KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 329/MENKES/PER/III/2010 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 156/Menkes/SK/I/2010

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 / HUK / 2012 TENTANG

-2- Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3455); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Perbendaharaan Negara (Lembaga N

2017, No telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahu

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 220/MENKES/SK/VI/2013 TENTANG TIM BINAAN WILAYAH BIDANG KESEHATAN

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF TENAGA LAPANGAN DIKMAS (TLD)/ FASILITATOR DESA INTENSIF (FDI) Lampiran 3

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DANA DEKONSENTRASI

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR HK.03.01/VI/432/2010 TENTANG

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Arsip Nasional Re

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

5. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 14 TAHUN 2013

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 65/PMK.02/2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2089, 2014 ANRI. Dana Dekonsentrasi. Kegiatan. Pelaksanaan.

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Pelimpahan Urusan Pemerintahan. Gubernur. Dekonsetrasi. Perubahan.

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PROGRAM BANTUAN FASILITASI BIAYA PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN KOPERASI BAGI PELAKU USAHA MIKRO DAN ATAU KELOMPOK MASYARAKAT TAHUN 2018

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.115, 2010 Kementerian Perumahan Rakyat. Pelimpahan wewenang. Dekonsentrasi.

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 90 TAHUN 2012

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 783/MENKES/SK/X/2006. TENTANG

2 menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.05/2014 tentang Pelaksanaan Sistem Perbendahar

- 1 - KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/HUK/2018 TENTANG PENETAPAN PENERIMA BANTUAN IURAN JAMINAN KESEHATAN TAHUN 2018

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 170/MENKES/SK/IV/2013 TENTANG TIM PENILAI BANTUAN PELAYANAN MASYARAKAT TAHUN 2013

2016, No Indonesia Nomor 4431); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 8 TAHUN 2015

2015, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lemb

2011, No Gubernur sebagaimana dimaksud pada huruf a, ditetapkan dengan Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF BAGI PENILIK

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR : 6 TAHUN 2011 TENTANG

2015, No dan Usaha Kecil dan Menengah yang dilaksanakan dan dikelola secara efisien, efektif, berdaya guna dan berhasil guna yang dikelola Satua

BUPATI BELITUNG TIMUR,

DRAFT RANPERBUP TTG POLA BAGI JASA PELAYANAN RSUD BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DANA DEKONSENTRASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN PASCA OPTIMALISASI DAN PENGHENTIAN KEGIATAN DEKONSENTRASI URUSAN PEMERINTAHAN UMUM DAN FORKOPIMDA TAHUN ANGGARAN 2016

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 06 TAHUN 2012 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

WALIKOTA MOJOKERTO, PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 17 TAHUN 2012 TENT ANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 01/Per/Dep.

2017, No Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Negara Republik Indon

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 45 TAHUN

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SOSIAL (BANSOS) PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT DIREKTORAT BINA GIZI MASYARAKAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 12 /MEN/2008 TENTANG BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 548 /KMK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

TENTANG PENETAPAN ALOKASI DAN PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2006

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PMK.05/2012 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Semester 1 Tahun 2013

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 505 / KMK.02 / 2004

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG

huruf b dan Ayat (7) huruf f Undang-Undang Nomor 14 menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

Transkripsi:

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 329/MENKES/PER/III/2010 TENTANG BANTUAN SOSIAL UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DI DAERAH TERTINGGAL, PERBATASAN, DAN KEPULAUAN (DTPK) TAHUN 2010 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka peningkatan pemerataan jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Daerah Tertinggal, Perbatasan, dan Kepulauan (DTPK) perlu dilaksanakan upaya akselerasi pembangunan kesehatan; b. bahwa dalam upaya melaksanakan akselerasi pembangunan kesehatan diperlukan dukungan pembiayaan dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah melalui pengalokasian dana bantuan sosial pelayanan kesehatan di DTPK, termasuk wilayah perbatasan, pulau-pulau kecil terluar, dan daerah tertinggal termasuk daerah terpencil dan sangat terpencil; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Bantuan Sosial Untuk Pelayanan Kesehatan di Daerah Tertinggal, Perbatasan, dan Kepulauan (DTPK) dengan Keputusan Menteri Kesehatan; : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 47 Tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 156, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5075); 6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 8. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tatakerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun 2006; 9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 439/Menkes/Per/VI/ 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan; 10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.6/2005 tentang Pedoman Pembayaran Dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.06/2007 tentang Bagan Akun Standar; 12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 375/Menkes/SK/ V/2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun 2005 2025; Menetapkan : MEMUTUSKAN : Kesatu Kedua Ketiga Keempat Kelima : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG BANTUAN SOSIAL UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DI DAERAH TERTINGGAL, PERBATASAN, DAN KEPULAUAN (DTPK) TAHUN 2010. : Daftar Penerima Bantuan Sosial Untuk Pelayanan Kesehatan Di Daerah Tertinggal, Perbatasan, Dan Kepulauan (DTPK) Tahun 2010 beserta besarannya sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Keputusan ini. : Dana Bantuan Sosial sebagaimana dimaksud Diktum Kedua diperuntukkan bagi dukungan operasional pelayanan kesehatan primer, baik di Puskesmas maupun kunjungan ke lokasi sasaran berupa kegiatan pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif di DTPK. : Bantuan Sosial sebagaimana dimaksud Diktum Kedua diterima oleh Tim Pengelola Pelayanan Kesehatan DTPK yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi. : Tatacara Pengelolaan Bantuan Sosial sebagaimana dimaksud Diktum Kedua mengikuti Petunjuk Teknis sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Keputusan ini. Keenam : Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud Diktum Kelima digunakan sebagai acuan bagi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan Bantuan Sosial sebagaimana dimaksud Diktum Kedua. Ketujuh : Dana Bantuan Sosial sebagaimana dimaksud Diktum Kedua bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja Direktorat Bina Kesehatan Komunitas Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat.

Kedelapan : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 1 Maret 2010 Menteri, ttd Dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, DR. PH

Lampiran I Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 329/MENKES/PER/III/2010 Tanggal : 1 Maret 2010 DAFTAR PENERIMA DAN BESARAN BANTUAN SOSIAL UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DI DAERAH TERTINGGAL, PERBATASAN, DAN KEPULAUAN (DTPK) TAHUN 2010 NO PROPINSI ALOKASI DANA 1 2 3 1 NAD 931.950.000 2 Sumatera Utara 542.500.000 3 Sumatera Barat 447.750.000 4 Riau 452.335.000 5 Jambi 329.611.000 6 Sumatera Selatan 359.250.000 7 Bengkulu 744.250.000 8 Lampung 307.230.000 9 Bangka Belitung 395.550.000 10 Kepulauan Riau 661.100.000 11 Banten 397.300.000 12 Nusa Tenggara Timur 1.898.280.000 13 Nusa Tenggara Barat 290.620.000 14 Kalimantan Barat 1.639.400.000 15 Kalimantan Tengah 409.279.000 16 Kalimantan Selatan 465.000.000 17 Kalimantan Timur 1.594.040.000 18 Sulawesi Utara 1.167.950.000 19 Sulawesi Tengah 467.930.000 20 Sulawesi Selatan 505.300.000 21 Sulawesi Tenggara 666.770.000 22 Gorontalo 468.410.000 23 Sulawesi Barat 440.225.000 24 Maluku 1.597.550.000 25 Maluku Utara 996.020.000 JUMLAH 18.175.600.000 Menteri, ttd Dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, DR. PH

Lampiran II Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 329/MENKES/PER/III/2010 Tanggal : 1 Maret 2010 PETUNJUK TEKNIS PEMANFAATAN DANA BANTUAN SOSIAL UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DI DAERAH TERTINGGAL, PERBATASAN, DAN KEPULAUAN (DTPK) TAHUN 2010 I. PENDAHULUAN Saat ini keberadaan Puskesmas di seluruh wilayah Indonesia telah merata dengan rerata setiap kecamatan terdapat 2 (dua) Puskesmas. Namun demikian kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan masih belum mampu menjangkau seluruh masyarakat khususnya masyarakat di daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan termasuk daerah terpencil. Keterbatasan sarana, jumlah dan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada, kondisi geografis dan cuaca merupakan hambatan utama pemerintah dalam mengoptimalkan pelayanan kesehatan. Dalam rangka peningkatan pemerataan jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah perbatasan, pulau-pulau kecil terluar, dan daerah tertinggal termasuk daerah terpencil dan sangat terpencil perlu dilaksanakan upaya akselerasi pembangunan kesehatan. Dalam upaya melaksanakan akselerasi pembangunan kesehatan tersebut diperlukan dukungan dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Salah satu dukungan pemerintah dalam upaya penanggulangan wilayah khusus adalah dukungan pembiayaan yang diberikan melalui pengalokasian dana bantuan sosial pelayanan kesehatan di wilayah perbatasan, pulau-pulau kecil terluar, dan daerah tertinggal termasuk daerah terpencil dan sangat terpencil. Dana Bansos pelayanan kesehatan kepada masyarakat tidak dapat diberikan langsung pada masyarakat karena untuk mendapatkan pelayanan harus dilakukan oleh tenaga yang memiliki kemampuan di bidang kesehatan, sehingga dana bansos diberikan pada Tim yang akan mengelola dan memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat. Untuk melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan di DTPK diperlukan Tim yang akan menerima dan melakukan pengelolaan dana bansos sesuai dengan ketentuan, sehingga dana bansos disalurkan dan diserahkan kepada Tim Pengelola. 1

Dana Bantuan Sosial Untuk Pelayanan Kesehatan di Daerah Tertinggal, Perbatasan, dan Kepulauan Tahun Anggaran 2010 petunjuk penggunaannya diuraikan dalam bentuk Petunjuk Teknis Pemanfaatan Dana Bansos Pelayanan Kesehatan Daerah Tertinggal, Perbatasan, dan Kepulauan. II.TUJUAN Umum : Sebagai petunjuk bagi pelaksana di tingkat propinsi dan kabupaten/kota dalam rangka meningkatkan akses pelayanan kesehatan di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan dengan Dana Bansos Pelayanan Kesehatan Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan Tahun Anggaran 2010. Khusus : 1. Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk di daerah tertinggal, terpencil perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar berpenduduk. 2. Terselenggaranya pemberdayaan masyarakat di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar berpenduduk 3. Meningkatnya Pengelolaan (perencanaan, penggerakan, pengendalian, monitoring dan evaluasi) program DTPK. III. SASARAN PROGRAM 1. Dinas Kesehatan Propinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang memiliki Puskesmas di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar berpenduduk. 2. 101 Puskesmas prioritas yang berlokasi di daerah perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar berpenduduk. 3. Puskesmas daerah terpencil dan sangat terpencil yang ditetapkan dengan SK Bupati/Walikota IV. LINGKUP KEGIATAN Lingkup kegiatan yang dapat dilaksanakan dan dibiayai melalui dana bantuan sosial ini yaitu : 1. Pertemuan koordinasi/rapat-rapat dalam pengelolaan program pelayanan kesehatan DTPK Kegiatan ini diprioritaskan untuk mengkoordinasikan pengelolaan pelayanan kesehatan di DTPK, terutama daerah perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar dengan lintas program/lintas sektor a. Tujuan Terumuskannya rencana pelaksanaan dan evaluasi kegiatan di tingkat propinsi dan kabupaten/kota secara terpadu. 2

b. Peserta yang terlibat terdiri dari unsur: Unit program di lingkungan Dinas Kesehatan Propinsi/Kabupaten/Kota Lintas sektor terkait di daerah (seperti Bappeda, Dinas Sosial, Dinas Perhubungan dll) Puskesmas terpilih jika diperlukan (untuk tingkat kabupaten/kota) c. Output. Plan of Action Pelayanan Kesehatan terpadu wilayah khusus tingkat propinsi dan kabupaten/kota Evaluasi hasil pelaksanaan tahun sebelumnya dan tahun berjalan Rencana Kegiatan tahun yang akan datang 2. Pembinaan teknis oleh Dinas Kesehatan Propinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Pembinaan teknis dilakukan oleh propinsi ke kabupaten/puskesmas dan jaringannya serta pembinaan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota ke Puskesmas dan jaringannya dalam rangka: a. Bimbingan teknis program, pemantauan dan supervisi b. Pendampingan tim Depkes ke lokasi 3. Penyediaan Bahan Kontak Pembelian bahan kontak diperlukan dalam rangka pendekatan kepada masyarakat berupa pembelian bahan-bahan PHBS, bahan kebutuhan pokok atau bahan lainnya yang dibutuhkan masyarakat setempat untuk mempermudah penerimaan masyarakat terhadap intervensi program. 4. Dukungan operasional Puskesmas di daerah Perbatasan dan Pulau-Pulau Kecil Terluar Berpenduduk. Dukungan biaya operasional hanya diperuntukkan bagi Puskesmas perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar sebagai tambahan biaya operasional Puskesmas yang ada. Dana dimaksudkan untuk menunjang kegiatan Puskesmas didalam dan diluar gedung yang mencakup perjalanan dinas dalam rangka pelayanan kesehatan, rapat koordinasi tingkat Puskesmas dan kebutuhan administrasi. 5. Penggerakan Tim Kesehatan a. Pelayanan kesehatan oleh Tim Mobile Clinic Kegiatan pelayanan dilakukan oleh Tim Mobile Clinic yang dibentuk oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Anggota tim terdiri dari tenaga Dinas Kesehatan Kabupaten dan Puskesmas dengan komposisi minimal terdiri dari dokter, bidan, perawat, tenaga gizi dan sanitarían. Penyelenggaraan pelayanan oleh Tim Kesehatan Keliling diprioritaskan pada sasaran lokasi-lokasi yang tidak terjangkau atau jarang mendapat kunjungan pelayanan oleh Puskesmas dan jaringannya. 3

b. Pelayanan kesehatan oleh Tim Kesehatan Terpadu Tim Kesehatan Keliling Terpadu dapat dibentuk oleh Dinas Kesehatan propinsi(gabungan) dengan melibatkan berbagai unsur di tingkat propinsi, seperti unit program Dinas Kesehatan Propinsi, Rumah Sakit, swasta yang berminat dan sektor lain yang terkait. Tim medis tingkat propinsi mempunyai sasaran daerah yang sulit dijangkau oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan dilaksanakan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Puskesmas setempat. V. PRINSIP-PRINSIP PENGGUNAAN DANA Prinsip pemanfaatan dana bantuan sosial: 1. Tidak tumpang tindih (duplikasi) dengan sumber dana lain termasuk Dana Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) untuk penduduk miskin dan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) 2. Alokasi dana yang tersedia tidak diperbolehkan untuk pembelian obat dan bahan habis pakai serta belanja modal lainnya dan penggunaannya harus mematuhi ketentuan yang berlaku. 3. Pemanfaatan dana diprioritaskan untuk operasional pelayanan kesehatan minimal 70 % dari dana yang diterimanya dan sisanya untuk kegiatan manajemen. 4. Pengembalian sisa dana bantuan sosial pelayanan kesehatan DTPK tahun 2010 setelah batas waktu yang ditentukan. 5. Khusus untuk kabupaten yang menjadi ujicoba BOK seperti kabupaten Sambas di Provinsi Kalimantan Barat tidak diberikan dana Bansos VI. WAKTU PELAKSANAAN Sesuai dengan waktu yang tersedia, kegiatan dilakukan mulai bulan April sampai bulan Desember 2010. VII. MEKANISME PENYALURAN DANA 1. Pembentukan Tim Pengelola Pelayanan Kesehatan DTPK oleh Dinas Kesehatan Propinsi sebagai Penanggungjawab pelaksanaan pelayanan kesehatan DTPK 2. Penandatanganan MoU antara Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Satker Direktorat Bina Kesehatan Komunitas Tahun 2010 dengan Tim Pengelola Pelayanan Kesehatan DTPK 3. Pembukaan rekening Bank atas nama Bendahara Tim Pengelola Pelayanan Kesehatan DTPK Propinsi dan diserahkan kepada KPA. 4. KPA menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM) kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) untuk menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) 4

5. Dana disalurkan langsung dari Bank Operasional KPPN (BO1) ke rekening Bank atas nama Tim Pengelola Pelayanan Kesehatan DTPK Provinsi dalam dua (2) tahap sesuai besar alokasi masing-masing propinsi yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan. dengan tahapan : a. Tahap satu (I) sebesar 60% dari total alokasi dana b. Tahap dua (II) sebesar 40% dari sisa alokasi dana setelah PIHAK KEDUA menyampaikan: Laporan kegiatan dan realisasi dana tahap I ke Pusat (cq. Direktorat Bina Kesehatan Komunitas) Rincian pengajuan dana dan rencana kegiatan yang sudah ditandatangani Kepala Dinas Kesehatan Propinsi 6. Pembagian alokasi dana masing-masing Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Surat Keputusan Dinas Kesehatan Provinsi berdasarkan RAB kabupaten/kota dengan memprioritaskan kabupaten/kota yang memiliki wilayah kerja daerah perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar berpenduduk. VIII. PEMANFAATAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA 1. Pelayanan Kesehatan Dana pelayanan langsung dipergunakan untuk: a. Perjalanan dinas Biaya perjalanan dinas dalam rangka penyelenggaraan pelayanan dengan pemanfaatan meliputi biaya : transportasi, uang harian dan penginapan. Pertanggungjawaban: Kwitansi total penerimaan dana yang ditandatangani oleh petugas koordinator yang melakukan perjalanan dinas dan Kepala Dinas Kesehatan Propinsi/Kabupaten/Kota Lampiran-lampiran Rincian penerimaan dana terdiri : transportasi, uang harian selama melakukan perjalanan dinas, dan penginapan Daftar pengeluaran riil bagi pengeluaran yang tidak mempunyai tanda bukti atas sejumlah pengeluaran yang digunakan dan ditandatangani yang berpergian/ melaksanakan tugas Surat tugas dari pejabat yang berwenang SPPD Tanda terima kegiatan perjalanan sesuai kebutuhan Kwitansi bermeterai untuk sewa sarana transportasi (+PPh Pasal 23 = 4,5%) Faktur pembelian bahan bakar untuk penggunaan kendaraan dinas/puskesmas keliling (pembelian > Rp. 1 juta : PPn 10% dan PPh Pasal 21 = 1,5%) 5

b. Pembelian bahan kontak Pengadaan bahan kontak dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pertanggungjawaban Kwitansi total penerimaan dana untuk pembelian bahan kontak yang ditandatangani oleh petugas koordinator dan Kepala Dinas Kesehatan Propinsi/Kabupaten/Kota Lampiran-lampiran Faktur pembelian bahan kontak bermeterai PPn 10% dan PPh Pasal 21 = 1,5% (pembelian > 1 juta) 2. Pertemuan/rapat-rapat Kegiatan pertemuan di tingkat propinsi/kabupaten berupa rapat-rapat, pertemuan lintas program dan lintas sektor dalam rangka persiapan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi Pertanggungjawaban: Kwitansi penerimaan dana perjalanan dinas peserta yang ditandatangani oleh petugas pelaksana dan Kepala Dinas Kesehatan Propinsi untuk pertemuan koordinasi Kwitansi penerimaan dana penyelenggaraan rapat yang ditandatangani oleh petugas pelaksana dan Kepala Dinas Kesehatan Propinsi untuk kegiatan rapat-rapat. Kwitansi penerimaan dana untuk pembelian ATK dan penggandaan bahan Lampiran-Lampiran Daftar hadir Rincian penerimaan dana yang ditandatangani peserta Lampiran perjalanan dinas Faktur pembelian ATK/penggandaan bahan bermaterai PPn 10% dan PPh Pasal 21 = 1,5% (pembelian > Rp. 1 juta) 3. Pengelolaan administrasi Kegiatan ini ditujukan untuk memenuhi kegiatan administrasi meliputi pertanggungjawaban keuangan dan program serta pencatatan pelaporan Pertanggungjawaban: Kwitansi penerimaan dana untuk pembelian ATK dan penggandaan bahan Kwitansi penerimaan dan pengiriman surat Lampiran-lampiran: Faktur pembelian bahan ATK/penggandaan bahan bermeterai Pn 10% dan PPh Pasal 21 = 1,5% (pembelian > Rp. 1 juta) Bukti pengiriman surat/dokumen (resi) 6

Catatan: Khusus untuk Propinsi Maluku dan Maluku Utara Dana Bansos DTPK T.A 2010 dapat dimanafaatkan untuk mendukung kegiatan Bhakti Sosial di Maluku Utara dan kegiatan Bhakti Sosial Surya Baskara Jaya (SBJ) di Maluku dalam mendukung kegiatan Sail Banda VIII. PENCATATAN DAN PELAPORAN A. Pencatatan Pencatatan hasil pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan, baik yang dilaksanakan oleh Puskesmas dan jaringannya maupun Tim Kesehatan Bergerak (Mobile Clinic) Kabupaten/Propinsi pada prinsipnya merupakan satu kesatuan dengan sistem pencatatan Puskesmas. Namun sebagai bahan pertanggungjawaban dan evaluasi penggunaan dana untuk pengembangan pelayanan, hasil cakupan kegiatan dibuat rekap tersendiri. B. Pelaporan Laporan hasil pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan meliputi realisasi dan cakupan masing-masing program. Laporan disusun secara berjenjang mulai dari tingkat pelaksana kegiatan yaitu Puskesmas dan jaringannya/tim Kesehatan Keliling, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Dinas Kesehatan Propinsi. Dalam bentuk rekapitulasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menyampaikan laporan kepada Dinas Kesehatan Propinsi sebagai penerima dana dan penanggungjawab pemanfaatan Dana Bansos Pelayanan Kesehatan Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan Tahun Anggaran 2010. Selanjutnya rekapitulasi laporan juga disiapkan oleh Propinsi untuk dilaporkan ke Kementerian Kesehatan dengan format laporan terlampir. Laporan dikirimkan paling lambat diterima di Kementerian Kesehatan bulan Januari 2011 dan dialamatkan kepada: Ditjen Bina Kesmas Kementerian Kesehatan RI Direktorat Bina Kesehatan Komunitas Subdit Bina Upaya Kesehatan Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan Jl HR Rasuna Said Kav X-V no 4-9 Jakarta selatan Lantai VII Blok B, R 716Tlp/ Fax (021) 520 3116 Email : DTPK_1@ yahoo.com 7

IX. PENUTUP Demikianlah telah diuraikan Petunjuk Teknis Pemanfaatan Dana Bansos Pelayanan Kesehatan di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan Tahun Anggaran 2010. Hal-hal Lain khususnya urusan administrasi dan barang agar mengacu kepada peraturan yang ada. Menteri, ttd Dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, DR. PH 8

Contoh Format Laporan Laporan Hasil Pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan di Propinsi.. Tahun Anggaran 2010 I. Pendahuluan II. Tujuan (berisi informasi kualitatif yang akan dicapai) III. Sasaran kegiatan (berisi sasaran kuantitatif kegiatan) IV. Pelaksanaan dan hasil kegiatan V. Realisasi keuangan VI. Permasalahan dan upaya pemecahan VII. Saran-saran VIII. Penutup IX. Lampiran (SK Dinkes propinsi tentang distribusi alokasi masing-masing dana Dinkes Kabupaten, tabel cakupan kegiatan, dokumentasi dll)