KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MALANG Nomor: 3414/KEP/H32/HK/2008. Tentang TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MEDAN AREA Nomor: 006/FT/07.5/I/2017. Tentang

KODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

UNIVERISTAS NEGERI MANADO

KODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS BAGI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA

TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA

KATA PENGANTAR. Puji syukur Alhamdulillah, atas berkah dan rahmatnya Buku Saku Tata Tertib Mahasiswa STIE Syariah Bengkalis dapat diterbitkan.

KEPUTUSAN KEPALA SMA NEGERI 1 PURI KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR: / 660 / / 2017 TENTANG

NORMA ETIKA KEHIDUPAN KAMPUS BAGI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG KATA PENGANTAR

DISIPLIN DAN TATA TERTIB MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS

TATA TERTIB KEHIDUPAN KEMAHASISWAAN DI KAMPUS

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET NOMOR: 828/H27/KM/2007 TENTANG TATA TERTIB KEHIDUPAN MAHASISWA DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

KODE ETIK DAN TATA TERTIB MAHASISWA

SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BAB IV TATA TERTIB KELUARGA BESAR FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

1 Kode Etik, dan Tata Tertib Mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih

KODE ETIK DOSEN DAN MAHASISWA. Kode etik Dosen Universitas Swadaya Gunung Jati meliputi 3 hal.

Peraturan Rektor UNY No 03 Tahun 2009 Tentang Etika dan Tata Tertib Pergaulan mahasiswa di kampus

PERATURAN DEKAN FAKULKTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG NOMOR : 4426/UN26/I/KP/2016 TENTANG TATA PERGAULAN MAHASISWA DI FEB UNILA

KODE ETIK DAN TATA TERTIB MAHASISWA

1. Peraturan Tata Tertib Kehidupan Kampus Dalam rangka menjaga ketertiban kampus, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan mahasiswa di lingkungan

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA NOMOR : 024/PR/UNISNU/IX/2013 TENTANG

VII. KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN Nomor : 1128/J04/P/2006 TENTANG KETENTUAN KETERTIBAN MAHASISWA DALAM KAMPUS

Peraturan Rektor. Nomor : 01 Tahun Tentang. Peraturan Disiplin Mahasiswa

PERATURAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG DISIPLIN MAHASISWA INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 711/P/SK/HT/2013 TENTANG TATA PERILAKU MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA NOMOR : 1891/KEP/II.3-AU/UMSU/A/2012 TENTANG PERATURAN DISIPLIN MAHASISWA

Kode Etik Mahasiswa STKIP PGRI PACITAN 2009

KODE ETIK MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

PANDUAN KOMITE DISIPLIN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM Nomor : Dj.I/255/2007. Tentang TATA TERTIB MAHASISWA PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 403/F/Unbrah/VIII/2013 PERATURAN DISIPLIN TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER NOMOR: 1565/PER/II.3.AU/F/2013. Tentang: DISIPLIN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

PERATURAN POLITEKNIK NEGERI BANDUNG NOMOR: 2273/PL1.R/KM/2012 TENTANG KEDISIPLINAN MAHASISWA DIREKTUR POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 16890/UN4/KP.49/2012 TENTANG KODE ETIK MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN

Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomer: 328/PER/2011

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 1595/UN4/05.10/2013 TENTANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH NOMOR: 498a/F/UNBRAH/KEP/X/2013 TENTANG PERATURAN TATA TERTIB MAHASISWA UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

PEDOMAN ETIKA, TATA TERTIB, SISTEM PENGHARGAAN DAN SANKSI MAHASISWA OLEH: TIM PENYUSUN

ETIKA MAHASISWA. Kode Etik dan Kode Moral bagi mahasiswa STMIK AMIKOM YOGYAKARTA meliputi: hak dan kewajiban, larangan, dan sanksi.

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 1595/UN4/05.10/2013 TENTANG

PEDOMAN ETIKA MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN,

ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS

KEPUTUSAN BERSAMA KETUA BADAN PELAKSANA HARIAN (BPH) DAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA No. 011/SKB/BPH-UMS/2007

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL NOMOR : 001 K/70.RB/SJD/2011 TENTANG

KODE ETIK PESERTA DIDIK SMP NEGERI 12 KOTA SERANG

Mengingat : 1 Undang-Undang RI Nomor: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2 MEMUTUSKAN:

PERATURAN DIRJEN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA NOMOR: DJ.I/814/2010 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 74 TAHUN 2010 TENTANG KETENTUAN BAGI TENAGA KONTRAK PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG

MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

KEPUTUSAN PENGURUS YAYASAN SLAMET RIJADI NOMOR 04/YSR/2004 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI YAYASAN SLAMET RIJADI. Pengurus Yayasan Slamet Rijadi

PERATURAN REKTOR INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA Nomor: 5839/IT6.1/KM/2015 TENTANG TATA PERILAKU MAHASISWA INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

TATA TERTIB MAHASISWA

1. Pelanggaran pertama dikenakan

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA NOMOR: 1177/H5.1.R/SK/KMS/2008

KETENTUAN DAN TATA TERTIB MAHASISWA PROGRAM PASCASARJ ANA ILMU ISLAM PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR

SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ESA UNGGUL NOMOR : 03/SK-R/UEU/I/2012 TENTANG TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BUKU KODE ETIK MAHASISWA

Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Tenaga Kependidikann Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih

KODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN IKIP VETERAN SEMARANG. BAB I Ketentuan Umum

KODE ETIK MAHASISWA IAIN MATARAM

PERATURAN DISIPLIN MAHASISWA UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 60/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN STIKOM DINAMIKA BANGSA

SURAT KEPUTUSAN Nomor 300/II/SK-603/05/2006 Tentang TATA TERTIB KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA

PROGRAM PENGENALAN AKADEMIK

PEDOMAN ETIKA, TATA TERTIB, SISTEM PENGHARGAAN DAN SANKSI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN OLEH: TIM PENYUSUN

SALINAN KEPUTUSAN REKTOR UMRI PERATURAN TATA TERTIB MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

KETUA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID

STIE-MURA LUBUKLINGGAU

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Tata Tertib Perkuliahan : 1. Setiap peserta mata kuliah harus tercantum dalam Daftar Hadir yang disediakan sekretariat. 2. Setiap peserta mata kuliah

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

bahwa untuk menjaga dan meningkatkan ketertiban,

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

K E P U T U S A N KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI SRIWIJAYA TANGERANG BANTEN NOMOR: Stb.01/SK/ 024 /2013 TENTANG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA Nomor : 328/PER/2011 tentang KODE ETIK MAHASISWA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN Nomor : 184/A.51.01/Unwidha/III/2014 tentang PEDOMAN ETIKA DOSEN

Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); 5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.1

BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI NOMOR 05 TAHUN 2015 TENTANG ETIKA AKADEMIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PERATURAN DIREKTUR POLITEKNIK INDRAMAYU NOMOR : 001/DIR/PER/III/2013 TENTANG ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI LINGKUNGAN POLITEKNIK INDRAMAYU

BUKU KODE ETIK DOSEN

4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN SENAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN REKTOR UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KODE ETIK DOSEN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 365/F/Unbrah/VII/2013 KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-16.KP TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI PEMASYARAKATAN

JENIS DAN BENTUK SANKSI PELANGGARAN KODE ETIK

2011, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN BAGI TENAGA KONTRAK PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG

Transkripsi:

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) Jalan Semarang 5, Malang 65145 Telepon: 0341-551312 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MALANG NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN RAHMAD TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MALANG, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka kelancaran pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan administrasi di Universitas Negeri Malang, maka perlu menciptakan suasana kondusif kehidupan mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan; b. bahwa sehubungan dengan huruf a, perlu menetapkan Peraturan Rektor tentang Tata Tertib Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Universitas Negeri Malang. : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang Undangan (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 5234); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesiia Nomor 5336); 4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 30 Tahun 2012 tentang Organisiasi dan Tata Kerja Universitas Negeri Malang (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 493); 5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 71 Tahun 2012 tentang Statuta Universitas Negeri Malang (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1136); 6. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 155/O/1998, tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan Di Perguruan Tinggi; 7. Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 248/MTK.A4/KP/2014 Tahun 2014 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Rektor Universitas Negeri Malang;

8. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 25/ DIKTI/KEP/2014 tentang Panduan Umum Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru; 9. Surat Edaran Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Nomor 01/DJ-Belmawa/SE/VII/2015 tentang Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru; Memperhatikan: Hasil Rapat Senat Universitas Negeri Malang tanggal 3 Juli 2015 MEMUTUSKAN Menetapkan : KESATU KEDUA KETIGA : Memberlakukan Tata Tertib Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Universitas Negeri Malang sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini. : Hal-hal yang belum tercantum dalam peraturan ini akan diatur tersendiri melalui Peraturan Rektor. : Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Malang Pada tanggal 10 Juli 2015 Rektor, Tembusan: 1. Para Wakil Rektor 2. Para Dekan dan Direktur Pascasarjana 3. Para Ketua Lembaga 4. Para Wakil Dekan 5. Para Kepala Biro, UPT 6. Para Ketua Jurusan/Koord. Program Studi 7. Para Kabag 8. Para Ketua MPM, BEM, dan UKM 9. Para Ketua DMF, BEMFA, dan HMJ 10. Para Pembina Teknis Ormawa Universitas Negeri Malang. AH. ROFI UDDIN

Lampiran Peraturan Rektor Universitas Negeri Malang Nomor : 16 Tahun 2015 tanggal : 10 Juli 2015 TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI MALANG Bab I Pasal 1 Ketentuan Umum (1) Tata tertib kehidupan kampus bagi mahasiswa adalah ketentuan yang mengatur hak dan kewajiban mahasiswa, larangan, tata krama, dan sanksi bagi mahasiswa yang melakukan pelanggaran. (2) Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada program studi tertentu yang mempunyai hak dan memenuhi kewajibannya sesuai peraturan/ketentuan yang berlaku. (3) Hak mahasiswa adalah sesuatu kewenangan yang dimiliki mahasiswa terkait dengan fungsi dan perannya sebagai warga Universitas Negeri Malang. (4) Kewajiban mahasiswa adalah sesuatu yang harus dilakukan terkait dengan fungsi dan perannya sebagai warga Universitas Negeri Malang. (5) Larangan adalah segala perbuatan yang tidak boleh dilakukan oleh mahasiswa. (6) Tata krama adalah adat, kebiasaan, norma, dan aturan sopan santun yang perlu diikuti dalam pergaulan kehidupan kampus sehari-hari oleh mahasiswa, terkait dengan hak dan kewajibannya sebagai mahasiswa. (7) Pelanggaran adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan ketentuan dan norma yang berlaku. (8) Sanksi adalah hukuman yang bersifat akademik dan atau administratif yang dijatuhkan kepada mahasiswa yang melakukan pelanggaran. (9) Universitas Negeri Malang yang selanjutnya disebut UM adalah perguruan tinggi yang diselenggarakan di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. (10) Rektor adalah pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, pembina tenaga dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan serta hubungan dengan lingkungannya dan bertanggungjawab kepada Menteri. (11) Dekan adalah pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, pembina tenaga dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan fakultas dan bertanggungjawab kepada rektor.

(12) Direktur Pascasarjana adalah pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, pembina tenaga dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan pascasarjana, dan bertanggung-jawab kepada rektor. (13) Ketua jurusan adalah pimpinan unsur pelaksana akademik dalam suatu fakultas. (14) Dosen adalah tenaga akademik yang khusus diangkat dengan tugas utama mengajar. Bab II Hak dan Kewajiban Mahasiswa Pasal 2 Hak Mahasiswa Setiap mahasiswa mempunyai hak: (1) menggunakan kebebasan akademik secara bertanggungjawab untuk menuntut dan mengkaji ilmu sesuai dengan norma dan susila yang berlaku dalam lingkungan akademik; (2) memperoleh pengajaran sebaik-baiknya dan layanan bidang akademik sesuai dengan minat, bakat, kegemaran dan kemampuan; (3) memanfaatkan fasilitas dalam rangka kelancaran proses belajar; (4) mendapat bimbingan akademik dari dosen dalam penyelesaian studinya; (5) memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan program studi yang diikuti serta hasil belajarnya; (6) menyelesaikan studi lebih awal dari jadwal yang ditetapkan sesuai dengan peraturan/ketentuan yang berlaku; (7) memperoleh layanan kesejahteraan sesuai dengan peraturan/ ketentuan yang berlaku; (8) memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki UM sesuai ketentuan yang berlaku; (9) pindah ke perguruan tinggi lain atau program studi lain, bilamana memenuhi persyaratan penerimaan mahasiswa pada perguruan tinggi atau program studi yang hendak dimasuki bilamana daya tampung perguruan tinggi atau program yang bersangkutan memungkinkan; (10) mengikuti kegiatan organisasi mahasiswa UM; (11) memperoleh pelayanan kegiatan organisasi mahasiswa UM; (12) memperoleh pelayanan khusus bilamana menyandang Cacat dan disesuaikan dengan kemampuan Universitas; (13) memperoleh penghargaan atas prestasi yang diperoleh sesuai peraturan/ketentuan yang berlaku.

Pasal 3 Kewajiban Mahasiswa Setiap mahasiswa mempunyai kewajiban: (1) mematuhi semua peraturan/ketentuan yang berlaku di lingkungan UM; (2) ikut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan, ketertiban dan keamanan; (3) ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan kecuali bagi mahasiswa yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku; (4) menghargai ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian; (5) menjaga kewibawaan dan nama baik UM; (6) memelihara dan menjaga ketertiban, ketenangan dan kenyamanan lingkungan kampus UM; (7) menggunakan bahasa yang santun dalam berkomunikasi; (8) menjunjung tinggi kebudayaan nasional. Setiap mahasiswa dilarang: Bab III Larangan Pasal 4 (1) melakukan tindakan yang bertentangan dengan peraturan/ perundangan atau norma yang berlaku di lingkungan UM; (2) menyalahgunakan nama lembaga dan segala bentuk tanda/atribut UM untuk kepentingan diri sendiri atau orang lain atau kelompok tertentu; (3) melakukan tindak plagiasi dan bentuk penyalahgunaan lain karya ilmiah; (4) melalukan perburuan satwa/binatang lainnya di dadalam kampus UM; (5) memalsukan atau menyalahgunakan surat dokumen, kwitansi, nilai, tanda tangan dan rekomendasi dari pejabat, dosen, tenaga kependidikan UM untuk kepentingan dan keuntungan pribadi, orang lain atau kelompok; (6) menghambat atau mengganggu berlangsungnya kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi; (7) memasuki, mencoba memasuki, atau mempergunakan secara tidak sah bangunan atau sarana lain milik/di bawah otorita dan pengawasan UM; (8) menyimpan, memiliki, atau menggunakan, menyewakan peralatan, barang milik UM secara tidak sah; (9) menolak, meninggalkan, atau menyerahkan kembali ruangan, bangunan, sarana atau bentuk fasilitas lain milik/di bawah pengawasan UM yang tidak lagi menjadi hak atau kewenangannya; (10) melakukan pencurian, mengotori, dan merusak ruangan,bangunan, peralatan dan sarana milik/di bawah otorita dan pengawasan UM, dan atau orang lain;

(11) menimbulkan atau mencoba menimbulkan ketidak tertiban dan perpecahan di kampus UM; (12) menggunakan sarana dan dana yang dimiliki atau di bawah otorita dan pengawasan UM secara tidak bertanggungjawab; (13) bertingkah laku yang melanggar norma susila, melakukan penghinaan, pencemaran nama baik UM; (14) membawa, menyimpan, mendistribusikan, mengkonsumsi, memperdagangkan minuman keras atau obat-obatan terlarang baik di dalam maupun di luar kampus; (15) melakukan kegiatan perjudian dalam bentuk apapun di lingkungan UM; (16) melakukan pemaksaan baik langsung atau tidak langsung untuk menghalangi, mengganggu, atau menggagalkan kegiatan kedinasan para sivitas akademika dan tamu UM atau jalan masuk/keluar daerah yang dikelola UM; (17) melakukan tindakan mengancam, memeras, atau menteror pejabat, dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa sehingga mengganggu keselamatan orang lain; (18) membawa, menyimpan, atau menggunakan senjata tajam, senjata api, benda atau barang yang patut disadari atau diketahui dapat membahayakan diri sendiri dan atau orang lain; (19) melakukan perkelahian di lingkungan UM. Bab IV Pasal 5 Tata Krama Menyampaikan Pendapat Tata krama menyampaikan pendapat diatur sebagai berikut: (1) warga mahasiswa yang akan menyampaikan pendapat di depan umum dalam lingkungan kampus wajib memberitahu rektor sebelumnya; (2) mahasiswa yang menyampaikan pendapat/aspirasi berhak memperoleh respon, perlindungan hukum dan jaminan keamanan; (3) mahasiswa yang menyampikan pendapat wajib mentaati peraturan/ketentuan yang berlaku; (4) bentuk penyampaian pendapat dilakukan melalui dialog dengan nuansa akademik yang dilengkapi dengan pendapat tertulis; (5) bentuk penyampaian pendapat lain dapat dimungkinkan dengan tetap memprioritaskan dialog; (6) prosedur penyampaian pendapat: a. rencana penyampaian pendapat disampaikan secara tertulis kepada pejabat terkait yang berisi maksud dan tujuan, topik/permasalahan yang akan disampaikan; b. rencana penyampaian pendapat diajukan minimal 2 hari sebelum penyampaian pendapat dilakukan.

Pasal 6 Tata Krama Pergaulan Tata krama pergaulan mahasiswa adalah: (1) mengembangkan semangat kekeluargaan dan saling menghormati dengan tidak membedakan latar belakang sosial ekonomi, suku, agama, ras dan golongan; (2) mengembangkan kepekaan sosial, kesetiakawanan dan solidaritas antar sesama; (3) mengembangkan sikap sopan dan santun dalam berperilaku dan berpikir; (4) menerapkan sopan santun dalam berkonsultasi, bertegur sapa,dan berkomunikasi dengan pejabat, dosen, dan tenaga kependidikan; (5) menampilkan sikap hormat dan menghargai pejabat, dosen dan tenaga kependidikan dengan menghindarkan berbicara/ bersenda gurau secara berlebihan di depan ruang kuliah, ruang kantor sehingga mengganggu aktivitas perkuliahan dan kegiatan kedinasan lainnya. Pasal 7 Tata Krama Berkomunikasi Tata krama bekomunikasi meliputi: (1) tata krama mahasiswa terhadap pimpinan jurusan, fakultas dan universitas. a. mengenal pimpinan di jurusan, fakultas dan universitas b. memperhatikan dan mempelajari penjelasan-penjelasan yang diterima dari pimpinan jurusan, fakultas dan universitas; c. melaksanakan tugas-tugas yang diterima dari pimpinan jurusan, fakultas dan universitas; d. menggunakan bahasa yang santun. (2) Tata krama mahasiswa terhadap dosen meliputi: a. mengenal dosen di lingkungannya; b. bersikap hormat kepada setiap dosen; c. pertemuan konsultasi dengan dosen sebaiknya didasarkan perjanjian sebelumnya; d. menjunjung tinggi kejujuran akademik. (3) Tata krama mahasiswa terhadap tenaga kependidikan a. mengenal tenaga kependidikan sesuai dengan bidang dan tanggung jawabnya; b. pada waktu memerlukan layanan mahasiswa perlu mempertimbangkan waktu dan memberitahukan identitas secara jelas; c. memberikan informasi secara jelas dan singkat tentang maksud menemui tenaga kependidikan; d. menunjukkan sikap dan perilaku sopan.

(4) Tata krama antar mahasiswa meliputi: a. bersikap saling menghargai dan bersopan santun dalam pergaulan; b. saling membantu dan tidak saling merugikan; c. tidak merasa diri lebih pintar dari mahasiswa lain; d. saling mengingatkan apabila ada teman yang berbuat kesalahan. Pasal 8 Tata Krama Berpenampilan Tata krama berpenampilan adalah: (1) mengenakan pakaian bersih, rapi, sopan, serasi dan tidak berlebihan yang sesuai dengan tempat, waktu dan situasi; (2) pada kegiatan upacara/kegiatan khusus diharuskan mengikuti ketentuan pakaian beserta kelengkapan yang berlaku. Pasal 9 Tata Krama Berorganisasi Tata krama berorganisasi dilakukan sebagai berikut: (1) organisasi atau lembaga kemahasiswaan yang dapat diikuti adalah yang sesuai dengan pedoman ormawa UM; (2) melaksanakan aktivitas dan program kemahasiswaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; (3) memelihara hubungan baik antar organisasi kemahasiswaan di dalam maupun di luar kampus; (4) menempati sekretariat ormawa sesuai dengan peraturan/ketentuan yang berlaku. Pasal 10 Tata Krama Terhadap Lingkungan Tata Krama terhadap lingkungan diatur sebagai berikut: (1) ikut serta memelihara fasilitas dan lingkungan kampus; (2) ikut menjaga kebersihan dan keindahan kampus UM; (3) menjaga agar barang-barang milik UM tetap baik dan tahan lama; (4) ikut menjaga kebersihan tempat ibadah dan tidak digunakan untuk tidur atau tiduran; (5) tidak memarkir kendaraan di luar ketentuan yang berlaku; (6) ikut menjaga ketertiban penjaja barang dagangan, pedagang kaki lima, pumulung, pengemis, dan truk/kendaraan berat melebihi tonase kelas jalan di dalam kampus UM; (7) tidak membunuh hewan/satwa yang sengaja dipelihara di lingkungan UM; (8) tidak merusak taman di lingkungan kampus UM; (9) tidak menebang pohon secara sembarangan; (10) tidak membuang sampah sembarangan.

Pasal 11 Sanksi Setiap pelanggaran terhadap tata krama kehidupan kampus ini dikenai sanksi sebagai berikut: (1) Jenis sanksi Jenis sanksi dengan urutan mulai paling ringan hingga paling berat sebagai berikut: a. teguran lisan; b. teguran tertulis berupa peringatan untuk tidak mengulangi pelanggaran; c. dikenakan skorsing tidak boleh mengikuti kuliah selama satu semester; d. dikenakan skorsing tidak boleh mengikuti kuliah selama satu tahun; e. dicabut haknya sebagai mahasiswa UM; f. penahanan ijazah; g. penundaan kelulusan; h. pembatalan kelulusan. (2) Pihak yang berwenang menjatuhkan sanksi meliputi: a) Dosen untuk jenis teguran lisan; b) Ketua Jurusan untuk jenis teguran tertulis berupa peringatan untuk tidak mengulangi pelanggaran; c) Dekan sebagai pimpinan fakultas untuk skorsing menjatuhkan sanksi tidak boleh mengikuti kuliah selama satu semester atau dua semester berturut-turut; d) Direktur Pascasarjana sebagai pimpinan Pascasarjana untuk skorsing menjatuhkan sanksi tidak boleh mengikuti kuliah selama satu semester atau dua semester berturut-turut; e) Rektor sebagai pimpinan universitas terhadap sanksi pencabutan haknya sebagai mahasiswa UM, penahanan ijazah, dan pembatalan kelulusan. (3) Prosedur penjatuhan sanksi dilakukan sebagai berikut: a. sanksi berupa teguran lisan dapat langsung disampaikan oleh pihak terkait tanpa melalui proses persidangan dan tanpa pembuatan berita acara pemeriksaan; b. setiap sanksi selain teguran lisan dibuat berita acara pemeriksaan oleh pihak yang berwenang menjatuhkan sanksi dan dilanjutkan dengan proses persidangan; c. proses persidangan diikuti pejabat struktural terkait, mahasiswa yang melakukan pelanggaran dan sanksi bila diperlukan; d. sebelum diberikan sanksi dalam bentuk keputusan tetap, kepada mahasiswa yang melakukan pelanggaran diberi kesempatan untuk melakukan pembelaan; e. setelah mendengar pembelaan, pejabat terkait memutuskan sanksi bagi pelanggar dalam bentuk keputusan tetap; f. keputusan tetap berisi: 1. identitas lengkap mahasiswa yang melakukan pelanggaran;

2. pertimbangan/konsideran secara lengkap mengenai fakta dan alat bukti; 3. pasal-pasal yang dilanggar; 4. isi keputusan; 5. hari, tanggal, nama dan tanda tangan pihak yang menjatuhkan sanksi. Pasal 12 Ketentuan Penutup Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Malang Pada tanggal 10 Juli 2015 Rektor, AH. ROFI UDDIN