BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
PERBANDINGAN KINERJA EKSTRAKSI FITUR TINGKAT RENDAH MENGGUNAKAN METODE

BAB IV HASIL DAN PENGUJIAN. telah dibuat. Pengujian yang dilakukan adalah menguji proses region of interest

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Dalam pengerjaan tugas akhir ini memiliki tujuan untuk mengektraksi

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dalam empat tahap, yaitu preprocessing citra, ekstraksi citra, SIFT, dan pencocokan citra.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Tekstur adalah salah satu elemen dasar citra. Elemen dasar ini berupa ciriciri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: b. Memori : 8192 MB. c. Sistem Model : Lenovo G40-45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengembangan Sistem Pengenalan Wajah 2D

BAB IV HASIL DAN PENGUJIAN. Perancangan perangkat lunak terdiri dari beberapa bagian, yaitu perangkat

APLIKASI PENGKLASIFIKASIAN MOTIF BATIK TULIS LASEM MENGGUNAKAN METODE GRAY LEVEL CO-OCCURRENCE MATRICES (GLCM) DAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM)

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Prosesor : Intel Core i5-6198du (4 CPUs), ~2.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian penerapan metode Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 PERANCANGAN. Input Data, Pre-processing, Feature Extraction, Training, dan Verification. Pada tahap

BAB III METODE PENELITIAN

@UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

SISTEM IDENTIFIKASI CITRA JENIS KUNYIT (Curcuma Domestica Val.) MENGGUNAKAN METODE KLASIFIKASI MINKOWSKI DISTANCE FAMILY

VERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR CHAIN CODE ABSTRAK

BAB III PERANCANGAN SISTEM. tangan huruf vokal seperti terlihat pada gambar 3.1.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Identifikasi Tanda Tangan Menggunakan Transformasi Gabor Wavelet dan Jarak Minskowski

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

PENGOLAHAN CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL PADA DETEKSI PENYAKIT PULPITIS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE REGION GROWING APPROACH

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DAN INSTRUMENTASI KENDALI. M-File dan Simulink

BAB III METODE PENELITIAN. menjawab segala permasalahan yang ada dalam penelitian ini.

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

SISTEM PENGENALAN BUAH MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM dan EUCLIDEAN DISTANCE

Magister Teknik Informatika, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta 2. Program Studi Teknik Elektro, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta 3

DAFTAR ISI. BAB II... Error! Bookmark not defined.

YOGI WARDANA NRP

MODUL IV APLIKASI MULTIMEDIA

KLASIFIKASI GERAK ATLET JALAN CEPAT MENGGUNAKAN METODE KNN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. dan bahan, agar mendapatkan hasil yang baik dan terstruktur. Processor Intel Core i3-350m.

PEMBIMBING : Dr. Cut Maisyarah Karyati, SKom, MM, DSER.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang masalah

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Pengenalan Jenis Pempek Menggunakan Metode Canny & K-Nearest Neighbor (KNN) Berdasarkan Bentuknya

BAB III PERANCANGAN SISTEM

DETEKSI PENYAKIT KULIT MENGUNAKAN FILTER 2D GABOR WAVELET DAN JARINGAN SARAF TIRUAN RADIAL BASIS FUNCTION

Kreasi Bingkai Gokil

Gambar 3.1. Diagram alir apikasi image to text

BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL PENGUJIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. fold Cross Validation, metode Convolutional neural network dari deep learning

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. akan dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan aplikasi. Untuk itulah,

BAB 3 IMPLEMENTASI SISTEM

Pada bab ini akan dijelaskan berbagai cara mengelola isi konten yang diperlukan diantaranya :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder berupa citra Magnetic Resonansi Image (MRI) yang diperoleh dari

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. implementasi dari program aplikasi yang dibuat. Penulis akan menguraikan

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA DOUBLE BACKPROPAGATION ABSTRAK

Memberi Efek Transisi

Membuat Kalender Meja dengan Photoshop

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. database dan database query, secara keseluruhan menggunakan cara yang sama.

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dicolokan ke komputer, hal ini untuk menghindari noise yang biasanya muncul

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

Bab III ANALISIS&PERANCANGAN

VERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FILTER GABOR ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengembangan sistem pemugaran citra digital dengan algoritma exemplar-based

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR...

Panduan Dasar Abode Photoshop Asik by Gapra.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL PENGUJIAN

PENGENALAN GENDER MEMANFAATKAN WAJAH MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KLASIFIKASI NEAREST NEIGHBOR

BAB IV BASIS DATA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI DAERAH PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C-

Mengelola Bagian. Website Sekolah. Mengelola bagian utama Website Sekolah dibagi menjadi 3

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan

KLASIFIKASI BUNGA EUPHORBIA BERDASARKAN KELOPAK DENGAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (PCA)

SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan fakor-faktor penyebab masalah tersebut bisa terjadi diantaranya. dimanfaatkan dan dikelola dengan baik.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Memperbaiki kualitas gambar dengan perintah Levels. Memperbaiki tingkat keterangan gambar. Menciptakan special FX dengan filter Photoshop.

JURNAL ANALISIS PERBANDINGAN METODE HISTOGRAM EQUALIZATION DENGAN METODE MEDIAN FILTER UNTUK REDUKSI NOISE

Memulai Simulink. Memulai Simulink. Membuat Model Baru. Untuk memulai Simulink dan membuka library milik Simulink :

Implementasi Deteksi Seam Carving Berdasarkan Perubahan Ukuran Citra Menggunakan Local Binary Patterns dan Support Vector Machine

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa Jepang menggunakan berbagai jenis karakter untuk sistem

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI. perhitungan LSI dan juga interface yang akan dibuat oleh penulis.

Transkripsi:

39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai metodologi penelitian skripsi ini yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu metode eksperimen (pengambilan data) dan metode testing (pengujian data). 1.1 DIAGRAM ALIR METODE PENELITIAN Mulai Mengubah gambar ke gray level Melakukan Ekstraksi fitur GLCM Melakukan Ekstraksi fitur Gabor Filter Skenario 10-Fold Cross Validation Mengukur similarity distance dengan Euclidean Distance Hasil Gambar 3.1 Diagram alir metode penelitian

40 1.2 METODE EKSPERIMEN Proses pada tahap eksperimen mencakup pada pengambilan citra batik sebagai data input dan ekstraksi citra dengan menggunakan metode GLCM dan Gabor Filter. Proses ekstraksi dikerjakan pada program MATLAB R2010b dan hasil ekstraksi diolah dengan menggunakan Microsoft Excel 2010. 1.2.1 Data Input Untuk melakukan ekstraksi diperlukanlah data input, dalam hal ini data input yang digunakan adalah data citra batik. Data citra batik yang digunakan adalah motif batik kawung dan motif batik parang. Data citra berupa foto pola batik diambil dari Museum Tekstil Jakarta dan sumber lainnya. Data-data tersebut disimpan dalam format JPG dengan piksel 300x300 dan masing-masing file memiliki size yang berbeda-beda. Citra itu akan digunakan untuk mengetahui beberapa ciri pada metode GLCM dan Gabor. Dimana dari hasil ekstraksi fitur itu akan menghasilkan sebuah ciri dari motif batik kawung dan parang. Gambar 3.2 Motif Batik Kawung

41 Gambar 3.3 Motif Batik Parang 1.2.2 Pre-Processing Data Input Pre processing merupakan sebuah proses awal yang dilakukan pada suatu citra digital sebelum dilakukan pemrosesan citra selanjutnya. Pre processing pada tugas akhir ini mengubah ukuran gambar yang diperoleh. Untuk keseragaman masukan pre processing diperlukan ukuran data yang seragam. Oleh karena itu, dilakukan proses resize. Proses resize pada tugas akhir ini dilakukan secara manual menggunakan perangkat lunak Adobe Photoshop CS3. 1. Buka Adobe Photoshop CS3 2. Buka image baru, klik File - New Gambar 3.4 Langkah membuat image baru Photoshop

42 3. Setting dimensi menjadi 300x300 piksel lalu klik OK a. Kotak dialog setting piksel pada image baru b. Image baru ukuran 300x300 piksel Gambar 3.5 Setting dimensi piksel pada image baru 4. Selanjutnya buka citra yang akan diubah menjadi dimensi 300x300 piksel. Klik File - Open lalu pilih citra yang akan diubah dimensinya.

43 a. Membuka file b. Kotak dialog membuka file Gambar 3.6 Langkah membuka file pada Photoshop 5. Setelah itu ubah cintra menjadi minimal 300 piksel. Klik kanan citra lalu pilih image size. Maka citra asli tersebut akan mengecil dan selanjutnya dapat dipindahkan ke image baru yang sudah disetting menjadi 300x300 piksel.

44 Gambar 3.7 Setting dimensi piksel pada image size 6. Lalu pindahkan citra asli ke dalam image dengan dimensi 300x300 piksel dengan cara klik dan geser tombol pada toolbar. Sesuaikan gambar tersebut dan simpan gambar tersebut dalam bentuk JPG. Gambar 3.8 Tampilan citra ukuran asli dan citra 300x300 piksel 7. Lakukan hal yang sama pada citra batik lainnya. Berikut contoh citra batik yang sudah diubah dimensinya menjadi 300x300 piksel.

45 1.2.3 Klasifikasi Motif Batik Setelah citra asli sudah menjadi dimensi 300x300 piksel, untuk memudahkan dalam pengujian, untuk motif batik kelas kawung diberi nama 1.jpg s/d 10.jpg sedangkan untuk motif batik kelas parang diberi nama 11.jpg s/d 20.jpg, berikut tabel klasifikasi motif batik kelas kawung dan parang. No File Gambar Kelas 1 1.jpg 2 2.jpg 3 3.jpg 4 4.jpg 5 5.jpg Kawung 6 6.jpg 7 7.jpg 8 8.jpg 9 9.jpg 10 10.jpg 11 11.jpg 12 12.jpg 13 13.jpg 14 14.jpg Parang 17 17.jpg 18 18.jpg 19 19.jpg 20 20.jpg 15 15.jpg 16 16.jpg Tabel 3.1 Klasifikasi citra pada kelas kawung dan parang

46 3.2.4 Mengubah Citra Menjadi Grayscale Tahap selanjutnya sebelum melakukan ekstraksi fitur citra batik ialah mengubah citra asli menjadi citra keabuan (Grayscale). Hal ini digunakan untuk menyederhanakan model citra. Citra berwarna terdiri dari 3 layer matrik yaitu R- layer, G-layer dan B-layer. Sehingga untuk melakukan proses-proses selanjutnya tetap diperhatikan tiga layer di atas. Bila setiap proses perhitungan dilakukan menggunakan tiga layer, berarti dilakukan tiga perhitungan yang sama. Sehingga konsep itu diubah dengan mengubah 3 layer di atas menjadi 1 layer matrik grayscale dan hasilnya adalah citra grayscale. Di dalam citra ini tidak ada lagi warna, yang ada hanyalah derajat keabuan. Pada Matlab, command yang digunakan untuk mengubah citra berwarna menjadi grayscale sebagai berikut: >> x=imread('e:\motif Batik Finish\1.jpg'); >> I=rgb2gray(x); a. Citra Asli b. Citra Grayscale Gambar 3.9 Citra asli dan grayscale motif batik

47 3.2.5 Ekstraksi Citra Menggunakan Metode GLCM dan Gabor Filter Tahap selanjutnya adalah melakukan ekstraksi dengan menggunakan metode GLCM dan Gbor Filter. Hasil ekstraksi tersebut nantinya akan dijadikan nilai training dan nilai testing. 1. Script Esktraksi Citra Sebelum melakukan ekstraksi citra batik, buat terlebih dahulu feature extractor pada M-file editor Matlab. 1. Buka program Matlab pilih File New Script 2. Muncul kotak dialog Editor dan isikan script berikut ini. Script ekstraksi GLCM % Do GLCM Feature extraction % Input: I = gray image % Output: feature = 16-length vector x=imread('e:\anugrah\kuliah semester 8\TUGAS AKHIR\Motif Batik Finish\2.jpg'); I=rgb2gray(x); offset = [0 1; -1 1; -1 0; -1-1]; % can be changed GLCM2 = graycomatrix(i,'offset',offset); properties = graycoprops(glcm2); feature = [properties.contrast properties.correlation properties.energy properties.homogeneity]; if nargin >1 figure('name','glcm'), hold on; subplot(2,3,1),imshow(i),title('gray'); subplot(2,3,2), plot([properties.contrast]);title('contrast');xlabel('horizontal Offset');ylabel('Contrast'); subplot(2,3,3), plot([properties.correlation]);title('correlation');xlabel('horizontal Offset');ylabel('Correlation'); subplot(2,3,5), plot([properties.energy]);title('energy');xlabel('horizontal Offset');ylabel('Energy'); subplot(2,3,6), plot([properties.homogeneity]);title('homogeneity');xlabel('horizontal Offset');ylabel('Homogeneity'); end MContrast=mean(properties.Contrast); scontrast=std(properties.contrast); MCorrelation=mean(properties.Correlation); scorrelation=std(properties.correlation); MEnergy=mean(properties.Energy); senergy=std(properties.energy); MHomogeneity=mean(properties.Homogeneity); shomogeneity=std(properties.homogeneity);

48 Gambar 3.10 Script ekstraksi GLCM pada M-File editor Script ekstraksi Gabor Filter %GABORPRE % Do gabor filter to image % im = gray image a=imread('e:\anugrah\kuliah semester 8\TUGAS AKHIR\Motif Batik Finish\20.jpg'); im=rgb2gray(a); nscale = 4; omin = 0; ostep=10; omax=180; norient = 1+(omax-omin)/(ostep*2); if(nargin>1) figure('name','gabor'); hold on; subplot(nscale,norient+1,1),imshow(im),title('gray'); counter = 0; end ratamean=0; ratadef=0; vector_out = []; for h = 1 : nscale; urut=0; for I = omin:ostep:omax; nil=i; X=2; Y=4; f=2.83; %freq(2.83 5.66 11.31 22.63)

49 urut=urut+1; [G,gabout] = gaborfilter(im,x,y,f,nil); var1= mean (mean (gabout)); var3= std(std (gabout)); vector_out = [vector_out var1 var3]; ratamean=ratamean+var1; ratadef=ratadef+var3; if nargin>1 counter = counter+1; subplot(nscale,norient+1,counter+h),imshow(gabout), title(sprintf('h:%d-o:%d',h,i)); end end; end; if nargin >1 hold off; end feature = vector_out; Gambar 3.11 Script ekstraksi Gabor Filter pada M-File editor

50 3. Lalu save kedua script tersebut dalam bentuk file.m Gambar 3.12 Kotak dialog save pada M-File Editor 2. Ekstraksi Citra Setelah membuat script pada M-File Editor, langkah selanjutnya adalah melakukan ekstraksi dengan metode GLCM dan Gabor Filter. Berikut langkah-langkah ekstraksi motif batik : 1. Buka script feature extractor pada Program Matlab 2. Klik tombol Run pada toolbar yang berarti menjalankan script tersebut. Maka akan muncul figure dan pada jendela workspace akan ada nilai-nilai dari hasil ekstraksi yang akan kita proses selanjutnya. 3. Lakukan hal tersebut dari gambar 1.jpg hingga gambar 20.jpg

51 a. Data hasil ekstraksi GLCM pada workspace b. Tampilan plot hasil ekstraksi GLCM

52 c. Data hasil ekstraksi Gabor Filter pada workspace d. Tampilat plot hasil ekstraksi Gabor Filter Gambar 3.13 Hasil ekstraksi citra dengan metode GLCM dan Gabor Filter

53 1.3 METODE PENGUJIAN 1.3.1 Skenario 10-Fold Cross Validation 1. Fold 1 Pada pengujian pertama (fold 1), untuk kelas batik kawung diambil 1 gambar yang akan dijadikan testing, yaitu gambar 1.jpg. Untuk sisanya gambar 2.jpg s/d 10.jpg dijadikan sebagai nilai training dengan cara diambil nilai rata-ratanya. Sedangkan untuk kelas batik parang diambil 1 gambar juga yang akan dijadikan testing, yaitu gambar 11.jpg, lalu gambar 12.jpg s/d 20.jpg diambil nilai rata-ratanya untuk dijadikan nilai training. 2. Fold 2 Pada Fold 2 yang akan dijadikan nilai testing adalah gambar 2.jpg pada kelas kawung, sedangkan pada kelas parang gambar yang dijadikan nilai testing adalah gambar 12.jpg. Pada kelas kawung yang dijadikan sebagai nilai training adalah gambar 1.jpg, 3.jpg, 4.jpg, 5.jpg, 6.jpg, 7.jpg, 8.jpg, 9.jpg, dan 10.jpg. Lalu pada kelas parang yang dijadikan sebagai nilai training adalah 11.jpg, 13.jpg, 14.jpg, 15.jpg, 16.jpg, 17.jpg, 18.jpg, 19.jpg, dan 20.jpg. 3. Fold 3 Pada Fold 3 yang akan dijadikan nilai testing adalah gambar 3.jpg pada kelas kawung, sedangkan pada kelas parang gambar yang dijadikan nilai testing adalah gambar 13.jpg. Pada kelas kawung yang dijadikan sebagai nilai training adalah gambar 1.jpg, 2.jpg, 4.jpg, 5.jpg, 6.jpg, 7.jpg, 8.jpg, 9.jpg, dan

54 10.jpg. Lalu pada kelas parang yang dijadikan sebagai nilai training adalah 11.jpg, 12.jpg, 14.jpg, 15.jpg, 16.jpg, 17.jpg, 18.jpg, 19.jpg, dan 20.jpg. 4. Fold 4 Pada Fold 4 yang akan dijadikan nilai testing adalah gambar 4.jpg pada kelas kawung, sedangkan pada kelas parang gambar yang dijadikan nilai testing adalah gambar 14.jpg. Pada kelas kawung yang dijadikan sebagai nilai training adalah gambar 1.jpg, 2.jpg, 3.jpg, 5.jpg, 6.jpg, 7.jpg, 8.jpg, 9.jpg, dan 10.jpg. Lalu pada kelas parang yang dijadikan sebagai nilai training adalah 11.jpg, 12.jpg, 13.jpg, 15.jpg, 16.jpg, 17.jpg, 18.jpg, 19.jpg, dan 20.jpg. 5. Fold 5 Pada Fold 5 yang akan dijadikan nilai testing adalah gambar 5.jpg pada kelas kawung, sedangkan pada kelas parang gambar yang dijadikan nilai testing adalah gambar 15.jpg. Pada kelas kawung yang dijadikan sebagai nilai training adalah gambar 1.jpg, 2.jpg, 3.jpg, 4.jpg, 6.jpg, 7.jpg, 8.jpg, 9.jpg dan 10.jpg. Lalu pada kelas parang yang dijadikan sebagai nilai training adalah 11.jpg, 12.jpg, 13.jpg, 14.jpg, 16.jpg, 17.jpg, 18.jpg, 19.jpg dan 20.jpg. 6. Fold 6 Pada Fold 6 yang akan dijadikan nilai testing adalah gambar 6.jpg pada kelas kawung, sedangkan pada kelas parang gambar yang dijadikan nilai testing adalah gambar 16.jpg. Pada kelas kawung yang dijadikan sebagai nilai training adalah gambar 1.jpg, 2.jpg, 3.jpg, 4.jpg, 5.jpg, 7.jpg, 8.jpg, 9.jpg dan 10.jpg. Lalu pada kelas parang yang dijadikan sebagai nilai training adalah 11.jpg, 12.jpg, 13.jpg, 14.jpg, 15.jpg, 17.jpg, 18.jpg, 19.jpg dan 20.jpg.

55 7. Fold 7 Pada Fold 7 yang akan dijadikan nilai testing adalah gambar 7.jpg pada kelas kawung, sedangkan pada kelas parang gambar yang dijadikan nilai testing adalah gambar 17.jpg. Pada kelas kawung yang dijadikan sebagai nilai training adalah gambar 1.jpg, 2.jpg, 3.jpg, 4.jpg, 5.jpg, 6.jpg, 8.jpg, 9.jpg dan 10.jpg. Lalu pada kelas parang yang dijadikan sebagai nilai training adalah 11.jpg, 12.jpg, 13.jpg, 14.jpg, 15.jpg, 16.jpg, 18.jpg, 19.jpg dan 20.jpg. 8. Fold 8 Pada Fold 8 yang akan dijadikan nilai testing adalah gambar 8.jpg pada kelas kawung, sedangkan pada kelas parang gambar yang dijadikan nilai testing adalah gambar 18.jpg. Pada kelas kawung yang dijadikan sebagai nilai training adalah gambar 1.jpg, 2.jpg, 3.jpg, 4.jpg, 5.jpg, 6.jpg, 7.jpg, 9.jpg dan 10.jpg. Lalu pada kelas parang yang dijadikan sebagai nilai training adalah 11.jpg, 12.jpg, 13.jpg, 14.jpg, 15.jpg, 16.jpg, 17.jpg, 19.jpg dan 20.jpg. 9. Fold 9 Pada Fold 9 yang akan dijadikan nilai testing adalah gambar 9.jpg pada kelas kawung, sedangkan pada kelas parang gambar yang dijadikan nilai testing adalah gambar 19.jpg. Pada kelas kawung yang dijadikan sebagai nilai training adalah gambar 1.jpg, 2.jpg, 3.jpg, 4.jpg, 5.jpg, 6.jpg, 7.jpg, 8.jpg dan 10.jpg. Lalu pada kelas parang yang dijadikan sebagai nilai training adalah 11.jpg, 12.jpg, 13.jpg, 14.jpg, 15.jpg, 16.jpg, 17.jpg, 18.jpg dan 20.jpg.

56 10. Fold 10 Pada Fold 10 yang akan dijadikan nilai testing adalah gambar 5.jpg pada kelas kawung, sedangkan pada kelas parang gambar yang dijadikan nilai testing adalah gambar 15.jpg. Pada kelas kawung yang dijadikan sebagai nilai training adalah gambar 1.jpg, 2.jpg, 3.jpg, 4.jpg, 5.jpg, 6.jpg, 7.jpg, 8.jpg dan 9.jpg. Lalu pada kelas parang yang dijadikan sebagai nilai training adalah 11.jpg, 12.jpg, 13.jpg, 14.jpg, 15.jpg, 16.jpg, 17.jpg, 18.jpg dan 19.jpg. 3.3.2 Mengukur Similarity Distance Mean dan Standard Deviasi Dengan Perhitungan Euclidean Distance Setelah mendapatkan nilai testing dan nilai training, maka proses selanjutnya adalah membandingkan antara nilai testing dengan nilai training. Perbandingan tersebut dapat dilakukan dengan cara menghitung jarak euclidean (euclidean distance), yang merupakan selisih nilai piksel antara nilai tersebut. Jarak euclidean adalah akar dari jumlah selisih kuadrat antara 2 nilai tesebut, dan secara matematis dapat dirumuskan: Rumus untuk mencari jarak euclidean adalah. ED NilaiTraining 2 NilaiTesting 2