NILAI TAMBAH OLAHAN HASIL PERTANIAN PADA USAHA GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN) MESRA JAYA KELURAHAN SAWAH LEBAR LAMA KOTA BENGKULU PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS NILAI TAMBAH, KEUNTUNGAN, DAN TITIK IMPAS PENGOLAHAN HASIL RENGGINANG UBI KAYU (RENGGINING) SKALA RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU

ANALISIS NILAI TAMBAH PISANG NANGKA (Musa paradisiaca,l) (Studi Kasus di Perusahaan Kripik Pisang Krekes di Loji, Wilayah Bogor)

Oleh : Iif Latifah 1, Yus Rusman 2, Tito Hardiyanto 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN NANAS MENJADI KERIPIK DAN SIRUP (Kasus: Desa Sipultak, Kec. Pagaran, Kab. Tapanuli Utara)

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar merupakan pengertian yang digunakan untuk memperoleh

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional meliputi pengertian yang digunakan

KINERJA USAHA AGROINDUSTRI KELANTING DI DESA KARANG ANYAR KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEPUNG TAPIOKA DI DESA NEGARATENGAH KECAMATAN CINEAM KABUPATEN TASIKMALAYA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lampung Timur. Lokasi penelitian

IDENTIFIKASI NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI MINYAK KAYU PUTIH DI KPHL TARAKAN

III. METODE PENELITIAN. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis data

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 2 September 2016

IV. METODE PENELITIAN

PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH USAHA KOPI BUBUK ROBUSTA DI KABUPATEN LEBONG (STUDI KASUS PADA USAHA KOPI BUBUK CAP PADI)

Steffi S. C. Saragih, Salmiah, Diana Chalil Program StudiAgribisnisFakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

METODE PENELITIAN. Klaster adalah konsentrasi spasial dari industri industri yang sama atau

DIVERSIFIKASI NILAI TAMBAH DAN DISTRIBUSI KEREPIK UBI KAYU DI KECAMATAN SARONGGI KABUPATEN SUMENEP

ABSTRAK. PENDAHULUAN Latar Belakang. GaneÇ Swara Vol. 10 No.1 Maret 2016 IDA BGS. EKA ARTIKA, 2) IDA AYU KETUT MARINI

Analisis Pendapatan Agroindustri Aneka Keripik Putri Tunggal di Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin

ANALISIS NILAI TAMBAH BAWANG MERAH LOKAL PALU MENJADI BAWANG GORENG DI KOTA PALU

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di Kecamatan Leuwiliang dan Leuwisadeng,

III. METODE PENELITIAN. Kumpulan dan i seluruh elemen (responden) tersebut dinamakan populasi.

ANALISIS EKONOMI PAKAN TERNAK TERFERMENTASI BERBASIS LIMBAH AGROINDUSTRI PISANG DI KABUPATEN LUMAJANG

III. METODE PENELITIAN

POLA PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN STRATEGI PEMBERDAYAAN GENDER PADA KELOMPOK WANITA TANI (KWT) PENGOLAH HASIL PERTANIAN DI KOTA BENGKULU

PENDAHULUAN. Nurmedika 1, Marhawati M 2, Max Nur Alam 2 ABSTRACT

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi pertanian dan

III. METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data melakukan analisa-analisa sehubungan dengan tujuan

ANALISIS NILAI TAMBAH BUAH PISANG MENJADI KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

NILAI TAMBAH PADA AGROINDUSTRI TAHU

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN MARGIN PEMASARAN PISANG MENJADI OLAHAN PISANG ANALYSIS OF ADDED VALUE AND MARKETING MARGIN OF PROCESSED BANANA PRODUCTS

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEMPE (Suatu Kasus di Kelurahan Banjar Kecamatan Banjar Kota Banjar) Abstrak

ANALISIS PERBANDINGAN NILAI TAMBAH PENGOLAHAN UBI KAYU MENJADI TEPUNG MOCAF DAN TEPUNG TAPIOKA DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Lama Berusaha Status Keterangan. Jlh Tenaga Kerja (Tahun) (Tahun) Keluarga (Orang) (Tahun) Kepemilikan Usaha (m 2 ) TKDK TKLK

ANALISIS TEKNOLOGI MESIN PENGOLAH DAN NILAI TAMBAH KERIPIK SALAK PONDOH PADA KELOMPOK SRIKANDI KELURAHAN SUMBERGONDO KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK BERBAHAN BAKU IKAN DAN UDANG (Studi Kasus Di Perusahaan Sri Tanjung Kabupaten Indramayu)

ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA PENGOLAHAN GULA AREN DI DESA SUKA MAJU KECAMATAN SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH DARI USAHA PENGOLAHAN MARNING DAN EMPING JAGUNG DI KABUPATEN GROBOGAN

VI. ANALISIS NILAI TAMBAH INDUSTRI PENGGERGAJIAN KAYU (IPK)

METODOLOGI. Waktu dan Tempat. Alat dan Bahan. Metode Penelitian

NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KRIPIK PISANG DI KECAMATAN CILONGOK, KABUPATEN BANYUMAS

ANALISIS EKONOMI PAKAN TERNAK TERFERMENTASI BERBASIS LIMBAH AGROINDUSTRI PISANG DI KABUPATEN LUMAJANG

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KECAP (Studi Kasus pada Pengusaha Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran)

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN USAHA PRODUK OLAHAN KERUPUK WORTEL DAN SIRUP WORTEL

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Rumah Alam Jaya (RAJ) Organik terletak

BAB III METODE PENELITIAN. daerah penelitian ini dilakukan secara sengaja atau purposive pada agroindustri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN IMBALAN JASA FAKTOR PRODUKSI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

PERAN AGROINDUSTRI PADI DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN SUMBANG

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Wajak Kabupaten Malang, tepatnya di

ANALISIS NILAI TAMBAH. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis Universitas Jember

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN STRATEGI PEMASARAN USAHA INDUSTRI TAHU DI KOTA MEDAN. Jl. Prof. A. Sofyan No. 3 Medan

ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN MANGROVE PADA KELOMPOK PEREMPUAN MUARA TANJUNG

NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI STROBERI

Indonesian Journal of Agricultural Economics (IJAE)

Lampiran 1. Biaya bahan baku Dodol, kurma salak, keripik salak dan sirup salak. Lampiran 2. Biaya Bahan Penunjang Dodol Salak

Staf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Unja ABSTRAK

8. NILAI TAMBAH RANTAI PASOK

BAB I PENDAHULUAN. terlebih keuntungan dalam sektor pertanian. Sektor pertanian terutama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN SUSU SAPI PADA USAHA SAPI PERAH DI KECAMATAN SELUPU REJANG KABUPATEN REJANG LEBONG

Kegiatan agroindustri atau industri hasil pertanian maupun perikanan. mempunyai peranan yang sangat besar dalam meningkatka pertumbuhan ekonomi

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN RISIKO USAHA PADA AGROINDUSTRI SERUNDENG UBI JALAR DI KECAMATAN SIULAK KABUPATEN KERINCI

AGRIBISNIS KENTANG DI KABUPATEN WONOSOBO

ANALISIS EFISIENSI DAN NILAI TAMBAH PRODUK JAMU (Studi Kasus PT. Jamu Jokotole Bangkalan) Istifadhah 1, Abdul Azis jakfar 2, dan Askur Rahman 3

JIIA, VOLUME 1 No. 3, JULI 2013

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan kejadian-kejadian atau

ANALSIS NILAI TAMBAH KERIPIK BUAH DI KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. et al. (2002), sistem agribisnis adalah rangkaian dari berbagai subsistem mulai

ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA RUMAH TANGGA ASINAN CEMPEDAK DI DESA RIWA KECAMATAN BATU MANDI KABUPATEN BALANGAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

ANALISIS AGROINDUSTRI KERIPIK TEMPE BU SITI DI DESA BULUH RAMPAI KECAMATAN SEBERIDA KABUPATEN INDRAGIRI HULU

Analisis Nilai Tambah dan BEP Kacang Garing Sihobuk di Desa Silangkitang Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara

ANALISIS NILAI TAMBAH ABON SAPI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA MUTIARA HJ. MBOK SRI DI KOTA PALU

NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI MENDONG

XI. PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI UBI KAYU

KAJIAN TENTANG NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KERIPIK. SALAK (Salacca Zalacca)

ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK PISANG DI UKM RIFA, KABUPATEN SUBANG

PENDAHULUAN. dan tidak bisa dipisahkan yaitu pertama, pilar pertanian primer (on-farm

ANALISIS EFISIENSI DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TAHU DI KOTA PEKANBARU

I. PENDAHULUAN. Kegiatan agroindustri atau industri hasil pertanian merupakan bagian integral

ANALISIS AGROINDUSTRI KRIPIK UBI KAYU DI KELURAHAN KULIM KECAMATAN TENAYAN RAYA KOTA PEKANBARU

ANALISIS NILAI TAMBAH INDUSTRI KERIPIK TEMPE SKALA RUMAH TANGGA (Studi Kasus Desa Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang)

ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI UBI KAYU (Studi Kasus Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor) ALFIAN NUR AMRI

BAB III METODE PENELITIAN

NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI DAGING SAPI

ANALISIS KETERKAITAN ANTAR SUBSISTEM DI DALAM SISTEM AGRIBISNIS KAKAO (Theobroma cacao L.) DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar mata

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. petani responden menyebar antara tahun. No Umur (thn) Jumlah sampel (%) , ,

ANALISIS KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI GULA KELAPA DI DESA PANERUSAN KULON KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN BANJARNEGARA

PERANAN AGROINDUSTRI DALAM MENINGKATKAN NILAI TAMBAH KOMODITI PISANG, NANGKA DAN GARUT

Yonda Defrianti Putri 1), Lamun Bathara 2), Hendrik 2) ABSTRAK

MAKALAH STUDI KASUS MANAJEMEN PRODUKSI KERIPIK PISANG SEBAGAI PRODUK OLAHAN BUAH PISANG

Transkripsi:

NILAI TAMBAH OLAHAN HASIL PERTANIAN PADA USAHA GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN) MESRA JAYA KELURAHAN SAWAH LEBAR LAMA KOTA BENGKULU Rahmat Oktafia 1), Alfayanti 2), Novitri Kurniati dan Dwi Fitriani 3) 3) 1) Calon Penyuluh BPTP Bengkulu 2) Calon Peneliti BPTP Bengkulu Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu ABSTRAK Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) merupakan salah satu pelaku agroindusri pengolahan hasil pertanian. Gapoktan Mesra Jaya adalah Gapoktan di Kota Bengkulu yang melakukan usaha pengolahan hasil pertanian berupa rengginang ubi kayu (renggining) dan keripik pisang nangka. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai tambah pengolahan renggining dan keripik pisang nagka. Lokasi penelitian pada Gapoktan Mesra Jaya di Kelurahan Sawah Lebar Lama, Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu pada bulan Maret sampai April 2013. Data yang dikumpulkan adalah input dan output pengolahan produk melalui pengamatan proses produksidan wawancara dengan wanita tani pengolah renggining dan keripk pisang nagka. Data dianalisis menggunakan analisis nilai tambah mengikuti Metode Hayami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tambah produk renggining ubi kayu dan keripik pisang nangka masing-masing sebesar Rp.13.057/kg dan 5.975/kg. Kata Kunci: nilai tambah, olahan hasil pertanian, gapoktan PENDAHULUAN Pembangunan pertanian Pembangunan pertanian harus dipandang dari dua pilar utama yang tidak bisa dipisahkan yaitu pilar pertanian primer yang merupakan kegiatan usahatani yang menggunakan input produksi untuk menghasilkan produk pertanian primer danpilar pertanian sekunder sebagai kegiatan meningkatkan nilai tambah produk pertanian primer melalui pengolahan (agroindustri) beserta distribusi dan perdagangannya (Baroh, 2007). Sifat produk pertanian yang cepat busuk jika disimpan terlalu lama memerlukan penanganan pengolahan yang lebih lanjut agar produk pertanian tersebut dapat memberikan nilai tambah dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi daripada masih dalam bentuk segar. Kegiatan agroindustri merupakan bagian integral dari pembangunan sektor pertanian. Efek agroindustri mampu mentransformasikan produk primer ke produk olahan sekaligus budaya kerja bernilai tambah rendah menjadi budaya kerja industrial modern yang menciptakan nilai tambah tinggi (Suryana, 2005 dalam Tarigan,2007). Definisi agroindustri dapat dijabarkan sebagai kegiatan industri yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang, dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut. Dengan demikian agroindustri meliputi industri pengolahan hasil pertanian, industri yang memproduksi peralatan dan mesin pertanian, industri input pertanian (pupuk, pestisida, herbisida dan lain-lain) dan industri jasa sektor pertanian (Budiarto, 2009). Salah satu pelaku agroindustri di Indonesia adalah petani yang tergabung kedalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Gapoktan merupakan lembaga yang menghubungakn petani di suatu desa dengan lembaga-lembaga lain di luarnya (Syahyuti, 2007). Tujuan utama pembentukan dan penguatan Gapoktan adalah untuk memperkuat kelembagaan petani yang ada, sehingga pembinaan pemerintah kepada petani akan terfokus dengan sasaran yang jelas (Deptan, 2006). Gapoktan diharapkan berperan untuk fungsi-fungsi pemenuhan permodalan pertanian, pemenuhan sarana produksi, pemasaran produk pertanian, dan termasuk menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan petani (Syahyuti, 2007). Salah satu satu Gapoktan yang melakukan pengolahan hasil pertanian adalah Gapoktan Mesra Jaya Kelurahan Sawah Lebar Lama Kota Bengkulu. Gapoktan ini merupakan gabungan dari lima kelompok wanita tani yang mengolah hasil pertanian dari kebun kelompok diantaranya adalah ubi kayu yang diolah menjadi rengginang (renggining) dan pisang nangka yang diolah menjadi keripik. Usaha pengolahan hasil yang dilakukan oleh wanita tani juga berpengaruh positif terhadap penyerapan tenaga kerja, pemanfaatan waktu luang, dan peningkatan pendapatan wanita tani dan keluarganya serta peningkatan nilai tambah produk pertanian.

Selama ini belum banyak dilakukan penelitian untuk mengetahui nilai tambah produk olahan pertanian khususnya di Gapoktan Mesra Jaya karena itu perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menghitung nilai tambah produk olahan pertanian pada Gapoktan Mesra Jaya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informas bagi Gapoktan Mesra Jaya khususnya dan Peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode survei melalui wawancara dengan anggota Gabungan Kelompok Tani Mesra Jaya Kelurahan Sawah Lebar Lama, Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu pada bulan Maret sampai April 2013. Lokasi dipilih secara sengaja karena Gapoktan ini mengolah hasil pertanian dan salah satunya adalah produk yang jarang diolah oleh Gapoktan yang lain yaitu renggining ubi kayu. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer yang dikumpulkan meliputi biaya produksi, jumlah produksi, harga produk, dan keuntungan. Data dianalisis untuk memperoleh nilai tambah produk, keuntungan. Sedangkan data sekunder yang dikumpulkan meliputi dokumen kelompok seperti anggaran dasar/rumah serta laporan-laporan teerkait lainnya yang diperoleh dari internet dan literatur yang mendukung dari berbagai sumber kepustakaan. Untuk mengetahui besarnya nilai tambah pada usaha pengolahan ubi kayu menjadi renggining serta pisang nangka menjadi keripik, dilakukan dengan menggunakan metode Hayamidengan rumus sebagai berikut: Tabel 1. Prosedur perhitungan nilai tambah produk menggunakan Metode Hayami. Variabel Kode I. Output, Input dan Harga 1. Output (Kg) (1) 2. Input (Kg) (2) 3. Tenaga Kerja (HOK) (3) 4. Faktor Konversi (4) = (1)/(2) 5. Koefisien Tenaga Kerja (HOK) (5) = (3)/(2) 6. Harga Output (Rp/Kg) (6) 7. Upah Tenaga Kerja Langsung (Rp/HOK) (7) II. Peneriman dan Keuntungan 8. Harga Bahan Baku (Rp/Kg) (8) 9. Sumbangan Input Lain (Rp/Kg) (9) 10. Nilai Output (Rp/Kg) (10) = (4) x (6) 11. a. Nilai Tambah (Rp/Kg) (11a) = (10) (9) (8) b. Rasio Nilai Tambah (%) (11b) = (11a)/(10) x 100% 12. a. Pendapatan Tenaga Kerja (12a) = (5) x (7) Langsung (Rp/Kg) b. Pangsa Tenaga Kerja (%) (12b) = (12a)/(11a) x 100% 13. a. Keuntungan (Rp/Kg) (13a) = (11a) (12a) b. Tingkat Keuntungan (%) (13 b) = (13a)/(11a) x 100% III. Balas Jasa Pemilik Faktor-Faktor Produksi 14. Marjin (Rp/Kg) (14) = (10) (8) a. Pendapatan Tenaga Kerja Langsung (%) (14a) = (12a)/(14) x 100% b. Sumbangan Input Lain (%) (14b) = (9)/(14) x 100% c. Keuntungan Pemilik Perusahaan (%) (14c) = (13a)/(14) x 100% Sumber: Hayami, et all. Agricultural Marketing and Processing In Up Land Java 1989dalamHidayat (2009).

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Gapoktan Mesra Jaya Gapoktan Mesra Jaya dibentuk pada tahun 2003 melalui Program Peningkatan Pendapatan Petani/Nelayan Kecil (P4K). Saat ini Gapoktan Mesra Jaya beranggotakan 71 yang terdiri dari 5 kelompok tani. Keanggotaan Gapoktan Mesra Jaya dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Keanggotaan Gapoktan Mesra Jaya Kelurahah Sawah Lebar Lama Tahun 2013. No Nama Kelompok Tani Jumlah Anggota Kelompok (orang) 1 Melati Jaya I 11 2 Melati Jaya II 10 3 Serasan 10 4 Mandiri Jaya 22 5 Barokah Jaya 18 Jumlah 71 Sumber: dokumen Gapoktan Mesra Jaya 2013. Gapoktan ini melakukan kegiatan usaha dari berbagai macam usaha untuk usaha pengolahan baik pengolahan hasil pertanian maupun olahan tepung-tepungan. Hasil pertanian yang diolah antara lain renggining ubi kayu dan keripik pisang nangka.sedangkan olahan tepung-tepungan yang diusahakan antara lain kue tat dan keripik bawang. Gapoktan ini sejak tahun 2008 mendapatkan bantuan dana BLM PUAP dari Departemen Pertanian. Selain kegiatan produktif, di dalam Gapoktan ini juga dilakukan pemupukan modal (arisan), simpan pinjam, dan kegiatan sosial (pengajian, kunjungan sosial) yang dilakukan secara rutin setiap bulan sekali. Nilai Tambah Renggining Ubi Kayu dan Keripik Pisang Nangka Analisis nilai tambah rengginang ubi kayu dan keripik pisang nangka disajikan pada Tabel 3. Dalam 1 kg ubi kayu dapat dihasilkan 0,9 kg rengginingdengan nilai tambah Rp.13.057/kg sedangkan dalam 1 kg pisang nangka menghasilkan 0,62 kgkeripik dengan nilai tambah sebesar 5.975/kg. Dengan demikian terdapat peningkatan nilai tambah bagi setiap produk hasil pertanian dengan masukan teknologi. Hal ini sejalan dengan pendapat Hernanto (2003) bahwa penerapan teknologi akan berpengaruh terhadap biaya dan penerimaan petani. Marjin yang diperoleh dari pengolahan rengginang ubi kayu sebesar Rp.19.500/kg. Imbalan tenaga kerja terhadap marjin sebesar 46,53% atau Rp.8.970/kg. Sumbangan input lain 33,04% (Rp.6.435/kg). Keuntungan yang diperoleh pemilik modal adalah 20,42% dari marjin (Rp.3.900/kg). Dalam pengolahan keripik pisang nangka diperolah marjin sebesar Rp.10.000/kg. Imbalan tenaga kerja terhadap marjin sebesar 31,00% atau Rp.3.100/kg. Sumbangan input lain 40,00% (Rp.4.000/kg). Keuntungan yang diperoleh pemilik modal adalah 29,00% dari marjin (Rp.2.900/kg).

Tabel 3. Nilai Tambah Renggining Ubi Kayu dan Keripik Pisang Nangka pada Gapoktak Mesra Jaya Kota Bengkulu. Variabel Renggining Ubi Kayu Keripik Pisang Nangka I. Output, Input dan Harga 1. Hasil produksi (kg) 9 10 2. Bahan baku (kg) 10 16 3. Tenaga kerja (HOK) 3 2 4. Faktor konversi 0,90 0,63 5. Koofisien tenaga kerja 0,36 0,13 6. Harga produk (Rp/kg) 25.000 20.000 7. Upah tenaga kerja (Rp/HOK) 25.000 25.000 II. Penerimaan dan Keuntungan. 8. Harga bahan baku (Rp/kg) 3.000 2.500 9. Sumbangan input lain (Rp/kg) 6.443 4.025 10.Nilai produksi (Rp/kg) 22.500 12.500 11.Nilai tambah (Rp/kg) 13.057 5.975 12. Rasio nilai tambah (%) 58,03 48,00 13. Imbalan tenaga kerja (Rp/kg) 9.075 3.125 14. Pangsa tenaga kerja (%) 69,50 52,00 15. Keuntungan (Rp/kg) 3.982 2.850 16. Tingkat keuntungan (%) 30,49 48,00 III. Balas Jasa Faktor Produksi 17. Marjin (Rp/kg) 19.500 10.000 18. Imbalan tenaga kerja (%) 46,53 31,00 19. Sumbangan input lain (%) 33,04 40,00 20. Keuntungan pemilik modal (%) 20,42 29,00 Sumber: data primer diolah, 2013. KESIMPULAN Nilai tambah pengolahan rengginang ubi kayu dan keripik pisang nangka masing-masing adalah sebesar Rp.13.057/kg dan 5.975/kg. Marjin yang diperoleh dari masing-masing produk adalah Rp.19.500/kg dan RP 10.000/kg. Dari marjin ini setiap produk memberikan sumbangan terhadap pendapatan Gapoktan masing-masing sebesar Rp.3.900/kg dan Rp.2.900/kg.

DAFTAR PUSTAKA Badan SDM Pertanian. 2006. Rencana Kerja Badan Pengembangan SDM Pertanian tahun2006. Rangkuman Hasil Rapim Badan SDM Pertanian Februari 2006. Badan SDM Pertanian, Deptan. Jakarta. Baroh,I. 2007. Analisis Nilai Tambah dan Distribusi Kripik Nangka. Laporan Penelitian Lembaga Penelitian Universits Muhammadiyah Malang. Budiarto. 2009. Pemilihan Teknologi dalam Pengembangan Agro Industri Perdesaan. Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Berbasis bahan Baku Lokal. Kerjama Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI) dengan Fakultas Teknologi Universitas Gajah Mada.Yogyakarta Hernanto, F. 2003. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta. Syahyuti. 2007. Kebijakan Pengembangan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) sebagai Kelembagaan Ekonomi di Perdesaan. Analisis Kebijakan Pertanian. Volume 5 (1): 15-35 Tarigan,H. 2007.Peningkatan Nilai Tambah Melalui Pengembangan Agroindustri Pisang di Kabupaten Lumajang.www.pse.deptan.litbag.go.id (11 Desember 2013).