JURNAL PRAKTIKUM FISIKA DASAR PENGATURAN INTENSITAS CAHAYA MENGGUNAKAN TRANSISTOR

dokumen-dokumen yang mirip
Komponen aktif dan pasif elektronika

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 Transistor Sebagai Saklar 2 (Lampu taman otomatis)

BAB II LANDASAN TEORI

Pendahuluan. 1. Timer (IC NE 555)

Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya

INSTRUKSI KERJA Penggunaan Multimeter Digital

Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.

PRAKTIKUM INSTRUMENTASI SENSOR CAHAYA (ALARM CAHAYA) Oleh :

Hubungan antara hambatan, tegangan, dan arus, dapat disimpulkan melalui hukum berikut ini, yang terkenal sebagai [[hukum Ohm:

BAB II RANGKAIAN ELEKTRONIK DAN KOMPONEN

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA. Prakarya X

BAB III KOMPONEN ELEKTRONIKA

KOMPONEN AKTIF. Resume Praktikum Rangkaian Elektronika

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

Pertemuan 10 A. Tujuan 1. Standard Kompetensi: Mempersiapkan Pekerjaan Merangkai Komponen

Konduktor dan isolator

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR

Elektronika Dasar Ponsel

LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. perlu lagi menekan saklar untuk menyalakan lampu, sensor cahaya akan bernilai 1

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN DAYA, TEGANGAN, DAN ARUS PADA LAMPU TL DAN LAMPU PIJAR

SEMIKONDUKTOR. Komponen Semikonduktor I. DIODE

Multimeter. NAMA : Mulki Anaz Aliza NIM : Kelas : C2=2014. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Lompat ke: navigasi, cari

BAB III LANDASAN TEORI

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

RESISTOR, TRANSISTOR DAN KAPASITOR

BAB II LANDASAN TEORI

Modul Elektronika 2017

I. Penguat Emittor Ditanahkan. II. Tujuan

KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA

Pengertian Transistor fungsi, jenis, dan karakteristik

MAKALAH Speaker Aktif. Disusun oleh : Lentera Fajar Muhammad X MIA 9/18. SMA 1 KUDUS Jl. Pramuka 41 telp. (0291)

MAKALAH TRANSISTOR DISUSUN O L E H : KELOMPOK IV

1. Perhatikan gambar komponen elektronik di atas, merupakan simbol dari komponen. a. b. c. d. e.

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR

Rangkuman Materi Teori Kejuruan

Mata kuliah Elektronika Analog L/O/G/O

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK

PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER

Tugas 01 Makalah Dasar Elektronika Komponen Elektronika

Pengenalan Komponen dan Teori Semikonduktor

Mekatronika Modul 1 Transistor sebagai saklar (Saklar Elektronik)

LAPORAN PRAKTIKUM ET-3280 ELEKTRONIKA FREKUENSI RADIO

TIN-302 Elektronika Industri

Membuat Lampu Dim dengan Resistor Variabel (Reostat) Sederhana dari Grafit

BAB II. Dasar Teori. = muatan elektron dalam C (coulombs) = nilai kapasitansi dalam F (farad) = besar tegangan dalam V (volt)

BAB II TEORI DASAR. Pada bab ini dibahas tentang teori dasar dan gambaran umum sensor infrared, photodioda, (UPS ) dan rangkaian elektronika.

Materi. Pengenalan elektronika Dasar. Pertemuan ke II. By: Khairil Anwar, ST.,M.Kom. Create: Khairil Anwar, ST., M.Kom

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA

BAB IV ANALISA DAN PERFORMA PERANGKAT Efisiensi dan Evaluasi Kerugian daya

AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I GAMBARAN UMUM. Gambar 1. Peralatan elektronik (Electronic Device)

PENULISAN ILMIAH LAMPU KEDIP

LISTRIK DINAMIS B A B B A B

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI RANGKAIAN & PENGUKURAN

BAB III ANALISA RANGKAIAN

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

PERTEMUAN KE 3 KOMPONEN ELEKTRONIKA. Create : Defi Pujianto, S,Kom

DELTA LOW COST LINE FOLLOWER

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA KALIMALANG

Alarm Anti Maling Menggunakan Sensor LDR

BAB II LANDASAN TEORI

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II HUKUM OHM

GERBANG LOGIKA DIGITAL

RANCANG BANGUN POWER HARVESTER UNTUK TRANSFER DAYA WIRELESS MENGGUNAKAN ANTENA TV FREKUENSI MHZ

PERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK

KOMPONEN PASIF. Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 2.1. Rangkaian Komutasi Alami.

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

Laporan Praktikum Elektronika Fisika Dasar II PENGUAT UMPAN BALIK

ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

JOB SHEET 6 LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DASAR KONDENSATOR. OLEH: MOCH. SOLIKIN, M.Kes IBNU SISWANTO, M.Pd.

SISTEM KONVERTER DC. Desain Rangkaian Elektronika Daya. Mochamad Ashari. Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012

BAB III PERANCANGAN ALAT

KATA PENGANTAR. Kupang, Oktober Penulis

Bab 1: Pendahuluan. Isi: Pengertian Ilmu Elektronika Terminologi/Peristilahan: Komponen Elektronika Rangkaian Elektronika Sistem Elektronika

VOLTAGE PROTECTOR. SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

SOAL UJIAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKARYA REKAYASA TEKNOLOGI (ELEKTRONIKA)

MEMPELAJARI KOMPONEN DALAM RANGKAIAN LISTRIK SERTA MEMBANDINGKAN NILAI ARUS SECARA TEORITIS DAN INSTRUMENTAL

ARTIKEL. 1.3 Batasan Masalah Untuk menghindari meluasnya bahasan maka perlu adanya batasan-batasan masalah yang meliputi :

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING)

BAB II Transistor Bipolar

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika

PERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK

BAB V MULTIVIBRATOR. A. Pendahuluan. 1. Deskripsi

TRANSISTOR 1. TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2012/2013. Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Politeknik Telkom

PENGANTAR ELEKTRONIKA DAYA

SIMBOL DAN STRUKTUR DIODA

Transkripsi:

JURNAL PRAKTIKUM FISIKA DASAR PENGATURAN INTENSITAS CAHAYA MENGGUNAKAN TRANSISTOR Disusun Oleh : Kelompok N Nama Anggota : 1. Frans Romario Panjaitan (333508xxxx) 2. Stevano Augusta M (333208xxxx) 3. xxxx (xxxxxxxxxx)... dst LABORATORIUM FISIKA DASAR - FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON - BANTEN 2012

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i LEMBAR PENGESAHAN ii ABSTRAK iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI v DAFTAR GAMBAR vi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Tujuan Penulisan... 7 1.3 Perumusan Masalah... 8 1.4 Batasan Masalah... 16 BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1 Lampu... 23 2.2 Transistor... 24 2.3 Kapasitor... dst... 2.4 Resistor... 2.5 Potensiometer... 2.6 Intensitas cahaya... BAB III METODE PERCOBAAN 3.1 Diagram alir percobaan... 3.2 Alat & Bahan... 3.2.1 Alat... 3.2.2 Bahan... 3.3 Prosedur percobaan... BAB IV HASIL & PEMBAHASAN 4.1 Hasil Percobaan... 4.2 Pembahasan... BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 5.2 Saran... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II DESKRIPSI PROSES 1.1 Lampu Lampu adalah sebuah peranti yang memproduksi cahaya. Kata "lampu" dapat juga berarti bola lampu. Ada berbagai macam lampu diantaranya lampu pjiar, lampu neon. lampu busur, lampu mercuri, LED, dan sebagainya. Salah satu lampu yang digunakan dalam penelitian ini adalah lampu pijar. Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya. Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut menghalangi udara untuk berhubungan dengannya sehingga filamen tidak akan langsung rusak akibat teroksidasi. Lampu pijar dipasarkan dalam berbagai macam bentuk dan tersedia untuk tegangan (voltase) kerja yang bervariasi dari mulai 1,25 volt hingga 300 volt. Energi listrik yang diperlukan lampu pijar untuk menghasilkan cahaya yang terang lebih besar dibandingkan dengan sumber cahaya buatan lainnya seperti lampu pendar dan diode cahaya, maka secara bertahap pada beberapa negara peredaran lampu pijar mulai dibatasi. Di samping memanfaatkan cahaya yang dihasilkan, beberapa penggunaan lampu pijar lebih memanfaatkan panas yang dihasilkan, contohnya adalah pemanas kandang ayam, dan pemanas inframerah dalam proses pemanasan di bidang industri. Gambar 2.1 Lampu 23

24 1.2 Transistor Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.transistor throughhole (dibandingkan dengan pita ukur sentimeter). Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektot (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor. Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya. Gambar 2.2 Transistor 1.3 Kapasitor Kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad dari nama Michael Faraday. Kondensator juga dikenal sebagai "kapasitor", namun kata "kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Kebanyakan bahasa dan negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan bahasa Italia "condensatore", bahasa Perancis condensateur, Indonesia dan

dst... Jerman Kondensator atau Spanyol Condensador. Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung. Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C). Gambar 2.3 Kapasitor 1.4 Resistor Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir. Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium). Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, desah listrik, dan induktansi. Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.

Gambar 2.4 Resistor 1.5 Potensiometer Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan dapat disetel. Jika hanya dua terminal yang digunakan (salah satu terminal tetap dan terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat. Potensiometer biasanya digunakan untuk mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali suara pada penguat. Potensiometer yang dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat digunakan sebagai transduser, misalnya sebagai sensor joystick. Potensiometer jarang digunakan untuk mengendalikan daya tinggi (lebih dari 1 Watt) secara langsung. Potensiometer digunakan untuk menyetel taraf isyarat analog (misalnya pengendali suara pada peranti audio), dan sebagai pengendali masukan untuk sirkuit elektronik. Sebagai contoh, sebuah peredup lampu menggunakan potensiometer untuk menendalikan pensakelaran sebuah TRIAC, jadi secara tidak langsung mengendalikan kecerahan lampu. Potensiometer yang digunakan sebagai pengendali volume kadang-kadang dilengkapi dengan sakelar yang terintegrasi, sehingga potensiometer membuka sakelar saat penyapu berada pada posisi terendah. Gambar 2.5 Potensiometer

1.6 Intensitas Cahaya Intensitas cahaya adalah besaran pokok fisika untuk mengukur daya yang dipancarkan oleh suatu sumber cahaya pada arah tertentu per satuan sudut. Satuan SI dari intensitas cahaya adalah Candela (Cd). Dalam bidang optika dan fotometri (fotografi), kemampuan mata manusia hanya sensitif dan dapat melihat cahaya dengan panjang gelombang tertentu (spektrum cahaya nampak) yang diukur dalam besaran pokok ini. Daya dalam fisika adalah laju energi yang dihantarkan atau kerja yang dilakukan per satuan waktu. Daya dilambangkan dengan P. Daya rata-rata (sering disebut sebagai "daya" saja bila konteksnya jelas) adalah kerja rata-rata atau energi yang dihantarkan per satuan waktu. Daya sesaat adalah limit daya rata-rata ketika selang waktu Δt mendekati nol. Intensitas cahaya cenderung disebut sebagai kuat cahaya. Kuat cahaya dapat dinyatakan didalam rumus: P = I V... (2.1) Atau P = I R 2... (2.2)

BAB III METODE PERCOBAAN 3.1 Diagram Alir Percobaan Merangkai Alat Menyalakan Lampu Mengukur Jarak lampu ke luxmeter Mengatur lampu dengan potensiometer Mencatat hasil intensitas yang ditunjukkan pada luxmeter Gambar 3.1 Diagram Alir Percobaan 3.2 Alat & Bahan 3.2.1 Alat Alat alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah - Lampu pijar - Transistor Q4006LT - Kapasitor 473K 630V - Resistor 10000 Ω - Resositor 1000 Ω

- Potensiometer 500 K - Lampu indikator - Kabel 3.2.2 Bahan Bahan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah - Viting - Kotak sabun bekas - Papan bingkai kecil 3.3 Prosedur Percobaan Adapun prosedur percobaan yang telah dilakukan diantaranya 1. Merangkai alat-alat yang ditunjukkan seperti pada gambar di bawah ini 2. Menyalakan lampu dengan menyambungkan langsung ke sumber listirk(ac) 3. Mengukur jarak antara luxmeter dengan lampu yang sudah dinyalakan. 4. Mengatur besarnya intensitas cahaya dengan menggunakan potensiometer yang ada pada rangkaian alat yang telah disusun. 5. Mencatat hasil intensitas yang didapat berdasarkan besar potensiometer yang telah diukur.

JARAK (R) BAB IV HASIL & PEMBAHASAN 4.1 Hasil Percobaan Dari percobaan yang telah dilakukan maka didapat hasil data seperti dibawah ini : R/I Low Medium High 10 200 1500 2200 15 100 1200 1800 20 50 750 1500 Tabel 4.1 Hasil data percobaan intensitas tiap jarak berbeda Dan dibuat ke dalam gambar grafik yang ditunjukkan seperti di bawah ini : 25 20 15 10 LOW MEDIUM HIGH 5 0 0 500 1000 1500 2000 2500 INTENSITAS (LUX) Gambar 4.1 Grafik percobaan intensitas tiap jarak berbeda Dari gambar grafik diatas ditunjukkan bahwa semakin besar jarak lampu semakin kecil pula intensitas yang dihasilkan dalam kondisi potensiometer baik low, medium, dan high. Ini menunjukkan bahwa hubungan antara jarak dan intensitas berbanding terbalik sesuai persamaan rumus yang telah ada pada konsep.

4.2 Pembahasan Setelah mendapatkan data-data yang telah diperoleh dari percobaan yang dilakukan, data tersebut dapat diolah menggunakan rumus kuat cahaya yang telah ada (2.2) P = I R 2 INTENSITAS (LUX) LOW MEDIUM HIGH 200 1500 2200 100 1200 1800 50 750 1250 R 2 (m) 0.01 0.0225 0.04 Dari data yang sudah ada akan dimasukkan ke dalam persamaan rumus : Untuk intensitas low : 1. P = 200 x 0.01 = 2 2. P = 100 x 0.025 = 2.25 3. P = 50 x 0.04 = 2 Untuk intensitas medium : 1. P = 1500 x 0.01 = 150 2. P = 1200 x 0.025 = 180 3. P = 750 x 0.04 = 150 Untuk intensitas high : 1. P = 2200 x 0.01 = 220 2. P = 1800 x 0.0225 = 270 3. P = 1250 x 0.04 = 300

BAB V KESIMPULAN & SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapat dari percobaan ini ialah : 1. Semakin besar jarak yang telah ditentukan semakin kecil pula intensitas yang dihasilkan. 2. Transistor mempengaruhi intensitas cahaya lampu yang ada. 3. Hubungan intensitas dengan kuat cahaya berbanding lurus. 5.2 Saran Saran yang didapat dari percobaan ini adalah 1. Mengukur jarak lampu ke luxmeter dengan akurat. 2. Berhati hati terhadap tegangan yang mengalir langfsung dari arus AC. 3. Memanfaatkan sarana atau prasana yang ada dengan baik.