classification Table a Predicted Observed target 0 1 Percentage Correct Step 1 target 0 275 14 95.2 1 62 48 43.6 Overall Percentage 81.0 a. The cut value is.500 Dengan cut values sebesar 0.5 model yang dibangun memberikan keakuratan sebanyak 81%. Persentasi ini cukup baik untuk memodelkan fitur-fitur pelanggan beserta targetnya pada kasus ini.

Kesimpulan Melalui beberapa analisis yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Teknik klasifikasi dapat diterapkan untuk mengklasifikasikan pelanggan baru dengan aturan-aturan yang dihasilkan dari klasifikasi menggunakan pohon keputusan dengan akurasi yang didapat sekitar 78%. 2. Model logit yang terbentuk adalah: π(x) = 0.054x1Var_1502 x0.995 var _1385 Var _0034 x. x1.462 1 + ( 0.054x1 Var 1502 x0.995 var 1385 x. x1.462 Va r 0034 ) 3. Model ini digunakan untuk menduga peluang seorang pelanggan dengan fitur tertentu memiliki nilai target 1. Kelayakan model sesuai tes klasifikasi adalah sebesar 81 %, persentase yang cukup baik untuk menjadi model penduga.